Anda di halaman 1dari 2

KRITIK SENI

Jogja Bedelau Fest

Sebuah festival yang digelar oleh perkumpulan mahasiswa riau kabupaten siak pada hari sabtu,
14 Maret 2020 dengan tema "Menenun Sejarah Bededai Budaya Negeri Beradat Kota istana"
merupakan acara tahunan yang dilaksanakan dari tahun 2018 dan akam terus berlnajut dari
tahun ke tahun. Maksud dan tujuan acara ini adalah mengenalkan budaya Melayu dan
memperat tali silaturahmi antar sesama warga Kabupaten Siak yang berada di Yogyakarta.
Rangkaian acara yang dilaksanakan di Jogja Bedelau Fest ini diantaranya sambutan dari
petinggi- petinggi Kabupaten Siak dan sambutan ketua himpunan mahasiswa riau. Setelah
sambutan dan dilanjut dengan doa sebagai penutup acara pembukaan kemudian dilanjutkan
dengan acara hiburan. Dalam acara hiburan terdapat pertunjukan tari, drama, maupun musik.
Pertunjukan dengan menceritakan tentang seorsng raja yang berada di negeri Siak dan
berusaha melawan penjajah Belanda hingga masa kemerdekaan tiba. Pada acara hiburan ada
penampilan dari mahasiswa ISI Yogyakarta dengan menampilkan musik instrumental sebagai
pembuka untuk acara hiburan.

Pada cerita yang dipentaskan pada Jogja Bedelau Fest ini menggabungkan antara drama tari
dan musik. Adapun tokoh tokoh yang diperankan diantaranya tokoh sultan serta jajaranya dan
tokoh prajurit belanda. Karakter dari tokoh sultan ini adalah seseorang yang adil, bijaksana,
berwibawa dan tegas sedangkan tokoh prajurit Belanda berwatak sombong dan licik.
Penggambaran latar tempat dikerajaan sudah sangat bagus karena hiasan hiasan di belakang
kursi sultan sangat newah dan kursi kursi para jajaran sultan juga sangat bagus. Dicerita ini
sering sekali melakukan blackout dengan maksud pergantian adegan. Ada 3 latar tempat
dicerita yang dilakonkan yaitu didalam rumah sultan, di rumah tokoh prajurit belanda dan
dipelabuhan. Pada saat pementasan berlangsung diadegan awal lalu dilanjutkan dengan
penampilan tari terdapat pembacaan sinopsis oleh MC. Setelah penampilan tari kemudian
blackout dan di dilanjutkan dengan drama.

Pementasan pada Jogja Bedelau Fest sudah cukup menarik namun ada beberapa bagian yang
kurang menarik. Diantaranya pembacaan narasi ditengah tengah pertunjukan drama, mungkin
maksudnya untuk menyampaikan makna dari tarian tersebut namun dari segi penonton
kesannya seperti beda pertunjukan, jadi tidak menyatu antara drama dengan tari. Alangkah
baiknya jika setelah drama kemudian blackout dan langsung saja ke penampilan tari sehingga
kesannya tarian itu adalah bagian dari drama yang diawal. Ketika seseorang menjadi tokoh
utama atau dalam hal ini menjadi tokoh sultan harusnya cara dalam penyampaian Kalimat dan
juga cara berjalan terlihat gagah dan berani. Pada tokoh sultan di acara Jogja Bedelau Fest ini
masih terlihat lemah dan kurang gagah. Dan ada satu hal yang kurang mengenakkan yaitu, saat
sultan berjalan kedepan lalu ke samping dan seterusnya. Disaat tokoh sultan melakukan itu
kesannya seperti sedang fashion show dan tidak menunjukkan kegelisahan seorang sultan
terhadap rakyatnya.

Pembukaan acara Jogja Bedelau Fest ini sudah sangat menarik karena membawa budaya dari
daerah riau. Panitia pelaksananya juga ada yang menggunakan pakaian adat kabupaten Siak
dan saat masuk kedalam Concert Hall ada hiasan hiasan dan juga tempat untuk foto. Tetapi
mungkin karena kurang dalam mempublikasikan sehingga penonton yabg hadir kurang begitu
banyak. Tidak ada penyampaian tata tertib diawal acara sehingga penonton kurang mengerti
apa yang boleh dilakukan saat didalam ruangan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Contoh
akibat dari tidak membaca tata tertib yaitu, apresiasi penonton menjadi sangat berlebihan
sehingga merusak suasana yang ada pada pementasan yang sedang berlangsung dan juga
mengganggu perhatian penonton lain yang sedang menonton dengan serius. Acara yang
dilaksanakan juga tidak sesuai dengan waktu yang tertera pada poster yang disebarkan.

Anda mungkin juga menyukai