24
25
O1 X O2
------------------
O3 O4
Keterangan:
O1 : nilai pretest kelas eksperimen (sebelum diberi perlakuan)
O3 : nilai pretest kelas kontrol (sebelum diberi perlakuan)
O2 : nilai posttest kelas eksperimen (setelah diberi perlakuan)
O4 : nilai posttest kelas kontrol (tanpa diberi perlakuan)
X : treatment yang diberikan
Prosedur Penelitian
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini dimulai dengan pra-riset di SD Negeri 06 Pontianak Selatan
dengan melakukan wawancara dan observasi dengan guru kelas V.
Menyiapkan instrumen penilaian berupa kisi-kisi, soal tes awal dan soal tes akhir
beserta kunci jawaban, pedoman penskoran serta menyiapkan perangkat
pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
26
Teknik pengukuran
Gelas ukur
Dan lain-lain
Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes.
Pada penelitian ini bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis yang
berbentuk pilihan ganda sebanyak 60 soal, dengan penskoran jika benar diberi
skor 1 dan jika salah diberi skor 0. Tes yang diberikan kepada kelas
eksperimen sama dengan tes yang diberikan kepada kelas kontrol. Hasil
belajar yang diukur adalah aspek kognitif yang meliputi pengetahuan atau
ingatan (C1), dan pemahaman (C2), Aplikasi (C3), Analisis (C4), Sintesis
(C5), Penilaian (C6).. Tes ini diberikan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan berupa model Course Review Horay pada kelas eksperimen dan
kontrol. Hal ini dilakukan karena untuk melihat kemampuan siswa khususnya
tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”. Mahmud (2011:
167) menyatakan, “Reliabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian, atau
keakuratan sebuah instrument. Reliabilitas menunjukkan apakah instrumen
tersebut secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu
yang diukur pada waktu yang berlainan (ajeg)”. Mustafa Edwin (2006: 112)
menyatakan, “Reliabilitas mengindikasikan stabilitas dan konsistensi
instrumen pengukuran konsep dan membantu untuk melihat ketepatan
pengukuran”. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
tes dikatakan reliabel apabila menghasilkan skor yang sama atau relatif sama
walaupun diberikan pada waktu dan sampel yang berbeda. Untuk mengetahui
reliabilitas tes, maka terlebih dahulu peneliti akan menguji soal tes pada siswa
kelas IV Sekolah Dasar Negeri lain.
Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2012: 180) “Untuk menghitung
reliabilitas suatu tes digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut.
s
r 11 = [ ][
n
n−1
1− i
st
2
2 ]
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas yang dicari
n = banyaknya butir soal
Si2 = jumlah varians skor tiap item
St2 = jumlah varians skor total
Rumus untuk menentukan varians adalah sebagai berikut.
(∑ X )2
∑ X2− n
Si =
2
n
Keterangan:
Si2 = jumlah varians skor tiap item
X = jumlah skor tiap item
n = banyaknya butir soal
(Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012: 181)
31
Kriteria nilai reliabilitas menurut Russefendi (dalam Asep Jihad dan Abdul
Haris, 2012: 181) adalah sebagai berikut.
r11 ≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah
0,20 < r11 ≤ 0,40 reliabilitas rendah
0,40 < r11 ≤ 0,70 reliabilitas sedang
0,70 < r11 ≤ 0,90 realibillitas tinggi
0,90 < r11 ≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi
(Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012: 181)
Tingkat kesukaran soal
Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2012: 182) menjelaskan “Tingkat
kesukaran (TK) pada masing-masing butir soal dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
TK = ( S A + S B )/(n maks)
Keterangan:
TK= tingkat kesukaran
SA = jumlah skor kelompok atas
SB = jumlah skor kelompok bawah
n = jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah
maks= skor maksimal soal yang bersangkutan
Kriteria interpretasi tingkat kesukaran menurut Sudjana (dalam Asep
Jihad dan Abdul Haris, 2012: 182) yaitu sebagai berikut.
0,00 – 0,30 : sukar
0,31 - 0,70 : sedang
0,71 – 1,00 : mudah
Daya pembeda
Asep Jihad dan Abdul Haris (2012: 181) menyatakan bahwa untuk
menghitung daya pembeda dapat ditentukan dengan
S A – SB
DP = IA
Keterangan:
SA = jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah
32
∑ f i ( X i − X )2
SD =
√ ( n − 1)
Keterangan:
33
SD = standar deviasi
X = nilai rata-rata
Xi = titik tengah
fi = frekuensi
n = jumlah sampel
χ 2=∑▒ ( O i−Ei )2 /E i
Keterangan :
χ 2 = Chi kuadrat
Ei = Frekuensi Ekspektasi
Oi = Frekuensi Observasi
(Subana dan Sudrajat, 2011: 149)
Menguji normalitas data, jika x 2hitung <x 2tabel maka data berdistribusi normal, jika x
2
hitung >x 2tabel maka data tidak berdistribus normal. (Subana dan Sudrajat, 2011:
152).
Data yang bersitribusi normal dilanjutkan dengan uji homogen varians. Dengan
menggunakan rumus:
F = (Varians terbesar) /(Varians terkecil)
(Sugiyono 2017: 140)
Dengan kriteria pengujian dengan taraf signifikasi 5 % sebagai berikut:
Nilai F hitung< F tabel maka kedua kelompok sampel variansnya tidak
berbeda secara signifikan (homogen)
Nilai F hitung> F tabel maka kedua kelompok sampel variansnya berbeda secara
signifikan ( tidak homogen)
Selanjutnya pengujian hipotesis menggunakan rumus t-test. Rumus t-test adalah
sebagai berikut :
34
Polled Varians :
Jadwal penelitian
Jadwal penelitian dapat dilihat pada table berikut:
Tabel : Jadwal Penelitian
Kelas Kelas
NO Waktu Waktu
Eksperimen Kontrol
1
5
37