Anda di halaman 1dari 7

PEMBUATAN TINTA SPIDOL WHITEBOARD BERBAHAN DASAR LIMBAH

BIJI SALAK (Salca edulis) YANG RAMAH LINGKUNGAN

Ilham1), Eva Indriyani2), Nurwahida3), & Yulianti 4)

Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Makassar

*Email: Wahidanur015@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan tinta


organik dengan bahan dasar limbah biji slak , untuk mengetahui pengaruh variasi
penambahan arang biji salak dan PEG terhadap kualitas tinta spidol sesuai
dengan Standar Nasional Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tiga tahap, yaitu
1) Tahap Karbonaisasi 2) Pembuatan tinta biji salak, dan 3) Tahap Pengujian
tinta arang biji salak yang terdiri dari uji viskositas dengan, uji kromatografi
kertas, uji volatile organic compound, dan uji Organoleptik Tahap pengujian
dilakukan untuk mengetahui kualitas tinta arang biji salak yang diperoleh.
Hasil analisis yang diperoleh yaitu viskositas yang paling mendekati
nilai viskositas tinta secara umum adalah viskositas dengan variasi tinta 3C (ƞ=
0,2953 g/cm.s ) dan tinta 4B (ƞ= 0,2766 g/cm.s ). Untuk uji kromatografi kertas,
nilai Rf paling mendekati Standar Nasional Indonesia adalah tinta 4E dengan Rf
sama dengan 0,84. Sedangkan kadar VOC yang paling baik yaitu jenis tinta 2A
dengan kadar VOC sebesar 0,4825%.

Kata kunci: Tinta, arang biji salak, Karbonisasi,

PENDAHULUAN sebagai sumber pigmen warna hitam yang


A. Latar Belakang alami yang dapat digunakan sebagai tinta
ramah lingkungan. Biji salak merupakan
Dalam dunia pendidikan, peranan
limbah pertanian yang selama ini menjadi
tinta menjadi sangat penting. Tinta
masalah umum. Biji salak mengandung
merupakan cairan yang berisikan bermacam
54,84% air; lemak 0,48%; protein 4,22%
pigmen dan atau dye yang digunakan untuk
dan 39,7% dari selulosa (Ariel, 2012).
mewarnai bidang, menulis atau untuk
Selulosa apabila dibakar akan menghasilkan
menghasilkan suatu gambar, teks ataupun
arang biji salak ini memilki kandungan
sebuah desain (Sundarti, 2013). Unsur
unsur karbon yang cukup banyak sehingga
karbon dari bahan Volatile Organic
bisa digunakan sebagai pewarna hitam alami
Compound (VOC) dari jenis Xylene
pada tinta spidol yang lebih ramah
menjadi salah satu komponen utama untuk
lingkungan (Suhartini dkk, 2012).
pigmen warna hitam pada tinta. Tinta
Kabupaten Enrekang bahwa pada
Di sisi lain, biji salak merupakan
Tahun 2017 daerah Enrekang memproduksi
salah satu alternatif yang dapat digunakan
buah salak sebanyak 97 ton (Bagian SDA
Sekretariat Daerah Kab. Enrekang, 2017). B. Bahan
Sehingga limbah salak dapat mencapai 35- Bahan-bahan yang digunakan dalam
44% dari jumlah salak diolah atau penelitian ini yaitu PEG, resin gum Arab,
dikonsumsi. Biji salak memiliki porsi alkohol 95%, aquadest, kertas saring,
sebesar 25-30%. Sehingga biji salak aluminium foil.
mempunyai potensi untuk dimanfaatkan.
Beberapa penelitian yang telah C. Prosedur Kerja
mengembangkan pembuatan tinta spidol 1. Tahap Karbonasi
ramah lingkungan yaitu (Suhartini, dkk. a. Pertama-tama biji salak dibersihkan dari
2012) yang berbahan dasar arang jerami. sisa-sisa kotoran dengan menggunakan
Tinta spidol arang jerami tersebut air bersih lalu sampel biji salak tersebut
ditambahkan resin, aquades, propilen gilkol dikeringkan dengan sinar matahari
serta menggunakan pelarut alkohol yang selama ± 3 hari.
tidak berbahaya bagi ksehatan karena b. Sampel biji salak yang telah kering
tingkat volatilitasnya lebih rendah kemudian dikarbonasi dalam kaleng
dibandingkan xylene sehingga memiliki bau tertutup
yang tidak menyengat. Adapun karakteristik c. Arang biji salak yang diperoleh kemudian
tinta spidol yang dihasilkan yakni viskositas didinginkan lalu dihaluskan dengan
= 1,181, tegangan muka =10,91 dyne/cm, Rf menggunakan blender dan diayak dengan
= 0,84, dan NV =35.1%. telah sesuai ayakan 200 mess.
Standar Nasional Indonesia (SNI). 2. Pembuatan tinta
Selain itu, (Rengganis, dkk. 2017) Komposisi tinta arang biji salak :
juga mengembangkan pembuatan tinta
spidol ramah lingkungan dari ampas biji
kopi. Tinta spidol yang dibuat juga
menggunakan Pelarut alkohol, resin,
aquades, dan PEG sebagai releasing agent.
Adapun karakteristik tinta yang dihasilkan
juga memenuhi SNI yakni densitas = 0,95
g/cm3, dan viskositas = 1,14 cP. Berdasarkan
uraian diatas, maka peneliti berinisiatif
untuk membuat tinta spidol sebagai spidol
alternatif ramah lingkungan dengan
memanfaatkan limbah biji salak.
3. Karakterisasi tinta arang biji salak
METODE PENELITIAN 1. Uji volatilitas : Tinta dahulu ditimbang
A. Alat untuk mengetahui berat awal kemudian
Alat-alat yang digunakan dalam dibiarkan menguap selama 1 jam
penelitian ini yaitu peralatan karbonasi, kemudian diukur kembali massa tinta.
peralatan gelas, neraca analitik, ayakan, 2. Uji viskositas: dengan cara Hoppler
viskometer, piknometer 10 mL, batang untuk mengetahui tingkat kekentalan
pengaduk, blender, stopwatch, chamber, tinta arang biji salak.
pipa kapiler, spatula, spidol kosong, papan 3. Uji kromatografi kertas : untuk
tulis , magnetic stirrer dan alat stirrer. mengetahui komposisi warna pada tinta
arang biji salak.
4. Uji organoleptik : untuk mengatahui dasar dalam pembuatan tinta, kemudian
tingkat penerimaan masyarakat terhadap ditambahkan dengan gum arab yang
tinta arang biji salak. berfungsi sebagai perekat. Gum arab yang
merupakan resin alami dari getah pohon
HASIL DAN PEMBAHASAN akasia. Selain sebagai pelarut, alkohol juga
1. Tahap Karbonisasi sebagai drier agent yaitu sebagai bahan
Karbonisasi merupakan suatu proses pemercepat pengeringan tinta. Tinta spidol
