Anda di halaman 1dari 95

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................... .................................................. .. i


Daftar Isi ................................................................................................... ii
A. Pendahuluan ………………………………………………………………… ... 1
B. Panduan Penggunaan Modul……………………………………………… .. 1
C. Daftar Ikon ...................................................................................... 2
D. Bacaan Referensi ............................................................................. 3
E. Pengantar Teori ................................................................................. 4
1. Unit Kompetensi 1 ..................................................................... 4
2. Unit Kompetensi 2 ..................................................................... 12
3. Unit Kompetensi 3 ..................................................................... 20
4. Unit Kompetensi 4 ..................................................................... 26
5. Unit Kompetensi 5 ..................................................................... 31
6. Unit Kompetensi 6 ..................................................................... 32
7. Unit Kompetensi 7 ..................................................................... 40
F. Langkah Kerja ................................................................................. 42
G. Impelementasi Unit Kompetensi ...................................................... 51
H. Lampiran ......................................................................................... 59
1. Kamus Istilah............................................................................. 59
2. Referensi .................................................................................... 61
3. Unit Kompetensi ........................................................................ 62
4. Daftar Nama Penyusun .............................................................. 91

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA ii


A. PENDAHULUAN
Diklat 3 in 1 berbasis kompetensi berperan penting dalam meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia Industri (SDMI) yang kompeten, sesuai
dengan kebutuhan industri. Oleh karena itu dibutuhkan mekanisme
pelatihan yang lebih praktis, aplikatif, serta mampu memotivasi para
peserta dalam menggali informasi yang diberikan. Dengan tersajinya
berbagai fitur teknologi sehingga akses informasi dapat diperoleh tidak
hanya secara offline saja, namun juga secara online.

B. PANDUAN PENGGUNAAN MODUL


Beberapa ketentuan panduan penggunaan materi yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut:

1) Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan


penggunaannya dapat dikembangkan dan dikontekstualisasikan
sesuai dengan kebutuhan, materi ini terdiri dari:

a. Bacaan Referensi

b. Pengantar Teori

c. Langkah Kerja

d. Implementasi Unit kompetensi

e. Lampiran :

1) Kamus istilah

2) Daftar referensi

3) Unit kompetensi

4) Daftar penyusun

2) Slide powerpoint dan video merupakan kelengkapan yang dapat


dijadikan referensi bagi para instruktur.

3) Peran instruktur terkait dengan penggunaan modul, antara lain:

a. Instruktur dapat menggunakan modul dengan referensi video dan


powerpoint yang terlampir dalam modul sebagai referensi,
diharapkan dapat mengembangkan bahan yang disesuaikan

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 1


dengan Balai Pelatihan masing-masing

b. Proses pembelajaran dapat disampaikan dengan menggunakan


berbagai sumber yang menguatkan peserta pelatihan, baik
melalui tahapan persiapan, pelaksanaan di kelas, praktek,
melakukan investigasi, menganalisa, mendiskusikan, tugas
kelompok, presentasi, serta menonton video.

c. Keseluruhan materi yang tersedia sebagai referensi dalam buku


ini dapat menjadi bahan dan gagasan untuk dikembangkan oleh
instruktur dalam memperkaya materi pelatihan yang akan
dilaksanakan.

4) Buku penilaian menjadi kesatuan, namun disajikan dalam paket


buku penilaian secara terpisah. Buku penilaian dapat berupa soal
tertulis, panduan wawancara, serta instruksi demonstrasi yang akan
dilaksanakan sesuai dengan proses penilaian yang dilaksanakan.

5) Referensi merupakan referensi yang menjadi acuan dalam


penyusunan buku panduan pelatihan ini.

6) Lampiran merupakan bagian yang berisikan lembar kerja serta


bahan yang dapat digunakan sebagai berkas kelengkapan pelatihan.

C. DAFTAR IKON

Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:

Ikon Keterangan

Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari


atau menemui seseorang untuk mendapatkan
informasi
Pemeriksaan

Icon ini memiliki arti anda diminta untuk


menuliskan/mencatat,melengkapi,latihan/aktivitas
(bermain peran, presentasi) dan mencatatkan
dalam lembar kerja pada buku/media lain sesuai
Aktivitas instruksi

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 2


Icon ini memiliki arti anda harus melihat pada
aturan atau kebijakan yang berlaku dan prosedur-
prosedur atau materi pelatihan/ sumber informasi
lain untuk dapat melengkapi latihan/ aktivitas ini.
Referensi
material/manual

Icon ini memiliki arti ambil waktu untuk Anda


dapat berpikir/ menganalisa informasi dan catat
gagasan-gagasan yang anda miliki.
Berpikir

Icon ini memiliki arti berbicara/ berdiskusi lah


dengan rekan anda untuk gagasan yang anda
Komunikasi/ miliki.
Diskusi

Icon ini memiliki arti pilihlah bacaan yang


dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan materi
pelatihan.
Membaca

Icon ini memiliki arti pilihlah video/youtube yang


dibutuhkan dalam materi pelatihan.
Video/Youtube

D. BACAAN REFERENSI

Membaca secara lengkap :


 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 SKKNI Kategori Jasa Profesioanl, Golongan Pokok
Periklanan dan Jasa Penelitian Pasar Bidang
Keahlian Periklanan Nomor 351 Tahun 2014
 SKKNI Kategori Aktivitas Profesional dan Teknis
Lainnya Bidang Desain Grafis dan desain
Komunikasi Visual Nomor 301 Tahun 2016.
 SKKNI Kategori Informai dan Komunikasi
Golongan Pokok Aktivitas Jasa Informasi Bidang
Pengoperasian Komputer Nomor 56 Tahun 2018

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 3


E. PENGANTAR TEORI
1. Mengoperasikan Perangkat Lunak Desain
-Pengetahuan-
A. Mengenal Perangkat Lunak Desain
Perangkat lunak (software) adalah bagian tidak terpisahkan pada
sistem komputer atau smartphone sebagai jembatan dengan perangkat
keras (hardware) agar alat tersebut bisa dipakai untuk berbagai
kebutuhan. Sebuah perangkat lunak desain harus mampu mengolah
objek.
1. Vektor, objek yang terdiri dari titik dan garis. Kualitas objek ini
tidak terpengaruh ukuran. Diperbesar maupun dikecilkan
kualitasnya tetap sama.
2. Bitmap, objek yang disusun dari kumpulan titik. Objek bitmap
dikenal juga dengan foto.
3. Teks, objek yang dibentuk menjadi tulisan. Bentuk tulisan yang
muncul tergantung dari font yang kita pilih.

Gambar 1. Berbagai perangkat lunak desain.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 4


Perkembangan perangkat lunak desain sangat beragam. Diantara
perangkat lunak desain yang ada, Canva salah satu software yang
hadir memberikan kemudahan bagi pengguna. Canva juga salah
satu pengolah perangkat lunak desain multifungsi, bisa digunakan
untuk gambar maupun video.

B. Memilih Aplikasi Canva untuk Editing Grafis


Diluncurkan tahun 2013, Canva adalah alat bantu desain dan
publikasi online dengan misi memberdayakan semua orang di
seluruh dunia agar dapat membuat desain apa pun dan
mempublikasikannya di mana pun. Canva memiliki beberapa fitur yang
disukai, salah satunya dapat digunakan di smartphone. Hal inilah
yang membuat Canva menjadi sebuah aplikasi perangkat lunak
desain yang populer. Selain itu, Canva menyediakan preset ukuran
yang sudah disesuaikan dengan berbagai macam media sosial serta
template yang beragam siap pakai. Meskipun Canva dapat
digunakan di smartphone, penulis menyarankan editing dilakukan
melalui komputer atau dekstop.

C. Pendaftaran di Canva

Gambar 2. Tampilan Canva.

Untuk menggunakan Canva, pengguna cukup mendaftarkan akun


melalui akun Google atau pun facebook
● Buka laman canva.com
● Klik tombol Masuk/ Daftar di sebelah kanan atas.
● Pilih pendaftaran melalui Google/ Facebook
● Ikuti petunjuk sampai selesai

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 5


-Ketrampilan-
A. Mengoperasikan Aplikasi Canva untuk Editing Grafis
Klik tombol Create Design di sebelah kanan atas, di sini penulis
memilih Custom Size dengan ukuran 500px untuk panjang dan lebar

Setelah itu akan keluar tampilan untuk membuat desain.

Menu, berada di sebelah kiri. Menu utama dari Canva sebagai berikut
1. Menu Template, berisi kumpulan desain siap pakai. Anda tinggal
mengedit isinya.
2. Menu Element, berisi gambar vektor siap pakai. Gambar ada yang
gratis ataupun berbayar (icon mahkota). Secara garis bersar isi
element terdiri dari.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 6


- Line & Shape, bentuk geometris seperti kotak, segitiga, lingkaran
dll.
- Graphics, berisi ilustrasi vektor siap pakai.
- Chart, berisi infografis diagram. Anda dapat mengisi data
- Frames, frame yang akan membentuk foto
- Grid, komposisi foto
- Gradient, gambar vektor berisi warna gradasi
3. Menu Uploads, digunakan untuk mengunggah foto/ video dari
komputer. Untuk Canva Mobile, menu ini namanya Gallery
4. Menu Photo, berisi kumpulan stock foto. Beberapa foto di Canva ada
yang berbayar.
5. Text, untuk memasukkan tulisan ke dalam desain. Canva sudah
menyediakan template komposisi tulisan yang dapat kita pilih.
6. Menu Background, berisi kumpulan background. Umumnya
background Canva berbentuk warna gradasi pattern maupun foto
yang bisa kita pilih.

Tools berisi alat yang digunakan untuk mengedit. Isi dari tools
tergantung objek yang dipilih.

Export Tool
Berisi alat untuk menyimpan
hasil jadi desain yang sudah
kita buat. Klik tombol panah ke
bawah untuk menyimpan dalam
berbagai macam format. Saran
dari Canva simpan dalam
format PNG

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 7


B. Bekerja Dengan Text

Klik menu Text, pilih salah satu jenis text dengan cara klik.

Text tersebut akan masuk ke dalam kanvas desain. Ketik nama usaha
Anda untuk membuat Logo. Lakukan modifikasi dengan memilih efek
yang digunakan

Pilihan Effects

Klik menu Element, tambahkan ilustrasi grafis. Anda dapat


mencari gambar yang sesuai dengan mengeklik tombol pencarian

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 8


Hasil akhir logo yang dibuat

Gambar 3. Hasil akhir logo

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 9


C. Mengoperasikan Aplikasi Canva untuk Editing Foto
Klik tombol Create Design di sebelah kanan atas, di sini penulis
memilih Instagram Post. Unggah foto yag akan diedit melalu menu
Uploads.

Pilih gambar yang telah dimasukkan, klik tools Edit Image,


lakukan pengeditan sesuai kebutuhan

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 10


Gambar 4. Hasil akhir poster yang ditambahkan foto dengan editing
background

D . Mengoperasikan Aplikasi Canva membuat Animasi pendek


Selain untuk mengedit gambar grafis, fungsi Canva dapat digunakan
untuk membuat animasi pendek. Bahkan editing video sederhana
dapat juga dilakukan di Canva.
Animasi di Canva ada 2 jenis,
● Page Animation, digunakan untuk membuat animasi secara instan.
Semua objek yang ada di halaman akan dianimasikan sesuai preset
yang ada.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 11


● Object Animastion, kita dapat melakukan kustom animasi dengan
memilih objek. Kemudian pada menu Tools pilih jenis animasin.

2. MENCIPTAKAN KARYA DESAIN

A. Digital Branding
Ketika mendengar kata branding apa yang terlintas di pikiran
Anda? Secara umum pasti yang terlintas adalah logo. Tidak salah
memang, logo bagian dari sebuah branding. Menurut penulis,
branding adalah image yang tertanam pada benak konsumen atau
seseorang. Branding atau image tersebut bisa muncul karena
pengalaman atau opini yang diterima. Contoh, ketika Anda
mendengar iPhone apa yang Anda pikirkan? Jika Anda memang
pernah menggunakan iPhone bisa jadi Anda akan berpendapat kamera
bagus, tidak pernah lag, anti lelet, awet. Hal ini akan berbeda jika
yang berpendapat adalah orang yang belum pernah pakai, hanya
mendengar pendapat dari orang lain.
Penting bagi pengusaha agar mendapatkan image terbaik di mata
konsumen langsung maupun calon konsumen. Membangun sebuah
brand tidak bisa dilakukan dengan cara instan. Hal itu harus kita
lakukan terus menerus. Salah satu cara untuk membangun sebuah
brand adalah dengan digital branding. Branding digital adalah
teknik manajemen merek yang menggunakan kombinasi branding
internet dan pemasaran digital, pemasaran online untuk
mengembangkan merek di berbagai tempat digital, termasuk
hubungan berbasis internet, aplikasi berbasis perangkat atau konten
media.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 12


Gampangnya digital branding merupakan upaya untuk
meyakinkan atau membuat image positif bagi konsumen dan calon
konsumen di berbagai media digital. Dengan menguasai branding
digtal, konsumen maupun calon konsumen akan lebih mudah
mengenali dan mengingat produk kita. Langkah yang bisa dilakukan
adalah
1. Mempublikasikan produk melalui media sosial, website dsb
dengan membuat konten yang menarik.
2. Membuat opini positif, hal ini bisa dilakukan dengan cara
kerjasama dengan influencer atau brand ambasador.
3. Menguasai berbagai macam kanal media online.

B . Warna, Ilustrasi dan Tipografi pada sebuah Desain

Gambar 5. Tipografi jogja yang ikonik

Sebuah produk dapat dikenali dengan mudah hanya dari warna,


ilustrasi maupun huruf. Operator seluler di Indonesia menggunakan
pendekatan warna untuk membangun branding. Telkomsel dengan
warna merah, Indosat dengan warna kuning dan Axis dengan warna
ungu. Selain itu pendekatan branding dapat juga dilakukan dengan
memilih huruf yang unik. Huruf atau font dipesan khusus sehingga
terlihat ikonik, seperti ikon Jogja atau logo pada Coca Cola. Ilustrasi
atau penokohan dapat juga digunakan untuk membangun brand,
contohnya ilustrasi karakter huruf A pada iklan rokok A Mild.

Dalam menciptakan sebuah karya desain agar tercipta brand yang kuat
perlu dilakukan kajian mendalam. Sebuah warna dan bentuk pada
elemen grafis dapat menciptakan persepsi berbeda beda. Untuk
membangun sebuah brand, yang harus kita lakukan adalah memahami
„Siapa Diri Kita‟.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 13


Gambar 6. Kontuinitas desain untuk membentuk brand

Contoh di atas salah satu upaya untuk membangun brand dengan


konsistensi warna, huruf maupun ilustrasi. Berikut ini beberapa
persepsi warna yang dapat dijadikan referensi:
- Merah, identik dengan gairah, keberanian, dan kekuatan. Warna ini
juga dianggap sebagai warna yang paling kuat. Warna merah sering
digunakan pada peringatan bencana alam atau kebakaran
darurat. Karena pada saat-saat tertentu, warna merah bisa
membangkitkan perasaan seperti takut, cemas, atau waspada. Di sisi
lain, merah juga erat kaitannya dengan cinta dan keinginan. Hal ini
cukup menjelaskan mengapa orang yang menggunakan pakaian
berwarna merah dinilai lebih menarik oleh lawan jenis.
- Biru, warna biru merupakan salah satu warna favorit banyak
orang. Biru adalah warna langit dan lautan. Menurut psikologis
warna, biru dapat melambangkan kesetiaan dan kejujuran. Maka
dari itu, biru dapat menjadi pilihan warna yang aman untuk
meningkatkan kepercayaan seseorang terhadap Anda,
meyakinkan bahwa Anda dapat diandalkan, profesional, tenang,
dan terkendali. Biru juga memberi efek yang menenangkan untuk
tubuh. Melihat warna ini bisa membantu memperlambat detak
jantung dan penurunan aliran darah.
- Kuning, berbeda dengan warna biru, warna kuning tidak terlalu
menjadi favorit karena warnanya yang cerah dan intens. Bila
digunakan secara berlebihan, warna kuning bisa membuat mata
menjadi lelah. Meski demikian, warna kuning bisa menarik perhatian
dan terkesan ceria. Banyak iklan yang menggunakan warna ini
untuk membangkitkan rasa bahagia. Warna kuning juga dapat
menjadi elemen yang baik pada interior dapur. Sebab, warna-warna
hangat seperti kuning dipercaya bisa merangsang nafsu makan.
- Hijau, melambangkan harmoni dan keseimbangan. Karena
warnanya identik dengan alam, melihat warna hijau dapat
menimbulkan efek yang menenangkan. Terbukti bahwa
menghabiskan waktu di luar ruangan yang penuh dengan

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 14


lingkungan hijau dapat membantu menghilangkan stres. Serupa
dengan warna abu-abu, warna hijau menargetkan hipotalamus
anterior, bagian otak yang berkomunikasi dengan saraf
parasimpatis untuk memicu efek anestesi yang membuat Anda
mengantuk.

Selain itu, pemaknaan warna di setiap daerah dapat berbeda beda


pula. Warna juga diidentikkan dengan alam seperti di dalam ilmu
fengshui. Oleh karena itu branding yang kita bangun juga harus
memperhatikan banyak hal.

Warna pada kegiatan pemasaran media sosial lebih ditujukan untuk


kebutuhan psikologi warna. Nijdam menuliskan bahwa dalam
bukunya Theory of Colours, Goethe menyatakan bahwa setiap
warna memberikan kesan yang positif dan kesan yang negatif yang
berpengaruh pada emosi (Yogananti, 2015). Berikut adalah contoh
tabel warna yang disediakan oleh Goethe.

Berdasarkan beberapa sumber, psikologi warna dapat memberikan


kesan positif dan negatif secara bersamaan. Namun untuk kebutuhan
pemasaran di media sosial, maka dipilih psikologi warna maupun
asosiasi warna yang dapat memberikan kesan positif, sebagai contoh:

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 15


Sumber : pesonamoderato.com, 2022

Pada contoh berikut, adalah feed Instagram yang disediakan oleh


akun Instagram official Tolak Angin yang menggunakan warna
kuning.

Warna yang dipergunakan oleh akun di atas didominasi warna


hangat kuning-merah, kuning, dan merah kuning, yang
berdasarkan psikologi warna Goethe melambangkan keceriaan,
passion yang tinggi, kehangatan, suka cita, dan gembira.

Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik


drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih
menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud
daripada bentuk dan gambar yang memperjelas ide dari cerita
ataupun narasi. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau
menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis
lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih
mudah dicerna. Bentuk ilustrasi dari sebuah desain dapat berupa
gambar vektor (kartun) maupun gambar foto.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 16


Gambar 7. Contoh ilustrasi vektor dari Kompas

Sebuah ilustrasi vektor terasa lebih santai, tidak kaku dan


informal. Untuk dapat membuat ilustrasi vektor memang
diperlukan skill khusus, yaitu kemampuan menggambar. Canva
sebagai perangkat lunak desain.

Gambar 8. Contoh ilustrasi foto

Sedangkan ilustrasi berupa gambar foto dapat memberikan kesan


lebih detail. Dalam pembuatan sebuah desain, pemilihan gambar
foto harus memperhatikan kualitas foto itu sendiri. Jika kualitas
fotonya rendah bukan menjadi bagus malah akan merusak desain.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 17


Untuk mendapatkan gambar berkualitas Anda dapat melakukan
pemotretan. Selain itu dapat mengunduh melalui image stock seperti
Freepik, Shutterstock, 123rf dan sebagainya. Di dalam Canva Anda
dapat memanfaatkan menu Elements. Ketik ilustrasi yang ingin
Anda cari.

Gambar 9. Gambar ilustrasi dari menu Elements

Komposisi antara ilustrasi dengan text dalam sebuah iklan di


media sosial (FB & IG) sangat berpengaruh terhadap performa
iklan. Sistem iklan Facebook dirancang untuk memaksimalkan
nilai bagi orang dan bisnis. Itulah sebabnya FB melakukan riset
dan menganalisis masukan dari komunitas untuk memahami
bagaimana atribut yang berbeda dari iklan memengaruhi kinerja
iklan.Gambar dengan teks kurang dari 20% memiliki kinerja lebih
baik. Dengan mempertimbangkan hal ini, disarankan Anda membuat
teks tetap singkat, jelas, dan padat untuk menyampaikan pesan
secara efektif.
Apa itu teks gambar?

Teks gambar adalah semua teks yang ada di gambar atau materi
iklan Anda. Teks gambar tidak mencakup teks di luar gambar,
seperti teks isi iklan Anda.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 18


C. Contoh teks gambar
- Teks isi
- Gambar iklan (atau gambar mini video)
- Teks gambar

D. Ukuran dan Format Media


Sebelum membahas mengenai ketentuan ukuran post Instagram,
mari kita bahas terlebih dahulu mengenai rasio dan ukuran dalam
desain konten. Dalam media sosial khususnya Instagram, ukuran
foto sangat menentukan respon dari audiens. Karena memang sifat
dari Instagram sendiri adalah tempat berbagi foto dan juga video.
Akan tetapi, kebanyakan orang sering keliru dalam memahami
istilah Ukuran dan juga Rasio.
 Rasio, dalam desain adalah perbandingan dua angka atau lebih
yang menunjukkan ukuran gambar dan hubungannya satu sama
lain. Angka di sebelah kiri merepresentasikan Lebar gambar,
sedangkan angka di sebelah kanan merepresentasikan Tinggi
gambar. Misalkan untuk rasio gambar 2:1, artinya gambar
tersebut merupakan gambar dengan nilai lebar 2 dan nilai tinggi
1. Umumnya di Instagram ada beberapa rasio yang sering
dijumpai, yaitu Kotak (1:1), Horizontal (16:9), Vertikal (9:16),
Portrait (4:5), dan Lanskap (1.91:1). Penggunaan rasio aspek
bertujuan untuk mempermudah membayangkan bentuk suatu
gambar karena angka-angkanya yang relatif kecil.
Membayangkan gambar dengan rasio dimensi 2 banding 1 pasti
lebih cepat daripada dimensinya ditulis 2048 banding 1024,
bukan?

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 19


- Ukuran atau Dimensi, menunjukkan seberapa besar suatu
gambar, yang nantinya akan berpengaruh terhadap kualitas
serta ukuran file. Dalam dunia desain, ukuran gambar memiliki
suatu satuan yaitu piksel (px), sentimeter (cm), dan sebagainya.
Ukuran gambar yang biasa dipakai di Instagram ada beberapa
yaitu Persegi (1080×1080 piksel), Horizontal (1920×1080 piksel),
Vertikal (1080×1920 piksel), Portrait (1080×1350 piksel), dan
Lanskap (1080×608 piksel).

3. MENGGUNAKAN APLIKASI MEDIA SOSIAL UNTUK PEMASARAN


A. Pengenalan Media Sosial
Media sosial/ social media atau yang dikenal juga dengan jejaring
sosial merupakan bagian dari media baru. Jelas kiranya bahwa
muatan interaktif dalam media baru sangatlah tinggi (Watie, 2016).
Media sosial awalnya dipergunakan sebagai sarana jejaring yang
menghubungkan pertemanan. Namun seiring dengan
perkembangan, media sosial mulai bergeser dan dipergunakan
untuk sarana pemasaran. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari
adanya pemirsa (audience) yang telah memenuhi berbagai media
sosial, dengan berbagai rentang usia, jenis kelamin, wilayah, dan
minat. Media sosial kini telah berkembang menjadi layanan berbagi
foto/gambar, video, audio, tulisan bahkan masuk melampaui
realitas visual. Sehingga media sosial termasuk ke dalam kategori
media penyebaran informasi yang menyediakan fasilitas terlengkap
untuk kebutuhan pemasaran.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 20


1) Identifikasi Media Sosial
Media sosial yang paling populer dipergunakan untuk
kebutuhan pemasaran adalah media sosial yang disediakan oleh
grup Meta, yaitu Facebook dan Instagram. Masing-masing media
sosial tersebut memiliki keunggulannya masing-masing. Secara
singkat Facebook saat ini dipenuhi oleh pemirsa dengan rentang
usia 30 – 50 tahun, dan cenderung memiliki minat pada
kebutuhan berita dan informasi sehari-hari. Sedangkan
Instagram dipenuhi pemirsa dengan rentang usia 18 - 35 tahun
dan cenderung memiliki minat tentang gaya hidup, gaya busana,
liburan, dan sebagainya. Masing-masing karakteristik media
sosial tersebut sebaiknya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
pemasaran, menyesuaikan dengan produk yang akan dijual.
2) Mengetahui Fitur Facebook
Facebook merupakan media sosial yang didirikan pada tahun 2004
oleh Mark Zuckerberg, dkk. Berfokus pada fitur yang dimiliki oleh
Facebook, secara singkat Facebook menawarkan fitur- fitur
seperti berbagi foto/gambar, video, dan tulisan. Selain itu terdapat
beberapa fungsi utama Facebook yang tidak dapat dimiliki oleh
beberapa media sosial lain, seperti Marketplace, Grup dan
Halaman.

Facebook dapat dipergunakan untuk mengunggah status secara


personal, maupun secara bisnis. Selain itu facebook juga dapat
dipergunakan untuk kebutuhan layanan perpesan langsung,
sehingga dapat menjangkau calon konsumen secara langsung di
dalamnya

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 21


3) Mengetahui Fitur Instagram
Instagram adalah jejaring sosial yang lahir dari sebuah
perusahaan bernama Burbn, Inc. yang berdiri pada 6 Oktober
2010. Perusahaan ini didirikan oleh Kevin Systrom dan Mike
Krieger, yang kemudian diakuisisi oleh Facebook grup yang kini
disebut Meta. Instagram pada awalnya memiliki fokus pada layanan
berbagi foto dan cenderung disajikan dengan tampilan yang lebih
estetis. Hal tersebut mendorong audience yang memiliki jiwa seni
maupun artistik, memenuhi media sosial tersebut. Namun secara
fitur kini sudah berkembang dan memiliki kemiripan dengan
media sosial lain, yaitu dipergunakan untuk menyajikan video
singkat, foto, live video, dan perpesanan singkat.

Instagram yang dipenuhi oleh golongan yang lebih muda,


mendorong pemasar produk untuk menyajikan barangnya
dengan storytelling/cerita yang jauh lebih visual. Hal tersebut
dipicu oleh keadaan manusia yang memiliki kencederungan malas
membaca dan lebih tertarik dengan penyajian informasi secara
visual. Apabila Facebook cenderung disukai karena tulisan yang
panjang dan cenderung dapat dianalogikan seperti koran, maka
Instagram dapat dianalogikan seperti majalah, yang setiap
tulisannya didekorasi dan didesain dengan menarik, sehingga
mendorong minat lihat dan baca dari audience.
4) Menggunakan Facebook untuk Bisnis
Menggunakan Facebook untuk bisnis tentunya diawali dengan
pembuatan sebuah halaman atau fanspage. Fanspage memiliki
beberapa kelebihan yaitu, dapat diiklankan secara berbayar, dapat

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 22


dikelola oleh beberapa akun, dapat membuat chat bot, menjadi
citra bisnis/toko di dunia digital, menyediakan berbagai tombol
yang disesuaikan dengan jenis fanspage.

Contoh di atas merupakan fanspage Facebook yang dimiliki oleh


BDI Jakarta. Halaman tersebut masuk ke dalam kategori
organisasi pemerintah, dan menyediakan beberapa informasi
umum seperti nomor telepon, alamat, website, dan layanan
perpesanan langsung, apabila ada yang ingin menghubungi
pengelola dari BDI Jakarta. Hal tersebut dapat diaplikasikan
kepada berbagai bentuk organisasi maupun usaha yang ingin
hadir di Facebook sebagai layanan bisnis.
Kelebihan lainnya adalah dapat memantau insight atau hasil dari
performa halaman di setiap konten yang disajikan. Data tersebut
tentunya membantu pengelola media sosial dalam mengambil
keputusan terkait jenis konten yang tepat untuk dipublikasi.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 23


5) Menggunakan Instagram untuk Bisnis
Media sosial Instagram dapat dibagi menjadi dua jenis profil, yaitu
profil pribadi (personal) dan profil bisnis (business/professional).
Terkait penggunaan Instagram untuk kebutuhan bisnis, maka
langkah yang harus dilalui adalah berpindah/switch profil
personal menjadi profil bisnis/professional.

Perpindahan tersebut dapat diakses melalui Pengaturan/Setting,


Akun/Account, dan pada bagian paling bawah terdapat pilihan
“Switch to Professional Account” atau pindah ke akun
profesional.
Instagram untuk bisnis memuat beragam informasi seperti insight
yang memuat data performa akun, tombol-tombol yang dapat
dipergunakan untuk shortcut, dan sebagainya. Penyajian
informasi di Instagram bisnis cenderung lebih sederhana dan
dapat dengan mudah diakses melalui profil insight.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 24


6) Sinkronisasi Media Sosial
Sinkronisasi merupakan upaya untuk menciptakan koneksi antara
satu akun media sosial, dengan media sosial lainnya. Sebagai
contoh pada media sosial yang dikeluarkan oleh Meta, yaitu
Facebook dan Instagram. Dua media sosial tersebut dapat
disinkronisasikan dengan mudah, baik melalui aplikasi Instagram
maupun aplikasi Facebook. Fungsinya adalah untuk memudahkan
distribusi konten, sekaligus memudahkan untuk melihat insight
dalam satu dashboard (umumnya via creator studio). Contoh
fanspage Facebook, yang sudah dikoneksikan dengan Instagram
adalah sebagai berikut

7) Publikasi di Media Sosial


Publikasi di media sosial seperti Facebook dan Instagram, dapat
dilakukan dengan du acara, yaitu dengan cara on demand / sesuai
kebutuhan / di bawah kontrol langsung, atau secaraterjadwal
dengan menggunakan kalender penjadwalan. Idealnya, konten
yang diciptakan di media sosial, wajib untuk direncanakan dan
dipublikasikan sesuai dengan waktunya.

Sebagai contoh penjadwalan konten di atas menggunakan aplikasi


Creator Studio yang dikembangkan oleh Meta. Penjadwalan dapat
berupa konten foto/gambar, video, artikel, yang dijadwalkan
berdasarkan tanggal dan waktu yang spesifik.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 25


4. MEMBUAT PERENCANAAN PERIKLANAN ORGANIK DAN BERBAYAR

A. Menentukan strategi konten


Strategi konten dalam publikasi di media sosial dibutuhkan agar
tidak terjadi keterbatasan dalam ide konten. Pemasar digital
khususnya di media sosial kerap mengalami keterbatasan dalam ide
publikasi. Strategi konten secara sederhana dapat dibagi menjadi dua,
yaitu strategi “selling” dan strategi “awareness”. Strategi selling
lebih menekankan kepada konten yang berhubungan dengan
penjualan produk secara tersurat atau bisa dikategorikan sebagai
hard selling. Sedangkan strategi awareness lebih menekankan
kepada konten yang berhubungan pengenalan produk maupun
penciptaan interaksi yang mampu menciptakan ingatan maupun
kesadaran terhadap suatu produk maupun merek, sehingga secara
sederhana dapat dikategorikan juga sebagai kegiatan soft selling.
Strategi konten dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori
detail lainnya, sehingga dapat membantu pemasar di media sosial.
Beberapa klasifikasi konten yang dapat dipergunakan untuk
membantu ide dalam pembuatan konten pemasaran adalah :
problem & solutions post, research post, inspirational post, interview
post, quotes post, product update post, prediction post, education
post, dan parody post.

B. Menciptakan buyer persona berbasis demografis, geografis, dan


psikografis
Buyer persona adalah orang fiktif yang sengaja diciptakan dengan
karakteristik tertentu sebagai target konsumen. Buyer persona ini
mewujudkan siapa konsumen terbaik dalam bisnis Anda, seperti
apa wajahnya, bagaimana sifatnya, dan bagaimana ia mengambil
suatu keputusan. Pada praktiknya, buyer persona dapat diciptakan
dengan menggunakan startegi target pasar berbasiskan
demografis, geografis, dan psikografis.
Secara demografis target dalam pemasaran media sosial ditentukan
berdasarkan jenis kelamin, dan usia. Faktor-faktor seperti
pendapatan dan pekerjaan tidak dimasukan ke dalam target
demografis. Lebih lanjut target secara geografis merupakan
penargetan yang ditentukan berdasarkan wilayah asal.
Berdasarkan praktik iklan pada pemasaran di media sosial, target
geografis dapat meliputi wilayah umum dan juga wilayah khusus,
sekaligus dapat diklasifikasikan lebih detail seperti apakah yang
menjadi target merupakan warga wilayah lokal, atau warga wilayah
lain yang berkunjung ke suatu wilayah tertentu. Target pasar

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 26


secara psikografis di dalam iklan pemasaran media sosial diwakilkan
dengan istilah interest atau minat. Secara psikografis target pasar
memiliki kebiasaan, hobi, dan minat akan suatu hal tertentu,
sebagai contoh hobi sepak bola, dan minat terhadap suatu klub
sepak bola tertentu. Seluruh aspek demografis, geografis, dan
psikografis, dapat dijadikan sebagai acuan dalam penentuan target
baik untuk kebutuhan pemasaran secara organik, maupun iklan
berbayar.

C. Menentukan elemen visual dalam merumuskan strategi konten


Elemen visual di dalam konten dapat dibagi menjadi beberapa
bagian utama yaitu,
 Ilustrasi
Ilustrasi dapat didefinisikan sebagai foto (hasil jepretan kamera),
dan gambar (vector, elemen estetis, dekorasi, dsb). Tujuan dari
penentuan ilustrasi adalah visual branding, sehingga
menciptakan ciri khas pada kegiatan pencitraan perusahaan.
 Tipografi
Tipografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang gaya
tulisan. Gaya tulisan secara sederhana dapat dibagi menjadi
tiga gaya, yaitu Serif, Sans Serif dan Script. Serif merupakan
gaya tulisan yang memiliki kait di setiap karakternya. Font yang
masuk ke dalam kategori Serif adalah Times New Roman, Cinzel,
Bodoni, dll. Karakter atau nuanasa yang ditawarkan oleh
tipografi serif adalah tradisional, warisan, vintage, dan elegan.
Sans Serif merupakan gaya tulisan yang tidak memiliki kait di
setiap karakter hurufnya. Font yang masuk ke dalam kategori
Sans Serif adalah Arial, Avenir, Gotham, dll. Karakter atau nuansa
yang ditawarkan oleh tipografi Sans Serif adalah modern. Script
merupakan gaya tulisan yang terlihat seperti tegak bersambung
atau tulisan tangan. Nuansa yang ditawarkan oleh tipografi
script adalah ikatan, resmi dan juga mewah.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 27


D. Menentukan gaya komunikasi verbal / copywriting
Copywriting secara sederhana merupakan seni dalam merangkai
kata. Pada pemasaran di media sosial, seni dalam merangkai
kata merupakan kewajiban dalam publikasi. Kolom dalam
mencantumkan kata-kata adalah caption. Secara sederhana
terdapat beberapa jenis copywriting, yaitu
 Simple Copywriting
Gaya komunikasi deskriptif yang menjelaskan unggahan baik
foto/gambar dan video dengan apa adanya.
 Story Copywriting
Gaya komunikasi yang menitikberatkan pada cerita dari
sebuah produk, baik berkaitan denga nasal usul, perjalanan
produk, orang dibalik produksi, dan sebagainya, untuk
meningkatkan nilai dari suatu unggahan, sehingga dapat
menggugah perasaan pembaca.
 You & Me Copywriting
Gaya komunikasi yang cenderung menggunakan kata “Saya”
dan “Anda”, maupun kata pengganti yang sepadan, dengan
tujuan menciptakan kesan konten yang berdiskusi secara
pribadi dengan pembaca. Biasanya caption atau copywriting
yang dibuat cenderung menekankan pada masalah yang
dihadapi pembaca, dan membuat seakan masalah pembaca
merupakan masalah penyedia konten juga, sehingga terjadi
ikatan emosional.
 Hiperbolic/Superlative Copywriting
Gaya komunikasi yang sesuai dengan majas hiperbola, yang
cenderung membesar-besarkan suatu topik. Gaya
komunikasi ini identik dengan self-labelling sebagai yang
terbaik, pertama, bermutu, tercepat, bergaransi, dan berbagai
macam komunikasi hiperbola yang bertujuan untuk
meyakinkan calon konsumen terhadap produk yang
ditawarkan.

E. Membuat tabel publikasi konten organik


Tabel publikasi konten organik membantu pemasar digital
dalam memasarkan produk baik berupa barang maupun jasa.
Pemasar di media sosial dapat membuat ide konten berdasarkan
buyer persona dan strategi konten yang telah ditetapkan. Tabel
publikasi konten organik dapat disusun dengan sekurang-
kurangnya mencantumkan, hari/tanggal publikasi, waktu
publikasi, topik, caption, hashtag, dan penempatan. Berikut adalah
contoh tabel strategi konten organik.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 28


F. Pengetahuan hak cipta terhadap sumber gambar/video
Hak cipta di Indonesia diatur dalam Undang Undang No. 28
Tahun 2014. Secara sederhana untuk menghormati pemilik dari
suatu foto dan gambar yang dipergunakan pada sebuah desain
konten yang dipublikasi pada media sosial, maka seluruh foto dan
video yang sekiranya bukan ciptaan sendiri/perusahaan, idealnya
diberikan sumber foto maupun video yang dipergunakan sebagai
konten, atau yang umum disebut dengan nama credit. Hal ini
bertujuan sebagai etika dalam publikasi, sekaligus menghindari
permasalahan yang dapat muncul di kemudian hari.

G. Menentukan KPI dalam analisis konten yang dipublikasi.


KPI atau key performance indicator merupakan metrics atau
ukuran untuk menghitung keberhasilan suatu kampanye dari
konten yang dipublikasi ke media sosial. Ukuran tersebut secara
sederhana dapat diperiksa melalui Creator Studio, maupun melalui
Insight yang tersedia di dalam Fanspage Facebook, maupun
Instagram Bisnis. Beberapa KPI organik yang dapat
dipergunakan adalah sebagai berikut.
 Brand Awareness
Guna mencapai kesuksesan dalam brand awareness maka
beberapa KPI yang dapat menjadi pertimbangan dalam
pengukuran kesuksesan adalah Follow (jumlah pengikut
baru), Like (jumlah akun yang menyukai halaman), Reach
(jumlah akun yang melihat), dan Impression (total dilihatnya
konten yang dipublikasi).
 Engagement
Interaksi merupakan hal penting di dalam media sosial, hal
tersebut disebabkan oleh algoritma media sosial yang akan
terus memunculkan konten yang memiliki interaksi aktif
terbaik. Beberapa pengukuran kesuksesan suatu engagement
adalah Like/Reaction (disukai), comment (dikomentari), share
(dibagikan), dan save (disimpan).

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 29


Beberapa KPI tersebut dapat dipergunakan sebagai
pertimbangan dalam menentukan kesuksesan konten.
Masing-masing pemasar di media sosial tentunya memiliki
pertimbangan masing-masing dalam menciptakan ukuran
kesuksesan suatu kampanye, sehingga kegiatan trial dan error
(percobaan dan pengulangan) dalam setiap kegiatan
perancangan konten, perlu dilakukan.

H. Membuat tabel hasil publikasi konten organik


Tabel hasil publikasi konten organik, dapat dilakukan melalui
analisis yang telah disediakan oleh beberapa platform, sebagai
contoh adalah Creator Studio. Pada aplikasi Creator Studio,
terdapat tab/menu Published/Terpublikasi, yang berfungsi
untuk melihat indikator-indikator yang telah dijelaskan pada
poin sebelumnya.

Data dari hasil analisis di Creator Studio tersebut dapat


dipindahkan ke dalam sebuah tabel (bisa mengikuti tabel pada
contoh poin no. 5) yang kemudian dipilih indicator apa saja yang
ingin dipergunakan sebagai KPI. Sebagai contoh, untuk
pengukuran brand awareness, maka dapat menggunakan KPI
berdasarkan “Reach” dan “Impression”.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 30


5. MENGELOLA HUBUNGAN DENGAN KLIEN

A. Mengetahui Kalender rencana kerja


Kalender encana kerja adalah serangkaian tujuan dan proses yang
bisa membantu tim dan/atau seseorang mencapai tujuan tersebut.
Dengan membaca rencana kerja, bisa memahami skala sebuah
proyek dengan lebih baik. Ketika digunakan di dunia kerja
maupun akademik, rencana kerja membantu mengerjakan proyek
dengan teratur. Melalui rencana kerja, Anda memecah proses jadi
tugas-tugas kecil yang ringan sekaligus mengetahui apa saja yang
Anda ingin capai.
Meskipun utamanya bukan merupakan program kalender, Anda
bisa memakai Excel untuk membuat dan mengelola kalender. Ada
beragam template kalender yang tersedia dan bisa diubah sesuai
keinginan Anda, yang lazimnya lebih cepat dibandingkan
memformat kalender itu sendiri. Anda juga bisa menggunakan
daftar kalender dari lembar sebar (spreadsheet) Excel dan
mengimpornya ke kalender Outlook Anda.

B. Melakukan dokumentasi terhadap komunikasi klien / tim kerja


Sebuah dokumentasi dalam pertemuan atau komunikasi dengan
klien atau tim kerja sangat diperlukan karena sebagai bukti
pencatatan dan pelaporan yang harus dimiliki oleh organisasi atau
instansi. Dokumentasi ini penting karena pelayanan yang diberikan
pada klien membutuhkan catatan dan pelaporan yang dapat
digunakan sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dari
berbagai kemungkinan masalah yang dialami klien baik masalah
kepuasan maupun ketidak puasan terhadap pelayanan yang
diberikan.

C. Membuat Autoreply di media perpesanan (Messenger dan/atau


WhatsApp Business) dengan komunikasi humanis
Tanpa menggunakan WhatsApp Business, bisa juga membuat auto
reply whatsapp atau balas pesan otomatis. Caranya adalah dengan
menggunakan salah satu aplikasi auto reply yang tersedia di Play
Store. Berikut ini beberapa aplikasi aktifikan auto reply yang cukup
popular :
1. Auto Responder for WA
Auto Responder for WA merupakan salah satu aplikasi auto
membalas pesan terbaik untuk mengirimkan balasan otomatis.
Melalui aplikasi chatbot ini, Anda dapat menentukan sendiri isi

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 31


balasan dari pesan otomatis. Anda juga dapat mengatur jadwal
atau menunda balasan otomatis serta mengecualikan kontak
atau grup tertentu.
2. GBWhatsapp
Sama seperti aplikasi sebelumnya, aplikasi GBWhatsApp
merupakan juga merupakan aplikasi Android yang dapat
digunakan untuk membuat WhatsApp auto reply. Fitur balas
otomatis di aplikasi ini bisa diatur dengan mudah dan praktis.
Anda dapat memilih mengaktifkannya untuk group, hanya
kontak atau semua orang (GB settings).
3. Auto-Replay for Whatsapp
Aplikasi populer berikutnya adalah Auto-Reply for WhatsApp.
Sama seperti GBWhatsApp, aplikasi ini juga dilengkapi fitur
untuk memilih reply otomatis ke kontak atau grup. Bahkan,
dengan pengaturan sederhana Anda dapat mengecualikan semua
grup dan nomor yang tidak dikenal dari daftar.

6. MERANCANG STRATEGI DAN PEMBELIAN MEDIA


A. Membuat tabel rencana iklan
Pada pembuatan tabel rencana iklan setidaknya memuat tiga
kolom utama yaitu “content planning”, “budgeting”, dan
“scheduling”. Content planning setidaknya memuat topik konten,
caption, hashtag, target usia, jenis kelamin, target wilayah, target
interest, dan penempatan. Budgeting memuat budget/biaya, dan
tipe budget. Scheduling memuat tanggal serta waktu mulai, dan
tanggal serta waktu berakhir. Tabel dapat dibuat seperti contoh
berikut.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 32


B. Melakukan pembayaran iklan di ekosistem Meta yang menaungi
Facebook Ads dan Instagram Ads dapat dilakukan dengan metode
deposit dana atau menggunakan credit card. Pada pembahasan ini
akan menjelaskan dengan metode deposit. Metode deposit
bertujuan untuk meminimalisir kesalahan input total biaya,
sehingga pengeluaran lebih terkendall.
 Masuk ke Fanspage Facebook yang Anda kelola dan pilih “Pusat
Iklan” atau Ad Center

 Pada pusat iklan silahkan memilih “pengaturan pembayaran”, dan


Anda akan diarahkan ke business center.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 33


 Setelah masuk ke pengaturan pembayaran, maka silahkan
memilih “Tambahkan Metode Pembayaran”

 Cantumkan Lokasi, mata uang, dan zona waktu yang akan


dipergunakan, menyesuaikan dengan lokasi Anda tinggal saat ini,
dengan tujuan iklan yang dipublikasi tepat dengan waktunya.

 Langkah berikutnya adalah memilih “Metode Pembayaran”. Perlu


diingat bahwa setiap akun memiliki metode pembayaran yang
berbeda-beda. Disarankan memilih metode “Bank Transfer”, dan
cantumkan jumlah dana yang ingin Anda deposit. Berikutnya
silahkan untuk mengikuti langkah memasukan dana ketika telah
diberikan Nomor Rekening/Virtual Account dan sejenisnya,
sesuai dengan arahan yang diberikan.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 34


Setelah selesai mengisi dana, dibuktikan dengan deposit dana yang
telah masuk ke dalam akun iklan, maka langkah berikutnya
adalah membuat iklan untuk produk Anda.

C. Membuat Iklan
Membuat iklan bertujuan untuk memasarakan produk yang
dimiliki oleh suatu akun kepada khalayak/audience yang lebih
luas, dengan biaya yang telah ditentukan oleh pengiklan. Berikut
adalah langkah sederhana dalam membuat iklan di media sosial.
 Masuk ke “Pusat Iklan” di Facebook Fanspage dan memilih
“Buat Iklan”.

 Memilih jenis iklan / Objektif, bertujuan untuk memastikan


iklan menggunakan startegi terbaik untuk mendapatkan
pemirsa yang memiliki peluang konversi tinggi menjadi pembeli.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 35


Setiap akun iklan memiliki perbedaan pada pilihan jenis iklan.
Pada contoh di atas terdapat tiga pilihan jenis iklan yaitu Iklan
otomatis, buat iklan baru, dan promosikan postingan.
“Promosikan postingan” secara sederhana merupakan konsep
“boost” yang terdapat pada konten yang telah diunggah.
Sedangkan “buat iklan baru” merupakan proses periklanan
yang dibuat dari awal, dan memungkinkan pengiklan untuk
menggunakan visualisasi dan copywriting custom, tanpa
bergantung pada unggahan yang telah ada. Pada proses ini
akan menggunakan “Buat iklan baru”.
 Tampilan awal Pembuatan Iklan baru di Facebook (Facebook
Ads Express) adalah sebagai berikut

Fokus pembuatan iklan dapat dibagi menjadi dua bilah, yaitu


bilah kiri dan bilah kanan. Pada bilah kiri merupakan
pengaturan materi iklan yang mencakup copywriting, visual
konten, target audience, durasi iklan, dan budget. Pada bilah
kanan merupakan pratinjau yang mencakup tampilan iklan,
jangkauan pemirsa, dan total biaya yang akan dihabiskan. Perlu
diketahui bahwa iklan yang dipublikasi dikenakan pajak GST
10% dari total biaya yang dihabiskan.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 36


 Pembuatan iklan dapat diawali dengan mencantumkan caption
pada materi iklan. Caption atau copywriting dapat diambil dari
tabel konten yang telah disiapkan.

 Dilanjutkan dengan mengunggah visual iklan dan mengisi judul


pada iklan. Hal yang perlu diperhatikan adalah, judul tidak wajib
diisi di beberapa objektif iklan.

 Memilih call to action/CTA yang tepat untuk dipergunakan


sebagai tombol ketika iklan telah dipublikasi. Terdapat banyak
pilihan, dan dipersilahkan untuk memilih sesuai dengan visual
konten yang telah ditetapkan guna menjaga relevansi.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 37


 Menentukan target pemirsa dilakukan dengan menekan tombol
“pensil” yang ada di sudut kanan atas.

 Diawali dengan menentukan jenis kelamin dan usia dari target


iklan yang dirancang. Penentuan target pemirsa disarankan
berbasis pada tabel perencanaan iklan yang telah ditetapkan.

 Dilanjutkan dengan penentuan target wilayah. Wilayah dapat


diatur berupa wilayah umum, maupun wilayah khusus yang
dapat diketik dan dipilih sesuai dengan target yang telah
diciptakan.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 38


 Menentukan interest atau kelompok minat dari pemirsa guna
mendapatkan pemirsa yang berkualitas dan benar-benar
berminat dengan produk yang Anda pasarkan melalui iklan.
Penentuan kelompok minat dapat diketik di dalam penargetan
terperinci.

Setelah selesai dalam memasukan kelompok minat atau interest


yang sesuai, maka dilanjutkan dengan menekan tombol simpan,
dan target sudah dinyatakan siap dipergunakan.
 Setelah target dinyatakan siap, maka langkah berikutnya
adalah menentukan durasi iklan, dan biaya yang ditetapkan.
Perlu diketahui pada ilustrasi di bawah ini merupakan
penetapan biaya per hari. Sehingga sebelum menekan
publikasi/promosi wajib untuk melihat total biaya yang
dihabiskan pada bilah kanan.

 Berikutnya adalah menentukan penempatan dari iklan yang


telah disusun. Pada Facebook Ads Express penempatan iklan
disajikan secara sederhana. Namun pada Facebook Ads
Manager penempatan iklan memiliki opsi yang lebih terperinci.

Setelah seluruh rangkaian iklan tersebut berakhir, maka Anda


dipersilahkan untuk menekan tombol “promosi” untuk
mempublikasi iklan.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 39


7. MENYUSUN RENCANA AKTIFITAS PENJUALAN

A. Membuat Target sesuai KPI (Harian/Mingguan/Bulanan)


Key performance indicator (KPI) menjadi indikator dalam
mengukur performa karyawan tak terkecuali team sales atau pekerja
lapangan. Pemberian KPI kepada sales, akan mendorong kompetisi
yang sehat antar sales sehingga secara tidak langsung akan
berpengaruh pada akselerasi capaian target penjualan yang sudah
ditentukan. KPI yang dibuat pun harus didukung dengan tools
untuk memantau proses kerja di lapangan. Dari mulai pembagian
task, tracking penyelesaian task, hingga capaian nilai target. Akan
lebih efisien dan efektif jika Anda bisa mendapatkan data
pendukung KPI secara cepat dan juga akurat. Untuk mengukut
performa serta pencapaian target sebagai berikut :
1. Target Penjualan
Indikator yang menunjukkan pencapaian target penjulan tiap
individu. Target sales sendiri bisa ditentukan dengan besaran
nilai atau jumlah klien, dimana terlihat dari berapa persen target
yang sudah tercapai dan belum tercapai.
2. Jumlah Closing Project
Hampir mirip dengan target penjualan namun harus
dibedakan, karena bisa saja satu orang mendapatkan tiga klien
namun sudah memenuhi target penjualan. Berbeda lagi dengan
sales lainnya yang membutuhkan 10 klien untuk mencapai
target nilai penjualan.
3. Win Rate
Bisa menggunakan indikator win rate untuk mengetahui
perbanidngan berapa jumlah project yang deal dan lost dari
jumlah keseluruhan target yang sudah Anda berikan.
4. Penyelesaian Task
Sebagai supervisor sales bisa memantau seberapa cepat tiap
individu dalam menyelesaikan task, apakah sesuai dengan
target atau mengalami kemunduran. Kecepatan dan ketepatan
dalam pengerjaan tas ini menjadi aspek penting untuk menilai
performance sales
5. Aktivitas Sales
Pada indikator ini, Anda bisa melakukan pengukuran dari
berapa banyak jumlah leads yang sudah di follow up. Anda bisa
membaginya pada kategori leads melalui email, telepon, task,
hingga event. Untuk mengetahui aktivitas atau KPI sales serta
karyawan Anda yang bertugas di lapangan. Anda bisa
menggunakan aplikasi sales tracking yang mendukung.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 40


B. Memilih Wilayah Target yang sesuai
Kunci keberhasilan dalam penjualan adalah dengan pemetaan
wilayah pemasaran dan penguasaan pasar. Ketika tim sales dan
tim marketing tidak memiliki wilayah pasti untuk menawarkan
produk, tentu mereka akan lebih sering menghadapi kegagalan
dalam menjalankan strategi-strategi dari perusahaan Berikut
ini tips untuk menciptakan wilayah penjualan maupun
pemasaran, sebagai berikut :
1. Tentukan target pasar yang diinginkan
2. Memberi peringkat pada masing-masing target pasar
3. Memberikan penguasaan wilayah pada tim yang tepat
4. Mengevaluasi pada tiap wilayah secara berkala

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 41


F. LANGKAH KERJA

MENGOPERASIKAN PERANGKAT LUNAK DESAIN

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN

1. Mampu dalam memilih 1.1 Memilih jenis perangkat lunak


perangkat lunak sesuai
kebutuhan dan
memanfaatkan perangkat
lunak untuk menghasilkan
karya desain yang
produktif.

2. 2.1. Mengoperasikan perangkat lunak


desain

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 42


MENCIPTAKAN KARYA DESAIN

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN

1. 1. Ketepatan dalam 1.1 Mengidentifikasi design brief atau


mengidentifikasi project brief
design brief atau
project brief
2. Mampu membuat
sketsa dan wujud
karya desain
3. Mampu
mengembangkan
ide/brainstorming dan
berdiskusi
4. Menciptakan
2. 2.1 Membuat sketsa karya desain
purwarupa/dummy
karya desain

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 43


3. 3.1 Mendiskusikan wujud karya desain

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 44


MENGGUNAKAN APLIKASI MEDIA SOSIAL

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


1. Memilih media sosial 1.1 Memilih media sosial
1.
yang tepat dan teliti
memeriksa konten
informasi sesuai
dengan kriteria

2. 2.1 Mengelola akun di media sosial

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 45


MEMBUAT PERENCANAAN PERIKLANAN

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


1. Mampu dalam 1.1 Merumuskan strategi sebagai
1.
memilih perangkat solusi permasalahan klien
lunak sesuai berdasarkan hasil analisis
kebutuhan dan
memanfaatkan
perangkat lunak
untuk menghasilkan
karya desain yang
produktif.

2. 2.1 Menentukan pesan utama


kampanye pemasaran

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 46


3.1 Mengarahkan konsep
pendekatan kreatif dan media

4.1 Menentukan parameter evaluasi

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 47


MENGELOLA HUBUNGAN DENGAN KLIEN

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


1. Ketepatan 1.1 Melakukan Hubungan Kerja
1.
mengumpulkan data Harian dengan Klien
kebutuhan klien 1.2 Mengidentifikasi Kebutuhan
untuk menjaga Periklanan Klien
relevansi rencana 1.3 Mengajukan Persetujuan Klien
program dengan
tujuan perusahaan
klien

2. 2.1 Melakukan Penyusunan Laporan


Pertemuan
2.2 Memantau Perkembangan Pasar
Produk Klien

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 48


MERANCANG STRATEGI DAN PEMBELIAN MEDIA

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


1. Ketepatan dalam 1.1 Melaksanakan pengelolaan waktu
1.
mengelola waktu dan
teritori

2. 2.1 Melaksanakan pengelolaan teritori

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 49


MENYUSUN RENCANA AKTIFITAS PENJUALAN

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


2. Memilih media sosial 1.1 Memilih media sosial
1.
yang tepat dan teliti
memeriksa konten
informasi sesuai
dengan kriteria

2. 2.1 Mengelola akun di media sosial

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 50


G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
Aktivitas 1:
Lakukan Tugas Praktek sesuai dengan instruksi yang
diberikan.

BAGIAN KERJA 1
Unit Kompetensi : -Mengoperasikan Perangkat Lunak Desain
-Menciptakan Karya Desain
Pelatihan : Konten Social Media Marketing

Tugas Praktek
1. Waktu Penyelesaian
Tugas untuk membuat konten social media marketing diselesaikan
dalam kurun waktu 10 jam (tidak boleh melebihi waktu yang telah
ditetapkan)
2. Capaian Unjuk Kerja
Peserta berhasil membuat konten social media marketing sesuai
dengan jumlah yang telah ditetapkan.
3. Daftar Alat dan Bahan

 Daftar Peralatan/Mesin
No. Nama Bahan Keterangan
Min spek intel dual core, RAM
1. Laptop/PC
4 GB
Min spek RAM 2GB, Storage
2. Smartphone
>1GB
Canva, Adobe Photoshop,
3. Aplikasi Perancangan aplikasi
olah gambar lainnya

 Daftar Bahan
No. Nama Bahan Keterangan
Koneksi internet
1. dengan atau tanpa
kabel Semua Peserta
2. Modul Pelatihan
3. ATK (Opsional)

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 51


4. Standar Kinerja
 Setiap tugas dikerjakan selesai tepat waktu, dan waktu yang
digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan.
 Toleransi kesalahan 10% dari hasil yang harus dicapai, tetapi
bukan kesalahan yang bersifat kritis
5. Tugas dan Instruksi Kerja
 Buatlah desain konten untuk kebutuhan pemasaran di media sosial
selama 14 hari.
 Desain konten dikerjakan dalam format gambar dengan ukuran feed
sebanyak 7 konten dengan ukuran feed.
 Desain konten dikerjakan dalam format animasi/video dengan
ukuran feed sebanyak 7 konten
 Buatlah Desain konten dalam format gambar dan/atau animasi
dengan ukuran story.

Apakah semua instruksi kerja tugas praktik membuat desain konten


untuk social media marketing dari pemberi tugas dilaksanakan dengan
benar dengan waktu yang telah ditentukan?

YA TIDAK

NAMA TANDA
TANGAN
PESERTA
PENILAI

Catatan Penilai :

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 52


Aktivitas 2:
Lakukan Tugas Praktek sesuai dengan instruksi yang
diberikan.

BAGIAN KERJA 2

Unit Kompetensi : Menggunakan Aplikasi Media Sosial


Pelatihan : Membuat akun media sosial dan penjadwalan
konten otomatis

Tugas Praktek

1. Waktu Penyelesaian
Tugas untuk membuat akun media sosial untuk kebutuhan bisnis
dan melakukan penjadwalan publikasi otomatis, dengan waktu 6 jam.
2. Capaian Unjuk Kerja
Peserta berhasil membuat akun media sosial untuk kebutuhan bisnis
dan membuat penjadwalan konten sesuai dengan jumlah hari yang
telah ditentukan
3. Daftar Alat dan Bahan
 Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Bahan Keterangan


Min spek intel dual core, RAM
1. Laptop/PC
4 GB
Min spek RAM 2GB, Storage
2. Smartphone
>1GB
Facebook, Instagram, Creator
3. Aplikasi Perancangan
Studi

 Daftar Bahan
No. Nama Bahan Keterangan
Koneksi internet
1. dengan atau tanpa
kabel Semua Peserta
2. Modul Pelatihan
3. ATK (Opsional)

4. Indikator Unjuk Kerja


 Mampu mengidentifikasi media sosial sesuai dengan
kebutuhan dan dasar kegiatan berikutnya.
 Mampu menentukan jenis data yang digunakan dan dipilih
sesuai dengan kebutuhan pengguna

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 53


 Mampu mengenal kebutuhan pengguna di media sosial
 Membuat akun media sosial berbasis gambar, foto, video, dan
media lainnya.
 Mampu mengelola tools media sosial sesuai dengan kebutuhan
pengguna
 Informasi terkirim sesuai dengan tujuan pengguna
5. Standar Kinerja
 Setiap tugas dikerjakan selesai tepat waktu, dan waktu yang
digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan.
 Toleransi kesalahan 10% dari hasil yang harus dicapai, tetapi
bukan kesalahan yang bersifat kritis
6. Tugas dan Instruksi Kerja
 Buatlah akun Instagram Bisnis, dan lengkapi profil dengan
segala informasi yang berkaitan dengan usaha Anda untuk
memudahkan calon konsumen dalam menghubungi usaha Anda.
 Buatlah akun Fanspage di Facebook, dan lengkapi profil dengan
segala informasi yang berkaitan dengan usaha Anda untuk
memudahkan calon konsumen dalam menghubungi usaha Anda.
 Sinkronisasi akun Facebook dengan Instagram
 Buatlah penjadwalan konten otomatis dengan menggunakan
aplikasi penjadwalan konten.

Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Membuat akun media


sosial dan penjadwalan konten dari pemberi tugas dilaksanakan dengan
benar dengan waktu yang telah ditentukan?

YA TIDAK

NAMA TANDA TANGAN


PESERTA
PENILAI

Catatan Penilai :

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 54


Aktivitas 3:
Lakukan Tugas Praktek sesuai dengan instruksi yang
diberikan.

BAGIAN KERJA 3

Unit Kompetensi : - Membuat Perencanaan Periklanan


- Mengelola Hubungan dengan Klien
- Menyusun rencana aktifitas penjualan
Pelatihan : Membuat perencanaan strategi konten dan tabel
Penjadwalan publikasi organik.

Tugas Praktek

1. Waktu Penyelesaian
Tugas untuk membuat perencanaan strategi konten dan tabel
penjadwalan publikasi organik dalam waktu 8 jam.
2. Capaian Unjuk Kerja
Peserta berhasil membuat perencanaan visualisasi konten dan tabel
penjadwalan publikasi organik konten sesuai dengan jumlah hari
yang telah ditentukan
3. Daftar Alat dan Bahan
 Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Bahan Keterangan


Laptop/PC Min spek intel dual core, RAM
1.
4 GB
Smartphone Min spek RAM 2GB, Storage
2.
>1GB
Aplikasi Perancangan Google Document,
3. Spreadsheet, Slide

 Daftar Bahan
No. Nama Bahan Keterangan
Koneksi internet
1. dengan atau tanpa
kabel Semua Peserta
2. Modul Pelatihan
3. ATK (Opsional)
4. Indikator Unjuk Kerja
 Membidik pasar sasaran dengan melakukan segmentasi
 Merumuskan tujuan kampanye komunikasi pemasaran ke dalam
pernyataan konkret

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 55


 Menghasilkan format kampanye komunikasi pemasaran berdasarkan
hasil analisis
 Merumuskan tujuan kreatif menjadi pedoman dalam pengembangan
inti dan penetapan penetrasi pesan
 Menentukan indicator keberhasilan yang akan dicapai sebagai dasar
analisa data, untuk penentuan keberhasilan program
 Strategi komunikasi pemasaran dipresentasikan kepada klien
5. Standar Kinerja
 Setiap tugas dikerjakan selesai tepat waktu, dan waktu yang
digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan.
 Toleransi kesalahan 10% dari hasil yang harus dicapai, tetapi
bukan kesalahan yang bersifat kritis

6. Tugas dan Instruksi Kerja


 Buatlah dokumen presentasi yang memuat target segmentasi
pasar dari usaha yang dikelola.
 Buatlah konsep visual dari desain konten yang akan secara
konsisten dipergunakan sebagai panduan dalam menciptakan
visualisasi pemasaran usaha Anda.
 Buatlah tabel rencana publikasi konten organik
 Buatlah tabel evaluasi publikasi konten organik sesuai dengan KPI
yang telah ditetapkan.

Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Membuat akun media


sosial dan penjadwalan konten dari pemberi tugas dilaksanakan dengan
benar dengan waktu yang telah ditentukan?

YA TIDAK

NAMA TANDA TANGAN


PESERTA
PENILAI

Catatan Penilai :

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 56


Aktivitas 4:
Lakukan Tugas Praktek sesuai dengan instruksi yang
diberikan.

BAGIAN KERJA 4

Unit Kompetensi : Merancang Strategi dan Pembelian Media


Pelatihan : Membuat tabel penjadwalan publikasi
berbayar dan membuat iklan.

Tugas Praktek
1. Waktu Penyelesaian
Tugas untuk membuat tabel penjadwalan publikasi berbayar dan
membuat iklan dalam waktu 8 jam.
2. Capaian Unjuk Kerja
Peserta berhasil membuat tabel penjadwalan publikasi berbayar, dan
membuat iklan berbayar.
3. Daftar Alat dan Bahan
 Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Bahan Keterangan


Min spek intel dual core, RAM
1. Laptop/PC
4 GB
Min spek RAM 2GB, Storage
2. Smartphone
>1GB
Facebook, Instagram,
3. Aplikasi Perancangan Facebook Business Suite,
Facebook Ads Center

 Daftar Bahan
No. Nama Bahan Keterangan
Koneksi internet
1. dengan atau tanpa
kabel Semua Peserta
2. Modul Pelatihan
3. ATK (Opsional)
4. Standar Kinerja
 Setiap tugas dikerjakan selesai tepat waktu, dan waktu yang
digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan.
 Toleransi kesalahan 10% dari hasil yang harus dicapai, tetapi
bukan kesalahan yang bersifat kritis

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 57


5. Tugas dan Instruksi Kerja
 Buatlah tabel rencana iklan berbayar di media sosial.
 Buatlah pengaturan iklan sesuai dengan target segmentasi pasar
yang telah ditetapkan, dan dipromosikan selama 2 hari.
 Buatlah tabel evaluasi iklan yang telah dipromosikan sesuai
dengan KPI yang telah ditetapkan.

Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Membuat akun


media sosial dan penjadwalan konten dari pemberi tugas
dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?

YA TIDAK

NAMA TANDA TANGAN


PESERTA
PENILAI

Catatan Penilai :

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 58


H. LAMPIRAN
KAMUS ISTILAH

UK. 1 MENGOPERASIKAN PERANGKAT LUNAK DESAIN


Software Sebuah data yang diprogram, disimpan, dan
diformat secara digital dengan tujuan serta fungsi
tertentu
Hardware Jenis komponen pada komputer yang memiliki
bentuk fisik, bisa di lihat, dan dirasakan
Aplikasi Suatu program komputer yang dibuat untuk
mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus
dari pengguna.
Desain Kerangka bentuk / rancangan

Animasi Metode di mana sebuah gambar atau objek


dimanipulasi untuk menciptakan bentuk bergerak
yang disusun secara beraturan mengikuti alur
pergerakan yang telah ditentukan pada setiap
pertambahan hitungan waktu yang terjadi.

UK 2 MENCIPTAKAN KARYA DESAIN


Branding Merupakan pencitraan agar suatu produk dapat
menarik dan melekat di benak konsumen
Logo Gambar atau huruf yang mempunyai makna
tertentu
Ilustrasi Hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan
teknik gambar, lukisan, fotografi,atau teknik seni
rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan
subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada
bentuk.
Suatu karya seni yang memiliki ukuran, bisa
Dimensi
berupa panjang, lebar, hingga volume

UK. 3 MENGGUNAKAN APLIKASI MEDIA SOSIAL

Media Sosial Sebuah media untuk bersosialisasi satu sama


lain dan dilakukan secara online yang
memungkinkan manusia untuk saling
berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Facebook Media sosial dan layanan jejaring sosial daring
Amerika yang dimiliki oleh Meta Platforms
Fitur Karakteristik khusus yang terdapat pada suatu
alat

Informasi Sekumpulan data atau fakta yang dikelola


menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi
penerimanya.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 59


UK. 4 MEMBUAT PERENCANAAN PERIKLANAN

Selling Kegiatan bertransaksi yang melibatkan uang


sebagai alat tukar.

Konten Informasi yang tersedia melalui media atau


produk elektronik.

Visual Berhubungan erat dengan mata atau penglihatan

Publikasi Suatu hal penting yang harus dilakukan oleh


seorang penulis dalam mempresentasikan apa
yang sudah dikerjakannya.

UK. 5 MENGELOLA HUBUNGAN DENGAN KLIEN


Klien Seseorang yang membayar untuk mendapatkan
produk atau jasa profesional.
Auto Reply Menjawab pesan masuk secara otomatis

UK. 6 MERANCANG STRATEGI DAN PEMBELIAN MEDIA

Iklan Bauran promosi yang memberikan pesan melalui


media seperti media online dan cetak

Budgeting Proses membuat rencana untuk membelanjakan


uang. Rencana pengeluaran ini disebut anggaran

Audience Seseorang yang berkomunikasi dengan Anda


melalui setiap media, baik itu blog, media sosial
dan lain sebagainya.

UK. 7 MENYUSUN RENCANA AKTIFITAS PENJUALAN


Penjualan Proses pemenuhan kebutuhan penjual dan
pembeli baik secara tunai maupun kredit.

Project Pelaksanaan kegiatan sementara yang


berlangsung dalam jangka waktu tertentu.

Rencana Proses berpikir yang sistematis. Tujuan dari


proses pikir ini adalah aksi yang harus dilakukan

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 60


REFERENSI

 Antonius ,AG. 2014. “Time Management : Menggunakan Waktu


Secara Efektif Dan Efisien” .
HUMANIORA Vol.5 No.2 Oktober 2014: 777-785,
 Communication, 1st Edition, 2014, Olujimi Kayode,
www.BookBoon.com, 2014
 Jurnal. 2022. Mengenal Lebih Dekat Pengertian dan Fungsi
Buyer Persona untuk Bisnis. [online] Available at:
<https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-lebih-dekat-
pengertian-dan-fungsi-buyer-persona-untuk-perusahaan/>
[Accessed 2 February 2022].
 Penjualan Management, 14th Edition, 2012, Philip Kotler and
Kevin Lane Keller, Pearson
Education, Inc., publishing as Prentice Hall, One Lake Street, Upper
Saddle River, New Jersey 07458, 2012
 Watie, E. D. S. (2016). Komunikasi dan Media Sosial
(Communications and Social Media).
 Jurnal The Messenger, 3(2), 69.
https://doi.org/10.26623/themessenger.v3i2.270 Yogananti, A. F.
(2015). Pengaruh Psikologi Kombinasi Warna Dalam Website.
ANDHARUPA:
 Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 1(01), 45–54.
https://doi.org/10.33633/andharupa.v1i01.956

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 61


UNIT KOMPETENSI

KODE UNIT : M.74100.009.02


JUDUL UNIT : Mengoperasikan Perangkat Lunak Desain
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
sikap,pengetahuan,dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan perangkat
lunak desain.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Memilih jenis 1.1 Perangkat lunak yang relevan


perangkat lunak digunakan dijelaskan sesuai jenis-jenis
dan perbedaan utamanya.
1.2 Manfaat, karakter, keunggulan dan
kekurangan dari tiap jenis perangkat
lunak yang digunakan diuraikan secara
teoritis dan melalui contoh karya.
1.3 Perangkat lunak dipilih
sesuai kebutuhan.

2. Menetapkan perangkat
2.1 Fasilitas dalam perangkat lunak
lunak digunakan secara optimal sesuai
fungsinya.
2.2 Perangkat lunak yang sesuai
dimanfaatkan untuk menghasilkan karya
desain yang produktif dan hasil kerja
yang optimal.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel
1.1 Perangkat lunak adalah program di dalam komputer
yang lazim digunakan untuk membantu perwujudan
solusi desain untuk media cetak, digital dan lingkungan.
1.2 Kriteria unjuk kerja yang dijabarkan merupakan kriteria
minimal, dimana selain kriteria-kriteria di atas masih
banyak lagi aktivitas yang dapat dilakukan dengan
menggunakan perangkat lunak desain.
1.3 Cara penilaian yang dapat dijalankan berkaitan dengan
unit kerja ini antara lain:
1.3.1 Wawancara lisan dan tertulis
1.3.2 Observasi langsung
1.3.3 Demonstrasi/unjuk kompetensi secara langsung

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 62


2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Komputer yang memadai
2.1.2 Alat pencetak dan media rekam
2.1.3 Kertas
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Contoh perangkat lunak desain
2.2.2 Penyimpan data dengan kapasitas penyimpanan
yang relevan
3. Peraturan yang diperlukan (Tidak ada.)
4. Norma dan standar (Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan pada proyek atau kegiatan kerja
yang memungkinkan calon untuk menampilkan kriteria
unjuk kerja secara langsung.
2. Persyaratan kompetensi (Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan tentang teknologi informasi
3.1.2 Teori dasar warna
3.1.3 Pengetahuan tentang satuan ukuran standar sesuai
projek
3.1.4 Pengetahuan dasar desain
3.2 Keterampilan
3.2.1 Penggunaan teknologi
3.2.2 Pemanfaatan perangkat keras penunjang
seperti alat pencetak dan media rekam

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Teliti
4.2 Cekatan

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 63


5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan dalam memilih perangkat lunak sesuai
kebutuhan
5.2 Kemampuan dalam memanfaatkan perangkat lunak yang
sesuai untuk menghasilkan karya desain yang produktif
dan hasil kerja yang optimal

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 64


KODE UNIT : M.74100.010.01
JUDUL UNIT : Menciptakan Karya Desain
DESKRIPSI UNIT: Unit kompetensi ini berhubungan dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam menciptakan karya desain.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengidentifikasi design 1.1 Kata kunci yang berkaitan dengan
brief atau project brief data- data awal dan kebutuhan
mood/karakter visual ditetapkan
melalui proses brainstorming.
1.2 Konsep desain ditentukan
berdasarkan kata-kata kunci.
1.3 Karakter/mood visual dikembangkan
sesuai arahan dari konsep desain.
2. Membuat sketsa karya 2.1 Sketsa thumbnail dikembangkan
desain sesuai konsep kreatif yang telah
ditentukan.
2.2 Sketsa kasar dimodifikasi sesuai
dengan sketsa thumbnail.
2.3 Sketsa berwarna dikembangkan
sesuai dengan sketsa kasar yang
telah disesuaikan dengan design brief.
3. Mengembangkan 3.1 Media karya desain ditentukan sesuai
wujud karya desain kebutuhan atau pesan yang ingin
disampaikan.
3.2 Elemen visualisasi karya desain
ditentukan sesuai objektif pada
project brief.
3.3 Komposisi elemen visual/layout karya
desain ditentukan sesuai dengan
prinsip desain dan objektif.
3.4 Alternatif/variasi karya desain
dikembangkan agar melengkapi
kemungkinan pencapaian konsep yang
strategis.
4. Mendiskusikan wujud 4.1 Alternatif wujud karya desain
karya desain didiskusikan kesesuaiannya dengan
konsep desain.
4.2 Karya desain yang akan
dijadikan purwarupa/dummy
ditentukan sesuai hasil diskusi wujud
karya desain.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 65


ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
5. Menciptakan 5.1 Material untuk purwarupa
purwarupa/dummy ditentukan sesuai dengan konsep
karya desain desain.
5.2 Teknik pembuatan purwarupa
ditentukan sesuai dengan konsep
desain.
5.3 Purwarupa diwujudkan secara rapi dan
komprehensif sesuai dengan konsep
desain.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk seseorang dalam
menciptakan karya desain sesuai dengan konsep yang
dikembangkan berdasarkan brief yang diberikan oleh
klien pada lingkungan kerja perseorangan maupun
perusahaan. Baik untuk penerapan pada media cetak,
digital maupun lingkungan.
1.2 Unit kerja ini meliputi proses kreatif penciptaan karya
desain yang dimulai dari mengidentifikasikan kata kunci
dan pemilihan konsep melalui proses brainstorming,
mendefinisikan mood/karakter visual, pembuatan
thumbnails hingga tahap desain komprehensif, serta
pembuatan contoh purwarupa/ dummy.
1.3 Tahap pengerjaan thumbnails hingga sketsa berwarna
biasanya dilakukan dengan teknik manual. Sedangkan
tahap pengerjaan desain komprehensif dilakukan
dengan menggunakan perangkat lunak-perangkat
lunak/software desain.
1.4 Kata kunci adalah kata penting yang bisa
mendeskripsikan sesuatu.
1.5 Mood/karakter visual adalah suasana dari rasa tertentu
atau keadaan pikiran, umumnya dinyatakan dengan
kata-kata sifat.
1.6 Sketsa thumbnail adalah gambar tahap awal yang

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 66


menunjukkan desain yang diusulkan, dalam ukuran
kecil dan beberapa alternatif.
1.7 Sketsa kasar adalah gambar tahap awal yang
menunjukkan desain yang diusulkan.

1.8 Purwarupa/dummy adalah replika/model dari sebuah


rancangan yang menyerupai hasil akhir namun
umumnya belum sampai memperlihatkan detail dari
hasil akhir produksi.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Kertas untuk kebutuhan sketsa manual
2.1.2 Alat tulis dan gambar seperti pensil dan lain lainnya
2.1.3 Komputer yang memadai
2.1.4 Alat pencetak dan media rekam
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Perangkat lunak desain terdiri dari perangkat lunak
vector drawing (penggunaan bentuk geometri
seperti titik, garis, kurva, dan bentuk atau poligon-
yang semuanya didasarkan pada ekspresi
matematika, untuk mewakili gambar dalam
komputer grafis), image-editing (meliputi proses
mengubah gambar, baik foto digital, chemical atau
gambar ilustrasi tangan), dan desktop-publishing
(menghasilkan tata letak, kualitas tipografi pada
teks dan gambar sebagaimana layaknya kualitas
pada cetakan).

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

4. Norma dan standar


4.1 Norma
4.1.1 Kode Etik Profesi Desainer Grafis

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 67


4.2 Standar
4.2.1 Kerangka kerja proses desain
PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan pada proyek atau kegiatan kerja
yang memungkinkan calon untuk menampilkan kriteria
unjuk kerja secara langsung.
1.2 Penilaian lebih banyak dilakukan di tempat kerja,
namun kadangkala bisa juga dilakukan di luar tempat
kerja. Metode penilaian yang dapat dijalankan
berkaitan dengan unit kerja ini antara lain: wawancara
lisan dan tertulis, observasi langsung, demonstrasi
langsung, mengulas portofolio yang disertai dengan
project/design brief.
2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.74100.001.02: Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain
2.2 M.74100.002.02: Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi
2.3 M.74100.003.02: Menerapkan Pengetahuan Produksi Desain
2.4 M.74100.009.02: Mengoperasikan Perangkat Lunak Desain

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan dasar desain grafis dan prinsip-prinsip
desain
3.1.2 Pengetahuan tentang warna
3.1.3 Pengetahuan tentang layout
3.1.4 Pengetahuan tentang tipografi
3.1.5 Pengetahuan dasar fotografi dan ilustrasi
3.1.6 Pengetahuan tentang prinsip dasar komunikasi
3.1.7 Pengetahuan tentang hak cipta
3.1.8 Penguasaan perangkat lunak desain yang
meliputi software- sofware vector-drawing, image-
editing dan desktop publishing
3.2 Keterampilan
3.2.1 Sketsa manual

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 68


3.2.2 Pemanfaatan teknologi
3.2.3 Kepekaan terhadap warna
3.2.4 Kepekaan terhadap estetika desain

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Memiliki kesadaran budaya
4.2 Bersikap komunikatif
4.3 Memiliki integritas
4.4 Bertanggung jawab

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengidentifikasi design brief atau project brief
5.2 Kemampuan membuat sketsa dan wujud karya desain
5.3 Kemampuan mengembangkan ide/brainstorming dan berdiskusi
5.4 Keterampilan menciptakan purwarupa/dummy karya desain

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 69


KODE UNIT : J.63OPR00.010.2
JUDUL UNIT : Menggunakan Aplikasi Media Sosial
DESKRIPSI UNIT : Unit ini menentukan kompetensi, pengetahuan,
dan sikap kerja yang diperlukan dalam
menggunakan aplikasi media sosial secara
umum.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Memilih media sosial 1.1 Kebutuhan media sosial diidentifikasi
sebagai dasar kegiatan berikutnya.
1.2 Jenis Data yang akan digunakan dipilih
sesuai dengan kebutuhan pengguna.
1.3 Aplikasi media sosial dipilih sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
2. Mengelola akun 2.1 Akun pada aplikasi dibuat sesuai dengan
(account) di media kebutuhan pengguna.
sosial 2.2 Jejaring Sosial dipelihara sesuai
tujuan pengguna.
2.3 Tools dikelola sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
3. Mengirim informasi 3.1 Konten informasi diperiksa sesuai
dengan
kriteria pengguna.
3.2 Target Penerima ditentukan sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
3.3 Informasi di kirim sesuai dengan tujuan
pengguna.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel
1.1 Media sosial adalah sebuah media online, dimana para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi,
dan menciptakan isi meliputi: WhatsApp, Facebook,
Google+, Twitter, Blogger, YouTube, Line, BBM, Path,
Instagram, LinkedIn, Telegram dan lainnya.
1.2 Jenis Data adalah informasi yang akan ditampilkan dalam
media social seperti Teks, Image, Audio, Video, animasi.
1.3 Dipelihara jejaring sosial adalah menambah,
mengurangi dan memfilter pertemanan pada jejaring
sosial.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 70


1.4 Tools adalah aplikasi tambahan yang akan ditambahkan
untuk keperluan khusus.
1.5 Kriteria :
1.5.1 Konteks/informasi tersebut benar, baik dari sisi isi,
sumber, waktu dan tempat, latar belakang serta
konteks informasi disampaikan.
1.5.2 Bermanfaat, baik bagi diri penyebar maupun bagi orang
atau kelompok yang akan menerima informasi tersebut.
1.5.3 Bersifat umum, yaitu informasi tersebut cocok dan layak
diketahui oleh masyarakat dari seluruh lapisan
sesuai dengan keragaman orang/khalayak yang akan
menjadi target sebaran informasi.
1.5.4 Tepat waktu dan tempat, yaitu informasi yang akan
disebar harus sesuai dengan waktu dan tempatnya
karena informasi benar yang disampaikan pada waktu
dan/atau tempat yang berbeda bisa memiliki perbedaan
makna.
1.5.5 Tepat Konteks, informasi yang terkait dengan
konteks tertentu tidak boleh dilepaskan dari
konteksnya, terlebihditempatkan pada konteks yang
berbeda yang memiliki kemungkinan pengertian yang
berbeda.
1.5.6 Memiliki hak, orang tersebut memiliki hak untuk
penyebaran tidak melanggar hak seperti hak
kekayaan intelektual dan tidak melanggar hak privacy.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Perangkat keras komputer atau mesin sejenis yang
digunakan untuk melakukan komunikasi dengan
media sosial
2.1.2 Perangkat lunak media sosial yang pilih untuk
digunakan
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Perlengkapan sesuai kebutuhan dan lingkungan

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 71


yaitu koneksi internet dengan dan tanpa kabel
2.2.2 Perlengkapan untuk peserta yang berkebutuhan
khusus

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (KIP)
3.2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang
perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

4. Norma dan standar


4.1 Norma
4.1.1 Etika yang terkait dengan profesi bidang teknologi
informasi
4.2 Standar
4.2.1 SOP atau manual panduan teknis penggunaan media
sosial

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian
1.1 Kompetensi ini diujikan secara praktik di tempat kerja atau
laboratorium komputer atau tempat lain yang
memungkinkan untuk dilakukan penilaian.
1.2 Penilaian secara holistic dengan unit lain yang relevan
dengan peran sektor industri, tempat kerja dan pekerjaan
yang sesuai dianjurkan.
1.3 Proses penilaian dan teknik harus sesuai dengan budaya
dan sesuai dengan tingkat keterampilan komunikasi,
bahasa, membaca dan menghitung kapasitas calon dan
pekerjaan yang dilakukan.
1.4 Dalam kasus dimana penilaian praktis digunakan, harus
dikombinasikan dengan pertanyaan yang ditargetkan
untuk menilai pengetahuan yang diperlukan.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 72


2. Persyaratan
kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Penggunaan media sosial
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengumpulkan dan menganalisa kebutuhan pengguna
3.2.2 Berhubungan dengan pertemanan di jejaring sosial

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Berintegritas
4.2 Selalu mengikuti kode etik
4.3 Mau belajar
4.4 Dokumentation skills
4.5 Verbal communication

5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian memeriksa konten informasi sesuai dengan krite

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 73


KODE UNIT : M.731000.001.01
JUDUL UNIT : Membuat Perencanaan Periklanan
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam membuat perencanaan
periklanan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Meneliti sumber 1.1 Data dianalisis untuk memperoleh
permasalahan permasalahan-permasalahan pemasaran.
klien
1.2 Data disimpulkan sebagai dasar untuk
penetapan perumusan permasalahan
utama pemasaran.
1.3 Permasalahan klien dirumuskan untuk
mendasari penentuan solusi
permasalahan utama.
2. Merumuskan 2.1 Rumusan masalah dijawab untuk
strategi sebagai menentukan strategi.
solusi 2.2 Pasarsasaran dibidik dengan melakukan
permasalahan segmentasi, targeting, dan menetapkan
klien berdasarkan positioning untuk memperoleh ketepatan
hasil analisis ruang lingkup khalayak sasaran dan
keselarasan dengan penetapan inti pesan.
2.3 Tujuan kampanye komunikasi
pemasaran ditentukan yang dirumuskan ke
dalam pernyataan konkret, untuk
mendasari arah penyusunan dan menjadi
dasar penentuan keberhasilan
pencapaian program periklanan.
2.4 Format kampanye komunikasi pemasaran
ditentukan dengan cara menganalisis dan
memilih bauran elemen komunikasi
pemasaran, untuk mendapatkan
kesesuaian pemilihan elemen-elemen
promosi yang akan digunakan.
3. Menentukan 3.1 Ide besar (core concept) ditentukan ke
pesan utama dalam proposisi nilai dan bentuk konkret
kampanye menjadipesan utama, untuk menjadi dasar
pemasaran penyusunan bentuk kongkrit eksekusi inti
pesan.
3.2 Jenis khalayak sasaran ditentukan agar
memperoleh ketepatan dalam penentuan
cara penetrasi pesan.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 74


ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3 Tanggapan atau (response) khalayak


sasaran dirumuskan untuk memastikan
pesan yang disampaikan akan diterima
khalayak sasaran sesuai dengan yang
direncanakan.
4.1 Data tentang pemahaman produk (tangible
dan intangible) dikumpulkan dan
disesuaikan dengan khalayak sasaran,
untuk memperoleh ketepatan dalam
penentuan strategi pesan dan media.
4.2 Tujuan kreatifdirumuskan untuk menjadi
pedoman dalam pengembangan inti dan
penetapan penetrasi pesan.
4.3 Tujuan media dirumuskan untuk
memperoleh ketepatan dalam
penjangkauan (reach) khalayak sasaran,
4.Mengarahkan konsep pengulangan pesan (frequency), dan
pendekatan kreatif dan media periode penjadwalan (continuity)
penyampaian pesan melalui media.
4.4 Pesan iklan ditetapkan dengan
menjabarkan ide besar ke dalam bentuk
yang lebih kongkrit (verbal dan visual),
agar khalayak sasaran dapat menerima
pesan yang disampaikan melalui media
dengan benar.
4.5 Data tentang produk, khalayak sasaran,
dan inti pesan yang telah ditetapkan
dikoordinasikan dengan bagian kreatif dan
media, agar tercapai keselarasan dalam
penyusunan strategi pesan dan media.
5.1 Rencana evaluasi/penelitian dampak
program kampanye ditentukan,
berdasarkan pencapaian tujuan
kampanye periklanan yang telah
ditetapkan.
5.Menentukan parameter 5.2 Indikator keberhasilan yang akan dicapai
evaluasi ditentukan sebagai dasar analisa data,
untuk penentuan keberhasilan program.
5.3 Hasil evaluasi dijadikan rekomendasi, untuk
perbaikan dan kesinambungan program
periklanan atau komunikasi pemasaran
berikutnya.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 75


BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
Unit kompetensi ini berlaku untuk menjelaskan proses membuat
perencanaan periklanan, yakni:
1.1 Menyamakan persepsi produsen/pengiklan tentang
keterkaitan konsumen dengan merek atau produk (barang,
jasa, dan ide) agar terjadi transaksi atau penjualan.
1.2 Kampanye yang dimaksud adalah pelaksanaan program
promosi atau komunikasi pemasaran atas produk yang
dipasarkan.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Komputer
2.1.2 Printer
2.1.3 Media audio visual
2.1.4 Internet
2.1.5 Aplikasi software penelitian
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Berkas profile klien
2.2.2 Data pasar, konsumen, dan persaingan
2.2.3 Data sumber daya klien
2.2.4 Data profil khalayak sasaran
2.2.5 Proposal strategi komunikasi pemasaran
2.2.6 Data produk dan atributnya
2.2.7 Data perencanaan media

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan konsumen
3.2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
3.3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
3.4 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 tentang
Pengamanan Rokok bagi Kesehatan

3.5 Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Kep.


368/MEN.KES/SK/IV/1994 tentang Pedoman Periklanan

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 76


Obat Bebas, Obat Tradisional, alat Kesehatan, Kosmetika,
perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Makanan-Minuman
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Etika Pariwara Indonesia Tahun 2005 (Revisi Ketiga)
4.2 Standar
4.2.1 Standar Operating Procedure (SOP) dalam
membuat perencanaan periklanan

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini dinilai berdasarkan tingkat kemampuan
dalam membuat perencanaan periklanan. Penilaian dapat
dilakukan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) dengan cara:
1.1 Wawancara mengacu kepada Kriteria Unjuk Kerja.
1.2 Demonstrasi secara konseptual dalam rangka
aktualisasi pelaksanaan pekerjaan.
1.3 Metode-metode lain yang relevan.

2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.731000.003.01 Merancang Strategi Kreatif dan
Pembuatan Iklan
2.2 M.731000.004.01 Merancang Strategi dan Pembelian Media

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Dasar-Dasar Pemasaran
3.1.2 Komunikasi Pemasaran Terpadu
3.1.3 Periklanan
3.1.4 Perilaku Konsumen
3.1.5 Manajemen Merek

3.1.6 Manajemen Anggaran


3.1.7 Perencanaan Kreatif Periklanan

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 77


3.1.8 Perencanaan Media Periklanan
3.1.9 Metodologi Penelitian Sosial dan Komunikasi
3.1.10 Statistik Terapan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Identifikasi masalah
3.2.2 Problem solving
3.2.3 Berkomunikasi
3.2.4 Evaluasi program kampanye
3.2.5 Membuat kesimpulan dan rekomendasi

4. Sikap yang dibutuhkan


4.1 Teliti
4.2 Tanggung jawab

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan menyimpulkan data sebagai dasar untuk
penetapan perumusan permasalahan utama pemasaran

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 78


KODE UNIT : M.731000.002.01
JUDUL UNIT : Mengelola Hubungan dengan Klien
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalammengelola hubungan dengan klien.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Melakukan 1.1 Contact report dibuat, didokumentasikan,
Hubungan Kerja dan didistribusikan untuk menyamakan
Harian dengan Klien referensi hasil pertemuan dengan klien.
1.2 Hubungan baik dengan klien dibina
secara interpersonal agar terjadi
kelancaran dalam proses pengembangan
program berdasarkan kesepakatan.
2. Mengidentifikasi 2.1 Data kebutuhan klien dikumpulkan
Kebutuhan untuk menjaga relevansi rencana
Periklanan Klien program dengan tujuan perusahaan
klien.
2.2 Kebutuhan periklanan klien diidentifikasi
agar dapat menetapkan program yang
akan direncanakan.
3. Mengajukan 3.1 Presentasi strategi komunikasi
Persetujuan Klien pemasaran kepada klien dilakukan untuk
memperoleh kesepakatan rencana
program yang akan dilaksanakan.
3.2 Negosiasi dengan klien agar terjadi
pemahaman substansi yang mungkin
berbeda dengan persepsi klien.
4. Melakukan Penyusunan 4.1 Data hasil pertemuan dengan klien
Laporan Pertemuan disiapkan, untuk menjadi pedoman
apabila ada perkembangn atau
perubahan program yang sudah
direncanakan.
4.2 Hasil pertemuan disusun, distribusikan
dan dilaporkan untuk menjaga
keelarasan pada semua bagian yang
terkait dengan penyusunan rencana
program.
5. Memantau 5.1 Data perkembangan pasar disiapkan dan
Perkembangan diolah, untuk memahami proses dan
Pasar Produk Klien hasil capaian program yang sudah
diterapkan.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 79


ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
5.2 Data perkembangan pasar dievaluasi dan
dilaporkan sebagai dasar pertimbangan
dalam memberikan masukkan ke klien
untuk perbaikan atau dasar
pertimbangan dalam penyusunan
program mendatang untuk
kesinambungan.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel
Unit kompetensi ini berlaku untuk melaksanakan
pengelolaan hubungan dengan klien.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat Komunikasi
2.1.2 Komputer dan printer
2.1.3 Media audio visual
2.1.4 Aplikasi pemantauan data (data monitoring)
2.1.5 Internet
2.1.6 ATK
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Client Brief
2.2.2 Data profil klien
2.2.3 Data pasar produk klien
2.2.4 Data kebutuhan periklanan klien

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan konsumen
3.2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
3.3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
3.4 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 tentang
Pengamanan Rokok bagi Kesehatan

3.5 Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Kep. 368/


MEN.KES/ SK/IV/1994 tentang Pedoman Periklanan Obat

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 80


Bebas, Obat Tradisional, alat Kesehatan, Kosmetika,
perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Makanan-Minuman
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Etika Pariwara Indonesia Tahun 2005 (Revisi Ketiga)
4.2 Standar
4.2.1 Standar Operating Procedure (SOP) pelaksanaan
pengelolaan hubungan dengan klien
PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini dinilai berdasarkan tingkat kemampuan
dalam mengelola hubungan dengan klien. Penilaian dapat
dilakukan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) dengan cara sebagai
berikut:
1.1 Wawancara mengacu kepada Kriteria Unjuk Kerja.
1.2 Demonstrasi secara konseptual dalam rangka aktualisasi
pelaksanaan pekerjaan.
1.3 Menunjukkan hasil kerja yang pernah dilaksanakan sesuai
perencanaan baik dalam bentuk fisik maupun laporan
dan/atau metode-metode lain yang relevan.
2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.731000.003.01 Merancang Strategi Kreatif dan
Pembuatan Iklan
2.2 M.731000.004.01 Merancang Strategi dan Pembelian Media

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Dasar-Dasar Pemasaran
3.1.2 Komunikasi Pemasaran Terpadu
3.1.3 Periklanan

3.1.4 Perilaku Konsumen


3.1.5 Manajemen Merek
3.1.6 Perencanaan Kreatif Periklanan
3.1.7 Perencanaan Media Periklanan
BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 81
3.1.8 Strategi Bisnis dan Pemasaran
3.1.9 Lobi dan Negosiasi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Berkomunikasi dan presentasi
3.2.2 Kemampuan lobi dan negosiasi

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Tanggung jawab
4.4 Percaya diri

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan mengumpulkan data kebutuhan klien untuk
menjaga relevansi rencana program dengan tujuan
perusahaan klien

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 82


KODE UNIT : M.731000.004.01
JUDUL UNIT : Merancang Strategi dan Pembelian Media
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan
keterampilan dan sikap, yang dibutuhkan dalam
perancangan strategi dan pembelian media.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Mengumpulkan 1.1 Kriteria sumber informasi datamedia
informasi data ditetapkan, untuk mendapatkan ketepatan
media yang sesuai data media dengan khalayak sasaran.
untuk klien 1.2 Data media yang sesuai dikumpulkan,
untuk dianalisis.
2. Melakukan analisis 2.1 Data yang terkumpul disiapkan, untuk
informasi data yang dijadikan dasar pemilihan media.
telah dikumpulkan 2.2 Data dianalisis, untuk menetapkan
jangkauan, frekuensi, dan penjadwalan
media terpilih.
3. Menyusun 3.1 Penggunaan media periklanan
strategi direncanakan, untuk menetapkan tujuan
penggunaan media.
media 3.2 Strategi kampanye media periklanan
disusun, agar tujuan media tercapai
secara optimal.
4. Memilih media 4.1 Data media iklan disiapkan, untuk
yang sesuai mengklasifikasi media sebagai media
utama atau pendukung.
4.2 Media iklan yang akan digunakan dipilih
dan ditetapkan, untuk memilih kesesuaian
dengan sifat produk dan ketepatan
khalayak sasaran.
5. Membuat 5.1 Informasi tentang total biaya periklanan,
perhitungan return danformasi total advertising value
on customer disiapkan dan dihitung, untuk
investment memperkirakan dampak media.
kampanye 5.2 Metode perhitungan yang disepakati
periklanan dengan klien ditentukan, untuk dijadikan
dasar evaluasi media.
5.3 Advertising ROCI dihitung, untuk
memperkirakan keterkaitan dana yang
diinvestasikan dalam program promosi
dengan tujuan pemasaran dan bisnis
perusahaan.

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 83


ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

6. Melakukan 6.1 Menyiapkan data rencana


perencanaan media pembelanjaan media, untuk
pertimbangan dalam penetapan tujuan
dan strategi media.
6.2 Menyusun perencanaan media, untuk
dijadikan dasar dalam implementasi
pembelian media.
7. Melakukan 7.1 Pembelanjaan media dilakukan, untuk
pertanggungjawaban memperoleh kepastian penempatan
biaya atau penayangan iklan dan materi
promosi lainnya.
7.2 Materi iklan dikoordinasikan dengan
pihak media houses, untuk kepastian
penempatan atau penayangan materi
iklan dan promosi lainnya.
7.3 Pelaksanaan penayangan materi
iklan dievaluasi, untuk memantau
kesesuaian penempatan atau
penayangan media dengan rencana
yang ditetapkan.
8. Melakukan 8.1 Data media diinvestigasi serta metode
negosiasi dengan negosiasi dan posisi tawar ditetapkan,
media houses untuk memperoleh biaya pembelanjaan
media yang optimal.
8.2 Hasil investigasi dilaporkan, untuk
dijadikan dasar kesepakatan antara
agen dengan media houses.
9. Melakukan monitoring 9.1 Data hasil negosiasi disiapkan, untuk
eksekusi memantau ketepatan waktu dan biaya
pembelanjaan media penempatan atau penayangan di
media.
9.2 Hasil eksekusi dipantau, untuk
mengevaluasi penggunaan dan
manfaat biaya media.
9.3 Laporan administrasi dibuat, untuk
pertanggung jawaban pada klien.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel
Unit kompetensi ini berlaku untuk melaksanakan perancangan
strategi dan pembelian media.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 84


2.1.1Komputer
2.1.2 Internet
2.1.3 Audio Visual
2.1.4 Aplikasi pengumpulan informasi data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Data media
2.2.2 Data pembelanjaan media
2.2.3 Data hasil negosiasi
2.2.4 Data hasil pelaksanaan pembelanjaan media
2.2.5 Data tentang Return on Customer Investment (ROCI)

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan konsumen
3.2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
3.3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
3.4 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 tentang
Pengamanan Rokok bagi Kesehatan
3.5 Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Kep.368/
MEN.KES/ SK/IV/1994 tentang Pedoman Periklanan
Obat Bebas, Obat Tradisional, alat Kesehatan,
Kosmetika, perbekalan Kesehatan Rumah Tangga,
Makanan-Minuman

4. Norma dan standar


4.1 Norma
4.1.1 Etika Pariwara Indonesia Tahun 2005 (revisi ketiga)
4.2 Standar
4.2.1 Standar Operating Procedure (SOP) yang terkait

dan diberlakukan di perusahaan periklanan

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini dinilai berdasarkan tingkat kemampuan

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 85


dalam merancang strategi dan pembelian media.Penilaian dapat
dilakukan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) dengan cara sebagai
berikut:
1.1 Wawancara mengacu kepada Kriteria Unjuk Kerja.
1.2 Demonstrasi secara konseptual dalam rangka aktualisasi
pelaksanaan pekerjaan.
1.3 Menunjukkan hasil kerja yang pernah dilaksanakan sesuai
perencanaan baik dalam bentuk fisik maupun laporan
dan/atau metode-metode lain yang relevan.
2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.731000.003.01 Merancang Strategi Kreatif dan
Pembuatan Iklan (Creative)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Dasar-Dasar Pemasaran
3.1.2 Komunikasi Pemasaran Terpadu
3.1.3 Periklanan
3.1.4 Perilaku Konsumen
3.1.5 MetodePengumpulan Data
3.1.6 Statistik Terapan
3.1.7 Perencanaan Media Periklanan
3.1.8 Strategi Komunikasi dan Psikologi Komunikasi Massa
3.1.9 Negosiasi dan Persuasi
3.1.10 Monitoring dan Evaluasi Media
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menginterpretasi datamedia dan membuat kesimpulan
3.2.2 Menguasai perencanaan media mix
3.2.3 Mengidentifikasi biaya periklanan
3.2.4 Membuat advertising value
3.2.5 Menghitung advertising ROCI
3.2.6 Menguasai teknik presentasi
3.2.7 Melakukan evaluasi media
3.2.8 Membuat dan mendokumentasikan laporan

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 86


4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti
4.2 Tanggung jawab

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan menganalisis data untuk menetapkan
jangkauan, frekuensi, dan penjadwalan media terpilih

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 87


KODE UNIT : M.702090.006.01
JUDUL UNIT : Menyusun Rencana Aktifitas Penjualan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menyusun rencana aktifitas penjualan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melaksanakan 1.1 Daftar dan target pekerjaan harian
pengelolaan waktu dibuat
1.2 Prioritas pekerjaan dalam sehari
ditentukan
2. Melaksanakan 2.1 Teritori yang menjadi
pengelolaan teritori tanggungjawab pekerjaannya dipetakan
2.2 Prioritas pelanggan ditentukan
2.3 Rencana kunjungan berdasarkan
teritori ditentukan

BATASAN VARIABEL :
1. Konteks Variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk melaksanakan pengelolaan waktu dan
melaksanakan pengelolaan teritori, yang digunakan untuk
menyusun rencana aktifitas penjualan
1.2 Pengelolaan waktu memiliki peranan penting karena mengurangi
stres, menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan
kehidupan pribadi, meningkatkan produktivitas dari tenaga penjual
itu sendiri, dan mencapai tujuan atau target dari tenaga penjual itu
sendiri.
1.3 Tahap dalam melakukan pengelolaan waktu termasuk di dalamnya
mengecek kegiatan harian, menyusun tujuan pribadi, daftar
pekerjaan harian, mencatat hal penting dalam kalender, menyusun
kegiatan harian
1.4 Pengelolaan teritori penting karena tenaga penjual dapat
mengunjungi wilayah cakupan dengan lebih baik, mengurangi
harga pokok penjualan dengan berbagai efisiensi, meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan, dan dapat melakukan evaluasi kerja
dengan lebih akurat.
1.5 Tahap dalam melakukan pengelolaan teritori meliputi

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 88


penentuan segmen teritori, mengelola potensi setiap
area, menyusun prioritas terhadap area.

2. Peralatan dan perlengkapan:


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor

3. Peraturan-peraturan: (Tidak ada.)

4. Norma dan standar: (Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN :
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian
yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi ini terkait dengan menyusun rencana
aktifitas penjualan
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan
atau di tempat kerja dan atau di Tempat Uji
Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
Untuk bisa menerapkan unit kompetensi ini, unit
kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
2.1 M.702090.001.01 : Mengidentifikasi elemen pemasaran
perusahaan
2.2 M.702090.002.01 : Melaksanakan komunikasi efektif
2.3 M.702090.003.01 : Melaksanakan penulisan bisnis (business
writing)
2.4 M.702090.004.01 : Melakukan pendekatan kepada calon
pelanggan
potensial
2.5 M.702090.005.01 : Melaksanakan keterampilan penjualan

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 89


3. Pengetahuan dan keterampilan:
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Konsep manajemen waktu (time management)
3.1.2 Konsep pengelolaan teritori (territory management)
3.2 Keterampilan: tidak ada

4. Sikap kerja yang dibutuhkan:


4.1 Cekatan dalam mempelajari variasi teknik mengelola
teritori penjualan dan pola rute kerja tenaga penjual.
4.2 Ulet dalam melakukan analisa lingkungan bisnis, baik
kebutuhan jalur distribusi, pesaing usaha, ataupun
proposisi perusahaan dalam menyesuaikan diri
terhadap konteks persaingan yang sedang dihadapi

5. Aspek kritis:
Ketepatan dalam mengelola waktu dan teritori

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 90


NAMA PENYUSUN

NO. NAMA PROFESI

1. Riza Rahardian,S.T - Instruktur BDI Jakarta


2. Mochamad Ridwansyah,S.ST - Instruktur BDI Jakarta
3. Ridya Amerani Pra Lovian, S.ST - Instruktur BDI Jakarta
4. Nery Mahartany, A.md - Instruktur BDI Jakarta
5. Bagas Nur Wibowo, SE - Widyaiswara BDI Jakarta

BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 91


BALAI DIKLAT INDUSTRI JAKARTA 92

Anda mungkin juga menyukai