Anda di halaman 1dari 5

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Hal yang Membahayakan

Tindakan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja tidak

harus mahal.

a. Pengamanan pelaksanaan

Agar pembuatan batu bata dapat dilakukan dengan aman, alat-alat pengamanan harus

lengkap dan pekerja batu bata harus mengerti dan dapat serta mau menggunakan alat pengaman

tersebut, dalam hal ini yang penting adalah :

a) Persiapan bahan baku

 Menggunakan baju kerja yang sesuai dan aman

 Pemakaian pelindung dengan baik

 Pengamanan terhadap bahaya ketika mengambil tanah di gunung maupun pasir di

laut.

b) Pencampuran

 Menggunakan alat pelindung diri dengan baik.

 Pengamanan diri dari bahaya tergiling kaki oleh mobil traktor.

c) Pencetakan

 Menggunakan alat pelindung diri dengan baik .

 Pengamanan diri dari infeksi cacing.


b. Pengawasan umum

Untuk mendapatkan mutu batu bata yang baik perlu adanya pengawasan pada peralatan

yang digunakan, bahan dan alat yang dipilih, pelaksanaan dan keterampilan. Pengawasan yang

dimaksud diatas diterangkan sebagai berikut  :

- Pengawasan peralatan

Dengan menggunakan peralatan yang sempurna, akan diperoleh mutu hasil batu bata yang baik

dan efisiensi kerja yang tinggi, karena itu diperlukan sistem manajemen yang dapat menentukan

cara-cara pemilihan alat, pembelian alat, peminjaman alat kepada pekerja dan cara memperbaiki

alat yang rusak.

- Pengawasan bahan batu bata

Pengaturan pengambilan tanah liat baik dalam jenis maupun dalam jumlah harus menjamin agar

selalu terdapat jumlah persediaan seperti yang telah ditentukan dan yang sesuai dengan jadwal

pelaksanaan.

- Pengawasan pelaksanaan

Apabila proses batu bata telah ditentukan, maka perlu untuk mengadakan pengawasan agar

prosedur pembuatan batu bata diikuti sepenuhnya. Untuk mempermudah pengawasan dan

menghindari kesalahan perlu dibuat petunjuk kerja yang terperinci yang meliputi kondisi

pembuatan batu bata, penggunaan alat, pemakaian bahan, prosedur pengerjaan dan cara-cara

mengadakan perbaikan bila terjadi cacat.

- Pengawasan keterampilan 

Untuk mendapatkan pekerja batu bata yang terampil perlu diadakan pelatihan dan

pendidikan.Tiap-tiap pekerja batu bata harus mempunyai kualifikasi berdasarkan peraturan yang
ditentukan oleh badan yang berwenang dalam bidang konstruksi yang sesuai dan menguasai

tentang pembuatan batu bata.

- Pengawasan proses

Pengawasan terhadap proses ditujukan untuk mempertinggi produktivitas, yang berarti hasil

yang baik dengan cepat dan murah. Pengawasan proses meliputi pengawasan dan pengaturan

tempat, pengaturan pekerja, pengaturan bahan, alat dan lain sebagainya.

 Bahaya Dalam Pembuatan batu bata

Pada pekerjaan pembuatan batu bata banyak risiko yang akan terjadi apabila tidak hati-

hati terhadap penggunaan peralatan dan posisi kerja yang salah. Beberapa risiko bahaya yang

paling utama pada pembuatan batu bata antara lain :

a. Tergiling traktor

Selama proses pencampuran potensi bahaya yang akan terjadi yaitu tergiling kaki oleh traktor.

b.Infeksi cacing

Infeksi cacing dapat terjadi jika tidak menggunakan alat pelindung diri dengan baik dan juga

3.2 Hazard yang Ditemukan

Keselamatan kesehatan kerja bagi seorang pekerja batu bata pada proses pembuatan batu

bata sangat diperlukan karena dalam proses produksi suatu pekerjaan dibutuhkan pekerjaan batu

bata yang produktivitasnya tinggi tanpa merugikan semua pihak yang terkait didalamnya, baik

bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Pada proses pembuatan batu bata banyak sekali hal-hal

yang membahayakan dan perlu diperhatikan baik bagi pekerja batu bata dari pengambilan

tanah,pencampuran maupun di pencetakan, dan orang-orang disekitarnya, hal-hal tersebut

diantaranya adalah sebagai berikut:


 Jatuh ketika menaikkan maupun menurunkan tanah liat atau pasir ke mobil truk.

 Tergiling traktor

 Infeksi cacing

3.3 Peraturan Perundang-Undangannya

Keselamatan kesehatan kerja dalam proses pembuatan batu bata akan terwujud apabila

didukung oleh semua pihak baik dari pemerintah dalam bentuk UndangUndang tentang

perlindungan terhadap keselamatan kesehatan kerja dan pihak-pihaklain yang terkait didalamnya

Hal ini tertuang dalam:

UU RI No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, pasal 12: tenaga kerja memiliki

kewajiban dan untuk menggunakan APD dan menyatakan keberatan jika syarat K3 dalam

APD yang diwajibkan diragukan olehnya.

Menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja sebagai

berikut :

 mencegah dan mengurangi kecelakaan

 memberi pertolongan pada kecelakaan

 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu,

kotoran, hembusan angin.

 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun fisik,

keracunan, infeksi dan penularan

 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

 memeliharan kebersihan, kesehatan dan ketertiban


 memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses

kerjanya

 mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang, binatang, tanaman atau barang

 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan

barang

 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang

 bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

Anda mungkin juga menyukai