Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODOLOGI BERMAIN

A. JUDUL PERMAINAN
Bermain Puzzel

B. DESKRIPSI PERMAINAN
Terapi bermain dengan puzzel merupakan permainan menyusun dan mencocokan
bentuk dan tempatnya sesuai dengan gambar yang sesungguhnya. Hal ini dapat melatih anak
untuk memecahkan sebuah masalah, mendorong kelincahan koordinasi tangan dan pikiran
terwujud secara nyata, melatih kreativitas, keteraturan dan dapat mengembangkan
kemampuan kognitifnya.

C. TUJUAN PERMAINAN
Tujuan bermain puzzel ini antara lain :
1. Mengenalkan anak beberapa strategi sederhana

2. Melatih kecepatan, kecermatan dan ketelitian

3. Menanamkan sikap pantang menyerah dalam menghadapi masalah

4. Melatih memecahkan masalah

5. Mengembangkan koordinasi mata dan tangan

6. Mengembangkan keterampilan motorik halus

D. KETRAMPILAN YANG DIPERLUKAN


Keterampilan yang diperlukan dalam pelaksanaan permainan ini adalah kreativitas,
,emosi, dan motorik halus, koordinasi mata dan tangan.

E. JENIS PERMAINAN
Jenis permainan yang dipilih adalah permainan puzzle
F. ALAT BERMAIN
Alat permainan yang digunakan adalah puzzle bergambar

G. PROSES BERMAIN

No Pelaksanaan Waktu
1 Persiapan 2 menit
a. Menyiapkan ruangan.
b. Menyiapkan alat-alat.
c. Menyiapkan anak

2 Proses : 10 menit
a. Membuka proses terapi bermain dengan mengucapkan
salam, memperkenalkan diri.
b. Menjelaskan pada anak tentang tujuan dan manfaat
bermain, menjelaskan cara permainan.
c. Mengajak anak bermain .
d. Mengevaluasi respon anak

3 Penutup 3 menit
a. Menyimpulkan, mengucapkan salam

H. HAL-HAL YANG PERLU DIWASPADAI


1. Anak merasa tidak suka dengan permainan

2. Anak merasa bosan dengan permainan

3. Anak mulai putus asa dalam permainan

I. ANTISIPASI UNTUK MEMINIMALKAN HAMBATAN


1. Melihat kondisi anak dalam kehidupan sehari-hari
2. Menjelaskan pada anak bahwa ini hanyalah permainan sehingga tidak perlu
mempermasalahkan bisa atau tidak, yang terpenting manfaat permainan yaitu supaya tidak
bosan

3. Pelaksanaan tidak terlalu lama

J. ANTISIPASI UNTUK MEMINIMALKAN HAMBATAN


1. Melihat kondisi anak secara langsung

2. Menjelaskan pada anak bahwa ini hanyalah permainan sehingga tidak perlu
mempermasalahkan bisa atau tidak, yang terpenting manfaat permainan yaitu supaya tidak
bosan saat di sekolah

3. Pelaksanaan tidak terlalu lama

K. KRITERIA EVALUASI
Evaluasi struktur:
1. Tersedia preplanning sebelum terapi bermain

2. Pemberi terapi telah meyiapkan alat dan tempat sebelum dilakukan terapi

Evaluasi proses :
1. Anak dapat memasangkan dan mencocokan gambar dengan benar

2. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik sampai selesai

Evaluasi hasil :
1. Anak merasa senang

2. Anak dapat selesai menyelesaikan permainan puzzel

Anda mungkin juga menyukai