Anda di halaman 1dari 7

I.

TEORI UMUM

Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran
yang diberikan oleh suatu cairan. Kebanyakan viskometer mengukur kecepatan dari
suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat
maka berarti viskositas dari cairan itu rendah (misalnya air). Dan bila cairan itu
mengalir lambat, maka dikatakan cairan itu viskositas tinggi. Viskositas dapat diukur
dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung silinder. Cara ini merupakan
salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun
gas. Menurut poiseulle, jumlah volume cairan yang mengalir melalui pipa
persatuanwaktu.(Dudgale.1986)Viskositas biasanya diterima sebagai “kekentalan”
atau penolakan terhadap penuangan. Viskositas menggambarkan penolakan dalam
fluid kepada aliran dapat dipikir sebagai cara untuk mengukur gesekan fluid. Prinsip
dasar penerapan viskositas digunakan dalama sifat alir zat cair atau rgeologi. Rheologi
merupakan ilmu tentang sifat alir suatu zat. Rheologi terlibat dalam pembuatan,
pengemasan atau pemakaian, konsistensi, stabilitas dan ketersediaan hayati sediaan.
(Moechtar,1990)
Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir daripada gas, hingga
cairan mempunyai koefisien viskositas yang lebih besar daripadagas. Viskositas gas
bertambah dengan naiknya temperatur, sedang viskositas cairan turun dengan naiknya
temperatur. Koefisien viskositas gas pada tekanan tidak terlalu besar, tidak tergantung
tekanan, tetapi untuk cairan naik dengan naiknya tekanan (Martin, 1993).
Viskositas merupakan fungsi dari waktu yang artinya dengan bertambahnya waktu
viskositas semakin meningkat. Sifat ini penting diketahui sewaktu material cetak
dicampur atau saat dimasukkan ke dalam mulut karena viskositas material cetak
kosistensi light pada 5 menit setelah pencampuran akan sama dengan kosistensi
regular pada 3 menit. (Martin, 1993)

Makin tinggi viskositas maka akan semakin besar tahanannya. Bila viskositas
gas meningkat dengan naiknya temperatur, maka viskositas cairan justru menurun jika
temperatur dinaikkan. (Martin, 1993).
Pada hukum aliran viskositas Newton menyatakan hubungan antara gaya-gaya
mekanika dari suatu aliran viskos. Geseran dalam viskositas (fluida) adlah konstan
sehubungan dengan gesekannya. Hubungan tersebut berlaku untuk fluida Newtonian,
dimana perbandingan antara tegangan geser (s) dengan kecepatan geser (g) nya
konstan. Parameter inilah yang disebut dengan viskositas. Aliran viskositas dapat
digambarkan dengan dua buah bidang tersebut. Suatu bidang permukaan bawah yang
tetap dibatasi oleh lapisan fluida setebal h, sejajar dengan permukaan atas itu ringan,
yang berarti tidak memberikan beban pada lapisan fluida dibawahnya, maka tidak ada
gaya tekan yang berkerja pada lapidan fluida. (Dudgale, 1986)
SISTEM NEWTONIAN

Setiap cairan memiliki suatu sifat yang dikenal sebagai viskositas,


yang dapat didefinisikan sebagai ukuran resistensi cairan untuk mengalir atau
tahanan yang dilakukan suatu lapisan fluida terhadap suatu lapisan lainnya.
Fluida dalam pipa dianggap terdiri atas lapisan fluida molekul-molekul
yangbbergerak satu diatas yang lainnya dengan kecepatan yang berbeda-beda
profil kecepatan bernagai lapisan ni berbentuk parabola dengan kecepatan
paling tinggi terdapat pada lapisan bagian tengah pipa.

Sistem newtonian menjelaskan mengenai sifat-sifat aliran secara


kuantitatif, dimana kita mengetahui bahwa suatu aliran memiliki kecepatan
yang konstan dan berbanding lurus dengan jarak. Perbedaan kecepatan (dv)
adalah gradien kecepatan (velocity gradient) atau laju geser (rate of shear)
dv/dr. Gaya per satuan Luas F/A yang diperlukan untuk menyebabkan aliran
ini disebut tegangan geser (Shearing stress) dan diberi lambang F. (Martin,
1993). Semakin besar viskositas suatu cairan, semakin besar pula gaya per
satuan luas (tegangan geser) yang diperlukan untuk menghasilkan suatu laju
geser tertentu. Laju geser diberi lambang G. Oleh sebab itu laju geser harus
berbanding lurus dengan tegangan geser.
F dv
=µ ........ (1)
A dr

dimana : A= Luas penampang pipa


µ = Koefisien Viskositas (dyne cm -1 det) poise (=100 cp)
Salah satu cara menentukan viskositas cairan adalah metode kapiler dari
poiseville. Pada metode ini diukur waktu (t) yang diperlukan untuk volume
tertentu cairan (v) mengalir melalui pipa kapiler dibawah pengaruh tekanan
penggerak (p) yang tetap. Dalam hal ini, untuk cairan yang mengalir dengan
aliran laminer, persamaan poiseville dinyatakan sebagai berikut :
μr 4 pt μhr 4 t
µ= = pg .................... (2)
8 vl 8 vl
v = volume cairan yang mengalir p = h p g = tekanan aliran
rata-rata
r = jari-jari kapiler t = waktu
l = panjang pipa kapiler g = gravitasi
µ = viskositas dinamik

Cairan yang mempunyai tipe alir newtonian misalnya air, etanol, gliserin,
minyak pelumas serta larutan yang mempunyai senyawa terlarut dengan
ukuran partikel kecil misalnya larutan gula. Untuk menentukan viskositas
cairan newtonian dapat digunakan semua alat pengukur viskositas misalnya
viskometer ostwald, hoppler, Brookfield, stomer.

SISTEM NON-NEWTONIAN
Sifat non-newtonian umumnya ditunjukkan oleh dispersi heterogen cairan dan
padatan seperti larutan koloid, emulsi, suspensi cair dan salep. Ada 3 tipe
aliran pada sifat non newtonian:
1 Aliran Plastis Kurva ini tidak melalui titik awal (0,0) tetapi
. memotong sumbu tegangan geser pada suatu
titik tertentu yang dikenal sebagai yield value.
Yield value merupakan suatu indikasi adanya
gaya flokulasi/ semakin banyak suspensi yang
terflokulasi, maka semakin tinggi yield value-
nya.

2 Aliran Pseudoplastis Kurva konsistensi untuk bahan pseudoplastis


. mulai pada titik (0,0) atau paling memndekati
titik awal pada laju geser yang rendah. Oleh
sebab itu7, tidak ada yield value. Viskositas
pseudoplastis berkurang dengan meningkatnya
laju geser.
3 Aliran Dilatan Kebalikan dari tipe yang dimiliki oleh sistem
. pseudoplastis, sering dibilang sistem geser
pemekat. Jika tegangan dihilangkan, suatu
sistem dilatan kembali kedalam fluiditas
awalnya.

Menggunakan Alat Viskositas Kapiler:


Metode ostwald merupakan suatu variasi dari metode poiseville
gπhr 4
µ= .............. (3)
8 vl
k= konstansta alat dari persamaan (2)-(3) didapat persamaan µ = k.p.t ......
(4)
Viskometer kapiler (viskometer cairan newton) bila ditemukan dengan
mengulur waktu yang dibutuh oleh cairan tersebut untuk lewat diantara dua
tanda ketika cairan mengalir akibat gravitasi melalui suatu tabung kapiler yang
vertikal, yang dikenal sebagi viskometer ostwald (Martin, 1993)
Viskositas dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, kohesi dan laju
perpindahan momentum molekulnya. Viskositas zat cair selalu menurun
seiring bertambahnya kenaikan temperatur. Hal ini disebabkan gaya kohesi
pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami penurunan dengan semakin
bertambahnya temperatur pada zat cair yang menyebabkan turunnya viskositas
zat cair.
Viskometer brookfield merupakan salah satu viskometer yang
menggunakan gasing atau kumparan yang dicelupkan kedalam zat uji dan
mengukur tekanan gerak dari bagian yang berputar. Tersedia kumparan yang
berbeda untuk rentang kekentalan tertentu dan umumnya dilengkapi kecepatan
rotasio (FI IV 1038). Prinsip kerja dari viskometer brookfield adalah semakin
kuat putaran, semakin tinggi viskositas sehingga hambatannya semakin besar.
Pada viskometer brookfield nilai viskositas didapatkan dengan mengukur
gaya puntir sebuah spindle yang dicelupkan ke dalam sampel. Viskometer
brookfield memungkinkan untuk mengukur viskositas dengan menggunakan
teknik dalam viscometry. alat ukur kekentalan dapat mengukur viskositas
melalui kondisi aliran berbagai bahan sampel yangdi uji. Untuk dapat
mengukur viskositas sampel dalam viskometer brookfield. Bhan harus diam
didalam wadah sementara poros bergerak sambil direndam dalam cairan pada
metode ini sebuah spindle dicelupkan ke dalam cairan yang akan diukur
viskositas nya. Gaya gesek antara permukaan spindle dengan cairan akan
menentukan tingkat viskositas sampel dalam viskometer brookfield. Bentuk
dari spindle dan kecepatanputarnya inilah yang menentukan shear rate. Oleh
karena itu, untuk membuat sebuah hasil viskositas dengan metode
pengukuran rotational harus dipenuhi beberapa hal sebagai berikut :
- Jenis spindle
- Kecepatan putar spindle
- Tipe viskpmeter
- Suhu smapel
- Shear rate
- Lama waktu pengukuran

Prinsip kerja dari viskometer brookfield ini adalah semakin kuat putaran
semakin tinggi viskositasnya. Sehingga hambatannya semakin besar
(Moechtar,1990).
Daftar pustaka

Martin,A.,1993,physical pharmacy,4 th ed..,Lea & Febiger, philadephia,london,p.324-


361

Florence A.T, and Attwood D.,1998,physicochemical principles of pharmacy,3 rd ed.


The macmillan press Ltd.

Alonso, Marcelo. 1994. Dasar-Dasar Fisika Universitas. Erlangga: Jakarta.


Sukardjo,. Prof., Dr. 2002. Kimia Fisika. Rineka cipta: Jakarta.

Young, Hugh, dkk. 2002. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1. Penerbit
Erlangga: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai