oleh:
NUR RAHMIATI
NIM : 20171305B
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI D-III FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2020
POTENSI INFUSA UMBI BA POTENSI INFUSA UMBI BAWANG DAYAK
(Eleutherine americana Merr.) DAN BATANG BAJAKAH TAMPALA
(Spatholobus littoralis Hassk) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP
Staphylococcus aureus
Oleh :
NUR RAHMIATI
201713055B
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI D-III FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2020
PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH
Berjudul
POTENSI INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr.)
DAN BATANG BAJAKAH TAMPALA (Spatholobus littoralis Hassk)
SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus
Oleh
Nur Rahmiati
20171305B
Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Karya Tulis Ilmiah
Pada tanggal :
Mengetahui,
Fakultas Farmasi
Universitas Setia Budi
Dosen pembimbing Dekan,
Dr. Ana Indrayati, M.Si Prof. Dr. apt. R.A. Oetari, SU.,MM.,M.Sc.
Penguji : 1.
2.
3.
HALAMAN PERSEMBAHAN
” Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka
mengubah diri mereka sendiri.” (Q.S. Ar-Ra’d:11)
Tetaplah melangkah
“Jika kau berada di jalan Allah berlarilah kencang jika sulit maka tetaplah berlari
meski hanya lari-lari kecil bila engkau telah lelah berjalanlah, apabila semua itu tak
tak mampu kau lakukan tetaplah maju meski harus merangkak dan jangan pernah
sekalipun berbalik arah.” (Al-imam As-Syafi’i)
“ Cobalah untuk tidak menjadi seorang yang SUKSES, tapi jadilah seorang yang
BERNILAI.” ( Albert Einstein 1879-1955)
Dengan mengucap rasa syukur dan Alhamdulillahirobbilaalaamin , penulis
mempersembahkan Karya Tulis Ilmiah ini kepada:
Allah SWT yang selalu memberikan kemudahan dalam setiap langkahku,
memberikan kekuatan dan mempermudah segala urusanku dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Bapak mamah kakak dan keluarga serta mas yang selalu mendoakan setiap
langkahku dan memberi semangat untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Dr. Ana Indrayati, M.Si sebagai dosen pembimbing saya yang selalu
membimbing dan memberi masukkan hingga karya tulis ilmiah ini dapat
selesai dan ucapan terimakasih pun tidak cukup dan semoga ilmu yang saya
dapat bermanfaat.
Amel, Cici, Elvy, Milla, Nova, ona, sahaq, dinda, vina dan teman-teman D3
Farmasi yang selalu menemani, memberikan semangat, dukungan dan
bantuannya selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dan bantuannya
selama menempuh kuliah di Universitas Setia Budi. Dan terimakasih atas
kebersamaannya selama 3 tahun suka dukanya yang dilalui bersama.
Almamater yang ku banggakan
HALAMAN PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa karya tulis ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri
dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar apapun di
suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis
ilmiah/skripsi orang lain, maka saya siap menerima sanksi, baik secara akademis
maupun hukum.
Nur rahmiati
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmilah yang berjudul POTENSI INFUSA UMBI
BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr.) DAN BATANG BAJAKAH
TAMPALA (Spatholobus littoralis Hassk) SEBAGAI ANTIBAKTERI
TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli guna memenuhi
persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Farmasi dalam ilmu kefarmasian di
Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
selesainya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa hormat dan terima
kasih kepada:
1. Dr. Ir. Djoni Tarigan, MBA.Selaku Rektor Universitas Setia Budi Surakarta.
2. Prof. Dr. apt. R.A. Oetari, SU.,MM.,M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Farmasi
3. Dr. apt. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si selaku Ketua Program Studi D-III
Farmasi dan Perpustakaan Universitas Setia Budi Surakarta yang telah banyak
masukkan.
bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan sarannya yang membangun untuk mencapai hasil yang lebih
baik.Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
Surakarta,…Agustus 2020
Penulis
Daftar isi
Daftar gambar
Daftar tabel
Daftar lampiran
INTISARI
RAHMIATI, N., 2020, POTENSI INFUSA UMBI BAWANG DAYAK
(Eleutherine americana Merr.) DAN BATANG BAJAKAH TAMPALA
(Spatholobus littoralis Hassk) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP
Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli KARYA TULIS ILMIAH,
FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS SETIA BUDI, SURAKARTA.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif berbentuk
bulat bergelombol yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti bisul,
jerawat, impetigo, pneumonia, mastitis, phlebitis, meningitis, infeksi saluran
kemih, endocarditis dan sindroma syok toksik (Kusuma, 2009). S. aureus
menghasilkan racun yang jika terdapat pada makanan menyebabkan
keracunan (intoksikasi).
