Anda di halaman 1dari 14

METODE PENELITIAN

Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data


dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Suharsimi Arikunto (2013:203)
menyatakan bahwa, “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data penelitiannya.” Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen. Hadari Nawawi (2012:88)
mengungkapkan bahwa, “Metode Eksperimen adalah prosedur penelitian yang
dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih,
dengan mengendalikan pengaruh variabel yang lain”. Sedangkan menurut Hamid
Darmadi (2013:216) “Metode eksperimen adalah metode sistematis guna
membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (casual-effect
relationship).” Kesimpulannya metode eksperimen adalah suatu metode yang
dapat digunakan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat atau pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain.

Alasan digunakan metode eksperimen karena akan diberikan perlakuan


tertentu pada suatu kelas berupa penggunaan model Course Review Horay (CRH)
dalam pembelajaran tematik khususnya pada penyampaian materi Bahasa
Indonesia dan IPA serta melihat hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.
Kemudian hasil belajar siswa tersebut dibandingkan dengan hasil belajar siswa
dikelas lain (kelas kontrol) yang diajar dengan tidak menggunakan model Course
Review Horay (CRH).

Dalam pemberian dua perlakuan yang berbeda tersebut, maka dalam


penelitian ini diperlukan dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Kelas kontrol adalah kelas yang diajar dengan tidak menggunakan model Course
Review Horay (CRH), sedangkan kelas eksperimen adalah kelas yang diajar
dengan menggunakan Model Course Review Horay (CRH). Setelah diberikan
perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka akan diketahui hasil
belajar siswa di kelas kontrol dan hasil belajar siswa di kelas eksperimen.
Di dalam penelitian yang akan di langsungkan, peneliti akan menggunakan
bentuk penelitian quasi experimental design atau eksperimen semu. Menurut

24
25

Sugiyono (2017: 114) menyatakan bahwa, “Bentuk quasi experimental design


mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen”.
Peneliti menggunakan eksperimen tersebut dengan alasan data yang peneliti
butuhkan adalah data dari kelas eksperimen dan kelas control karena ingin
mengetahui pengaruh model pembelajaran Course Review Horay. Dengan
demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Sugiyono (2017:114)
mengatakan bahwa ada dua bentuk dari quasi experimental design, yaitu :
Time-series design
Nonequivalent control group design.
Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
Nonequivalent control group design dengan pola sebagai berikut

O1 X O2
------------------
O3 O4

Keterangan:
O1 : nilai pretest kelas eksperimen (sebelum diberi perlakuan)
O3 : nilai pretest kelas kontrol (sebelum diberi perlakuan)
O2 : nilai posttest kelas eksperimen (setelah diberi perlakuan)
O4 : nilai posttest kelas kontrol (tanpa diberi perlakuan)
X : treatment yang diberikan

Prosedur Penelitian
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini dimulai dengan pra-riset di SD Negeri 06 Pontianak Selatan
dengan melakukan wawancara dan observasi dengan guru kelas V.
Menyiapkan instrumen penilaian berupa kisi-kisi, soal tes awal dan soal tes akhir
beserta kunci jawaban, pedoman penskoran serta menyiapkan perangkat
pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
26

Melakukan validitas instrument penelitian.


Melakukan uji coba soal tes akhir.
Menganalisis data hasil uji coba untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument
penelitian.
Menganalisis tingkat kesukaran serta daya beda setiap butir soal yang telah diuji
cobakan.
Berdasarkan hasil analisis, selanjutnya soal siap digunakan sebagai alat
pengumpul data karena sudah dinyatakan valid dan layak pakai.
Tahap Pelaksanaan
Menentukan waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal belajar tematik di
sekolah tempat penelitian.
Memberikan tes awal pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengetahui
kondisi awal siswa.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan memberi
perlakuan yaitu dengan menggunakan Model Course Review Horay dan tidak
menggunakan metode Course Review Horay pada kelas kontrol.
Memberikan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi
perlakuan.
Tahap Akhir
Menskor hasil tes (skor tes awal dan tes akhir ).
Menghitung rata-rata hasil tes.
Menghitung standar deviasi hasil tes.
Menguji normalitas data.
Jika dari pengolahan data tes awal maupun tes akhir menghasilkan distribusi
normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas, tetapi jika data tersebut
menghasilkan distribusi tidak normal, maka digunakan rumus U Mann Whitney.
Menghitung besarnya pengaruh pembelajaran menggunakan rumus effect size.
Menarik kesimpulan dan menyusun laporan.
Populasi dan Sampel
Populasi
27

Sugiyono (2017:117) mengatakan bahwa, “Populasi adalah wilayah


generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan pendapat tersebut maka
populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang menjadi perhatian
pengamatan dan penyediaan data. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas
V SDN 06 Pontianak Selatan berjumlah 50 siswa yang terdiri dari dua kelas
yaitu kelas VA yang berjumlah 25 siswa dan VB yang berjumlah 25 siswa.
Sampel
Menurut Sugiyono (2017:118), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut
Suharsimi Arikunto (2013:174), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti.” Maka sampel adalah bagian dari populasi yang dipelajari
dalam suatu penelitian dan hasilnya akan dianggap menjadi gambaran bagi
populasi asalnya.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sensus. Rahmat (2013:
132), “Apabila jumlah populasi kecil, misalnya 100 atau kurang dari 100,
seluruh populasi tersebut digunakan sebagai sampel”. Berdasarkan
pernyataan tersebut maka sampel pada penelitian ini adalah seluruh dari
populasi yaitu kelas V Sekolah Dasar Negeri 24 Pontianak Selatan berjumlah
50 siswa yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas VA yang berjumlah 25 siswa
dan VB yang berjumlah 25 siswa.
Teknik dan Alat Pengumpul Data
Teknik Pengumpulan Data
Hadari Nawawi (2012: 100), mengemukakan ada enam macam teknik
pengumpulan data antara lain:
Teknik observasi langsung

Teknik observasi tidak langsung

Teknik komunikasi langsung

Teknik komunikasi tidak langsung


28

Teknik pengukuran

Teknik studi dokumenter/bibliographis

Dari keenam teknik pengumpulan data di atas, peneliti

menggunakan teknik pengukuran sebagai cara untuk mengumpulkan data.

“Teknik pengukuran adalah cara mengumpulkan data yang bersifat

kuantitatif untuk mengetahui tingkat atau derajat aspek tertentu

dibandingkan dengan norma tertentu pula sebagai satuan ukur yang

relevan”. (Hadari Nawawi, 2012:101). Pengukuran yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan tes sebelum dan sesuadah

melakukan tindakan baik dikelas ekspermen maupun dikelas kontrol.

Alat Pengumpul Data


Hadari Nawawi (2012: 102), mengemukakan bagian alat pengumpulan
data pada teknik pengukuran adalah :
Timbangan

Gelas ukur

Thermometer atau Barometer

Berbagai jenis tes

Dan lain-lain

Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes.

Mahmud (2011:185) menyatakan bahwa,“Tes adalah pertanyaan atau alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.


29

Pada penelitian ini bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis yang

berbentuk pilihan ganda sebanyak 60 soal, dengan penskoran jika benar diberi

skor 1 dan jika salah diberi skor 0. Tes yang diberikan kepada kelas

eksperimen sama dengan tes yang diberikan kepada kelas kontrol. Hasil

belajar yang diukur adalah aspek kognitif yang meliputi pengetahuan atau

ingatan (C1), dan pemahaman (C2), Aplikasi (C3), Analisis (C4), Sintesis

(C5), Penilaian (C6).. Tes ini diberikan sebelum dan sesudah melakukan

tindakan berupa model Course Review Horay pada kelas eksperimen dan

tindakan tanpa menggunakan model Course Review Horay pada kelas

kontrol. Hal ini dilakukan karena untuk melihat kemampuan siswa khususnya

dalam hasil belajar.

