Anda di halaman 1dari 8

Digital Audio Production

Dasar Digital Audio


Definisi Digital Audio

Digital audio adalah teknologi yang digunakan untuk merekam, menyimpan, memanipulasi,
menghasilkan dan mereproduksi kembali suara menggunakan sinyal audio yang akan diubah dalam
bentuk digital, berupa kode biner atau binary code. Dengan kata lain, digital audio adalah bunyi atau
suara yang telah diubah kedalam bentuk digital melalui proses-proses tersebut.

Analog Versus Digital

1. Metode Rekaman

Metode rekaman analog adalah metode pertama digunakan dalam proses rekaman. Menggunakan
microphone yang dapat merubah energi suara dalam bentuk bunyi menjadi energi listrik yang
kemudian direkam ke media pita analog berupa reel tape atau kaset.

Sedangkan digital audio juga membutuhkan proses merubah energi suara menjadi energi listrik,
perbedaannya hanyalah energi listrik tadi diubah menjadi sederet angka biner, yang dapat
diterjemahkan kembali oleh software baik itu di komputer, portable media player dsb.

2. Audio Bandwidth

Dalam digital audio, bandwidth adalah kapasitas maksimal transfer data yang bisa digunakan dalam
satu waktu tertentu didalam proses rekaman, biasanya dalam satuan hertz. Dalam bentuk digital,
audio bandwidth bisa terbatas, sehingga kualitas audio juga sangat bergantung dengan kualitas alat-
alat digital yang digunakan.

Sedangkan pada proses rekaman yang menggunakan alat-alat analog, audio bandwidth ini bisa
dibilang tidak terbatas, bahkan kualitasnya bisa semakin ditingkatkan dengan menggunakan peralatan
yang memang didesain untuk meningkatkan kualitas audio.

3. Efisiensi

Proses metode rekaman analog memerlukan peralatan yang cukup kompleks, energi listrik yang lebih
besar, hingga sumber daya manusia yang harus memahami betul apa yang mereka kerjakan.
Sedangkan digital audio bisa rekaman dimana saja dan kapan saja.

4. Kualitas Audio

Hasil rekaman analog lebih mudah rusak, dan kualitasnya juga bisa menurun seiring dengan usia
media yang digunakan seperti pita master dan kaset. Sedangkan digital audio tidak akan ada
perubahan walaupun data dipindahkan melalui berbagai media baik fisik seperti hardisk, flash drive,
bahkan melalui jaringan internet.

c. Bit depth
Bit depth adalah jumlah data yang disimpan dalam bentuk data biner berupa angka 0 dan 1 yang
menunjukkan seberapa detail hasil konversi sinyal analog yang diubah menjadi data digital. Bit depth
juga bisa menunjukkan seberapa detail perbedaan level yang bisa dikonversi dan dirubah menjadi data
digital. Ada beberapa nilai bit depth yang umum digunakan didalam digital audio production,
diantaranya 16bit, 24bit, dan 32bit.

d. Sample rate

Sample rate adalah jumlah sampel audio yang direkam dan diperdengarkan kembali dalam kurun
waktu satu detik. Satuan yang digunakan umumnya adalah kilohertz. 1Khz berarti dalam 1 detik ada
1000 sample informasi data audio yang direkam. Kita ambil CD audio, standar sample ratenya adalah
44,1KHz, berarti dalam 1 detik sinyal audio analog disample sebanyak 44100 kali.

e. Jenis Format Audio

Ø PCM atau singkatan dari Pulse Code Modulation. Format ini bisa disebut sebagai bentuk
uncompressed digital audio yang merupakan representasi dari sinyal analog yang diubah
menjadi digital. Umumnya digunakan pada CD, DVD hingga BlueRay.

Ø WAV yaitu singkatan dari Waveform Audio Format. Dikembangkan oleh Microsoft dan IBM
pada tahun 1991. Banyak orang menyangka bahwa format .wav adalah bentuk format
uncompressed audio dalam bentuk digital. Tapi hal ini tidak sepenuhnya benar. Kenyataannya
wav adalah format container audio untuk windows yang dapat menampung beberapa format
audio lain.

Ø AIFF atau Audio Interchange File Format. Format ini dikembangkan oleh Apple pada tahun
1988 untuk komputer mereka. Sama seperti format wav, format ini juga bisa menampung
uncompressed pcm dan compressed audio file. Dikembangkan pertama untuk komputer
Apple.

Ø MP3 adalah singkatan dari mpeg-1 audio layer 3 adalah salah satu format lossy compression,
yaitu teknik mengkompres ukuran data sehingga bisa dengan mudah dipindahkan ke berbagai
media dan device, bahkan melalui internet dengan mudah.

Ø AAC atau Advanced Audio Coding adalah format yang dikembangkan untuk menyusul
kesuksesan format mp3, menggunakan algoritma kompresi audio yang lebih advanced,
format ini mengklaim menghasilkan kualitas audio yang lebih baik dari format mp3.

Ø WMA atau Windows Media Audio format ini dikembangkan oleh microsoft untuk menyaingi
kesuksesan mp3 dan aac di tahun 1999. WMA awalnya ditujukan untuk bersaing dengan mp3
dalam hal kualitas audio, sama seperti AAC. .

Ø FLAC singkatan Free Lossless Audio Codec. Lossless format bisa dikatakan kebalikan dari
format lossy compression. Metode lossless compression menawarkan ukuran data yang lebih
kecil dari file aslinya namun dengan kualitas suara yang sangat menyerupai aslinya.

f. Mono vs Stereo vs Surround

Mono audio adalah format audio yang sangat luas penggunaannya. Awal digunakan pada era
teknologi perekaman audio seperti gramophone, hingga piringan hitam, hingga digunakan oleh radio
AM dan FM serta televisi, speaker handphone adalah speaker dengan output mono.

Stereo audio adalah format yang lebih advanced dari mono audio, menggunakan 2 channel audio kiri
dan kanan, pendengar audio format ini bisa dengan mudah membedakan bunyi yang hadir di kiri dan
kanan speaker atau headphone ataupun earphone, yang merepresentasikan soundstage atau posisi
layaknya mendengar bunyi di lokasi asli.

Surround sound adalah format audio yang banyak diterapkan di bioskop pada awalnya namun
sekarang sudah banyak diadopsi oleh produsen home theater untuk mendapatkan sensasi mirip
menonton film di bioskop. Tujuan surround sound agar pendengarnya merasakan seolah-olah berada
di lingkungan atau situasi yang sedang ditampilkan secara visual.

Level Dalam Audio Digital

dB atau decibel adalah satuan yang digunakan untuk mengukur level suara atau bunyi. Satuan dB
digunakan untuk mengukur daya atau power, tekanan suara atau sound pressure level, dan juga
tegangan atau voltase.

Beberapa jenis satuan dB yang umum digunakan.


• dBu yaitu satuan yang menunjukkan ukuran sebanyak 0.775 volt untuk satu dBu.
• dBV yang menunjukkan ukuran voltase sebanyak 1 volt. Peralatan audio analog profesional
pada umumnya mampu menerima level hingga +24 dBu, lebih dari nilai tersebut akan terjadi
clipping atau distorsi.
• Clipping atau distorsi adalah bunyi yang terdengar pecah pada saat kita menaikkan level
melebihi ambang batas level suatu alat atau instrumen.
• VU atau Volt Unit adalah satuan lain yang digunakan untuk mengukur level audio analog. Alat
yang digunakan mengukur perubahan level ini bernama VU meter, sedangkan satuannya
adalah dBVU.
• Signal to Noise Ratio atau yang sering disebut SNR adalah rasio antara level noise atau yang
sering disebut noise floor dengan level audio normal atau reference level yang kita gunakan
yaitu +4dBu atau -10dBV
• Dynamic Range adalah rasio antara noise floor hingga level audio maksimal suatu alat atau
instrumen. Level maksimal ini adalah titik level sebelum terjadi distorsi atau clipping pada
sinyal audio.
• Headroom adalah perbedaan level antara level audio normal hingga level sebelum terjadi
distorsi. Headroom bisa disebut adalah level yang optimal untuk merekam audio.

g. Standar Level Analog vs Digital

Standar level yang digunakan dalam audio digital sedikit berbeda dengan analog level. Satuan yang
digunakan adalah dBFS atau decibel Full Scale. Full scale merujuk pada level maksimal dalam audio
digital yaitu 0dBFS.

Perbandingan level analog dan digital bisa sebagai berikut:


• Level maksimum pada peralatan analog profesional adalah +24dBu.
• Level maksimum dalam digital audio adalah 0dBFS.
• Standar reference level pada peralatan analog profesional adalah +4dBu pada vu meter
menunjukkan 0dBVU.
• Standar level analog dan digital bisa kita dapatkan bahwa 0dB di VU meter analog adalah sama
dengan -20dBFS.

Dynamic Range dalam digital audio, secara teori dengan bit depth 16 bit dynamic range yang bisa
diperoleh adalah 96dB, sedangkan pada bit depth 24 bit, dynamic range yang bisa diperoleh adalah
144dB. Bahkan pada sistem yang support hingga 32 bit, dynamic range yang bisa diperoleh sebesar
192dB.
e. Loudness Standard
Loudness adalah satuan yang digunakan untuk mengukur seberapa keras level audio yang
diterima oleh pendengarnya. Standar loudness biasanya diterapkan untuk dunia pertelevisian serta
digital streaming. Loudness diukur dengan satuan LU atau loudness unit.

Ada 2 standar LU yang digunakan yaitu LUFS dan LKFS.


1. LUFS digunakan di dunia pertelevisian Eropa dengan standar -23 LUFS.
2. LKFS digunakan sebagai standar broadcast Amerika dengan target loudness -24 LKFS.
Youtube, target loudness yang digunakan adalah -13 LUFS. sedangkan target loudness yang digunakan
Spotify adalah -14 LUFS.

Jenis meter yang digunakan adalah loudness meter. Beberapa parameter yang sering ditemui di
loudness meter antara lain:
1. Momentary level adalah tingkat loudness untuk sinyal audio dengan rentang waktu sangat
pendek yaitu 0.4 detik.
2. Short term adalah tingkat loudness untuk sinyal audio dengan rentang waktu 3 detik.
3. Integrated yaitu tingkat loudness untuk keseluruhan durasi materi audio yang dianalisa oleh
loudness meter.

Peralatan Penunjang Digital Audio Production

AD converter yaitu bagian dari alat yang digunakan untuk merubah sinyal analog menjadi data digital
yang bisa dimengerti oleh software yang kita gunakan untuk diolah lebih lanjut.

DA converter yaitu untuk merubah data digital yang sudah diolah tadi kembali menjadi sinyal analog
yang bisa kita dengar. Panggilan akrab dari AD/DA converter di masyarakat adalah audio converter
atau juga sering disebut Soundcard.

Tipe AD/DA Converter berdasarkan koneksi ke computer.


1. USB
2. Thunderbolt
3. PCI dan PCIe
4. Firewire

Memilih Audio Converter


1. Sesuaikan dengan kebutuhan. Apabila hanya untuk vokal atau instrumen seperti gitar, maka
bisa memilih soundcard dengan fitur minimal 2 input yang dilengkapi preamp dan
instrumen/line input.
2. Jika membutuhkan jumlah input yang cukup banyak, maka pilihlah soundcard yang memiliki
jumlah input sesuai dengan kebutuhan kita. Sebagai contoh, merekam full drum set, maka
kalian bisa memilih audio converter dengan 8 input.
3. Ketahui spesifikasi dynamic range audio converter makin besar nilai dynamic range suatu
audio converter, maka akan semakin detail hasil rekamannya.

Memilih Komputer
o Processor. Pilihlah processor dengan clock speed yang paling tinggi.
o RAM atau Random Access Memory kapasitas besar.
o Storage atau disebut hardisk. Pilihlah teknologi solid state drive atau ssd.
o Video card dapat membantu komputer bekerja lebih responsif.
o Port atau konektor yang sesuai dengan kebutuhan audio converter dan komponen-
komponen penunjang lainnya seperti konektor USB C ataupun thunderbolt yang sesuai
dengan koneksi audio converter yang digunakan.

Definisi Microphone

Microphone adalah alat yang digunakan untuk merubah energi suara atau bunyi menjadi sinyal
listrik. Sinyal listrik ini yang kemudian diubah oleh analog to digital converter menjadi data digital.

Speaker Monitor & Headphone

Speaker yang digunakan dalam digital audio production umumnya adalah speaker two way, yaitu
speaker dengan woofer untuk frekuensi rendah dan mid serta tweeter untuk frekuensi tinggi.
Namun banyak juga yang menggunakan speaker dengan tipe 3 way bahkan lebih.

Selain menggunakan speaker, kalian juga bisa menggunakan headphone dalam bekerja. Selain tidak
mengganggu lingkungan sekitar kalian, memakai headphone lebih memudahkan kalian untuk
bekerja dimana saja dan kapan saja, daripada harus membawa speaker kemana2. Pilih headphone
yang memiliki range frekuensi lebar, agar kalian bisa lebih detail mendengar apa yang sedang kalian
kerjakan.

Kemudian menggunakan komputer, dengan teknologi saat ini kalian juga bisa bekerja menggunakan
tablet pc seperti ipad atau android tablet, serta sekarang sudah banyak aplikasi daw yang support
device jenis ini.

Digital Audio Workstation

DAW atau Digital Audio Workstation adalah alat yang sangat penting dalam proses kreatif
produksi audio. Baik dalam bentuk software atau hardware.

Audio Processing
Dynamic processor

Dynamic processor adalah jenis audio prosesor yang sesuai dengan namanya adalah untuk
memanipulasi dinamika sumber suara, yang lebih sering digunakan untuk membatasi dinamika dari
sumber suara, serta juga sering digunakan untuk mengubah karakter dari sumber suara tersebut.

Jenis-Jenis Dynamic Processor


1. Compressor
2. Limiter
3. Expander & Gate.

Multiband Compressor mirip dengan compressor namun terbagi menjadi beberapa range frekuensi
dan bisa melakukan proses kompresi secara independen untuk setiap range frekuensi.

Parameter Pada Dynamic Processor


• Threshold adalah parameter untuk menentukan titik dimana dynamic processor tersebut
akan mulai bekerja.
• Ratio adalah seberapa besar prosesing yang dilakukan, berdasarkan rasio level audio input
dan output. Sebagai contoh apabila ratio diset pada 2:1 maka untuk setiap 2dB audio maka
output dari processor hanya akan menghasilkan 1 dB, untuk setiap 4dB audio akan
menghasilkan 2dB output dst. Limiter adalah compressor dengan ratio 20:1 hingga infinity : 1
• Attack adalah waktu yang dibutuhkan dynamic processor mulai bekerja pada saat sumber
suara mencapai titik threshold
• Release adalah waktu yang dibutuhkan dynamic processor berhenti bekerja dan
mengembalikan sinyal audio kembali tanpa prosesing.
• Gain Reduction Meter adalah meter yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar
prosesing yang dilakukan oleh dynamic processor.
• Output Gain adalah parameter untuk mengatur output level sinyal audio yang telah diproses
oleh dynamic processor, biasanya antara gain reduction dan output level berbanding lurus.
Misalnya untuk 2 dB reduction sebaiknya menggunakan 2dB gain ouput untuk
mengembalikan level dari sinyal normal kembali.
• Slope atau Knee adalah parameter untuk mengatur seberapa halus perubahan sinyal audio
dari level normal ke level yang telah dicompress
• Sidechain adalah fitur dynamic processor yang memungkinkan processor akan bekerja apabila
ditrigger oleh sinyal audio lain.
• Mix adalah fitur untuk mengkombinasikan sinyal asli dengan sinyal yang sudah melewati
dynamic processor. Biasanya disebut dry dan wet signal

Modulation Processor

Modulation processor atau efek modulasi adalah jenis prosesor audio yang memanfaatkan proses
modulasi dan delay, audio asli dari sinyal yang masuk ke processor displit dan salah satunya di-delay
dengan delay time yang sangat pendek, yang lalu di-modulasi atau divariasikan ukuran delay timenya,
sinyal yang telah dimodulasi ini kemudian dicampur kembali dengan sinyal aslinya.

Efek modulasi yang sering digunakan dalam digital audio antara lain:
1. Chorus
2. Flanger
3. Phaser
4. Tremolo
5. Vibrato
6. Ring Modulation

Time based processor

Merupakan jenis processor audio yang sama seperti modulation processor, juga memanfaatkan delay
time untuk memanipulasi bunyi asli dari sumber suara. Namun bedanya time based processor
menggunakan delay time yang lebih besar daripada modulation processor.

Jenis-jenis time based processor antara lain:


1. Delay
2. Echo
3. Reverb
Equalizer

Equalizer adalah alat atau plugin untuk memanipulasi suara berdasarkan frekuensi. Equalizer
memungkinkan kalian untuk meningkatkan volume pada satu atau beberapa frekuensi dan
mengurangi volume frekuensi yang lain dengan tujuan untuk mendapatkan bunyi yang lebih sesuai
dalam suatu komposisi audio.

