ACARA PENYULUHAN
Topik : Keperawatan keluarga
Pokok bahasan : Diabetes
Target /sasaran : Keluarga Ny Samiasih
Hari / Tanggal : 23 Desember 2016
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Keluarga Ny Samiasih
Penyuluh : Rossyta
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan peserta mampu :
III. MATERI PELAJARAN
( Terlampir )
IV. PESERTA
Keluarga Ibu Samiasih
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. MEDIA
1. Leaflet
VII. EVALUASI
1. Keluarga dapat menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus
2. Keluarga dapat menjelaskan tipe Diabetes Mellitus
3. Keluarga dapat menyebutkan faktor penyebab Diabetes Mellitus
4. Keluarga dapat menyebutkan komplikasi Diabetes Mellitus
5. Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Mellitus
6. Keluarga dapat menjelaskan Gaya Hidup Sehat pada penderita Diabetes Mellitus
Lampiran
A. Definisi
Diabetes Millitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kelainan
kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau
akibat kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner & Suddart, 2002).
B. Tipe- Tipe
1. Tipe I : diabetes melitus tergantung insulin (insulin-dependent diabetes melitus
[IDDM]). Diabetes tipe 1 ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pangkreas.
Kombinasi faktor genetik, imunologi dan mungkun pula lingkungan
2. Tipe II : diabetes melitus tidak tergantung insulin (non-insulin-dependent diabetes
melitus [NIDDM]). Faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan proses
terjadinya diabetes tipe II. Faktor-faktor ini adalah : usia, obesitas, riwayat
keluarga dan kelompok etnik.
C. Faktor Penyebab
Riwayat Keluarga
Faktor keturunan atau genetik punya kontribusi yang tidak bisa diremeh untuk
seseorang terserang penyakit diabetes. Menghilangkan faktor genetik sangatlah sulit.
Yang bisa dilakukan untuk seseorang bisa terhindar dari penyakit diabetes melitus
karena sebab genetik adalah dengan memperbaiki pola hidup dan pola makan. Dengan
memperbaiki pola makan dan pola hidup insya Allah Anda akan terhindar dari
penyakit yang mengerikan ini.
Merokok
Asam rokok ternyata menimbulkan efek negatis terhadap kesehatan dan sifatnya
sangat komplek. Termasuk terhadap resiko seseorang mudah terserang penyakit
diabetes melitus. Jadilah orang yang berakal dan cerdas dengan tidak menimbun racun
dalam tubuh kita walaupun rokok dianggab bisa memberikan kenikmatan.
Kasihanilah tubuh Anda. Efek jangka panjang rokok sungguh sangat mengerikan.
Maka sangat sesuai sekali kalau agama sangat membenci rokok karena memang lebih
banyak kerusakannya ketimbang manfaatnya.
Kehamilan
Pada saat hamil, plasenta memproduksi hormon yang mengganggu keseimbangan
hormon insulin dan pada kasus tertentu memicu untuk sel tubuh menjadi resisten
terhadap hormon insuline. Kondisi ini biasanya kembali normal selah masa kehamilan
atau pasca melahirkan. Namun demikian menjadi sangat beriso terhadap bayi yang
dilahirkan untuk kedepan punya potensi diabetes melitus.
Ras
Ada beberapa ras manusia di dunia ini yang punya potensi tinggi untuk terserang
diabetes melitus. Peningkatan penderita diabetes di wilawah Asia jauh lebih tinggi
dibanding di benua lainnya. Bahkan diperkirakan lebih 60% penderita berasal dari
Asia.
Terlalu Sering Konsumsi Obat-Obatan Kimia
Konsumsi obatan kimia dalam jangka waktu yang lama diyakini akan memberika efek
negatif yang tidak ringan. Obat kimia ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi mengobati
di sisi yang lain mengganggu kesehatan. Bahkan tidak sedikit kasus penyakit berat
seperti jantung dan liver serta diabetes diakibatkan oleh terlalu seringnya
mengkomsumsi obat kimia. Salah satu obat kimia yang sangat berpotentsi sebagai
penyebab diabetes adalah THIAZIDE DIURETIK dan BETA BLOKER. Kedua jenis
obat tersebut sangat meningkatkan resiko terkena diabetes melitus karena bisa
merusak pankreas.
E. Komplikasi
Komplikasi hipertensi antara lain:
Komplikasi yang berkaitan dengan kedua tipe DM (Diabetes Melitus) digolongkan sebagai
akut dan kronik (Mansjoer dkk, 2007)
1. Komplikasi akut
Komplikasi akut terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan jangka pendek dari glukosa
darah
a. Hipoglikemia
Hipoglikemik adalah kadar gula darah yang rendah. Kadar gula darah yang normal 60-100
mg% yang bergantung pada berbagai keadaan. Salah satu bentuk dari kegawatan
hipoglikemik adalah koma hipoglikemik. Pada kasus spoor atau koma yang tidak diketahui
sebabnya maka harus dicurigai sebagai suatu hipoglikemik dan merupakan alasan untuk
pembarian glukosa. Koma hipoglikemik biasanya disebabkan oleh overdosis insulin. Selain
itu dapat pula disebabkan oleh karana terlambat makan atau olahraga yang berlebih.
Diagnosa dibuat dari tanda klinis dengan gejala hipoglikemik terjadi bila kadar gula darah
dibawah 50 mg% atau 40 mg% pada pemeriksaaan darah jari.
b. Sindrom hiperglikrmik
HONK adalah keadaan hiperglikemi dan hiperosmoliti tanpa terdapatnya ketosis. Konsentrasi
gula darah lebih dari 600 mg bahkan sampai 2000, tidak terdapat aseton, osmolitas darah
tinggi melewati 350 mOsm perkilogram, tidak terdapat asidosis dan fungsi ginjal pada
umumnya terganggu dimana BUN banding kreatinin lebih dari 30 : 1, elektrolit natrium
berkisar antara 100 – 150 mEq per liter kalium bervariasi.