Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Spray Gel
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Spray Gel
ABSTRAK
Kata Kunci: Aloe Vera, Spray Gel, Carbopol, HPMC
Tanaman lidah buaya dalam sediaan yang akan dibuat ditujukan untuk
menyembuhkan radang kulit akibat sengatan matahari (Sunburn). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi Carbopol dan HPMC
terhadap viskositas spray gel lidah buaya. Spray gel merupakan salah satu bentuk
pengembangan sediaan gel, yang memiliki keuntungan lebih praktis digunakan
dan memiliki kemampuan mencegah kontaminasi sediaan selama pemakaian.
Dalam membuat sediaan masalah viskositas sediaan merupakan masalah yang harus
diatasi karena viskositas sediaan mempengaruhi dapat atau tidaknya gel keluar
dari alat spray. Pada penelitian ini dibuat 3 formula spray gel dengan
perbandingan carbopol : HPMC yaitu 0,5:0,5 %, 0,5:1,0 %, 1,0:0,5 %. Sediaan
yang diperoleh di lakukan evaluasi meliputi organoleptis, viskositas, pH,
homogenitas, pola penyemprotan, daya sebar lekat, stabilitas (uji sentrifugasi),
dan waktu kering.
I. Pendahuluan
Kulit merupakan salah satu panca indera manusia yang terletak di
permukaan tubuh. Berkaitan dengan letaknya yang ada di permukaan tubuh
maka kulit merupakan organ pertama yang terkena pengaruh tidak
menguntungkan dari lingkungan (Santoso, 2001). Salah satu masalah
lingkungan yang dapat menyerang kulit sehari hari yaitu sunburn.
Lidah buaya merupakan salah satu tumbuhan yang efektif untuk
mengatasi sunburn. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Abdel Hamid, et al., (2015), pada luka bakar lidah buaya memiliki efek
menguntungkan yang dapat mengurangi peradangan secara signifikan dan
menyediakan granulation tissue yang lebih matang sehingga dapat
mempercepat penyembuha luka.
Seiring berjalannya waktu, bentuk sediaan farmasi semakin
berkembang. Salah satu bentuk perkembangan sediaan farmasi yaitu gel
semprot (spray gel). Bentuk sediaan spray gel membuat penggunaan sediaan
gel semakin praktis. Pembuatan sediaan spray gel lidah buaya digunakan
untuk mengatasi sunburn. Selain praktis digunakan, keuntungan lain dari
sediaan spray gel yaitu tingkat kontaminasi mikroorganisme relatif rendah,
dan efek yang didapatkan lebih cepat.
Menurut Kamishita, Takuzo., et al., (1992), salah satu polimer yang
dapat digunakan sebagai basis gel semprot adalah carboxyinyl polimer atau
karbopol yang juga sudah banyak digunakan sebagai pembentuk gel. Selain
karbopol, beberapa polimer yang telah dicoba adalah hidroksipropil
selulosa, hidroksipropil metilselulosa, polivinil alkohol, polivinilpirolidon,
gelatin, dan natrium alginat.
Keunggulan karbopol dan HPMC yaitu membentuk gel yang bening
dan mudah larut dalam air. Perbedaan kedua pembentuk gel ini adalah
HPMC memiliki daya pengikat zat aktif yang kuat dibandingkan dengan
karbopol 940 (Purnomo, Hari., 2012).
Sediaan spray gel yang dibuat pada penelitian kali ini terdiri dari 3
formula yang memiliki variasi konsentrasi Carbopol dan HPMC dengan
tujuan mendapatkan formula yang memiliki viskositas yang baik pada
sediaan spray gel lidah buaya. Viskositas merupakan salah satu kunci untuk
mendapatkan bentuk sediaan spray gel yang baik agar didapatkan sediaan
spray gel yang mudah digunakan dan membentuk pola semprot yang
menyebar.
II. Metode
Penelitian akan dilakukan dalam dua tahapan yang dimulai dari tahap
pendahuluan, yaitu, pembuatan ekstrak daun lidah buaya dan tahap
penelitian berupa pembuatan sediaan spray gel.
II.1 Alat dan Bahan
II.1.1 Alat yang digunakan dalam pembuatan spray gel ini adalah:
- Mortir dan Stamper
- Blender
- Saringan
- Gelas beaker
- Batang pengaduk
- Erlenmeyer
- Glass Ukur 100mL
- Kaca arloji
- Spatel
- Kertas Perkamen
II.1.2 Bahan yang yang digunakan dalam pembuatan spray gel ini
adalah:
- Daun Lidah Buaya (Aloe Vera L.) yang memiliki kualitas
baik
- Acidum Ascorbicum (Vitamin C)
- Kalium Sorbat
- Natrium EDTA
- Natrium Chlorida
- Carbopol
- HPMC
- Propylenglycol
- Methyl paraben
- Propyl paraben
- Trietanolamin
- Aquadest
II.2 Prosedur Pembuatan
II.2.1 Ekstraksi Gel Lidah Buaya (Aloe Vera L.) dengan Metode
Infundasi
1. Pengumpulan daun lidah buaya (Aloe Vera L.) yang
berkualitas baik.
2. Daun lidah buaya kemudian dibersihkan, bila perlu dilakukan
dengan pemberian desinfektan nontoksis dan penyikatan,
kemudian dibilas dengan aquadest lalu keringkan
permukaannya.
3. Daun lidah buaya kemudian dimasukan ke dalam gelas
beaker dengan posisi tegak lurus terhadap alas wadah dan
eksudatnya dibiarkan keluar selama tiga puluh menit.
4. Pangkal daun lidah buaya dipotong sekitar satu cm, kemudian
dikuliti hingga melampaui bagian sel parenkim luar.
5. Daging daun kemudian dibilas beberapakali menggunakan
aquadest mengalir hingga beberapa kali.
6. Dilakukan infundasi pada daging lidah buaya, yaitu, gel lidah
buaya dipanaskan dengan perendaman pada aquadest bersuhu
90˚C selama 15 menit, kemudian tiriskan.
7. Daging lidah buaya lalu di blender sehingga menghasilkan
ekstrak kasar.
8. Ekstrak kasar daging lidah buaya disaring sehingga hanya
didapat cairannya saja.