100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
309 tayangan1 halaman
1. Alih baring adalah perubahan posisi pasien untuk mencegah decubitus akibat immobilisasi dan bedrest.
2. Ada beberapa posisi alih baring seperti posisi Trendelenburg, dorsal recumbent, litotomi, fowler, SIM, dan genu pektoral.
3. Alih baring dianjurkan untuk pasien yang mengalami immobilisasi atau bedrest panjang serta yang mengalami luka decubitus.
1. Alih baring adalah perubahan posisi pasien untuk mencegah decubitus akibat immobilisasi dan bedrest.
2. Ada beberapa posisi alih baring seperti posisi Trendelenburg, dorsal recumbent, litotomi, fowler, SIM, dan genu pektoral.
3. Alih baring dianjurkan untuk pasien yang mengalami immobilisasi atau bedrest panjang serta yang mengalami luka decubitus.
1. Alih baring adalah perubahan posisi pasien untuk mencegah decubitus akibat immobilisasi dan bedrest.
2. Ada beberapa posisi alih baring seperti posisi Trendelenburg, dorsal recumbent, litotomi, fowler, SIM, dan genu pektoral.
3. Alih baring dianjurkan untuk pasien yang mengalami immobilisasi atau bedrest panjang serta yang mengalami luka decubitus.
Alih baring adalah suatu keadaan lebih rendah ari bagian kaki) dimana pasien mengalami imobilisasi dan mengharuskan pasien melakukan gerakan- gerakan untuk menghindari bedrest agar tidak menimbulkan decubitus (Suyono, 2003). Posisi Dorsal Recumbent (posisi telentang dengan kedua lutut fleksi diatas tempat tidur) 3. Indikasi Alih Baring a. Pasien yang mengalami immobilisasi, bedres. 2. Tahap Pemberian Posisi a. Membantu pasien duduk ditempat tidur b. Membantu mengaturposisi pasien Posisi Litotomi (posisi terlentang
ditempat tidur dengan mengangkat kedua kaki dan
Posisi fowler adalah posisi dengan ditarik ke atas abdomen)
tubuh setengah duduk atau duduk.
b. Pasien yang mengalami luka decubitus.
Posisi SIM (miring)
Posisi Genu Pektoral (menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur)