Anda di halaman 1dari 27

STUDI LITERATUR TANAMAN MAJA (Aegle marmelos L.

, corr) DAN TANAMAN


BERENUK (Cresentia cujete L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

NAMA : ARDINI ENGGARWATI


NPM : 14330118

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA

JULI 2021
STUDI LITERATUR TANAMAN MAJA (Aegle marmelos L., corr) DAN TANAMAN
BERENUK (Cresentia cujete L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


sarjanan Farmasi

NAMA : ARDINI ENGGARWATI


NPM : 14330118

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA

JULI 2021
STUDI LITERATUR TANAMAN MAJA (Aegle marmelos L., corr) DAN TANAMAN
BERENUK (Cresentia cujete L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

OLEH
NAMA : ARDINI ENGGARWATI
NPM : 14330118

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Ika Maruya Kusuma, S.Si., M.Si Amelia Febriani, M.Si., Apt


HALAMAN PERNYATAN ORISINALITAS

1.

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun
dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Ardini Enggarwati


Npm : 14330118
Tanggal : Juli 2021

Materai 6000
HALAMAN PERNYATAAN NON PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ardini Enggarwati
Npm : 14330118
Mahasiswa : S1 Farmasi Institut Sains dan Teknologi Nasional
Tahun Akademik : 2014

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan tugas
akhir yang berjudul “Studi Literatur Tanaman Maja (Aegle marmelos L., corr)
Dan Tanaman Berenuk (Cresentia cujete L.) Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus”

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan kegiatan plagiat, maka saya
akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Jakarta, Juli 2021

Ardini Enggarwati
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh :
Nama : Ardini Enggarwati
Npm : 14330118
Program Studi : Farmasi
Judul Skripsi : Studi Literatur Tanaman Maja (Aegle marmelos L.,
corr) Dan Tanaman Berenuk (Cresentia cujete L.)
Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Farmasi Pada Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Institut
Sains Dan Teknologi Nasional.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing 1 : Ika Maruya Kusuma S.Si., M.Si ( )


Pembimbing 2 : Amelia Febriani, M.Si., Apt ( )
Penguji 1 : ( )
Penguji 2 : ( )
Penguji 3 : ( )

Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : Juli 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Studi
Literatur Tanaman Maja (Aegle marmelos L., corr) Dan Tanaman Berenuk
(Cresentia cujete L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus” .
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana
Program Studi Farmasi pada Fakultas Farmasi, Institut Sains Dan Teknologi
Nasional, Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, saran,
masukkan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua saya Ibu Ronny Bintarsih dan saya
sangat berterima kasih kepada Ibu Ika Maruya Kusuma S.Si., M.Si selaku dosen
pembimbing I ISTN dan Ibu Amelia Febriani, M.Si., Apt selaku dosen pembimbing II
ISTN atas kesabarannya membimbing penulis dan memberikan ilmu selama
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada :
1. Dekan Fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi Nasional, Ibu Dra. Apt
Refdanita, M.Si.
2. Ketua Program Studi Farmasi Institut Sains dan Teknologi Nasional, Ibu Apt.
Yayah Siti Djuhariah, S.Fram, M.Si. Sekretaris Program Studi Farmasi Institut
Sains dan Teknologi Nasional Bapak Saiful Bahri, M.Si.
3. Dosen Penasihat Akademik Fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi
Nasional, Ibu Ika Maruya Kusuma, S.Si., M.Si.
4. Seluruh Dosen Dan Staff Program Studi Farmasi Institut Sains Dan Teknologi
Nasional , Jakarta
5. Kakak Ardian Anggraini, Faisal Maulana, dan Adik sepupu saya Fazriane Nur
Pramuna, Ferdiana Nur Ramadani yang telah memberikan doa serta dukungan
selama ini sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
6. Tak lupa kepada teman-teman ISTN DAYUNG yang telah memberikan
support system.
7. Serta teman-teman seperjuangan Farmasi 2014, terutama untuk amalia
nurindah sari, afnita mifturopah, karlina mulyawati, rifa pujiati irawan, rahmi
laela oktaviasari, zurena, yang telah memberikan semangat, motivasi dan
bantuan selama penyusunan skripsi ini dan yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.

