Anda di halaman 1dari 1

Sunan kudus (Sayyid Ja'far Shadiq Azmatkhan) atau Raden undung adalah salah satu penyebar agama Islam

di Indonesia yang
tergabung dalam walisongo, yang lahir sekitar 1500an Masehi. Beliau juga dijuluki Raden Amir Haji sebab ia pernah bertindak
sebagai pimpinan Jama’ah Haji (Amir).

Sunan kudus merupakan putra Raden Usman Haji (Sunan ngudung) yang menyebarkan agama Islam di daerah Jipang Panolan,
Blora, Jawa Tengah. Sunan Kudus sejatinya bukanlah asli penduduk Kudus, ia berasal dan lahir di Al-Quds negara Palestina.
Kemudian bersama kakeknya ( putra Sultan di Palestina yang bernama Sayyid Fadhal Ali Murtazha (Raja Pandita/Raden Santri),
ayah dan kerabatnya berhijrah ke Tanah Jawa.

Dalam silsilah, Sunan Kudus masih keturunan Nabi Muhammad Saw. Tercatat detail dalam silsilah: Ja’far Sadiq bin R. Usman
Haji bin Raja Pendeta bin Ibrahim as-Samarkandi bin Maulana Muhammad Jumadal Kubra bin Zaini alHusein bin Zaini al-Kubra
bin Zainul Alim bin Zainul Abidin bin Sayid Husein bin Ali ra.

Sunan Kudus juga dikenal dengan julukan wali al-ilmi, karena sangat menguasai ilmu-ilmu agama, terutama tafsir, fikih, usul
fikih, tauhid,hadits, serta logika. Sunan Kudus juga dipercaya sebagai panglima perang Kesultanan Demak. Ia mendapat
kepercayaan untuk mengendalikan pemerintahan di daerah Kudus, sehingga ia menjadi pemimpin pemerintahan (Bupati)
sekaligus pemimpin agama. Beliau juga pernah menjabat beragam-macam pekerjaan seperti :
1. Penasehat Sultan (Sultan Demak)
2. Panglima Perang
3. Qadhi
4. Mufti
5. Imam Besar Masjid Demak & Masjid Kudus
6. Mursyid Tarekat
7. Naqib Nasab Keturunan Azmatkhan
8. Ketua Pasar Islam Walisongo
9. Penanggung Jawab Pencetak Dinar Dirham Islam
10. Ketua Baitulmal Walisongo

Sunan Kudus meninggal di Kudus pada tahun 1550, beliau meninggal dalam keadaan bersujud ketika sholat subuh. makamnya
berada di dalam kompleks Masjid Menara Kudus.

Sunan Kudus berhasil menampakkan warisan budaya dan tanda dakwah islamiyahnya yang dikenal dengan pendekatan kultural
yang begitu kuat. Hal ini sangat tampak jelas pada Menara Kudus yang merupakan hasil akulturasi budaya antara Hindu-China-
Islam yang sering dikatakan sebagai representasi menara multikultural

Anda mungkin juga menyukai