Anda di halaman 1dari 18

Penghitungan Tenaga Perawat

Berdasarkan Klasifikasi Tingkat Ketergantungan Pasien

A. Pendahuluan

Pelayanan keperawatan merupakan bagian intergral dari pelayanan kesehatan. Mutu


pelayanan di suatu rumah sakit dapat dicerminkan salah satunya dari pelayanan keperawatan
yang dirasakan oleh masyarakat pengguna jasa, yang pada akhirnya dapat menjadi indikator
bagi masyarakat tentang gambaran kualitas pelayanan di rumah sakit tersebut.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
adalah dengan cara menjaga keseimbangan antara beban kerja perawat dan jumlah tenaga
perawat yang tersedia. Penetapan jumlah tenaga dan jenis tenaga keperawatan harus
mengacu pada fenomena keperawatan, terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia
secara mandiri yang sifatnya terus menerus.

Kebutuhan dasar manusia secara holistik mencakup bio-psiko-sosio/kultural dan spiritual,


dan pemenuhan kebutuhan yang terus menerus ini akan memerlukan tindakan dengan tingkat
kerumitan yang berbeda-beda. Berdasarkan hal tersebut, penetapan jumlah dan kategori
tenaga keperawatan harus disesuaikan/berdasarkan kebutuhan pasien.

Sehingga untuk mengidentifikasi dan memperhitungkan beban kerja perawat agar sesuai
dengan kebutuhan dapat digunakan sistem klasifikasi tingkat ketergantungan pasien.

B. Tanggung Jawab Perawat Pada Pelayanan Keperawatan

Secara umum, lingkup praktek pererawatan dan struktur hubungan perawat-pasien secara
profesional adalah untuk membantu pasien dalam mengoptimalkan kemampuannya
mencapai derajat kesehatan. Bantuan yang diberikan dapat berbentuk :
1. Membantu pasien yang sehat untuk memelihara kesehatannya.
2. Membantu pasien yang sakit untuk memperoleh kembali kesehatannya.
3. Membantu pasien yang tak dapat disembuhkan untuk menyadari potensinya.
4. Membantu pasien yang menghadapi ajal untuk diperlakukan secara manusiawi.

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 1


Bentuk bantuan yang diberikan berupa tindakan keperawatan secara mandiri maupun
tindakan kolaborasi. Tindakan keperawatan mandiri dan kolaborasi tersebut dapat saja
dilakukan berulang-ulang pada seorang pasien dan juga bervariasi dari yang sederhana
sampai yang kompleks sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien. Fenomena semacam ini
yang seharusnya menjadi dasar dalam menentukan jenis dan kualifikasi tenaga keperawatan
yang dibutuhkan pada suatu unit pelayanan keperawatan.

C. Jenis Tenaga Keperawatan

Tenaga Keperawatan dikembangkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki


pengetahuan, keterampilan dan sikap agar mampu melakukan perannya dalam praktik
keperawatan profesional.

Di negara yang telah maju tenaga keperawatan minimal Baccalaureate, yang dalam
menjalankan peran dan fungsinya dibantu oleh diploma dan associate sebagai perawat
pelaksana (teknisi keperawatan) dan semua tenaga perawat tersebut telah teregristrasi
(registered nurse).

Sedangkan di Indonesia, tenaga keperawatan yang ada saat ini, secara umum terbagi dua
yaitu: tenaga perawat profesional (Ners/S1 Keperawatan) dan tenaga keperawatan vocasional
(DIII dan SPK). Untuk masa yang akan datang direncanakan pelayanan keperawatan di
Indonesia akan memiliki perawat spesialis, perawat generalis ( Ners/ S1 Keperawatan), yang
dalam menjalankan tugasnyan dibantu oleh perawat vacasional (DIII).

D. Jumlah Tenaga Perawat berdasarkan Klasifikasi Tingkat Ketergantungan Pasien


1. Menurut Douglas
Douglas, (1984), membagi klasifikasi pasien menurut tingkat ketergantungan menjadi tiga
katagori, yaitu:
a. Perawatan minimal membutuhkan waktu perawatan 1-2
jam/24 jam
Kriteria:
1). Kebersihan diri, mandi dan mengganti pakaian dilakukan sendiri.
2). Makan dan minum dilakukan sendiri.

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 2


3). Ambulasi dengan pengawasan
4). Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift
5). Pengobatan minimal dan status mental stabil.

b. Perawatan Parsial/sebagian, memerlukan waktu perawatan 3-4 jam/24 jam.


Kriteria:
1). Kebersihan diri, makan dan minum dibantu
2). Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam
3). Ambulasi dibantu dan pengobatan > 1 X
4). Pasien menggunakan kateter urin, pemasukan dan pengeluaran diobservasi
(dicatat).
5). Pasien di infus, prosedur tindakan perawatan/pengobatan perlu persiapan.

c. Perawatan total, membutuhkan waktu 5-6 jam/24 jam


Kriteria:
1). Semua kebutuhan pasien dilakukan/dibantu perawat.
2). Perubahan posisi, observasi tanda-tanda vital setiap 1-2 jam
3). Makan melalui intra vena atau selang lambung (NGT).
4). Memerlukan tindakan suction
5). Gelisah dan disorientasi

Dalam suatu penelitian yang dilakukan Dauglas, (1975) tentang jumlah tenaga perawat di
rumah sakit, didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada dinas pagi, siang dan
malam tergantung pada tingkat ketergantungan klien seperti pada tabel berikut:

Tabel 1
Jumlah Tenaga Perawat Yang Diburuhkan Pada Suatu Ruang Rawat
KLASIFIKASI PASIEN
Jumlah Minimal Parsial Total
Pasien Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 0,08 0.90 0,60

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 3


dst

Contoh: suatu ruang rawat dengan 22 pasien ( 3 pasien dengan perawatan minimal, 14
pasien intermediet dan 5 pasien total) maka jumlah perawat yang dibutuhkan untuk dinas
pagi adalah:
3 x 0,17 = 0,51
14 x 0,27 = 3, 78
5 x 0,36 = 1,90 +
Jumlah = 6, 09 à 6 Perawat

Catatan : Maka jumlah perawat untuk satu ruangan akan didapatkan dari perhitungan
dinas pagi + dinas siang + dinas malam + libur/cuti (jumlah perawat satu shif yang
terbanyak) + 1 Kepala ruangan.

Contoh pada ruangan MPKP dengan jumlah tempat tidur 32 buah dibutuhkan 26 orang
perawat. Jumlah ini dilakukan dengan menghitung jumlah pasien berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien selama satu bulan dan jumlah perawat yang dibutuhkan dihitung
setip hari, kemudian dirata-ratakan . Penetapan selama satu bulan diharapkan telah dapat
mencerminkan perubahan jumlah dan variasi pasien di ruang rawat tersebut. Penetapan
perbandingan jumlah perawat berdasarkan kualifikasi pendidikan, ditentukan oleh metoda
pemberian asuhan keperawatan yang digunakan. Dengan metoda kombinasi tim dan
primer dan jumlah tenaga 26 orang, maka dibutuhkan 4 orang perawat primer dengan
kualifikasi S1 keperawatan atau setara, disamping seorang kepala ruangan, yang juga S1
Keperawatan dan 21 orang perawat asosiet/pelaksana (lampiran 1).

2. Joint Commission ( Loveredge & Cummings, 1996 dalam Sahar, 2004)


Teori ini digunakan untuk menetapkan tingkat keseriusan kondisi pasien dan tenaga
keperawatan yang dibutuhkan, yaitu:
a. Sistem klasifikasi pasien
b. Sistem akuitas.

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 4


Abdelah & Levine (1965, dalam Gillis, 1994), dengan menggunakan indikator kritis
membagi
Sistem pemberian asuhan keperawatannya dikembangkan berdasarkan indikator kritis,
sebagai berikut:
a. Kelas 1 : membutuhkan waktu perawatan 2 jam/ 24 jam
b. Kelas 2 : membutuhkan waktu perawatan 3 jam/ 24 jam
c. Kelas 3 : membutuhkan waktu perawatan 4,5 jam/ 24 jam
d. Kelas 4 : membutuhkan waktu perawatan 6 jam/ 24 jam

Contoh:
Jika pada suatu ruang rawat terdapat:
 Pasien kelas 2 = 3 orang
 Pasien Kelas 3 = 14 orang
 Pasien kelas 4 = 3 orang

Maka jam yang dibutuhkan untuk merawat adalah:


