PENDIRIAN TUK
( TEMPAT UJI KOMPETENSI )
DAN
UJI KOMPETENSI
Sejalan dengan kemajuan TIK semakin besar pula ketergantungan kepada sarana
dan prasarana TIK, terutama untuk menunjang proses pelayanan terhadap
masyarakat pada lingkungan instansi pemerintahan. Untuk itu diperlukan adanya
peningkatan sumber daya manusia melalui pengenalan dalam bentuk pelatihan
yang dilanjutkan dengan sertifikasi sebagai sarana pengakuan atas pelaksanaan
yang sudah dilakukan.
Sherly Febriani
Manager Administrasi
LSP TIK merupakan lembaga yang telah memiliki lisensi dari BNSP (Keputusan Badan
Nasional Sertifikasi Profesi nomor 19/BNSP/VII/2007) untuk melakukan proses
pembuktian bahwa seorang tenaga yang profesional benar-benar kompeten dalam bidang
kompetensinya. Sehingga tenaga professional tersebut mendapatkan pengakuan
Kompetensi profesi yang dimilikinya baik secara Nasional ataupun Internasional.
Dalam melaksanakan tugasnya, BNSP dapat memberi lisensi kepada Lembaga Sertifikasi
Profesi (LSP) melalui sistem akreditasi. Hal ini penting, karena bidang dan tingkat profesi
yang harus disertifikasi kompetensinya sangat luas cakupannya. Ke depan, setiap bidang
profesi akan ada LSP nya sendiri-sendiri sebagai kepanjangan tangan BNSP.
LSP melakukan uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi atas nama BNSP. Uji
kompetensi yang dilakukan oleh LSP,mengacu pada Standar Kompetensi Nasional yang
telah dilakukan oleh BNSP dan ditetapkan dengan Keputusan Menteri yang bertanggung
jawab di bidang ketenagakerjaan. Sebagai kepanjangan tangan BNSP, LSP berada dibawah
kendali dan bertanggung jawab kepada BNSP. Dengan system uji kompetensi seperti ini,
jaminan mutu dan kredibilitas sertifikasi akan lebih dapat dipertanggung jawabkan.
Dengan adanya sistem standardisasi dan sertifikasi kompetensi melalui BNSP/LSP, besar
kemungkinan kelembagaan bursa kerja akan bergeser ke BNSP/LSP. Hal ini dapat terjadi
karena lembaga ini memiliki “data base” tenaga kerja yang sudah bersertifikasi dan
kompetensi pada berbagai tingkatan. Apalagi kalau “data base” tersebut sudah dapat
diakses secara elektronik dan on line.
Oleh karena itu, lembaga-lembaga bursa kerja yang sudah ada, baik pemerintah maupun
swasta perlu membangun jejaring kerja sama (Networking) dengan LSP-LSP, agar dapat
memberi pelayanan prima kepada pengguna tenaga kerja.
b. Wewenang LSP
Saat ini di bidang TIK ( Teknologi Informasi dan Telekomunikasi )telah berdiri dua
Lembaga Sertifikasi yang berada di bawah naungan BNSP yaitu Lembaga Sertifikasi
Profesi TIK (LSP TIK) di Jakarta dan LSP. TIK di Surabaya.
Untuk menjangkau seluruh sumber daya manusia di bidang TIK secara nasional maka LSP
menetapkan suatu tempat yang disebut TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) untuk
melaksanakan uji kompetensi.
Tempat Uji Kompetensi adalah suatu tempat kerja profesi atau tempat yang memiliki
sarana dan prasarana dengan kriteria setara dengan tempat kerja profesi yang
diverifikasi oleh LSP yang memiliki fasilitas sesuai persyaratan kelembagaan yang
ditetapkan oleh LSP , dan merupakan bagian dari organisasi LSP untuk menjadi
penyelenggara uji kompetensi.
Proses pembentukan Tempat Uji Kompetensi dilakukan mengikuti pola baku yang
digariskan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi melalui tahapan sebagaimana dapat
dilihat pada diagram di bawah ini.
a. Mengajukan Permohonan
g. Pemberian Verifikasi
Setelah menerima rekomendasi dari Komite Teknik / rapat pleno, maka Direktur
Lembaga Sertifikasi Profesi Teknolologi Informasi dan Telekomunikasi Indonesia
menerbitkan keputusan status verifikasi pada Tempat Uji Kompetensi pemohon.
Kepada Tempat Uji Komptensi terverifikasi diterbitkan Surat Keputusan dan
Sertifikat Verifikasi.
h. Survailen
8
TIM ASSESSOR
1 AKREDITASI
MENGAJUKAN ASSESSMEN/
PERMOHONAN RE-ASSESSMEN SURVAILEN