MELA MILANI
1406545056
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
DEPOK
2019
i
UNIVERSITAS INDONESIA
MELA MILANI
1406545056
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
DEPOK
2019
ii Universitas Indonesia
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan sebenarnya menyatakan bahwa
laporan ini saya susun tanpa tindakan plagiarisme sesuai peraturan yang berlaku di
Universitas Indonesia.
Jika dikemudian hari ternyata saya melakukan plagiarisme, saya akan bertanggung
jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Universitas Indonesia
kepada saya.
Penyusun,
Mela Milani
NPM : 1406545056
Tanda Tangan :
iv Universitas Indonesia
v Universitas Indonesia
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan PKPA ini. Penulis sangat
menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, tentunya sulit
untuk menyelesaikan laporan PKPA ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
(1) Fauqi Elfarabi, S.Farm., Apt. selaku pembimbing I yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan laporan
ini;
(2) Baitha Palanggatan Maggadani, M. Farm., Apt. selaku pembimbing II yang
telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan laporan ini;
(3) Dekan Fakultas Farmasi dan Ketua Program Studi Apoteker Fakultas Farmasi
Universitas Indonesia atas kesempatan dan dukungan yang diberikan untuk
mengikuti program studi ini;
(4) Pimpinan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia yang telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk melaksanakan praktek kerja;
(5) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral; dan
(6) Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Depok, 2019
Penulis
vi Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
1 Universitas Indonesia
2
melalui optimalisasi pengawasan dari tiga pilar sistem pengawasan obat dan
makanan, antara lain masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha (Kepala BPOM,
2017).
Sejalan dengan kemajuan teknologi informasi, era globalisasi, dan adanya
revolusi industri 4.0 yang menyebabkan borderless-nya batas antar negara, distribusi
dan pemasaran obat dan makanan lebih mudah, serta percepatan birokrasi dan
perizinan menjadi tantangan bagi pemerintah khususnya Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dalam melakukan pengawasan post market
terhadap obat dan makanan yang beredar. Maka dari itu, BPOM sendiri secara
kelembagaan diperkuat dengan adanya Peraturan Pemerintah No.80 Tahun 2017
tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan sehingga dibentuklah suatu deputi baru,
yaitu Deputi IV Bidang Penindakan. Deputi Penindakan memiliki salah satu
Direktorat yaitu Direktorat Pengamanan yang melakukan fungsi pengamanan dan
pencegahan kejahatan obat dan makanan. fungsi pengamanan dilakukan dengan
pengamanan terhadap kegiatan intelijen dan penyidikan dalam penindakan, sementara
fungsi pencegahan dilakukan dengan penyusunan kajian atau analisis data tren atau
potensi kejahatan obat dan makanan (Kepala BPOM, 2017).
Mengingat akan pentingnya hal tersebut, maka calon apoteker selain dibekali
dengan ilmu pengetahuan dan teori kefarmasian, calon apoteker juga perlu diberikan
kesempatan untuk melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di
pemerintahan. Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) merupakan salah satu upaya
dalam meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para calon apoteker untuk dapat
mengetahui tugas, fungsi, serta ruang lingkup kegiatan dari Badan Pengawasan Obat
dan Makanan Republik Indonesia.
1.2 Tujuan
Tujuan dari Praktek Kerja Profesi Apoteker di Badan Pengawasan Obat dan
Makanan RI bagi mahasiswa program profesi apoteker diantaranya:
Pelaksanaan Praktik Kerja Profesi Apoteker bertujuan untuk:
Universitas Indonesia
3
Universitas Indonesia
BAB 2
TINJAUAN UMUM
Universitas Indonesia
7
Universitas Indonesia
8
Universitas Indonesia
9
Universitas Indonesia
10
Universitas Indonesia
11
2.5.4 Deputi I Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat
Adiktif
Universitas Indonesia
12
Direktorat ini adalah di bidang registrasi produk dan iklan obat tradisional dan
suplemen kesehatan, registrasi kosmetik, serta penilaian uji pra klinik/klinik obat
tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, dan dokumen informasi produk kosmetik
Universitas Indonesia
14
dari Direktorat ini adalah pada bidang pengawasan sarana/fasilitas produksi dan/atau
distribusi, informasi, promosi, keamanan, dan mutu kosmetik.
Universitas Indonesia
15
Universitas Indonesia
17
2.5.8.1 Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengawasan Obat & Makanan
Berdasarkan Peraturan Kepala BPOM Nomor 26 Tahun 2017, Pusat
Pengembangan SDM Pengawasan Obat dan Makanan bertugas melaksanakan
penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang pengembangan SDM pengawasan Obat dan Makanan, dengan fungsi yang
dijalankan adalah dalam bidang standardisasi dan penilaian kompetensi, perencanaan,
dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SDM serta pelaksanaan administrasi
Pusat.
2.5.8.2 Pusat Pengembangan Pengujian Obat & Makanan Nasional
Berdasarkan Peraturan Kepala BPOM Nomor 26 Tahun 2017, Pusat
Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional bertugas melaksanakan
penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang pengembangan pengujian Obat dan Makanan, dengan fungsi yang dijalankan
adalah dalam bidang pengembangan pengujian kimia obat, narkotika, psikotropika,
prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan dan air,
serta mikrobiologi, biologi molekuler, dan baku pembanding. Fungsi yang dijalankan
juga ditambah dengan pelaksanaan urusan administrasi Pusat.
Universitas Indonesia
19
Universitas Indonesia
20
Universitas Indonesia
21
c. Mengelola anggaran secara lebih efisien, efektif dan akuntabel serta diarahkan
untuk mendorong peningkatan kinerja lembaga dan pegawai;
d. Meningkatkan kapasitas SDM pengawas di BPOM di tingkat pusat dan daerah
secara lebih proporsional dan akuntabel;
e. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung maupun utama dalam
mendukung tugas Pengawasan Obat dan Makanan.
Universitas Indonesia
BAB 3
TINJAUAN KHUSUS
Universitas Indonesia
26
Direktur
Pengamanan
Kepala Seksi
Kepala Seksi Tata Pengamanan
Operasional Kelompok Pangan Olahan
Jabatan
Fungsional
Universitas Indonesia
28
Universitas Indonesia
29
Universitas Indonesia
BAB 4
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER
30 Universitas Indonesia
31
Universitas Indonesia
32
2. Direktorat Pengamanan
3. Direktorat Penyidikan
4. Direktorat Registrasi Pangan Olahan
5. Pusat Riset dan Kajian Obat dan
Makanan
Kamis 14 Maret 2019 1. Pelaksanaan kegiatan PKPA di
Direktorat Pengamanan BPOM
(Gedung F)
2. Pengenalan mengenai Direktorat
Pengamanan (kegiatan, kepala
subdirektorat dan seksi, staff dan
karyawan)
3. Rekapitulasi laporan investigasi awal
seluruh balai besar dan balai POM
Jumat 15 Maret 2019 1. Rekapitulasi laporan investigasi awal
seluruh balai besar dan balai POM
Senin 18 Maret 2019 1. Rekapitulasi laporan investigasi awal
seluruh balai besar dan balai POM
2. Pemberian tugas khusus
kajian/analisis tren penjualan obat
ilegal dan obat yang sering
disalahgunakan melalui daring
Selasa 19 Maret 2019 1. Melakukan patroli siber terkait tugas
khusus Pengerjaan laporan PKPA
Rabu 20 Maret 2019 1. Melakukan patroli siber terkait tugas
khusus
Kamis 21 Maret 2019 1. Melakukan analisis data terkait hasil
patroli siber
Jumat 22 Maret 2019 1. Melakukan analisis data terkait hasil
Universitas Indonesia
33
patroli siber
2. Diskusi dengan pembimbin terkahit
tugas khusus
3. Penyusunan presentasi dan laporan
akhir
Senin 25 Maret 2019 1. Presentasi laporan akhir dan tugas
khusus
2. Revisi presentasi dan laporan akhir
Selasa 26 Maret 2019 1. Melengkapi laporan akhir
Rabu 27 Maret 2019 1. Presentasi Peserta PKPA
Kamis 28 Maret 2019 1. Presentasi Peserta PKPA
Universitas Indonesia
BAB 5
PEMBAHASAN
34 Universitas Indonesia
35
Universitas Indonesia
36
Universitas Indonesia
37
Universitas Indonesia
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di
Direktorat Pengamanan BPOM ini adalah sebagai berikut.
a. Apoteker di instansi pemerintahan harus dapat menjamin Obat dan Makanan
yang beredar adalah yang bermutu, aman, berkhasiat dan bermanfaat bagi
masyarakat.
b. BPOM bertugas untuk melakukan pengawasan Obat dan Makanan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan berkoordinasi
dengan Menteri Kesehatan dan bertanggung jawab kepada Presiden.
c. Direktorat Pengamanan merupakan salah satu direktorat dalam Kedeputian IV
yang bertugas untuk melakukan melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, pelaksanaan
bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
pengamanan dan pencegahan tindak pidana Obat dan Makanan.
6.2 Saran
Waktu penempatan di unit teknis masing-masing peserta PKPA terlalu singkat
sehingga pendalaman materi terkait tugas dan peran apoteker di Badan POM
khususnya Direktorat Pengamanan menjadi kurang sehingga perlu dilakukan
perpanjangan waktu PKPA di unit teknis masing-masing.
38 Universitas Indonesia
DAFTAR ACUAN
Arief, M Mansyur & Gultom E. (2005). Cyber Law Aspek Hukum Teknologi
Informasi. Bandung : Refika Aditama
Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2017). Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2018 tentang
Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu Yang Sering Disalahgunakan.
