Anda di halaman 1dari 2

BAHASA INDONESIA DI ERA MILENIAL

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita gunakan sehari-hari sebagai bahasa
nasional. Bahasa indonesia memegang peranan penting dalam berkomunikasi sehari-
hari karena di negara Indonesia tercinta kita ini banyak sekali suku dan budaya yang
tentunya mempunyai bahasa yang berbeda-beda pula. Maka dari itu, perlu adanya
bahasa pemersatu agar dapat mempermudah berkomunikasi apabila kita ingin bepergian
ke suatu daerah yang mungkin bahasa dan budayanya berbeda.
Bahasa Indonesia merupakan lambang kebanggaan, jati diri serta identitas negara kita.
Tentu hal tersebut merupakan sesuatu yang nyata dan nampak, karena suatu negara
harus mempunyai identitas dan kebanggaan tersendiri sebagai bukti bahwa negara kita
adalah negara yang mempunyai martabat serta kepribadian yang jelas. Namun, apabila
kita melihat pada masa sekarang bahasa Indonesia lambat laun mulai pudar tergerus
dimakan oleh jaman yang semakin maju dan serba digital. Tentu hal tersebut merupakan
sebuah kekhawatiran bagi kita semuanya.
Di era sekarang ini orang menyebutnya sebagai era milenial yang dimana segala sesuatu
telah mengalami perubahan dan kemajuan yang sangat signifikan, contoh kecilnya saja
adalah semakin maraknya penggunaan smartphone di semua kalangan baik itu orang
dewasa, remaja bahkan anak-anak yang masih dibawah umur pun sudah dapat
mengoperasikan smartphone tersebut. Dengan semakin maraknya ponsel pintar atau
smartphone tersebut, tentu bisa saja mengancam terhadap penggunaan bahasa Indoneia.
Konten-konten yang banyak dimuat di sosial media juga sangat memperlihatkan
penggunaan bahasa Indonesia yang kurang baik dan terkesan melebih-lebihkan. Contoh
kecilnya saja yang baru-baru ini sedang viral yaitu peggunaan kata “anjay”, penggunaan
kata anjay dinilai tidak baik karena bisa merusak bahasa Indonesia, kata anjay juga
tidak tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), permasalahan tersebut
menuai kontroversi di kalangan masyarakat ada yang memang setuju dengan pendapat
tersebut ada pula yang tidak. Tetapi memang tidak ada salahnya apabila kata tersebut
digunakan hanya untuk sekedar bercanda saja.
Pada tahun 2010 saja tercatat ada 0,35% penduduk Indonesia yang menggunakan
bahasa asing sehari-hari dalam rumah tangga. Itu disebabkan oleh banyak sekali orang
tua yang malah menuntut anaknya untuk berkomunikasi dalam bahasa asing.
Seharusnya orang tua mengajarkan anaknya berkomunikasi dalam bahasa Indonesia
terlebih dahulu baru nanti setelah paham bisa diajarkan bahasa asing, tetapi ini malah
sebaliknya orang tua lebih suka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing
terhadap anaknya. Tentulah hal tersebut berdampak buruk terhadap keberlangsungan
bahasa Indonesia, terlebih lagi persentase tersebut bisa saja naik melonjak apabila para
orang tua tidak bisa mengajarkan sedari dini bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa, tetapi banyak sekali ancaman
yang muncul di era milenial ini. Maka dari itu, kita selaku warga negara Indonesia harus
lebih peka lagi terhadap semua ancaman dan hal yang dapat merusak keberlangsungan
bahasa Indonesia terutama kepada kita selaku pemuda yang mempunyai ambisi tinggi
dalam segala hal. Kalau bukan kita siapa lagi?
REFLEKSI
https://www.watyutink.com/topik/humaniora/Bahasa-Indonesia-Pudar-di-Generasi-
Millennial
https://wasbang9.wordpress.com/2017/09/23/minimnya-penggunaan-bahasa-indonesia-
sebagai-bahasa-sehari-hari-di-rumah/
https://www.google.com/url?client=internal-element-cse&cx=partner-pub-
9491756922145733:4562159575&q=https://osf.io/sbydq/download&sa=U&ved=2ahU
KEwinsrmzgdHrAhWGILcAHRwaBNEQFjAAegQIBhAB&usg=AOvVaw0B0ASAJE
y4np3_aIL6PJEz

Anda mungkin juga menyukai