A. DEVINISI
Takikardi Ventrikuler adalah suatu gangguan ritme jantung yang ditandai dengan
detak jantung yang teratur tapi cepat. Jantung orang dewasa biasanya berdenyut antara 60
dan 100 kali per menit pada keadaan istirahat. Pada takikardi ventikuler, jantung
umumnya berdetak lebih dari 100 denyutan per menit karena adanya gangguan pada
impuls elektrik normal yang mengontrol detak jantung. Sinyal elektrik yang lebih cepat
dari pada normal dikirim ke ruang jantung bawah (ventrikel) yang menyebabkan
ventrikel berkontraksi dengan cepat. Denyut jantung yang cepat tidak memungkinkan
ventrikel terisi dengan darah yang cukup dan berkontraksi dengan baik untuk memompa
darah secukupnya keseluruh tubuh. Jika tidak dirawat, keadaan ini dapat memburuk dan
menyebabkan terjadinya fibrilasi ventrikel, yang merupakan suatu kondisi yang
mengancam keselamatan jiwa sehingga terjadi kematian jantung mendadak.
B. KLASIFIKASI
Berdasarkan jenis klasifikasinya ventrikel takikardi dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Lamanya
1. nonsustained (berlangsung <30 detik)
2. berkelanjutan (berlangsung> 30 detik)
b. Morfologi
1. monomorfik (memiliki bentuk dan rasio QRS yang konsisten)
2. polimorfik (memiliki berbagai bentuk dan ritme QRS)
D. PATHWAY
1
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
2
Site of Origin : satu atau lebih fokus ektopik di ventrikel
Frekuensi : biasanya 140-250 bpm
Irama : biasanya reguler
Gelombang P : tidak ada
Kompleks QRS : bentuk aneh dan ukuran sama, melebar atau
> 0,12 detik
Gelombang T : tidak ada
Kejadian : tiga atau lebih PVC yang berjajar dalam satu
baris , timbul mendadak
1. CKMB : dapat dideteksi 4-6 jam pasca infark, mencapai puncaknya pada 24 jam
pertama, kembali normal setelah 2-3 hari.
2. Troponin T : spesifik untuk kerusakan otot jantung, dapat dideteksi 3-4 jam pasca
infark
3. LDH : dapat dideteksi 24-48 jam pasca infark, mencapai puncaknya setelah 3-6
hari, normal setelah mencapai 8-14 hari.
c. Elektrolit
peningkatan atau penurunan kalsium kadar kalsium dan/ atau kalsium dapat
menyebabkan gangguan irama jantung.
d. Chest x-ray
untuk menunjukan pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan disfungsi
ventrikel atau katup
e. Echocardiology
F. KOMPLIKASI
a. Ventrikel Fibrilation
b. CHF
c. Kematian mendadak
G. PENATALAKSANAAN
3
a. Farmakologi
1. Amiodaron
b. Non farmakologi
1. Kardioversi (synkronise defibrilasi)
a) Airway
Apakah ada peningkatan sekret ?
Adakah suara nafas : krekels ?
b) Breathing
Adakah distress pernafasan ?
Adakah hipoksemia berat ?
Adakah retraksi otot interkosta, dispnea, sesak nafas ?
Apakah ada bunyi whezing ?
c) Circulation
Bagaimanakan perubahan tingkat kesadaran ?
Apakah ada takikardi ?
Apakah ada takipnoe ?
Apakah haluaran urin menurun ?
Apakah terjadi penurunan TD ?
Bagaimana kapilery refill ?
Apakah ada sianosis ?
4
2. Pemeriksaan sekunder
a). Riwayat penyakit
3. Pemeriksaan Fisik
a) Aktivitas /Istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelahan umum karena kerja.
Tanda : Perubahan frekuensi jantung/TD dengan aktivitas atau olahraga.
b) Sirkulasi
Gejala : Riwayat IM sebelumnya/akut (90% - 95% mengalami disritmia)
kardiomiopati, GJK, penyakit katup jantung, dan hipertensi.
Tanda : Perubahan TD, contoh hipertensi atau hipotensi selama periode
disritmia. Nadi : mungkin tidak teratur, contoh denyut kuat, pulsus
alternant (denyut kuat teratur/denyut lemah), nadi begiminal (denyut kuat
tak teratur/denyut lemah). Defisit nadi (perbedaan antara nadi apical dan
nadi radial). Bunyi jantung : irama tak teratur, bunyi ekstra, dan denyut
menurun.
Kulit : warna dan kelembaban berubah, contoh pucat, sianosis, berkeringat
(gagal jantung, syok).
Edema : dependen, umum, DVJ, (pada adanya gagal jantung).
Haluaran urine : menurun bila curah jantung menurun berat.
c) Integritas Ego
Gejala : Perasaan gugup (disertai takidisritmia), perasaan terancam. Stresor
sehubungan dengan masalah medik.
Tanda : cemas, takut, menolak, marah gelisah, dan menangis.
d) Makanan/Cairan
5
Gejala : Hilang nafsu makanan, anoreksia. Mual/muntah. Tidak toleran
terhadap makanan (karena adanya obat). Perubahan berat badan.
Tanda : Perubahan berat badan, edema. Perubahan pada kelembaban
kulit/turgor. Pernapasan krekels.
e) Neursosensori
Gejala : Pusing, berdenyut, sakit kepala.
Tanda : Status mental/sensori berubah, contoh disorientasi, bingung,
kehilangan memori, perubahan pola bicara/kesadaran, pingsan dan koma.
Perubahan prilaku, contoh menyerang, letargi, halusinasi. Perubahan pupil
(kesamaan reaksi terhadap sinar). Kehilangan reflex tendon dalam dengan
disritmia yang mengancam hidup (takikardia ventrikel, bradikardi berat).
f) Nyeri/Ketidaknyamanan
Gejala : Nyeri dada, ringan sampai berat, dimana dapat atau tidak bisa
hilang oleh obat anti angina.
Tanda : Perilaku distraksi, contoh gelisah.
g) Pernapasan
Gejala : Penyakit paru kronis. Riwayat atau penggunaan tembakau
berulang. Nafas pendek. Batuk (dengan/tanpa produksi sputum).
Tanda : perubahan kecepatan/kedalam pernapasan selama periode
disritmia.
Bunyi nafas : bunyi tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada
menunjukan komplikasi pernapasan, seperti pada gagal jantung kiri
(edema paru), atau fenomena tromboembolitik pulmonal. Hemoptisis.
h) Keamanan
Tanda : Demam. Kemerahan kulit (reaksi obat). Inflamasi, eritema, edema
(thrombosis superficial). Kehilangan tonus otot/kekuatan.
i) Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : Faktor resiko keluarga, contoh penyakit jantung,stroke.
Penggunaan /tak menggunakan obat yang diresepkan, contoh obat jantung
(digitalis), antikoagulan, Coumadin), atau obat yang dijual bebas, contoh
6
sirup batuk dan analgesikberisi ASA. Kurang pemahaman tentang proses
penyakit/program terapeutik. Adanya kegagalan untuk memperbaiki,
contoh disritmia berulang/tak dapat sembuh yang mengancam hidup.
Pertimbangan : DRG menunjukan reratan lama dirawat : 3,2 hari.
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN