7 Pengenalan Teknik Pengendali Alat Listrik Industri PDF
7 Pengenalan Teknik Pengendali Alat Listrik Industri PDF
1. Saklar magnet (Kontaktor)
Kontaktor adalah sejenis saklar atau kontak yang bekerja dengan bantuan daya magnet listrik dan
mampu melayani arus beban listrik yang relatif besar. Kontaktormagnit adalah saklar yang
bekerja berdasarkan elektromagnetis digunakan untuk membuka dan menyambung rangkaian
listrik (load). Kontaktormagnit bekerja untuk merubah kontak-kontak Normally Open (NO) dan
Normally Close (NC).
prinsip
Apabila kumparan (coil) mendapatkan tegangan listrik atau diberi arus, maka arus yang
mengalir di dalam kumparan akan menghasilkan fluk yang mengalir dalam inti. Beda kutub
yang terjadi antara jangkar dan inti besi mengakibatkan jangkar dan inti besi tarik
menarik. Pada waktu jangkar tertarik oleh inti besi maka kontak akan beroperasi. Bila
tegangan kumparan dilepas, maka daya magnet akan hilang dan jangkar akan kembali pada
posisi semula karena dorongan pegas dengan sendirinya unit kontak juga kembali pada
posisi normal baik menghubung atau memutus.
Gambar 1. Lambang saklar magnet, a) kontak engsel, 2) kontak lepas
Ket;
Kontak utama (main contact) berfungsi untuk mengalirkan arus beban
Kontak bantu (auxelary contact) berfungsi untuk mengalirkan arus control
Pushbutton adalah saklar tekan yang digunakan untuk mengoperasikan saklar magnet
(untuk ON – OFF)
Gambar 2. Konstruksi kontaktor
Gambar 3. Gambaran umum kontaktor
2. Relay
Relay adalah peralatan control yang banyak sekali pemakaiannya dan berfungsi antara
laian sebagai pengawas (supervision), peoperasi dan pemberi tanda (signaling). Relay
terdiri dari dua jenis, yaitu relay control dan relay proteksi.
a. Relay control
Relay control ada dua jenis yaitu kontak control dan kontak waktu (time relay)
1. Kontak kontrol mempunyai konstruksi dan prinsip dasar yang mirip dengan
kontaktor dan unit kontaknya terdiri dari beberapa kontak terbuka dan
tertutup serta kontak ganti.
Gambar 4. Relay control, a) konstruksi relay control, 2) lambing relay kontrol
2. Kontak waktu adalah kontak atau saklar yang dapat bekerja sesuai dengan
waktu yang diinginkan dan jenisnya antara lain motor driven time relay dan
pneumatic time relay.
Motor driven relay adalah jenis saklar waktu dengan penggerak motor listrik
kecil.
Gambar 5. Saklar waktu “motor driven time relay” a) motor driven time relay
tipe STP‐N2. Omron, b) Rangkaian motor driven time relay, c) Rangkaian dasar
saklar waktu
Ket;
Kontak 2‐7, terminal sumber tegangan, Kontak 5‐8, terminal NC, Kontak 6‐8, terminal NO
Gambar 6. Time Delay
Pneumatic relay, adalah jenis saklar waktu yang bekerja berdasarkan tekanan
udara dan terdiri dari unit mekanik magnet listrik, unit peniup dan unit kontak.
Gambar 7. Saklar waktu pneumatic time relay.
Ket;
1. Kumparan operasi, 2. Tuas pendorong, 3. Karet membrane (bellows), 4. Pegas, 5. Katub
buang, 6. Sekrup pengatur, 7. Kontak, 8. Jangkar
Bila kumparan unit mekanik mendapat tegangan listrik maka jangkar akan
tertarik dan mendorong unit prniup (bellows) melalui tuasnya, udara yang
berada di daalam unit peniup tertekan ke luar melalui katub buang. Kemudian
udara dimasukkan kembali kepada alat peniup melalui sekrup pengatur,
semakin besar udara masuk (diatur melalui sekrup) semakin cepat unit peniup
penuh dan kembali pada posisi normal untuk mengoperasikan kontak. Sekrup
pengatur berfungsi mengatur waktu kerja kontak.
b. Relay proteksi
Berfungsi sebagai pengawas atau alat pengaman suatu rangkaian listrik terhadap
gangguan akibat perobahan nilai besaran listrik. Jenisnya antara lain Thermal over
load relay, under voltage relay dan over voltage relay.
Thermal Over Load Relay adalah peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk
memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih. Jaringan listrik akan putus bila arus
yang melewati lebih besar dari setting arus Thermal Over Load dengan melalui proses
panas yang terdapat pada relay. Pada saat mereset kembali memerlukan waktu untuk
mengaktifkan kembali karena perlu proses pendinginan temperature terlebih dahulu
Gambar 8. Thermal Overload Relay (THOR)
3. Cam switch
Merupakan suatu saklar untuk mengoperasikan motor induksi pada system
pengasutan segitiga – bintang yang dioperasikan secara manual dan tidak dapat
langsung dioperasikan secara otomatis.
Pemakaian cam switch selalu berurutan dari posisi bintang dan kemudian segi tiga,
sedangkan pada posisi nol (0) kumparan motor terhubung bintang. Untuk pengaman
motor bias digunakan relay beban lebih dan cam switch harus dioperasikan dengan
saklar magnit pada rangkaian utama. Bila terjadi gangguan beban lebih maka relay
akan memutus arus ke saklar magnet dan motor berhenti.
Gambar 9. a) Cam switch, dan b) lambing.
Bila knop diputar pada posisi bintang (Y) maka kontak menutup dan bila knop diputar
pada posisi segitiga (∆) kontak akan membuka (tidak ada hubungan). Bila knop pada
posisi B kontak juga menutup
Gambar 10. Pemakaian cam switch untuk pengasutan motor (Y/∆)
4. Saklar tekan (Pushbutton)
Saklar tekan banyak digunakan pada rangkaian control motor sebagai saklar manual
untuk mengoperasikan rangkaian, sebagai penghubung atau pemutus. Ada dua jenis
saklar tekan yaitu jenis terkunci dan tidak terkunci. Jenis saklar terkunci, kontaknya
akan tetap terbuka atau terhubung setelah tombol ditekan. Kontak akan kembali pada
posisi normal setelah tombol ditekan kembali. Jenis saklar tidak terkunci, kontaknya
akan terbuka atau terhubung saat saklar ditekan saja dan setelah tekanan dilepas maka
kontak kembali segera pada posisi semula atau normal.
Gambar 11. Saklar tekan, a) Saklar tekan ganda, b) bagian saklar tekan, c) lambing
saklar tekan ganda, d) lambing saklar tekan tunggal
Ket; 1. Baut ring, 2. Plat tombol, 3. Plat datar, 4. karet penguat luar, 5. Karet penguat, 6.
Kotak standar, 7. Pegangan unit kontak, 8. Unit kontak.
Gambar 12. Pushbutton
5. Saklar control zat cair, gas dan temperature
a. Saklar kontrol tekan (preassure switches)
Saklar ini akan memutus dan menghubung bila terjadi perubahan tekanan dari nilai
nominal. Alat perasa tekan biasanya digunakan membrane metal (metal bellows‐
actuated), alat ini dihubungkan dengan tuas pada unit kontak, sehingga dapat
mengaktifkan kontak bila terjadi perubahan tekanan dari nominal. Saklar ini juga
mempunyai kontak NO dan NC yang pemakaiannya dihubungkan dengan rangkaian
control motor. Saklar control tekan biasanya digunakan pada pengontrolan mesin
yang menggunakan system hidroulik, system tekanan minyak pelumas, motor
penggerak pompa, dan kompresor udara.
Gambar 13. Saklar Kontrol tekan
b. Saklar apung (float switches)
Saklar ini cocok digunakan untuk mengontrol motor pompa pengisi zat cair pada
suatu tangki atau bak. Dipasang pada bagian atas tangki atau bak, bila tangki penuh
alat apung terangkat keatas dan mengaktifkan kontak untuk memutuskan
rangkaian motor dan begitu juga sebaliknya jika air dalam tangki berkurang.
Gambar 14. Saklar apung, a) model tuas atau batang,
b) model penghubung rantai, c) lambing saklar apung
c. Saklar control aliran (flow switches)
Suatu industry biasanya membutuhkan alat control aliran zat cair, udara, dan gas.
Unit NO dan NC dari saklar ini dan alat perasa aliran berupa dayung atau “paddle”
yang ditempatkan di dalam sambungan pipa berbentuk T. dayung akan
mendapatkan tekanan dari aliran zat cair yang dapat mengaktifkan kontak untuk
mengaktifkan rangkaian control motor atau untuk menyalakan lampu indicator.
Biasanya alat ini banyak digunakan di industry kimia dan perminyakan.
Gambar 15. Saklar control aliran
d. Saklar limit (limit switches)
Saklar limit dirancang sedemikian rupa agar dapat memberikan ketelitian yang
akurat. Saklar limit berfungsi sebagai kemudi dalam rangkaian control motor untuk
ON dan OFF atau membalik arah putaran motor. Disamping itu juga berfungsi
sebagai saklar pengaman darurat bila terjadi gangguan atau kelainan pada motor.
Gambar 16. Saklar limit
e. Saklar temperature (temperature switches)
Saklar ini bekerja secara otomatis bila terjadi perobahan nilai temperature
melebihi nilai nominal. Alat control temperature dinamakan juga dengan
thermostat, dan terdiri dari tiga jenis, yaitu thermostat dwilogam (bimetal),
thermostat batang, dan thermostat zat cair. Thermostat dwilogam mempunyai alat
perasa berupa bahan dwilogam yang akan membegkok bila mendapat temperature
lebih. Daya bengkok itulah yang akan mengaktifkan kontak dan dwilogam akan
kembali lurus bila temperature turun normal kembali. Thermostat batang, alat
perasa suhunya adalah berupa batang logam yang dimasukkan ke dalam sebuah
pipa. Batang dan pipa harus mempunyai nilai muai panjang yang berbeda, dan
perbedaan nilai muai panjang tersebut yang digunakan untuk mengaktifkan kontak.
Thermostat zat cair mempunyai alat perasa berupa zat cair yang dapat memuai
atau bertambah volumenya bila mendapat temperature lebih. Pertambahan volume
inilah yang digunakan untuk mengaktifkan kontak. Biasanya digunakan air raksa
yang ditempatkan dalam pipa kapiler. Saklar temperature digunakan untuk
mengontrol alat pemanas, blower, fan katub elektromagnetik, pompa, alat
pendingin dan lain sebagainya.
Gambar 17. Saklar temperature.