Anda di halaman 1dari 3

Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Penyebaran

Covid-19.

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh


virus severe acute respiratory syndrome coronavirus2 (SARS-CoV-2). 
COVID-19 menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala
yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia.

Polri terus berinovasi dalam memutus rantai penyebaran Covid-19


di Indonesia diantaranya dengan membentuk sejumlah kampung sehat
atau kampung tangguh di daerah-daerah. Masyarakat pun dilibatkan
dalam pembentukan deretan kampung ini. Kadiv Humas Polri Irjen Pol
Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan semua unsur
atau stakeholder harus dilibatkan, tak terkecuali masyarakat yang
menjadi ujung tombak dalam inovasi ini. Menurut dia, sebaik apapun
program tanpa partisipasi masyarakat, tidak akan sukses dan bermanfaat.

Sederetan inovasi yang telah dilakukan antara lain program


Kampung Tangguh Semeru yang diinisiasi oleh Polda Jawa Timur.
Jatim menjadi salah satu provinsi dengan penyebaran virus
corona tertinggi di Indonesia. Kampung ini dibentuk saat pelaksanaan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya (Surabaya,
Sidoarjo dan Gresik) dan Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota
Malang dan Kota Batu) beberapa pekan lalu.

Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran mengatakan Kampung


Tangguh Semeru merupakan upaya melawan corona berbasis
lingkungan RT/RW. Masyarakat secara langsung dilibatkan untuk
menjaga kampungnya dari penularan corona. Kemudian Kampung
Tangguh Banua milik Polda Kalimantan Selatan. Program ini menyasar
67 kampung atau desa tersebar di 13 kabupaten. Kalsel juga menjadi
salah satu provinsi dengan tingkat penularan Covid-19 cukup masif. Saat
memasuki kampung ini masyarakat wajib mengikuti protokol kesehatan
COVID-19 yang ketat, yakni mencuci tangan dengan sabun, wajib
menggunakan masker, pemberlakuan jam malam dan tersedianya rumah
karantina.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta mengatakan ada lima


Kampung Tangguh Banua yang sudah menjadi percontohan di
Banjarmasin. Menurut Nico, kampung ini sangat efektif mencegah
penularan Covid-19. Polda Kalimantan Tengah juga memiliki kampung
cegah Covid-19 bernama Desa Pantang Mundur (Lewu Isen Mulang).
Pendirian Desa Pantang Mundur ini dilakukan lantaran penyebaran
pandemi sangat berdampak luas terhadap kehidupan sosial, ekonomi
serta budaya.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan kata "Lewu


Isen Mulang" mengandung makna ketangguhan dan keuletan
masyarakat suku Dayak dalam menghadapi tantangan dinamika
pembangunan. Dedi sangat optimistis dengan didirikannya Lewu Isen
Mulang bisa membangkitkan semangat masyarakat dalam menghadapi
pandemi Covid-19.

Kampung mencegah Covid-19 lainnya adalah Kampung Siaga


Covid-19 milik Polda Jawa Tengah. Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad
Lutfi mengatakan Kampung Siaga COVID-19 ini merupakan
percontohan yang bisa diterapkan di mana saja dengan memberdayakan
potensi masyarakat dan solidaritas sosial. Lutfi menekankan berbagai
pihak yang terlibat terutama masyarakat mampu melaksanakan edukasi
protokol kesehatan Covid-19 dan menciptakan empathy
building dan social bonding. Saat ini sudah terbentuk sebanyak 285
Kampung Siaga COVID-19 yang tersebar di 35 daerah di Jateng. Karena
keberhasilannya itu, maka tak heran jika warga kampung lain mengikuti
program Kampung Tangguh untuk melawan COVID-19.

Anda mungkin juga menyukai