Darurat
Disusun Oleh :
ROSSSYTA
190070300011040
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2020
Kasus 2
Ny W 58 terpangun pada pagi hari akibat nyeri dada bagian kiri, nyeri bersifat tajam dan
meningkat dengan respirasi. Dia juga mengeluh sedikit sesak nafas saat beraktifitas. Ny W
bukan perokok, selama ini sehat dan baik-baik saja. Pasien 2 minggu yang lalu
mempunyai riwayat bepergian dengan pesawat terbang selama 8 jam. Pasien merasakan
nyerinya terus berlanjut, RR 24x/menit, saturasi O2 91% dengan tanpa O2, BP 100/50
mmHg,N 110x/menit, suhu 38,2°C.
- Kita lihat keluhan pasien (pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri, nyeri bersifat tajam,
respirasi meningkat,dan mengeluh sesak nafas)
- Kita mengakajidari status ABCnya pasien dari situ kita dapat mempertimbangkan
prioritas penempatan pasien berdasarkan status ABCnya
- Airway : paten
- Melakukan tirah baring dan memberikan posisi semi fowler pada pasien
- Memasang IV line
3. Dari manakah nyeri dada yang dialami oleh pasien ini berasal?
- Spo2 : 91%
- RR : 24x/menit
Seluler hipoksia
- EKG : iskemik miocard
Kontraktilitas menurun
Nyeri Akut
4. Ds: - Hipertermia
Do:
- Suhu : 38,2 C
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya hambatan upaya Rossyta
nafas ditandai dengan sesak nafas, respirasi meningkat 24x/menit,
saturasi 91%
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis ditandai dengan Rossyta
nyeri dada yang terus menerus, nadi 110x/menit
INTERVENSI KEPERAWATAN
2. Pola nafas tidak Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Manajemen Jalan Nafas I01012 Rossyta
efektif …. Diharapkan pola nafas dapat membaik, Observasi
berhubungan dengan kriteria hasil: - Monitor pola nafas (frekuensi,
dengan adanya - Dspnea menurun - kedalaman, usaha nafas)
hambatan upaya 1 2 3 4 5 - Monitor bunyi nafas tambahan (gurgling,
nafas ditandai mengi, wheezing, ronkhi kering)
dengan sesak - Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Penggunaan otot bantu pernafasan
nafas, respirasi
menurun Terapeutik
meningkat
1 2 3 4 5
24x/menit, - Posisikan semi fowler atau fowler
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika
tidak ada kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
3. Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Manajemen Nyeri (I.08238) Rossyta
berhubungan …. Diharapkannyeri dapat berkurang, dengan
dengan agen kriteria hasil: Observasi
cedera fisiologis - Skala nyeri menurun - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
ditandai dengan 1 2 3 4 5 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
nyeri dada yang - Identifikasi skala nyeri
-
terus menerus, - Identifikasi respons nyeri non verbal
nadi 110x/menit - Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap
respon nyeri
Terapeutik
- Berikan teknik non fakmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (melatih nafas
dalam)
- Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (menyarankan agar yang
menunggu maksimal 2 orang)
- Memberikan posisi yang nyaman untuk
istrahat dan tidur klien
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Ajarkan teknik non farmakologis
(relaksasi nafas dalam) mengurangi
rasa nyeri
4. Hipertermi Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Menejemen Hipertemia (I. 15506) Rossyta
berhubungan …. Diharapkan suhu tubuh dapat membaik, Observasi
dengan proses dengan kriteria hasil: - Identifikasi penyebab hipertermia
infeksi di tandai - Menggigil turun
- Monitor suhu tubuh
dengan suhu 38 1 2 3 4 5
- Monitor kadar elektrolit
C
- Kulit merah menurun - Monitor haluaran urine
1 2 3 4 5 - Monitor komplikasi akibat
hipertermia
Edukasi
- Td : 110/65 mmHg
- N: 108x/menit
- RR : 22x/menit
- EKG : iskemik miocard
A:
- Penurunan curah jantung
P:
- Identifikasi tanda dan gejal primer
penurunan curah jantung
- Monitor tekanan darah
- Kolaborasi pemberian anti aritmia bila perlu
- Monitor EKG