Semoga semua bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah
SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini
dapat diterima dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya dibidang Farmasi.

Jakarta, Juli 2021

Penulis
(Ardini Enggarwati )
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika institus sains dan teknologi nasional, saya yang bertanda
tangan dibawah ini :
Nama : Ardini Enggarwati
NPM : 14330118
Program Studi : Farmasi
Fakultas : Farmasi
Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Institut Sains
Dan Teknologi Nasional Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-Exclusice Royalty-Free
Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : “Studi Literatur Tanaman Maja (Aegle
marmelos L., corr) Dan Tanaman Berenuk (Cresentia cujete L.) Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus” beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas
Royalti Nonekslusif Ini Institut Sains Dan Teknologi Nasional berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database) soft copy dan
hard copy, merawat dan memplublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : Juli 2021

Yang menyatakan

(Ardini Enggarwati)
ABSTRAK

Nama : Ardini Enggarwati


Program Studi : Farmasi
Judul : Studi Literatur Tanaman Maja (Aegle marmelos L., corr) Dan
Tanaman Berenuk (Cresentia cujete L.) Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus.
ABSTRACT

Nama : Ardini Enggarwati


Program Studi : Farmasi
Judul : Studi Literatur Tanaman Maja (Aegle marmelos L., corr) Dan
Tanaman Berenuk (Cresentia cujete L.) Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan berbagai jenis tanaman yang beragam.
Indonesia memiliki iklim tropis yang membuat beberapa tumbuhan dan tanaman dapat
tumbuh dengan subur. Kondisi dari lingkungan ini yang membuat para peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dan mengambil sampel berupa tumbuhan yang ada di
indonesia. Tumbuhan endemik yang ada di berbagai macam daerah yang ada di
indonesia dimanfaatkan dalam bidang pengobatan. Kebiasaan orang indonesia
menggunakan tumbuhan sebagai pengobatan tentunya bukanlah hal yang baru, berbagai
jenis penyakit yang diobati menggunakan tumbuhan tertentu sudah sejak dahulu
dilakukan. Pemanfaatan tumbuhan-tumbuhan inilah yang membuat para peneliti
mencari senyawa-senyawa aktif yang terdapat pada tumbuhan tersebut (Deny
Romadhon Badaring dkk., 2020)
Tanaman herbal merupakan tanaman yang diketahui banyak mengandung senyawa-
senyawa metabolit sekunder dan juga berupa minyak esensial yang kemudian dapat
dijadikan sebagai obat herbal ataupun suatu produk yang berfungsi sebagai larvasida
alami. Salah satu contoh tanaman herbal tersebut adalah tanaman maja (Aegle marmelos
L.) dan tanaman berenuk (Crescentia cujete L.) tanaman maja merupakan salah satu
tanaman obat yang termasuk dalam family Rutaceae yang dapat ditemukan tumbuh liar
di hutan kering dan dapat ditemukan di seluruh hutan Himalaya. Masyarakat kerap
menggunakan daun maja sebagai pengobatan tradisional. Ekstrak basah dari daun maja
tersebut juga memiliki aktifitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus
(Nurhasanah dkk., 2014). Didalam daun maja diyakini terdapat senyawa-senyawa aktif
seperti alkaloid, tannin, dan fenol. Senyawa-senyawa aktif tersebut dapat diekstrak
melalui metode ekstraksi.
Sedangkan tanaman berenuk (Crescentia cujete L.) telah lama digunakan dalam
pengobatan tradisional baik bagian daging buah, daun, kulit batang, maupun akarnya.
Daging buah berenuk biasanya digunakan masyarakat untuk mengobati diare, sakit
perut, flu, bronchitis, batuk, asma, uretritis, ekspektoran, antitusif, dan pencahar
(Kaneko et al. 1998; Parvin et al. 2015) daun berenuk digunakan untuk mengobati luka
baru, sakit kepala, hipertensi, hematoma, dan tumor. Kulit batang berenuk dapat
digunakan untuk membersihkan luka dan mengobati diare berlendir (Parvin et al. 2015).
Tanaman berenuk mengandung beberapa senyawa utama, antara lain: asam tartarat,
asam sitrat, tannin β-sitoserol, estigmastrol, α dan β amirina, asam stearat, trikontanol,
asam palmitat, quersetin, apigenin, dan minyak esensial golongan diterpena (Kaneko et
al. 1998, Ognuagu 2008, Dawodu et al. 2016). Buah berenuk mengandung alkaloid,
flavonoid, fitosterol tannin, dan saponin (Pasicolan et al. 2014, Billacura & Laciapag
2017). Adapun daun berenuk terdeteksi memiliki senyawa naftokuinon, glikosida
iridoid, dan aukubin (Agarwal & Popli 1992, Heltzel et al. 1993).
Berdasarkan uraian diatas maka akan dilakukan studi literatur mengenai aktivitas
antibakteri tanaman maja (Aegle Marmelos.L) dan berenuk (Cresentia Cujete.L)
terhadap bakteri Staphylococcus Aureus, maka peneliti tertarik untuk mengetahui
aktivitas antibakteri tanaman maja (Aegle Marmelos. L) dan berenuk (Cresentia Cujete.
L). Sehingga ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri tanaman maja dan
berenuk dengan cara menghambat pertumbuhan koloni bakteri Staphylococcus Aureus.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagian tanaman apa yang digunakan sebagai obat dari tanaman maja (Aegle
Marmelos. L ) dan tanaman berenuk ( Cresentia Cujete.L) ?
2. Senyawa apa yang terkandung dalam tanaman maja (Aegle Marmelos.L) dan
tanaman berenuk (Cresentia Cujete. L) ?
3. Apakah tanaman maja (Aegle Marmelos. L) dan tanaman berenuk (Cresentia
Cujete. L) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus
Aureus?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagian tanaman yang digunakan sebagai obat dari tanaman
maja (Aegle Marmelos. L) dan berenuk (Cresentia Cujete.L) .
2. Untuk mengetahui senyawa apa yang terkandung dalam tanaman maja (Aegle
Marmelos.L) dan berenuk ( Cresentia Cujete.L) .
3. Untuk menguji aktivitas tanaman maja (Aegle Marmelos.L) dan berenuk
(Cresentia Cujete.L) memiliki aktivitas pada bakteri Staphylococcus Aureus.
1.4. Manfaat Peneitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai bagian
tanaman apa yang sering digunakan untuk pengobatan dari tanaman maja (Aegle
Marmelos.L) dan berenuk (Cresentia Cujete.L) dan mengetahui senyawa aktif apa saja
yang terdapat dalam tanaman maja (Aegle Marmelos. L) dan berenuk (Cresentia
Cujete.L), serta mengetahui aktivitas tanaman maja (Aegle Marmelos. L) dan berenuk
(Cresentia Cujete.L) yang berefek pada bakteri Staphylococcus aureus, sehingga dapat
dijadikan referensi dan wawasan baru bagi masyarakat luas yang menggunakan tanaman
ini sebagai alternatif pengobatan tradisional.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Maja (Aegle marmelos L., Corr)
2.1.1 Taksonomi
secara taksonomi tanaman maja (Aegle marmelos L., Corr) dalam tatanan
atau sistematika (taksonomi) tumbuhan adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospremae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Sapindales
Suku : Rutaceae
Marga : Aegle
Jenis : Aegle marmelos (L.) correa (Nigam, 2015)
Maja merupakan tanaman perdu kulit buah berwarna hijau sebesar bola
voli dan memiliki kulit tempurung yang sangat keras, sedangkan dagingnya
berwarna putih, berbau harum dan rasanya juga manis. Di indonesia, buah maja
tersebut dapat dijumpai terutama didataran rendah seperti rawa-rawa maupun
dapat juga dijumai di lahan kering (Sari dan Susilowati, 2019).
2.1.2 Morfologi
Maja merupakan pohon berukuran sedang yang tumbuh lamta, setinggi 25
sampai 30 kaki atau 8 sampai 9 m. Batangnya pendek, kulit batang tebal, lebih
lunak, kulit pohon berlapis-lapis, dan kadang pada batang pohon mempunyai duri
yang menyebar pada ketiak daun. Daun berbentuk oval atau lancet, panjangnya 4-
