Anda di halaman 1dari 76

KELISTRIKAN

KELISTRIKAN MESIN
1. Penjelasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 312
2. Baterai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 313
3. Sistem pengapian baterai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 323
4. Sistem start . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 336
5. Sistem pengisian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 342

KELISTRIKAN BODI
1. Uraian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 349
2. Wire harness . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 350
3. Switch dan relay . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 356
4. Sistem penerangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 359
5. Meter kombinasi dan gauge . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 365

DIAGRAM RANGKAIAN KELISTRIKAN


1. Uraian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 374
2. Simbol-simbol . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 375
3. Simbol-simbol konektor . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 377
4. Grounding point . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 378
5. Nomor pin . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 378
6. Warna-warna kabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 378
7. Singkatan-singkatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 379

LETAK EWD MANUAL


1. Wiring diagram . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 379
2. Lokasi relay dan route kabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 381
3. Wiring diagram keseluruhan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 382

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 311

Book_6_ok.indd 311 8/19/2011 3:40:03 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

KELISTRIKAN
KELISTRIKAN MESIN

1. PENJELASAN
“Kelistrikan Mesin" ialah sistem kelistrikan pada sistem starter yang memutarkan mesin pertama kali,
kendaraan yang dipergunakan untuk menghidupkan sistem pengapian yang membakar campuran udara-
mesin serta mempertahankannya agar tetap bahan bakar yang dihisap ke dalam cylinder, dan
hidup. Bagain-bagiannya terdiri atas baterai yang perlengkapan kelistrikan lainnya.
menyuplai listrik ke komponen kelistrikan lainnya,
sistem pengisian yang menyuplai listrik ke baterai,

312 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 312 8/19/2011 3:40:07 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

2. BATERAI ELEMEN BATERAI

PENJELASAN Antara plat-plat positif dan plat-plat negatif masing-


masing dihubungkan oleh plate strap (pengikat
Baterai ialah alat elektro kimia yang dibuat untuk plat) terpisah. Ikatan plat-plat positif dan negatif ini
menyuplai listrik ke sistem starter mesin. Sistem dipasangkan secara berselang-seling, yang dibatasi
pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan oleh separator dan fiberglass. Jadi satu kesatuan
lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk dari plat, separator dan fiberglass disebut elemen
energi kimia, yang dikeluarkannya bila diperlukan baterai. Penyusunan plat-plat seperti ini tujuannya
dan menyuplainya ke masing-masing sistem memperbesar luas singgungan antara bahan aktif
kelistrikan atau alat yang memerlukannya. Karena di dan elektrolit, agar listrik yang dihasilkan besar.
dalam proses baterai kehilangan energi kimia, maka Dengan kata lain kapasitas baterai menjadi kasar.
alternator menyuplainya kembali ke dalam baterai
(yang disebut pengisian). Baterai menyimpan listrik
dalam bentuk energi kimia. Siklus pengisian dan
pengeluaran ini terjadi berulang kali secara terus-
menerus.

KONSTRUKSI BATERAI
Di dalam baterai kendaraan terdapat elektrolit asam
sulfat, elektroda positif dan negatif dalam bentuk plat.
Plat-plat dibuat dari timah atau berasal dari timah.
Karena itu baterai tipe ini sering disebut baterai
timah. Ruangan dalamnya dibagi menjadi beberapa
sel (biasanya 6 sel, untuk baterai kendaraan) dan di
dalam masing-masing sel terdapat beberapa elemen
direndam dalam elektrolit.

Gaya Elektro-motif (EMP) yang dihasilkan satu


sel kira-kira 2,1 V, pada segala ukuran plat.
Karena baterai kendaraan mempunyai 6 sel yang
dihubungkan secara seri, EMP output nominal yang
dihasilkan ialah kira-kira 12 Volt.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 313

Book_6_ok.indd 313 8/19/2011 3:40:08 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

PENTING !

Elektrolit baterai ialah asam yang kuat,


sehingga dapat membakar kulit, mata dan
merusak pakaian. Bila elektrolit mangenai
kulit atau pakaian, basuhlah segera dengan
air, dan netralkan asam dengan campuran
soda (sodium bicarbonate [NaHCO3]) dan air.
Bila asam mengenai mata, bilaslah dengan
air beberapa menit, kemudian hubungilah
dokter.

ELEKTROLIT
REFERENSI
Elekrolit baterai (lihat dasar-dasar kelistrikan,
halaman 87) ialah larutan asam sulfat dengan air BERAT JENIS
sulingan. Berat jenis elektrolit pada baterai saat ini
Perbandingan antara kerapatan suatu zat
dalam keadaan terisi penuh ialah 1.260 atau 1.280
dengan air. Berat jenis air ialah 1,0, karena itu
(pada temperatur 20 °C). Perbedaan ini disebabkan
zat yang berat jenisnya kurang dari satu adalah
perbandingan air sulingan dengan asam sulfat
kerapatannya kurang dari kerapatan air.
masing masing tipe berbeda. Elektrolit yang berat
jenisnya 1.260 mengandung 65% air sulingan dan
35% asam sulfat, sedangkan elektrolit yang beral
jenisnya 1.280 mengandung 63% air sulingan dan KOTAK BATERAI
37% asam sulfat. Wadah yang menampung elektrolit dan elemen
baterai disebut kotak baterai. Ruangan dalamnya
dibagi menjadi 6 ruangan atau sel. Pada kotak baterai
terdapat garis tanda permukaan atas dan bawah
(upper dan lower). Plat-plat posisinya ditinggikan
dari dasar dan diberi penyekat, tujuannya agar
tidak terjadi hubungan singkat apabila ada bahan
aktif (timah dan lain-lain) terjatuh dari plat.

314 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 314 8/19/2011 3:40:11 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

SUMBAT VENTILASI b. Reaksi Kirnia pada waktu Baterai Diisi (charge)

Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian


elektrolit. Selain itu untuk memisahkan gas hidrogen
(yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat
di dalam baterai dengan cara membiarkan gas
hidrogen keluar lewat lubang ventilasi sedangkan
uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi
dan menetes kembali ke bawah.
Pengosongan (discharge) dan pengisian (charge)

Reaksi Kimia

PbO4 + 2H20 + PbSO4 PbO2 + 2H2SO4 + Pb


(plat+) (electrolyte) (plat-) (plat+) (air) (plat-)

Selama pengisian arah arus listrik ke dalam baterai


arahnya berlawanan, sehingga mengakibatkan
kebalikan reaksi.
H2SO4 terpisah dari PbSO4 pada tiap-tiap plat,
pada baterai merupakan satu siklus seperti reaksi sehingga plat positif akan terdapat PbO2 dan plat
kimia di bawah ini. negative terdapat Pb. Dalam reaksi ini H2SO4 akan
a. Reaksi Kimia ketika Baterai Mengeluarkan Arus. terbentuk kembali di dalam elektrolit sehingga berat
jenisnya naik lagi.
Reaksi Kimia

PbO4 + 2H2O + PbSO4 PbO2 + 2H2SO4 + Pb


(plat+) (electrolyte) (plat-) (plat+) (air) (plat-)

Pada waktu baterai mengeluarkan arus listrik


(discharge) plat positif maupun plat negative
bergabung (bereaksi) dengan SO4, sehingga
membentuk PbSO4, dengan adanya reaksi tersebut
di atas H2SO4 sedikit demi-sedikit berubah menjadi
H2O. Akibatnya berat jenisnya akan turun karena
konsentrasi electrolytenya berkurang.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 315

Book_6_ok.indd 315 8/19/2011 3:40:11 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

KODE PENGENALAN BATERAI Lokasi kode


Baterai yang dibuat di Jepang diberi kode pengenal Informasi Kode Pengenal
sesuai dengan standar industri Jepang (JlS). Kode
tersebut menunjukkan kapasitas baterai, ukuran
dan posisi terminal positifnya (di sisi kanan atau
kiri).

Hal ini menunjukkan kapasitas baterai secara tidak


langsung. Daftar di bawah menunjukkan hubungan
antara kode pengenal baterai dan kapasitasnya.
Kapasitas dinyatakan dalam amper-jam (lihat
halaman berikutnya).

Kode Kapasitas Kode Kapasitas


Pengenal (pada 5 Pengenal (pada 5
Baterai jam) Baterai jam)
28 B 17 R/L 24 65 D 26 R/L 52

34 B 17 R/L 27 75 D 26 R/L 52

28 B 19 R/L 24 80 D 26 R/L 55

34 B 19 R/L 27 65 D 31 RL 56

36 B 20 R/L 28 75 D 31 R/L 60

38 B 20 R/L 28 95 D 31 R/L 64

46 B 24 R/L 36 95 E 41 R/L 80

50 B 24 R/L 36 105 E 41 R/L 83

55 B 24 R/L 36 115 E 41 P/L 88

32 C 24 R/L 32 130 E 41 R/L 92

50 D 20 R/L 40 115 F 51 96

55 D 23 R/L 48 150 F 51 108

65 D 23 R/L 52 145 F 51 112

48 D 26 P/L 40 170 F 51 120

55 D 26 R/L 48

316 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 316 8/19/2011 3:40:12 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

PENTING !

Kapasitas Baterai
Kapasitas baterai menunjukkan jumlah listrik
yang disimpan baterai yang dapat dilepaskan
sebagai sumber listrik. Dinyatakan dalam
amper jam (AH) sebagai berikut:
Ah = A (amper) x h (Jam)
Kapasitas baterai berubah tergantung 3) Panjang Baterai
kondisi pengeluarannya. JIS mendefinisikan
Panjang baterai secara kasar ditunjukkan dalam
kapasitas yaitu Jumlah listrik yang dilepaskan
centimeter (cm). Sebagai contoh, angka "23" pada
sampai tegangan pengeluaran akhir menjadi
kode pengenal baterai artinya panjang baterai ialah
10,5 V dalam 5 jam. Sebagai contoh, baterai
23 cm.
dalam keadaan terisi penuh dikeluarkan
muatannya secara terus menerus 5,6 A 4 ) Posisi terminal positif
selama lima jam sampai mencapai tegangan Posisi terminal positif baterai ditunjukkan oleh R (sisi
pengeluaran akhir (10,5 V). Maka kapasitas kanan), L (sisi kiri) atau kosong sebagai berikut:
baterai ialah 28 Ah (5,6 A x 5 jam).

2) Lebar dan tinggi baterai


Kombinasi lebar dan tinggi baterai ditunjukkan
oleh salah satu dari 8 huruf (A sampai H) sebagai
berikut:
Lebar (mm) Tinggi (mm)
A 162 127
PEMERIKSAAN DAN PENGISIAN BATERAI
B 203 127 atau 129
C 207 135
D 204 173
E 213 176
F 213 182
G 213 222
H 220 278

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 317

Book_6_ok.indd 317 8/19/2011 3:40:14 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

REFERENSI

318 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 318 8/19/2011 3:40:20 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

Pemeriksaan Permukaan Elektrolit Memeriksa Isi Baterai


Permukaan elektrolit harus diperiksa sekali-sekali, Untuk memeriksa isi baterai, berat jenis elektrolit
dan tambahkan air suling bila perlu. Baterai yang harus diukur dan selain itu dilakukan tes beban.
dibuat dari bahan transparan, pada kotaknya Kondisi baterai dapat ditentukan dan hasil kedua
terdapat garis tanda permukaan elektrolit yang pengetesan tersebut.
normal.
1) MEMERIKSA BERATJENIS EKTROLIT
Berat jenis diukur dengan hydrometer. Untuk
mengukur berat jenis, hisaplah elektrolit ke
dalam hydrometer, dan bacalah indikator dengan
permukaan cairan segaris dengan mata. Usahakan
pelampung tidak menyentuh tabung.

Bila air suling ditambahkan ketika cuaca dingin


sekali, baterai harus dilakukan pengisian segera
agar tidak terjadi pembekuan. Untuk kotak baterai
yang hilam, tinggi elektrolit harus dipelihara 10 -
15 mm di atas separator, agar cukup tinggi untuk
menutup plat di seluruh sel.

