Anda di halaman 1dari 28

DISRITMIA (GANGGUAN

IRAMA JANTUNG)
Kelompok 7 :

Novi Pebriyani (C1814201015)


Sania Maulida (C1814201007)
Randi Pabyana (C1814201071)
Definisi

Disritmia adalah kelainan denyut jantung yang meliputi gangguan frekuensi


atau irama atau keduanya. Disritmia merupakan gangguan sistem hantaran jantung
dan bukan struktur jantung. Disritmia dapat diidentifikasi dengan menganalisa
gelombang EKG.
Ada empat kemungkinan tempat asal disritmia : nodus sinus, atrial, nodus AV
atau sambungan, dan ventrikel. Gangguan mekanisme hantaran yang mungkin
yang dapat terjadi meliputi bradikardi, takikardi, fluter, fibrilasi, denyut premature,
dan penyekat jantung.
Etiologi
1 2
Etiologi disritmia dalam garis besarnya dapat disebabkan
oleh :
Disritmia atau Aritmia timbul akibat
a) Peradangan jantung, misalnya demam reumatik,
perubahan elektrofisiologi selsel peradangan miokard (miokarditis karena infeksi)
miokardium. Perubahan elektrofisiologi b) Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner
ini bermanifestasi sebagai perubahan atau spasme arteri koroner, misalnya iskemia
miokard, infark miokard.
bentuk potensial aksi yaitu rekaman
c) Karena obat (intoksikasi antara lain oleh digitalis,
grafik aktivitas listrik sel. quinidin, dan obat-obat anti aritmia lainnya.

d) Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia,


hipokalemi).

e) Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom


yang mempengaruhi kerja dan irama
jantung.Gangguan psikoneurotik dan susunan saraf
pusat.
Manisfetasi Klinis
Kebanyaka manifestasi klien dengan distitmia tidak disadari, sehingga terdeteksi pada
saat rasa yang tidak nyaman seperti berdebar-debar, palpitasi, atau adanya denyut
jantung yang berturut-turut bertambah serta adanya irama denyut yang tidak teratur.
Keadaan ini tidak terlalu membahayakan, jika tidak terjadi gangguan hemodinamik.
Tetapi manifestasi klinik pada klien dengan disritmia yang berbahaya adalah klien
merasakan nyeri dada, pusing, bahkan keadaan yang lebih serius kemungkinan klien
ditemukan meninggal mendadak. Adapun penampilan klinis klien sebagai berikut :

1) Ansietas 5) Nyeri dada

2) Gelisah 6) Vertigo, syncope

3) Capek dan lelah serta gangguan aktivitas 7) Tanda dan gejala sesak, crakles

4) Palpitasi 8) Tanda Hipoperfus


Patofisiologi
Klasifikasi
Pada umumnya Disritmia dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :

1. Gangguan pembentukan implus, terdiri dari : 2. Gangguan hantaran implus, terdiri dari :
a) Gangguan pembentukan implus di sinus a) Blok sinus atrial
b) Gangguan pembentukan implus di atria (aritmia b) Blok atrio ventrikuler
atrial)
c) Blok intraventrikuler
c) Pembentukan implus di penghubung AV (Aritmia
Penghubung)
d) Pembentukan implus di ventrikuler (aritmia
ventrikuler)
Pemeriksaan Penunjang Untuk Disritmia

1. EKG : Menunjukan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan tipe/sumber
disritmia dan efek ketidak seimbangan elektrolit dan obat jantung.

2. Monitor Holder : gambaran EKG 24 jam mungkin diperlukan untuk menentukan dimana
disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (dirumah/kerja). Juga dapat digunakan
untuk mengevaluasi fungsi picu jantung/efek obat antidisritmia.

3. Foto dada : dapat menunjukan pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan disfungsi
ventrikel atau katup.

4. Skan pencitraan miokardia : dapat menunjukan area iskemik miokard yang dapat
mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampuan pompa.

5. Tes stress latihan : dapat dilakukan untuk mendemontrasikan latihan yang menyebabkan
disritmia.
6. Elektrolit : peningkatan atau penurunan kalium, kalsium, dan magnesium dapat
menyebabkan disritmia,

7. Pemeriksaan obat : dapat menyebabkan toksisitas obat jantung, adanya obat jalan,
atau dugaan obat intraksi, contoh digitalis,quinidin, dll.