Escherichia coli merupakan salah satu jenis bakteri Gram negatif yang
secara normal hidup dalam saluran pencernaan manusia. Namun, apabila
dipengaruhi oleh faktor-faktor predisposisi, E. coli akan menjadi bakteri
patogen dalam tubuh dan dapat menyebabkan terjadinya infeksi ( Erwiyani,
2009; Waluyo,2012). Beberapa penyakit yang disebabkan oleh E. coli ialah,
infeksi saluran kemih, diare, sepsis dan meningitis ( Smith-Keary P.F, 1988).
Obat antibakteri yang telah ada cukup efektif, tetapi tidak menutup
kemungkinan timbul resistensi terhadap obat tersebut, penemuan baru tentang
obat antibakteri sangat diperlukan (Chopra, 2007). Penemuan antibiotik baru
masih dianggap lambat bila dibandingkan dengan masalah resistensi bakteri
karena penggunaan antibiotik. Kecenderungan mulai timbul akhir-akhir ini
untuk mengubah pengobatan dari penggunaan antibiotik dengan
menggunakan tanaman yang berkhasiat sebagai antibakteri (Kumala, 2008).
Rumusan Masalah
1. Senyawa apa sajakah yang terdapat dalam infusa umbi bawang Dayak dan
batang bajakah tampala ?
2. Bagaimanakah karakteristik bakteri Staphylococcus aureus ATCC
25923 ?
3. Bagaimanakah aktivitas antibakteri umbi bawang Dayak dan batang
bajakah tampala terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia coli ?
B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat di dalam
infusa umbi bawang Dayak dan batang bajakah tampala.
2. Untuk mengetahui karakteristik bakteri Staphylococcus aureus ATCC
25923.
3. Untuk mengetahui aktivitas antibakteri umbi bawang Dayak dan batang
bajakah tampala terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia coli
C. Manfaat Penelitian
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Lilidae
Ordo : Liliales
Gambar 1. Tanaman umbi bawang dayak
Famili : Iridaceae (Eleutherine americana Merr.)
Genus : Eleutherine
Spesies : Eleutherine americana Merr. ( Yusuf 2009)
2. Morfologi
Bawang Dayak mempunyai banyak spesies yang tersebar di daerah
tropis yang ada di dunia. Bawang Dayak dengan spesies Eleutherine
Americana Merr. dapat tumbuh di Cina, Indonesia, dan Afrika Selatan.
Selain itu, beberapa penelitian mengindikasikan keluarga bawang dayak
dari spesies Eleutherine plicata tersebar luas di sekitar daerah Amazon
(Couto dkk. 2016).
Bawang Dayak memiliki ciri-ciri yang dapat membedakannya dari
tumbuhan lain yaitu daun berwarna hijau dan berbentuk seperti pedang
serta mempunyai tulang daun sejajar dengan tepi daun licin (Kamillah,
2014). Bawang dayak memiliki umbi berbentuk lonjong, bulat telur, dan
berwarna merah. Bunga bawang dayak bercirikan tunggal, berwarna
putih, serta mempunyai kelopak bunga berjumlah 6 buah (Yusni, 2008).
3. Kandungan kimia dan manfaat
Bawang Dayak mengandung senyawa-senyawa kimia seperti:
alkaloid, glikosid, flavonoid, fenolik, steroid, dan tanin yang merupakan
sumber potensial untuk dikembangkan sebagai tanaman obat. Alkaloid
memiliki fungsi sebagai antimikroba. Selain itu, alkaloid, glikosid, dan
flavonoid juga memiliki fungsi sebagai hipoglikemik sedangkan tanin
biasa digunakan sebagai obat sakit perut (Galingging, 2007).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umbi bawang Dayak
mengandung senyawa naphtoquinonens dan turunannya seperti
elecanacine, eleutherine. eleutherol, eleuthernone. Napthoquinonens
dikenal sebagai antimikroba, antifungal, antivirial, dan atiparasitik. Selain
itu, napthoquinones memiliki bioaktivitas sebagai antikanker dan
antioksidan yang biasanya terdapat di dalam sel vakuola dalam bentuk
glikosida (Hara, 1997).
Umbi bawang Dayak mengandung senyawa-senyawa turunan
anthrakinon yang mempunyai daya pencahar, yaitu senyawa-senyawa
eleutheurin, isoeleutherin dan senyawa-senyawa sejenisnya, senyawa-
senyawa lakton yang disebut eleutherol dan senyawa turunan pyron yang
disebut eleutherinol (Hara,1997). Adapun senyawa bioaktif yang terdapat
dalam bawang dayak terdiri dari senyawa alkaloid, steroid, glikosida,
flavonoid, fenolik, saponin, triterpenoid, tanin dan kuinon (Firdaus,2006).
Tanaman ini secara empiris dapat menyembuhkan penyakit kanker
usus, kanker payudara, diabetes melitus, hipertensi, menurunkan kolestrol,
obat bisul, stroke, sakit perut sesudah melahirkan. Kenyataan yang ada
dimasyarakat lokal merupakan bukti bahwa tanaman ini merupakan obat
multifungsi yang sangat bermanfaat. Khasiat dari tanaman bawang dayak
di antaranya sebagai antikanker payudara, mencegah penyakit jantung,
immunostimulant, antinflamasi, antitumor serta anti bleeding agent
(Saptowalyono,2007).
Mengkonsumsi bawang Dayak banyak manfaat yang dapat diperoleh
secara empiris, manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan bawang
Dayak yakni : radang, usus, disentri, bisul, penyakit kuning, diabetes
militus, dan dapat menurunkan kolestrol (Rosa, 2013). Manfaat bawang
dayak secara empiris tersebut, kemudian dilakukan pengujian secara
ilmiah. Hasil dari pengujian secara ilmiah yang dilakukan terhadap
manfaat empiris bawang dayak diantaranya didapatkan hasil yaitu sebagai
antimikrobial bawang Dayak memiliki senyawa bioaktif berupa
eleutherine yang terletak pada umbi bawang dayak. Senyawa eleutherine
yang terdapat pada umbi bawang dayak, dapat digunakan untuk
menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus (Ifesan dkk.
2010). Khasiat sebagai antidiabetes disebabkan karena pada umbi bawang
Dayak mengandung senyawa eleutherinosida yang dapat menghambat
aktivitas enzim maltase (Insanu dkk. 2014). Menurut Prof. Dr.Sidik, Apt.,
kandungan allicin pada bawang dayak / bawang berlian dipercaya dapat
menurunkan tekanan darah dan mengurangi kekentalan darah (Utami dan
Mardiana 2013).
Penelitian tersebut menemukan pula kandungan penting dalam bawang
Dayak sebagai antikanker yang sangat ampuh mencegah perkembangan
sel kanker dalam tubuh dan menangkal radikal bebas. Beberapa testimoni
ditemukan pula bahwa bawang Dayak mampu menyembuhkan penyakit
diabetes dan hipertensi (Bintari, 2002).
https://images.app.goo.gl/xdnzPhGM https://images.app.goo.gl/8YFi6A3
pHasXP86 AHPotrmVN7
2. Morfologi
Spatholobus adalah genus tumbuhan yang merambat di pohon kayu
dari suku phaseoleae. Genus ini ditemukan pada 1842 oleh ahli Botani asal
Jerman bernama Justus Karl Hasskarl. Ada 29 spesies dari genus
Spatholobus Hassk yang sebagian besar tersebar di hutan tropis
Indonesia (The Genus Spatholobus Hassk in Thailand, Jurnal Tropical
Natural History, 2014, hlm 87).