 ( 3 jam x 3 pasien) + ( 4,5 jam x 14 pasien) + ( 6 jam x 3 pasien) = 90 jam/24 jam

Perbandingan shift pagi: siang: malam = 35 % : 35 % : 30 %


 Maka Pagi/siang : 90 jam x 35 % = 31, 5 jam/ 8 jam = 3,94 à 4 Orang perawat
Malam : 90 jam x 30 % = 27 jam/ 8 jam = 3,37 à 3/4 Orang perawat

3. Evaluasi Faktor (Loveredge & Cummings, 1996 dalam Sahar, 2004)


Pada penghitungan ini pasien dikelompokkan sesuai nilai/point yang juga mengacu pada
indikator kritis atau nilai relatif ( Relative value units : RVUs), dengan klasifikasi kelas
sebagai berikut:
 Kelas 1 : membutuhkan waktu perawatan 0-10 point
 Kelas 2 : membutuhkan waktu perawatan 11-25 point
 Kelas 3 : membutuhkan waktu perawatan 26-40 point
 Kelas 4 : membutuhkan waktu perawatan .41 point

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 5


Contoh: Jika pada suatu ruang rawat terdapat:
 Pasien kelas 2 = 3 orang
 Pasien Kelas 3 = 14 orang
 Pasien kelas 4 = 3 orang
Dari hasil penghitungan, diperkirakan diperlukan 645 point (RVUs) dan dari hasil studi
yang dilakukan dibutuhkan waktu 3 menit untuk 1 point.
Maka diperhitungkan kebutuhan jumlah perawat dalam setiap shift adalah:
645 point x 3 menit = 1935 menit/60 menit = 32, 25 jam
à 32, 25 jam/ 8 jam = 4,03 Orang à 4 Orang

4. Penghitungan Tenaga Keperawatan ( Dep.Kes RI, 2002)


a. Pengelompokan unit kerja di rumah sakit
Secara garis besar dikelompokkan dalam:
1). Rawat inap dewasa
2). Rawat inap anak/perinatal
3). Rawat inap intensif
4). Gawat garurat
5). Kamar bersalin
6). Kamar operasi
7). Rawat jalan

b. Model Penghitungan Tenaga Keperawatan:


1). Rawat Inap
1.1). Kalsifikasi Pasien
Dihitung berdasarkan:
 Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
 Rata-rata pasien/hari
 Jam perawatan yang dibutuhkan/hari/pasien
 Jam perawatan yang dibutuhkan/ruangan/hari

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 6


 Jam kerja efektif setip perawat = 7 jam/hari

Tabel 2
Klasifikasi Pasien

Rata-rata Rata-rata jam Jumlah jam


No Jenis/katagori pasien/hari perawatan/pasien/hari perawatan/pasien
1 Pasien penyakit dalam 10 3,5 35
2 Pasien bedah 8 4 32
3 Pasien gawat 1,3,6 10 10
4 Pasien anak 3,4,5 4,5 13,5
5 Pasien kebidanan 1,3,5 2,5 2,5
Jumlah 23 93

Maka jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan:

Jumlah jam perawatan 93


---------------------------- = -------- = 13 Perawat
Jam kerja efektif/shift 7

Selanjutnya diperhitungkan faktor koreksi, yaitu:


Hari libur (loss Day):

Jlh hari minggu/thn + Cuti + Hari besar 52 + 12 + 14


------------------------------------------------ x Jlh Perawat = ------------------- x 13 = 3,5 Orang
Jlh hari kerja efektif 286

Tugas Non Keperawatan (membuat rincian pasien pulan, kebersihan ruangan


dll) = 25 %

Jumlah tenaga perawat + loss day x 25 % = 13 + 3,5 x 25 % = 4,1

Maka Peghitungan Jumlah Kebutuhan Perawat adalah:

Tenaga yang tersedia + faktor koreksi = 13 + ( 3,5 + 4, 1 ) = 20,6 à 21 Orang

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 7


1.2). Tingkat Ketergantungan Pasien
Pasien diklasifikasikan dalam empat katagori, yaitu:
 Asuhan keperawatan minimal
1. Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan
sendiri
2. Makan dan minum dilakukan sendiri
3. Ambulasi dengan pengawasan
4. observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift
5. Pengobatan minimal, status psikologis stabil

 Asuhan keperawatan sedang


1. Kebersihan diri dibantu, makan dan minum dibantu
2. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
3. Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali

 Asuhan keperawatan agak berat


1. Sebagian besar aktivitas dibantu
2. Observasi tanda-tanda vital 2-4 jam sekali
3. Terpasang kateter urin, intake dan output
caitan dihitung
4. Terpasang infus
5. Pengobatan lebih dari 1 kali
6. Persiapan pengobatan memerlukan prosedur

 Asuhan keperawatan maksimal


1. Semua aktivitas pasien dibantu perawat
2. Posisi diatur
3. Observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam
4. Makan memerlukan NGT, terapi intra vena
5. Penggunaan Suction
6. Gelisah/disorientasi

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 8


Contoh:
Tabel 3
Tingkat Ketergantungan Pasien

Rata-rata jumlah Jumlah jam Total


No Kategori pasien/hari perawatan/hari perawatan/hari
a b C d cxd
1 Askep Minimal 7 2 14
2 Askep sedang 7 3,08 21,56
3 Askep agak berat 11 4,15 45,65
4 Askep Maksimal 1 6,16 6,16
26 87,37

Maka jumlah perawat yang dibutuhkan adalah:

Jlh jam perawatan di ruangan/hari 87,37


------------------------------------------- = ------------ = 12,5
Jam Efektif perawat 7

Selanjutnya ditambahkan faktor koreksi, sebagai berikut:


Jumlah hari libur (loss day)

Jlh hari minggu/thn x Cuti x Hari besar 52 + 12 + 14


-------------------------------------------------- x Jlh Perawat = ------------------- x 12,5 = 3,4
Org
Jlh hari kerja efektif 286

Pekerjaan non keperawatan = 25 %

Jumlah tenaga perawat + loss day x 25 % = 12,5 + 3,4 x 25 % = 3,9

Maka Peghitungan Jumlah Kebutuhan Perawat adalah:

Tenaga yang tersedia + faktor koreksi = 12,5 + ( 3,4 + 3,9 ) = 19,9 à 20 Orang

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 9


2). Ruang Operasi
2.1). Kamar Operasi
Dihitung berdasarkan :
 Jumlah dan Jenis operasi
 Jmlah kamar operasi
 Pemakaian kamar operasi (diperkirakan 6 jam/hari) pada hari kerja
 Tugas perawat dikamar operasi: instrumentator, perawat sirkulasi
(2 orang/tim).
 Ketergantungan pasien
à Operasi besar : 5, 3 jam/operasi
à Operasi sedang : 2, 4 jam/operasi
à Operasi kecil : 1, 5 jam/operasi

( Jlh jam perawatan/hari x Jlh Operasi) x Jlh perawat dalam tim


Jam kerja efektif/hari

Contoh:
Dalam suatu RS terdapat 30 operasi/hari dengan rincian:
à Operasi besar : 6 Orang
à Operasi sedang : 15 Orang
à Operasi kecil : 9 Orang

Penghitungan tenaga keperawatannya adalah:

[ ( 6 x 5) + ( 15 x 2 ) + ( 9 x 1 ) ] x 2
--------------------------------------------- = 19,71 + 1 (Perawat cadangan inti)
7 jam

Maka jumlah perawat yang dibutuhkan adalah 21 Orang.

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 10


2.2). Ruangan Penerimaan dan RR
Untuk ruangan ini, diperkirakan memiliki tingkat ketergantungan sebagai
berikut:
 Ruang Penerimaan : 15 Menit
 RR : 1 Jam
Dari kasus diatas, dengan kondisi alat tenun dan set operasi dipersiapkan
oleh CSSD, maka jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah:

[ ( 30 x 0,25 ) + ( 30 x 1 )]
--------------------------------- = 5,3 Orang à 5 Orang
7

3). Gawat Darurat


Dasar penghitungannya adalah:
 Rata-rata jumlah pasien/hari
 Jumlah jam perawatan/hari (4 jam/hari)
 Jam efektif perawat/hari

Contoh: à Rata-rata jumlah pasien 50, 36 /hari


à Jumlah jam perawatan : 4 jam
à Jam Efektif : 7 jam/hari

Maka, kebutuhan perawat di IGD adalah:

Rata-rata jlh pasien/hari x jlh jam perawatan/hari 50 x 4


------------------------------------------------------------ = ---------- = 29 Orang
Jam efektif/hari 7