Parameter dalam equalizer antara lain:


o Frequency yaitu titik frekuensi yang dipilih untuk dilakukan perubahan
o Gain/amplitude yaitu untuk mengatur level pada titik frekuensi yang telah ditentukan
o Q atau bandwidth yaitu seberapa lebar frekuensi diatas dan dibawah center frequency ikut
terpengaruh oleh gain
o Filter mode, nanti kita akan bahas lebih lanjut dalam penggunaan equalizer

Jenis-jenis equalizer yang umum saat ini digunakan antara lain:


o Parametric equalizer
o Semi parameteric equalizer
o Non parametric equalizer

Special Treatment Processor

Processor jenis ini biasanya digunakan untuk mengatasi masalah pada audio yang direkam. Beberapa
audio processor untuk special treatment audio antara lain:

Pitch correction
Digunakan untuk memperbaiki pitch yang tidak sesuai note dari hasil rekaman, bisa digunakan untuk
vokal hingga instrument seperti gitar dan bass

Noise reduction
Digunakan untuk mengurangi noise yang terjadi pada saat rekaman, bisa berupa noise ruangan
tempat merekam ataupun noise dari peralatan rekaman yang digunakan seperti kabel, preamp dll.

De-click dan de-crackle


Digunakan untuk mengurangi bunyi click dan crackle yang muncul dari hasil rekaman yang tidak
sempurna atau ketika merekam sumber suara dari vinyl atau piringan hitam

De-reverb
Digunakan untuk mengurangi bunyi ruangan yang ikut ter-capture pada saat merekam audio.
Processor ini digunakan untuk mendapatkan bunyi yang lebih direct agar lebih jelas terdengar.

Pre Amplifier

Dalam proses rekaman, microphone atau instrumen yang digunakan umumnya memiliki output yang
sangat kecil, sehingga dibutuhkan penguat awal sebelum sinyal dari microphone atau instrumen
dikirim ke AD converter. Penguat awal ini lazim disebut dengan pre amplifier atau sering disebut
dengan preamp. Ada beberapa jenis mic preamp yang ada saat ini yaitu:
Tube Preamp, preamp jenis ini menggunakan tabung hampa di dalam sirkuit penguatnya. Banyak
orang yang menyukai karakter tabung yang lebih warm, tebal dan tidak kasar.

Solid State Preamp, yaitu preamp yang menggunakan komponen elektronik seperti transistor,
kapasitor dan resistor sebagai komponen utama dari sirkuit preampnya, bahkan saat ini juga sudah
menggunakan Integrated circuit atau IC. Preamp jenis ini adalah preamp yang digunakan pada audio
interface karena relatif tidak membutuhkan ukuran yang besar.

Hybrid preamp, yaitu gabungan antara tube preamp dan solid state preamp, apabila kalian
menggunakan preamp jenis ini kalian bisa dengan mudah memilih karakter preamp yang kalian lebih
suka apakah tube preamp atau solid state preamp, atau bahkan kombinasi keduanya.

Recording process

Peralatan yang akan saya gunakan untuk rekaman antara lain:


• Audio interface USB dengan mic dan instrument preamp.
• Microphone condenser.
• Gitar akustik elektrik .
• Pop filter untuk mendapatkan hasil rekaman suara yang bebas dari bunyi eksplosif dari
mulut penyanyi.
• Keyboard midi controller.
• Sepasang headphone untuk monitoring pada saat merekam.

Audio Editing

Audio editing adalah proses sebelum memulai mixing dengan tujuan agar pada saat proses mixing
kita sudah tidak perlu bekerja dengan hal hal lain yang mungkin akan mengganggu konsentrasi serta
mood pada saat mixing.

Mixing Process

Mixing adalah proses memadukan semua track yang telah kita rekam dengan menggunakan audio
processing, untuk membuat komposisi musik tersebut terdengar sebagus mungkin. Proses mixing
bisa dibilang adalah seni, bagaimana memadukan beberapa track yang ada agar terdengar menarik
bagi pendengar. karena itu, bisa saya bisa bilang tidak ada proses yang salah atau benar dalam
mixng, karena semua tergantung selera dari sound engineer yang mengerjakannya, sekaligus
bagaimana hasil mixing tersebut bisa dinikmati oleh pendengarnya.

Mastering

Secara sederhana mastering adalah proses mempersiapkan hasil mixing agar siap didistribusikan dan
dinikmati serta mampu berkompetisi secara level serta dengan materi musik lain

Tujuan mastering antara lain:

• Membuat hasil mixing menjadi lebih loud, tidak hanya secara level namun juga secara
loudness
• Membuat hasil mixing menjadi lebih nyaman dan enak didengar
• Membuat musik terdengar lebih seragam pada berbagai jenis speaker atau media player

Anda mungkin juga menyukai