pemanasan pada suhu tertentu dari bahan- whiteboard yang baik adalah tinta spidol
bahan organik dengan jumlah oksigen yang yang cepat kering namun tetap mudah untuk
sangat terbatas. Arang tersusun atas atom- dihapus. Maka diperlukan suatu bahan yang
atom karbon yang berikatan kovalen berfungsi sebagai releasing agent atau bahan
membentuk struktur heksagonal datar pelepas/penghapus yang memudahkan tinta
dengan sebuah atom pada setiap susdutnya. untuk dihapus. Tinta yang dihasilkan
Tujuan karbonisasi adalah untuk menggunakan drier agent berupa alkohol
menghilangkan zat-zat yang mudah 95% karena alkohol mempunyai titik didih
menguap (Volatile Matter) yang terkandung yang rendah yaitu 78oC sehingga mudah
pada biji salak (Khuluk, 2016). Adapun menguap pada suhu ruang (Rengganis,
tahap yang dilakukan yaitu, biji salak dicuci 2017).
dengan air bersih yang bertujuan untuk Selanjutnya ditambahkan dengan
membersihkan biji salak dari kotoran- PEG, PEG (Polyethylene Glycol) digunakan
kotorannya, setelah itu dikeringkan di bawah sebagai releasing agent. PEG menghasilkan
sinar matahari selama 3x24 jam guna minyak yang memudahkan tinta menjadi
menghilangkan kadar air yang dikandung mudah dihapus pada whiteboard. Jumlah
oleh biji salak. Selanjutnya Arang biji salak PEG yang digunakan tidak lebih dari 10%
yang dikarbonaisasi yang bertujuan untuk massa komposisi tinta. Jika penggunaan
mengonversi biji salak menjadi arang. melebih 10% massa tinta maka akan
Setelah itu, arang biji salak yang diperoleh menghasilkan tinta dengan viskositas yang
dihaluskan dan diayak dengan ayakan 200 tinggi dan menghapusnya menyebabkan
mesh yang bertujuan untuk memperkecil whiteboard menjadi kotor (Rengganis,
ukuran permukaan arang biji salak. Tinta 2017).
whiteboard yang mempunyai ukuran Kemudian ditambahkan aquades dan
partikel yang lolos saring 200 mesh alkohol 95% yang berfungsi sebagai pelarut
ditunjukkan pada gambar berikut : yang akan melarutkan komposisi tinta.
Setelah itu campuran tinta diaduk dengan
magnetic stirrer selama 1 jam yang
berfungsi untuk menghomogenkankan tinta
dimana semakin lama waktu yang di
butuhkan untuk mengaduk tinta maka akan
Gambar 1. Arang Biji Salak berukuran 200 semakin homogen suatu tinta. Komposisi
mesh
pelarut yang terlalu banyak dan binder yang
terlalu sedikit, binder yang terlalu sedikit
2. Pembuatan Tinta tidak mampu untuk mengikat atau
Tinta merupakan suatu bahan yang merekatkan semua partikel pigmen,
terdiri dari pigmen/pewarna, pelarut/solvent sehingga masih terdapat partikel pigmen
dan perekat/binder. Pada proses pembuatan yang tidak terikat binder dan akhirnya
tinta tahap yang dilakukan yakni mengendap (Rengganis, 2017).
menimbang arang biji salak sebagai bahan
3. Tahap Pengujian
a. Uji Viskositas
Uji viskositas berfungsi untuk
mengetahui tingkat kekentalan tinta arang.
Nilai viskositas sangat mempengaruhi
kualitas tinta. Tinta tidak boleh terlalu
kental, karena akan sulit mengalir saat
digunakan. Tinta pun tidak boleh terlalu
encer karena kepekatan warna tinta yang
dihasilkan akan berkurang (Anova dan Grafik 4. Pengaruh PEG dan massa arang
Muchtar, 2017). Dari hasil penelitian dapat terhadap tinta 4A-E
dikatakan bahwa penambahan akuades
mempengaruhi kekentalan dari tinta yang
dihasilkan, dimana pada formula persentase
pemakaian aquades semakin sedikit, nilai
viskositasnya akan semakin kecil (Anova
dan Muchtar, 2017). Adapun hasil uji
viskositas dengan variasi PEG dan massa
arang dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 5. Pengaruh PEG dan massa arang
terhadap tinta 5A-E
Semakin banyak PEG yang
ditambahkan maka viskositas juga akan
semakin meningkat. Kerapatan partikel ini
menyebabkan makin besarnya gaya yang
diperlukan untuk memecahkan permukaan
Grafik 1. Pengaruh PEG dan massa arang cairan tersebut. Hal ini karena partikel yang
terhadap tinta 1A-E rapat mempunyai gaya tarik menarik antar
partikel yang kuat. Sebaliknya cairan yang
mempunyai densitas kecil akan mempunyai
tegangan permukaan yang kecil pula
(Muchtar et al., 2015).
Berdasarkan penelitian (Fajar, 2016)
mengatakan bahwa nilai viskositas tinta
secara umum yaitu 0,3 g/cm.s. Berdasarkan
hasil yang diperoleh viskositas yang paling
Grafik 2. Pengaruh PEG dan massa arang
mendekati nilai viskositas tinta secara umum
terhadap tinta 2A-E
adalah viskositas dengan variasi tinta 3C (ƞ=