Jangan menambahkan air suling menjelang


pengukuran kecuali kurang sekali dan elektrolit
yang masuk ke dalam hydrometer tidak cukup.
Bila ditambahkan air, isilah baterai segera sampai
terbentuk gas yang cukup untuk merangsang
elektrolit sebelum pengukuran dilakukan.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 319

Book_6_ok.indd 319 8/19/2011 3:40:22 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0.0007setiap Jenis standar pada 20°C ketika baterai teriisi penuh
perubahan temperatur 1 °C (0.0004 per 1°F). sebagai berikut:
Spesifikasi berat jenis elektrolit secara normal ialah
1.250 - 1.270 (Baterai dengan berat jenis
pada temperatur 20 °C. Karena itu, pengukuran
nominal 1.260)
berat jenis pada temperatur lain harus di konversikan
menurut rumus berikut: 1.270 - 1.290 (Baterai dengan berat jenis
nominal 1.280)
Pengukuran Celcius:
(Perbedaan antar sel harus 0,025 atau kurang)
S20(°C) = St + 0.0007 X (t – 20)
Tindakan berikut harus dilakukan sesuai dengan
Pengukuran Fahrenheit:
hasil ukur berat jenis.
S68(°F) = St + 0.0004 x (t – 68)
PENGUKURAN TINDAKAN
Dimana: Tambahkan air suling agar
1.300 ATAU LEBIH
berat jenis berkurang
S20 : Berat jenis pada 20 °C (68 °F)
1.290 – 1.220 TIDAK PERLU (OK)
S1 : Nilai pengukuran dari berat jenis.
Lakukan pengisian penuh,
t : Temperatur elektrolit saat
ukur berat jenis. Bila masih
pengukuran di lakukan. 1.210 ATAU KURANG
di bawah 1.210 ganti
Sebagai contoh, ambil baterai yang berat jenis baterai.
elektrolitnya 1.260 ketika terisi penuh dan temperatur
PERBEDAAN BERAT
elektrolit ialah 0°C, isi baterai pada saat itu dapat JENIS ANTAR SEL TIDAK PERLU (OK)
ditentukan sebagai berikut : KURANG DARI 0.040
Pengukuran Celcius
Lakukan pengisian penuh,
S20(°C) = S1 + 0.0007 x (t – 20) ukur berat jenis. Bila
PERBEBAAN BERAT
perbedaan berat jenis antar
= 1.260 + 0.0007 x (0 – 20) JENIlS ANTAR SEL 0.040
sel melebihi 0.030, setel
ATAU LEBIH
= 1.260 – 0.014 berat jenis. Bila tidak bisa
dilakukan, ganti baterai.
= 1.246
Pengukuran Fahrenheit 2) TES BEBAN (ARUS BESAR)

S68 (°F) = St + 0.0004 x (t – 68) Keluarkan arus dari baterai empat kali kapasitasnya
(112 A bila kapasitasnya pada 5 jam ialah 28 Ah),
= 1.260 + 0.0004 x (32 – 68) dan ukur tegangan terminal seteIah lima detik.
= 1.260 – 0.014 Tegangan terminal harus 9,6 V atau lebih. Bila tidak,
baterai tidak baik dan harus diganti.
= 1.246
(3) Pengisian Baterai
Baterai dapat dilakukan pengisian secara cepat
atau lambat. Untuk itu perhatikan peringatan
sebagai berikut:

320 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 320 8/19/2011 3:40:22 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

1) PERINGATAN DALAM MELAKUKAN (5) Tentukan amper dan lamanya pengisian yang
PENGISIAN BATERAI diizinkan.
Karena baterai mengeluarkan gas hidrogen yang Pada umumnya alat pengisi mempunyai alat
mudah meledak, jangan biarkan api atau percikan tes untuk menentukan amper pengisian dan
api dekat baterai. lamanya pengisian. Karena itu ikutilah instruksi
pada pengisian cepat.

Apabila tidak terdapat alat pengetes pada alat


pengisian pakailah metode berikut:

Menentukan Amper Pengisian


Tentukan kondisi pengeluaran baterai dari berat
jenisnya dengan menggunakan grafik di bawah ini,
kemudian hitung amper pengisian dengan memakai
rumus berikut (lamanya pengisian untuk pengisian
cepat biasanya antara 1/2 sampai 1 jam).

●● Selama pengisian, jangan melepas kabel


pengisi dari terminal baterai. Matikan terlebih
dahulu main switch pengisi baterai sebelum
kabel dilepaskan.
●● Temperatur elektrolit jangan sampai melebihi
45°C. Bila melebihi ini, kurangilah amper-nya
atau hentikan pengisian.
2) PENGISIAN CEPAT
Pengisian cepat dipakai bila diperlukan pengisian
baterai dengan waktu yang singkat pada amper
yang besar. Hal ini akan memperpendek umur
baterai. Bila waktu yang tersedia cukup, lebih baik
menggunakan pengisian lambat.
(1) Bersihkan terminal dari kotoran, karat, debu,
Bila perlu pakailah amplas.
(2) Lepas sumbat ventilasi.
(3) Periksa dan tambahkan elektrolit seperlunya.
(4) Bila pengisian dilakukan dalam keadaan
terpasang dikendaraan, lepas kabel dari
terminal positif dan negatifnya agar tidak
merusak rectifier dan komponen lainnya.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 321

Book_6_ok.indd 321 8/19/2011 3:40:24 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

PENTING ! Arus pengisian maksimum harus kurang dari 1/10


kapasitas baterai.
●● Kita menggunakan kondisi pengeluaran
dan bukan kondisi pengisian, karena hal Contoh:
ini memberitahukan seberapa "kosong" Kapasitas baterai 40 Ah
baterai. Sehingga dapat dihitung berapa
40 : 10 = 4 A atau kurang
lama dan berapa amper agar baterai terisi
penuh. Lamanya pengisian lambat dapat dihitung dengan
rumus berikut :
Contoh hitungan :
Kapasitas baterai : 40 Ah
Berat jenis hasil ukur pada 20°C
(68°F) : 1.18 X (1,2 sampai 1,5)
Dari sini di dapat pengeluaran 40%, sehingga Contoh :
perlu pengisian 16 Ah (40% dari baterai
Kapasitas baterai : 40 Ah
berkapasitas 40 Ah).
Berat jenis : 1,16
Bila lama pengisian 30 menit (0.5 jam), maka
amper pengisian (A) yang benar ialah : Kondisi pengeluaran ialah kira-kira 50 % dari
kapasitas menurut grafik halaman sebelumnya.
16 Ah
= 10A Karena itu, baterai membutuhkan pengisian :
1 + 0.5
40 Ah x 50% = 20 Ah
●● Untuk melindungi baterai, amper
Karena itu Lamanya pengisian lambat ialah
pengisian maksimum tidak boleh melebihi
1/2 kapasitas baterai. Contoh, amper (1,2 s/d 1,5) = 6 s/d 7,5 h
pengisian maksimum baterai 40 Ah ialah
20 A atau kurang.
(2) Posisikan switch pengisian baterai ke posisi
lambat (bila disediakan)

(6) Setelah pengisian, ukur berat jenis elektrolit, (3) Setel kembali switch kontrol arus bila arus
untuk memastikan bahwa sesuai standar. Bila pengisian menjadi lebih rendah.
tidak, lakukan tindakan (lihat hal 6 – 8). (4) Ketika baterai hampir terisi penuh, pengeluaran
(7) Pasang sumbat ventilasi dan cuci kotak baterai gas hydrogen menjadi banyak. Bila tidak ada
untuk membersihkan asam dan lain-lain. lagi kenaikan berat jenis atau tegangan selama
lebih dari satu jam, baterai telah terisi penuh.

3) PENGISIAN LAMBAT
Pengisian cepat akan mempersukar pengisian
secara penuh. Agar baterai terisi penuh atau
untuk pengisian baterai yang benar-benar kosong,
dianjurkan untuk melakukan pengisian lambat
dengan amper rendah. Prosedur pengisian lambat
adalah sama seperti pengisian cepat, kecuali untuk
hal-hal sebagai berikut:

322 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 322 8/19/2011 3:40:24 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

3. SISTEM PENGAPIAN BATERAI Sistem pengapian pada kendaraan berfungsi untuk


menaikkan tegangan baterai menjadi 10 KV atau
URAIAN lebih dengan mempergunakan ignition coil dan
Motor pembakaran dalam (internal combustion kemudian membagi-bagikan tegangan tinggi tersebut
engine) menghasilkan tenaga dengan jalan membakar ke masing-masing busi melalui distributor dan kabel
campuran udara dan bahan bakar di dalam cylinder. tegangan tinggi. Tipe sistem pengapian baterai ini
Pada motor bensin, loncatan bunga api pada busi dipergunakan pada seluruh motor bensin untuk
diperlukan untuk menyalakan campuran udara- kendaraan modern.
bahan bakar yang telah dikompresikan oleh piston
di dalam cylinder. Sedangkan pada motor diesel Sistem pengapian baterai biasanya terdiri dari
udara dikompresikan dengan tekanan yang tinggi baterai, ignition coil, distributor, kabel tegangan
sehingga menjadi sangat panas, dan bila bahan bakar tinggi dan busi, seperti diperlihatkan di bawah ini.
disemprotkan ke dalam cylinder, akan terbakar secara
1. Sistem pengapian konvensional
serentak.
2. Sistem pengapian transistor
Karena pada motor bensin proses pembakaran dimulai
oleh loncatan api tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ●● Tipe semi-transistor
busi, beberapa metode diperlukan untuk menghasilkan ●● Tipe full-transistor
arus tegangan tinggi yang diperlukan.
Pada bab ini hanya akan diterangkan mengenai
sistem pengapian konvensional.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 323

Book_6_ok.indd 323 8/19/2011 3:40:27 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

FUNGSI BAGIAN KOMPONEN 4) Centrifugal Governor Advancer


Memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran
Baterai
mesin.
Menyediakan arus listrik voltase rendah (biasanya
12V) untuk ignition coil. 5) Vacuum Advancer
Memajukan saat pengapian sesuai dengan beban
Ignition Coil
mesin (vakum intake manifold).
Menaikkan voltase yang diterima dari baterai
menjadi voltase tinggi yang diperlukan untuk 6) Rotor
pengapian.
Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang
dihasiIkan oleh ignition coil ke tiap-tiap busi.
Distributor
1) Cam (nok) 7) Distributor Cap
Pembuka breaker point (platina) pada sudut Membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor
crankshaft yang tepat untuk masing-masing ke kabel tegangan tinggi untuk masing-masing
cylinder. cylinder.

2) Breaker point (platina) Kabel Tegangan Tinggi (High Tension


Memutuskan arus listrik yang mengalir melalui Cord)
kumparan primer dari ignition coil untuk Mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition
menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada coil Ke busi.
kumparan sekunder dengan jalan (cara) induksi
elektromagnet (electromagnetic induction). Busi
Mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi
3) Capasitor/Condenser
loncatan bunga api melalui elektroda-nya.
Menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara
breaker point (pada platina) pada saat membuka
dengan tujuan untuk menaikkan tegangan coil
sekunder.

324 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 324 8/19/2011 3:40:29 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

IGNITION COIL Salah satu ujung dari kumparan primer dihubungkan


dengan terminal negatif primer, sedangkan
Ignition coil berfungsi merubah arus listrik 12 V ujung yang lain dihubungkan dengan terminal
yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi positit primer. Kumparan sekunder dihubungkan
(10 KV atau lebih) untuk menghasilkan loncatan dengan cara serupa, dimana salah satu ujungnya
bunga api yang kuat pada celah busi. dihubungkan dengan kumparan primer lewat (pada)
Pada ignition coil, kumparan primer dan sekunder terminal positif primer, sedangkan ujung yang lain
digulung pada inti besi. Kumparan-kumparan ini dihubungkan dengan terminal tegangan tinggi
akan menaikkan tegangan yang diterima dari melalui sebuah pegas. Kedua kumparan digulung
baterai menjadi tegangan yang sangat tinggi dengan arah yang sama, dengan kumparan primer
melalui (dengan cara) induksi elektromagnet/ berada pada bagian luar.
induksi magnet listrik (induksi sendiri dan induksi
bersama).
Kita akan mempelajari lebih lanjut di dalam Step 2
tentang induksi magnet dan aspek teknik yang lain
tentang kelistrikan dan kemagnetan.

Konstruksi
Inti besi (core), yang dikelilingi oleh kumparan,
terbuat dari baja silicon tipis yang digulung ketat.
Kumparan sekunder terbuat dari kawat tembaga tipis
( 0,5 - 0,1 mm) yang digulung 15.000 sampai 30.000
kali lilitan pada inti besi, sedangkan kumparan primer
terbuat dari kawat tembaga yang relatif tebal ( 0,5
-1,0 mm) yang digulung 150 sampai 300 kali lilitan
mengelilingi kumparan sekunder.
Untuk mencegah terjadinya hubungan singkat (short
circuit) antara lapisan kumparan yang berdekatan,
antara lapisan satu dengan lapisan yang lain disekat
dengan kertas yang mempunyai tahanan sekat yang
tinggi. Seluruh ruangan kosong di dalam tabung
kumparan diisi dengan minyak atau campuran
penyekat untuk menambah daya tahan terhadap
panas.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 325

Book_6_ok.indd 325 8/19/2011 3:40:31 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

Distributor Pada kendaraan Toyota, conderser yang


dipergunakan ada tiga macam yaitu:
Fungsi distributor dapat dibagi dalam 4 bagian
Condenser dengan kabel warna hijau, kapasitasnya
seperti diperlihatkan di bawah ini.
Adalah 0,15 µf.
Condenser dengan kabel warna kuning,
Bagian Pemutus (arus) kapasitasnya adalah 0,22 µf.
Pada bagian ini terdiri dari breaker point (atau biasa Condenser dengan kabel warna biru, kapasitasnya
diisebut contact point atau "point" saja), camlobe adalah 0,25 µf.
(nok) dan conderser.
Fungsi breaker point adalah untuk memutuskan
arus listrik dan menghubungkannya dari kumparan
primer coil ke masa agar terjadi induksi pada
kumparan sekunder coil. Induksi terjadi pada saat
breaker point diputus atau terbuka.

Terbakarnya breaker point sering juga diakibatkan


oleh condenser yang tidak sesuai dengan
kapasitasnya atau kapasitasnya tidak normal.

Bagian Distributor
Bagian ini berfungsi mendistribusikan arus tegangan
tinggi yang dihasilkan (dibangkitkan) oleh kumparan
sekunder pada ignition coil ke busi pada tiap-tiap
Fungsi camlobe untuk mengungkit breaker point cylinder sesuai dengan urutan pengapian (ignition
agar dapat memutus dan menghuhungkan arus order). Bagian ini terdiri dari tutup distributor dan
listrik pada kumparan primer coil. rotor.

Condenser berfungsi untuk menghilangkan atau


mencegah terjadinya loncatan api atau bunga api
listrik pada breaker point. Konstruksinya dapat
dilihat pada gambar di bawah. Kemampuan dari
suatu conderser dapat ditunjukkan dengan berapa
besar kapasitasnya. Kapasitas conderser diukur
dalam mikro farad (µf).

326 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 326 8/19/2011 3:40:34 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

Bagian Governor Advancer Bagian Vakum Advancer


Bagian ini berfungsi untuk memajukan saat Bagian ini berfungsi untuk memundurkan atau
pengapian sesuai dengan pertambahan putaran memajukan saat pengapian pada saat beban mesin
mesin. Bagian ini terdiri dari governor weight dan bertambah atau berkurang.
governor spring (pegas governor).
Bagian ini terdiri dari breaker plate dan vakum
Gambar di bawah menunjukkan konstruksi dari advance, yang akan bekerja atas dasar kevakuman
Governor Advancer. yang terjadi di dalam intake manifold.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 327

Book_6_ok.indd 327 8/19/2011 3:40:39 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

REFERENSI

TIPE FULLY–TRANSISTOR
Sistem pengapian konvensional menghasilkan Sinyal generator akan menghasilkan tegangan,
tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan yang berguna untuk menyalakan transistor-transistor
jalan memutuskan arus Iistrik primer pada ignition di dalam igniter untuk memutuskan arus primer
coil. Oleh karena itu sistem pengapian konvensional pada ignition coil. Karena transistor-transistor yang
terdiri dari breaker point, cam dan kondensor. dipergunakan untuk memutuskan arus primer tidak
melibatkan bagian-bagian yang bergerak yang saling
Pada sistem pengapian fully-transistor, (pada sisi
bersinggungan, maka tidak terjadi keausan dan
yang lain) sinyal generator dipasangkan sebagai
tidak terjadi penurunan tegangan sekunder yang
pengganti cam (nok) dan breaker point pada
dihasilkan.
distributor.

Distributor pada system pengapian tipe fully-transistor


ada kalanya ignition coil dan igniter dipasangkan
didalamnya.

328 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 328 8/19/2011 3:40:43 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

KABEL TEGANGAN TINGGI Sirkuit terbuka atau hubungan yang kurang baik
dari kabel tegangan tinggi dapat diketahui dengan
Kabel-kabel tegangan tinggi (High-Tension Cord)
mengukur tahanan inti seperti diperlihatkan pada
harus mampu mengalirkan arus listrik tegangan
halaman berikut.
tinggi yang dihasilkan di dalam ignition coil ke busi-
busi melalui distributor tanpa adanya kebocoran.
Oleh sebab itu penghantar (core) dibungkus dengan
insulator karet yang tebal seperti tampak pada
gambar untuk mencegah terjadinya kebocoran
arus listrik tegangan tinggi. Insulator karet (rubber
Insulator) kemudian dilapisi oleh pembungkus
(sheath). Resistive wire (kabel bertahanan) terbuat
dari fiberglass yang dipadu (dicampur) dengan
carbon dan karet sintetis yang digunakan sebagai
core untuk memberikan peregangan yang cukup
kuat untuk meredam ignition noise pada radio. Tanda
tahanan dicetak pada permukaan pembungkus
(sheath) sebagai pertanda bahwa inti dari kabel
tegangan tinggi adalah resistive wire.

Karet sintetis yang digunakan sabagai core untuk


memberikan peregangan yang cukup dan untuk
meredam ignition noise pada radio. Tanda tahanan
dicetak pada permukaan pembungkus sebagai
pertanda bahwa inti dari kabel tegangan tinggi
PENTING! adalah resistive wire.
Untuk melepaskan kabel tegangan tinggi, pegang
dan tariklah selalu pada bagian pangkalnya
(tutupnya). Jangan sekali-kali memegang dan
menarik pada pembungkusnya, sebab dapat
mengakibatkan kabel terlepas dari tutupnya
(pangkalnya) dan dapat merusak kabel, misalnya
terputus pada intinya (internal open circuit).

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 329

Book_6_ok.indd 329 8/19/2011 3:40:46 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

BUSI Konstruksi
Arus listrik tegangan tinggi dari distributor Komponen utama busi yaitu insulator, casing dan
menimbulkan (membangkitkan) bunga api dengan elektroda tengah.
temperatur tinggi diantara elektroda tengah dan
masa dari busi untuk menyalakan campuran udara-
bahan bakar yang telah dikompresikan. Meskipun
konstruksi dari busi sederhana, tetapi busi tersebut
beroperasi pada kondisi yang sangat berat.
Temperatur elektroda busi dapat mencapai kira-
kira 2000°C (3632°F) selama langkah pembakaran
(kerja), tetapi kemudian akan turun drastis pada
langkah hisap karena didinginkan oleh campuran
udara dan bahan bakar. Perubahan yang sangat
cepat dari panas ke dingin tersebut terjadi berulang-
ulang kali pada setiap dua putaran crankshaft.
Lebih jauh lagi, tekanan di dalam cylinder juga
bervariasi antara 1 atm (760 mm Hg atau 29,92 in
Hg atau 101.33 kPa) pada saat langkah hisap, tetapi
kemudian naik mancapai 45 atm pada langkah
pembakaran (kerja). Busi harus bisa menjaga
kemampuan penyalaan untuk jangka waktu yang
lama, meskipun mengalami temperatur tinggi dan
perubahan tekanan, dan menjaga tahanan insulator
dari tegangan tinggi antara 10 sampai 30 KV.
1) Insulator Keramik
Insulator keramik (ceramic insulator) berfungsi
untuk memegang elektroda tengah dan berguna
sebagai insulator antara elektroda tengah dan
casing. Gelombang yang dibuat pada permukaan
insulator keramik berguna untuk memperpanjang
jarak permukaan antara terminal dan casing untuk
mencegah terjadinya loncatan bunga api tegangan
tinggi.
Insulator terbuat dari proselen alumunium murni
yang mempunyai daya tahan panas yang sangat
baik, kekuatan mekanikal, kekuatan dielektrik pada
temperatur tinggi dan penghantar panas (thermal
conductivity).

330 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 330 8/19/2011 3:40:48 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

2) Casing Nilai Panas


Casing berfungsi untuk menyangga insulator Yang dimaksud dengan nilai panas (heat range)
keramik dan juga sebagai mounting busi terhadap busi adalah kemampuan meradiasikan sejumlah
mesin. panas oleh busi. Busi yang meradiasikan panas
lebih banyak disebut “busi dingin", sebab busi
3) Elektroda Tengah tersebut akan tetap dingin, sedangkan busi yang
Elektroda tengah terdiri dari komponen-kompanen: meradiasikan panas yang sedikit disebut "busi
panas" karena busi tersebut menahan panas.
●● Sumbu pusat (center shafl): mengalirkan arus
dan meradiasikan panas yang ditimbulkan oleh Batas operasional terendah dari busi adalah self-
elektroda. cleaning temperatur (pada kondisi ini busi akan
bersih dengan sendirinya), sedangkan batas
●● Seal glass (kaca): membuat kerapatan
tertinggi adalah pre-ignition temperature (pada
(merapatkan) (untuk menghindari kebocoran
kondisi ini dapat terjadi pre-ignition). Busi akan
udara), antara center shaft dan insulator keramik
mempunyai kemampuan maksimum bila elektroda
dan mengikat antara center shaft dan elektroda
tengahnya mempunyai temperatur antara 450°C
tengah.
dan 950°C (842°F dan 1724°F).
●● Resistor: mengurangi suara pengapian untuk
mengurangi gangguan frekuensi radio. ●● Self-cleaning Temperature
●● Copper core (lnti tembaga): merambatkan panas Bila temperatur elektroda tengah kurang dari 450°C
dari elektroda dan ujung insulator agar cepat (842°F), carbon akan terbentuk disebabkan adanya
radiasi/dingin. pembakaran yang tidak sempurna yang menempel
●● Elektroda tengah: membangkitkan loncatan pada permukaan penyekat (insulation) porselen,
bunga api ke masa (ekektroda masa). yang akhirnya akan mengurangi tahanan penyekat
(insulation) antara insulator dan casing (rumah
4) Elektroda Masa busi). Akibatnya, tegangan tinggi yang diberikan
ke elektroda akan langsung ke casing (masa)
Elektroda masa dibuat sama dengan elektroda
tanpa terjadinya Ioncatan api pada celah busi
tengah. Alur U (U-groove), Alur V (V-groove) dan
dan disebut misfiring. Temperatur 450°C (842°F)
bentuk khusus dari elektroda yang lain dibuat
atau lebih diperlukan untuk menyempurnakan
dengan tujuan agar memudahkan loncatan api agar
pembakaran terhadap sisa (endapan) carbon pada
menaikkan kemampuan pengapian.
insulator nose. Temperatur ini disebut self-cleaning
temperature.

●● Pre-ignition Temperatur
Bila temperatur elektroda tengah lebih dari 950°C
(1742°F), maka elektroda sendiri akan merupakan
sumber panas yang dapat menimbulkan terjadinya
penyalaan sebelum busi bekerja. Ini disebut dengan
pre-ignition.
Bila pre-ignition terjadi, maka output mesin akan
menurun disebabkan oleh saat penyalaan yang
tidak tepat, dan elektroda atau piston mungkin akan
berlubang atau meleleh sebagian. Oleh sebab itu,
temperatur elektroda harus diusahakan di bawah
950°C (1742°F).

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 331

Book_6_ok.indd 331 8/19/2011 3:40:50 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

●● Panjang Ujung Insulator dan Nilai Panas (Heat Busi Tipe Resistor
range)
Gelombang elektromagnet frequensi yang
Panjang ujung insulator (T) dari busi dingin dan busi tinggi (high-frequancy electromagnetic wave)
panas dapat dibedakan sebagai berikut: yang ditimbulkan oleh loncatan pengapian
Busi dingin mempunyai ujung insulator yang lebih menyebabkan terjadinya interferensi radio yang
pendek seperti tampak pada gambar di bawah. dipasang pada kendaraan tersebut, maupun radio-
Karena permukaan yang bersinggungan dengan radio yang dipasangkan pada kendaraan lain
api kecil dan jalur radiasi (perambatan) panasnya dan peralatan telekomunikasi yang lain. Untuk
pendek, maka perambatan panas sangat baik dan mencegah hal tersebut, sebuah resistor (kira-
temperatur elektroda tengah tidak akan naik terlalu kira 5 kilo ohm) dipasangkan (disisipkan) pada
tinggi. elektroda tengah dekat dengan daerah loncatan
api untuk memperlemah gelombang-gelombang
Sedangkan busi panas mempunyai ujung insulator
elektromagnet yang terjadi.
yang panjang dan permukaan singgung dengan
api yang luas, sehingga jalur perambatan panas Bila diperlukan untuk menggunakan busi tipe
menjadi panjang dan radiasi panas menjadi kecil. resistor, pergunakanlah selalu tipe yang telah
akibatnya, temperatur elektroda tengah menjadi ditentukan pada saat melakukan penggantian.
naik dan temperatur self cleaning dapat dicapai
dengan lebih cepat dari pada busi tipe dingin
meskipun pada putaran lambat.

Busi dengan Elektroda yang Menonjol


Busi dengan ujung insulator yang menonjol keluar
dari casing disebut dengan busi dengan elektroda
yang menonjol (projecting electrode spark plug).
Karena busi tipe ini menonjol ke dalam ruang
bakar, maka kemungkinan pembakaran (exposure)
terhadap molekul-molekul bensin di dalam campuran
udara bahan bakar akan bartambah, sehingga
menyempurnakan kemampuan pengapian.

REFERENSI
Nilai-nilai panas dari busi yang sesuai
dengan kendaraan kebanyakan telah
ditentukan oleh pabrik, maka penggantian
busi busi dengan harga panas yang berbeda
akan menaikkan (merubah) temperatur self-
cleaning dan pre-ignition dari yang telah
ditentukan sebelumnya. Dengan alasan
tersebut, gunakanlah selalu tipe busi yang
sesuai (telah dltentukan) bila melakukan
penggantian busi.

