SKRIPSI
MELY MAILANDARI
0906601481
SKRIPSI
MELY MAILANDARI
0906601481
ii
Skripsi ini adalah karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
NPM : 0906601481
Tanda Tangan :
iii
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang karena telah memberikan nikmat iman dan nikmat ilmu
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Departemen
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah
Dr. Katrin, MS selaku pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menga
Dr. Berna Elya, M.Si. selaku pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
Prof. Dr. Yahdiana Harahap, M.S. selaku ketua departemen yang telah membimbing dan membantu
Dra. Azizahwati, M.S. selaku ketua program ekstensi yang telah membimbing dan membantu selam
Nadia Farhanah Syafhan S.Farm., M.Si selaku pembimbing akademis yang telah membimbing saya s
(6) Pihak Pusat Konservasi dan LIPI Kebun Raya Bogor yang telah membantu
dalam pengadaan bahan baku tanaman serta determinasi tanaman.
(7) Seluruh staff dan dewan pengajar Departemen Farmasi FMIPA UI atas
bantuan dan bimbingannya selama mengikuti perkuliahan.
(8) Kedua orang tua dan kakak-kakak yang sangat penulis cintai beserta
seluruh keluarga yang telah memberi dukungan semangat, material dan
moral.
Penulis 2011
vi
“Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Garcinia kydia Roxb. dengan Metode
DPPH dan Identifikasi Senyawa Kimia Fraksi yang Aktif.”
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia atau
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 19 Januari 2012
Yang menyatakan
(Mely Mailandari)
vii
ukan terhadap spesies Garcinia, diperoleh beberapa senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan u
vity in leaves of Garcinia kydia Roxburgh. Tests carried out using the extracts and fractions of the column which tested antio
ix Universitas Indonesia
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................... vii
ABSTRAK ..............................................................................................................
viii
ABSTRACT ............................................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xii
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... xiii
1.1.Latar Belakang ..................................................................................
1.2.Rumusan Masalah .............................................................................. xiv
1.3.Tujuan Penelitian .............................................................................. 1
1.4.Manfaat Hasil Penelitian ................................................................... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................
2.1.Garcinia kydia Roxb. ....................................................................... 2
2.2.Simplisia ........................................................................................... 3
2.3.Ekstrak…… .......................................................................................
2.4.Penapisan Fitokimia ......................................................................... 3
2.5.Radikal Bebas.................................................................................... 4
2.6.Antioksidan .......................................................................................
3
5
5
6
8
9
2.7. Metode Uji Antioksidan Dengan DPPH ........................................... 13
2.8. Spektrofotometer Uv-Vis .............................................................. 14
2.9. Kromatografi ..................................................................................... 15
BAB 3. METODE PENELITIAN ......................................................................... 18
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 18
3.2 Alat ................................................................................................... 18
x Universitas Indonesia
xi Universitas Indonesia
1 Universitas Indonesia
pikrilhidrazil (DPPH) merupakan metode yang mudah, cepat, dan murah untuk
menetapkan aktivitas antioksidan.
Genus Garcinia terkenal dengan nama kelompok manggis-manggisan,
tersebar di daerah dataran rendah hutan tropis Asia, Afrika, New Caledonia, dan
Polynesia (Merza, J., 2004). Di dunia jumlahnya diperkirakan mencapai 400 jenis.
Di Indonesia Garcinia tergolong tumbuhan yang banyak tersebar. Berdasarkan
data yang ada di Herbarium Bogoriense terdapat sekitar 100 jenis Garcinia
n senyawa santon, benzofenon dan triterpen yang bersifat anti bakteri, antoksidan, dan antikanker (Lannang, A.M., 2005; V
Universitas Indonesia
Uji aktivitas..., Mely Mailandari, FMIPA UI, 2012
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada
ekstrak daun Garcinia kydia Roxburgh dan mengidentifikasi golongan kandungan
kimia dalam fraksi ekstrak daun Garcinia kydia Roxburgh yang aktif.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
al, ruas daun berhadapan atau berbentuk helaian. Daunnya mengkilat di bagian permukaannya dengan permukaan atas ber
atau sedang, daun berbentuk elips dan ujung daun berbentuk meruncing atau
terbelah dua. Permukaan daun mengkilat dengan bagian permukaan atas berwarna
hijau gelap dan permukaan bawah hijau muda. Bunga kecil, mengelompok di
bagian pangkal daun dan berwarna kuning.
Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap jenis Garcinia, diperoleh
beberapa senyawa yang memiliki aktivitas biologis dan farmakologis seperti
4 Universitas Indonesia
Uji aktivitas..., Mely Mailandari, FMIPA UI, 2012
5
abati adalah simplisia yang berupa tumbuhan utuh, bagian tumbuhan atau eksudat tumbuhan (isi sel) yang secara spontan k
2.3. Ekstrak
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut
sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Simplisia
yang diekstrak mengandung senyawa aktif yang dapat larut dan senyawa yang
tidak dapat larut seperti serat, karbohidrat, protein dan lain-lain. Struktur kimia
Universitas Indonesia
Uji aktivitas..., Mely Mailandari, FMIPA UI, 2012
yang berbeda-beda akan mempengaruhi kelarutan serta stabilitas senyawa-
senyawa tersebut terhadap pemanasan, udara, cahaya, logam berat, dan derajat
keasaman. Dengan diketahuinya senyawa aktif yang dikandung simplisia akan
mempermudah pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat (Departemen
Kesehatan, 2000).
Terdapat beberapa metode ekstraksi antara lain cara dingin yaitu maserasi
dan perkolasi serta cara panas yaitu refluks, sokletasi, digesti, infus, dekok.
ang direndam dalam pelarut sampai meresap dan melunakkan susunan sel sehingga zat-zat yang mudah larut akan segera
an mulai terjadi pada lapisan antar muka kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarutan (Harborne,
i golongan senyawa yang terkandung dalam suatu tumbuhan. Pemeriksaan diarahkan pada senyawa metabolit sekunder ya
2.4.1. Alkaloid
Alkaloid adalah metabolit basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan berbentuk siklik, bereaksi dengan pereaksi
alkaloid. Macam dan strukturnya sangat banyak. Menurut sifatnya alkaloid
umumnya memiliki sifat padat, walaupun ada yang cair, memutar bidang
polarisasi, larut dalam air ada yang tidak larut dalam pelarut organik, bersifat basa
dan terasa pahit. Alkaloid biasanya diperoleh dengan cara mengekstraksi bahan
tumbuhan memakai air yang diasamkan untuk melarutkan alkaloid sebagai garam.
Alkaloid dapat dideteksi dengan menggunakan pereaksi Dragendorf, Mayer, dan
Bouchardat.
en
alah suatu senyawa yang tersusun atas isopren CH2=C(CH3)- CH=CH2 dan kerangka karbonnya dibangun oleh penyambunga
satuan C5 ini. Terpenoid terdiri atas beberapa macam senyawa seperti monoterpen
dan seskuiterpen yang mudah menguap, diterpen yang sukar menguap dan yang
tidak menguap, triterpen, dan sterol.
Secara umum senyawa ini larut dalam lemak dan terdapat dalam
sitoplasma sel tumbuhan. Biasanya senyawa ini diekstraksi degan menggunakan
eter dan kloroform. Steroid merupakan senyawa triterpen yang terdapat dalam
bentuk glikosida. Senyawa ini biasanya diidentifikasi dengan reaksi Lieberman-
Burchard (anhidrat asetat-H2SO4) yang memberikan warna hijau kehitaman
sampai biru.