Selanjutnya ditambah faktor koreksi (hanya loss day), yaitu:

Jlh hari minggu/thn x Cuti x Hari besar 52 + 12 + 14


-------------------------------------------------- x Jlh Perawat = ------------------- x 29 = 7,9 Org
Jlh hari kerja efektif 286

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 11


Maka Jumlah perawat pada IGD adalah:

Jumlah Perawat yang tersedia + koreksi = 29 + 7,9 = 36,9 à 37 Orang

4). Critical Care


Dasar penghitungannya adalah:
 Rata-rata jumlah pasien/hari
 Jumlah jam perawatan/hari ( 12 jam/hari)
 Jam efektif perawat/hari

Contoh:
o Rata-rata jumlah pasien /hari = 10, 15
o Jumlah jam perawatan = 12
o Jam Efektif : 7 jam/hari

Maka, kebutuhan perawat di ctitical care adalah:

Rata-rata jlh pasien/hari x jlh jam perawatan/hari 10 x 12


------------------------------------------------------------ = ------------- = 17,15 Orang
Jam efektif/hari 7

Selanjutnya ditambah faktor koreksi (hanya loss day), yaitu:

Jlh hari minggu/thn x Cuti x Hari besar 52 + 12 + 14


-------------------------------------------------- x Jlh Perawat = ------------------- x 17 = 4,6 Org
Jlh hari kerja efektif 286

Maka Jumlah perawat pada Critical care adalah:

Jumlah Perawat yang tersedia + koreksi = 17 + 4,6 = 21,6 à 22 Orang

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 12


5). Rawat Jalan
Dasar penghitungannya adalah:
 Rata-rata jumlah pasien/hari
 Jumlah jam perawatan/hari ( 15 jam/hari)
 Jam efektif perawat/hari
 Nilai konstanta = 60

Contoh:
o Rata-rata jumlah pasien /hari = 100, 75
o Jumlah jam perawatan = 15
o Jam Efektif : 7 jam/hari

Maka, kebutuhan perawat di rawat jalan adalah:

Rata-rata jlh pasien/hari x jlh jam perawatan/hari 100 x 15


------------------------------------------------------------ = ------------- = 3, 6 à 4 Orang
Jam efektif/hari x Nilai konstanta 7 x 60

Selanjutnya ditambah faktor koreksi ( 15 %), yaitu:

Jumlah Perawat x 15 % = 4 x 15 % = 0,6 à 1 Orang

Maka Jumlah perawat pada rawat jalan adalah:

Jumlah Perawat yang tersedia + koreksi = 4 + 0,6 = 4,6 à 5 Orang

6). Kamar Bersalin


Dasar penghitungannya adalah:
 Rata-rata jumlah pasien/hari

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 13


 Jam efektif perawat/hari
 Waktu yang dibutuhkan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s/d IV
= 4 jam/pasien

Contoh:
o Rata-rata jumlah pasien /hari = 10, 7
o Jam Efektif : 7 jam/hari
o Waktu yang dibutuhkan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s/d IV
= 4 jam/pasien

Maka, kebutuhan perawat di kamar bersalin adalah:

Rata-rata jlh pasien/hari x jlh jam perawatan/psn 10 x 4


------------------------------------------------------------ = ------------- = 5, 7 Orang à 6 Orang
Jam efektif/hari 7

Selanjutnya ditambah faktor koreksi (hanya loss day), yaitu:

Jlh hari minggu/thn x Cuti x Hari besar 52 + 12 + 14


-------------------------------------------------- x Jlh Perawat = ------------------- x 6 = 1,6 Org
Jlh hari kerja efektif 286

Maka Jumlah perawat pada kamar bersalin adalah:

Jumlah Perawat yang tersedia + koreksi = 5,7 + 1,6 = 7, 25 à 7 Orang

Daftar Rujukan

Direktorat Pelayanan Keperawatan & Direktorat Jendral Pelayanan Medik. (2002),


Standart Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI.

Kelompok Kerja Keperawatan & Komisi Disiplin Ilmu Kesehatan. (2002), Praktek
Keperawatan Ilmiah. Jakarta: Tidak dipublikasikan.

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 14


Loveridge, C.E., & Cumming, S.H. (1996). Nursing Management in the new paradigm,
Gaithersburg, MD: An Aspen Publication.