332 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 332 8/19/2011 3:40:51 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

PENTING ! PENTING !
Elektroda dari busi dengan projecting-electrode, ●● Beberapa catatan untuk busi dengan
menonjol ke dalam ruang bakar. Untuk lapisan ujung platina:
penggunaan busi tipe ini terbatas pada mesin
Busi dengan lapisan ujung platina adalah
tertentu saja. Bila busi ini digunakan pada mesin
busi yang bebas perawatan sampai
yang salah (kesalahan penggunaan busi ini) akan
dengan 100.000 km (60.000 mile) pada
menyebabkan gangguan pada katup-katup atau
kondisi operasi normal (biasa).
piston dan menyebabkan kerusakan pada mesin.
Label peringatan khusus (seperti diperlihatkan Bila terjadi gangguan yang memerlukan
di bawah) ditempelkan pada cylinder head cover pemeriksaan busi, ikutilah langkah-
pada mesin bila diperlukan busi projecting. langkah sebagai berikut:
●● Untuk menjaga agar lapisan platina
tidak rusak, jangan membersihkan busi
ini dengan sikat kawat.
●● Bila mempergunakan pembersih busi,
pertahankan tekanan udara pada 6 kg/
cm2 atau lebih rendah, dan lamanya
membersihkan agar tidak lebih dari 20
detik.

Busi Dengan Ujung Platina


Ujung elektroda tengah dan elektroda masa yang
berhadapan di tutup (dilapisi) dengan lapisan tipis
platina untuk memperpanjang umur busi. Busi tipe
ini dipasangkan pada mesin-mesin yang dilengkapi
dengan peralatan-peralatan emission control.
Untuk mempermudah membedakan busi tipe
Label peringatan seperti di bawah ini
ini dengan busi biasa, busi dengan ujung
ditempelkan pada cylinder head cover
platina mempunyai 5 buah garis biru tua pada
pada mesin yang dilengkapi dengan
insulatornya.
busi yang dilapisi platina.

●● Bebas perawatan 100.000 km (60.000 mile)


tidak berlaku bila mesin menggunakan
bahan bakar dengan additive timah
hitam (Leaded Fuel). Pada kenyataannya
elektroda busi akan lebih cepat aus, karena
lapisan platina akan rusak oleh zat kimia
yang dikandung timah hitam (Lead).

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 333

Book_6_ok.indd 333 8/19/2011 3:40:52 AM


334
Sistem Kode Busi

Book_6_ok.indd 334
Busi diberi kode dengan huruf dan angka. Sistem kode yang digunakan berbeda-beda bergantung pabrik pembuatnya. Sistem kode busi yang dibuat oleh
ND dan NGK yang digunakan pada mesin-mesin TOYOTA seperti diuraikan di bawah:
KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

8/19/2011 3:41:00 AM
KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin
2) Sistem Kode NGK

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 335

Book_6_ok.indd 335 8/19/2011 3:41:08 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

4. SISTEM START
URAIAN
Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan Motor starter harus dapat menghasilkan momen
sendirinya, maka mesin tersebut memerlukan yang besar dari tenaga yang kecil yang tersedia
tenaga dari luar untuk memutarkan crankshaft dan pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan ialah
membantu untuk menghidupkan. Dari beberapa cara bahwa motor starter harus sekecil mungkin. Untuk
yang ada, kendaraan umumnya mempergunakan itulah, motor serie DC (arus searah) umumnya
motor listrik, digabungkan dengan magnetic switch yang dipergunakan.
yang memindahkan gigi pinion yang berputar ke
ring gear yang dipasangkan pada bagian luar dari
fly wheel, sehingga ring gear berputar (dan juga
crankshaft).

336 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 336 8/19/2011 3:41:12 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

MOTOR STARTER
Motor starter yang dipergunakan pada kendaraan dapat menghasilkan momen yang lebih besar yang
dilengkapi dengan magnetic switch yang diperlukan untuk men-start mesin pada cuaca
memindahkan gigi yang berputar (selanjutnya dingin. Motor starter tipe ini dapat menghasilkan
disebut gigi pinion) untuk berkaitan atau lepas momen yang lebih besar dari pada motor starter
dari ring gear yang dipasangkan mengelilingi konvensional untuk ukuran dan berat yang sama.
flywheel yang dibaut pada crankshaft. Saat ini kita saat ini kendaraan cenderung mempergunakan
mengenal dua tipe motor starter yang digunakan tipe ini meskipun untuk daerah yang panas. Pada
pada kendaraan atau truck-truck kecil, yaitu motor umumnya motor starter digolongkan (diukur)
starter konvensional dan reduksi. Kendaraan yang berdasarkan output nominalnya (dalam KW) makin
dirancang untuk dipergunakan pada daerah dingin besar output makin besar kemampuan starternya.
mempergunakan motor starter tipe reduksi, yang

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 337

Book_6_ok.indd 337 8/19/2011 3:41:17 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

KOMPONEN-KOMPONEN MOTOR STARTER 3. Armature & Shaft


1. Yoke & Pole Core
Yoke dibuat dari logam yang berbentuk Cylinder
dan berfungsi sebagai tempat pole core yang
diikat dengan sekrup. Pole core berfungsi sebagai
penopang field coil dan memperkuat medan magnet
yang ditimbulkan oleh coil.

Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk


selinder dan diberi slot-slot, shaft, komutator serta
kumparan armature. Dan berfungsi untuk merubah
energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk
gerak putar.

4. Brush
Brush dibuat dari tembaga lunak, dan berfungsi
untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke
armature coil langsung ke masa melalui komutator.
2. Field Coil
Umumnya starter memiliki empat buah brush, yang
Field coil dibuat dari lempengan tembaga, dengan dikelompokkan menjadi dua.
maksud dapat memungkinkan mengalirnya arus
a. Dua buah disebut dengan brush positif.
listrik yang cukup kuat/besar. Field coil berfungsi
untuk dapat membangkitkan medan magnet. b. Dua buah disebut dengan brush negatif.

Pada starter biasanya digunakan empat field coil


yang berarti mempunyai empat core.

338 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 338 8/19/2011 3:41:22 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

5. Armature Brake

Armature brake berfungsi sebagai pengereman


putaran armature setelah lepas dari perkaitan
dengan flywheel.
Starter clutch berfungsi untuk memindahkan
6. Drive Lever
momen puntir dari armature shaft kepada flywheel,
sehingga dapat berputar. Starter clutch juga
berfungsi sebagai pengaman dari armature coil
bilamana flywheel cenderung memutarkan pinion
gear.

8. Saklar Magnet (Magnetic Switch)

Drive Lever berfungsi untuk mendorong pinion


gear ke arah posisi berkaitan dengan flywheel.
Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan
flywheel.

7. Starter Clutch

Saklar magnet digunakan untuk menghubungkan


dan melepaskan pinion gear ke/dari flywheel,
sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada
sirkuit motor starter melalui terminal utama.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 339

Book_6_ok.indd 339 8/19/2011 3:41:28 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

CARA KERJA MOTOR STARTER


1. Pada saat Starter Switch ON 2. Pada saat Pinion Berkaitan Penuh

Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring
arus baterai mengalir melalui hold in coil ke masa gear, kontak plate akan mulai menutup main switch,
dan di lain pihak pull in coil, field coil dan ke masa lihat gambar di atas, pada saat ini arus akan mengalir
melalui armature. Pada saat ini hold dan pull in coil sebagai berikut:
membentuk gaya magnet dengan arah yang sama,
dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua
kumparan tersebut sama. Seperti pada gambar di
Seperti pada gambar diatas di terminal C ada arus,
atas.
maka arus dari pull in coil tidak dapat mengalir,
Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan bergerak akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan
ke arah menutup main switch, sehingga drive lever hold in coil saja. Bersama dengan itu arus yang besar
bergerak menggeser starter clutch ke arah posisi akan mengalir dari baterai ke field coil armature
berkaitan dengan ring gear. Untuk lebih jelas lagi masa melalui main switch. Akibatnya starter
aliran arusnya adalah sebagai berikut: dapat menghasilkan momen puntir yang besar yang
digunakan memutarkan ring gear. Bilamana mesin
sudah mulai hidup, ring gear akan memutarkan
Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada armature melalui pinion. Untuk menghindari
saat itu, relatif kecil maka armature berputar lambat kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka
dan memungkinkan pinion assembly dengan ring kopling starter akan membebaskan dan melindungi
gear menjadi lembut. Pada keadaan ini kontak plate armature dari putaran yang berlebihan.
belum menutup main switch.

340 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 340 8/19/2011 3:41:31 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

3. Pada Saat Starter Switch OFF

Sesudah starter switch dihidupkan ke posisi OFF,


dan main switch dalam keadaan belum membuka
(belum bebas dari kontak plate). Maka aliran
arusnya sebagai berikut:

Oleh karena starter switch OFF maka pull in coil


dan hold in coil tidak mendapat arus dari terminal 50
melainkan dari terminal C. Sehingga aliran arusnya
akan menjadi:

Karena arus pull in coil dan hold in coil berlawanan


maka arah gaya magnet yang dihasilkan
juga berlawanan sehingga keduanya saling
menghapuskan, hal ini mengakibatkan kekuatan
return spring dapat mengembalikan kontak plate
ke posisi semula. Dengan demikian drive lever
menarik starter clutch dan pinion gear terlepas dari
perkaitan.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 341

Book_6_ok.indd 341 8/19/2011 3:41:32 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

5. SISTEM PENGISIAN Sistem pengisian akan memproduksi listrik untuk


mengisi kembali baterai dan menyuplai kelistrikan
URAIAN ke komponen yang memerlukannya pada saat
Fungsi baterai pada kendaraan adalah untuk mesin dihidupkan.
menyuplai kebutuhan listrik pada komponen- Sebagian besar kendaraan dilengkapi dengan
komponen listrik pada kendaraan tersebut seperti alternator yang menghasilkan arus bolak-balik yang
motor starter, headlight dan wiper. Namun demikian Iebih baik dari pada dinamo yang menghasilkan
kapasitas baterai sangatlah terbatas, sehingga arus searah dalam hal tenaga listrik yang dihasilkan
tidak akan dapat menyuplai tenaga listrik secara maupun daya tahanannya.
terus menerus.
Kendaraan yang menggunakan arus searah (direct
Dengan demikian, baterai harus selalu terisi penuh current), arus bolak-balik yang dihasilkan oleh
agar dapat menyuplai kebutuhan listrik setiap alternator harus disearahkan menjadi arus searah
waktu yang diperlukan oleh tiap-tiap komponen sebelum dikeluarkan.
listrik. Untuk itu pada kendaraan diperlukan sistem
pengisian yang akan memproduksi listrik agar
baterai selalu terisi penuh.

342 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 342 8/19/2011 3:41:32 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

ALTERNATOR c. Rotor
Rotor merupakan bagian yang berputar di dalam
Fungsi alternator untuk merubah energi mekanis
alternator, pada rotor terdapat kumparan rotor (rotor
yang didapatkan dari mesin menjadi tenaga listrik.
coil) yang berfungsi untuk membangkitkan medan
Energi mekanik dari mesin disalurkan sebuah puli,
magnet. Brush yang terdapat pada rotor berfungsi
yang memutarkan rotor dan menghasilkan arus
sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang
listrik bolak-balik pada starter. Arus listrik bolak-
tardapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur
balik ini kemudian dirubah menjadi arus searah oleh
listrik ke kumparan rotor.
dioda-dioda.
Komponen utama alternator adalah: rotor yang
menghasilkan medan magnet listrik, stator yang
menghasilkan arus listrik bolak-balik, dan beberapa
dioda yang menyearahkan arus.
Komponen tambahan lain adalah: brush yang
menyuplai arus listrik ke rotor untuk menghasilkan
medan magnet, bearing-bearing yang memungkinkan
rotor dapat berputar lembut dan sebuah fan untuk
mendinginkan rotor, stator dan dioda.

Rotor ditumpu oleh dua buah bearing, pada bagian


depannya terdapat puli dan fan, sedangkan di
bagian belakang terdapat slip ring.

Konstruksi alternator bagian-bagiannya terdiri dari :


a. Puli (pulley) d. Startor coil
Pada gambar di atas terlihat gambar konstruksi dari
b. Fan (Kipas) e. Rectifier (silicon diode)
stator coil. Kumparan stator adalah bagian yang diam
c Rotor coil dan terdiri dari tiga kumparan yang pada salah satu
a. Puli (Pully) ujung-ujungnya dijadikan satu. Pada gambar sebelah
kanannya terlihat teori gambar konstruksi dari stator.
Puli berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak Konstruksi ini disebut hubungan "Y" atau bintang tiga
rotor. fase.

b. Fan (Kipas)
Fungsi fan untuk mendinginkan dioda dan
kumparan-kumparan pada alternator.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 343

Book_6_ok.indd 343 8/19/2011 3:41:34 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

Bagian tengah yang menjadi satu adalah pusat gu- Rotor berfungsi sebagai magnet. Adapun magnet
lungan dan bagian ini disebut titik netral (neutral yang dihasilkan adalah magnet listrik, maka
point) atau biasa disebut terminal "N". Pada bagian dengan menambah atau mengurangi arus listrik
ujung kabel lainnya akan menghasilkan arus bolak- yang masuk ke rotor coil akan mempengaruhi daya
balik (AC) tiga pase. magnet tersebut sehingga hasil pada stator coil
pun akan terpengaruh. Jadi hasil alternator sangat
e. Rectifier (Dioda) dipengaruhi oleh adanya arus listrik yang masuk ke
rotor coil.
Fungsi regulator adalah mengatur besar arus listrik
yang masuk ke dalam rotor coil sehingga tegangan
yang dihasilkan oleh alternator tetap konstant (stabil)
menurut harga yang telah ditentukan walaupun
putarannya berubah-ubah. Selain daripada itu
regulator juga berfungsi untuk mematikan tanda dari
lampu pengisian, lampu tanda pengisian akan secara
otomatis mati apabila alternator sudah menghasilkan
arus listrik.

Pada gambar di atas memperlihatkan konstruksi


dan hubungan antara stator coil dengan dioda.
Ketiga ujung dari stator dihubungkan dengan kedua
macam dioda. Pada model yang lama terdapat dua
bagian yang terpisah antara dioda positif (+) dan
dioda negatif (-). Bagian positif (+) mempunyai
rumah yang lebin besar daripada yang negative
(-). Selain perbedaan tersebut ada lagi perbedaan
lainnya yaitu strip merah pada dioda positif dan
strip hitam pada dioda negatif.
Gambar di atas memperlihatkan hubungan fungsi
Fungsi dari dioda adalah menyearahkan arus bolak- dari regulator, alternator dan baterai. Apabila
balik (AC) yang dihasilkan oleh stator coil menjadi alternator tidak menghasilkan listrik, maka hanya
arus searah (DC). Dioda juga berfungsi mencegah dari baterai saja untuk mengatasi kebutuhan
arus balik dari baterai ke alternator. kelistrikanr bila hal ini terjadi maka regulator akan
bekerja memberi tanda pada pengemudi (lampu
REGULATOR CHG).
Tegangan listrik dari alternator tidak selalu konstant
hasilnya. Karena hasil listrik alternator tergantung
daripada kecepatan putaran motor, makin cepat
putarannya makin besar hasilnya demikian juga
sebaliknya.

344 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 344 8/19/2011 3:41:35 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

Ada dua tipe regulator yaitu tipe point (point type) Aplikasi dalam Sistem Pengisian
dan tipe tanpa point (pointless type). Tipe tanpa
point juga biasa disebut IC regulator karena terdiri
dari integrated circuit.

Gambar di atas menujukkan sirkuit/rangkaian dari


sistem pengisian yang memakai regulator dua titik
kontak. Kebutuhan tenaga untuk menghasilkan
medan magnet (magnetic flux) pada rotor alternator
disuplai dari terminal F. Arus ini diatur dalam arti
ditambah atau dikurangi oleh regulator sesuai
dengan tegangan terminal B. Listrik dihasilkan oleh
stator alternator yang disuplai dari terminal B, dan
dipakai untuk menyuplai kembali beban-beban yang
Adapun ciri-ciri IC regulator yag dibuat jadi satu terjadi pada headlight, wiper, radio, dan lain lain
dengan alternator adalah sebagai berikut: dalam panambahan untuk mengisi kembali baterai.
a) Ukuran kecil dan output-nya tinggi. Lampu pengisian akan menyala, bila alternator tidak
mengirimkan jumlah listrik yang normal. Hal tersebut
b) Tidak diperlukan penyetelan voltase.
terjadi apabila tegangan dari terminal N alternator
c) Mempunyai sifat konpensasi temperatur untuk kurang dari jumlah yang ditentukan.
kontrol tegangan yang dimiliki untuk pengisian
Seperti telah ditunjukkan oleh gambar di atas,
baterai dan suplai ke lampu-lampu.
bila sekering terminal IG putus, listrik tidak akan
mengalir ke rotor dan akibatnya alternator tidak
membangkitkan listrik. Walaupun sekering CHG
putus alternator akan berfungsi. Hal tersebut
dapat dibuktikan dengan bantuan sirkuit pengisian
sebagai berikut.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 345

Book_6_ok.indd 345 8/19/2011 3:41:38 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

1. Cara kerja pada saat kunci kontak ON dan mesin mati

Bila kunci kontak diputar ke posisi ON, arus dari Akibatnya rotor terangsang dan timbul medan
baterai akan mengalir ke rotor dan merangsang magnet yang selanjutnya arus ini disebut arus
rotor coil. Pada waktu yang sama, arus baterai juga medan (field current).
mengalir ke lampu pengisian (CHG) dan akibatnya
b. Arus ke lampu charge
lampu jadi menyala (ON).
Terminal (+) baterai fusible link saklar
Secara keseluruhan mengalirnya arus listrik sebagai
kunci kontak IG (IG switch) sekering lampu
berikut :
CHG Terminal L regulator titik kontak P0
a. Arus yang ke field coil titik kontak P1 —> terminal E regulator —>
masa bodi.
Terminal (+) baterai fusible link kunci
kontak (IG switch) sekering terminal IG
Akibatnya lampu charge akan menyala.
regulator point PL1 point PL0 —> Terminal
F regulator terminal F alternator brush
slip ring rotor coil slip ring brush
terminal E alternator masa bodi.

2. Cara kerja mesin dari kecepatan rendah


ke kecepatan sedang.
Sesudah mesin hidup dan rotor berputar, tegangan/ Demikianlah, salah satu arus medan akan lewat
voltase dibangkitkan da!am stator coil, dan tegangan menembus atau tidak menembus resistor R,
neutral dipergunakan untuk voltage relay, karena tergantung pada keadaan titik kontak PL0.
itu lampu charge jadi mati. Pada waktu yang sama,
tegangan yang dikeluarkan beraksi pada voltage
regulator. Arus medan (field current) yang ke rotor
dikontrol dan disesuaikan dengan tegangan yang
dikeluarkan terminal B yang beraksi pada voltage
regulator.

346 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 346 8/19/2011 3:41:39 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

Catatan:
c. Arus yang ke Field (Field Current)
Bila gerakan P0 dari voltage relay, membuat
hubungan dengan titik kontak P2, maka pada sirkuit Terminal B alternator IG switch Fuse
sesudah dan sebelum lampu pengisian (charge) Terminal IG Regulator Point PL1 Point
tegangannya sama. Sehingga arus tidak akan PL0 Resistor R Terminal F Regulator
mengalir ke lampu dan akhirnya lampu mati. Untuk Terminal F alternator Rotor coil Terminal
jelasnya aliran arus pada masing-masing peristiwa E alternator masa bodi.
sebagai berikut : Dalam hal ini jumlah arus/tegangan yang masuk
a. Tegangan Neutral ke rotor coil bisa melalui dua saluran.

Terminal N alternator terminal N regulator Bila medan magnet di voltage regulator besar
magnet coil dari voltage relay terminal E dan mampu menarik PL0 dari PL1, maka arus
regulator masa bodi. yang ke rotor coil akan melalui resistor R.
Akibatnya pada magnet coil dari voltage relay Akibatnya arus akan kecil dan kemagnetan yang
akan terjadi kemagnetan dan dapat menarik titik ditimbulkan rotor coil-pun kecil (berkurang).
kontak P0 dari P1 dan selanjutnya P0 akan bersatu Sedangkan kalau kemagnetan pada voltage
dengan P2. Dengan demikian lampu pengisian regulator lemah dan PL0 tidak tertarik dari PL1
(charge) jadi mati. maka arus yang ke rotor coiI akan tetap melalui
point PL1 point PL0. Akibatnya arus tidak
b. Tegangan yang keluar (output Voltage)
melalui resistor dan arus yang masuk ke rotor
Terminal B alternator terminal B regulator coil akan normal kembali.
titik kontak P2 titik kontak P0 magnet coil
d. Out Put Current
dari voltage regulator terminal E regulator
masa bodi. Terminal B alternator baterai dan beban
masa bodi.
Akibatnya pada coil voltage regulator timbul
medan magnet yang dapat mempengaruhi posisi
dari titik kontak (Point) PL0.
Dalam hal ini PL0 akan tertarik dari PL1 sehingga
pada kecepatan sedang PL0 akan mengambang
(seperti terlihat dalam gambar di atas).

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 347

Book_6_ok.indd 347 8/19/2011 3:41:41 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Mesin

3. Cara Kerja Mesin dari Kecepatan Sedang ke Kecepatan Tinggi

Bila putaran mesin bertambah, voltase yang b. Out put Voltage


dihasilkan oleh kumparan stator naik. dan gaya
Terminal B alternator terminal B regulator
tarik dari kemagnetan kumparan voltage regulator
point P2 Point P0 magnet coil dari N
menjadi lebih kuat.
regulator terminal E regulator.
Dengan gaya tarik yang lebih kuat, field current
Inilah yang disebut dengan Output voltage.
yang ke rotor akan mengalir terputus-putus
(intermittenly). Dengan kata lain, gerakan titik c. Tidak ada arus ke Field Current
kontak PL0 dari voltage regulator kadang-kadang
Terminal B alternator IG switch fuse
membuat hubungan dengan titik kontak PL2.
terminal IG regulator resistor R Terminal
Catatan : F regulator terminal F alternator rotor coil
Bila gerakan titik kontak PL0 pada regulator atau point PL0 Point P2 ground
berhubungan dengan titik kontak PL2, field current (No. F.C) terminal E alternator masa (F
akan dibatasi. Bagaimanapun juga, point P0 dari current).
voltage relay tidak akan terpisah dari point P2, Bila arus resistor R mengalir terminal F
sebab tegangan neutral terpelihara dalam sisa flux regulator rotor coil masa, akibatnya arus
dari rotor. Aliran arusnya adalah sebagai barikut: yang ke rotor ada, tapi kalau PL0 nempel PL2
a. Voltage Neutral (tegangan netral) – maka arus mengalir ke masa sehingga yang
ke rotor coil tidak ada.
Terminal N alternator terminal N regulator
magnet coiI dari voltage relay terminal E d. Output Current
regulator masa bodi. Terminal B alternator baterai/load masa.
Arus ini juga sering disebut neutral voltage.

348 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 348 8/19/2011 3:41:43 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

KELISTRIKAN BODI
1. URAIAN
Komponen-komponen kelistrikan bodi adalah washer dan komponen lainnya yang bertujuan
komponen kelistrikan yang dilengkapi dalam untuk menjamin keamanan dan kenikmatan
bodi kendaraan. Termasuk komponen sistem saat mengendarai kendaraan. Juga termasuk
penerangan, meter kombinasi, sistem wiper dan wire harness yang menghubungkan komponen-
komponen listrik.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 349

Book_6_ok.indd 349 8/19/2011 3:41:44 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

2. WIRE HARNESS
URAIAN
Wire harness adalah sekelompok kabel-kabel unit untuk mempermudah dihubungkan antara
dan kawat yang masing-masing terisolasi, komponen-komponen kelistrikan dari suatu
menghubungkan ke komponen-komponen, dan kendaraan. Masing-masing wire harness terdiri dari
melindungi komponen-komponen sirkuit, dan item berikut.
sebagainya, semuanya disatukan dalam satu

350 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 350 8/19/2011 3:41:44 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

KAWAT DAN KABEL Komponen-Komponen Pelindung


Komponen-komponen pelindung digunakan untuk
Ada 3 macam yang utama, kawat dan kabel-kabel
melindungi kawat dan kabel yang terbungkus dengan
yang digunakan pada kendaraan.
lebih baik.
●● Kawat tegangan rendah
●● Kawat tegangan tinggi (pada sistem kelistrikan
mesin)
●● Kabel-kabel yang diisolasi
Beberapa tipe kawat dan kabel dibuat dengan tujuan
untuk digunakan dalam beberapa kondisi yang
berbeda (besarnya arus yang mengalir, temperatur,
penggunaan dan lain-lain).
Kawat Bertegangan Rendah
Sebagian besar kawat dan kabel yang terdapat
dalam kendaraan adalah kawat yang bertegangan
rendah (low-voltage wire). Masing-masing kawat
bertegangan rendah terdiri dari elemen kawat dan
isolasinya.

Kabel yang diisolasi


Kabel yang diisolasi (shielded cable) digunakan,
pada saluran kabel antena radio, ignition signal line,
oxygen sensor signal line, dan lain sebagainya.
Hanya kelistrikan yang bertegangan rendah dan arus
rendah yang mengalir melalui signal line ini sinyal
dapat lebih mudah terpengaruh oleh gangguan yang
ditimbulkan (noise dari switch saat ON/OF, suara
pengapian dan sebagainya). Oleh sebab itu, kabel
yang diisolasi dirancang untuk mencegah ganguan
yang ditimbulkan sumber dari luar dan digunakan
untuk signal line.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 351

Book_6_ok.indd 351 8/19/2011 3:41:46 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

KOMPONEN - KOMPONEN PENGHUBUNG Konektor


Wire harness dibagi dalam beberapa bagian untuk Konektor digunakan untuk menghubungkan
lebih memudahkan dalam pemasangan pada kelistrikan antara dua iaringan kabel atau antara
kendaraan. Bagian wire harness dihubungkan sebuah wire harness dan sebuah komponen.
kesalah satu bagian oleh komponen penghubung
sehingga komponen kelistrikan dan elektronik dapat
berfungsi seperti yang direncanakan.

Junction Block Dan Relay Block


Junction block (JlB) adalah suatu kotak (block)
dengan konektor dikelompokkan bersama-sama
untuk sirkuit kelistrikan. Pada umumnya terdiri dari
bus bars dalam bentuk cetakan papan sirkuit (PCB)
dengan sekring, relay, circuit breaker dan alat lain
terpasang di dalamnya.
Relay block (R/B) sama dengan junction block, tetapi
tidak memiliki bus bar atau centralized connecting
function lainnya.

Konektor diklasifikasikan dalam konektor female


dan male (jantan dan betina), karena bentuk
terminalnya berbeda. Semua konektor dilihat dari
ujung yang terbuka dengan pengunci di bagian
atas.

352 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 352 8/19/2011 3:41:51 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

Baut Masa Sekring


Baut masa (ground bolt) adalah baut khusus untuk 1) Fungsi
menjamin masa yang dapat dipercaya dari wire
Sekring (fuse) ditempatkan pada bagian tengah sirkuit
harness dan komponen listrik lainnya ke bodi.
kelistrikan. Bila arus yang berlebihan melalui sirkuit,
Contoh berikut ini beberapa buah baut masa yang
maka sekring akan berasap atau terbakar, itu adalah
banyak digunakan.
elemen dalam sekring yang mencair, sehingga sistem
1) Baut dengan ulir tidak penuh sirkuit terbuka dan mencegah komponen-komponen
lain dari kerusakan disebabkan arus yang berlebihan.
2) Tipe Sekring
Tipe sekring dikelompokkan ke dalam tipe sekring
blade dan tipe sekring cartridge.

2) Baut dengan washer yang tidak dapat dilepas


(mati)

REFERENSI
PERBEDAAN BAUT MASA
Permukaan baut masa ditandai dengan crom
hijau setelah diproses secara listrik untuk
mencegah oksidasi. Model baut ini mudah
dibedakan dengan baut biasa oleh adanya
warna hitam kehijauan.

KOMPONEN-KOMPONEN YANG MELINDUNGI


SIRKUIT
Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan
sebagai komponen-komponen yang melindungi
sirkuit.
Barang-barang ini disisipkan ke dalam sirkuit
kelistrikan dan sistem kelistrikan untuk melindungi
kabel-kabel dan konektor yang digunakan dalam
sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh
arus yang berlebihan atau hubungan singkat.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 353

Book_6_ok.indd 353 8/19/2011 3:42:01 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

3) Tipe Sekring Blade Seperti juga sekring, fusible link juga dapat terbakar
atau putus, dan harus diganti dengan yang baru.
Tipe ini paling banyak digunakan. Tipe sekring
blade dirancang lebih kompak dengan elemen Fusible link diklasifikasikan ke dalam tipe link dan
metal dan rumah pelindung yang tembus pandang, tipe cartridge.
diberi kode warna untuk masing-masing tingkatan
arus (5A - 30A).

2) Fusible Link Tipe Cartridge


Fusible link tipe cartridge dilengkapi dengan terminal
dan bagian sekring dalam satu unit. Rumahnya diberi
kode warna untuk masing-masing tingkatan arus.
Identifikasi Sekring
Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna
5 Coklat kekuning-kuningan
7,5 Coklat
10 Merah
15 Biru
20 Kuning
25 Tidak berwarna
30 Hijau

Fusible Link
1) Fungsi dan Konstruksinya
Identifikasi fusible link
Fungsi dan konstruksi fusible link sama dengan
Kapasitas Persamaan Luas Identifikasi
sekring. Perbedaan utama pada fusible link adalah
Fusible Link Penampang pada Warna
dapat digunakan untuk arus yang lebih besar (A) Fusible Link
karena ukurannya lebih besar dan mempunyai 30 0,3 Merah Muda
elemen yang lebih tebal. 40 0,5 Hijau
50 0,85 Merah
60 1,0 Kuning
60 1,25 Hitam
100 2,0 Biru

354 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 354 8/19/2011 3:42:08 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

Circuit Breaker ●● Tipe Penyetelan Manual

Circuit breaker digunakan sebagai pengganti sekring Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset
untuk melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga type) diIengkapi untuk sistem 12 V dan 24 V. Ukuran
dalam sirkuit, seperti power window, moon roof dan arusnya adalah 10 A, 14 A, 20 A dan 30 A.
sirkuit pemanas (heater).
1) Konstruksi
Prinsip dasar dari circuit breaker terdiri dari sebuah
lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua
terminal dan satu diantaranya bersentuhan.

Circuit breaker ada di dalam junction block atau kotak


sekring. Saat circuit breaker terbuka disebabkan
adanya arus yang berlebihan, circuit breaker disetel
kembali seperti yang diperlihatkan di bawah ini.

2) Cara Kerjanya
Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui
circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan
ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit
breaker hubungannya terbuka dan memutuskan aliran
arus.
Circuit breaker dapat disetel. Penyetelannya ada
tipe otomatis dan tipe penyetelan manual.
●● Tipe Penyetelan Otomatis
Circuit breaker yang menyetel secara otomatis (rating
7,5 A) digunakan khusus untuk melindungi sirkuit dari
selenoit door lock (sistem 12V) yang membuka karena
arus yang berlebihan tetapi akan menyetel secara
otomatis ketika temperatur dari lempengan bimetal
turun.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 355

Book_6_ok.indd 355 8/19/2011 3:42:09 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

3. SWITCH DAN RELAY 2) Switch tekan


Switch tekan (push switch) dilengkapi contack point
Switch dan Relay membuka dan menutup
dan dioperasikan dengan jalan menekan tombol
sirkuit kelistrikan untuk menghidupkan mesin,
switch. Sebagai contoh, switch lampu hazard.
menggerakkan switch lampu On dan Off dan
aktifitas sistem pengontrol lainya.

SWITCH
Switch yang terdapat di dalam suatu kendaraan
umumnya menggunakan satu atau dua tipe, switch
yang dioperasikan langsung oleh tangan dan
switch yang dioperasikan oleh tekanan, tekanan
hydraulis atau temperatur. Hanya yang penting saja
diterangkan lebih terperinci di bawah ini.
3) Switch ungkit
Switch yang dioperasikan langsung
oleh tangan Sesuai namanya, switch ungkit (seesaw switch)
mempunyai dua ujung. Contack pointnya akan
1) Switch Putar
menutup saat ujung ON ditekan, dan membuka
Switch putar (Rotary Switch) mempunyai contack saat ujung OFF ditekan.
point yang diatur satu sumbu di atas sebuah
Sebagian besar switch tipe independent adalah
permukaan yang bundar (plat) dan dioperasikan
switch ungkit.
dengan cara memutar tombol atau kunci. Sebagai
contoh, kunci kontak.

4). Switch Tuas


Contack point dari switch tuas (lever switch)
dioperasi kan oleh gerakan tuas ke atas, bawah, kiri
dan kanan. Sebagai contoh, switch tanda belok.

356 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 356 8/19/2011 3:42:10 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi


Switch yang Dioperasikan oleh RELAY
Perubahan Temperatur atau Perubahan
Arus Listrik Relay adalah peralatan Iistrik yang membuka
dan menutup sirkuit kelistrikan berdasarkan
Switch ini dioperasikan oleh perubahan temperatur penerimaan sinyal tegangan. Relay digunakan untuk
atau perubahan panas yang ditimbulkan oleh menghubungkan dan memutuskan baterai, saklar
adanya perubahan arus. Switch yang dideteksi yang bekerja secara otomatis dari sirkuit kelistrikan,
oleh temperatur dan switch yang dideteksi oleh dan sebagainya. Relay digolongkan ke dalam relay
arus seperti contoh sebagai berikut: elektromagnetic dan relay transistor tergantung
pada prinsip kerjanya. Relay elektromagnetic akan
diterangkan secara mendetail di bawah ini.
Relay Elektromagnetic
Di bawah ini sebuah contoh relay electromagnetic.
Bila arus listrik mengalir diantara titik A dan B,
arus mengalir melalui Coil dan menimbulkan daya
kemagnetan disekelilingnya. Akibatnya plunger
tertarik ke atas dan menghubungkan titik kontak
sehingga titik A dan B dialiri listrik.


Switch yang Dioperasikan oleh
Perubahan Permukaan Fluida
Switch ini bekerja dengan adanya perubahan Tipe relay electromagnetic ini disebut plunger tipe 3
permukaan fluida, switch peringatan permukaan kutub, biasanya relay normally-open.
minyak rem adalah salah satu contoh.
Ada dua tipe lainnya dari relay elektromagnetic tipe
plunger seperti diperlihatkan di bawah ini.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 357

Book_6_ok.indd 357 8/19/2011 3:42:12 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

Tipe lain dari relay electromagnetic disebut switch Kesulitan-kesulitan ini dapat diatasi dengan
relay tipe engsel yang mempunyai armature yang menghubungkan sebuah relay.
bergerak antara dua titik kontak oleh daya magnet
dan pegas.

Di bawah ini dijelaskan penggunaan relay seperti


pada sirkuit headlight. Bila tidak menggunakan
relay dalam sirkuit headlight, akan menyebabkan
beberapa kesulitan sebagai berikut:
●● Sirkuit akan menjadi lebih panjang dan
menyebabkan turunnya voltase.
●● Diperlukan wire harness yang lebih besar karena
arus yang besar mengalir melaluinya.
●● Arus listrik yang besar menyebabkan bunga
api pada switch, dimana akan memperpendek
umur switch dan menimbulkan bahaya saat
mengendarai kendaraan.

358 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 358 8/19/2011 3:42:13 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

4. SISTEM PENERANGAN
URAIAN
Sistem penerangan sangat diperlukan sekali untuk
keselamatan pengendaraan dimalam hari. Sistem
ini dibagi kedalam lampu penerangan luar dan
lampu penerangan bagian dalam.
Macam-macam lampu yang terdapat dibagian
dalam dan dibagian luar dari sebuah kendaraan
adalah sebagai berikut:

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 359

Book_6_ok.indd 359 8/19/2011 3:42:14 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

HEADLIGHT 2) Headlight Tipe Semisealed-Beam


Perbedaan antara semisealed-beam dan sealed-
Sistem headlight merupakan sebuah sistem lampu
beam ialah pada konstruksinya, dimana pada
penerangan untuk menerangi jalan pada bagian
tipe semi sealed-beam bola lampunya dapat
depan kendaraan.
diganti dengan mudah, sehingga tidak diperlukan
Umumnya dilengkapi lampu jauh dan lampu dekat penggantian secara keseluruhan bila bola lampunya
(high beam dan low beam) dan dapat dihidupkan putus atau terbakar. Lagi pula bila mengganti bola
dari salah satu switch oleh dimmer switch. lampunya dapat langsung dan cepat.
Bola headlight semi sealed-beam tersedia tipe
seperti berikut.
●● Bola Lampu biasa dan
●● Bola Lampu Quartz-halogen

PENTING!
Bola lampu quartz halogen lebih panas
dibandingkan dengan bola lampu biasa
saat digunakan, umur lampu akan lebih
pendek bila oli atau gemuk menempel pada
Tipe Headlight permukaannya. Lagi pula garam dalam
Ada 2 tipe headlight yang digunakan pada keringat manusia dapat menodai kacanya
kendaraan (quartz). Untuk mencegah ini, peganglah
bagian flange bila mengganti bola lampu
1) Headlight Tipe Sealed-Beam
untuk mencegah jari-jari menyentuh quartz.
Di dalam headlight tipe sealed beam, penggunaan
bola lampu tidak terpisah, keseluruhannya terpasang
menjadi satu seperti bola lampu, filament dipasang
didepan kaca pemantuI untuk menerangi kaca

360 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 360 8/19/2011 3:42:15 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

LAMPU-LAMPU LAINNYA 3) Lampu Tanda Belok


Lampu tanda belok yang dipasang dibagian ujung
FUNGSI kendaraan seperti pada fender depan untuk
memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan,
1) Lampu Posisi dan Lampu Belakang
belakang dan di sisi kendaraan bahwa pengendara
Lampu kecil untuk dalam kota ini untuk memberi bermaksud untuk belok atau pindah jalur.
isyarat adanya serta lebarnya dari sebuah kendaraan
Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara
pada malam hari bagi kendaraan lain, baik yang ada
60 dan 120 kali setiap menitnya.
di depan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut
untuk yang bagian depan disebut lampu posisi dan
untuk bagian belakang disebut lampu belakang (tail-
tight).