2.4.4. Tanin
Tanin merupakan senyawa yang terdapat dalam tumbuhan dan tersebar
luas, memiliki gugus fenol, memilki rasa sepat dan mempunyai kemampuan
a biosntesis dapat dianggap terbentuk dengan cara kondensasi katekin tunggal yang membentuk senyawa dimer dan kemud
ering menyebabkan hemolisis sel darah merah pada tikus. Identifikasi dapat dilakukan dengan mengocok ekstrak dengan ai
-masing elektron yang tidak berpasangan membentuk ikatan kovalen. Ketika radikal bebas bereaksi dengan senyawa non-ra
dan
ntioksidan
an adalah suatu zat yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan ole
tom hidrogen. Antioksidan (AH) yang mempunyai fungsi utama tersebut sering disebut sebagai antioksidan primer. Senyaw
AH + O2> A+ + HOO-
AH + ROOH -----------> RO + H2O + A
(2.1)
si dari larutan metanol di dalam radikal bebas DPPH yang berwarna dengan penghambatan radikal bebas. Dalam metode in
2.6.4.2 Metode uji kapasitas serapan radikal oksigen atau Oxygen Radical
Absorbance Capacity (ORAC)
Prinsip metode ini adalah mengukur aktivitas antioksidan terhadap radikal
bebas yang berasal dari makanan, vitamin, suplemen nutrisi atau bahan kimia
i standar untuk menentukan trolox ekuivalen (TE). Selanjutnya dilakukan penghitungan dari TE yang ditunjukkan sebagai sa
g paling dikenal adalah reduksi NBT. Prosedur ini didasarkan pada pengaktifan radikal superoksida oleh autooksidasi dari rib
si hidrosilamin yang akan menghasilkan nitrit kemudian diukur enggunakan reaksi
bebas (DPPH).
Mekanisme reaksi metode DPPH adalah sebagai berikut :
H
N-N(C6H5)2 N-N(C6H5)2
NO2 NO2
ekul.(Harmita, 2006). Bentuk energi radiasi elektromagnetik mempunyai sifat gelombang dan partikel (foton). (Harmita, 20
ekuensi (S-1)
lombang 190 nm – 380 nm) atau pada daerah cahaya tampak (panjang gelombang 380 nm – 780 nm).
Io
= It = ε. b. c = a. b. c (2.3)
dimana A = serapan; a = daya serap; b = tebal lapisan zat yang menyerap sinar
(cm); c = kadar (g/L); ε = absorbsivitas molekuler (mol.cm.L -1); Io = Intensitas
sinar datang; It = Intensitas sinar yang diteruskan.
Senyawa atau zat yang dapat diperiksa adalah yang memiliki ikatan
rangkap terkonjugasi yang lebih dikenal dengan istilah kromofor. Senyawa yang
mengandung gugus kromofor akan mengabsorbsi radiasi sinar ultraviolet dan
cahaya tampak jika diikat oleh senyawa-senyawa bukan pengabsorbsi
(auksokrom). Gugus auksokrom yaitu gugus yang mempunyai elektron non
bonding dan tidak menyerap radiasi UV jauh contohnya -OH, -NH2, -NO2, -X.
(Harmita, 2006).
Spektrum serapan adalah hubungan antara serapan dengan panjang
gelombang yang biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Untuk
mengidentifikasi suatu zat pada daerah ultraviolet pada umunya dilakukan dengan
menggambarkan spektrum serapan larutan zat dalam pelarut, dan dengan kadar
tersebut dikerjakan dengan cara yang sama dan kondisi yang sama dengan zat yang diperiksa. Blanko digunakan untuk kore
g alat harus dinolkan. Pada double beam celah keluar sinar monokromatis ada dua, wadah melaui dua kuvet sekaligus dan c
grafi
didefinisikan sebagai prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu proses migrasi diferensial dinamis dalam sistem yang te
alah satu diantaranya bergerak secara berkesinambungan dalam arah
emisahan fisikokimia yang didasarkan atas penyerapan, partisi (pembagian) atau gabungannya(Harmita. 2006). Kromatogra
pakan suatu mekanisme perpindahan solut dari fase diam ke fase gerak atau sebaliknya yang utama pada KLT adalah partisi
gerak
paling sederhana dalam pemilihan fase gerak adalah dengan menggunakan campuran dua pelarut organik karena daya elus
pelarut ini dapat mudah diatur sehingga pemisahan dapat terjadi secara optimal.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih fase gerak adalah fase gerak
harus mempunyai kemurnian yang sangat tinggi karena KLT merupakan teknik
yang sensitive, daya elusi fase gerak harus diatur sedemikian rupa agar
memaksimalkan pemisahan, pemisahan dengan menggunakan fase diam polar
seperti silika gel, polaritas fase gerak akan menentukan nilai Rf.
2.9.1.3 Aplikasi (penotolan) sampel
Pemisahan pada KLT yang optimal akan diperoleh hanya jika menotolkan
sampel dengan ukuran sekecil dan sesempit mungkin dan jika sampel yang
digunakan terlalu banyak maka akan menurunkan resolusi. Sampel dengan pita
yang sempit akan menjamin resolusi yang paling tinggi bahkan jika sampel
mengandung sejumlah komponen dengan perbedaan nilai Rf yang minimal.
Penotolan sampel dalam jumlah banyak secara manual membutuhkan waktu yang
lama dan juga menghasilkan reprodusibilitas yang kurang bagus. Reprodusibilitas
dan kecepatan sering dicapai dengan menggunakan penotolan otomatis.
2.9.1.4 Pengembang
Beberapa teknik pengembangan dalam KLT dan KLT kinerja tinggi yaitu
konvensional,pengembanganduadimensi,pengembangankontinyudan pengembangan gradient.
ui cara penyemprotan sehingga bercak menjadi jelas. Beberapa cara kimiawi untuk mendeteksi bercak antara lain mengam
18
BAB 3
METODE PENELITIAN
ukur, pipet volume, pipet mikro, pipet tetes, cawan penguap, labu takar, spektofotometer UV-Vis (Hitachi), kuvet kuarsa, k
ouchardat LP, dragendorf LP, asam sulfat pekat p.a (merck), asam klorida p.a (merck), serbuk seng (Merck), dietil eter p.a (M
Kuersetin (Sigma-Aldrich)
18 Universitas Indonesia
Uji aktivitas..., Mely Mailandari, FMIPA UI, 2012
19
diperoleh adalah daun yang belum kering merata dan telah disortasi basah serta
dicuci untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang masih menempel
pada bahan. Setelah itu dikeringanginkan dalam ruangan AC dengan suhu 18 0C
selama 10 hari. Daun yang diperoleh tersebut selanjutnya dikeringkan dalam
oven sampai kering merata. Proses terakhir dilakukan perajangan dan diblender.
Simplisia disimpan di tempat yang kering dan terlindung dari cahaya.
h ekstrak n-heksan. Ampas kemudian diangin-anginkan agar bebas dari pelarut n-heksan lalu dimaserasi kembali dengan eti
banyak 10 mg ekstrak dilarutkan dalam 10 mL metanol, kemudian dari masing-masing ekstrak tersebut ditotolkan pada lem
atau putih dengan latar belakangnya berwarna ungu. Hal ini menunjukkan adanya
suatu aktivitas penghambatan radikal bebas DPPH.
Setelah dilakukan uji pendahuluan dan didapat ekstrak yang memilki
komponen aktif yang dapat menghambat radikal bebas, kemudian dilakukan uji
aktivitas antioksidan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Pada masing-
masing ekstrak dari daun Garcinia kydia Roxb. (ekstrak n-heksan, ekstrak
Universitas Indonesia
Uji aktivitas..., Mely Mailandari, FMIPA UI, 2012
etilasetat, ekstrak metanol) diuji aktivitas antioksidan dengan metode Blois. Nilai
IC50 didapatkan dengan perhitungan menggunakan rumus persamaan regresi.
b. Pembuatan larutan seri ekstrak n-heksan konsentrasi 250, 200, 150, 100,
dan 50 µg/mL
Masing-masing larutan induk ekstrak n-heksan dipipet sebanyak 0,5; 1,0;
1,5; 2,0 dan 2,5 mL kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 10 mL dan
dicukupkan volumenya dengan metanol p.a hingga 10 mL, dikocok sampai
homogen.
c. Pembuatan larutan seri ekstrak etilasetat konsentrasi 65, 55, 45, 30 dan
20µg/mL
dipipet sebanyak 0,2; 0,3; 0;45; 0,55 dan 0,65 mL kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 10 mL dan dicukupkan volumeny
L air suling panas, didinginkan, dikocok kuat-kuat selama 10 detik. Hasil positif ditunjukkan dengan terbentuknya buih yang
n ditambahkan 2 ml HCl 2N, didiamkan 1 menit. Setelah itu ditambahkan 10 tetes HCl pekat. Kocok perlahan, kemudian did
merah jingga hingga merah ungu yang menunjukkan positif adanya flavonoid.
Jika terjadi warna kuning jingga, menunjukkan adanya flavon, kalkon, dan auron.
Ekstrak kental dilarutkan dengan aseton., kemudian ditambahkan sedikit
serbuk asam borat dan asam oksalat, dipanaskan hati-hati lalu ditambahkan 10 ml
eter. Hasil diamati dengan sinar ultraviolet 366 nm. Larutan akan berfluoresensi
kuning intensif yang menunjukkan positif flavonoid.
3.4.4.5 Identifikasi tanin (Farnsworth, 1966)
Sejumlah ekstrak kental dilarutkan dalam 5 mL air suling panas dan
diaduk. Setelah dingin disentrifugasi dan bagian cairan dipisahkan dan diberi
larutan NaCL 10% kemudian disaring. Filtrat sebanyak masing-masing 1 mL
ditambahkan 3 mL larutan gelatin 10% dan diperhatikan adanya endapan.
Selanjutnya filtrat sebanyak I mL ditambahkan 2 tetes larutan FeCl3 3% dan
diperhatikan terjadinya perubahan warna menjadi hijau violet. Kemudian filtrat
sebanyak 1 mL ditambahkan 3 mL larutan NaCl-gelatin (larutan gelatin 1% dalam
larutan NaCl 10%) dan diperhatikan adanya endapan.
zen P, kocok, didiamkan. Lapisan benzen dipisahkan, disaring, filtrat berwarna kuning menunjukkan adanya antrakuinon. La
3.4.5 Pemisahan dan Identifikasi Senyawa Kimia Fraksi yang Paling Aktif
Pemisahan dilakukan menggunakan kolom dipercepat yang memilki tinggi
16 cm dan diameter 4 cm serta menggunakan eluen dengan kepolaran yang
meningkat. Fase diam yang digunakan adalah silika gel sebanyak 100 gram yang
telah disetimbangkan dengan 200 mL n-heksan dan fase gerak secara berturut-
turut yaitu n-heksan-etilasetat (100:0, 95:5, 90:10, 85:15. 80:20, 75:25, 70:30,
65:35, 60:40, 55:45, 50:50, 45:55, 40:60, 35:65, 30:70, 25:75, 20: 80, 15: 85,
10:90, 5:95, 0:100) selanjutnya etilasetat-metanol (95:5, 90:10, 85:15. 80:20,
75:25, 70:30, 65:35, 60:40, 55:45, 50:50, 45:55, 40:60, 35:65, 30:70, 25:75, 20:
80, 15: 85, 10:90, 5:95, 0:100). Ekstrak etilasetat dilarutkan dengan sedikit eluen
kemudian ditambahkan silika gel secukupnya sampai menjadi serbuk, kemudian
ditambahkan ke dalam kolom dan dialiri eluen. Fraksi yang didapat dikumpulkan
dan dengan menggunakan KLT fraksi yang memiliki pola kromatogram yang
sama digabungkan. Fraksi yang ditampung masing-masing sebanyak 200 mL
menggunakan botol vial.
Masing-masing fraksi dilakukan uji pendahuluan aktivitas antioksidan
ntioksidan terhadap ekstrak, kemudian dilakukan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Identifikasi kimia dil
larutan tersebut diinkubasi selama 30 menit pada suhu 37oC dan diukur
serapannya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang
517nm.
26
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tanaman diambil bagian daunnya dari Kebun Raya Bogor dan telah
dideterminasi di LIPI Kebun Raya Bogor. Determinasi tanaman bertujuan untuk
memastikan bahwa bahan yang digunakan benar daun Garcinia kydia Roxburgh.
n tanah dan pengotor lainnya yang masih menempel pada bahan yang sudah disortasi basah. Setelah itu dikeringanginkan d
engeringan yang diperoleh adalah 42,85 %, data dapat dilihat pada Tabel 4.1. Bagan skema kerja dapat dilihat selengkapnya
4.6.
26 Universitas Indonesia
Uji aktivitas..., Mely Mailandari, FMIPA UI, 2012
27
lebih mudah dibandingkan dengan metode lain. Ekstrak yang didapat kemudian
disaring, lalu ampas dikeringanginkan untuk memisahkan pelarut yang masih
tertinggal di dalam ampas. Ampas yang telah dipisahkan diekstraksi kembali
dengan metode yang sama hingga mengalami 5 kali remaserasi. Ekstrak kemudian
dikumpulkan dan diuapkan dengan evaporator dilanjutkan dalam penangas air
hingga menjadi ekstrak kental lalu ditimbang dan dihitung nilai % rendemen
menggunakan rumus berikut:
gan antara asam asetat anhidrat dan asam sulfat pekat (2:1) yang menghasilkan warna merah, pink, hijau biru, atau ungu (F
tkan alkaloid yang umumnya dalam bentuk garam sehingga cenderung bersifat larut air (Fransworth,
endapan yang terbentuk menunjukkan hasil yang positif terhadap alkaloid. Pelarut
etilasetat bersifat semipolar sehingga zat-zat yang dapat larut merupakan zat yang
bersifat semipolar.
Hasil uji identifikasi dengan ekstrak metanol memberikan hasil positif
pada antrakuinon, alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan glikosida karena pelarut
Universitas Indonesia
Uji aktivitas..., Mely Mailandari, FMIPA UI, 2012
yang digunakan bersifat polar sehingga pada hasil uji ini banyak yang
memberikan hasil positif.
Identifikasi golongan antrakuinon dilakukan dengan reaksi Borntrager,
hasil postif ditandai dengan terbentuknya filtrat benzen berwarna kuning dan
lapisan air berwarna merah dengan pengocokkan menggunakan NaOH 2N
(Fransworth, 1966). Identifikasi golongan antrakuinon dilakukan dengan
terbentuknya filtrat benzen berwarna kuning dan lapisan air berwarna merah
kan dengan penambahan serbuk Zn dan HCl pekat dan memberikan hasil positif berwarna merah pada ekstrak metanol. Id
engan pereaksi Molisch dengan
disimpulkan semua ekstrak memiliki aktivitas antioksidan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.3.
selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.7 sampai Gambar 4.11. Pada ekstrak etilasetat dan metanol dibuat dalam konse
heksan-etilasetat dan etilasetat-metanol dengan urutan kepolaran yang semakin meningkat. Hasil yang didapat adalah 31 fr
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
a. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak daun Garcinia kydia Roxburgh terhadap
ekstrak yang diuji menunjukkan aktivitas antioksidan. Ekstrak yang memiliki
aktivitas antioksidan paling tinggi adalah ekstrak etilasetat diikuti dengan
ekstrak metanol dan ekstrak n-heksan dengan nilai IC50 berturut-turut yaitu 12,05 μg/mL, 12,51 μg/mL dan 50,71 μg/m
b. Golongan senyawa yang terdapat pada fraksi yang paling aktif yaitu fraksi E
dengan nilai IC50 sebesar 4,82 μg/mL adalah alkaloid, flavonoid dan terpen.
