Anda di halaman 1dari 4

YAYASAN SASMITA JAYA

UNIVERSITAS PAMULANG
SK MENDIKNAS NO. 136/D/0/2001
JL. Surya Kencana No. 1 Pamulang Barat, Tangerang Selatan Banten
Telp. (021) 7412 566 Fax.(021)7412491

Nama Mahasiswa : ORYZAE SAVITRI.L Mata


NamaKuliah
Mahasiswa: :Ekonomi Manajerial
Nomor Induk Mahasiswa :171010508806 Nama Dosen : Kamsidik
Nomor Induk Mahasiswa : S.Kom.,M.M
Semester : 6 / GENAP Hari / tgl
Semester : 13 Juli 2020
Progam Studi : MANAJEMEN Kelas
Progam Studi : 06SMJM001 / 511

LEMBAR JAWABAN

1. Tahapan-tahapan produksi jangka pendek:


 Total Product  merupakan produksi total yang dihasilkan oleh suatu proses produksi. Pada umumnya Total
Product  dilambang kan dengan TP atau Q (quantity atau kuantitas).
 Marginal Product  (MP) menunjukan perubahan produksi yang diakibatkan oleh satu penggunaan
faktorproduksi variabel. Jika pada contoh sebelumnya faktor froduksi yang berubah adalah tenaga kerja
maka Marginal Product dikenal dengan Marginal Product of Labor dapat diperoleh dengan menggunakan
formula berikut:
MPL =  ∆TP
                 ∆L
 Average Product  menunjukan besarnya rata-rata produksi yang dihasilkan oleh setiap penggunaan
faktorproduksi variabel. Jika L menunjukan tenaga kerja yang digunakan, maka Average Product of
Labor  (APL). APL menunjukan jumlah output yang dihasilkan per tenaga kerja, berikut formulanya:
APL =   TP
L

yang dapat disimpulkan : 


1. Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan total produksi, produksi
rata-rata dan produksi marginal.
2. Tahap II Produksi total terus meningkat sampai produksi optimum sedang produksi rata-rata menurun dan produksi
marginal menurun sampai titik nol.
3. Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi rata-rata, sedangkan produksi
marginal negatif.
Sumber: https://www.artonang.com/2018/05/teori-produksi-dan-jangka-waktu.html

2. karena biaya produksi merupakan biaya yang berhubungan langsung dengan produksi produk tertentu. Biaya
produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik (biaya produksi yang
tidak masuk dalam biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung). Biaya jangka pendek disini adalah jangka
waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya, sedangkan jangka panjang yaitu  jangka
waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.

3. Maksimalisasi laba pasar persaingan sempurna:

• cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan
biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan biaya total yang
dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila perbedaan perbedaan di antara keduanya adalah
maksimum. Maka dengan cara yang pertama ini keuntungan maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai
antara hasil penjualan total dengan biaya total adalah paling maksimum.
Sumber: https://wandany.wordpress.com/2013/02/02/pasar-persaingan-sempurna/
• Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya marginal.
Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan marginal(MR) sama dengan
biaya marginal(MC) atau MR = MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungan apabila menambah
produksinya ketika MR > MC.

Maksimalisasi laba pada pasar monopolis:

• Pada pasar monopoli, laba maksimal tercapai ketika jumalah output berada ditingkat dimana marginal cost
(MC) sama dengan marginal revenue (MR).
Sumber: https://www.ajarekonomi.com/2018/06/karakteristik-maksimalisasi-laba-dan.html

4.
5.

Kurva permintaan dan penawaran yang ditunjukkan dalam Gambar 11.9


(ii) menggambarkan permintaan dan penawaran dalam industri (pasar) dan dimisalkan industri terdiri dari
1000 perusahaan. Pada permulaannya permintaan dalam pasar adalah D0 dan penawaran adalah S0. maka
harga pasar adalah P0 dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah 4000 unit. Karena ada 1000 perusahaan,
dan setiap perusahaan mempunyai kurva biaya yang sama, maka setiap perusahaan akan menghasilkan 40 unit.
Gambar 11.9 (ii) menunjukkan bahwa pada harga P0 perusahaan mendapat untung normal. Dalam masa
berikutnya misalkanlah permintaan bertambah dari D0 menjadi D1. akibatnya harga naik menjadi P1 dan jumlah
yang ditawarkan di pasar bertambah 48000. setiap perusahaan memproduksikan 48 unit.
Dapat dilihat dalam Gambar 11.9 (i) bahwa kenaikan harga dari P0 menjadi P1 menyebabkan setiap
perusahaan mendapat keuntungan melebihi normal. Hal ini merupakan daya penarik kepada perusahaan-
perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri. Kemasukan itu akan terus berlangsung sehingga keuntungan
melebihi normal ini tidak wujud lagi. Ini berarti kemasukan perusahaan baru akan terus berlangsung sehingga
penawaran telah menjadi S1 dan harga menjadi P0 kembali. Sekarang jumlah barng yang diperjualbelikan telah
menjadi 60000 unit sedangkan setiap perusahaan memproduksi sebanyak seperti pada keadaan permulaan,
yaitu 40 unit. Berarti jumlah perusahaan yang ada dalam industri telah menjadi 1500.

Anda mungkin juga menyukai