Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian

Pra – Experimental yaitu penelitian yang memiliki perlakuan

(treatments) dan tidak memiliki kelompok kontrol, pengukuran –

pengukuran dampak (outcome measures) dan unit unit eksperimen

(experimental units) namun tidak menggunakan penempatan secara

acak dalam menciptakan perbandingan untuk menyimpulkan

adanya perubahan akibat perlakuan.

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan Pre and

Post Test One Group Design yaitu mengungkapkan hubungan

sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek.

Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi,

kemudian diobservasi lagi setelah diintervensi. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur dan tanda

tanda vital sebelum dan setelah diberikan perlakuan pemberian

posisi tidur semi Fowler 450

33
34

Rancanan penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Pretest treatment posttest

K O1 X O2

Keterangan :

K : Kelompok perlakuan

O1 : Pengukuran kualitas tidur dan tanda tanda vital sebelum

perlakuan

O2 : Pengukuran kualitas tidur dan tanda tanda vital setelah

Perlakuan

X : Perlakuan pemebrian posisi tidur semi Fowler 450

Peneliti melakukan pengukuran kualitas tidur dan tanda –

tanda vital pada responden sebelum dilakukan intervensi

pemberian posisi tidur semi Fowler 450 kemudian dilakukan

intervensi, setelah dilakukan intervensi dilakukan pengukuran

kualitas tidur dan tanda tanda vital kembali.

B. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 27 November – 29 Desember 2017

di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus


35

C. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah total keseluruhan pasien

rawat inap yang mengalami gagal jantung kongestif atau

Congestive Heart Failure (CHF) di RSUD dr. Loekmono Hadi

Kudus.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi (Notoatmodjo, 2010). Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling

adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama

dengan populasi. Alasan mengambil total sampling karena menurut

Sugiyono (2007) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh

populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.

D. Sampel dan Teknik Sampling

1. Sampel

Pemilihan sampel menggunakan teknik Non Probability

Sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara

tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi yang telah ditentukan sebelumnya sesuai

dengan kriteria inklusi yang ditetapkan.

2. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sampling total dimana semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel.


36

E. Besar Sampel

Karena pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik

sampling dengan metode sampling total maka besar sampel yang

peneliti ambil adalah semua pasien gagal jantung kongestif yang

memenuhi kriteria inklusi yaitu berjumlah 21 responden di

RSUDdr. Loekmono Hadi Kudus.

F. Kriteria Restriksi

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria yang harus dimiliki oleh

individu dalam populasi untuk dapat dijadikan sampel dalam

penelitian. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Responden menderita gagal jantung kongestif atau

Congestive Heart Failure (CHF) di ruang perawatan rawat

inap RSUDdr. Loekmono Hadi Kudus

b. Responden dengan klasifikasi NYHA III dan IV

c. Terdapat tanda – tanda gangguan tidur

d. Responden dengan kesadaran penuh dan kooperatif

e. Pasien atau keluarga bersedia untuk menjadi responden

dalam penelitian ini

f. Pasien baru setelah keluar dari IGD

g. Umur responden tidak lebih dari 60 tahun


37

2. Kriteria Eksklusi

Sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria yang tidak

boleh ada atau tidak boleh dimiliki oleh sampel yang akan

digunakan untuk penelitian. Kriteria eksklusi dalam penelitian

ini adalah :

a. Pasien gagal jantung kongestif yang disertai dengan gagal

ginjal

b. Pasien gagal jantung kongestif yang disertai dengan efusi

pleura

c. Pasien gagal jantung kongestif yang mengalami syok

d. Pasien gagal jantung kongestif yang tidak toleran dengan

posisi semi Fowler 450 .

e. Paisien mendapat terapi obat-obat yang mempengaruhi

tidur

G. Definisi Operesional

Dalam penelitian ini dapat ditentukan variabel penelitian sebagai

berikut :

1. Variabel Bebas ( Independen)

Varibel bebas adalah variabel yang karakteristik subjek

yang dengan keberadaannya akan menyebabkan perubahan

pada variabel lain. Variabel bebas biasanya intervensi, diamati,

dan di ukur untuk di ketahui hubungannya atau pengaruhnya


38

terhadap variabel lain. Pada penelitian ini variabel bebasnya

adalah sudut posisi tidur semi Fowler 450 .

2. Variabel Terikat ( Dependen )

Variabel terikat adalah variabel akibat atau variabel yang

akan berubah akibat pengaruh atau perubahan yang terjadi pada

variabel independent. Pada penelitian ini variabel terikatnya

adalah nilai kualitas tidur dan tanda tanda vital pada pasien

gagal jantung kongestif

Dalam penelitian ini terdapat definisi operasional sebagai

berikut :

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian.

Variabel
No Definisi Operasional Alat ukur Hasil Ukur Skala
Penelitian
1 Sudut posisi Mengatur besar sudut Busur - -
tidur semi posisi tempat tidur Derajat
0
Fowler 45 gagal jantung kongestif
yang menjadi
responden dengan
posisi tidur semi Fowler
450 menggunakan busur
derajat, dilakukan
dengan lama pemberian
selama 3 hari.
2 Nilai Kualitas Tingkatan baik PSQI Hasil Ukur : Interval
Tidur buruknya kondisi saat Kualitas Tidur
manusia mengalami Baik : <5
penurunan kesadaran
yang mudah
dibangunkan, Nilai Kualitas Tidur
kualitas tidur yang baik Buruk : >5
39

adalah <5 sedangkan


kualitas tidur buruk
nilainya >5 dengan
menggunakan
instrumen PSQI.
Pengukuran dilakukan
sebelum dan sesudah
pemberian posisi tidur
semi Fowler 450 pada
pasien gagal jantung
dengan klasiikasi
NYHA III dan IV
3 Tanda Tanda
Vital :
Tekanan Tekanan yang Sphygnoma Hipotensi : Interval
Darah diupayakan oleh darah nometer <90/<60
untuk melewati setiap
unit dari dinding Normal : 90-
pembuluh darah yang 119/ 60-79
diukur secara langsung
dengan Pre Hipertensi :
sphygmanometer air 120-139/80-89
raksa. Tekanan darah
dalam bentuk tekanan Hipertensi stage
sistol dan diastol. 1 : 140-159/90-
99

Hipertensi stage
2 : 160-
179/100-109

Hipertensi
tingkat darurat :
>180/>110

4 Nadi Jantung bekerja Stopwatch Normal : 60-100 Interval


40

memompa darah ke kali/menit


sirkulasi tubuh (dari
ventrikel kiri) dan ke Takikardia :
paru (dari ventrikel >100 kali/menit
kanan). Melalui
ventrikel kiri, darah Bradikardia :
disemburkan melalui <60 kali/menit
aorta dan kemudian
diteruskan ke arteri di
seluruh tubuh. Sebagai
akibatnya, timbulah
suatu gelombang
tekanan yang bergerak
cepat pada arteri dan
dapat dirasakan sebagai
denyut nadi. Dengan
menghitung
frekuensi denyut nadi,
dapat diketahui
frekuensi denyut
jantung dalam 1 menit

5 Respiratory Bernafas adalah suatu Stopwatch Normal : 12-24 Interval


Rate tindakan involunter
(tidak disadari), diatur Takipnea : >24
oleh batang otak dan
dilakukan dengan Bradipnea : <12
bantuan otot-otot
pernafasan, Saat
inspirasi, diafragma dan
otot-otot
interkostalis
berkontraksi,
memperluas kavum
thoraks dan
mengembangkan paru-
paru. Dinding
41

dada akan bergerak ke


atas, ke depan dan ke
lateral, sedangkan
diafragma terdorong ke
bawah. Saat inspirasi
berhenti, paru-paru
kembali mengempis,
diafragma naik secara
pasif dan
dinding dada kembali
ke posisi semula.
Dalam hitungan satu
kali nafas dilihat dari
mengembang dan
mengempisnya
pergerakan dada.

H. Intervensi dan Instrumentasi

1. Intervensi

a. Peneliti meminta ijin secara tertulis kepada Kesbangpol

Kabupaten Kudus, untuk melakukan penelitian di RSUD

dr. Loekmono Hadi Kudus.

b. Setelah mendapatkan ijin dari Kesbangpol, peneliti

menunjukkan surat ijin penelitian tersebut ke Direktur

RSUD dr. Loekmono Hadi melewati diklat. Ijin dari

Kesbangpol menjelaskan maksud dan tujuan penelitian

kepada pihak RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus (bagian

diklat) bahwa peneliti meminta ijin untuk melakukan studi

pendahuluan dan pengambilan data penelitian.