Jakarta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. Profil Badan POM. < http://pom.go.id >
diakses pada 5 Maret 2019.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2012). Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
HK.03.1.34.11.12.7542 Tahun 2012 tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi
Obat yang Baik. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2017). Peraturan Kepala BPOM
Nomor 26 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Obat dan Makanan. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia.
Montoya, I. D., & Jano, E. (2007). The Pharmaceutical Industry Online Pharmacies :
Safety and Regulatory Considerations. International Journal of Health
Services, 37(2), 279–289.
Presiden Republik Indonesia. (2000). Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan
39 Universitas Indonesia
40
Presiden Republik Indonesia. (2001). Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan
Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen. Jakarta: Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Universitas Indonesia
41
LAMPIRAN
41
42
Universitas Indonesia
Lampiran 2. Tugas Khusus
UNIVERSITAS INDONESIA
MELA MILANI
1406545056
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
DEPOK
2019
i Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
ii Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tabel hasil rekapitulasi data situs/akun/toko obat ilegal dan obat yang
disalahgunakan melalui daring ...................................................................................... 7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Persentase penggunaan media daring dalam penjualan obat ilegal ......... 7
Gambar 4.2 Rincian Persentase penggunaan media daring dalam penjualan obat
ilegal ....................................................................................................... 8
Gambar 4.3 Tren penjualan obat ilegal berdasarkan produk ....................................... 9
Gambar 4.4 Tren penjualan obat ilegal berdasarkan website .................................... 10
Gambar 4.5 Tren penjualan obat ilegal berdasarkan produk melalui website........... 10
Gambar 4.6 Tren penjualan obat ilegal melalui e-commerce .................................... 11
Gambar 4.7 Tren penjualan obat ilegal berdasarkan produk melalui e-commerce ... 12
Gambar 4.8 Tren penjualan obat ilegal melalui media sosial.................................... 13
Gambar 4.9 Tren penjualan obat ilegal berdasarkan produk melalui media sosial ... 13
Gambar 4.10 Penggunaan bank dalam penjualan obat illegal ................................... 14
Gambar 4.11 Penggunaan jasa kirim dalam penjualan obat illegal ........................... 15
iv Universitas Indonesia
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel daftar situs website penjual obat ilegal dan obat yang sering
disalahgunakan .................................................................................... 25
Lampiran 2 Tabel daftar akun e-commerce penjual obat ilegal dan obat yang
sering disalahgunakan ......................................................................... 26
Lampiran 3 Tabel daftar akun media sosial penjual obat ilegal dan obat yang
sering disalahgunakan ......................................................................... 27
Lampiran 4 Tabel rekapitulasi berdasarkan jenis media daring ............................... 28
Lampiran 5 Tabel rincian rekapitulsi setiap media daring ....................................... 28
Lampiran 6 Tabel rekapitulasi berdasarkan jenis produk ........................................ 28
Lampiran 7 Tabel rincian rekapitulasi setiap produk ............................................... 29
Lampiran 8 Tabel data bank yang digunakan dalam penjualan obat ilegal dan
obat yang disalahgunakan ..................................................................... 30
Lampiran 9 Tabel data jasa pengiriman yang digunakan dalam penjualan obat
ilegal dan obat yang disalahgunakan .................................................... 30
Lampiran 10 Contoh website yang menjual obat ilegal ............................................ 31
Lampiran 11 Contoh website yang menjual obat yang sering disalahgunakan ........ 31
Lampiran 12 Contoh akun media sosial yang sudah tidak aktif lagi......................... 32
Lampiran 13 Penjual dengan nomor rekening yang sama dan beberapa akun
website yang sudah tidak bisa dibuka lagi .......................................... 33
Lampiran 14 Penjual dengan nomor rekening sama dan menjual produk berbeda... 34
Lampiran 15 Contoh akun e-commerce penjual obat ilegal ...................................... 34
v
iv Universitas Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN
1 Universitas Indonesia
2
itu, juga ditemukan suplemen pelangsing, obat tradisional penambah stamina pria,
krim kosmetika ilegal, dan alat perangsang seks dengan total nilai mencapai 17,4
miliar rupiah (BPOM, 2018b).
Akan tetapi, pemblokiran situs atau akun oleh Kemenkominfo ini tidak
membuat situs/akun penjual obat ilegal hilang seluruhnya. Kemudahan dalam
membuat website, akun media sosial, dan akun e-commerce menyebabkan para
pelaku kejahatan obat dan makanan melalui daring muncul kembali dengan
situs/akun yang baru. Oleh karena itu, sebagai upaya pencegahan dan pengurangan
penjualan dan peredaran obat ilegal dan obat yang sering disalahhgunakan melalui
daring, maka perlu dilakukan kajian atau analisis tren penjualan obat ilegal dan obat
yang sering disalahgunakan melalui daring.
1.2 Tujuan
Menganalisis tren penjualan dan peredaran obat ilegal yaitu (obat disfungsi
ereksi, obat aborsi) dan Obat-Obat Tertentu yang sering disalahgunakan (seperti
Tramadol, Triheksifenidil, Klorpromazin, Amitriptilin, Haloperidol dan
Dekstrometorfan) melalui daring.