10 cm, lebar 2-5 cm dan daunnya terdiri dari 3-5 helai. Daun bertangkai panjang
dan beringgit mempunyai titik tembus cahaya (Nigam, 2015).
Bunga berwarna putih kehijauan dan berbau harum, terdapat 2 sampai 7
bunga yang bergerombol sepanjang cabang muda, memiliki 4 kelopak bunga yang
tersusun secara selang seling. Buah berbentuk bulat atauoval dengan diameter 2
sampai 4 inci atau 5 sampai 10 cm. Kulit buah tipis, keras dan berkayu ( Nigam,
2015)
Buah berwarna hijau saat belum matang dan warnanya berubah menjadi
kekuningan ketika sudah tua. Daging buahnya memiliki 8 sampai 15 segmen.
Daging buah berwarna kuning pucat, lunak manis, bergetah dan berbau harum.
Bijinya kecil berukuran 1 cm tertanam didalam daging buah. Bijinya keras,
gepeng berbentuk persegi panjang, berbulu dan masing-masing dilapisi kantung
perekat (Nigam, 2015).
2.1.3 Manfaat Tumbuhan Maja ( Aegle marmelos L., Corr)
Manfaat tumbuhan maja ini sangat banyak sekali diantaranya yaitu sebgai
obat kelainan urinigenital, pereda demam (antipiretik), antitoksik, menghilangkan
pembengkakak, muntah, luka teriris, maag, beri-beri, diabetes mellitus, diare,
disentri dan insektisida nabati untuk walang sangit (leptocorisa acuta). Menurut
widyaningrum, (2011) dalam salempa (2014) mengungkapkan bahwa, secara
tradisional maja dapat dijadikan sebagai obat untuk mengobati luka, gatal,
demam, diare, dan hipokondria. Maja telah lama digunakan oleh masyaarakat
pedesaan sebagai obat tradisional seperti merebus daunnya dan meminum air hasil
rebusannya dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
2.1.4 Kandungan Senyawa Kimia Tumbuhan Maja (Aegle Marmelos L.,
Corr)
Kandungan dari tumbuhan maja ini sangat banyak sekali. Maja memiliki
kandungan bahan kimia diantaranya zat lemak dan minyak terbang yang
mengandung linonen. Pada daun maja terdapat kandungan senyawa alkaloid,
glikosida, terpenoid, saponia, tanin, flovoid dan steroid serta terdapat bahan kimia
lainnya yaiutu skimmianin, lupeol dan aeglin. Selain daunnya, buah tunbuhan ini
juga memiliki banyak kandungan bahan kimia lainnya seperti karbohidrat,
protein, serat, lemak, kalsium, fosfor, potassium, zat besi, mineral dan vitamin
( vitamin A, vitamin B1, vitamin C dan Riboflavin) sterois, terpenoid, flavonoid,
senyawa fenolik, lignin, lemak dan minyak atsiri, inulin, protein, alkaloid,
glikosida dan flavonoid. Bhavani, (2014) mengatakan bahwa maja (Aegle
marmelos L., Corr) memiliki banyak khasiat obat diantaranya sebagai angen anti
bakteri, anti jamur, aktivitas analgesik, anti inflamasi, dan anti diare.
2.2 Tanaman Berenuk ( Crescentia cujete L)
2.2.1 Taksonomi
secara taksonomi tanaman berenuk (Crescentia cujete L) dalam tatanan
atau sistematika (taksonomi) tumbuhan adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionata
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Serphulariales
Famili : Bignoniaceae
Genus : Crescentia
Spesies : Crescentia cujete Linn, (Dewjo,2012)
2.2.2 Morfologi
berenuk umumnya dijumpai didaerah tropis. Tanaman ini merupakan jenis
tanaman dikotik berbungan yang berasal dari amerika tengah dan selatan.
Tanaman ini termasuk tanaman dengan tinggi sekita 6-10 m, berdaun hijau
sepanjang tahun, dan memiliki kayu yang kuat dengan warna putih kehitaman.
Daun tanaman berenuk ini cukup sederhana dengan bentuk majemuk, menyirip,
lonjong, bertepi rata, ujung daun mempulat, pangkal daun meruncing, dan
bertangkai pendek. Berenuk memiliki bunga tunggal yang muncul dari cabang
dan ranting dengan kelopak berbentuk corong. Buahnya berwarna hijau
kekuningan berbentuk bualt besar dengan diameter mencapai 20 cm. Buah
berenuk termasuk buah tunggal dengan kulit buah yang kuat dan keras.
Didalamnya terdapat pulp dengan biji berukuran kecil-kecil yang menempel pada
pulp (Yani, 2011)

2.2.3 Manfaat Tumbuhan Berenuk (Crescentia cujete L)


Berenuk berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit sehingga sering
digunakan dalam pengobatan tradisional. Batang, daun, buah, dan akarnya sering
digunakan sebagai obat pencahar, diare, obat diuretik, otitis, analgesik, dan
antiinflamasi. Pulpnya bila dicampur dengan daun Lignum Vitae telah digunakan
untuk pengobatan diabetes. Pulpnya yang belum matang juga telah digunakan
untuk penyembuhan sakit kepala, batuk, pneumonia, antipiretik, dan pencahar. Di
afrika bagian tenggara, buah berenuk dapat dimakan pada bagian pulpnya dan
diyakini dapat mengobati demam, tetanus dan kejang-kejang, muntah-muntah,
menstruasi tidak lancar, dan ganguan prostat. Dibeberapa daerah di Indonesia,
berenuk juga telah digunakan dalam pengobatan tradisional. Di Sulawesi
Tenggara, kulit batang berenuk direbus untuk obat diabetes. Daun berenuk dalam
pengobatan tradisional dijawa digunakan untuk mengobati luka baru dan
menurunkan hipertensi. Daun mudanya ditumbuk dan dijadikan pengkompres
untuk sakit kepala dan membersihkan luka baru. Sementara daging buahnya
digunakan untuk mengobati diare, flu, bronkhitis, batuk, asma, dan uretritis (Yani,
2011).
2.2.4 Kandungan Senyawa Kimia Tumbuhan Berenuk (Crescentia cujete L)
Kandungan kimia daging buah berenuk yang telah dilaporkan antara lain
alkaloid, flavoid, saponin, tanin, polifenol, vitamin A, vitamin C, vitamin E,
niasin, riboflavin, thiamin, karbohidrat, dan mineral-mineral yang mencakup
natrium, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sementara itu bagian daun,
kulit batang, dan akarnya mengandung saponin dan polifenol (Yani, 2011). Erwin
et al(2012) mengatakan bahwa ekstrak metanol daun berenuk ini mempunyai efek
hipoglikemik dan mengandung alkaloid, fenolik, triterpenoid dan saponin.
Dimana senyawa terpenoid ini merupakan komponen aktif dalam tumbuhan obat
digunakan untuk penyakit diabetes, gangguan menstruasi, patukan ular, gangguan
kulit, dan kerusakan hati serta malaria.
2.3 Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif berdiameter sekita
1µm, sel berbentuk seperti kelompok anggur, karena pembelahan sel terjadi
dilebih dari satu plane. Pada medium yang kaya Staphylococcus aureus koloninya
berukuran sedang dengan warna keemasan. Pigmentasi emas koloni
Staphylococcus aureus disebabkan oleh karena adanya karotenoid dan telah
dilaorkan menjadi faktor virulensi pelindung bakteri terhadap oksidan yang
dihasilkan oleh sistem imun, staphylococcus merupakan bakteri anaerob yang
mampu menghasilkan energi dengan respirasi aerobik, dan dengan fermentasi
yang utamanya menghasilkan asam laktat (Jawetz, 1995).
2.3.1 Klasifikasi
Klasifikasi staphylococcus aureus adalah sebagai berikut :
Domain : Bacteria
Kingdom : Eubacteria
Phlum : Firmicutes
Class : Bacilli
Order : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Spesies : Staphylococcus aureus (Rosenbach, A.J.F.1884)
2.3.2 Ciri-ciri mikriorganisme
Staphylococcus aureus adalah sel-sel berbentuk bola dengan gari tengah
sekitar 1µm dan tersusun dalam kelompok-kelompok tak beraturan. Pada biakan
cair tampak juga berbentuk tunggal, berpasangan, tetrad, dan berebntuk rantai.
Staphylococcus aureus tidak bergerak dan tidak berbentuk spora. Bakteri ini
hidup bebas dalam lingkungan dan membentuk kelompok teratur yang terdiri atas
empat atau delapan kokus. Koloni bakteri ini berwarna abu-abu sampai kuning
emas tua.
2.3.3 Patologi
Staphylococcus aureus menjadi patogen utama dan sering terjadi di
perawatan di rumah sakit. Bakteri ini sering ditemukan secara alami di kulit dan
nasofarinkpada tubuh manusia. Pada kulit dan membran mukosa mempunyai
pertahanan baik dalam melawan jaringan lokal dari staphylococcus aureus.
Namun, apabila terjadi kesalahan dalam perawatan, staphylococcus aureus dapat
masuk jaringan dibawahnya. Sehingga terbentuknya abses. Apabila mencapai
saluran simpatik atau darah akan menyebabkan septicemia.
Staphylococcus aureus yang berasa dalam folikel rambut menimbulkan
nekrosis jaringan. Koagulase dihasilkan dan mengkoagulasi fibrin disekitar lesi
dan di dalam getah bening, mengakibatkan pembentukan dinding yang menbatasi
proses dan diperkuat oleh penumpukan sel radang dan kemudian jaringan fibrosis.
Ditengah-tengah lesi, terjadi pencairan jaringan nekrotik dan abses ‘mengarah’
pada daerah yang daya tahannya paling kecil. Setelah cairan nelrotik keluar,
rongga secara pelan-pelan diisi dengan jaringan granulasi dan akhirnya sembuh.
Antibiotik yang dikenal dengan mampu membust staphylococcus aureus menjadi
resisten adalah eritromisin, ampisilin, tetrasiklin, penisillin, metasilin, dan
vancomisin. Bakteri jenis ini sangat mudah resisten terhadap obat (jawetz et al.,
1995)
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah literature review atau tinjauan pustaka. Studi
literatur itu sering digunakan untuk mengumpulkan data atau sumber yang
berhubungan pada sebuah topik tertentu yang bisa didapat dari berbagai sumber
seperti jurnal, buku, internet, dan pustaka lain.
3.2 Kriteris Inklusi Dan Esklusi
3.2.1 Jenis Penelitian
Menurut peneliti, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan/library
research yaitu pengumpulan data atau karya tulis ilmiah yang berkorelasi
dengan obyek penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan.
atau telaah yang dilaksanakan untuk memecah suatu masalah yang ada pada
dasarnya tertumpu pada penelaah kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan
pustaka yang relevan.
3.2.2 Tipe Intervensi
Intervensi utama yang ditelaah pada penelusuran ilmiah ini adalah
studi literatur tanaman maja (Aegle marmelos L., Corr) dan tanaman berenuk
( Crescentia cujete L.) terhadap bakteri staphylococcus aureus .
3.2.3 Hasil Ukur
Outcome yang diukur dalam penulusuran ilmiah ini adalah studi
literatur tanaman maja (Aegle marmelos L., Corr) dan tanaman berenuk
(Cresentia cujete L.) terhadap bakteri staphylococcus aureus.
3.2.4 Strategi Pencarian Literatur
Artikel pada google scholar, dan pubmed, . Kata kunci yaitu : tanaman maja
(Aegle marmelos L., Corr) dan tanaman berenuk (Cresentia cujete L.)
terhadap bakteri staphylococcus aureus. Atau artikel atau jurnal yang sesuai
dengan kriteria inklusi dan ekslusi diambil untuk selanjutnya di analisis.
