SKRIPSI
oleh :
NIM. 060810136
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2013
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
2
Proposal
Pada
Oleh
NIM. 060810136
Menyetujui
Komisi Pembimbing,
(Suryanie Sarudji, M. Kes., drh.) (Prof. Sri Agus Sudjarwo, drh., Ph. D.)
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
3
PERNYATAAN
tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di
suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
NIM. 060810136
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
4
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
5
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
6
ABSTRACT
This reseach was aimed to determine the potential infusum salak (Salacca zalacca) as
antibacterial against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The method of
research used disk diffusion susceptibility test and used infusum salak (Salacca
zalacca) 100%, 50%, 25% and as positive control chepalexin. The result for
Staphylococcus aureus was an antibiotic chephalexin significantly different with
infusum salak (Salacca zalacca) of 100% , 50%, 25%, respectively while infusum
salak (Salacca zalacca) 50% and 25% was not significantly different. The result for
E. coli showed chepalexin and infusum salak (Salacca zalacca) 100% have significant
differences, but among infusum salak (Salacca zalacca) of 100%, 50%, and 25%
have no real difference.
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
7
Puji syukur kehadirat Allah Yehuwa dan Yesus Kristus atas nikmat, karunia
kepada:
Suryanie Sarudji, M. Kes., drh selaku pembibing utama dan Prof. Sri Agus
memberikan bimbingan, saran dan nasehat yang berguna selama penulisan serta
Didik Handijatno, drh., MS., Ph. D. selaku ketua penguji, Dr. Iwan Sahrial
Hamid, drh., M. Si. selaku sekretaris penguji dan Dr. Chairul Anwar Nidom, drh., M.
Khusus papa, mama, adikku, nenekku, ibu dan bapak mertuaku, my Huby
Agung Johan dan anakku Naradine Alviano yang setia menunggu Bunda pulang
dihari jumat terima kasih atas bantuan do’anya, dorongan dan semangat yang telah
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
8
Teman seperjuanganku Ane, Freischa, Yana, Dhinda, Made, Sugi, Rini, Feby,
mbak Pupul, saudaraku Yeni dan semua teman-teman program studi Kedokteran
Hewan angkatan 2008 yang selalu memotivasi penulis dalam pembuatan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk dijadikan koreksi demi perbaikan penulisan skripsi ini.
Penulis
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
9
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. ii
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... . iii
HALAMAN IDENTITAS……………………………………………………. iv
ABSTRACT…………………………………………………………………... vi
UCAPAN TERIMA KASIH…………………………………………………. . vii
DAFTAR ISI ......................................................... ………………………….. ix
DAFTAR TABEL…………………………………………………………. ..... xi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….. xii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xiii
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang…………………………........................................ 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………… .. ……….... 4
1.3 Landasan Teori .. ………………………………………………….. 5
1.4 Tujuan Penelitian …………………………………………………. 6
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
1.6 Hipotesis Penelitian………………………………… ..................... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7
2.1 Tinjauan tentang Salak (Salacca zalacca)………………………... 7
2.1.1 Jenis Tanaman ................................................................ 7
2.1.2 Sentra Penanaman ........................................................... 8
2.1.3 Kandungan dan Manfaat Buah Salak Bagi Kesehatan .... 8
2.1.4 Syarat Pertumbuhan ………………………… ................ 10
2.1.4.1 Iklim……………………………………………... 10
2.1.4.2 Tanah……………………………….. …... .......... 10
2.1.5 Pedoman budidaya……………………………..... ........... 11
2.1.5.1 Pembibitan……………………………….. .......... 11
2.1.6 Pengolahan lahan……………………………………….. 13
2.1.7 Panen………………………………………………... ..... 13
2.2 Escherichia coli…………………………………………… ……….. 15
2.2.1 Klasifikasi…………………………………………. ........ 15
2.2.2 Sifat dan pertumbuhan bakteri ………………………… . 15
2.2.3 Penularan………………………………………….……... 17
2.2.4 Epizootiology……………………………………….. ..... 18
2.2.5 Patogenesis…………………………………………… … 18
2.2.5.1 E. Coli Enteropatogenik (EPEC)........................ 18
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
10
LAMPIRAN…………………………………………………………………. 50
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
11
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kandungan Gizi Buah Salak Dalam 100 Gram………………………….. 9
4.1 Rata-rata dan Simpangan Baku (SD) hasil diameter zona hambat
Infusum buah salak dan antibiotik chepalexin…………………………… 33
5.1 Perbedaan kandungan dinding sel bakteri gram (+) dan gram (-)……….. 52
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
12
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Alat dan bahan penelitian…………………………………………….. 50
2. Tabel Hasil diameter zona hambat pertumbuhan Staphy. aureus
dan E. coli…………………………………………………………… 52
3. Foto kegiatan penelitian………………………………………………. 52
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
14
BAB 1 PENDAHULUAN
permasalahan yang muncul juga semakin beragam. Salah satu masalah yang
penting dan umum terjadi pada hewan ternak adalah penyakit. Penyakit yang
sering menyerang ternak dapat disebabkan oleh jamur, virus, bakteri, dan parasit.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri sering dijumpai, baik sebagai infeksi
primer maupun sekunder. Infeksi dapat terjadi bila mikroorganisme yang masuk
Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada ternak yang paling sering
adalah Escherichia coli (E. coli) dan Staphylococcus aureus (Staphy. aureus). E.
coli dapat menyebabkan penyakit pada pedet antara lain Calf disentri, White
scours (mencret putih) atau colibacillosis. Pada babi, E. coli yang tergolong dalam
dengan adanya penebalan dinding lambung dan saluran pencernaan. Pada sapi
mastitis dan metritis sedangkan pada ayam dapat menimbulkan penyakit seperti
ternak dapat mengakibatkan diare berdarah pada manusia, gejala kencing darah,
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
15
salah satunya adalah mastitis. Mastitis atau peradangan pada jaringan internal
ambing umum terjadi pada peternakan sapi perah di seluruh dunia (Duval 1997).
penurunan produksi susu yang mencapai 70% dari seluruh kerugian akibat
mastitis. Kerugian lain timbul akibat adanya residu antibiotika pada susu, biaya
perah, susu terbuang, dan kematian pada sapi serta adanya penurunan kualitas
susu (Kirk et al. 1994; Hurley dan Morin 2000). Tingkat keparahan dan intensitas
dapat diolah menjadi berbagai macam obat. Sejak ribuan tahun lalu, penggunaan
digunakan dalam fase pengobatan saja, melainkan juga digunakan dalam fase
penelitian memiliki efek samping obat tradisional relatif rendah. Namun selain
seperti, efek farmakologisnya yang lemah, bahan baku belum terstandar, belum
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
16
(Sastroamidjojo, 1997).
kelemahan yaitu resiko timbulnya resistensi dan residu pada daging dan susu .
Terjadinya resistensi ini disebabkan karena penggunaan obat yang tidak terkontrol
sehingga obat tersebut tidak mampu menghambat atau membunuh bakteri yang
Obat bahan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu jamu
yang merupakan ramuan tradisional yang belum teruji secara klinis, obat herbal
yaitu obat bahan alam yang sudah melewati tahap uji praklinis, sedangkan
fitofarmaka adalah obat bahan alam yang sudah melewati uji praklinis dan klinis
(Sastroamidjojo, 1997).
yang banyak ragamnya. Jenis tanaman yang termasuk dalam kelompok tanaman
obat mencapai lebih dari 1000 jenis, salah satunya yaitu buah salak (Salacca
penyakit diantaranya obat diare dan ambient. Pada suatu daerah di Indonesia,
buah salak ini biasa dipakai untuk mengobati diare dan sudah terbukti mempunyai
khasiat yang ampuh. Dalam daging buah salak terdapat kandungan flavonoida
senyawa fenolik, oleh sebab itu diduga mempunyai mekanisme yang sama dengan
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
17
senyawa fenol lainnya dalam fungsinya sebagai antibakteri. Senyawa fenol dapat
masuk ke dalam sitoplasma sel bakteri dan merusak sistem kerja sel dan berakibat
lisisnya sel bakteri. Kerusakan struktur protein dan sejumlah unsur fisik atau
dapat diperoleh dengan memanfaatkan tanaman sebagai obat antara lain, tanaman
obat mudah diperoleh tanpa menggunakan resep dokter, dapat disiapkan sendiri
oleh sang pemakai, bahan bakunya mudah diperoleh, murah, serta tanaman
(Syamsuhidayat,1994).
terhadap bakteri E. coli dan Staphy. aureus. Sehingga kita bisa mendapatkan
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
18
Salah satu kandungan dari buah salak adalah tannin. Tanin adalah suatu
dengan protein dalam larutan netral atau asam lemah yang akan membentuk
endapan yang tidak larut, terasa kesat dan jika diberikan pada mukosa akan
dapat mengganggu struktur dan fungsi dari membran sel bakteri tersebut (Berghe,
1991).
2001). Mekanisme kerja fenol dengan mendenaturasi protein secara aktif dan
merusak membran sel bakteri dengan cara menurunkan tegangan permukaan sel
Dari uraian diatas kandungan dan manfaat buah salak sudah tidak bisa
diragukan lagi. Buah salak yang bisa ditemukan diberbagai kota ternyata banyak
sekali kandungan gizi didalamnya. Bahkan selain mengandung banyak gizi, buak
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
19
infusum buah salak sebagai antibakteri terhadap E. coli dan Staphy. aureus secara
in vitro.
secara in vitro.
secara in vitro.
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
20
Tanaman salak merupakan salah satu tanaman buah yang disukai dan
mempunyai prospek baik untuk diusahakan. Daerah asal nya tidak jelas, tetapi diduga
dari Thailand, Malaysia dan Indonesia. Ada pula yang mengatakan bahwa tanaman
salak (Salacca edulis) berasal dari Pulau Jawa. Pada masa penjajahan biji-biji salak
dibawa oleh para saudagar hingga menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arcales
Famili : Arecaceae
Genus : Salacca
Spesies : S. zalacca
(Tjahjadi, 1989)
magnifera JP Mogea, S. minuta, S. multiflora dan S. romosiana. Selain salak liar itu,
masih dikenal salak liar lainnya seperti Salacca rumphili Wallich ex. Blume yang juga
sebagai pembuat masam segar pada masakan. Kumbar ini tidak berduri, bunganya
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
21
daun-daunnya panjang dengan urat utama kuat seperti pada kelapa yang disebut lidi.
sampai 3 m atau lebih, akhirnya roboh tidak mampu membawa beban mahkota daun
terlalu berat (tidak sebanding dengan batangnya yang kecil). Banyak varietas salak
yang bisa tumbuh di Indonesia. Ada yang masih muda sudah terasa manis. Varietas
unggul yang telah dilepas oleh pemerintah untuk dikembangkan ialah salak pondoh,
swaru, nglumut, enrekang, gula batu (Bali), dan lain-lain. Sebenarnya jenis salak yang
ada di Indonesia ada 3. Perbedaan yang menyolok, dari ketiganya adalah salak Jawa
(Salacca zalacca) berbiji dua sampai tiga butir, salak Bali (Salacca amboinensis)
Mogea berbiji satu sampai dua butir, dan salak Padang (Sidempuan salacca) sumatra
berdaging merah. Jenis salak itu mempunyai nilai komersial yang tinggi.
Tanaman salak banyak terdapat di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I.
Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku,
Bali, NTB dan Kalimantan Barat. Pada umumnya, tanaman salak memiliki ketahanan
hidup yang bagus. Bentuknya yang rimbun memiliki daya tekan terhadap
pertumbuhan gulma di sekitarnya. Akan tetapi tanaman ini juga tidak terbebas dari
serangan hama dan penyakit. Serangan tersebut dapat mengurangi hasil panen dan
Buah salak hanya dimakan segar atau dibuat manisan dan asinan. Orang -
orang membuat manisan salak dibuat beserta kulitnya, tanpa dikupas. Batangnya tidak
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
22
dapat digunakan untuk bahan bangunan atau kayu bakar. Buah matang disajikan
sebagai buah meja. Buah segar yang diperdagangkan biasanya masih dalam tandan
atau telah dilepas (petilan). Buah salak yang dipetik pada bulan keempat atau ke lima
Buah salak yang bisa ditemukan diberbagai kota ternyata banyak sekali
kandungan gizi didalamnya. Bahkan selain mengandung banyak gizi, buak salah
salak yang disampaikan oleh Nurfi Afriansyah dari Pusat Litbang Gizi dan Makanan
menyatakan bahwa kandungan betakaroten dalam 100 gram buah salak kurang lebih
5,5kali lebih banyak dibanding mangga, tiga kali dibandingkan jambu biji dan lima
Buah salak memiliki kandungan gizi dan khasiat yang luar biasa, Daging buah
salak mengandung saponin, tannin, kalsium dan flavonoida. Senyawa flavonoida saat
ini banyak mendapat perhatian karena, kelompok senyawa ini dilaporkan mempunyai
Senyawa ini tersebar pada tumbuhan baik tingkat rendah maupun tinggi, pada hampir
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
23
Buah salak Bermanfaat untuk obat mencret atau diare yaitu dengan
mengkonsumsi sebanyak 20 gram daging buah salak yang masih muda. Buah salak
bermanfaat juga sebagai obat mata. Berdasarkan penelitian para ahli dibidang
kesehatan, ternyata buah salak mengandung Betakaroten yang sangat bagus buat
kesehatan mata. Betakaroten adalah salah satu zat anti oksidan yang banyak terdapat
dalam sayuran seperti wortel. Buah salak juga mengandung serat yang memberikan
efek kenyang lebih lama sebab memerlukan waktu dalam proses penyerapan dalam
2.1.4.1 Iklim
Salak akan tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan rata-rata per
tahun 200-400 mm/bulan. Curah hujan rata-rata bulanan lebih dari 100 mm sudah
tergolong dalam bulan basah. Berarti salak membutuhkan tingkat kebasahan atau
kelembaban yang tinggi. Tanaman salak tidak tahan terhadap sinar matahari
penuh (100%), tetapi cukup 50-70%, karena itu diperlukan adanya tanaman
peneduh. Suhu yang paling baik antara 20-30°C. Salak membutuhkan kelembaban
2.1.4.2 Tanah
Tanaman salak menyukai tanah yang subur, gembur dan lembab. Derajat
keasaman tanah (pH) yang cocok untuk budidaya salak adalah 4,5 - 7,5. Kebun
kelembaban tinggi.
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
24
2.1.5.1 Pembibitan
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam mengusahakan tanaman salak
adalah penggunaan bibit unggul dan bermutu. Tanaman salak merupakan tanaman
tahunan, karena itu kesalahan dalam pemakaian bibit akan berakibat buruk dalam
pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan kultur teknis yang baik tidak akan
memberikan hasil yang diinginkan, sehingga modal yang dikeluarkan tidak akan
kembali karena adanya kerugian dalam usaha tani. Untuk menghindari masalah
Pembibitan salak dapat berasal dari biji (generatif) atau dari anakan (vegetatif).
Pembibitan secara generatif adalah pembibitan dengan menggunakan biji yang baik
diperoleh dari pohon induk yang mempunyai sifat-sifat baik, yaitu cepat berbuah,
berbuah sepanjang tahun, hasil buah banyak dan seragam, pertumbuhan tanaman baik,
tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta pengaruh lingkungan yang kurang
dengan mudah dan murah, diperoleh bibit yang banyak, tanaman yang dihasilkan
tumbuh lebih sehat dan hidup lebih lama, untuk transportasi biji dan penyimpanan
benih lebih mudah, tanaman yang dihasilkan mempunyai perakaran kuat sehingga
tahan rebah dan kekeringan, memungkinkan diadakan perbaikan sifat dalam bentuk
dihasilkan tidak persis sama dengan pohon induk karena mungkin terjadi penyerbukan
silang agak sulit diketahui apakah bibit yang dihasilkan jantan atau betina.
Untuk mendapatkan bibit yang baik harus dilakukan seleksi terhadap biji yang akan
dijadikan benih.
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
25
Syarat-syarat biji yang akan dijadikan benih adalah biji berasal dari pohon induk
yang memenuhi syarat antara lain, buah yang akan diambil bijinya harus di petik pada
waktu cukup umur, mempunyai daya tumbuh minimal 85 %, besar ukuran biji
seragam dan tidak cacat, biji sehat tidak terserang hama dan penyakit, benih murni
dan tidak tercampur dengan kotoran lain. Penyiapan bibit dari biji,biji salak
dibersihkan dari sisa-sisa daging buah yang masih melekat, kemudian rendam dalam
air bersih selama 24 jam, kemudian dicuci. Bibit dari anakan, pilih anakan yang baik
dan berasal dari induk yang baik, siapkan potongan bambu, kemudian diisi dengan
media tanah
Teknik penyemaian bibit dari biji adalah biji salak yang telah direndam dan
dicuci, masukkan kedalam kantong plastik yang sudah dilubangi (karung goni basah),
lalu diletakkan di tempat teduh dan lembab sampai kecambah berumur 20-30 hari.
Satu bulan kemudian diberi pupuk Urea, TSP dan KCl, masing-masing 5 gram, tiap 2-
3 minggu sekali, agar kelembabannya terjaga, lakukan penyiraman setiap hari. Bibit
dari Anakan dengan pesemaian bak kayu dengan cara membuat bak kayu dengan
ukuran tinggi 25 cm, lebar dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan kemudian diisi
dengan tanah subur dan gembur setebal 15-20 cm, diatas tanah diiisi pasir setebal 5-
10 cm. Arah pesemaian Utara Selatan dan diberi naungan menghadap ke Timur, benih
direndam dalam larutan hormon seperti Atonik selama 1 jam, konsentrasi larutan
0,01-0,02 cc/liter air, tanam biji pada bak pesemaian dengan jarak 10 x 10 cm, serta
arah biji dibenamkan dengan posisi tegak, miring/rebah dengan mata tunas berada
dibawah.
campur pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Setelah bibit atau kecambah
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
26
berumur 20-30 hari baru bibit dipindahkan ke polibag. Pembibitan dengan sistem
anakan, bambu diletakkan tepat di bawah anakan salak, kemudian disiram setiap hari.
Setelah 1 bulan akar telah tumbuh dan anakan dipisahkan dari induknya, kemudian
ditanam dalam polybag. Pupuk Urea, TSP, KCl diberikan 1 bulan sekali sebanyak 1
sendok teh.
Pemindahan bibit untuk bibit dari biji, setelah bibit salak berumur 4 bulan baru
dipindahkan ke lahan pertanian. Untuk persemaian dari anakan, setelah 6 bulan bibit
dengan membongkar tanaman yang tidak diperlukan dan mematikan alang-alang serta
menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu dari areal tanam. Membajak tanah
2.1.7 Panen
Mutu buah salak yang baik diperoleh bila pemanenan dilakukan pada tingkat
kemasakan yang baik. Buah salak yang belum masak, bila dipungut akan terasa sepet
dan tidak manis. Maka pemanenan dilakukan dengancara petik pilih, disinilah letak
kesukarannya. Jadi kita harus benar-benar tahu buah salak yang sudah tua tetapi
belum masak. Buah salak dapat dipanen setelah matang benar di pohon, biasanya
berumur 6 bulan setelah bunga mekar (anthesis). Hal ditandai oleh sisik yang telah
jarang, warna kulit buah merah kehitaman atau kuning tua, dan bulu-bulunya telah
hilang. Ujung kulit buah (bagian buah yang meruncing) terasa lunak bila ditekan.
Tanda buah yang sudah tua, menurut sumber lain adalah: warnanya mengkilat
(klimis), bila dipetik mudah terlepas dari tangkai buah dan beraroma salak.
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
27
Cara Panen buah salak dengan, karena buah salak masaknya tidak serempak,
maka dilakukan petik pilih, yang perlu diperhatikan dalam pemetikan apakah buah
salak tersebut akan disimpan lama atau segera dimakan. Bila akan disimpan lama
pemetikan dilakukan pada saat buah salak tua (Jawa: gemadung), jadi jangan terlalu
tua dipohon. Buah salak yang masir tidak tahan lama disimpan. Pemanenan buah
Periode panen tanaman salak dalam masa panennya terdapat 4 musim. Panen
raya pada bulan Nopember, Desember dan Januari. Panen sedang pada bulan Mei,
Juni dan Juli. Panen kecil pada bulan-bulan Pebruari, Maret dan April. Masa
kosong/istirahat pada bulan-bulan Agustus, September dan Oktober. Bila pada bulan-
bulan ini ada buah salak maka dinamakan buah slandren. Menurut sumber lain panen
besar buah salak adalah antara bulan Oktober - Januari. Prakiraan produksi dalam
budidaya tanaman salak, hasil yang dapat dicapai dalam satu musim tanam adalah 15
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
28
2.2.1 Klasifikasi
Klasifikasi ilmiah
Family : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : E. coli
E. coli adalah bakteri gram negatif, tidak tahan asam, tidak membentuk spora
dan umumnya berukuran 2-3 x 0,6 μm (Barners et al, 2003). E. coli dan sebagian
besar bakteri enterik lainnya membentuk koloni bulat dan cembung. Beberapa strain E
coli menyebabkan hemolisis dalam agar darah (Jawetz et al., 2001). Kemampuan E.
coli dalam menghemolisis dapat menjadi salah satu metode penentuan patogenitas E.
coli.
E. coli diisolasi pertama kali pada tahun 1885 oleh Buchner dan secara
lengkap diuraikan oleh Theobald Escherich pada tahun 1882 (Alcano, 1994).
Adanya E. coli dalam air minum merupakan indikasi adanya pencemaran oleh feses.
Dalam saluran pencernaan normal terdapat 10-15% bakteri E. coli patogen dari
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
29
keseluruhan E. coli. Dalam individu yang sama, E. coli dalam usus tidak selalu sama
E. coli mudah tumbuh pada media buatan. Pada Mac Conkey agar koloni E.
coli berwarna merah dadu karena bakteri ini memfermentasi laktosa (Hendrix and
Sirois, 2007). Dalam media cair pertumbuhanya terlihat keruh dan ada endapan
dibagian bawah tabung. E. coli mampu bertahan beberapa hari sampai beberapa
minggu lamanya. E. coli tidak tahan kekeringan atau desinfeksi biasa. Bakteri ini
akan mati pada suhu 60◦C selama 30 menit. Ada sel bakteri yang tahan selama 6
Bakteri coli dapat ditemukan dalam litter, kotoran, debu atau kotoran dalam
kandang. Debu dalam kandang ayam dapat mengandung 10 5sampai 106 E. coli per
gram (Tabbu, 2000). Bakteri ini dapat bertahan lama dalam kandang, terutama dalam
keadaan kering.
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
30
2.2.3 Penularan
Permulaan kejadian patogen dari E. coli mungkin terjadi di hatchery dari infeksi atau
langsung dengan lingkungan tempat tinggal yang basah dan kotor, dan bukan dari
hewan ke hewan. Infeksi kolibasilosis biasanya terjadi baik melalui peroral atau
inhalasi, lewat membran sel/yolk/tali pusat, air, muntahan, dengan masa inkubasi 3-5
dan turkey bordetellosis seringkali menyertai kolibasilosis. Kualitas udara yang buruk
dan stres yang berasal dari lingkungan juga kemungkinan untuk predisposisi infeksi
meliputi sanitasi yang kurang optimal, sumber air minum yang tercemar bakteri,
sistem perkandangan dan peralatan kandang yang kurang memadai dan adanya
tinggi tergantung dari faktor-faktor virulensi yang dimiliki E. coli patogenik. Faktor
virulensi inilah yang membedakan antara E. coli patogenik dengan non patogenik.
yang dimiliki oleh E. coli patogenik. Beberapa faktor virulensi yang dimiliki E.
coli galur APEC telah teridentifikasi dan diduga berhubungan dengan banyak kasus
kolibasilosis antara lain: sistem aerobaktin dalam uptake Fe, polisakarida K1, protein
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
31
2.2.4 Epizootiology
Colibacillosis merupakan penyakit umum pada anak sapi, babi, domba, dan kuda.
Penyakit berkembang cepat dan tingkat kematianya tinggi pada semua spesies.
2.2.5 Patogenesis
Untuk E. coli, penyakit yang sering ditimbulkan adalah diare. E. coli sendiri
E. coli ini menyerang manusia khususnya pada bayi. EPEC melekatkan diri
pada sel mukosa kecil. Faktor yang diperantarai oleh kromosom akan menimbulkan
pelekatan yang kuat. Pada usus halus, bakteri ini akan membentuk koloni dan
cair yang biasanya sembuh sendiri tetapi dapat juga menjadi kronik. EPEC sedikit
fimbria, tetapi EPEC menggunakan adhesin yang dikenal sebagai intimin untuk
mengikat inang sel usus. Sel EPEC invasive (jika memasuki sel inang) dan
menyebabkan radang.
pada sel epitel usus kecil. Lumen usus terengang oleh cairan dan mengakibatkan
hipermortilitas serta diare, dan berlangsung selama beberapa hari. Beberapa strain
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
32
ETEC menghasilkan eksotosin tidak tahan panas. Diare tanpa disertai demam ini
terjadi pada manusia, babi, domba, kambing, kuda, anjing, dan sapi.
suatu sel hijau dari monyet hijau Afrika. Terdapat sedikitnya dua bentuk antigenic
dari toksin. EHEC berhubungan dengan holitis hemoragik, bentuk diare yang berat
dan dengan sindroma uremia hemolitik, suatu penyakit akibat gagal ginjal akut,
dicegah dengan memasak daging sampai matang. Diare ini ditemukan pada manusia,
toksin Shiga, sehingga disebut juga Shiga-toxin producing strain (STEC). Toksin
merusak sel endotel pembuluh darah, terjadi pendarahan yang kemudian masuk ke
dalam usus. EIEC menimbulkan penyakit melaluii invasinya ke sel epitel mukosa
usus.