ng senyawa yang aktif sebagai antioksidan pada ekstrak daun Garcinia kydia Roxb. serta perlu dilakukan penelitian dengan u
ai alternatif obat alami.
32 Universitas Indonesia
Uji aktivitas..., Mely Mailandari, FMIPA UI, 2012
33
DAFTAR REFERENSI
Baggett, S., P. Protiva, E.P. Mazzola, H. Yang, E.T. Ressler, M.J. Basile, I.B.
Weinstein, dan E.J. Kennelly, (2005), Bioactive Benzophenones from
Garcinia xanthochymus fruits, Journal of Naural Products, 68:354-360
Blois, MS. 1958.Antioxidant Determinations By The Use Of A Stable Free
Radical. Nature, 181: 1199- 1200
akam, S. Phongpacichit, W.C. Taylor, Y.J. Zhang, dan C.R. Yang, (2006), Phenolic Compounds from the Flowers of Garcinia d
blik Indonesia. (1995). Materia Medika Indonesia Jilid VI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta : X, 333-337
blik Indonesia. (1995). Farmakope Indonesia edisi
publik Indonesia, Jakarta:7,1002,1061-1075 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter Standar Um
artemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta : 9-12
6). Biological and Phytochemical Screening of Plants. Journal of Pharmaceutical Science Vol. 55 No.3
d A. E. Schwarting, 1987. Introduction to Chromatography (Pengantar Kromatografi), Edisi ke-2,diterjemahkan oleh K. Padm
M.H.G. Munro, R.W. Fuller, T.C. McKee, J.H.I.I.
G.M. Cragg, M.R. Boyd. (1992). The
33 Universitas Indonesia
Uji aktivitas..., Mely Mailandari, FMIPA UI, 2012
34
Harmita, Hayun, Hariyanto, Herman S., Nelly D.L., Sabarijah W., Umar M.,
(2006). Analisis Kuantitatif Bahan Baku dan Sediaan Farmasi.
Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok : 134-153
Harmita.(2006). Analisis Fisikokimia. Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok :
11, 39,205-211
Holistic Health Solution. (2011). Khasiat Fantastis Kulit Manggis. Grasindo,
Jakarta : 17-71
aun Salam (Syzygium polyanthum [Wight.] Walp.) Pada Hati Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Karbon Tetraklo
SEA. Bogor Jones, S.B. (1987). Plant Systematics Second Edition. Migraw-Hill Book
ah. (2004) Antiaflatoxigenic and antioxidant activities of Garcinia extracts. International Journal of Food Microbiology, 8: 153
rta, EGC: 57 Lannang, A.M., J. Komguem, F.N. Ngninzeko, J.G. Tangmoua, D. Lonsti, A.
m, (2005), Bagangxanthone A and B, Two Xanthones from the Stem Bark of Garcinia polyantha Olive, Phytochemistry, 66:2
thodology based on The Interaction of Pyrogallol red with Peroxyl Radicals. Free Rad Res, 40 (9), 979-985
es from Garcinia
Universitas Indonesia
Uji aktivitas..., Mely Mailandari, FMIPA UI, 2012
Minami, H., M. Kinoshita, Y. Fukuyama, M. Kodama, T. Yoshizawa, M. Sugiura,
K. Nakagawa and H. Tago. (1994). Antioxidant Xanthones from Barcinia
subelliptica. Phytochemistry, 6: 501-506
Mackeen, M.M., A.M. Ali, N.H. Lajis, K. Kawazu, Z. Hassan, M. Amran, M.
