Anda di halaman 1dari 2

Mengenal Level Valuasi Startup. Apa Saja?

Istilah unicorn sempat ramai menjadi bahan perbincangan di Indonesia, terutama yang
berkaitan dengan startup. Beberapa perusahaan startup unicorn di Indonesia
diantaranya adalah Gojek dan Bukalapak. Tidak hanya didominasi oleh perusahaan
besar, pertumbuhan startup pun terus bermunculan, lho! Bahkan, jumlah bisnis startup
di Indonesia telah diprediksi akan tumbuh hingga 6,5 kali lipat menjadi sekitar 13.000
pada 2020 berdasar lembaga riset CHGR,

Meskipun perusahaan startup banyak bertumbuh, tidak sedikit pula yang harus tutup
karena inovasinya kurang mengikat. Untuk itu, kita perlu tahu apa saja level valuasi
startup agar dapat memproyeksikan masa depannya. Selain unicorn, terdapat beberapa
level valuasi startup yang perlu untuk kita ketahui. Sehingga, mudah bagi kita dalam
mengategorikan nilai dari sebuah perusahaan startup. Apa saja ya?

Level Valuasi Startup

1. Cockroach

Perusahaan startup yang baru saja dirintis termasuk dalam kategori cockroach atau
kecoa. Kenapa dinamakan sebagai cockroach? Karena istilah tersebut merujuk pada
daya tahan hidup kecoa yang tinggi. Sehingga, tidak heran jika perusahaan yang
termasuk dalam level ini sedang giat mengembangkan perusahaan dan
mempromosikan startup nya agar dapat menarik investor.

2. Ponies

Mendengar istilahnya, tentu saja kita akan terbayang pada kuda poni kecil yang imut.
Namun, dalam dunia startup, istilah ini ditujukan untuk perusahaan startup dengan nilai
level valuasi sekitar Rp 140 miliar. Pada umumnya, perusahaan yang telah mencapai
level ini, telah berhasil mengembangkan startup nya dan terus meningkatkan keyakinan
investor agar tetap menanamkan modal.

3. Centaurs

Dalam mitologi Yunani, Centaurs merupakan makhluk menyerupai manusia setengah


kuda. Sedangkan pada dunia startup, centaurs merupakan sebuah level yang
menunjukkan peningkatan nilai valuasi perkembangan sebuah perusahaan startup.
Nilai valuasinya mencapai kisaran Rp 1,4 triliun, lho!

Pada tingkatan ini, perusahaan telah dinilai stabil. Sehingga dapat membuat investor
semakin tertarik untuk menananmkan modal. Semakin banyak modal investasi yang
masuk, maka akan semakin tinggi pula nilai valuasinya dan meningkat menuju level
selanjutnya!

4. Unicorn

Pada level ini, nilai valuasi sebuah startup unicorn adalah Rp 14,1 triliun. Sebuah
perusahaan yang telah mampu mencapai level unicorn, termasuk dalam perusahaan
menengah yang tidak lagi kecil. Di Indonesia, perusahaan yang telah berhasil masuk
pada level ini adalah Gojek, Traveloka, Bukalapak, JD.id, Tokopedia, dan OVO.
Sedangkan dalam skala internasional, beberapa perusahaan yang berhasil sampai
pada level startup unicorn adalah Pinterest dan Dropbox.

5. Decacorn

Lebih tinggi dari unicorn, pada level ini nilai valuasi perusahaan startup adalah Rp 140
triliun. Pada Februari 2019, Grab resmi menjadi perusahaan startup decacorn pertama
di Asia Tenggara. Lalu pada April 2019, Gojek menyusul menjadi startup decacorn
pertama dari Indonesia. Wah keren ya!

6. Hectocorn

Level nilai valuasi tertinggi pada sebuah perusahaan startup adalah ketika telah berada
pada tingkatan hectocorn, yaitu sebesar Rp 1.400 triliun, lho! Perusahaan startup yang
telah berhasil mencapai pada level ini diantaranya adalah Facebook, Apple, Google,
dan Microsoft. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk perusahaan lain menyusul
mencapai level hectocorn.

Level valuasi startup yang beragam dapat menjadi acuan dalam mengembangkan
perusahaan startup. Tidak hanya berhenti pada level startup unicorn, ternyata
tingkatan perkembangan sebuah startup banyak juga ya! Sudah siap mengembangkan
perusahaan startup Anda sampai pada tingkat tertinggi?

Anda mungkin juga menyukai