0,2953 g/cm.s ) dan tinta 4B (ƞ= 0,2766
g/cm.s ) sedangkan nilai viskositas yang
paling tinggi adalah tinta 5E dengan nilai
viskositas 2,7631g/cm.s.
b. Uji Kromatografi Kertas
untuk mengetahui komposisi warna
pada tinta arang. Untuk hasil pengujian
Grafik 3. Pengaruh PEG dan massa arang
kromatografi kertas, tinta .yang memiliki
terhadap tinta 3A-E
nilai Rf yang paling mendekati nilai Rf dari parameter yang diuji pada tinta meliputi
tinta whiteboard adalah tinta 1 (Rf=0,81). aroma, warna tinta setelah dituliskan di
Dari uji kromatografi kertas ini dapat whiteboard, kecepatan kering tinta dan daya
diketahui pula komposisi warna dari tinta hapus tinta. Sementara untuk pengamatan
arang jerami. Dari pengamatan, tinta arang daya hapus tinta untuk semua perlakuan
jerami hanya memilki 1 komponen warna masih belum menunjukkan kemajuan bila
yaitu hitam. Hal ini baik karena warna tinta dibandingkan dengan tinta whiteboard,
yang diharapkan yaitu hitam. dimana tinta setelah dituliskan pada
Menurut SNI, tinta spidol yang baik whiteboard masih susah dihapus, masih
memiliki nilai Rf sekitar 0,84. Berdasarkahn mengotori whiteboard dan meninggalkan
hasil yang diperoleh dalam uji kromatografi jejak yang masih bisa dibaca samar-samar.
kertas didapatkan nilai Rf tinta rata-rata Pada pengamatan daya hapus tinta ini
sekitar 0,49- 0,84. Tinta yang paling tampak bahwa tinta cukup mudah dihapus,
mendekati Rf Standar Nasional Indonesia karena tintanya mulai hilang setelah
adalah tinta 4E dengan Rf sama dengan dibersihkan dengan penghapus. Dalam hal
0,84. Sedangkan tinta yang memiliki Rf ini mungkin bisa dijadikan acuan untuk
terendah adalah tinta 1D dengan Rf 0,49. menggunakan jenis tinta ini kearah jenis
Berdasarkan uji kromatografi, komposisi tinta whiteboard (Anova dan Muchtar,
warna yang terdapat dalam tinta biji salak 2017). Berikut adalah gambar dari uji
tersebut hanyalah warna coklat yang organoleptik untuk daya hapus tinta biji
menandakan bahwa tinta biji salak hanya salak :
mengandung satu pigmen warna.
c. Uji Volatilitas
Uji Volatilitas bertujuan untuk
mengetahui kadar zat organik yang a). Tinta 1A-1E b). Tinta 2A-2E
menguap. Untuk hasil uji kadar Volatile
Organic Compound (VOC). Secara
keseluruhan, kadar Volatile Organic
Compound (VOC) dari tinta, jauh lebih c). Tinta 3A-3E d. Tinta 4A-4E
rendah daripada kadar Volatile Organic
Compound (VOC) pada tinta whiteboard.
Jika kadar Volatile Organic Compound
(VOC) rendah maka kandungan zat
berbahaya pada tinta berkurang dan tinta e. Tinta 5A-5E
lebih aman digunakan dan aman bagi Waktu kering tinta di lakukan selama
kesehatan. 5 menit, dimana waktu kering tinta begitu
Berdasarkan hasil yang diperoleh cepat. Namun untuk tinta 1A sampai tinta
didapatkan tinta dengan kadar VOC yang 1E dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk
paling rendah yaitu jenis tinta 2A dengan mengeringkan tinta Pada penelitian
kadar VOC sebesar 0,4825%. Sedangkan sebelumnya tinta dibuat dengan memiliki
nilai kadar VOC yang paling tinggi adalah kekentalan yang tinggi. Tinta tersebut juga
tinta 1E dengan kadar sebesar 0,5871%. memberikan waktu kering yang lebih lama
d. Uji Organoleptik lagi, sementara dalam penelitian
Uji organoleptik untuk mengatahui peningkatan mutu tinta spidol ini dibuat tinta
tingkat penerimaan masyarakat terhadap yang memilki viskositas yang lebih
tinta arang. Dalam uji organoleptik, rendah/agak encer, tapi ternyata terkendala
tinta menjadi agak meleleh/turun setelah
dituliskan pada whiteboard sebelum Berdasarkan hasil penelitian dan
mengering. (Anova dan Muchtar, 2017). pembahasan, dapat dikemukanan beberapa
Tabel 1. Pengamatan Organoleptik Tinta kesimpulan, yaitu:
Whiteboard biji salak 1. Tinta whiteboard biji salak dapat dibuat
dari bahan dasar arang biji salak yang
dikomposisikan dengan bahan lain yaitu
gum arab, alkohol, aquades, dan PEG.
2. Berdasarkan hasil yang diperoleh
viskositas yang paling mendekati nilai
viskositas tinta secara umum adalah
viskositas dengan variasi tinta 3C (ƞ=
0,2953 g/cm.s ) dan tinta 4B (ƞ= 0,2766
g/cm.s ).
3. Berdasarkan uji kromatografi kertas, nilai
Rf paling mendekati Standar Nasional
Indonesia adalah tinta 4E dengan Rf
sama dengan 0,84.
4. Berdasrkan kadar VOC yang paling baik
yaitu jenis tinta 2A dengan kadar VOC
sebesar 0,4825%.