Habsah, L.Y. Mool, S.M. Mohamed. (2000). Antimicrobial, antioxidant,
antitumour-promoting and cytotoxic activities of different plant part
extracts of Garcinia atroviridis Griff, Journal of Ethnopharmacology,
).
M.L. Bastos, (2001). Antioxidant activity of Centaurium erythraea infusion evidenced by its superoxide radical scavenging and
6). Tetraoxygenated Xanthone from the Fruits of Garcinia cowa, Phytochemistry, 67:999-1004
an synthetic antioxidants, Eur. J. Lipid Sci. Tech., 109:629-642
nerbit Graha Ilmu
shman.,2005. In-Vitro models for antioxidant activity evaluation :A review. activity-evaluation- review
Universitas Indonesia
Uji aktivitas..., Mely Mailandari, FMIPA UI, 2012
n-heksan Etilasetat Metanol
Gambar 4.3. Hasil uji pendahuluan aktivitas antioksidan ekstrak dengan penyemprot DPPH
Ampas
Uji Aktivitas
Antioksidan
Ampas
Fraksinasi
Penapisan Fitokimia
Uji Aktivitas
Antioksidan
Gambar 4.5. Bagan uji aktivitas antioksidan daun Garcinia kydia Roxb
10 gram ekstrak kental
etilasetat
31 fraksi
Fr. E
(12-16)
Penapisan Fitokimia
Gambar 4.6. Bagan fraksinasi ekstrak etilasetat dengan kromatografi kolom dan
uji aktivitas antioksidan fraksi yang aktif
70
60
% Hambatan
y = 0,406x + 29,41
50
R² = 0,984
40
30
20
10
0
% Hambatan
Linear (% Hambatan)
010203040506070
Konsentrasi sampel (ppm)
Gambar 4.7. Kurva hubungan konsentrasi sampel terhadap % hambatan ekstrak n- heksan
70
y = 2,498x + 19,88
60
% Hambatan
50 R² = 0,991
40
30
20
10
0
% Hambatan
Linear (% Hambatan)
05101520
Konsentrasi sampel (ppm)
Gambar 4.8. Kurva hubungan konsentrasi sampel terhadap % hambatan ekstrak etilasetat
70
y = 2,765x + 15,40
60
% Hambatan 50 R² = 0,976
40
30
20
10
0
% Hambatan
Linear (% Hambatan)
0 5 10 15 20
Konsentrasi sampel (ppm)
Gambar 4.9. Kurva hubungan konsentrasi sampel terhadap % hambatan ekstrak metanol
70
% Hambatan 60
y = 19,92x + 13,55
50
R² = 0,991
40
30
20
10
0
% Hambatan
Linear (% Hambatan)
30
20
10
0
% Hambatan
Linear (% Hambatan)
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Konsentrasi sampel (ppm)
Universitas Indonesia
Uji aktivitas..., Mely Mailandari, FMIPA UI, 2012
Tabel 4.3. Data hasil serapan ekstrak n-heksan
Konsentrasi Serapan Serapan Hambatan Konsentrasi % Hambatan
(ppm) sampel blangko sampel
(ppm)
50 0,398 0,534 0,254682 12,5 25,46816
100 0,341 0,534 0,361423 25 36,14232
150 0,293 0,534 0,451311 37,5 45,13109
200 0,264 0,534 0,505618 50 50,5618
250 0,244 0,534 0,543071 62,5 54,30712
Universitas Indonesia
Uji aktivitas..., Mely Mailandari, FMIPA UI, 2012
49
Tabel 4.8. Data hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak n-heksan, etilasetat, metanol, kuersetin dan fraksi E
Universitas Indonesia
Uji aktivitas..., Mely Mailandari, FMIPA UI, 2012
Tabel 4.9. Hasil identifikasi golongan senyawa pada daun Garcinia kydia Roxb.
Universitas Indonesia