Anda di halaman 1dari 2

Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan, 

pada bacaan kemarin kita mendengar syarat-sayrat dalam mengikuti Tuhan Yesus dan hari ini
di kisahkan tentang Tuhan Yesus yang mengutus murit-muritnya untuk berkeliling ke kota-
kota untuk memberitakan kerajaan Allah, para muridpun di utus oleh Tuhan dengan perintah
dan syarata-sayrat seperti yang telah kita baca dalam injil

Yang menarik adalah kalau kita perhatikan untuk mengikuti Tuhan dan untuk menjadi
utusanNya pun kita tidak lepas dari syarat selalu ada sayaratnya, itu bukan berarti kasih setia
dan pengampunan Tuhan bersyarat. namun agar kita bisa lebih dekat secara personal dan
intim dengan Tuhan maka kita harus mengikuti syarat-syarat tersebut.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan dari bacaan injil hari ini dan hari sebelumnya kita
sudah bisa menilai bahwa menjadi pengikut atau menjadi dekat dengan Tuhan tidaklah
mudah semudah anda mencari pacar, mendekati Tuhan tidak semudah itu,mendekati Tuhan
butuh kesiapan, komitmen dan kesungguhan hati untuk hanya berpasrah kepadanya, dan
melepas segala keterikatan duniawi kita.tidak cukup hanay melepaskan keterikatan duniawi
semata kita juga harus mencintaiNya lebih dari segala sesuatu.

Pertanyaanya adalah apakah kita sudah siap di utus oeleh Tuhan?


di utus Tuhan di sini tidaak seperti yang di lakukan oleh para rasul atau paramurid, kita tidak
perlu berteriak"Kerajaan Allah Sudah dekat " karena hal tersebut tidak relefan dengan zaman
sekarang ini kita bisa mewartakan kerajaan Allah dengan hidup baik dan menunjukan
kerajaan Allah lewat tingkah laku kita dimanapun kita berada, lewat tutur kata kita, lewat
kontrol diri kita yang mengambarkan ciri-ciri kerajaan Allah sendiri

Saudara saudari yang terkasih marilah bersama-sama kita mewartakan kerajaan Allah dengan
kata dan perbuatan nyata sehingga kerajaan Allah akan nampak dan bisa menyelamatkan
banyak oran.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan, 


pada bacaan kemarin kita mendengar syarat-sayrat dalam mengikuti Tuhan Yesus dan hari ini
di kisahkan tentang Tuhan Yesus yang mengutus murit-muritnya untuk berkeliling ke kota-
kota untuk memberitakan kerajaan Allah, para muridpun di utus oleh Tuhan dengan perintah
dan syarata-sayrat seperti yang telah kita baca dalam injil

Yang menarik adalah kalau kita perhatikan untuk mengikuti Tuhan dan untuk menjadi
utusanNya pun kita tidak lepas dari syarat selalu ada sayaratnya, itu bukan berarti kasih setia
dan pengampunan Tuhan bersyarat. namun agar kita bisa lebih dekat secara personal dan
intim dengan Tuhan maka kita harus mengikuti syarat-syarat tersebut.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan dari bacaan injil hari ini dan hari sebelumnya kita
sudah bisa menilai bahwa menjadi pengikut atau menjadi dekat dengan Tuhan tidaklah
mudah semudah anda mencari pacar, mendekati Tuhan tidak semudah itu,mendekati Tuhan
butuh kesiapan, komitmen dan kesungguhan hati untuk hanya berpasrah kepadanya, dan
melepas segala keterikatan duniawi kita.tidak cukup hanay melepaskan keterikatan duniawi
semata kita juga harus mencintaiNya lebih dari segala sesuatu.

Pertanyaanya adalah apakah kita sudah siap di utus oeleh Tuhan?


di utus Tuhan di sini tidaak seperti yang di lakukan oleh para rasul atau paramurid, kita tidak
perlu berteriak"Kerajaan Allah Sudah dekat " karena hal tersebut tidak relefan dengan zaman
sekarang ini kita bisa mewartakan kerajaan Allah dengan hidup baik dan menunjukan
kerajaan Allah lewat tingkah laku kita dimanapun kita berada, lewat tutur kata kita, lewat
kontrol diri kita yang mengambarkan ciri-ciri kerajaan Allah sendiri

Saudara saudari yang terkasih marilah bersama-sama kita mewartakan kerajaan Allah dengan
kata dan perbuatan nyata sehingga kerajaan Allah akan nampak dan bisa menyelamatkan
banyak oran.

ANAK DOMBA DI TENGAH SERIGALA (1) Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Juli 2015 Baca:
Lukas 10:1-12 "Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah
serigala." Lukas 10:3 Tak terbantahkan bahwa kehidupan di dunia ini begitu keras dan berat karena ada
banyak sekali masalah, ujian dan tantangan yang datang silih berganti. Kejutan demi kejutan mewarnai
hari-hari yang kita jalani, terkadang apa yang tidak pernah kita harapkan dan bayangkan itulah yang
terjadi. Meski demikian, sebagai orang percaya kita tidak perlu takut dan kuatir karena kita punya Tuhan
yang tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita bergumul sendirian. Peringatan tentang adanya
masalah, ujian dan tantangan ini sudah disampaikan Tuhan Yesus ketika Ia hendak mengutus 70 murid-
Nya yang lain untuk memberitakan Injil, bahwa mereka diutus seperti anak domba ke tengah-tengah
serigala. Artinya tugas memberitakan Injil di tengah-tengah dunia ini bukanlah pekerjaan yang mudah
karena akan ada banyak sekali tekanan, penolakan, penderitaan dan bahkan aniaya. Kita pun harus siap
dengan segala resikonya karena kita berada dalam ancaman dan bahaya yang sewaktu-waktu bisa
datang. Selain singa atau beruang, serigala adalah salah satu jenis binatang buas yang bisa mengancam
keselamatan anak domba, Serigala adalah gambaran tentang tipu muslihat Iblis dan "...semua yang ada
di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup," (1 Yohanes 2:16),
yang sewaktuwaktu bisa mengancam, menerkam, menyeret dan menghancurkan hidup orang percaya.
Oleh karena itu Tuhan Yesus memperingatkan, "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan
jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). Bagaimana
caranya supaya anak domba dapat bertahan? Kuncinya adalah harus selalu berada dekat dengan
gembala. Sebagai anak domba jangan kita berlari menjauh dari Gembala Agung kita yaitu Tuhan Yesus.
Jika kita menempuh jalan sendiri kita pasti akan tersesat, karena "Ada jalan yang disangka orang lurus,
tetapi ujungnya menuju maut." (Amsal 14:12). Kalau kita senantiasa dekat dengan Gembala dan
mengikuti jalan-jalan-Nya, kita bukan hanya akan aman dan terlindungi, tapi kita juga akan dibimbing-
Nya di padang yang berumput hijau dan ke air yang tenang. (Bersambu

Anda mungkin juga menyukai