Bakeri ini ditandai dengan pola khas pelekatannya pada sel manusia. EAEC
ventilasi. Metode untuk mencegah infeksi pada saluran pencernaan belum diketahui
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
33
pelet memiliki kontaminasi E. coli lebih sedikit dari pada bentuk kotoran serbuk,
kotoran tikus merupakan sumber patogenik E. coli dan air yang sudah
coli patogen yang paling penting diantara ternak adalah kontaminasi fekal pada telur
yang sedang menetas. Pengumpulan telur yang lebih sering, menjaga kebersihan
kandang, membuang telur yang pecah atau yang jelas-jelas telah terkontaminasi oleh
kotoran serta disinfeksi telur 2 jam setelah di sirami dapat membantu menurunkan
infeksi E. coli. Ayam yang diberi diet protein tinggi serta pemberian yang diselingi
tembusan Direktorat Kesehatan Hewan. Diagnosa harus ditegukan oleh lembaga atau
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
34
2.3 Staphylococcus
2.3.1 Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Bacilli
Order : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
(Rosenbach, 1884)
flora normal bagi manusia dan yang terpenting secara klinis ada tiga spesies yaitu S.
aureus, S. epidermidis, S. saprophyticus. Ciri utama yang paling mudah dan penting
yaitu produksi enzim koagulase, enzim yang dapat menggumpalkan plasma. Sekitar
2.3.2 Etiologi
positif, anaerobik fakultatif, berbentuk bulat, tidak membentuk spora, non motil, tidak
berkapsul dan menghasilkan katalase positif. Pada umumnya bakteri ini ditemukan
2010). Staphylococus secara rutin diisolasi dari hewan domestik dalam praktek klinis
kedokteran hewan. Selain sebagai komensal peran pada permukaan mukosa dan kulit,
staphylococci juga sering terlibat dalam berbagai penyakit pada hewan (Hoekstra and
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
35
Paulton, 2002). Umumnya bakteri merupakan mikroflora normal di selaput lendir dan
kulit manusia dan organisme yang lain akan tetapi bersifat patogen apabila ada luka
sehingga bakteri ini masuk kedalam luka sehingga dalam jaringan memproduksi
baik dihasilkan pada media darah. Dalam media MSA pertumbuhan bakteri lainnya
37°C. memiliki jangkauan yang luas untuk pertumbuhan pH, tetapi optimalnya adalah
2.3.3 Patogenitas
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
36
pernafasan, dan saluran pencernaan makanan pada manusia dan hewan. infeksi
Staphy. aureus dapat berasal dari kontaminasi langsung dari luka, bakteri ini masuk
2005). Selain itu, diidentifikasi pula adanya kemampuan bakteri untuk menghasilkan
koagulase dan memproduksi hemolisis (Prescott et al, 2002 ; Harris et al, 2002 ;
penyakit atau kerusakan yang terjadi karena adanya enzim-enzim yang dihasilkan
melalui kemampuannya tersebar luas dalam jaringan dan melalui pembentukan berbagai
zat ekstraseluler lainnya. Beberapa dari bahan tersebut adalah enzim, yang lain dapat
berupa toksin, meskipun fungsinya adalah sebagai enzim. Contohnya pertama, Staphy.
menggumpalkan plasma yang ditambah dengan oksalat atau sitrat dengan adanya faktor
yang ada dalam serum. Faktor serum bereaksi dengan koagulase untuk membentuk
esterase dan aktivitas penggumpalan dengan cara yang sama untuk mengaktivasi
staphylococcus yang dapat menghambat fagositosis. Kedua, enzim lain yang dihasilkan
hemolisin merupakan toksin yang dapat membentuk suatu zona hemolisis disekitar
koloni bakteri. Hemolisin pada Staphy. aureus terdiri dari alfa hemolisin, beta hemolisis
dan delta hemolisisn. Alfa hemolisin adalah toksin yang bertanggung jawab terhadap
pembentukan zona hemolisis di sekitar koloni Stapy. aureus pada medium agar darah.
Toksin ini dapat menyebabkan nekrosis pada kulit hewan dan manusia. Beta hemolisin
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
37
adalah toksin yang terutama dihasilkan Staphylococcus yang diisolasi dari hewan, yang
menyebabkan lisis pada sel darah merah domba dan sapi. Sedangkan delta hemolisin
adalah toksin yang dapat melisiskan sel darah merah manusia dan kelinci, tetapi efek
lisisnya kurang terhadap sel darah merah domba. Keempat, toksin ini dapat mematikan
sel darah putih pada beberapa hewan. Tetapi perannya dalam patogenesis pada manusia
tidak jelas, karena Staphylococcus patogen tidak dapat mematikan sel-sel darah putih
2.4 Antibiotika
kekebalan (immune) yang rendah. Antibiotik yang masuk golongan ini diantaranya β-
besar, yaitu (Ganiswara, 1995; Lüllmann, Mohr, Hein & Bieger, 2005). Antibiotika
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
38
kerja luas (broad spectrum), yaitu agen yang dapat menghambat pertumbuhan dan
mematikan bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif. Golongan ini
spectrum) adalah golongan ini hanya aktif terhadap beberapa bakteri saja, yang
infeksi saluran kemih oleh bakteri gram negative dan Stafilococci yang resisten
penggunaannya sama dengan Cephalexin. Dapat diberikan juga dalam bentuk injeksi
pasien infeksi yang disebabkan oleh strain yang rentan dan menunjukan penyakit
infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh E. coli, Proteus mirabilis dan Klebsiella
Dosis infeksi saluran kemih bagian bawah (sistitis) sehari 1-2 gr dalam dosis
tunggal atau dosis terbagi (2 kali sehari). Dosis infeksi saluran kemih lain, sehari 2gr
dalam dosis terbagi (2 kali sehari). Infeksi kulit dan jaringan lunak yang
Selulitis. Dosis sehari 1 gr dalam dosis tunggal atau dosis terbagi (2 kali sehari).
Pengobatan Beta-hemolitic streptococcus, sehari 1gr dalam dosis tunggal atau dosis
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
39
pernafasan bagian atas dan bawah. Infeksi ringan, sehari 2 kali500mg. Infeksi
sedang sampai berat, sehari 1-2 gr dalam dosis terbagi (500mg-1gr tiap 12 jam).
cephalosporin antibiotik diperkenalkan pada tahun 1967 oleh Eli Lilly and Company .
Ini merupakan agen oral dengan spektrum antimikroba yang mirip dengan agen
intravena cefalotin dan cefazolin. Ini pertama kali dipasarkan sebagai Keflex (Lilly),
dan dipasarkan dengan beberapa nama dagang lainnya. Seperti tahun 2008, cefalexin
adalah antibiotik sefalosporin yang paling populer di Amerika Serikat, dengan lebih
dari 25 juta resep versi generiknya saja, untuk US $ 255 juta dalam penjualan
(meskipun kurang populer dari dua antibiotik lainnya, amoksisilin dan azitromisin ,
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
40
termasuk infeksi saluran pernapasan atas, infeksi telinga, infeksi kulit, dan infeksi
diperlukan untuk kekuatan dan rigiditas dinding sel bakteri. Chephaleksin efektif
penisilinase serta beberapa bakteri anaerob. Chepaleksin juga efektif terhadap bakteri
gram-negatif, seperti E. coli, Klebsiella dan Proteus mirabilis, tetapi kurang efektif
serupa yaitu cincin β-laktam yang merupakan syarat mutlak untuk khasiatnya. Jika
cincin ini terbuka, misalnya oleh cincin enzim β-laktamase (penisilinase dan
luas dan meliputi banyak jenis gram-negatif. Mekanisme keja chephalexin adalah,
dinding sel bakteri terdiri dari suatu rangkaian mukopeptida yang saling terikat satu
sama lainnya. Penisilin dan Sefalosporin mencegah sintesis nuclein yaitu senyawa
spesifik dan diperlukan oleh bakteri. Bila sel tumbuh dan plasmanya bertambah atau
menyerap air dengan jalan osmosis, maka dinding sel akan pecah dan bakteri musnah.
Dinding sel manusia dan hewan tidak terdiri dari nuclein, maka obat ini tidak toksis
untuk manusia.
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
41
Resistensi terhadap bakteri, cara kuman-kuman melidungi diri dari antibiotika ini
dengan cara membentuk enzim β-laktamase, terutama Staphylococcus dan bakteri E.coli.
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
42
31 Desember 2012.
Bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah E. coli dalam bentuk
isolat murni ATCC 15224 yang diperoleh dari Tropical Disease Center dan Staphy.
aureus dalam bentuk isolat murni ATCC 49775 dari Laboratorium Bakteriologi dan
zalacca) yang di gunakan berasal dari Desa Segaran- Wates- Kediri. Bahan- bahan
lainnya adalah Alkohol 96%, bayclin, sabun, aquadest steril, media Natrium Agar
(NA) serta antibiotika disk yang mengandung Cephalexin 30 µg dan juga blank disk,
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, tabung
reaksi, pembakar Bunsen, incubator, gelas ukur, pipet, panci, kompor, mistar, pinset,
Disk.
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
43
Metode Difusi disk ini merupakan metode untuk menguji kepekaan kuman
pelaksaannya tidak memerlukan waktu yang lama, keahlian khusus dan cepat
memberikan hasil. Hasil pengujian “Difusi Disk” terlihat adanya daerah bening atau
dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu sangat peka, kurang peka, atau tidak peka.
besar. Kurang peka apabila diameter hambatan tidak terlalu besar. Tidak peka
apabila diameter hambatan sangat kecil atau tidak terjadi daerah hambatan untuk
menentukan kategori tersebut terdapat patokan atau standart yang telah ditentukan
sterilisasi dengan menggunakan oven, sterilisasi dilakukan pada suhu 160 ◦C, selama
60 menit.
dikupas bersih termasuk kulit arinya, kemudian di buang bijinya. Terlebih dahulu
disediakan dua panci besar dan kecil. Cara pembuatan infusum buah salak 100 %
adalah, buah salak yang matang dirajang halus, ditimbang sebanyak 50 gram dan
dimasukkan dalam panci kecil, kemudian panci kecil dimasukkan kedalam panci
besar. Pada panci infus besar diberi air sampai setengah atau lebih dari panci kecil.
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
44
Buah salak yang terdapat pada panci bagian dalam ditambah air sebanyak 50 ml,
kemudian dipanaskan dengan penangas air selama 15 menit terhitung mulai tercapai
suhu 90-98◦ C sambil sekali-kali diaduk, disaring selagi panas dengan kain flanel,
kemudian ditambahkan air panas pada ampas sampai volume yang dikehendaki.
Pembuatan infusum buah salak 50% yaitu dengan melakukan pengenceran dari
infusum buah salak 100% dengan menambahkan aquadest steril sebanyak 50 ml,
sedangkan untuk infusum buah salak 25% dilakukan pengenceran dari infusum buah
kuman, dan (1ml BHI Broth, di inkubasi pada suhu 37 ◦ C selama empat jam.
untuk uji sensivisitas jumlah kuman yang diperlukan 105 sampai 108 sel/ml (Bonang
steril dicampur sampai homogen kemudian dari tabung tersebut diambil 1 ml suspensi
dan dicampur dengan 9 ml aquadest steril diulang sehingga jumlah kuman yang
dimasukkan kedalam infusum buah salak selama kurang lebih 2 menit, setelah itu
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
45
petri, pada penelitian kali ini media yang digunakan adalah NA (Natrium Agar)
karena media ini merupakan media isolasi yang umum dan bisa digunakan untuk
menuangkan suspensi kuman sebanyak 0,2 ml pada median NA dan diratakan dengan
permukaan media, setelah itu kertas disk yang diisi dengan infusum buah salak dan
selama 24 jam pada suhu 37◦ C dan diamati daerah hambatan pertumbuhan kuman
yang ada di sekeliling kertas disk dan diukur diameternya dengan menggunakan
mistar.
terhadap E. coli dan Staphy. aureus panjang daerah hambatan pertumbuhan kuman
Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan (Kusriningrum, 1990). Data hasil
dengan LSD.
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
46
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
47
(Salacca zalacca) terhadap E. coli dan Staphy. aureus secara in vitro, menunjukkan
bahwa inufusum buah salak mempunyai potensi sebagai antibakteri terhadap Staphy.
aureus dengan kekuatan yang lemah sedangkan pada E. coli tidak mempunyai
potensi antibakteri. Hasil selengkapnya penelitian ini dapat ditunjukkan pada tabel
4.1.
Tabel 4.1 Rata-rata dan Simpangan Baku (SD) hasil diameter zona hambat infusum
buah salak dan antibiotik chepalexin
Zona Hambat (mm)
B1 0a ±0 4,8b±0,332
B2 0a ±0 0 a±0
B3 0a ±0 0a ±0
Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata
pada (p<0,05).
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
48
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
49
Gambar 4.1.3 Hasil infusum buah salak 25% dan chepalexin pada S. aureus
Gambar 4.1.4 Hasil infusum buah salak 100% dan chepalexin pada E. coli
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
50
Gambar 4.1.5 infusum buah salak 50% dan chepalexin pada E. coli
Gambar 4.1.6 infusum buah salak 25% dan chepalexin pada E. coli
Pada tabel 4.1 terlihat antibiotik chepalexin pada ulangan 1 sampai 5 kuman
Staphy. aureus terhambat pertumbuhannya. Rata – rata dari lima kali ulangan
diperoleh hasil 5,4 mm. Infusum buah salak pada ulangan 1 sampai 3 kuman Staphy.
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
51
dan 5 tidak terjadi zona hambatan prtumbuhan kuman. Rata - rata dari lima kali
ulangan diperoleh hasil 4,8 mm. Pada infusum buah salak konsentrasi 50 % dan 25 %
E.coli pada tabel 4.1 terlihat pada antibiotik chephalexin ulangan 1 sampai 5
terjadi zona hambatan antara 2 – 3 mm, rata – rata hasil zona hambatan dari lima
ulangan adalah 2,2 mm. Hal ini menunjukkan antibotik chepalexin lebih peka pada
kuman Stahpy. aureus. Pada infusum buah salak konsentrasi 100 %, 50%, dan 25%
dilanjutkan dengan LSD, maka hasilnya untuk Staphy. aureus adalah antibiotik
chephalexin berbeda nyata dengan infusum buah salak 100 %, infusum buah salak 50
%, dan infusum buah salak 25 %, sedangkan pada infusum buah salak 50% dan
Hasil dari E.coli adalah untuk antibiotik chepalexin dan infusum buah salak
100 % mempunyai perbedaan yang nyata, sedangkan untuk infusum buah salak 100
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
52
BAB 5 PEMBAHASAN
Pemeriksaan potensi infusum buah salak terhadap E. coli dan Staphy. aureus
secara in vitro menggunakan metode difusi disk. Hasil penelitian yang dilakukan
dengan empat perlakuan dan lima ulangan diketahui bahwa infusum buah salak 100
salak 100 % tidak terdapat zona hambatan, Infusum buah salak 50 % dan 25 % pada
Staphy. aureus dan E. coli tidak membentuk zona hambatan. Infusum salak 100 %
pada Staphy. aureus dan E. coli diduga masih mempunyai mempunyai potensi
antibiotik chepalexin adalah 5,4 mm sedangkan untuk infusum buah salak 100 %
adalah 4,8 mm. Hasil rata – rata zona hambatan pada E. coli adalah 2,2 mm untuk
antibiotik chepalexin, dari hasil data menunjukkan antibiotik chepalexin lebih peka
besar. Kurang peka apabila diameter hambatan tidak terlalu besar. Tidak peka
apabila diameter hambatan sangat kecil atau tidak terjadi daerah hambatan untuk
menentukan kategori tersebut terdapat patokan atau standart yang telah ditentukan
Hasil zona hambat pada Staphy. aureus sebesar 1 mm dan pada E. coli tidak
terjadi zona hambatan sehingga dapat disimpulkan bahwa infusum buah salak pada
konsentrasi 100 % ini dikategorikan tidak peka terhadap kuman tersebut tetapi
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
53
mempengaruhi hal ini adalah karena bentuk sediaan dalam penelitian ini adalah
infusum, sehingga zat – zat yang sebagai antibakteri kurang terlarut secara sempurna
sehingga kurang efektif. Temperatur proses pemanasan yang cukup tinggi pada
menguapnya senyawa aktif bersamaan dengan keluarnya uap air. Disamping itu
kandungan air masih relatif banyak, sehingga hasil infusum tidak murni terdiri dari
kandungan senyawa antibakteri tetapi masih bercampur dengan air. Jika penelitian
antibakteri yang lebih tinggi, mengingat kadar dan kualitas zat aktif yang dihasilkan
lebih baik karena pelarut kimia dapat menembus pori-pori sehingga bahan yang
diekstrak lebih mudah terlarut. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu infusum buah
salak yang digunakan pada penelitian ini masih mengandung senyawa lain yang tidak
tannin, mengingat dalam daging buah salak merupakan tempat terjadinya sintesis
dari seluruh bahan alami yang ada dalam buah salak seperti karbohidrat, vitamin,
mineral, protein, mineral. Oleh karena itu aktivitas antibakteri dapat terganggu
karena terikatnya senyawa fenol dan tannin pada senyawa-senyawa lain tersebut.
Selain itu bisa jadi karena kesalahan dalam pemilihan buah salak, mungkin bukan
dagingnya buah salaknya yang banyak mengandung flavanoida dan tannin tapi di
bagian buah yang lain seperti kulit salak atau bijinya yang justru banyak
Salah satu cara pengendalian terhadap suatu penyakit yang disebabkan oleh
kuman adalah dengan pengobatan. Suatu obat sebelum digunakan untuk pengobatan,
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
54
Zat antimikroba adalah suatu zat yang dapat mengambat pertumbuhan atau
sel, yang ketiga adalah menghambat sintesis protein, dan yang keempat menghambat
sintesis asam nukleat melalui hambatan enzim. Buah salak ini termasuk dalam
mempunyai mekanisme yang sama dengan senyawa fenol lainnya dalam fungsinya
sebagai antibakteri (Jawetzet al, 1996), kandungan dari buah salak lainnya adalah
tannin. Tanin adalah suatu zat yang berfungsi sebagai astringensia. Astringensia
adalah senyawa yang dengan protein dalam larutan netral atau asam lemah yang akan
membentuk endapan yang tidak larut, terasa kesat dan jika diberikan pada mukosa
yang akan mengakibatkan perubahan permeabilitas pada membran sel sehingga dapat
mengganggu struktur dan fungsi dari membran sel bakteri tersebut. (Berghe, 1991).
