I. TUJUAN
Prosedur ini mengatur mengenai tata cara menyeleksi dan memilih subkontraktor yang akan
bekerja dengan PT Alfata Delta Persada yang sesuai dengan persyaratan K3 yang telah
ditentukan.
1. Operation Manager
Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa subkontraktor yang bekerja di ‘wilayah
wewenangnya’, mengikuti semua persyaratan K3 yang telah ditetapkan.
2. Project Manager
a. Bertanggung jawab menyetujui Subkontraktor yang telah lolos seleksi.
b. Bertanggung jawab memantau perkembangan kinerja K3 Subkontraktor dalam Safety
Committee Project Meeting.
3. Subkontraktor
a. Menerapkan dan memenuhi semua persyaratan K3 yang telah ditetapkan dalam Safe
Coalindo sistem ketika bekerja di Project/Site manapun dalam wilayah Perusahaan.
b. Memenuhi persyaratan dalam standar ini pada waktu mengajukan tender.
IV. DEFINISI
a. Subkontraktor
Subkontraktor yang dimaksud dalam prosedur ini adalah orang/badan hukum yang
diberi pekerjaan tertentu di area Project/daerah tambang oleh Perusahaan (PT Alfara
Delta Persada ) melalui Surat Perintah Kerja (SPK) atau Perjanjian.
V. REFERENSI
VI. URAIAN
B. Persyaratan Prakontrak
1. Kepala Bagian Purchasing/Procurement atau Kepala Departemen yang bersangkutan
harus memastikan bahwa :
a. ‘Kick-off Meeting’ kontrak dilakukan segera setelah kontrak diberikan (sebelum
subkontraktor tersebut diijinkan bekerja di Project/Site).
b. Persyaratan kerja, khususnya persyaratan K3 atas pekerjaan, dibicarakan secara
terinci dalam ‘Kick-off Meeting’ tersebut.
C. Kedatangan di Project/Site
1. Segera setelah tiba di Project/Site, Manajemen dari Subkontraktor dan seluruh anak
buahnya harus melapor pada Project Manager dan Safety Officer.
2. Semua karyawan dan Manajemen dari Subkontraktor harus mengikuti ‘Pelatihan
Pengenalan K3’ dari Safety Officer.
3. Karyawan (subkontraktor) yang tidak menghadiri ‘Pelatihan Pengenalan K3’ harus
dikeluarkan dari Project/Site segera setelah ditemukan untuk kemudian mengikuti
pelatihan yang dimaksud.
4. Safety Officer/Safety representative dan Manajemen dari subkontraktor harus
mengikuti pelatihan khusus mengenai Safety Management System versi Perusahaan
(Safe Coalindo sistem) dari Safety Officer.
5. Manajemen dari subkontraktor yang membawa mesin, alat dan unit ke Project/Site,
maka harus melaporkan kepada Safety Officer untuk di data dan dilakukan ‘Inspeksi
Pemeriksaan K3 Awal (daftar lengkap peralatan harus diserahkan).
6. Mesin, alat dan unit yang telah diperiksa dan dinyatakan layak pakai/dalam keadaan
aman maka harus ditandai ‘hijau’ dan seterusnya dapat digunakan.
7. Sedangkan mesin, alat dan unit yang dinyatakan tidak layak pakai/tidak dalam
keadaan aman maka harus ditandai ‘merah’ dan harus dikeluarkan segera dari
Project/Site untuk diperbaiki di workshop atau tempat lain.
8. Hanya Safety Officer yang memiliki wewenang untuk memasang dan melepas label
‘hijau’ dan ‘merah’ dari peralatan milik subkontraktor.
9. Orang yang ditemukan merusak label tersebut harus mendapatkan peringatan dan
dikeluarkan dari Project/Site.
10. Setiap mesin, alat dan unit yang pada awalnya tidak untuk digunakan di Project/Site
(tidak masuk dalam daftar) namun kemudian di bawa ke Project/Site untuk digunakan,
maka harus dilaporkan kepada Safety Officer untuk dilakukan ‘Inspeksi Pemeriksaan
K3 Awal’.
11. Setiap mesin, alat dan unit yang ditemukan tanpa ijin di Project/Site maka akan
segera dikeluarkan dari Project/Site sampai ijin penggunaannya dikeluarkan.