KOMENTATOR:
Saudara-saudari terkasih, pada hari Kamis
Putih, Gereja menemani Yesus menuju Bukit
Zaitun: ini merupakan keinginan otentik
Gereja dalam doa untuk berjaga bersama
Yesus, tidak untuk meninggalkan Dia dalam
kegelapan dunia, pada malam pengkhianatan,
pada malam keacuhan dari sekian banyak orang. Prosesi Kamis
Putih menemani Yesus dalam kesendirian-Nya menuju via
crucis. Pemberian diri Yesus yang sehabis-habisnya dilambangkan
dalam Upacara Pembasuhan Kaki paa rasul nanti. Melalui iman,
Ekaristi adalah misteri yang intim. Tuhan menginstitusikan
Sakramen ini di Ruang Atas, dikelilingi oleh keluarga baru-Nya, 12
rasul, sebuah prefigurasi dan antisipasi akan Gereja di sepanjang
zaman Dan juga, dalam Liturgi Gereja Kuno, pembagian Komuni
Suci diperkenalkan dengan kata Sancta sanctis: karunia suci
ditujukan bagi mereka yang dijadikan kudus. Dalam cara ini
sebuah tanggapan diberikan bagi anjuran St. Paulus kepada
jemaat di Korintus: “Karena itu hendaklah tiap-tiap orang
memeriksa dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan
minum dari cawan itu…” (1 Kor 11:28). Meskipun demikian, dari
keintiman ini yang merupakan karunia yang paling personal dari
Tuhan kita, kekuatan Sakramen Ekaristi ada di atas dan
melampui dinding Gereja kita. Marilah kita sekarang bangkit
berdiri seraya mengarahkan hati kepada Tuhan, dengan bersama-
sama melambungkan nyanyian pembuka:
1
RITUS PEMBUKA
Imam, misdinar, dan lektor memasuki gereja melalui pintu depan dengan urutan:
Misdinar pembawa dupa berasap, salib perarakan diapit dua lilin bernyala, lektor
pembawa Evangeliarium, misdinar pembawa lilin lainnya, lektor, petugas 12
rasul, lektor dan imam. Ketika sampai di panti imam, Evangeliarium diletakkan
pada meja altar.
2
TANDA SALIB DAN SALAM umat berdiri
I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
persekutuan Roh Kudus bersamamu
U. Dan bersama rohmu
SERUAN TOBAT umat berlutut/berdiri
I. Saudara-saudari, marilah mengakui bahwa kita telah berdosa
supaya layak merayakan peristiwa penyelamatan ini.
I. Saya mengaku….
I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni
dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.
Selama dinyanyikan “Madah Kemuliaan” lonceng gereja boleh dibunyikan sejauh tidak
mengganggu keindahan lagu itu sendiri (setelahnya lonceng baru akan dibunyikan lagi
pada Malam Paskah). Demikian pula organ dan alat musik lain hendaknya dibunyikan
hanya untuk menopang nyanyian.
3
4
DOA PEMBUKA
6
7
BACAAN II (1Kor 11:23-26) umat duduk
"Setiap kali kamu makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan"
L. Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di
Korintus:
Saudara-saudara, apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku
terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu
Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap
syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah
tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi
peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia mengambil cawan,
sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru
yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali
kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Sebab setiap
kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu
memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
umat berdiri
BAIT PENGANTAR INJIL (PS 965)
8
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Sebelum Hari Raya Paskah mulai, Yesus sudah tahu bahwa
saatnya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa.
Sebagaimana Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya,
demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir.
Ketika mereka sedang makan bersama, Iblis membisikkan dalam
hati Yudas Iskariot, anak Simon, rencana untuk mengkhianati
Yesus. Yesus tahu, bahwa Bapa telah menyerahkan segala sesuatu
kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali
kepada Allah. Maka bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-
Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada
pinggang-Nya. Kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah
basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya, lalu
menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-
Nya, “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus
kepadanya, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti
sekarang, tetapi engkau akan memahaminya kelak.” Kata Petrus
kepada-Nya, “Selama-lamanya Engkau tidak akan membasuh
kakiku!” Jawab Yesus, “Jikalau Aku tidak membasuh engkau,
engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku.” Kata Simon
Petrus kepada-Nya, “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga
tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya, “Barangsiapa sudah
mandi, cukuplah ia membasuh kakinya, karena ia sudah bersih
seluruhnya. Kamu pun sudah bersih, hanya tidak semua!” Yesus
tahu siapa yang akan menyerahkan Dia; karena itu Ia berkata,
“Tidak semua kamu bersih.” Sesudah membasuh kaki mereka,
Yesus mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu
Ia berkata kepada mereka, “Mengertikah kamu apa yang telah
Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan,
dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
9
Nah, jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka
kamu pun wajib saling membasuh kaki. Sebab Aku telah
memberikan suatu teladan kepadamu, supaya kamu juga berbuat
seperti yang telah Kuperbuat padamu.”
