Anda di halaman 1dari 3

Warga Desa Jepang Kabupaten Kudus Gencarkan Program “GERMAS LINDUNGI

KELUARGA” : Ternyata Faktor Penting Untuk Menekan Angka Penularan Covid-19 Dimulai
Dari Lingkungan Keluarga Lho!

Kudus (25/7/20) - New Normal atau tatanan hidup baru di masa pandemi COVID-19 menuntut
masyarakat untuk mulai membiasakan diri dengan menerapkan protokol kesehatan dalam
beraktivitas sehari-hari. Selain menerapkan protokol kesehatan, konsumsi gizi yang baik juga
sangat penting untuk mengantisipasi segala kemungkinan infeksi di masa pandemi ini. Infeksi
dapat menyebabkan tubuh seseorang demam, sehingga membutuhkan tambahan energi dan zat
gizi. Karena itu, menjaga pola makan yang sehat sangat penting selama pandemi COVID-19.
Meskipun tidak ada makanan atau suplemen makanan yang dapat mencegah infeksi COVID-19,
mempertahankan pola makan gizi seimbang yang sehat sangat penting dalam meningkatkan
sistem kekebalan tubuh yang baik.

Iqbal Muhammad, Mahasiswa KKN UNDIP Kabupaten Kudus, menggecarkan program untuk
memantau konsumsi gizi seimbang dan gaya hidup sehat keluarga yang disebut Germas
Lindungi Keluarga. Germas atau gerakan masyarakat sehat ini digagas oleh Kementrian
Kesehatan RI dan bertujuan untuk mengajak masyarakat tetap mempertahankan pola makan gizi
seimbang yang sehat agar imunitas tubuh dapat menjaga dari tertularnya covid-19. Oleh karena
itu, Iqbal beserta jajaran perangkat desa mulai menggencarkan program ini di lingkungan
keluarga RT 2 RW 1 Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus.

Program diawali dengan melakukan sosialisasi secara door to door untuk memperkenalkan pada
warga RT 2 RW 1 Desa Jepang mengenai pentingnya menjaga konumsi gizi seimbang dan gaya
hidup sehat selama pandemi. Kemudian dilanjutkan dengan pemantauan konsumsi keluarga
selama 2 minggu melalui aplikasi WA dan pengisian kuisioner. Pemantauan yang dilakukan
meliputi pola makan sehari – hari, komposisi makanan, cara menyiapkan dan menyimpan
makanan, serta penerapan pola hidup bersih dan sehat. Setelah menjalani pemantauan selama 2
minggu, makan akan dilakukan intervensi dan evaluasi untuk membantu warga yang mengalami
kesulitan mencukupi kebutuhan gizi.
Selama proses pemantauan, Iqbal juga melakukan edukasi kepada warga sekitar untuk selalu
menyiapkan new normal kit setiap keluar rumah. Terutama di lingkungan desa yang terdapat
kerumunan warga, seperti masjid, toko, halaman rumah, dan warung makan. Warga yang
berkerumun diberikan peringatan untuk menjaga jarak dan memakai masker dengan benar.
Kemudian memastikan jika di setiap rumah maupun tempat umum terdapat fasilitas cuci tangan
yang bersih dan layak. Agar warga dapat membaca sumber informasi yang edukatif, Iqbal
membagikan poster edukasi mengenai penerapan new normal dalam menghadapi pandemi untuk
ditempel di tempat yang dapat dibaca warga dengan mudah.

Warga merespon dengan baik dan mendukung program germas tersebut untuk diterapkan secara
berkelanjutan di lingkungan keluarga. Karena, banyak warga yang belum paham betul mengenai
arti konsumsi gizi seimbang dan hanya mengikuti selera makan seadanya saja. Padahal, apabila
penerapan protokol kesehatan tidak diimbangi dengan mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh, tentu
risiko tertular virus akan tetap tinggi karena kekebalan tubuh kita tidak mendukung.
Author : Iqbal Muhammad - Fakultas Kedokteran - Kedokteran Umum 2017

Editor : Shary Charlotte, S.IP, MA

Anda mungkin juga menyukai