Materi
Pengertian Teks Drama
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) drama memiliki beberapa pengertian.
Pertama, drama diartikan sebagai syair atau prosa yang menggambarkan kehidupan dan
watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah
yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Di
samping itu drama dapat didefinisikan sebagai seni yang menggarap lakon-lakon mulai sejak
penulisannya hingga pementasannya yang membutuhkan ruang, waktu, dan khalayak.
Pengertian drama juga dapat dibedakan menjadi dua.Pertama, drama sebagai text play
atau naskah karya sastra milik pribadi, yaitu naskah bacaan milik penulis drama yang masih
membutuhkan pembaca dan perlu digarap yang baik dan teliti jika ingin dipentaskan.
Kedua, drama sebagai teater atau pementasan adalah seni kolektif atau pertunjukan yang
siap dipentaskan sehingga berfungsi sebagai tontonan pertunjukan.
3. Kebahasaan
Drama merupakan karya fiksi yang dinyatakan dalam bentuk dialog. Oleh karena
itu, kalimat-kalimat yang tersaji di dalamnya hampir semuanya berupa dialog atau tuturan
langsung para tokohnya. Adapun kalimat- kalimat tidak langsung ada pula pada bagian
prolog dan epilognya. Drama pun menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog
atau epilognya. Karena melibatkan banyak pelaku (tokoh), kata ganti yang lazim digunakan
adalah mereka.
Lain halnya dengan bagian dialognya, yang kata gantinya adalah kata orang
pertama dan kedua. Mungkin juga digunakan kata-kata sapaan. Seperti yang tampak pada
contoh teks drama di atas bahwa kata-kata ganti yang dimaksud adalah aku, kita,
Sebagaimana halnya percakapan sehari-hari, dialog dalam teks drama sering kali
menggunakan kosakata percakapan, seperti oh, ya, aduh, sih, dong. Mungkin di dalamnya
banyak ditemukan kata-kata yang tidak baku dan juga tidak lepas dari kalimat-kalimat seru,
suruhan, pertanyaan.
Selain itu, teks drama memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.
1. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis).
Contoh: sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian.
2. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi,
seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat.
3. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tokoh. Contoh: merasakan, menginginkan, mengarapkan,
mendambakan, mengalami
4. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggabarkan tokoh,
tempat, atau suasana. Kata-kata yang dimaksud, misalnya, rapi, bersih, baik, gagah,
kuat.
Prosedur Pembelajaran
1. Mengidentifikasi Alur Drama
Alur dalam drama merupakan bagian dari struktur komplikasi. Pada sruktur komplikasi inilah
muncul permasalahan, konflik yang akhirnya memunculkan perumitan masalah (klimaks)
yang nantinya akan menuju peleraian pada sruktur resolusi.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengidetifikasi drama
a. Mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada teks drama tersebut.
b. Mengidentifikasi konflik yang ada pada teks drama tersebut.
c. Mengidentifikasi klimaks permasalahan (perumitan) yang terdapat pada teks drama
tersebut.
2. Mempertunjukkan tokoh dalam kutipan drama
Lafal yang diucapkan pada saat memerankan tokoh Ibu harus jelas pada saat
mengucapkan kata pikiran dan berpikir sangat penting untuk diperhatiakan karena
berkaitan dengan kejelasan makna suatu kata. Berdasarkan contoh tersebut lafal adalah
cara seseorang dalam mengucapkan kata atau bunyi bahasa.
Intonasi yang digunakan pada kalimat Bego tapi berkuasa.adalah intonasi dengan
maksud kekecewaan. Berdasarkan contoh tersebut Intonasi adalah naik turunnya lagu
kalimat. Kalimat berita, perintah, dan kalimat tanya harus menggunakan intonasi yang
berbeda.
Nada/tekanan yang digunakan pada kalimat Cara berpikir apa itu ya? Adalah
nada tinggi karena merupakan kalimat tanya. Berdasarkan contoh tersebut Nada/tekanan
adalah kuat lemahnya penurunan suatu kata dalam kalimat
Ekspresi yang muncul pada kalimat Bego tapi berkuasa adalah ekspresi
kekecewaan dan kekesalan. Ekspresi yang muncul ketika berdialog itulah yang disebut
mimik. Berdasarkan uraian tersebut mimik adalah ekspresi atau raut muka yang
menggambarkan suatu emosi: sedih, gembira, kecewa, takut, dan sebagainya. Mimik
berperan dalam memperjelas suatu maksud tuturan. Gerak-gerik adalah berbagai gerak
pada anggota badan atautinggah laku seseorang dalam menyatakan maksud tertentu.