Bajakah Tampala banyak ditemukan di hutan Kalimantan, baik di
wilayah Indonesia maupun Malaysia. Dari genusnya tadi, bajakah disebut
berkerabat dekat dengan Genus Vigna. Vegetasi Vigna tumbuh di
Pegunungan Kilimanjaro, Afrika. Sedangkan di Kalimantan, bajakah
tumbuh merambat di pohon kayu dengan ketinggian hingga 50 meter.
Daun bajakah ini berbentuk tajam dengan warna kuning, coklat, dan putih.
Bunganya kecil dengan variasi warna ungu, pink, dan putih (The
Leguminosae, a Source Book of Characteristics, Uses, and Nodulation,
1981, hlm 618).
3. Kandungan kimia dan manfaat
Bagian batang bajakah tampala dipercaya mampu menghentikan
pendarahan pada luka. Berdasarkan uji pendahuluan yang dilakukan,
bajakah tampala positif pada uji fenolik, flavonoid, tanin dan saponin
(Anshari,2012).Senyawa fenolik merupakan senyawa yang dihasilkan oleh
tumbuhan sebagai respons terhadap stres lingkungan. Senyawa fenolik
berfungsi sebagai pelindung terhadap sinar UV-B dan kematian sel untuk
melindungi DNA dari dimerisasi dan kerusakan (Lai & Lim, 2011).
Komponen pada senyawa ini diketahui memiliki peranan penting sebagai
agen pencegah dan pengobatan beberapa gangguan penyakit seperti
arteriosklerosis, disfungsi otak, diabetes dan kanker (Garg et al, 2016).
Flavonoid hampir terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk
buah, akar, daun dan kulit luar batang (Worotikan, 2011). Sejumlah
tanaman obat yang mengandung flavonoid telah dilaporkan memiliki
aktivitas antioksidan, antibakteri, antivirus, antiradang, antialergi, dan
antikanker (Miller, 1996). Beberapa tanin terbukti mempunyai aktivitas
antioksidan, menghambat pertumbuhan tumor, dan menghambat enzim
seperti reverse transkriptase dan DNA topoisomerase (Robinson, 1995).
Saponin dapat digunakan pada berbagai bidang diantaranya
perikanan, tekstil, kosmetik, dan kesehatan. Di bidang perikanan saponin
digunakan sebagai pembasmi hama udang (Musalam dan Yuliana, 1989),
dalam industri tekstil sebagai deterjen, dalam bidang kosmetik digunakan
sebagai pembentuk busa pada sampo (Aghel dkk., 2007 ; Thoha dkk.,
2009). Di bidang kesehatan saponin dapat digunakan sebagai penghambat
pertumbuhan sel kanker (Arcuri, 2004; Bachran dkk., 2014).
C. Bahan Alam
D. Ekstraksi
3. Patologi
Staphylococcus aureus merupakan patogen utama untuk manusia.
Genus Staphylococcus dapat menyebabkan penyakit melalui
kemampuannya untuk berkembang biak dan menyebar di jaringan serta
dengan cara menghasilkan berbagai substansi ekstraselular. Substansi
ekstraselular yang dihasilkan Staphylococcus aureus yaitu katalase,
hialuronidase, stafilokina , proteinase, lipase, β laktamase, eksotoksin,
leukosidin, toksin eksfoliatif, toksin sindrom syok toksik, dan enterotoksin
(Brooks dkk., 2010).
Infeksi Staphylococcus aureus bersifat oportunistik yang dalam
kondisi tertentu dapat menyebabkan infeksi yang serius. Staphylococcus
aureus umumnya berkolonisasi pada manusia di permukaan kulit luar dan
saluran pernapasan atas, terutama bagian hidung. Individu yang sehat
biasanya tidak menyadari adanya Staphylococcus aureus tetapi dapat
terkena infeksi kulit seperti bisul dan abses yang merupakan ciri khas
infeksi Staphylococcus. Infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus
aureus meliputi pneumonia, meningitis, empiema, mastitis, infeksi kulit,
osteomielitis, endokarditis, dan sepsis. Staphylococcus yang memiliki
daya invasi rendah dapat menyebabkan berbagai infeksi kulit misalnya
acne, pioderma, atau impetigo. Infeksi luka bakar dan luka bedah juga
biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus, dimana toksin yang
diproduksi oleh bakteri ini dapat menimbulkan toxic shock syndrome yang
menyebabkan demam, sakit, dan dalam beberapa kasus menyebabkan
kematian (Stapleton dan Taylor, 2007; Brooks dkk., 2010).
