Anda di halaman 1dari 6

Tugas dan Pembahasan Praktikum pertemuan 12

Skeman Jaringan :

Jaringan A :
Pc0 Pc1

 Pengisian ip pada setiap end device yang bertujuan untuk memberikan alamat ip secara
static pada jaringan A dengan network id 173.178..33.0/28

Jaringan B :
Pc2 Pc3

 Pengisian ip pada setiap end device yang bertujuan untuk memberikan alamat ip secara
static pada jaringan B dengan network id 155.166..177.0/28
Jaringan C :
Pc6 Pc7

 Pengisian ip pada setiap end device yang bertujuan untuk memberikan alamat ip secara
static pada jaringan C dengan network id 199.250..54.0/27

Jaringan D :
Pc4 Pc5

 Pengisian ip pada setiap end device yang bertujuan untuk memberikan alamat ip secara
static pada jaringan D dengan network id 195.196..197.0/26

Seting getwey Jaringan A

 Pengaturan getwei pada jaringan A berfungsi sebagai gerbang keluar masuk jaringan dari
jaringan A ke jaringan lain atau dari jaringan lain ke jaringan A .

Seting getwey Jaringan B

 Pengaturan getwei pada jaringan B berfungsi sebagai gerbang keluar masuk jaringan dari
jaringan B ke jaringan lain atau dari jaringan lain ke jaringan B.
Seting getwey Jaringan C

 Pengaturan getwei pada jaringan C berfungsi sebagai gerbang keluar masuk jaringan dari
jaringan C ke jaringan lain atau dari jaringan lain ke jaringan C .

Seting getwey Jaringan D

 Pengaturan getwei pada jaringan D berfungsi sebagai gerbang keluar masuk jaringan dari
jaringan D ke jaringan lain atau dari jaringan lain ke jaringan D .

Seting port serial2/0 pada Jaringan E di R0

 Setingg jaringan E dengan port serial2/0 berfungsi untuk menghubungakan R0 dan R1.Pada
penyetingan kali ini agak sedikit berbeda karna menggunakan kabel serial karena harus
menggunakan perintah clok rate dan disini saya menggunan clok rate 72000 atau selain itu
bisa juga 64000 . asalkan di setiap ujung harus di seting clok rate dengan nilai yang sama.
Dengan ip 10.10.10.1 dan subnet 255.255.255.252 karena (/30)

Seting port serial2/0 pada Jaringan E di R1


 Setingg jaringan E dengan port serial2/0 berfungsi untuk menghubungakan R0 dan R1.Pada
penyetingan kali ini agak sedikit berbeda karna menggunakan kabel serial karena harus
menggunakan perintah clok rate dan disini saya menggunan clok rate 72000 atau selain itu
bisa juga 64000 . asalkan di setiap ujung harus di seting clok rate dengan nilai yang sama.
Dengan ip 10.10.10.2 dan subnet 255.255.255.252 karena (/30)

Seting port serial3/0 pada Jaringan F di R1

 Setingg jaringan F dengan port serial3/0 berfungsi untuk menghubungakan R1 dan R2.Pada
penyetingan kali ini agak sedikit berbeda karna menggunakan kabel serial karena harus
menggunakan perintah clok rate dan disini saya menggunan clok rate 72000 atau selain itu
bisa juga 64000 . asalkan di setiap ujung harus di seting clok rate dengan nilai yang sama.
Dengan ip 20.20.20.2 dan subnet 255.255.255.252 karena (/30)

Seting port serial3/0 pada Jaringan F di R2

 Setingg jaringan E dengan port serial2/0 berfungsi untuk menghubungakan R0 dan R1.Pada
penyetingan kali ini agak sedikit berbeda karna menggunakan kabel serial karena harus
menggunakan perintah clok rate dan disini saya menggunan clok rate 72000 atau selain itu
bisa juga 64000 . asalkan di setiap ujung harus di seting clok rate dengan nilai yang sama.
Dengan ip 10.10.10.2 dan subnet 255.255.255.252 karena (/30)

Setting dynamic routing dengan Rip pada Router0

 Seting Router0 kali ini menggunakan dynamic routing yang saya rasa cukup mudah karena
kita hanya perlu memasukan network id yang terhubung langsung ke R0. Sehingga nanti
Router0 akan mengirimkan informasi table routing nya ke setiap Router yang ada.
Karena jaringan yang terhubung langsung ke R0 ada 2 jaringan maka kita perlu melakukan
seting router rip sebanyak 2 jaringan.
Setting dynamic routing dengan Rip pada Router1

 Selanjutnya Seting Router1 menggunakan dynamic routing .karena kita hanya perlu
memasukan network id yang terhubung langsung ke R1. Sehingga nanti Router1 akan
mengirimkan informasi table routing nya ke setiap Router yang ada.
Karena jaringan yang terhubung langsung ke R1 ada 4 jaringan maka kita perlu melakukan
seting router rip sebanyak 4 jaringan.

Setting dynamic routing dengan Rip pada Router2

 Selanjutnya Seting Router2 menggunakan dynamic routing . kita hanya perlu memasukan
network id yang terhubung langsung ke R1. Sehingga nanti Router1 akan mengirimkan
informasi table routing nya ke setiap Router yang ada.
Karena jaringan yang terhubung langsung ke R1 ada 4 jaringan maka kita perlu melakukan
seting router rip sebanyak 4 jaringan.

Hasil Routing tabel Di R0

 Hasil dari routing table pada R0 yang menunjukan jaringan yang terhubung langsung
dengan router . apakah configurasi kita sudah masuk atau belum,

Hasil Routing tabel Di R1


 Hasil dari routing table pada R1 yang menunjukan jaringan yang terhubung langsung
dengan router .
Hasil Routing tabel Di R2

 Hasil dari routing table pada R2 yang menunjukan jaringan yang terhubung langsung
dengan router .
Hasil PDU ke semua end device

Anda mungkin juga menyukai