Bentuknya, misalnya, anggukan kepala, menggit jari.
3. Menganalisis isi dan kebahasaan drama
a. Menganalisis isi drama
Bercerita tentang apakah drama “Mengapa Kau Culik anakku” karya Seno Gumira
Ajidarma di atas? Jawaban atas pertanyaan tersebut mengarah pada isi atau tema drama
tersebut. Adapun yang dimaksud dengan tema adalah gagasan umum dalam suatu drama
yang disampaikan oleh pengarang kepada pembaca atau penonton. Tema juga dapat
diartikan sebagai inti atau ide dasar sebuah drama. Dari ide dasar itulah kemudian drama itu
terbangun. Tema merupakan pangkal tolak pengarang atau sutradara dalam merangkai
cerita yang diciptakannya.
b. Manganalisis Aspek Kebahasaan
Langkah-langkah menganalisis aspek kebahasaan
Untuk lebih jelasnya cermati dan perhatikan penggalan teks drama Mengapa Kau Culik
Anakku berikut
BAPAK :Bu….
IBU :Ya….
BAPAK :Baca buku apa sih?
IBU :(Sambil membaca sampulnya) Oh, ini buku baru: Cara Melawan Teror
BAPAK :Apa katanya?
IBU :Baru juga mulai baca. Belum tahu isinya. Habis diajak ngomong terus
sih!
BAPAK :Yah, di sampul belakang kana da kecapnya.
Aspek kebahasaan yang lain dapat dicermati pada penggalan berikut ini
BAPAK :Kita harus membicarakannya?
BU :Ya. Kalau perlu sengaja memperingatinya.
BAPAK :Tidak mikul dhuwur mendem jero? Melupakan yang buruk mengingat
yang baik?
IBU :Nggak usah!
BAPAK :Waduh! Gawat!
Selain aspek kebahasaan yang telah di sebutkan di atas, masih ada aspek kebahasaan
yang lain, dapat dicermati pada penggalan teks drama berikut ini!
IBU :Waktu itu aku tidak tahu kalau sekolah libur. Aku berangkat ke sekolah.
Ketika sampai di kelas, aku Cuma mencium bau amis darah. Darah orang-
orang yang disiksa menyiprat di tembok, papan tulis dan bangku-bangku. Di
mana-mana orang bergerombol, berteriak-teriak, mencari orang-orang yang
diburu.
BAPAK :Waktu
IBU :Begitu buruk. Begitu mengerikan. Tapi mengapa kita sekarang
mengulanginya?
BAPAK :Satria!
Analisis kebahasaan teks drama yang terdapat pada Mengapa Kau Culik Anakku adalah
kalimat tanya, kalimat percakapan sehari-hari, petunjuk laku, kalimat langsung, kata
sapaan,kata ganti, kata kerja mental, kalimat seru, konjungsi keterangan waktu dan kata
sifat.
soal
A. Soal Pengetahuan
(3.34) Menganalisis alur cerita, babak demi babak,dan konflik dalam drama
1. Identifikasi dan temukan alur dalam teks drama “Panembahan Reso karya
W.S Rendra” !
2. Identifikasi dan temukan babak demi babak dalam teks drama “Panembahan
Reso karya W.S Rendra” !
3. Identifikasi dan temukan konflik dalam teks drama “Panembahan Reso karya
W.S Rendra” !
(3.35) Menganalisis isi dan kebahasaan drama
1. Analisislah isi dalam drama “Mengapa Kau Culik Anakku” Karya Seno Gumira
Aji Darma!
2. Analisislah kebahasaan dalam drama “Mengapa Kau Culik Anakku” Karya
Seno Gumira Aji Darma!
B. Soal Keterampilan
(4.34) Mempertunjukkan salah satu tokoh dalam drama
1. Baca atau tontonlah sebuah drama!
2. Sampaikan atau tunjukkanlah salah satu tokoh dalam drama tersebut di
depan kelas!
(4.35) Mendemonstrasikan sebuah naskah drama dengan memerhatikan isi dan
kebahasaan
Susunlah teks skenareo drama dengan memerhatikan hal di bawah ini!
a. Tentukan topik teks skenareo drama!
b. Buatlah kerangka sesuai dengan struktur teks skenareo
drama!
c. Kembangkan kerangka tersebut menjadi teks skenareo
drama dengan memerhatikan struktur teks, ciri
kebahasaan, dan EYD!