B. Saran
1. Sebaiknya tinta yang dibuat
menggunakan ukuran mikro agar hasil
yang diperoleh lebih homogen dan lebih
halus.
2. Sebaiknya dilakukan penelitian
berkelanjutan terkait aplikasi tinta
whiteboard arang biji salak agar lebih
diketahui kualitas tinta biji salak telah
memenuhi standar.

DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Aning Tri. 2008. Prarancangan
Pabrik Etilen Glikol Dari Etilen
Oksida Dan Air Kapasitas 100.000
Tinta yang berwarna hitam sangat Ton/Tahun. Universitas
berhubungan dengan ukuran dari partikel Muhammadiyah Surakarta.
tinta yang didapatkan, kemungkinan dengan Adjil, Dhirgo., Zuliyanti dan Herny
semakin kecilnya ukuran warnanya semakin Larashan. 2007. Perbandingan
tampak baik dan rata (Anova dan Muchtar, Efektivitas Sterilisasi Alkohol 70%,
2017). Inframerah, Otoklaf dan Ozon
terhadap pertumbuhan Bakteri
KESIMPULAN DAN SARAN Bacillus subtili. J. Sain VeL Vol.
A. Kesimpuulan 25 No.1.
Ariel, 2012. Kandungan Gizi Biji Salak Budiyanto, 2012. Pemnafaatan
(Salacca edulis) Ditelaah dari Arang Jerami Sebagaia Bahan dasar
Berbagai Metode Pelunakan Biji. Pembuatan Tinta Whiteboard yang
PKM Penelitian. Salatiga: Ramah Lingkungan. Prosiding
Universitas Kristen Satya Wacana. Seminar Nasional Penelitian
Pendidikan dan Penerapan MIPA.
Cahyana, Gede Herang., Athoni Sukrisna., Vol. 1, No.2.
dan Tri Mulyani. 2015. Hubungan
Paparan Xylene dan Methyl Sundart, Linda windia. 2013. Tinta. Jakarta:
Hippuric Acid pada Pekerja Erlangga.
Informal Pengecatan Mobil di
Karasak, Bandung. CR-Jurnal. Redaksi Agromedia. 2007. Budi Daya
Vol.1. No.1. Salak. Jakarta: Agromedia.
Harborne, J.B. Metode Fitokimia, Penuntun Rengganis Amalia Puspita, Sulhadi., Teguh
Cara Modern Menganalisis Darsono dan Dhamar Putra Fajar.
Tumbuhan. Terjemahan K. 2017. Fabrikasi Tinta Spidol
Whiteboard Berbahan Dasar
Liemey I . Lumempouwa, Edi Suryantoa,
Pigmen Organik dari Endapan
Jessy J.E. Paendonga. 2012.
Minuman Kopi. E-Journal. ISSN.
Aktivitas Anti UV-B Ekstrak
2339-0654.
Fenolik dari Tongkol Jagung (Zea
mays L.) Jurnal Mipa Unsrat Fajar, Dhamar Putra. 2016. Fabrikasi dan
Online 1 (1) 1-4. Karakterisasi Tinta Magnetik
Berbahan Dasar Pasir Besi.
Nainggolan, Togiaratua. 2011. Hubungan
Universitas Negeri Semarang.
Antara Kepercayaan Diri Dengan
[skripsi].
Kecemasan Sosial Pada Pengguna
Napza Penelitian di Balai Kasih
Sayang Parmadi Siwi.
Sosiokonsepsia, Vol. 16 No. 02.
Padmawinata dan I Soediro: ITB: Bandung,
1987.
Praseptiangga, Danar, Theresia Pramita
Aviany, Nur Her Riyadi Parnanto,
Theresia Pramita Aviany, Nur Her
Riyadi Parnanto. 2016. Pengaruh
Penambahan Gum Arab Terhadap
Karakteristik Fisikokimia Dan
Sensoris Fruit Leather Nangka
(Artocarpus heterophyllus). Jurnal
Teknologi Hasil Pertanian. Vol.
IX, No. 1.
Suhartini, Niar, Haryani, Yulia ,Linguistika,
Meita Wulansari, & Eko

Anda mungkin juga menyukai