2) Lampu Rem
4) Lampu Hazard
Lampu Rem (brake light) dilengkapi pada bagian
Lampu Hazard digunakan untuk memberi isyarat
belakang kendaraan sebagai isyarat untuk
keberadaan kendaraan dari bagian depan,
mencegah terjadinya benturan dangan kendaraan
belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir
di belakang yang mengikuti saat kendaraan
dalam kendaraan darurat, yang digunakan adalah
mengerem.
lampu tanda belok, tapi seluruh lampu berkedip
bersamaan.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 361

Book_6_ok.indd 361 8/19/2011 3:42:17 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

5) Lampu Plat Nomor 8) Lampu Ruangan


Lampu ini menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu ruangan (dome light) menerangi interior
Lampu plat nomor menyala bila lampu belakang ruang penumpang yang dirancang agar tidak
(tail) menyala. menyilaukan pengemudi pada malam hari.
Umumnya lampu ruangan (lampu interior) letaknya
dibagian tengah ruang penumpang pada kendaraan
penumpang untuk menerangi interior dengan
merata. Lampu ini di satukan dengan switch-nya.
Switch mempunyai tiga posisi ON, DOOR dan OFF.
Untuk memberi kemudahan keluar masuk pada
malam hari, lampu ruangan dapat disetel hanya
Lampu mundur (backup light) dipasang pada bagian
menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat
belakang kendaraan untuk memberikan penerangan
dilakukan dengan menyetel switch pada posisi
tambahan untuk melihat ke belakang kendaraan
DOOR.
saat mundur di malam hari, dan memberikan
isyarat untuk kendaraan yang mengikutinya bahwa
pengendara bermaksud mundur atau sedang
mundur. Lampu mundur akan menyala bila tuas
transmisi di posisikan mundur dengan kunci kontak
ON.

7) Lampu Panel Instrumen (Lampu Meter)


Lampu insitrumen panel digunakan untuk menerangi
meter-meter pada panel instrumen pada malam hari
dan memungkinkan pengemudi membaca meter-
meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada
saat mengemudi. Lampu panel instrumen akan
menyala bila lampu belakang (tail) menyala.
Ada beberapa model yang dilengkapi dengan
lampu pengontrol rheostat yang memungkinkan
pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu
pada panel instrumen.

362 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 362 8/19/2011 3:42:18 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

FLASHER TANDA BELOK (LAMPU SElN) FLASHER LAMPU HAZARD


TIPE SEMI-TRANSISTOR Flasher lampu hazard adalah mirip dengan flasher
lampu sein. Sebab ia juga menyebabkan lampu
Flasher tanda belok adalah suatu alat yang
berkedip secara teratur. Dan biasanya disatukan
menyebabkan lampu belok mengedip secara
dengan flasher lampu sein.
interval. Turn signal flasher bekerja pada prinsip
yang bervariasi. Pada umumnya menggunakan MACAM-MACAM BOLA LAMPU DAN TITIK
tipe semi-transistor yang kompak, ringan, dan PENGUNCI DALAM MENGGANTI BOLA LAMPU
dapat diandalkan. Dalam flasher tanda belok tipe
Tipe bola lampu bervariasi yang digunakan pada
semi-transistor, bila bola lampunya putus, maka
sebuah kendaraan, dapat diklasifikasikan dalam
mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan
beberapa cara. Untuk tujuan belajar, diklasifikasikan
ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk
seperti berikut menurut bentuk base capnya. Anda
menggantinya.
juga akan mempelajari beberapa titik pengunci dan
anda harus mengingatnya saat mengganti bola
lampu.
Bola lampu model single-end
Tipe bola lampu ini hanya mempunyai satu base cap
yang juga sabagai penghubung ke masa.
Bola lampu single-end selanjutnya diklasifikasikan ke
dalam dua jenis sesuai dengan jumlah dari filament.
Single filament pada bola lampu model single-end
dan double filament pada bola lampu single-end.

Bola lampu dipasang pada socket dengan


menempatkan pin pada base cap.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 363

Book_6_ok.indd 363 8/19/2011 3:42:18 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

MENGGANTI BOLA LAMPU: Tekan bola lampu ke MENGGANTI BOLA LAMPU: Tarik bola lampu keluar
depan socket untuk melepas pin base cap tidak dengan menggunakan jari tangan anda. Untuk
mengunci pada soket notch, putar bola lampu memasang yang baru dengan cara didorong.
tersebut dan tarik keluar untuk melepaskannya.
Memasang bola lampu yang baru urutannya adalah
kebalikannya.

Bola lampu dengan ujungnya ganda


Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan
dua base cap seperti pada gambar.

Pin pada bola lampu double-filament single-end


letaknya tidak segaris (offset) dalam pengaturan
tingginya. Hal ini untuk mencegah kesalahan posisi
pemasangan lampu.
Bola lampu widge-base
Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan
filamentnya berhubungan langsung dengan socket
MENGGANTI BOLA LAMPU: Tekan salah satu dari
terminal.
terminal socket dan untuk membukanya tarik keluar
bola lampu tersebut. Untuk memasang bola lampu
yang baru, tempatkan salah satu ujungnya ke dalam
lubang.

364 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 364 8/19/2011 3:42:20 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

5. METER KOMBINASI DAN GAUGE REFERENSI

URAIAN Gauge mungkln saja dari tipe analog


(menggunakan jarum Indikator) atau tipe digital
Instrumen disusun pada panel instrumen yang
(dengan penunjukkan angka). Di sini kami akan
letaknya dibagian depan tempat duduk pengemudi
fokuskan pada penjelasan meter analog (analog
untuk mengetahui keadaan kendaraan dengan
meter).
mudah. Panel instrumen memberitahukan kepada
pengemudi secara terperinci dan menunjukkan
kondisi kendaraan saat itu oleh meter-meter atau
gauge (alat pengukur) dan lampu.
Umumnya termasuk juga meter (alat pengukur) dan
lampu-lampu indikator seperti berikut:

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 365

Book_6_ok.indd 365 8/19/2011 3:42:24 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

SPEEDOMETER Rotary magnet digerakkan oleh kabel speedometer


(flexible cable). Speed cup dipasang pada shaft
Speedometer pada umumnya adalah mekanisme jarum penunjuk yang berputar dengan jarum
untuk pengukur kecepatan kendaraan dan odometer penunjuknya. Saat rotary magnet berputar,
untuk mengukur jarak total perjalanan yang telah sebuah pusaran medan magnet ditimbulkan
ditempuh. untuk menjadikan ON pada speed cup untuk
Ada beberapa speedometer yang dilengkapi dengan menggerakkan jarum penunjuk.
sebuah trip meter yang dapat disetel kembali ke Bila kecepatan bertambah, maka momen speed
0 oleh pengemudi. Ada beberapa prinsip kerja cup bertambah, dan kecepatan ditunjukkan oleh
speedometer. keseimbangan gaya pegas rambut.
Di bawah ini adalah speedometer magnet yang Bila kendaraan berhenti, maka pegas rambut
banyak digunakan pada kendaraan. menjaga jarum penunjuk pada posisi 0.

Speedometer Magnet
Speedometer magnet menggunakan magnet untuk Odometer
mengukur kecepatan kendaraan pada putaran Gigi khusus dilengkapi pada shaft speedometer yang
roda. Putaran dipindahkan ke speedometer magnet menggerakkan integrating ring untuk menunjukkan
oleh worm gear dan differential gear dari transaxle odometer.
[pada mesin depan, penggerak depan (FF)] atau
dari output shaft transmisi [pada mesin depan
penggerak belakang (FR)].

366 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 366 8/19/2011 3:42:25 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

Saat angka pertama membuat satu putaran dan Angka-angka pada seluruh roda akan kembali ke-0
perubahan diperlihatkan dari 0 ke 9. Gear ke-2 bila tuas penyetel menekan cam yang berbentuk
pada gear angka pertama memutar gear angka hati (heart-shaped cam) dan masing-masing roda
kedua oleh 2 gear melalui pinion. trip meter setelah roda dan pinion tidak terhubung.

Satu lagi adalah integrating meter yang sama


dengan odometer. Jumlah digit-nya lebih sedikit
dan penunjukkan lebih mudah dengan menyetel
METER-METER LAINNYA
ke-0 dengan menekan tombol trip meter.
Tachometer
Tachometer mengukur kecepatan putaran mesin
dan menunjukkan putaran per menit. Tachometer
tipe pulsa paling banyak digunakan.
Voltmeter
Voltmeter umumnya menunjukkan voltase pada
terminal-terminal baterai dan membantu memeriksa
voltase pengisian dan memperkirakan kapasitas
pengisian baterai (charged battery capacity).
Penggerak voltmeter magnet umumnya paling
banyak digunakan.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 367

Book_6_ok.indd 367 8/19/2011 3:42:27 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

GAUGE (ALAT PENGUKUR) Oil Pressure Gauge

Gauge terdiri dari sebuah sender dan sebuah Oil pressure gauge (Pengukur tekanan oli)
receiver. Sender melakukan pengukuran dan menunjukkan tekanan pelumasan di dalam mesin
receiver menunjukkan hasil pengukuran. Tipe untuk memudahkan mendeteksi kekurangan dalam
gauge ditandai dengan kombinasi tipe receiver dan sistem pelumasan. Umumnya yang paling banyak
sender seperti berikut : digunakan tipe bimetal-bimetal.

Receiver Sender LAMPU INDIKATOR DAN LAMPU PERINGATAN


Bimetal - Bimetal Lampu indikator dan lampu peringatan (warning
Bimetal - Resistance dan indicator light) menyala untuk memberikan
informasi kepada pengemudi bila jumlah yang
Cross Coil - Resistance
ditetapkan berlebihan atau ada yang kurang apabila
perlengkapan listrik bekerja atau tidak berfungsi.
●● Lampu peringatan tekanan oli (Oil pressure
warning light)
Menunjukkan tekanan oli mesin yang rendah.
●● Lampu peringatan pada pengisian (Charge
warning light)
Menunjukkan bahwa sistem pengisian (charging
system) tidak berfungsi normal.
●● Lampu indikator pada lampu jarak jauh (High
beam Indicator)
Menunjukkan bahwa lampu besar bekerja pada
lampu jauh.
●● Lampu peringatan bahan bakar (Fuel warning
light)
Menunjukkan jumlah bahan bakar yang tersisa.
●● Lampu peringatan rem (Brake-warning light)
Menunjukkan rem parkir bekerja, atau minyak
remnya kurang.
●● Lampu pengingat pintu (Door Indicator)
Coolant Temperature Gauge
Menunjukkan bahwa pintu-pintu tidak tertutup
Coolant temperature gauge (Alat Pengukur
dengan rapat.
Temperatur Air Pendingin) menunjukkan temperatur
air pendingin, di dalam water jacket mesin. Tipe ●● Lampu indikator pada lampu tanda belok
bimetal-resistance umumnya yang paling banyak. dan flasher darurat (Turn signal dan hazard
warning light)
Fuel Gauge
Menunjukkan bahwa lampu tanda belok atau
Fuel gauge (Alat pengukur bahan bakar) ini
lampu peringatan hazard keadaannya kerja.
menunjukkan banyaknya sisa bahan bakar di dalam
tangki bahan bakar. Gauge tipe ini sama dengan
tipe coolant temperature gauge. Tipe bimetal-
resistance dan tipe cross coil umumnya yang paling
banyak digunakan.

368 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 368 8/19/2011 3:42:27 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

6. WIPER DAN WASHER

URAIAN
Wiper adalah sangat penting dan erat hubungannya Untuk lebih meningkatkan fungsi wiper selalu
dengan segi keselamatan, karena untuk menjamin dilengkapi: sebagai contoh. Posisi kerja wiper
pandangan pengendara agar tetap tidak terhalang, yang agak lambat (intermittent) dan posisi interlock
karena dapat menyapu air hujan, salju, lumpur, oli, dengan washer untuk mengulangi kerja wiper
grease dan binatang-binatang kecil dan kaca. secara otomatis waktu yang singkat setelah cairan
pembersih disemprotkan.
Biasanya menggunakan kombinasi dengan washer
(air pembersih) untuk membersihkan kotoran Wiper utama dan komponen washer lokasinya
dari kaca. Akhir-akhir ini wiper sering dipasang seperti diperlihatkan pada gambar di bawah.
pada kaca belakang untuk meningkatkan jarak
penglihatan di belakang.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 369

Book_6_ok.indd 369 8/19/2011 3:42:28 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

WIPER Wiper Link


Wiper link (tuas wiper) merubah gerak putar dari
Wiper terdiri dari motor wiper, tuas wiper (wiper link)
motor wiper menjadi gerak bolak-balik pada pivot
untuk memindahkan tenaga gerak lengan wiper
shaft.
(wiper arm) dan blade untuk menyapu.
Dalam mekanisme gerakan tuas tipe paralel
tandem, maka motor mulai memutarkan crank arm
bila motor dihidupkan. Push-pull connecting rod
dihubungkan dengan crank arm, menyebabkan arm
bekerja untuk membuat wiper bergerak setengah
lingkaran mengelilingi pivot shaft. Linking rod lain
yang terpasang pada kerja arm selalu membuat
wiper bergerak setengah lingkaran secara paralel.
Bila pivot shaft kiri dan kanan berputar pada arah
yang sama, maka wiper arm kiri dan kanan dapat
bekerja secara paralel.