I Demikian Injil Tuhan
U Terpujilah Kristus
HOMILI
PEMBASUHAN KAKI
Seusai homili diadakan pembasuhan kaki. Para petugas rasul menempati tempat
duduk yang sudah disediakan. Imam menanggalkan kasula dan mengenakan celemek.
Kemudian Imam membasuh kakimereka serta menyekanya. Sementara itu umat
menyanyikan lagu :
10
(Selesai pembasuhan kaki, imam membasuh tangan dan menyekanya. Lalu Imam
mengenakan kembali kasula dan memimpin doa umat, petugas doa umat
menempatkan diri pada tempat yang sudah ditentukan)
Syahadat ditiadakan.
DOA UMAT
I. Dengan membasuh kaki para murid-Nya, Yesus telah
memberikan perintah baru agar kita saling melayani dan saling
mencintai. Marilah kita berdoa kepada Bapa agar dapat
melaksanakan perintah baru itu dengan sepenuh hati.
L. Bagi Sri Paus, para Uskup dan para Imam: Semoga Sri Paus dan
Uskup, serta para Imam dapat melakukan tugas penggembalaan
mereka dengan rendah hati seperti Yesus yang membasuh kaki
murid-murid-Nya. Marilah kita mohon,...
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi para pemimpin masyarakat: Semoga para pemimpin
masyarakat selalu mendasari tugas pelayanannya dengan Sabda
Yesus sendiri untuk saling melayani satu sama lain demi
keselamatan bersama. Marilah kita mohon,.....
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi orang-orang yang menderita: Semoga keteladanan Kristus
dalam mengasihi para murid-Nya menggugah setiap orang untuk
terlibat dalam memberi pertolongan dan kasih bagi orang-orang
yang sedang menderita. Marilah kita mohon,.....
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi kita di sekitar altar ini: Semoga kita semua pada hari ini
memperbaharui niat untuk saling mengasihi dan bekerja sama
dalam keluarga kita masing-masing, sehingga nilai hidup kristiani
keluarga kita terpancar pula di dalam kehidupan bermasyarakat.
Marilah kita mohon,.....
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
I. Ya Allah, Maha Pengasih, dengarkanlah permohonan kami.
Semoga kami belajar sabar dan rela berkorban bagi sesama seperti
Yesus Kristus, Tuhan kami.
11
U. Amin.
LITURGI EKARISTI
A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN (lagu PS 498)
12
dirayakan, terlaksanalah karya penebusan kami. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
B. DOA SYUKUR AGUNG
PREFASI EKARISTI 1
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.
I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan.
I. Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita.
U. Sudah layak dan sepantasnya.
I. Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, Allah yang
kekal dan kuasa, bahwa di mana pun juga kami senantiasa
bersyukur kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Sebab ketika mengadakan perjamuan terakhir bersama murid-
murid-Nya, Kristus mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai
Anak Domba tak bernoda dan sebagai kurban pujian sempurna
yang berkenan pada-Mu. Kurban salib yang membawa
keselamatan itu kami kenangkan untuk selama-lamanya. Dalam
perayaan suci ini, ya Bapa, umat kudus-Mu dikuatkan dan
disucikan supaya bangsa manusia yang mendiami satu bumi ini
diterangi oleh satu iman dan disentosakan oleh suatu ikatan cinta
kasih. Maka kami pun mengambil bagian dalam perjamuan agung
ini supaya memperoleh kasih karunia-Mu yang men-jadikan kami
manusia baru. Dan bersama semua penghuni surga kami
mewartakan keagungan-Mu dengan bernyanyi:
13
DOA SYUKUR AGUNG III
berlutut/berdiri-
14
I. Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau bersabda kepada para rasul,
"Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu."
Jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman
Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan
rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara
kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.
I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.
ANAK DOMBA ALLAH (PS 408)
PERSIAPAN KOMUNI
I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi
bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
KOMUNI
LAGU KOMUNI (PS 425)
15
16
DOA SESUDAH KOMUNI umat berdiri
17
PEMINDAHAN SAKRAMEN MAHAKUDUS
Seusai Doa Sesudah Komuni, sambil berdiri, Imam mengisi pendupaan
dan memberkatinya. Lalu, sambil berlutut ia mendupai Sakramen
Mahakudus tiga kali. Kemudian Imam mengenakan velum berwarna
putih di atas bahunya, berdiri, menyelubungi sibori dengan ujung-
ujung velum dan mengangkatnya.
Sakramen Mahakudus yang diarak menggunakan sibori, bukan
monstrans.
Lalu dimulailah perarakan. Dengan disemarakkan lentera dan kepulan
asap dupa, Sakramen Mahakudus diarak melintasi gereja menuju
tempat penyimpanan yang disiapkan di bagian lain dari gedung gereja
atau di ruang lain yang dihiasi secara serasi.
Petugas pembawa salib berjalan paling depan, diapit dua petugas lain
yang membawa lilin menyala, (dapat disertai para petugas lain yang
membawa lilin menyala.) Di depan Imam yang membawa Sakramen
Mahakudus berjalan petugas yang membawa pendupaan yang
mengepul. Sementara itu dilagukan Pange lingua atau Mari kita
memadahkan (kecuali dua bait terakhir) atau nyanyian ekaristis lain.
Tempat sakramen disinggahkan tidak dizinkan dibuat seolah sebuah
makam.
Setibanya perarakan di tempat penyimpanan Sakramen Mahakudus,
Imam kalau perlu dibantu oleh diakon, meletakkan sibori di dalam
tabernakel tempat persinggahan. Lalu ia mengisi pendupaan, dan
sambil mendupai Sakramen Mahakudus. Sementara itu dilagukan
Tantum Ergo Sacramentum atau Mari kita memadahkan.
Setelah bersembah sujud sejenak dalam keheningan, Imam dan para
pelayan berlutut lalu kembali ke sakristi.
Pada saat yang tepat segala hiasan dan perlengkapan altar diambil.
Jika mungkin salib-salib dikeluarkan dari gereja. Seyogyanya salib-salib
yang tetap ada dalam gereja diselubungi.
Umat hendaknya melaksanakan sembah sujud di hadapan Sakramen
Mahakudus selama waktu yang cocok pada malam hari, seturut
kebiasaan dan keadaan setempat dengan cukup meriah. Tetapi
18
sesudah tengah malam (pk 24.00), sembah sujud dilakukan secara
sederhana.
PERARAKAN SAKRAMEN MAHAKUDUS
Komentataor:
Pada hari Kamis Putih ini kita merayakan hari ulang tahun
perjamuan malam Kristus. Wafat-Nya kita kenangkan,
kebangkitan-Nya kita muliakan, dan kedatangan-Nya kembali
kita nanti-nantikan. Kristus telah menyerahkan hidup-Nya
demi kita. Demikian pula hendaknya kita dalam pengabdian
sehari-hari menyerahkan hidup demi sesama kita. (Lih. 1Yoh
3:16)
MARI KITA MEMADAHKAN (PS 501)
1. Mari kita memadahkan / misteri tubuh mulia, / darah yang
berharga nian. / Darah Raja semesta, / lahir dari Sang Perawan /
untuk menebus dunia.
2. Dia lahir bagi kita / dari darah yang murni, / Dia hidup di dunia, /
menyebarkan benih Injil. / Dia mengakhiri hayat, / dengan cara
ajaib.
3. Pada malam perjamuan / dengan para murid-Nya,/ waktu Yesus
melakukan / adat makan bangsa-Nya,/ Diri-Nya pun diserahkan /
pada para rasul-Nya.
4. Sabda sudah menjadikan / roti, sungguh Tubuh-Nya, / anggur
sungguh Darah Tuhan, / walau in'dra tak cerap; / agar hati
diteguhkan, / iman saja cukuplah.
(Kalau perarakan sudah sampai di tempat tuguran, umat menyanyikan bait ke 5-6)
20
LAMPIRAN LAGU KAMIS PUTIH DI LUAR PUJI SYUKUR
21
22
23
24