Analisis Instrumen Penelitian


Validitas
Suharsimi Arikunto (2013: 80) menyatakan, “Sebuah tes dikatakan valid
apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur”. Mahmud (2011: 167)
menyatakan, “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan sahih apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan atau mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat”. Jadi, validitas adalah suatu kesahihan atau ketepatan
dalam mengukur instrumen penelitian. Validitas yang digunakan pada
penelitian ini adalah validitas isi. Alasan peneliti menggunakan validitas isi
karena untuk memeriksa kecocokan atau kesesuaian antara tes yang diberikan
dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, serta tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Realiabilitas
Suharsimi Arikunto (2013: 100) menyatakan, “Reliabilitas berhubungan
dengan masalah kepercayaan. Suatu tes mempunyai taraf kepercayaan yang
30

tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”. Mahmud (2011:
167) menyatakan, “Reliabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian, atau
keakuratan sebuah instrument. Reliabilitas menunjukkan apakah instrumen
tersebut secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu
yang diukur pada waktu yang berlainan (ajeg)”. Mustafa Edwin (2006: 112)
menyatakan, “Reliabilitas mengindikasikan stabilitas dan konsistensi
instrumen pengukuran konsep dan membantu untuk melihat ketepatan
pengukuran”. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
tes dikatakan reliabel apabila menghasilkan skor yang sama atau relatif sama
walaupun diberikan pada waktu dan sampel yang berbeda. Untuk mengetahui
reliabilitas tes, maka terlebih dahulu peneliti akan menguji soal tes pada siswa
kelas IV Sekolah Dasar Negeri lain.
Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2012: 180) “Untuk menghitung
reliabilitas suatu tes digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut.

s
r 11 = [ ][
n
n−1
1− i
st
2

2 ]
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas yang dicari
n = banyaknya butir soal
Si2 = jumlah varians skor tiap item
St2 = jumlah varians skor total
Rumus untuk menentukan varians adalah sebagai berikut.

(∑ X )2
∑ X2− n
Si =
2
n
Keterangan:
Si2 = jumlah varians skor tiap item
X = jumlah skor tiap item
n = banyaknya butir soal
(Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012: 181)
31

Kriteria nilai reliabilitas menurut Russefendi (dalam Asep Jihad dan Abdul
Haris, 2012: 181) adalah sebagai berikut.
r11 ≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah
0,20 < r11 ≤ 0,40 reliabilitas rendah
0,40 < r11 ≤ 0,70 reliabilitas sedang
0,70 < r11 ≤ 0,90 realibillitas tinggi
0,90 < r11 ≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi
(Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012: 181)
Tingkat kesukaran soal
Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2012: 182) menjelaskan “Tingkat
kesukaran (TK) pada masing-masing butir soal dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
TK = ( S A + S B )/(n maks)
Keterangan:
TK= tingkat kesukaran
SA = jumlah skor kelompok atas
SB = jumlah skor kelompok bawah
n = jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah
maks= skor maksimal soal yang bersangkutan
Kriteria interpretasi tingkat kesukaran menurut Sudjana (dalam Asep
Jihad dan Abdul Haris, 2012: 182) yaitu sebagai berikut.
0,00 – 0,30 : sukar
0,31 - 0,70 : sedang
0,71 – 1,00 : mudah
Daya pembeda
Asep Jihad dan Abdul Haris (2012: 181) menyatakan bahwa untuk
menghitung daya pembeda dapat ditentukan dengan
S A – SB
DP = IA

Keterangan:
SA = jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah
32

SB = jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah


IA = jumlah skor ideal salah satu kelompok pada butir soal yang diolah
Interpretasi nilai DP berdasarkan pendapat dari Russefendi (dalam Asep
Jihad dan Abdul Haris, 2012: 181) sebagai berikut.
0,40 atau lebih : sangat baik
0,30 – 0,39 : cukup baik, mungkin perlu diperbaiki
0,20 – 0,29 : minimum, perlu diperbaiki
0,19 kebawah : buruk, dibuang, atau dirombak
Analisis data
Untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah dirumuskan bahwa terdapat
pengaruh model Course Review Horay terhadap hasil belajar pada pembelajaran
tematik kelas V Sekolah Dasar Negeri 06 Pontianak Selatan, maka data hasil pre-
test dan post-test diolah menurut langkah-langkah sebagai berikut:
Untuk menjawab sub masalah pada nomor 1 yaitu bagaimana pengaruh
pemebelajaran model Course Review Horay terhadap hasil belajar pada
pembelajaran tematik kelas V Sekolah Dasar Negeri 06 Pontianak Selatan, maka
akan digunakan rumus t-test dan langkah-langkah sebagai berikut:
Menghitung rata-rata hasil pre test dan post test pada kelas eksperimen dan kelas
konrol
M e =(∑ ▒ 〖 f i X i 〗)/( ∑ ▒ f i)
Keterangan :
Me : Mean untuk data bergolong
∑ ▒ 〖 f i Xi〗 : Jumlah data frekuensi x titik tengah
∑▒fi : Jumlah data/sampel
(Sugiyono, 2014:54)
Menghitung Standar Deviasi (SD) hasil pre-test dan post-test pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol

∑ f i ( X i − X )2
SD =
√ ( n − 1)

Keterangan:
33

SD = standar deviasi

X = nilai rata-rata

Xi = titik tengah

fi = frekuensi

n = jumlah sampel

(Sugiyono: 2017: 58)

Menghitung nilai Chi-kuadrat dengan rumus.

χ 2=∑▒ ( O i−Ei )2 /E i
Keterangan :
χ 2 = Chi kuadrat
Ei = Frekuensi Ekspektasi
Oi = Frekuensi Observasi
(Subana dan Sudrajat, 2011: 149)
Menguji normalitas data, jika x 2hitung <x 2tabel maka data berdistribusi normal, jika x
2
hitung >x 2tabel maka data tidak berdistribus normal. (Subana dan Sudrajat, 2011:
152).
Data yang bersitribusi normal dilanjutkan dengan uji homogen varians. Dengan
menggunakan rumus:
F = (Varians terbesar) /(Varians terkecil)
(Sugiyono 2017: 140)
Dengan kriteria pengujian dengan taraf signifikasi 5 % sebagai berikut:
Nilai F hitung< F tabel maka kedua kelompok sampel variansnya tidak
berbeda secara signifikan (homogen)
Nilai F hitung> F tabel maka kedua kelompok sampel variansnya berbeda secara
signifikan ( tidak homogen)
Selanjutnya pengujian hipotesis menggunakan rumus t-test. Rumus t-test adalah
sebagai berikut :
34

Polled Varians :

t=(( x 1) ̅ −( x 2) ̅ )/√ (((n1−n2)〖 s 1 〗2 +(n 2−1) 〖 s 2 〗2)/(n1 +n2−2)(1/n1 +1/n 2))


Keterangan :
〖 s 1 〗2 = varians kelas eksperimen
〖 s 2 〗2 = varians kelas kontrol
( x 1)̅ = nilai rata-rata kelas eksperimen
( x 2) ̅ = nilai rata-rata kelas kontrol
n1 = jumlah sampel kelas eksperimen
n2 = jumlah sampel kelas control
(Sugiyono 2017: 138)
“Menguji signifikansi t hitungdengan cara membandingkan besarnya t hitungdengan
t tabel, dengan terlebih dahulu menerapkan derajat kebebasannya (db) yang
diperoleh dengan rumus db = N-1”. (Burhan, dkk, 2012 :192). Selanjutnya
melakukan perbandingan antara t hitungdengan t tabelyaitu sebagai berikut. Jika
t hitung > t tabel maka Hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh metode eksperimen
terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran Tematik di kelas V Sekolah Dasar
Negeri 06 Pontianak Selatan.
Untuk menjawab sub masalah 2 yaitu besarnya kontribusi pengaruh pembelajaran
model Course Review Horay terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran
Tematik di kelas V Sekolah Dasar Negeri 06 Pontianak Selatan, maka digunakan
rumus effect size. Adapun rumus effect size, sebagai berikut:
ES = ((Y e ) ̅ −(Y c ) ̅ )/S c
Keterangan :
ES = Effect Size
(Y e )̅ = Nilai rata-rata kelompok percobaan
(Y c )̅ = Nilai rata-rata kelompok pembanding
Sc = Simpangan baku kelompok pembanding
Kriteria :
ES < 0,2 = tergolong rendah
35

0,2 < ES 0,8 = tergolong sedang


ES > 0,8 = tergolong tinggi
Perhitungan effect size ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Model Pembelajaran Course Review Horay terhadap hasil belajar
siswa.
36

Jadwal penelitian
Jadwal penelitian dapat dilihat pada table berikut:
Tabel : Jadwal Penelitian
Kelas Kelas
NO Waktu Waktu
Eksperimen Kontrol
1

5
37

Anda mungkin juga menyukai