Turap Beton 2
Turap Beton 2
Turap adalah tiang yang ditanam ke dalam tanah dengan tujuan untuk memberikan
kestabilan di suatu lereng atau konstruksi lainnya.sedangkan untuk turap beton adalah turap
yang paling sering digunakan arena turap beton dapat dipakai untuk konstruksi yang besar
maupun yang kecil. Turap beton biasanya dibuat di pabrik (prefabricated), sehingga
kekuatannya dapat dikontrol dengan baik. Turap beton juga lebih murah daripada turap baja.
Tapi turap baja mempunyai masalah dengan ukurannya yang terbatas.
Tiang turap beton pracetak adalah untuk konstruksi berat yang dirancang dengan
tulangan untuk menahan beban permanen setelah konstruksi dan juga untuk menangani
tegangan yang dihasilkan selama konstruksi. Penampang tiang – tiang ini adalah sekitar 500 –
800 mm lebar dan tebal 150 – 250 mm. Gambar 1 memperlihatkan diagram skematik
ketinggian dan penampang tiang turap beton bertulang.
Tiang turap beton di USA adalah sekitar 10 – 13 mm tebal. Penampang tiang turap
yang berasal dari Eropa bisa lebih tipis tetapi lebih lebar. Penampang tiang bisa berbentuk Z,
lengkung dalam (deep arch), lengkung rendah (low arch), atau sayap lurus (straight web).
Interlock pada tiang turap dibentuk seperti jempol – telunjuk atau bola – keranjang untuk
hubungan yang ketat untuk menahan air. Gambar 2(a) memperlihatkan diagram skematik
untuk hubungan interlock jempol – telunjuk untuk penampang sayap lurus. Sedangkan tipe
interlock bola – keranjang untuk penampang Z diberikan pada Gambar 2(b).
Ada beberapa hal yang mempengaruhi dalam perencanaan turap yaitu misalnya:
a) Kondisi Tanah
Apakah Tanah itu berkohesi atau tidak. Kondisi tanah ini sangat mempengaruhi terhadap
dalamnya turap yang diperlukan. Untuk mensimplimisasi penentuan kedalam suatu turap
pada tanah granuler dapat menggunakan tabel dibawah ini :
Kedalam Penetrasi
Kerapatan Relatif N-SPT
Turap (D)
Sangat Padat >50 0.75 H
Padat 31-50 1.0 H
Sedang 11-30 1.25 H
Tidak Padat 5-10 1.5 H
Sangat Tidak Padat 0-4 2.0 H
Dimana H adalah tinggi dari dasar galian sampai dengan elevasi tanah yang di tahan.
b) Kemudahan Pelaksanaan
Adanya jenis turap yang bermacam maka kita dapat memilih jenis mana yang aman serta
mudah dilaksanakan. Semua menjadi tidak ada artinya jika sudah mendesain sebuah turap
tapi tidak bisa dilaksankan.
c) Biaya
Faktor biaya juga sangat mempengaruhi dalam penentuan jenis turap, misalnya :
Kita menggunkan turap jenis kayu pada daerah yang sulit ditemukan kayu. Secara ekonomi
memang harga kayu relatif murah namun jika di daerah tersebut sulit menemukan kayu dan
biaya mobilisasi kayu ke daerah itu mahal maka pilihan kayu menjadi tidak ekonomis.
Hal-hal tersebut diatas perlu dipertimbangkan kembali dalam mendesain suatu turap. Namun
ada satu hal yang ingin sedikit saya sampaikan kepada semua temen-temen:
“Uang memang penting namun jangan sampai nilai engineering itu dikalahkan. Katakan
itu aman jika desain itu aman katakan tidak jika sebaliknya. Bukannya mengatakan aman
jika desain itu murah.”
Secara umum konstruksi turap dilapangan dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 5.1 konstruksi turap beton yang runtuh / gagal
Yang dimaksud dengan tekanan tanah aktif adalah tekanan tanah lateral minimum yang
mengakibatkan keruntuhan geser tanah akibat gerakan dinding menjauhi tanah dibelakangnya
(Hary Christady, 1996)
Yang dimaksud dengan tekanan tanah pasif adalah tekanan tanah lateral maksimum yang
mengakibatkan keruntuhan geser tanah akibat gerakan dinding menekan tanah urug (Hary
Christady, 1996)
Dimana :
Ka adalah koefisien tekanan tanah aktif
Kp adalah koefisien tekanan tanah pasif
Θ adalah sudut geser dalam
Sementara itutekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif merupakan luasan dari
diagram tekanan tanah yang terjadi dikalikan dengan koefisien tekanan tanahnya. Contoh :
Dimana :
γ adalah berat volume tanah
H adalah kedalaman titik yang ditinjau dari permukaan tanah
Ka adalah koefisisen tekanan tanah aktif
Begitu juga dengan rumus untuk menghitung tekanan tanah pasif. Analogi dengan
rumus tekanan tanah pasif.
B. Perhitungan Turap
Bangunan perkuatan turap dibuat di Profil 8 dimana di profil tersebut terdapat tikungan
yang kemungkinan besar dapat terjadi gerusan yang mengakibatkan longsoran.
Sisi Datar
PA3 = q x Ka x (0,6+d) x 3
= 2,565d + 1,539
= 1,671d2 + 0,601
Lengan
NO. Pa (Ton) (m) Momen (Tm')
1 2,565d +2.309 0.45 +0.5d 1,28d2+2,309d+1,039
2 0.115 0.7 +d 0,0805 + 0,115d
3 2.565d+1.539 0.3 +0.5d 1,2825d2 + 1,539d + 0,1617
d = 3,7m
∑ PA = 53,839 T/m
∑P = 5,996 d2
= 5,996.(3,7)2
= 82,08335 T/m
ONDAS
D. Pekerjaan dinding turap beton
Dr. Ir. Pintor Tua Simatupang, MT REKAYASA, a k a n Pusat Pengembangan Bahan Ajar –
UMB.
DPU bina marga,Pedoman perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk konstruksi
jalan dan jembatan.
Hary Christady, 1996,teknik pondasi II
www.google.com/turapbeton.