STATISTIKA NONPARAMETRIK
“Uraian Singkat Jenis Uji Statistika Non Parametrik”
Oleh:
Nailufar Rahmi Suciati Achmad
P3E114046
H0 : M ≥ M0
H1 : M < M0
2 Digunakan untuk menguji 1. Data untuk analisis ini terdiri Dua Sisi: -Untuk sampel kecil
hipotesis bahwa dua variabel atas n buah beda Di=Yi=Xi.
H0:Median populasi beda- Tolak Ho jika T ≤ T α ,
yang merupakan dua sampel
berkaitan mempunyai distribusi 2. Beda-beda di atas mewakili beda (Yi,Xi) = Di sama terima jika sebaliknya
hasil-hasil pengamatan terhadap dengan nol. n
WX Wy Rj
yang sama bila datanya
suatu variabel acak yang
Uji Wilcoxon berbentuk ordinal. Salah satu
bersifat kontinu. H1: Median populasi beda-
kelebihannya yaitu prosedur ini -Untuk sampel besar
beda tidak sama dengan j 1
memperhitungkan besar selisih- 3. Distribusi populasi beda-beda nol. Tolak Ho jika p ≤ ,
selisih antara nilai pengamatan tersebut simetri Satu sisi:
dengan nilai median hipotesis Jika N > 25 terima jika sebaliknya
dari tanda positif dan negatif, 4. Beda-beda tersebut saling H0:Median populasi beda-
sehingga lebih akurat dalam bebas. beda lebih kecil dari pada T −μ T
mendeteksi median data tunggal. 5. Beda-bada itu paling tidak di atau sama dengan nol. Z=
σT
ukur menggunakan skala
interval H1: Median populasi beda-
beda lebih besar dari pada
nol.
3 Uji Tanda Digunakan untuk a. Data terdiri atas sampel acak -(Dua Sisi)
Untuk Dua membandingkan dua sampel yang berisi n pasangan hasil
Sampel berpasangan dengan skala pengamatan (X1 , Y1), (X2, Y2) H0 : Median populasi beda-
Berhubungan ordinal. prinsip dari uji tanda …, (Xn, Yn), yang masing- beda (Xi – Yi = Di) sama Z hitung < Zα maka H0
masing pasangan dengan nol. ditolak
adalah menghitung selisih
pasangan nilai data dari sampel
pertama dengan sampel kedua, b. pengukurannya dilakukan H1 : Median populasi beda-
kemudian dihitung jumlah terhadap yang sama atau beda tidak sama dengan
selisih pasangan data yang subjek yang telah dipasangkan nol. Z hitung ≥ Zα maka H0
positif dan jumlah selisih menurut suatu variabel atau diterima
lebih. -(Satu Sisi)
pasangan data yang negatif. Jika
hipotesis nol benar, maka c. Ke-n pasangan hasil H0 : Median populasi beda-
diharapkan jumlah selisih pengukuran itu saling bebas. beda lebih kecil daripada
pasangan data yang positif d. Skala pengukuran di masing- atau sama dengan nol.
kurang lebih akan sama dengan masing pasangan sekuarang-
jumlah selisih pasangan data kurangnya ordinal.
yang negatif. . H1 : Median populasi beda-
beda lebih besar daripada
nol.
4 Uji Peringkat Teknik ini merupakan 1. Menggunakan data
Wilcoxon penyempurnaan dari uji tanda berpasangan dan berasal dari H0 : dua populasi adalah H0 diterima apabila t ≥
Untuk Data (Sign test). Lain halnya dengan populasi yang sama. sama tα
Berpasangan uji tanda, uji ini besarnya selisih
2.Setiap pasangan dipilih secara
nilai angka antara positif dan
acak dan independent. H1 : dua populasi tidak H0 ditolak apabila t < tα
negatif diperhitungkan.Uji ini
sama
digunakan untuk menguji
3. Skala pengukurannya
signifikansi hipotesis komparatif
minimal ordinal. dan tidak butuh
dua sampel yang berkorelasi bila
asumsi normalitas.
datanya berbentuk ordinal.
5 Uji Mann Untuk menguji signifikansi 1.Skala data variabel terikat H0 diterima bila U
Whiney hipotesis komparatif 2 sampel adalah ordinal, interval atau H0 : Variabel pertama hitung ≥ U tabel ( α ;
independen bila datanya rasio. Apabila skala interval atau sama dengan variabel n1,n2 )
berbentuk ordinal dan untuk 2 rasio, asumsi normalitas tidak kedua
sampel yang berukuran tidak terpenuhi. (Normalitas dapat
diketahui setelah uji normalitas). H0 ditolak bila U
sama.
H1 : Variabel pertama hitung ≤ Utabel ( α ;
2.Data berasal dari 2 kelompok. berbeda dengan variabel n1,n2
(Apabila data berasal dari 3 kedua
kelompok atau lebih, maka
sebaiknya gunakan uji Kruskall
Wallis).
c. k sampel tersebut
berpasangan maka banyak kasus
dalam tiap-tiap kasus sama
(k>2)