Universitas Indonesia
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3 Universitas Indonesia
4
Universitas Indonesia
5
Universitas Indonesia
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
6 Universitas Indonesia
BAB 4
PEMBAHASAN
Patroli siber dilakukan terhadap tiga jenis kanal online, yaitu website, e-
commerce, dan media sosial. Portal e-commerce yang diamati merupakan situs
belanja online yang paling banyak dikunjungi, yaitu Tokopedia, Bukalapak, Lazada,
Shopee, JD.ID, dan Elevenia. Ada tiga media sosial yang diamati yang merupakan
media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat, antara lain Facebook,
Instagram, dan Twitter. Obat-obatan yang diamati dalam patroli siber adalah obat-
obat yang paling sering disalahgunakan dan dijual bebas di pasar gelap, yaitu obat
penggugur kandungan (Cytotec dan Gastrul), obat kuat (Viagra, Levitra, dan Cialis),
dan obat-obat tertentu (tramadol, triheksifenidil, klorpromazin, amitriptilin,
haloperidol, dan dekstrometorfan).
Tabel 4.1 Tabel hasil rekapitulasi data situs/akun/toko obat ilegal dan obat yang
disalahgunakan melalui daring
Obat Aborsi Obat Kuat OOT Jumlah
Website 48 29 2 79
E-Commerce 31 45 1 77
Media Sosial 8 30 0 38
Total 87 104 3 194
Data tabel hasil pengamatan terhadap website, e-commerce, dan media sosial
dapat dilihat pada Lampiran 1 sampai dengan Lampiran 9.
Gambar 4.1 Persentase penggunaan media daring dalam penjualan obat ilegal
7 Universitas Indonesia
8
Berdasarkan hasil pencarian jika dilihat dari jenis kanal online-nya, dari total
194 situs/akun/toko yang aktif (website, e-commerce, dan media sosial), website
menduduki peringkat pertama yang paling banyak digunakan sebagai kanal jual beli
obat ilegal dan obat yang sering disalahgunakan, yaitu sebanyak 41% atau 79 situs
website aktif. Sedangkan yang paling sedikit adalah media sosial. Hal ini mungkin
disebabkan karena pengawasan pada media sosial lebih ketat dibandingkan
pengawasan pada kanal online lainnya. Kanal e-commerce juga memiliki sistem
pengawasan terhadap penjualan yang tidak sesuai dengan aturan. Kanal tersebut
(seperti Lazada dan Tokopedia) dapat menonaktifkan secara sepihak akun atau toko
yang dianggap mencurigakan atau terdapat laporan dari pihak lain. Meskipun
demikian, masih banyak aktivitas jual beli obat ilegal dan obat yang sering
disalahgunakan melalui daring pada kanal e-commerce.
Gambar 4.2 Rincian persentase penggunaan media daring dalam penjualan obat
illegal
Universitas Indonesia
9
paling sedikit terjadi melalui Facebook, yaitu sebesar 4% atau 7 dari 194
situs/toko/akun aktif.
Jika dilihat dari jenis produk yang dijualnya, obat penggugur kandungan
dengan merk dagang Cytotec dan obat kuat dengan merk dagang Viagra menjadi obat
ilegal yang paling banyak diperjualbelikan secara daring. Sebanyak 32% atau 85 dari
total 267 produk yang diperjualbelikan melalui kanal online adalah Cytotec, dan 29%
atau 79-nya adalah Viagra. Sedangkan untuk obat-obat tertentu (OOT) sudah sulit
ditemukan pada kanal online.
Patroli siber terhadap obat penggugur kandungan pada kanal website
dilakukan dengan keyword jual obat aborsi, jual cytotec, jual gastrul, dan jual cytotec
gastrul. Keyword yang digunakan dalam patroli siber terhadap obat kuat yaitu jual
obat kuat, jual viagra, jual cialis, dan jual levitra. Sedangkan keyword yang digunakan
dalam mencari situs web penjual OOT adalah jual tramadol, jual triheksifenidil, jual
hexymer, jual klorpromazin, jual amitriptilin, jual haloperidol, jual dekstrometorfan,
jual pil LLL, dan jual pil dewa.
Universitas Indonesia
10
Jika dilakukan breakdown lagi untuk masing-masing kanal online, Obat aborsi
atau obat penggugur kandungan menjadi produk yang paling banyak diperjualbelikan
melalui website. Jumlah situs web yang memperjualbelikan obat aborsi sebanyak
61% atau 48 situs dari 79 situs web aktif. Sedangkan yang paling sedikit adalah OOT,
hanya 2 situs web aktif yang menjual OOT. Jika dilakukan pencarian dengan keyword
yang telah disebutkan sebelumnya, hanya berita mengenai penangkapan oknum
penjual OOT atau berita lain terkait OOT yang muncul. Penjualan obat kuat pada
situs web ada sebanyak 37% atau 29 dari 79 situs web yang ditemukan.
Gambar 4.5 Tren penjualan obat ilegal berdasarkan produk melalui website
Jika dilihat dari masing-masing produk yang dijual melalui website, Cytotec
dan Viagra menjadi produk obat ilegal terbanyak yang diperjualbelikan melalui
Universitas Indonesia
11
Berdasarkan diagram Gambar 6 bahwa obat ilegal yang paling banyak dijual
di e-commerce adalah obat kuat dengan total 59% atau 45 dari 77 situs e-commerce.
Jenis obat kuat yang dijual di e-commerce yang dicari adalah Viagra, Cialis, dan
Levitra. Obat ilegal kedua yang paling banyak dijual adalah obat aborsi dengan total
40% atau 31 dari 77 toko e-commerce dengan jenis produk yaitu Cytotec dan Gastrul.
Obat ilegal yang paling sedikit dijual adalah obat-obat tertentu yaitu tramadol,
triheksifenidil, haloperidol, dekstrometorfan, klorpromazin, dan amitriptilin. Toko e-
commerce yang menjual OOT hanya berjumlah satu buah saja.
Universitas Indonesia
12
Gambar 4.7 Tren penjualan obat ilegal berdasarkan produk melalui e-commerce
Tren penjualan obat ilegal yang terjadi di e-commerce paling banyak terdapat
pada produk cytotec sejumlah 31 dari 77 toko e-commerce. Obat cytotec ini diperjual
belikan sebagai penggugur kandungan. Produk ini dijual bebas di e-commerce.
Produk kedua yang dijual di e-commerce adalah Viagra dengan total 27 toko. Viagra
merupakan obat yang diindikasikan untuk disfungsi ereksi. Masyarakat banyak
mengenalnya dengan sebutan obat kuat. Produk obat yang paling sedikit
penjualannya yaitu obat-obat tertentu kecuali Tramadol. Penjualan Tramadol masih
ada di e-commerce walaupun hanya satu toko. Tidak banyak toko e-commerce yang
masih aktif melakukan aktivitas jual beli obat ilegal dan obat yang sering
disalahgunakan. Sebagian besar toko yang ada pada e-commerce tersebut sudah
berstatus tidak aktif, baik itu dinonaktifkan oleh pengelola e-commerce atau oleh
pemiliknya sendiri. Selain itu, banyak pula toko e-commerce yang produknya
berstatus sudah habis sehingga hanya ditemukan 77 toko e-commerce yang masih
aktif.
Jika dilihat dari penggolongan obatnya, walaupun Cytotec menjadi produk
yang paling banyak ditemukan melalui daring, tetapi obat kuat secara keseluruhan
lebih banyak dibandingkan golongan obat aborsi. Obat aborsi lebih mudah ditemukan
melalui website, tetapi apabila dilihat dari e-commerce dan media sosial, obat kuatlah
yang paling banyak ditemukan dalam jual beli obat ilegal melalui daring.
Universitas Indonesia
13
Jika dilihat dari jenis produknya, obat kuat menjadi obat yang paling banyak
dijual melalui daring melalui media sosial, yaitu sebanyak 85% atau 30 dari 38 akun
media sosial yang aktif. Akun yang menjual obat aborsi melalui media sosial hanya
berjumlah 8 akun aktif. Sedangkan pada media sosial sudah tidak ditemukan lagi
akun yang menjual OOT. Dibandingkan kanal online lainnya, media sosial menjadi
kanal online yang paling sedikit ditemukan aktivitas jual beli obat ilegal dan obat
yang sering disalahgunakan. Banyak dari akun jual beli obat ilegal dan obat yang
sering disalahgunakan sudah tidak aktif lagi seperti yang dapat dilihat pada Lampiran
12, sehingga hanya ditemukan 38 akun yang masih aktif yang menjual obat-obatan
tersebut.
Gambar 4.9 Tren penjualan obat ilegal berdasarkan produk melalui media sosial
Jika dilihat dari produk yang dijual, semua obat kuat (Viagra, Cialis, dan
Levitra) menjadi produk yang paling banyak terdapat pada akun jual beli online
Universitas Indonesia
14
melalui media sosial, yaitu masing-masing sebanyak 25, 16, dan 9 akun media sosial
yang aktif. Hanya sedikit dari akun media sosial tersebut yang memperjualbelikan
obat aborsi. Akun yang menjual Cytotec hanya berjumlah 7 akun aktif, sedangkan
hanya ada 2 akun aktif yang menjual Gastrul. Untuk OOT, tidak ditemukan satupun
akun aktif yang menjual golongan obat-obat tertentu.
Penjualan obat ilegal dan obat yang sering disalahgunakan secara online tidak
lepas dari penggunaan bank sebagai media transaksi untuk aktivitas jual beli online,
oleh karena itu dilakukan pengamatan terhadap bank yang sering digunakan dalam
transaksi jual beli obat ilegal dan obat yang sering disalahgunakan. Hal ini dilakukan
agar dapat dijadikan data bagi BPOM dan BPOM dapat melakukan kerjasama dengan
pihak bank terkait jika ditemukan aktivitas mencurigakan terkait jual beli obat ilegal
dan obat yang sering disalahgunakan.
Dari 14 bank yang digunakan dalam jual beli online obat-obatan tersebut,
Bank BCA dan Bank Mandiri menjadi bank yang paling banyak digunakan oleh
penjual dalam transaksi, yaitu masing-masing sebanyak 114 dan 108 penjual
menggunakan bank tersebut. Sedangkan untuk bank yang paling sedikit digunakan
dalam transaksi adalah BNI Syariah dan Mandiri Syariah, yaitu masing-masing
sebanyak 9 dan 10 penjual. Namun, hasil ini tidak efektif untuk pengamatan pada e-
commerce karena penjual obat-obatan tersebut melakukan transaksi obat ilegal dan
Universitas Indonesia
15
obat yang sering disalahgunakan melalui rekening penyedia dari e-commerce itu
sendiri. Data ini juga masih kurang karena tidak semua penjual memberikan akun
bank atau nomor rekening mereka.
Selain dilakukan pencarian menggunakan keyword yang telah disebutkan
sebelumnya, penulis juga mencari dengan keyword nomor rekening yang telah
didapatkan sebelumnya untuk mengetahui kemungkinan penjual tersebut memiliki
lebih dari satu akun. Berdasarkan hasil pencarian, ada beberapa penjual yang
memiliki dua situs website berbeda yang menjual produk yang sama, yaitu Cytotec
dan Viagra. Selain itu juga ditemukan satu penjual yang sama yang memiliki empat
situs website yang menjual Viagra.
Selain ditemukan penjual yang sama dengan akun yang lebih dari satu,
ditemukan juga penjual dengan nomor rekening yang sama tetapi menjual obat yang
bukan ketiga golongan obat tersebut, tetapi menjual produk pelangsing atau alat bantu
seks. Ada juga penjual yang memiliki beberapa situs website, tetapi situs website
lainnya sudah tidak dapat diakses lagi, hanya satu website yang masih bisa diakses.
Hanya ada sedikit penjual yang memiliki lebih dari satu website, selebihnya setiap
penjual dengan pemilik rekening tersebut hanya memiliki satu situs website.
Jasa kirim juga memegang peranan penting dalam aktivitas jual beli obat
ilegal dan obat yang sering disalahgunakan. Karena aktivitas jual beli dilakukan
Universitas Indonesia
16
salah satunya mengatur mengenai penjualan dan peredaran obat melalui daring.
Rancangan Undang-Undang POM yang masih berada dalam tahap pembahasan dan
belum disahkan menjadi Undang-Undang menjadi salah satu kendala dalam
penegakan hukum terkait penjualan obat secara online.
Selain bekerja sama dengan pihak bank dan jasa pengiriman, langkah yang
dilakukan oleh ketiga otoritas pengawasan ini dapat menjadi pertimbangan bagi
BPOM untuk dilakukan dalam rangka mencegah atau paling tidak mengurangi
penjualan obat ilegal dan obat yang sering disalahgunakan. Pembentukan suatu
lembaga khusus yang mengawasi penjualan obat secara online dan patroli kanal
online secara rutin dapat dijadikan opsi pencegahan atau pengurangan jual beli obat-
obatan tersebut. Regulasi yang mengatur mengenai penjualan obat secara online
harus diperjelas, hukuman yang diberikan kepada pelaku usaha juga harus seberat
mungkin untuk memberikan efek jera bagi penjual obat-obat ilegal dan obat yang
sering disalahgunakan.
Universitas Indonesia
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penjualan obat melalui daring masih ditemukan dengan produk yang
paling banyak ditemukan adalah Cytotec (obat aborsi) dan Viagra (obat
kuat). Sementara itu, obat-obat tertentu (OOT) menjadi produk yang
paling sulit ditemukan.
5.2 Saran
a. BPOM menetapkan regulasi penjualan obat dan makanan melalui daring.
b. BPOM terus meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya
obat ilegal dan obat yang sering disalahgunakan.
c. Direktorat Pengamanan melakukan kerja sama dengan pihak yang terlibat,
dalam hal ini merupakan jasa keuangan (bank) dan jasa pengiriman.
d. Direktorat Pengamanan melakukan patroli siber rutin dan membentuk tim
khusus pengamanan dan pengawasan penjualan dan peredaran obat dan
makanan melalui daring.
21 Universitas Indonesia
22
DAFTAR ACUAN
Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2015a). Badan POM Tentang Pemberitaan
Penjualan Obat yang Digunakan Untuk Aborsi Secara Online Diakses dari
http://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/klarifikasi/18/Klarifikasi-
Tentang--Pemberitaan-Penjualan-Obat-yang-Digunakan-Untuk-Aborsi-
Secara-Online.html pada 21 Maret 2019
Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2015b). Materi Edukasi Tentang Peduli
Obat Dan Pangan Aman. Jakarta: Gerakan Nasional Peduli Obat dan
Pangan Aman.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2016). Laporan Tahunan BPOM RI 2016.
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2018a). BPOM Bersiap Hadapi Revolusi
Industri 4.0. Diakses dari
https://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/berita/15240/BPOM-
Bersiap-Hadapi-Revolusi-Industri-4-0.html pada 21 Maret 2019
Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2018b). Siaran Pers Badan POM tentang
Penjualan Obat Ilegal Online. Diakses dari
https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/438/BPOM-Ungkap-Kasus-
Pelanggaran-Tindak-Pidana-Penjualan-Obat-Ilegal-Online.html pada 21
Maret 2019
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2017). Peraturan Badan Pengawas
Obat Dan Makanan Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pengelolaan
Obat-Obat Tertentu Yang Sering Disalahgunakan. Jakarta: Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Universitas Indonesia
23
Wong, Jony. (2010). Internet Marketing for Beginners. Jakarta: Elex Media
Komputindo
Universitas Indonesia
24
LAMPIRAN
Universitas Indonesia
25
Lampiran 1. Tabel daftar situs website penjual obat ilegal dan obat yang
disalahgunakan
Nama
Nomor Atas Jasa
Alamat Website Pemilik/ Kontak Produk Bank
No Rekening Nama Pengirim
Toko
https://jualobata Go-Jek
borsiamancytote JNE
casli4jamgugurc 0822- TIKI
0609-01-
1 oddi.business.sit NA 7884- Cytotec BRI PTA Pos
005259xxx
e/?utm_source= 4433
gmb&utm_medi J&T
um=referral
https://klinik- Klinik JNE
0813-
fira-rahma- Fira Pos
2 5353- Cytotec BCA 803-0401xxx RA
spog.business.sit Rahma,
5559 TIKI
e/ SPOG
BCA 031-9655xxx RI Pos
https://works.be 0822-
Airin BRI NA NA TIKI
3 press.com/airin- 2345- Cytotec
Maria JNE
maria/1/ 6702 Mandiri NA NA
Go-Jek
https://works.be
Dj
press.com/dj- 0822-
Beauty
4 beauty/6/ dan 2531- Cytotec BCA 271-1158xxx W Pos
(Apotek
aborsimanjur.co 2225
K24)
m
Klinik J&T
https://works.be 0853- BNI 071-8274xxx EPA
Aborsi Pos
5 press.com/solusi 7777- Cytotec
Bandun 184-00- JNE
anda/2/ 7894 Mandiri S
g 00361xxx TIKI
Dr. 0813-
https://sahabatib
6 Kuncoro 4307- Cytotec NA NA NA NA
uhamil.com/
, Sp.OG 4776
https://www.aca
demia.edu/3784
9882/Jual_Obat
_Aborsi_Jambi_
7
082146015578_
0821-
Obat_Penggugu
Apotik 4601- Cytotec NA NA NA NA
r_Kandungan_D
5578
i_Jambi
https://klinikabo
rsiherbal.com/o
8
bat-aborsi-
jambi/
https://medium. Pos
com/@sitisumia JNE
ti869/klinik- TIKI
0822-
aborsi- Siti 5885-01-
9 4225- Cytotec BRI ST
larantuka-wa- Sumiati 019292xxx
6616
082242256616- J&T
jual-obat-aborsi-
389ef934fdc9
Universitas Indonesia
26
Lampiran 2. Tabel daftar akun e-commerce penjual obat ilegal dan obat yang
disalahgunakan
Jenis E- Jasa
No Akun/Toko Produk Bank No Rekening Atas Nama
Commerce Pengirim
BCA
Mandiri
Mandiri
Syariah
BNI
BNI
1 Bukalapak Lumba Market Cytotec NA NA JNE
Syariah
BRI
Permata
Danamon
CIMB
Niaga
BCA
Mandiri TIKI
Mandiri
Syariah
BNI
BNI
2 Bukalapak Mc Leod Shop Cytotec NA NA JNE
Syariah
BRI
Permata
Danamon Pos
CIMB
Niaga
BCA
Mandiri
Mandiri
Syariah
BNI
BNI
3 Bukalapak Adisty Store Cytotec NA NA JNE
Syariah
BRI
Permata
Danamon
CIMB
Niaga
BCA
Mandiri J&T
Mandiri
Syariah
4 Bukalapak Kios Ridho Cytotec BNI NA NA
BNI
JNE
Syariah
BRI
Permata Pos
Universitas Indonesia
27
Lampiran 3. Tabel daftar akun media sosial penjual obat ilegal dan obat yang
disalahgunakan
Jenis Kota / Atas Jasa
No Akun / Toko Produk Bank No. Rek
Sosmed Alamat Nama Pengiriman
Viagra 05600- JNE
Jakarta
1 Twitter Navil_15 BRI 1041943xx HS
Barat Cialis JNT
x
0312-575
Viagra BCA MH JNE
xxx
90000-
Cialis MANDIRI MH
2 Twitter Jakarta obatkuatpasutri 22365 xxx
58860- JNT
Maximum
BRI 10000374 MH
Powerful
xxx
Viagra
Maximum 37970-
3 Twitter Yogyakarta obat_kuatjogja Powerful BRI 1009727 SA JNE
Levitra xxx
Cialis
45910- JNE
Jakarta
4 Twitter miakhaliffa5 Viagra BRI 1003282 AN
Utara JNT
xxx
7955-117
5 Twitter CialisEngland Cialis BCA HEC JNT
xxx
42350-
6 Twitter Malang Obatviagra_asli Viagra BRI 1004783 AC JNT
xxx
Cialis JNE
Gunawan71729 4109-691
7 Twitter Yogyakarta Levitra PERMATA HPG TIKI
942 xxx
Viagra POS
05870-
8 Twitter kepoinfonews Viagra BRI 1000277 YP JNT
xxx
Semarang Viagra 0953-155 JNE
9 Twitter Apotikdiva1 BCA AA
Barat Cialis xxx POS
Maximum 88030-
Tangerang, Powerful
10 Twitter obatkuat78 PERMATA 02008235 DP JNT
Banten
Viagra xxx
0476-686
Levitra BNI MJ
XXX
13500-
11 Twitter Yogyakarta obatkuatjogja Viagra MANDIRI MJ JNE
14914xxx
8915-198
Cialis BCA MJ
xxx
Cytotec
(Misiprostol 08940- JNE
12 Twitter Bandung jualobatpelunt1 ) BRI 1035969 PV
xxx
Gynaecosid POS
Cytotec JNE
1310-333
13 Twitter Bandung obatgynaecosid (Misiprostol BNI AA
xxx JNT
)
Cytotec 00290-
14 Twitter NA AmpuhAborsi (Misiprostol BRI 1096871 PJP JNT
) xxx
15 Twitter Surabaya iwanobataborsi Gastrul Mandiri NA NA JNE
Universitas Indonesia
28
Universitas Indonesia
29
Keterangan:
W = Website
T = Tokopedia
B = Bukalapak
S = Shopee
L = Lazada
E = Elevania
F = Facebook
Tw = Twitter
I = Instagram
Universitas Indonesia
30
Lampiran 8. Tabel data bank yang digunakan dalam penjualan obat ilegal dan
obat yang disalahgunakan
Media Daring
No Jenis Bank Jumlah Persentase (%)
Website E-Commerce Media Sosial
1 BCA 24 76 14 114 18,39
2 Mandiri 24 76 8 108 17,42
3 BRI 37 45 19 101 16,29
4 BNI 13 53 10 76 12,26
5 CIMB Niaga 0 43 0 43 6,94
6 Permata 0 30 2 32 5,16
7 Mandiri Syariah 0 9 1 10 1,61
8 Alto 0 21 0 21 3,39
9 BNI Syariah 0 9 0 9 1,45
10 Danamon 0 19 0 19 3,06
11 Hana Bank 0 11 0 11 1,77
12 Maybank 0 11 0 11 1,77
13 Prima 0 21 0 21 3,39
14 Visa 0 21 0 21 3,39
15 NA 6 0 17 23 3,71
Total 104 445 71 620 100
Lampiran 9. Tabel data jasa pengiriman yang digunakan dalam penjualan obat
ilegal dan obat yang disalahgunakan
Media Sosial
No Jasa Kirim Jumlah Persentase (%)
Website E-Commerce Media Sosial
1 Pos 33 14 16 63 20,19
2 JNE 56 35 24 115 36,86
3 J&T 12 5 13 30 9,62
4 TIKI 28 7 13 48 15,38
5 Go-Jek 7 0 0 7 2,24
6 Wahana 0 3 1 4 1,28
7 Sicepat 0 1 0 1 0,32
8 COD 0 3 0 3 0,96
9 By WhatsApp 0 4 0 4 1,28
10 JD.ID 0 10 0 10 3,21
11 Lazada 0 21 0 21 6,73
12 NA 4 0 2 6 1,92
Total 140 103 69 312 100
Universitas Indonesia
31
Lampiran 11. Contoh website yang menjual obat yang sering disalahgunakan
Universitas Indonesia
32
Lampiran 12. Contoh akun media sosial yang sudah tidak aktif lagi
Universitas Indonesia
33
Lampiran 13. Penjual dengan nomor rekening yang sama dan beberapa akun
website yang sudah tidak bisa dibuka lagi
Universitas Indonesia
34
Lampiran 14. Penjual dengan nomor rekening sama dan menjual produk berbeda
Universitas Indonesia