Superdomain : Phylogenetica
Filum : Proterobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Species : Escherichia Coli (Jawetz et al., 1995).
2. Morfologi
Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang
pendek yang memiliki panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm, lebar 0,4-
0,7μm dan bersifat anaerob fakultatif. Bentuk sel dari bentuk seperti
coocal hingga membentuk sepanjang ukuran filamentous. Tidak
ditemukan spora. Selnya bisa terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam
rantai pendek, biasanya tidak berkapsul. Escherichia coli membentuk
koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata (Jawetz
et al., 1995).
Kapsula atau mikrokapsula terbuat dari asam-asam polisakarida.
Mukoid kadang-kadang memproduksi pembuangan ekstraselular
yangtidak lain adalah sebuah polisakarida dari speksitifitas antigen K
tententu atau terdapat pada asam polisakarida yang dibentuk oleh banyak
Escherichia coli seperti pada Enterobacteriaceae. Selanjutnya digambarkan
sebagai antigen M dan dikomposisikan oleh asam kolanik (Smith-Keary,
1988).
3. Patologi
Escherichia coli adalah anggota flora normal usus, namun dapat
menjadi patogen bila jumlahnya meningkat dalam saluran pencernaan atau
berada diluar saluran pencernaan yang normal. Tempat yang paling sering
terinfeksi adalah salura kemih, saluran empedu, dan tempat lain dalam
saluran abdomen. Bakteri Escherichia coli sering menjadi peyebab
penyakit diare, selain itu ia juga dapat menyebkan infeksi pada saluran
kemih, meningitis dan sepsis. Berbagai jalur Escherichia coli mungkin
menyebabkan diare dengan salah satu dari dua mekanisme:
H. Uji Antibakteri
I. Metode Difusi
J. Antibiotik
K. Kloramfenikol
M. Hipotesis
METODE PENELITIAN
2. Bahan
Bahan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
umbi bawang dayak ((Eleutherine americana Merr.) dari Berau
Kaltim. Dan batang bajakah tampala (Spatholabus littoralis Hassk)
dari Landak Kalbar. Bakteri uji yang digunakan dalam penelitian ini
adalah S. aureus ATCC 25923 dari Laboratorium Mikrobiologi,
Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi, Surakarta. Media yang
digunakan dalam penelitian ini adalah VJA (Vogel Jhonson Agar),
BHI (Brain Heart Infusion), Mc.Farland 0,5.
D. Jalannya Penelitian
1. Determinasi tanaman
Tahap pertama dalam penelitian ini adalah melakukan
determinasi tanaman determinasi tanaman ini dimaksudkan untuk
menetapkan kebenaran sampel yang digunakan dalam penelitian
serta menetapkan kebenaran yang berkaitan dengan ciri-ciri
morfologi. Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium
Biologi Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Setia
Budi dan hasil uji Laboratorium Univeristas Tanjungpura fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
2. Pengambilan sampel
Umbi bawang Dayak yang diambil dari Berau Kaltim.
Batang bajakah tampala diambil dari Landak Kalbar. Pengambilan
bahan perlu diperhatikan kualitasnya seperti masih segar serta tidak
busuk agar mendapat bahan obat yang terbaik dari tanaman.
3. Pembuatan infusa
Pertama, pembuatan infusa umbi bawang Dayak yaitu 12,5
gram umbi bawang Dayak yang sudah dirajang dimasukkan ke
dalam panci infus kemudian ditambahkan aquadest sebanyak 50 ml
lalu dipanaskan diatas penangas air suhu 90 oC selama 15 menit.
Selanjutnya cairan infusa disaring menggunakan kain flannel.
Kedua, pembuatan infusa batang bajakah tampala yaitu
batang yang sudah dirajang dan dikeringkan sebanyak 12,5 gram
dimasukkan ke dalam panci infus kemudian ditambahkan aquadest
sebanyak 50 ml lalu dipanaskan diatas penangas air suhu 90 oC
selama 15 menit. Selanjutnya cairan infusa disaring menggunakan
kain flannel. Selanjutnya masing-masing infusa dibuat seri
konsentrasi 50; 25; 12,5%.
4. Uji organoleptik
Mengidentifikasi
kandungan senyawa
infusa bawang dayak dan
batang bajakah tampala
F. Analisis data
Aktivitas infusa bawang dayak dan batang bajakah tampala yang digunakan
untuk antibakteri dianalisis dengan menggunakan studi pustaka.
G. Jadwal Penelitian
Tabel 1. Hasil Uji Organoleptis Infusa umbi bawang dayak dan batang bajakah tampala
Hasil Organoleptis
Pengujian
Infusa Bawang Dayak Infusa Batang Bajakah Tampala
Bentuk Larutan Infusa Larutan Infusa
Bau
Khas bawang dayak Tidak ada bau
Tabel 2. Hasil Uji Kandungan Kimia Infusa umbi bawang dayak dan batang bajakah
tampala
Konsentrasi Zona
Tanaman Bakteri Metode paling hambat Pustaka
efektif (mm)
(%)
Ekstrak Eschericia Difusi 100 13,11 Alifa
etil asetat coli Purwahari
umbi Putri,
Dayak Yusianti
Silvian,
2019
Konsentrasi Zona
Tanaman Bakteri Metode paling hambat Pustaka
efektif (mm)
(%)
Ekstrak etanol Eschericia Difusi 50 20,32
Mochamma
bajakah coli sumuran d Maulidie
tampala Alfiannor
dkk, 2019
Hasil studi pustaka tabel diatas “Konsentrasi Hambat Minimum
(KHM) kadar ekstrak etanol batang bajakah tampala (Spatolabus littoralis
Hassk) terhadap bakteri Eschericia coli melalui metode sumuran”. Sumber
Jurnal Ilmiah Manuntung volume 5(2) Halaman 167-173. Penulis
Mochammad Maulidie Alfiannor Saputera, Tio Widia Astuti Marpaung,
Noverda Ayuchecaria dan tahun terbit 2019. Kandungan ekstrak bajakah
positif mengandung flavonoid ditunjukkan adanya endapan berwarna
coklat menggunakan pereaksi Pb asetat, positif mengandung saponin
ditunjukkan dengan terbentuk buih ± 10 menit setinggi 1-10 cm yang
artinya positif mengandung saponin menggunakan aquadest, positif
mengandung tanin dengan terbentuknya warna biru kehitaman
menggunakan pereaksi FeCl3, positif mengandung polifenol dengan
terbentuknya warna biru yang kehitaman yang lebih dominan yang artinya
positif mengandung polifenol dan hasil negatif pada alkaloid karena tidak
terbentuk endapan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ekstrak etanol
bajakah tampala ( Spatolabus littoralis Hassk) memiliki kemampuan
dalam menghambat Eschericia coli. Ekstrak etanol bajakah dibuat 5
kosentrasi yaitu 3,125 %, 6,25 %, 12,5%, 25% dan 50% berdasarkan rata-
rata menunjukkan diameter zona hambat yaitu 9,8 mm, 11,71 mm, 15,83
mm, dan 20,32 mm. terlihat pada konsentrasi tertinngi yaitu 50% dengan
zona hambat 20,32 mm. dan konsentrasi 3,125 % tidak memiliki zona
hambat. Zona hambatan yang terbentuk pada semua kelompok perlakuan
ekstrak etanol bajakah tampala menunjukan bahwa terdapat daya hambat
pada E. coli. Terdapat perbedaan zona hambatan yang terbentuk pada
masing-masing konsentrasi. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang
digunakan, maka semakin besar zona hambatan yang terbentuk. Dapat
disimpulkan bahwa berdasarkan penelitian bahwa ekstrak etanol batang
bajakah tampala memiliki aktivitas antibakteri pada bakteri E. coli.
Konsentrasi hambat minimum yaitu pada 6,25%, 12,5% dan 25%, 25%
dan 50% terdapat perbedaan yang bermakna antara zona hambat.
Konsentrasi 6,25% dan 12,5% tidak terdapat perbedaan bermakna antara
konsentrasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Infusa umbi bawang Dayak dan batang bajakah tampala mengandung
alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin.
2. Karakteristik dari Staphylococcus aureus ATCC 25923 adalah merupakan
bakteri Gram positif, mampu memfermentasikan laktosa, katalase dan
koagulase positif.
3. Infusa umbi bawang Dayak dan batang bajakah tampala memiliki aktivitas
antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia coli dilihat dari
studi pustaka dan kandungan kimia yang terkandung pada infusa umbi
bawang Dayak dan batang bajakah tampala.
B. Saran
Pertama
DAFTAR PUSTAKA
Aghel, N., Moghimipour, E., and Dana, R.S., (2007), Formulation of a Herbal
Shampoo using Total Saponins of Acanthopyllum squarrosum, Iranian
Journal of Pharmaceutical Research, 6(3).
Amalia, H., Sitompul, R., Hutauruk, J., Adrianjah, Mun’im, A., 2009,
Effectiviness of Piper batle Leaf Infusion As a Palpebral Skin Antiseptic,
Universal Medicina, 28:2, 83-91.
Brooks GF, Carrol KC, Butel JS, Morse SA, Mietzner TA. 2010. Mikrobiologi
kedokteran Jawetz, Melnick, & Adelberg. Edisi ke-25. Jakarta: EGC.
Garg, N., Abdel-Aziz, S.M., & Aeron, A., 2016, Microbes in Food and Health,
Springer, Switzerland 42-45.
Kumala. S., Indriani. D., 2008. Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Cengkeh
(Eugenia Aromatic L.)Jurnal Farmasi Indonesia. Fakultas Farmasi
Universitas Pancasila.
Levinson, W., 2004, Medical Microbiology & Imunology, Examination & Board
review, 8th edition, McGraw-Hill, New York.
Musalam dan AYuliana, (1989), Pemanfaatan Saponin Biji Teh Pembasmi Hama
Udang, Gambung : Pusat Penelitian Perkebunan,.
Novaryatiin, S., Ramli. A., dan Ardhany, S.D. 2019. Uji daya hambat ekstrak
etanol bawang dayak ( Eleutherine bulbosa (Mill) Urb.) terhadap bakteri
Staphylococus aureus
Putri, A. P. dan Silviani, Y. 2019. Aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat umbi
bawang dayak ( Eleutherine palmifolia (L) Merr) terhadap pertumbuhan
Escherichia coli. Jurnal Farmasi ( Journal of Pharmacy) volume 1, No 1
dan halaman 10 – 15
Robinson, T., 1995, The Organic Constituent of Higher Plants, diterjemahkan
oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro, Edisi VI, 71-72, penerbit
ITB, Bandung.
Soleha, TU. 2015. Uji kepekaan terhadap antibiotik. Juke Unila. 5(9): 3–7. Tong
Xue Fa et al. Factors Influencing Entrepreneurial Intention Among
University Students. International Journal Of Social Sciences And
Humanity Studies. Vol 3, No 1, 2011 ISSN: 1309-8063(Online).
Utami Dp., Mardiana L. 2013. Umbi Ajaib Tumpas Penyakit. Jakarta : Penebar
Swadaya.
Warsa UC (2010). Kokus Positif Gram. Dalam: Syahrurachman A, Chatim A,
Soebandrio A, Karuniawati A, Santoso AUS, Harum BMH, et al. Buku
ajar mikrobiologi kedokteran edisi revisi. Jakarta: Binarupa Aksara
Publisher, pp 125-134.
Autoklaf Oven
Inkas Inkubator
Lampiran 5. Hasil identifikasi infusa umbi bawang Dayak dan batang bajakah tampala
Alkaloid Flavonoid
Saponin Tanin