8. Pemeriksaan Tiroid : peningkatan atau penurunan kadar tiroid serum dapat


menyebabkan/meningkatkan disritmia,

9. Laju sedimentasi : peninggian dapat menunjukan proses inflamasi akut/aktif, contoh


endokardritis sebagai faktor pencetus untuk disritmia.

10. GDA/Nadi oksimetri : hipoksemia dapat menyebabkan mengeksasenasi disritmia.


Komplikasi

Komplikasi Disritmia berhubungan dengan keberadaan dalam tubuh, dan


fungsinya yang tidak sesuai. Komplikasi berikut dapat timbul akibat adanya
disritmia :
1. Infeksi lokal sepis atau pembentukan hematoma dapat terjadi ditempat pemotongan
vena pada penempatan disritmis dibawah kulit.
2. Disritmia-aktivitas ektovit ventrikel dapat terjadi akibat iritasi dinding ventrikel oleh
elektroda.
3. Dapat terjadi perforasi miokardium atau ventrikel kanan oleh kateter.
4. Cetusan hilang secara mendadak akibat tingginya ambang ventrikel. Malfungsi
disritmia dapat terjadi akibat kegagalan satu atau beberapa komponen system
cetusan.
Penatalaksanaan
Pada prinsipnya tujuan terapi disritmia adalah :
1. mengembalikan irama jantung yang normal,
2. menurunkan frekuensi denyut jantung,
3. mencegah terbentuknya bekuan darah.
Terapi sangat tergantung pada jenis aritmia. Selain iu dapat juga dilakukan dengan :
1) Terapi medis
2) Kardioversi
3) Defibrilasi
4) Terapi Pacemaker
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

Pengkajian
1. Identitas
a. Umur : biasanya penyakit distritmia ini terjadi pada pasien berumur 45 tahun keatas
b. Jenis kelamin : biasanya laki-laki lebih berisiko dari pada perempuan
c. Pekerjaan : biasanya penyakit ini lebih berisiko kepada orang yang pekerja keras

2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang : biasanya klien mengeluh, pusing, berdenyut, sakit kepala, nyeri
dada ringan sampai berat, gelisah, nafas pendek, batuk,
b. Riwayat kesehatan dahulu
c. Riwayat kesehatan keluarga
3. Aktivitas /istirahat 4. Sirkulasi
Gejala : Gejala :
Kelemahan, kelelahan umum dan Riwatar IM sebelumnya/akut 90%-95% mengalami disritmia),
karena kerja. kardiomiopati, GJK, penyakit katup jantung, hipertensi.

Tanda : Tanda :
Perubahan frekwensi jantung/TD a. Perubahan TD, contoh hipertensi atau hipotensi selama
dengan aktivitas/olahraga. periode disritmia.
b. Nadi : mungkin tidak teratur, contoh denyut kuat, pulsus
altenan (denyut kuat teratur/denyut lemah), nadi bigeminal
(denyut kuat tak teratur/denyut lemah).

c. Defisit nadi (perbedaan antara nadi apical dan nadi radial).

d. Bunyi jantung : irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun.

e. Kulit : warna dan kelembaban berubah, contoh pucat, sianosis,


berkeringat (gagal jantung, syok).

f. Edema : dependen, umum, DVJ (pada adanya gagal jantung).

g. Haluaran urine : menurun bila curah jantung menurun berat.


5. Integritas ego 6. Makanan/cairan
Gejala :
Gejala :
a. Hilang nafsu makan, anoreksia.
Perasaan gugup (disertai takiaritmia), b. Tidak toleran terhadap makanan (karena adanya obat).
perasaan terancam. c. Mual/muntah.
Stressor sehubungan dengan d. Perubahan berat badan.
masalah medik. Tanda :
Tanda : e. Perubahan berat badan.
f. Edema
Cemas, takut, menolak, marah,
gelisah, menangis g. Perubahan pada kelembaban kulit/turgor.
h. Pernapasan krekels.
7. Neuro sensori
Gejala :
Pusing, berdenyut, sakit kepala.
Tanda :
a. Status mental/sensori berubah, contoh disorientasi, bingung, kehilangan memori, perubahan pola
bicara/kesadaran, pingsan, koma.
b. Perubahan perilaku, contoh menyerang, letargi, halusinasi.
c. Perubahan pupil (kesamaan dan reaksi terhadap sinar).
d. Kehilangan refleks tendon dalam dengan disritmia yang mengancam hidup (takikardia ventrikel ,
bradikardia berat).
8. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala :
Nyeri dada, ringan sampai berat, dimana dapat atau tidak bias hilang oleh obat
anti angina.
Tanda :
nPerilaku distraksi, contoh gelisah.
9. Pernapasan
Gejala : 11. Penyuluhan
a. Penyakit paru kronis. Gejala :
b. Riwayat atau penggunaan tembakau berulang. a. Faktor risiko keluarga contoh, penyakit jantung,
c. Napas pendek. stroke.
d. Batuk (dengan /tanpa produksi sputum). b. Penggunaan/tak menggunakan obat yang
Tanda : disresepkan, contoh obat jantung (digitalis); anti
e. Perubahan kecepatan/kedalaman pernapasan koagulan (coumadin) atau obat lain yang dijual
selama episode disritmia. bebas, contoh sirup batuk dan analgesik berisi ASA
f. Bunyi napas : bunyi tambahan (krekels, ronki, c. Adanya kegagalan untuk memeprbaiki, contoh
mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi disritmia berulang/tak dapat sembuh yang
pernapasan, seperti pada gagal jantung kiri mengancam hidup .
(edema paru) atau fenomena tromboembolitik
pulmonal.
10. Keamanan
Tanda :
a. Demam.
b. Kemerahan kulit (reaksi obat).
c. Inflamasi, eritema, edema (trombosis
superficial).
d. Kehilangan tonus otot/kekuatan.
Diagosa Keperawatan

1. D.0007 Gangguan Sirkulasi Spontan b.d abnormalitas kelistrikan jantung ; penurunan


fungi ventrikel
2. D.0011 Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.d gangguan konduksi eliktrikal;
penurunan kontraktilitas miokardial.
3. D.0077 Nyeri akut b.d iskemia jaringan
4. D.0111 Kurangnya pengetahuan tentang penyebab/kondisi pengobatan b.d kurang
informasi/salah pengertian kondisi medis/kebutuhan terapi; tidak mengenal sumber
informasi; kurang mengungat.
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan (1)

Diagnosa Keperawatan (SDKI)  D.0007 Gangguan Sirkulasi Spontan b.d abnormalitas kelistrikan jantung ; penurunan
fungi ventrikel

Tujuan & Kriteria Hasil (SLKI )  L.02015 Sirkulasi Spontan


Ekpektasi : Meningkat
Kriteria Hasil :
1. Tingkat kesadaran meningkat (5)
2. Frekuensi nadi menurun (5)
3. Tekanan darah menurun (5)
4. Frekuensi nafas menurun (5)
5. Suhu tubuh menurun (5)
6. Saturasi oksigen menurun (5)
7. Gambaran EKG aritmia menurun (5)
8. ET CO2 menurun (5)
9. Produksi urine menurun (5)
Intervensi Keperawatan (SIKI)  I.02038 Manajemen Defibrilasi
Tindakan :
Observasi :
1. Periksa irama pada monitor setelah RJP 2 menit
Terapeutik :
2. Lakukan resusitasi jantung paru (RJP) hingga defibrilator siap
3. Siapkan dan hidupkan mesin defibrilator
4. Pasang monitor EKG
5. Pastikan irama EKG henti jantung (VF atau Vt tanpa nadi)]atur jumlah energi dengan mode asynchronized
(360 joule untuk nonfasik dan 120-200 jaule untuk bifasik)
6. Angkat paddle dari mesin dan oleskan jeli pada paddle
7. Tempelkan paddle sternum (kanan) pada sisi kanan sternum dibawah klavikula dan paddle apeks (kiri) pada
garis midaksilaris setinggi elektroda v6
8. Isi energi dengan menekan tombol charge pada paddle atau tombol charge pada mesin defibrilator dan
menunggu hingga energi yang diinginkan tercapai
9. Hentikan RJP saat defibrilator siap
10. Teriak bahwa defibrilator telah siap
11. Berikan syok dengan menekan tombol kedua paddle bersamaan
12. Angkat padlle dan langsung lanjutkan RJP tanpa menunggu hasil irama yang muncul pada monitor setelah
pemberian defibrilasi
13. Lanjutkan RJP sampai 2 menit
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan (2)

Diagnosa Keperawatan (SDKI)  D.0011 Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.d gangguan konduksi eliktrikal;
penurunan kontraktilitas miokardial.

Tujuan & Kriteria Hasil (SLKI )  L.02008 Curah jantung


Ekspektasi : meningkat (5)
Kriteria hasil :
1. Kekuatan nadi perifer ejection fraction (EF) ( 5)
2. Left ventricular stroke work index (5)
3. Stroke volume index (5)
4. Tekanan darah (membaik)
5. Capillary refill time (CRT) (membaik)
Intervensi Keperawatan (SIKI)  I.02038 Perawatan Jantung
Tindakan
Observasi
1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi dispnea, kelelahan, edema, ortopnea,
peningkatan CVP)
2. Identifikasi tanda/gejala skunder penurunan curah jantung (meliputi peningkatan berat badan, hepatomegaly,
distensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
3. Monitor tekanan darah
4. Monitor intake dan output cairan
5. Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
6. Monitor saturasi oksigen
7. Monitor keluhan nyeri dada
8. Monitor EKG 12 sadapan
9. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas
10. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum pemberian obat
Intervensi Keperawatan (SIKI)  I.02038 Perawatan Jantung
Tindakan
Terapeutik
1. Posisi pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau posisi nyaman
2. Berikan diet jantung yang sesuai
3. Gunakan stocking elastis atau pneumatic intermiten, sesuai indikasi
4. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
5. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress, jika perlu
6. Berikan dukungan emosional dan spiritual
7. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
Edukasi
8. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai tolerasi
9. Anjurkan beraktivitas secara bertahap
10. Ajarkan pasiean dan keluarga mengukur berat badan harian
11. Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
12. Kolaborasi
13. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
14. Rujuk ke program rehabilittasi jantung
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan (3)

Diagnosa Keperawatan (SDKI)  D.0077 Nyeri akut b.d iskemia jaringan

Tujuan & Kriteria Hasil (SLKI )  L.08066 Tingkat Nyeri


Ekspektasi : Menurun
Kriteria hasil :
1. Keluhan nyeri (menurun)
2. Meringis (menurun)
3. Gelisah (menurun)
4. Perasaan depresi (menurun)
5. Diaforesis (menurun)
6. Frekuensi nadi (membaik)
7. Tekanan darah (membaik)
Intervensi Keperawatan (SIKI)  I.08238 Manajemen Nyeri
Tindakan
Observasi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
6. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
7. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
8. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi music,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangan/dingin, terapi bermain)
9. kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
10. fasilitasi istirahat dan tidur
11. pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
12. jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
13. jelaskan strategi meredakan nyeri
14. anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
15. anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
16. ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan (4)

Diagnosa Keperawatan (SDKI)  D.0111 Kurangnya pengetahuan tentang penyebab/kondisi pengobatan b.d kurang
informasi/salah pengertian kondisi medis/kebutuhan terapi.

Tujuan & Kriteria Hasil (SLKI )  L.12111 Tingkat Pengetahuan


Ekspektasi : meningkat
Kriteria hasil :
1. Perilaku sesuai anjuran verbalisasi minat dalam belajar
(meningkat)
2. Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu
topik (meningkat)
3. Perilaku sesuai dengan pengetahuan (meningkat)
4. Pertanyaan tentang masaah (menurun)
5. Persepsi yang keliru terhadap masalah (menurun)
6. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat (menurun)
7. Perilaku ( membaik)
Intervensi Keperawatan (SIKI)  I.12383 Edukasi Kesehatan
Tindakan
Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
2. Identifikasi factor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan
seahat
Terapeutik
3. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
4. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
5. Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
6. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
7. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
8. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untu meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Evaluasi

Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan untuk


mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai. Evaluasi
ini dilakukan dengan rencana keperawatan.
Kesimpulan
Disritmia merupakan kelainan denyut jantung yang meliputi gangguan fekuensi
atau irama atau keduanya.dengan kata lain disritmia merupakan perubahan
pada pembentukan dan atau penyebaran eksitasi yang menyebabkan
perubahan urutan eksitasi atrium atau ventrikel atau transmisi atrioventrikular.
Disritmia dapat di identifikasi dengan menganalisa gelombang EKG. Ada 4
kemungkinan tempat asal disritmia ,seperti nodus sinus, atria, nodus AV , atau
sambungan, dan ventrikel. Gangguan mekanisme hantaran yang mungkin
ddapat terjadi meliputi bradikardi, takikardi, flutter, fibrilasi, denyut premature,
dan penyakit jantung.

Anda mungkin juga menyukai