Literatur review ini menggukanan literatur terbitan tahun 2010-2020 yang
dapat diakses full text dalam format pdf. Kriteria jurnal yang direview adalah
artikel jurnal penelitian berbahasa Indonesia dan bahasa inggris dengan
subyek tanaman maja (Aegle marmelos L., Corr) dan tanaman berenuk
(Cresentia cujete L.) terhadap bakteri staphylococcus aureus. Jurnal yang
sesuai dengan kriteria inklusi dan terdapat tema tanaman maja (Aegle
marmelos L., Corr) dan tanaman berenuk (Cresentia cujete L.) terhadap
bakteri staphylococcus aureus kemudian dilakukan review.
Tabel 1. Kriteria inklusi dan eksklusi penelitian
Kriteria Inklusi Ekslusi
Jangka waktu Rentang waktu Rentang waktu
penerbitan jurnal penerbitan jurnal
maksimal 10 tahun dibawah 10 tahun
(2010-2020) terakhir
Bahasa Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia dan
bahasa inggris bahasa inggris
Subyek tanaman maja (Aegle Cara memperoleh
marmelos L., Corr) dan tanaman maja (Aegle
tanaman berenuk marmelos L., Corr) dan
(Cresentia cujete L.) tanaman berenuk
terhadap bakteri (Cresentia cujete L.)
staphylococcus aureus. terhadap bakteri
staphylococcus aureus
Jenis jurnal Original artikel Artikel penelitian yang
penelitian (bukan review tidak full text
penelitian) tersedia full
text
Tema isi jurnal tanaman maja (Aegle Memperoleh tanaman
marmelos L., Corr) dan maja (Aegle marmelos
tanaman berenuk L., Corr) dan tanaman
(Cresentia cujete L.) berenuk (Cresentia
terhadap bakteri cujete L) terhadap
staphylococcus aureus bakteri staphylococcus
aureus
3.2.5 Sintesis Data
Literatur review ini disintesis menggunakan metode naratif dengan
mengelompokan data-data hasil ekstraksi yang sejenis dan tanaman yang
sejenis sesuai dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan jurnal
penelitian yang sesuai dengan kriteris inklusi kemudian dikumpulkan dan
dibuat ringkasan kurnal meliputi nama peneliti, tahun terbit jurnal, negara
penelitian, judul penelitian, metode dan ringkasan hasil atau temuan.
Ringkasan jurnal penelitian tersebut dimasukan ke dalam tabel diurutkan
sesuai alphabet dan tahun terbit jurnal dan sesuai dengan format tersebut
diatas.
3.2.6 Penelusuran Jurnal
Berdasarkan hasil penelurusan jurnal pada google scholar, dan PubMed.
Menggunakan kata kunci yaitu : tanaman maja (Aegle marmelos L., Corr)
dan tanaman berenuk (Cresentia cujete L.) terhadap bakteri staphylococcus
aureus. Peneliti menemukan 25 jurnal yang ditemukan sesuai dengan kata
kunci lalu di skrinning.

25 jurnal ditemukan lewat internet 3 jurnal full text diekslusi


sesuai kata kunci lalu karena tidak sesuai
diskrining dengan kriteria inklusi

22 jurnal full text dilakukan


review

BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
berdasarkan hasil pencarian data dengan kata kunci tanaman maja (Aegle
marmelos L., Corr) dan tanaman berenuk (Cresentia cujete L.) terhadap bakteri
staphylococcus aureus didapatkan 25 jurnal full text yang di mana hanya 22 jurnal
yang masuk kedalan kriteria inklusi dan 3 jurnal lainnya masuk kedalam kriteria
eksklusi karena tidak sesuai dengan topik yang digunakan. Ditampilkan pada
tabel dibawah ini secara ringkas.
Tabel 2. Jurnal Penelitian

Anda mungkin juga menyukai