Pemeriksaan Lapang Pandang Dikonversi
Pemeriksaan Lapang Pandang Dikonversi
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASA
N
II. 5. Perimetri
Perimetri digunakan untuk memeriksa lapangan pandang perifer dan sentral. Teknik
ini, yang digunakan terpisah pada setiap mata, mengukur fungsi retina, nervus opticus, dan
jaras visual intrakranial secara bersama. Alat ini secara klinis digunakan untuk mendeteksi
atau memonitor hilangnya lapangan pandang akibat penyakit di tempat – tempat tersebut.
Kerusakan suatu bagian tertentu pada jaras visual neurologik mungkin menimbulkan pola
perubahan yang khas pada pemeriksaan lapangan pandan serial.
Lapangan pandang mata diukur dan dipetakan menurut derajat kelengkungan (
degrees of arc ). Pengukuran derajat kelengkungan itu tetap konstan, tidak tergantung jarak
bidang dari mata yang diperiksa. Sensitivitas penglihatan paling besar di pusat lapangan
pandang ( fovea ) dan paling kecil di perifer. Perimetri tergantung pada respon pasien secara
subjekstif, dan hasilnya akan tergantung status psikomotor dan status penglihatan pasien.
Meskipun perimetri bersifat subjektif, metode – metode berikut telah distandarkan untuk
memudahkan pengulangan dan memungkinkan perbandingan di kemudian hari.
Pemeriksaan perimetri memerlukan (1) fiksasi tetap dan perhatian pasien, (2) jarak
yang tetap dari mata ke layar atau alat penguji, (3) kadar pencahayaan dan kontras latar
belakang yang seragam dan standar, (4) target uji dengan ukuran dan kecerahan yang standar,
(5) protokol yang universal, untuk pelaksaan uji oleh pemeriksa. Terdapat dua metode dasar
penyajian objek, yaitu statik dan kinetik, yang dapat dipakai sendiri – sendiri atau digabung
selama pemeriksaan.
Pada perimetri kinetik, mula – mula diuji sensitivitas seluruh lapangan pandang
terhadap satu objek uji ( dengan ukuran dan kecerahan yang tetap ). Objek itu perlahan –
lahan digerikkan dari perifer ke pusat sampai ia pertama kali terlihat. Dengan melalukan hal
serupa dari berbagai arah, tercipata batas – batas peta yang disebut isopter yang khas untuk
objek tersebut. Isopter membentuk batas – batas terlihatnya objek, diluar batas itu, objek
tidak terlihat. Jadi, makin besar isopter, makin baik lapangan pandang mata tersebut. Batas –
batas isopter diukur dan dipetakan dalam derajat kelengkungan. Dengan mengulang uji
menggunakan sejumlah objek yang ukuran atau kecerahannya berbeda, tercipta banyak
isopter bagi mata tersebut. Makin kecil atau makin lemah objek yang diujikan, makin sempit
isopter yang dihasilkan.
Pada perimeteri statik, lokasi yang berbeda dalam lapangan pandang diuji satu per
satu. Sebuah objek uji yang sulit. seperti cahaya lemah, disajikan pertama kali di lokasi
tertentu. Jika tidak terlihat ukuran atau intensitas cahaya secara bertahap dinaikkan sampai
cukup besar atau cukup terang agar dapat terdeteksi. Ini disebut tingkat sensitivitas ambang
untuk lokasi itu. Hal serupa dilakukan di lokasi – lokasi lain sehingga sensitivitas cahaya
berbagai titik dalam lapangan pandang dapat dinilai dan digabungkan, membentuk gambaran
lapangan pandang. 3
Terdapat berbagai macam jenis perimetri, antara lain: Tangent screen, perimetri
Goldmann, dan computerized automated perimetri.
KESIMPULAN