Sahar, J., (2004). Perencanaan Kebutuhan Tenaga di Unit Pelayanan Keperawatan. Bahan
Kuliah Jakarta: tidak Dipublikasikan.
Petunjuk Penetapan Jumlah Pasien
Berdasarkan Derajat Ketergantuangan

1. Dilakukan 1 x sehari pada waktu yang sama dan sebaiknya dilakukan oleh perawat yang
sama selama 1 bulan efektif ( 22 hari).
2. Setiap pasien dinilai berdasarkan kriteria klasifikasi pasien ( minimal memenuhi 3 kriteria)
3. Kelompokkan pasien sesuai dengan klasifikasi tersebut dengan memberikan tanda tally (I)
pada kolom yang tersedia sehingga waktu satu hari dapat diketahui jumlah pasien yang ada
pada klasifikasi minimal, intermediet dan total.

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 15


Klasifikasi Klien Berdasarkan Derajat Ketergantungan

Kriteria Jumlah Pasien Perhari Sesuai Kriteria


1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dst

Perawatan Minimal
2. Kebersihan diri, mandi dan mengganti pakaian dilakukan sendiri.
3. Makan dan minum dilakukan sendiri.
4. Ambulasi dengan pengawasan
5. Observasi tanda-tanda vital dilakukan setipa shift
6. Pengobatan minimal dan status mental stabil.

Perawatan..Intermediet
1. Kebersihan diri, makan dan minum dibantu
7. Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam
8. Ambulasi dibantu dan pengobatan > 1 X
9. Pasien menggunakan kateter urin, pemasukan dan pengeluaran
diobservasi (dicatat).
10. Pasien di infus, prosedur tindakan perawatan/pengobatan perlu
persiapan.

Perawatan Total
1. Semua kebutuhan pasien dilakukan/dibantu perawat.
2. Perubahan posisi, observasi tanda-tanda vital setiap 1-2 jam
3. Makan melalui intra vena atau selang lambung (NGT).
4. Memerlukan tindakan suction
5. Gelisah dan disorientasi

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 16


Tabel Perhitungan Jumlah Pasien Berdasarkan Derajat Ketergantungan

Hari Klasifikasi Jumlah Jumlah Kebutuhan Perawat


Min Int Total Pagi Siang Malam Keterangan
Ke Klien
1 12 9 6 27 6,63 4,83 3,30
2 14 8 3 25 5,62 3.06 2,56
3 11 9 5 25 6,05 4,39 2,73
4 9 11 7 27 7,02 5,01 3,07
5 12 12 6 30 7,44 5,28 3,24
6 13 6 11 30 7,90 6,02 3,92
7 11 7 11 29 7,70 5,89 3,79
8 8 10 11 29 8,02 5,92 3,70
9 9 9 11 29 7,92 5,91 3,73
10 12 7 9 28 7,17 5,88 3,49
11 13 7 8 28 6,98 5,27 3,39
12 13 7 7 27 6,62 5,97 3,19
13 14 4 6 24 5,62 4,36 2,88
14 9 10 8 27 7,11 5,16 3,10
15 12 8 9 29 7,44 5,58 3,56
16 16 6 7 29 6,68 5,84 3,42
17 13 9 6 28 6,80 4,97 3,06
18 15 9 6 30 7,40 5,25 3,30
19 12 8 9 29 7,40 5,58 3,56
20 9 6 14 29 8,19 6,36 4,12
21 8 9 10 27 7,39 5,47 3,43
22 9 12 7 28 7,29 5,16 3,14
7,11 5,28 3,35

Jumlah Kebutuhan Perawat setiap hari : 7,11 + 5,28 + 3,35 = 15,74 à 16 Orang
Libur/Cuti : ± 5 Orang
Jumlah Tenaga yang dibutuhkan : 16 + 5 = 21 Orang + Karu + 4 Orang PP.
Tabel Perhitungan Jumlah Pasien Berdasarkan Derajat Ketergantungan

Hari Klasifikasi Jumlah Jumlah Kebutuhan Perawat


Min Int Total Pagi Siang Malam Keterangan
Ke Klien
1

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 17


2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Materi Pelatihan Penghitungan Tenaga Perawat - Doc – 18

Anda mungkin juga menyukai