42

c. Peneliti memilih responden yang masuk kriteria inklusi

penelitian untuk diambil sebagai sampel penelitian.

d. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada

responden yang memenuhi kriteria penelitian dan meminta

izin persetujuan menjadi responden dengan informed

consent.

e. Mengadakan kontrak waktu pelaksanaan penilaian nilai

saturasi oksigen pada pasien gagal jantung. Waktu

pelaksanaan menyesuaikan waktu luang pasien.

f. Peneliti mengumpulkan lembar observasi pre yang terdiri

dari karakteristik responden, nilai kualitas tidur dan tanda

tanda vital sebelum diberikan perlakuan posisi tidur semi

Fowler 45 0.

g. Peneliti melakukan tahapan penelitian yaitu melakukan

observasi terhadap satu kelompok dengan perlakuan posisi

tidur semi Fowler 45 0selama 3 hari

h. Peneliti mengukur nilai kualitas tidur dan tanda tanda vital

sesudah diberikan perlakuan posisi tidur semi Fowler

450selama 3 hari

i. hasil pengambilan data dimasukkan ke lembar observasi,

kemudian dilakukan pengelolahan data

2. Instrumentasi
43

Peneliti mengatur sudut posisi tidur semi Fowler 450

menggunakan busur derajat. Mengukur kualitas tidur dengan

menggunakan PSQI, mengukur tekanan darah

dengansphygmomanometer, nadi dengan palpasi pada nadi

radialis, dan respiratory ratemengobservasi pergerakan dada

saat bernafas.

Kemudian mengobservasi nilai kualitas tidur pasien

sebelum dan setelah dilakukan intervensi dengan menggunakan

instrumen lembar obsevasi. Data hasil pengukuran baik pre

maupun post dimasukkan ke dalam lembar observasi,

kemudian melakukan pengolahan data.

PSQI merupakan bentuk kuesioner survei kesehatan untuk

menilai kualitas tidur, yang terdiri dari 7 komponen meliputi

penilaian kualtas tidur subjketif, latemsi tidur, durasi tidur,

efisiensi tidur sehari – hari , gangguan tidur, disfungsi aktifitas

sehari – hari, pengguaan obat tidur. Setiap komponen memiliki

masing masing skor yang nantinya akan dijumlahkan sesuai

dengan skor yang didapat. Jika skor <5 memiliki kualitas tidur

yang baik sedangkan jika skor bernilai >5 memiliki kualitas

tidur buruk

Berikut beberapa penilaian instrumen PSQI :


44

1. Jam berapa biasanya Bapak/Ibu/Saudara berangkat tidur

malam?

2. Berapa menit biasanya Bapak/Ibu/Saudara mulai

tertidur setiap malam?

3. Jam berapa biasanya Bapak/Ibu/Saudara bangun di pagi

hari?

4. Berapa jam biasanya Bapak/Ibu/Saudara tidur malam?

5. Selama 1 minggu terakhir, berapa sering

Bapak/Ibu/Saudara mengalami hal di bawah ini :

a. Tidak bisa tidur dalam waktu 30 menit

b. Bangun di tengah malam atau terlalu pagi

c. Harus bangun untuk ke kamar mandi

d. Tidak dapat bernafas dengan nyaman

e. Batuk

f. Merasa kedinginan

g. Merasa kepanasan

h. Mimpi buruk

i. Merasakan nyeri

j. Penyebab yang lain (jelaskan)

6. Selama satu minggu terakhir, bagaimana

Bapak/Ibu/Saudara menilai kualitas tidur secara

keseluruhan
45

7. Selama satu minggu terakhir, seberapa sering

Bapak/Ibu/Saudara menggunakan obat yang dapat

membantu tidur

8. Selama satu minggu terakhir, seberapa sering

Bapak/Ibu/Saudara merasa kesulitan untuk melakukan

aktifitas

9. Selama satu minggu terakhir, seberapa bedar masalah

yang Bapak/Ibu/Saudara rasakan untuk tetap semangat

dalam melakukan aktivias

I. Analisa Data

1. Metoda pengolahan data

Pengolahan data dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

a. Editing

Editing merupakan kegiatan memeriksa kembali

kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan angket

dari kuesioner dan observasi. Tujuannya adalah agar

kesalahan atau kekurangan data yang ditemukan dengan

segera dapat dilakukan perbaikan. Peneliti melakukan

proses editing pada penelitian ini dengan cara memeriksa

kelengkapan pengisian dan hasil pengamatan pada lembar

observasi kualitas tidur dan Vital Sign


46

b. Koding

Setelah editing data selesai maka dilakukan

pemberian kode atau tanda tertentu terhadap hasil tindakan

dan observasi yang diperoleh untuk mempermudah

penyusunan tabel. Pada tahap ini diberikan kode atau nilai

pada setiap jenis data untuk menghindari kesalahan dan

memudahkan pengolahan data. Variabel yang dikategorikan

dengan koding yaitu jenis kelamin dan klasifikasi NYHA.

Peneliti memberikan kode tertentu pada ketegori responden

yaitu jenis kelamin laki laki diberikan kode 1 sedangkan

untuk jenis kelamin perempuan diberikan kode 2. Selain

jenis kelamin peneliti juga memberikan koding untuk

klasifikasi NYHA. Kode 1 untuk NYHA III sedangkan

NYHA IV diberikan kode 2.

c. Scoring (penelitian)

Pada tahap skoring ini peneliti memberi nilai pada data

sesuai dengan skor yang telah ditentukan berdasarkan nilai

normal kualitas tidur dan tanda tanda vital pada lembar

observasi yang telah diisi.

d. Tabulatung

Peneliti memasukkan data-data hasil penelitian ke

dalam tabel-tabel sesuai dengan kreteria tertentu yaitu

dengan membuat tabel semua hasil observasi yang telah di


47

beri kode dan di masukan ke dalam tabel. Data data yang

ditabulasikan pada penelitian ini yaitu diantaranya umur,

jenis kelamin, klasifikasi NYHA, skor kualitas tidur pre dan

post, dan skor vital sign pre dan post.

e. Data Entry

Pada tahap terakhir dalam penelitian melakukan data entry

yaitu memasukan data dari hasil kuesioner dan observasi ke

dalam paket program komputer. Peneliti memasukkan data

yang diperoleh saat penelitian ke dalam program spss.

f. Processing

Setelah diedit dan dilakukan koding. kemudian

peneliti melakukan pengolahan data menggunakan program

SPSS versi 24 for windows.

g. Cleansing

Membuang data atau pembersihan data yang sudah

tidak dipakai. Peneliti memilih dan menggunakan data yang

diperlukan dalam penelitian ini.

2. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Analisis univariat dan bivariat.

a. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk menggambarkan

karakteristik responden usia, jenis kelamin, klasifikasi

NYHA, menilai kualitas tidur dan tanda tanda vital sebelum


48

dan setelah dilakukan intervensi posisi tidur semi Fowler

450. Hasil menunjukan nilai kualitas tidur baik memiliki

skor <5 sedangkan kualtas tidur buruk memiliki skor >5.

b. Analisis Bivariat

Analisa data ini digunakan untuk mengetahui

perbedaan nilai kualitas tidur dan tanda tanda vital sebelum

dan setelah diberikan posisi tidur semi fowler 450

menggunakan alat bantu komputer melalui program analisa

statistik. Uji statistic menggunakanuji T-

Dependent.Langkah-langkahujistatistik :

1) Sebelumnyadilakukanujikenormalan data

menggunakanujishapirowilk (karenasampeldibawah 50

orang).

2) Jika data berdistribusi normal / Pvalue>

0,05makamenggunakanuji T-Dependent.

3) Jika data berdistribusitidak normal / Pvalue<

0,05makamenggunakanuji Wilcoxcon.
49

J. Jadwal Penelitian

Tabel 3.2

Alokasi waktu Bulan


NO KEGIATAN maksimal Jul Ags Se Ok Nov Des Jan Feb Mar Apr
(minggu) p t

1 Pendaftaran dan
I
pembekalan

2 Penyusunan
proposal dan II-V
konsultasi

3 Seminar
(validasi VI
proposal)

4 Perbaikan
VII
proposal

5 Pelaksanaan
VIII-XI
penelitian

6 Penyusunan
laporan
XII
penelitian dan
konsultasi

7 Ujian skripsi XIII

8 Perbaikan XIV

Jumlah minggu
14 minggu
efektif

Anda mungkin juga menyukai