dengan ikatan yang lemah dan segera mengalami peruraian, kemudian fenol bekerja
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
55
menyebabkan koagulasi protein seluler dan terjadi lisis membran sitoplasma. Selain
itu senyawa tannin juga memiliki kemampuan menurunkan proliferasi sel dalam
Bakteri yang dipakai dalam penelitian ini adalah bentuk gram negatif dan
positif dan merupakan bakteri standart atau isolat murni jadi belum resisten karena
belum pernah kontak dengan antibiotik. Penggunaan bakteri strain standar bertujuan
untuk mewakili sifat dan karakteristik seluruh strain Staphy. aureus dan E. coli. Selain
itu dilakukan penyetaraan biakan melalui tingkat kekeruhan secara visual dengan
standar Mc. Farland untuk memastikan standarisasi bakteri yang digunakan. Berbagai
jenis bakteri memiliki struktur seluler, komposisi, dan fisiologi yang berbeda sehingga
memiliki respon yang berbeda pula terhadap bahan yang bersifat antibakteri. Respon
ini dapat dilakukan bakteri melalui berbagai mekanisme pertahanan, salah satunya
Bakteri gram negatif memiliki dinding sel lebih rumit. Membran luar terdiri dari dua
masuknya senyawa hidrofobik dan sejumlah protein yang berfungsi dalam membatasi
molekul yang bersifat hidrofilik yang dapat melewati membran. Karakteristik inilah
yang juga turut berperan dalam mengurangi daya hambat dan bunuh infusum buah
salak pada E. coli, karena membran luar yang dimiliki bakteri ini berfungsi sebagai
dalam infusum buah salak. Pada dinding sel bakteri gram positif memiliki molekul
tambahan berupa asam teikoat yang terdiri atas gliserol, fosfat, dan ribitol gula
terkadang memanjang sampai keluar dari dinding sel dan kapsul. Pada bakteri gram
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
56
positif memiliki lapisan peptidoglikan yang relatif tebal dengan ukuran 20-80 nm.
Lapisan peptidoglikan tersebut menempel pada permukaan luar membran sel. Oleh
karena itu bakteri gram negatif atau E. coli kurang sensitif terhadap infusum buah
salak.
Tabel 5.1. Perbedaan kandungan dinding sel bakteri gram (+) dan gram (-).
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
57
6.1 Kesimpulan
(Salacca zalacca) terhadap E. coli dan Staphy. aureus secara in vitro dengan
1. Infusum buah salak mempunyai potensi sebagai daya antibakteri terhadap Staphy.
aureus tetapi masih masuk dalam kategori tidak peka karena diameter zona hambat
2. Infusum buah salak masih mempunyai potensi sebagai antibakteri pada E. coli
meskipun tidak terbentuk zona hambat, karena pada buah salak mengandung
3. Chepalexin mempunyai potensi sebagai daya antibakteri pada Staphy. aureus dan
E.coli, tetapi lebih peka terhadap Staphy. aureus terlihat dengan lebih besarnya
6.2 Saran
tidak menggunakan sediaan buah salak dalam bentuk infusum, tetapi menggunakan
sediaan dalam bentuk ekstrak etanol dalam uji potensi antibakteri untuk obat
tradisional.
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
58
RINGKASAN
permasalahan yang muncul juga semakin beragam. Salah satu masalah yang
penting dan umum terjadi pada hewan ternak adalah penyakit. Penyakit yang
penyakit pada ternak yang paling umum adalah Escherichia coli dan
mempunyai kelemahan yaitu resiko timbulnya resistensi dan residu pada daging
dan susu. Oleh karena itu perlu dicari alternatif pengobatan untuk masalah
penyakit bakteri ini dengan memanfaatkan buah salak sebagai pengobatan. Salah
satu kandungan dari buah salak adalah tannin. Tanin adalah suatu zat yang
dengan infusum buah salak 100 %, infusum buah salak 50 %, dan infusum buah salak
25 %, sedangkan pada infusum buah salak 50% dan infusum buah 25 % tidak
berbeda nyata. Hasil dari E.coli adalah untuk antibiotik chepalexin dan infusum buah
salak 100 % mempunyai perbedaan yang nyata, sedangkan untuk infusum buah salak
100 %, infusum buah salak 50 %, dan infusum buah salak 25 % tidak mempunyai
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
59
Hasil zona hambat pada Staphy. aureus sebesar 1 mm dan pada E. coli tidak
terjadi zona hambatan sehingga dapat disimpulkan bahwa infusum buah salak pada
konsentrasi 100 % ini dikategorikan tidak peka terhadap kuman tersebut tetapi
mempengaruhi hal ini adalah karena bentuk sediaan dalam penelitian ini adalah
infusum, sehingga zat – zat yang sebagai antibakteri kurang terlarut secara sempurna
sehingga kurang efektif. Temperatur proses pemanasan yang cukup tinggi pada
menguapnya senyawa aktif bersamaan dengan keluarnya uap air. Jika penelitian
antibakteri yang lebih tinggi, mengingat kadar dan kualitas zat aktif yang dihasilkan
lebih baik karena pelarut kimia dapat menembus pori-pori sehingga bahan yang
diekstrak lebih mudah terlarut. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu infusum buah
salak yang digunakan pada penelitian ini masih mengandung senyawa lain yang tidak
tannin, mengingat dalam daging buah salak merupakan tempat terjadinya sintesis
dari seluruh bahan alami yang ada dalam buah salak seperti karbohidrat, vitamin,
mineral, protein. Oleh karena itu aktivitas antibakteri dapat terganggu karena
Kesimpulan penelitian ini Infusum buah salak mempunyai potensi sebagai daya
antibakteri terhadap Staphy. aureus tetapi masih masuk dalam kategori tidak peka
karena diameter zona hambat yang dihasilkan sangat kecil. Infusum buah salak
masih mempunyai potensi sebagai antibakteri pada E. coli meskipun tidak terbentuk
zona hambat, karena pada buah salak mengandung senyawa flavanoida dan tannin
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
60
Staphy. aureus dan E.coli, tetapi lebih peka terhadap Staphy. aureus terlihat dengan
lebih besarnya zona hambat pertumbuhan bakteri yang terbentuk pada Staphy.
aureus.
untuk tidak menggunakan sediaan buah salak dalam bentuk infusum, tetapi
menggunakan sediaan dalam bentuk ekstrak etanol dalam uji potensi antibakteri
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
61
DAFTAR PUSTAKA
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
62
Tim Penulis Penebar Swadaya. (1998). 18 Varietas Salak: Budidaya, Prospek Bisnis,
Pemasaran. Jakarta, Penebar Swadaya.
Timoney dkk, 2003. Hagan and Bruners Microbiology and Infectious Disease of
Domestic Animals.
Tjahjadi, N. 1989. Bertanam Salak. Kanisius, Yogyakarta.
Todar K, 2005. Salmonella and Salmonellosis. Departement of Bacteriology
University of Wisconsin-Madison.USA.
Tyasningsih dkk, 2003. Penuntuntun Praktikum Mikrobiologi Veteriner I. Fakultas
Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya.
Tyasningsih dkk,2009.Buku Ajar Penyakit Infeksius I.Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Airlangga. Surabaya.
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
63
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
64
Gambar 3. Alkohol, aquadest steril, bayclin, kapas, dan kertas disk kosong
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
65
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
66
Skripsi POTENSI ANTIBAKTERI INFUSUM BUAH SALAK ... LENIAR MARTA YUANA