3.
Cleaning equipment
Kelompok Brush
1) Floor brush
2) hand brush
3) toilet bowl brush
4) steel brush
5) scrubbing brush
2. Kelompok Container
Peralatan yang dipergunakan untuk membawa atau menampung alat-alat lain dan
bahan pembersih serta dapat juga dipergunakan untuk membawa air, mencuci dan
lain-lain. Contoh :
1) room attendant trolley cart
2) linen trolley
3) public area trolley cart
4) pail
5) bucket
6) garbage can
7) dust pan
8) water scope dan lain-lain.
3. Kelompok Linen
Peralatan pembersih yang terbuat dari kain atau lena, yang digunakan untuk
operasional sehari-hari oleh petugas housekeeping.
Contoh :
1) cleaning cloth (dusting cloth, glass cloth, floor cloth)
2) mop hair
3) floor duster
4) wall duster
6. Kelompok Other/lain-lain
Adalah peralatan pembersih yang tidak termasuk dalam pengelompokkan peralatan
sebelumnya.
Contoh :
1) Window squeezer/window wiper
2) Floor squeezer
3) Gun sprayer
4) Puty knife
5) Mop wringer
6) Mop
7) Sponge
8) Scotch brite
9) Stell wool
10) Camois
11) Wet coution, dan lain-lain
Agar kita mendapatkan hasil yang maksimal dalam bekerja dan memperoleh alat
sesuasi dengan yang diinginkan, kita perlu pertimbangan-pertimbangan tertentu di
dalam mengadakan cleaning equipment:
a. Peralatan harus kuat dan tahan lama
b. Peralatan harus mudah dipergunakan
c. Peralatan harus aman
d. Bentuk sederhana, sehingga mudah dibersihkan
e. Kontruksi sederhana, sehingga mudah dalam perawatan dan perbaikan
f. Suku cadang tersedia di pasaran
g. Suara tidak bising
h. Murah harganya
5 Asam (Acid)
6 Alkalis (Alkaline)
10 Pembasmi Kuman
(Desinfectan)
11 Pembersih Logam
(Metal Cleaner)
ü Air
ü Tiner
ü Minyak Tanah
ü Spritus
ü Bensin
ü Amoniak
c. Sabun dan Detergent, yaitu bahan pembersih yang terbuat dari lemak hewan.
ü Contoh Sabun : Sabun batangan dan sabun cair mandi
ü Contoh Detergen :
1) Nobla (bubuk)
2) Sabun colek
3) Forward
4) Super busa
5) Rinso (terbuat dari lemak tumbuhan)
3. Bahan Pembersih (Cleaning Supplies) yang baik pada umumnya harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Biodegradable
yaitu dapat diuraikan oleh micro organisme, sehingga tidak membahayakan
lingkungan atau tidak mencemari lingkungan.
b. Solubility
yaitu dapat larut dalam air dan mudah dihilangkan dari permukaan benda yang
dibersihkan.
c. Wetting
yaitu sifat pembasahan yang kuat, untuk mendapatkan sifat ini diperlukan adanya
zat aktif permukaan (surfactants) untuk menurunkan tegangan permukaan air,
sehingga pembasahan pada permukaan benda yang dibersihkan dapat berlangsung
dengan cepat.
d. Emulsification
yaitu sifat cleaner yang bekerja memecah kotoran menjadi partikelpartikel kecil.
e. Soil Suspension
yaitu kotoran yang sudah diimulsikan harus dibuat tersuspensi dalam larutan untuk
mencegah melekatnya kembali pada permukaan benda yang telah dibersihkan, zat
yang dapat memberikan sifat ini disebut Emulsifier.
f. Rinsability
yaitu sisa-sisa zat pembersih dan kotoran harus mudah dihilangkan dari
permukaan benda yang sudah dibersihkan.
g. Desinfectant
yaitu kemampuan yang dapat membunuh bakteri pembawa penyakit. h. PH cleaner
harus memiliki sifat keasaman dan ke basaan tertentu (cleaner bisa bersifat asam,
basa atau netral), tetapi sebagian besar dari kotoran bersifat asam, sehingga
diperlukan cleaner yang bersifat basa.
h. Sifat cleaning suplies asam (acidity) = PH<7
i. Sifat cleaning suplies basa (alkalinity) = PH>7
j. Tidak ada sifat “power fade out” untuk memiliki sifat ini diperlukan zat yang
disebut chelating agent.
4. Manfaat Cleaning Supplies
1) Mempermudah dan mempercepat proses pembersihan
2) Memperpanjang usia pakai suatu barang, jika cleaning supplies yang digunakan
tepat.
3) Memperindah obyek yang dibersihkan
4) Disamping membersihkan beberapa cleaning Supplies juga melindungi obyek
yang dibersihkan.
5) Memberikan aroma yang segar tehadap ruangan atau barang yang dibersihkan