Motor Wiper
Motor wiper ini adalah sebuah motor magnet
dengan gigi reduksi. Dua cara yang digunakan
untuk menimbulkan medan magnet motor, tipe
wound-rotor yang menggunakan lilitan (coil) untuk
membuat elektro magnet, dan tipe ferrite magnet
yang menggunakan ferrite magnet permanen.
Akhir-akhir ini, ferrite magnet banyak digunakan
dan telah dikembangkan karena lebih kompak,
ringan, ekonomis serta menggunakan motor DC.

370 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 370 8/19/2011 3:42:29 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

Wiper Arm Wiper Blade


Wiper arm (lengan wiper) terdiri dari head untuk Wiper blade terdiri dari sebuah karet untuk
mengikatnya pada wiper shaft, sebuah pegas untuk menyapu permukaan kaca, suatu kombinasi dari
menahan blade, arm piece untuk pemasangan blade leaf spring packing dan beberapa lever, dan clip
dan retainer untuk menahan keseluruhannya. untuk memasang blade pada bagian wiper arm.

Ada beberapa cara untuk melekatkan blade pada


arm.
Biasanya wiper dapat menghalangi jarak
penglihatan saat berhenti. Concealed wiper dapat
menyempurnakan kelemahan ini, dengan adanya
tempat penyimpanan wiper yang terletak antara kaca
dan kap mesin. Concealed wiper diklasifikasikan
dalam 2 tipe.

●● Tipe Semi-Concealed
Hanya lengan wiper yang disimpan (tertutup).

●● Tipe Fully-Concealed
Lengan wiper dan wiper blade dapat tersimpan

Saat ini metode kancing sebelah tipe sekrup banyak


digunakan, disebabkan tinggi keseluruhannya tidak
berlebihan dan mudah memasang blade pada
armnya.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 371

Book_6_ok.indd 371 8/19/2011 3:42:32 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

WASHER Motor Washer (Pompa)


Motor washer menggerakkan pompa, mengeluarkan
Fungsinya washer untuk menyempurnakan fungsi
cairan pembersih dari tangki. Tipe wound-rotor dan
wiper blade dan mengurangi beban pada motor
ferrite magnet adalah yang tersedia. Tetapi dewasa
dengan membersihkan debu dan binatang-binatang
ini tipe ferrite magnet yang banyak digunakan.
kecil dari kaca depan dan belakang dengan cairan
pembersih.
Washer tipe listrik umumnya paling banyak
digunakan. Tipe washer listrik terdiri dari tangki
washer, motor, selang dan nozzle.

Ada beberapa tipe pompa: tipe gear, tipe squeeze


dan tipe sentrifugal.
Tipe sentrifugal lebih luas penggunaannya sebab
memiliki daya tahan yang kuat untuk digunakan
Tangki Washer karena bagian-bagian yang bersentuhan kecil
sekali.
Bentuk tangki washer (washer tank) bervariasi
tergantung pada posisi penempatan dan tempat
yang tersedia.

Pompa sentrifugal hanya mampu mengirim cairan


washer untuk pembersih, tetapi tidak mampu
menghisap cairan ke atas dari tangki, maka pompa
dipasangkan dibagian bawah tangki.

372 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 372 8/19/2011 3:42:35 AM


KELISTRIKAN – Kelistrikan Bodi

Nozzle PENTING!
Nozzle dibuat dari pipa tembaga, alumunium atau Perhatian dalam menangani pembersih
resin dengan satu atau dua lubang. Dewasa ini, kaca.
hanya digunakan resin nozzle dengan lubang
1. Gunakan cairan pembersih khusus.
penyetelan (adjusting orifice).
Bila menggunakan cairan lain, kemungkinan
akan menimbulkan gangguan untuk
membersihkan lumpur dari kaca atau dapat
merusak wiper blade. Juga cairan dapat beku
pada musim dingin.
2. Isilah selalu tangki washer bila kosong.
Mengoperasikan switch washer tanpa cairan
pembersih dalam tangki menyebabkan motor
berputar pada kecepatan tinggi kemungkinan
menimbulkan gangguan pada motor atau
pompa.
3. Jangan mengoperasikan terus menerus
Diameter lubang orifice 0,8 - 1,0 mm dan jumlahnya
melebihi 20 detik.
1 - 2 buah.
Motor pembersih kaca tidak dirancang untuk
Jenis yang normal mempunyai bentuk pengeluaran
dioperasikan terus menerus. Penggunaan
dari masing-masing lubang tanpa penyebaran.
terus-menerus dengan waktu yang lama
memungkinkan motor terbakar.
4. Cairan pembersih khusus selalu
dicampur dengan air pembersih sebagai
campuran khusus.
Cairan pembersih khusus dikentalkan di
dalam botol.
Tanpa mencampur saat menggunakan
akan mengakibatkan tersumbat.
5. Bila washer dilengkapi dengan saringan,
bersihkan dengan baik.
Saringan yang tersumbat akan
mengurangi jumlah pengeluaran cairan
pembersih.

Cairan Washer (Pembersih)


Cairan washer terdiri dari cairan anti beku (anti-
freeze) (isopropy alcohol ethylene glycol atau
methanol) ditambah detergent dan zat anti karat
(anti corrosive agent).
Penggunaan cairan harus tidak merusak karet
washer, atau cat.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 373

Book_6_ok.indd 373 8/19/2011 3:42:38 AM


KELISTRIKAN – Diagram Rangkaian Kelistrikan

DIAGRAM RANGKAIAN KELISTRIKAN

1. URAIAN
Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan Oleh karena itu, maka dilengkapilah dengan Electrical
gambar benda aslinya, maka ilustrasinya akan Wiring Diagram (EWD) yang menunjukkan tidak
menjadi sulit dan rumit untuk dimengerti. Oleh karena hanya komponen utama tetapi juga junction block,
itu maka diagram rangkaian digambarkan dengan konektor, kabel-kabel. Semua EWD untuk model
simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus
kabel-kabel. Sebagai contoh, diagram rangkaian yang yang disebut Electrical Wiring Diagram Manual. Pada
termasuk baterai, sekering dan lampu adalah seperti gambar di bawah diperlihatkan wiring diagram lampu
ditunjukkan di bawah: belakang untuk corolla (AE9#).

Dalam kendaraan yang sebenarnya, banyak sekali


sistem kelistrikan, kabel-kabel dan konektor yang
menghubungkannya.
Bila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan,
adalah mudah untuk menemukan baterai, macam-
macam
komponen seperti lampu, klakson dan lain-lain
tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekering, junction
block (J/B), relay block (R/B), konektor, kabel-kabel
dan lain-lain demikian juga untuk menemukan
lokasinya dikendaraan.

374 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 374 8/19/2011 3:42:42 AM


KELISTRIKAN – Diagram Rangkaian Kelistrikan

Wiring diagram digambarkan menurut aturan tertentu. Untuk dapat menggunakan wiring diagram dengan benar, pertama-
tama kita harus mengetahui aturan tersebut.

2. SIMBOL-SIMBOL
Simbol-simbol berikut digunakan dalam wiring diagram untuk menunjukkan komponen kelistrikan yang dilengkapi pada
kendaraan.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 375

Book_6_ok.indd 375 8/19/2011 3:42:47 AM


KELISTRIKAN – Diagram Rangkaian Kelistrikan

376 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 376 8/19/2011 3:42:51 AM


KELISTRIKAN – Diagram Rangkaian Kelistrikan

3. SIMBOL-SIMBOL KONEKTOR
Wiring digram juga menunjukkan bentuk, nomor pin dan warna konektor yang digunakan dalam sirkuit.

PENTING!
●● Warna Konektor ●● Wiring harness dengan male terminal
ditunjukkan dengan ( ).
Konektor yang warnanya tidak ditunjukkan
pada gambar adalah warna putih susu.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 377

Book_6_ok.indd 377 8/19/2011 3:42:54 AM


KELISTRIKAN – Diagram Rangkaian Kelistrikan

4. GROUNDING POINT 6. WARNA-WARNA KABEL


Grounding point ditunjukkan dengan segitiga Wama kabel ditunjukkan dengan kode abjad
terbalik dan lain-lain.
B = Black (hitam) O = Orange (oranye)
Contoh :
BR = Brown (coklat) P = Pink (merah muda)
G = Green (hijau) R = Red (merah)
GR = Gray (abu-abu) V = Violet (ungu)
L = Blue (biru) W = White (putih)
LG = Light green (hijau muda) Y = Yellow (kuning)
Untuk kabel bergaris, huruf di depan strip
menunjukkan warna dasar sedangkan yang
dibelakang menunjukkan warna garis.
5. NOMOR PIN
Contoh:
Penomoran pin berbeda
untuk konektor male
dan female.
Konektor female:
Diberi nomor dengan
urutan dari atas sebelah
kiri ke bawah sebelah
kanan.
Konektor male:
Diberi nomor dengan
urutan dari atas sebelah
kiri ke bawah sebelah
kiri.

PENTING!
Semua konektor ditunjukkan dari ujung yang
terbuka dengan pengunci di sebelah atas.

378 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 378 8/19/2011 3:42:56 AM


KELISTRIKAN – Letak EWD Manual

7. SINGKATAN-SINGKATAN M/T = Manual Transmission


O/D = Overdrive
Singkaran-singkatan berikut dipergunakan pada
electricat wring Diagram untuk Toyota Corolla OVCV = Outer Vent Control Valve
(AE9#). OX = Oxygen
AC = Air Conditioner R/B = Relay Block
A/T = Automatic Transmission R/H = Right-Hand
CB = Circuit Breake S/D = Sedan Type
CMH = Cold Mixture Heater SW = Switch
COMB = Combination TCCS = Toyota Computer Control System
C/P = Coupe Type TEMP = Temperature
EBCV = Electronic Air Bleed Control Valve T-VlS = Toyota Variable lnduction System
ECU = Electronic Control Unit VSV = Vacuum Switching Valve
FL = Fusible Link W/O = Without
lIA = lntegrated lgnition Assembly W/ = With
J/B = Junction Block W/G = Wagon Type
LH = Left Hand

LETAK EWD MANUAL


EWD Manual pada dasarnya terdiri dari tiga bagian:
●● Wiring Diagram untuk masing-masing sistem
●● Lokasi Relay dan jalur kabel
●● Wiring Diagram keseluruhan

1. WIRING DIAGRAM
Wiring diagram menunjukkan sumber tenaga, rangkaian sistem dan grounding point untuk masing-masing
sistem.
●● Sumber tenaga
"Sumber tenaga" seperti pada referensi 1) rangkaian dari baterai ke sekring dan 2) beban tenaga yang
menyatakan hubungan antara sekring dengan beban yang diperbolehkan.

●● Rangkaian sistem
"Rangkaian sistem" seperti pada rangkaian dari sekring ke grounding point untuk masing-masing sistem
(sistem pengapian, Rem, Lampu Rem dan lain-lain).

●● Grounding point
Penjelasan ini menunjukkan rangkaian yang dihubungkan dengan grounding point dan dimana titik ini.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 379

Book_6_ok.indd 379 8/19/2011 3:42:57 AM


KELISTRIKAN – Letak EWD Manual

380 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 380 8/19/2011 3:43:00 AM


KELISTRIKAN – Letak EWD Manual

2. LOKASI RELAY DAN ROUTE KABEL


Bagian lokasi atau letak dan EWD manual menunjukkan lokasi junction block, relay block, relay dan
sekering.
Jalur kabel menggambarkan lokasi konektor, nama-nama bagian yang dihubungkan dan jalur wiring
harness.

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 381

Book_6_ok.indd 381 8/19/2011 3:43:01 AM


KELISTRIKAN – Letak EWD Manual

Konektor dan grourding point dapat di identifikasi dari lokasi relay atau jalur kabel pada wiring diagram kelistrikan
seperti terlihat di bawah.

3. WIRING DIAGRAM KESELURUHAN


Wiring diagram keseluruhan menunjukkan hubungan antar sistem, tetapi hubungannya hanya ditunjukkan
secara umum. Posisi grounding point juga secara umum ditunjukkan dalam diagram rangkaian.

382 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 382 8/19/2011 3:43:05 AM


KELISTRIKAN – Letak EWD Manual

New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 383

Book_6_ok.indd 383 8/19/2011 3:43:11 AM


384 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 384 8/19/2011 3:43:16 AM


New Step 1 Training Manual - Kelistrikan 385

Book_6_ok.indd 385 8/19/2011 3:43:20 AM


386 New Step 1 Training Manual - Kelistrikan

Book_6_ok.indd 386 8/19/2011 3:43:24 AM

Anda mungkin juga menyukai