UNIVERSITAS INDONESIA
PROMOSI KESEHATAN
DEPOK
2018
1
Universitas Indonesia
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat
iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu
kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah (proposal) mata kuliah
Promosi Kesehatan yang berjudul “Penanggulangan Diare Menggunakan Program
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Pada Anak Usia Sekolah Dasar Negeri 2 Kota
Depok”.
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna serta
bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan promosi kesehatan
terkait penanggulangan diare menggunakan program perilaku hidup bersih dan sehat
pada usia sekolah dasar tersebut.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti
kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang
selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap pihak
yang membaca baik mahasiswa maupun kalangan umum. Kami pun memohon maaf
yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah kami terdapat tulisan yang tidak
berkenan di hati.
ii
Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
iii
Universitas Indonesia
iv
Universitas Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
v
Universitas Indonesia
vi
Universitas Indonesia
keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan
sekadar pengubahan gaya hidup saja, namun berkairan dengan pengubahan
lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan
yang sehat. Oleh karena itu diharapkan dengan melakukan promosi kesehatan di
sekolah dasar diharapkan dapat menangani masalah kesehatan terutama masalah
diare yang dalam hal ini diakibatkan oleh kurangnya perilaku hidup bersih dan
sehat.
Berdasarkan latar belakang di atas maka kelompok tertarik untuk melakukan
intervensi melalui promosi kesehatan menggunakan media yang sesuai dengan anak
usia sekolah dasar untuk pengenalan perilaku hidup bersih dan sehat terhadap anak
usia sekolah di Sekolah Dasar Negeri Depok 2
vii
Universitas Indonesia
1.5. Batasan
Promosi kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah ini bertujuan agar
seluruh warga di sekolah (siswa, guru, seluruh karyawan atau warga sekolah)
mampu untuk memelihara kesehatan dirinya sendiri dari kondisi lingkungan di
sekitarnya. Pendidikan kesehatan ini dilakukan pada tanggal 7 - 22 Januari 2019
pada pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai bertempat di aula sekolah. Peserta
adalah seluruh warga SDN 2 Kota Depok.
viii
Universitas Indonesia
tangan kotor menggunakan air bersih yang mengalir dan menggunakan sabun.
Diharapkan tangan menjadi bersih dari kuman serta dapat mencegah timbulnya
penyakit seperti diare, disentri, kolera, typus, cacingan, penyakit kulit dsb.
b. Mengkonsumsi makanan atau jajanan yang sehat
Seluruh warga sekolah mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin atau warung
atau bekal makanan yang dibawa dari rumah. Sekolah mampu menyediakan
kantin sehat dengan makanan yang bergizi sehingga tubuh menjadi sehat, kuat
dan mencerdaskan siswa. Angka absensi dapat menurun dengan baik dan proses
pembelajaran dapat berjalan lancar.
c. Menggunakan jamban yang bersih
Menggunakan jamban yang bersih setiap BAK atau BAB dpaay menjaga
lingkungan dii sekitar sekolah menjadi bersih, sehat dan tidak berbau.
Disamping itu tidak mencemari air di sekitar lingkungan sekolah serta
menghindari datangnya lalat atau serangga yang dapay menularkan penyakir
seperti diare, disentri, tipus, cacingan dsb. Sekolah diharapkan mampu
menyediakan jamban yang memenushi syarat sehat dalam jumlah yang cukup
untuk seluruh warga sekolah serta terpisah antara laki-laki dan perempuan.
Perbandingan jamban denganpemakai adalah 1:30 untuk laki-laki dan 1:20
untuk perempuan.
d. Memberantas jentik nyamuk
Upaya yang dilakukan untuk memberantas jentik di lingkungan sekolah yang
dibuktikan dengan tidak ditemukannya jentik nyamuk pada tempat tempat
penampungan air, bak mandi, gentong air, vas bunga, put bungam wadah
pembuangan air dispenser, barang-barang berkas. Memberantas jentik nyamuk
dapat dilakukan denganpemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui kegiatan
menguras dan menutup tempat penampungan air, mengubur barang-barang
berkas. Dengan lingkungan sekolah yang bebas jentik nyamuk diharapkan dapat
mencegah terkena penyakit akibat gigitan nyamuk seperti DBD, cikungunya,
malaria, dan kaki gajah. Sekolah diharapkan dapay menerapkan PSN minimal
seminggu sekali.
ix
Universitas Indonesia
e. Tidak merokok
Seluruh warga di sekolah tidak merokok di lingkungan sekolah. Merokok
berbahaya bagi kesehatan perokok dan orang di sekitarnya. Dalam 1 batangh
rokok yang dihisap akan mengeluarkan 4000 bahan kimia berbahaua. Sekolah
diharapkan membuat peraturan dilarang merokok di sekolah. Diharapkan dengan
peraturan tersebut lingkungan di sekolah menjadi lingkungan yang sehat dan
mencegah paparan asap rokok.
f. Menimbang berat badan secara rutin
Siswa ditimbang berat badan dan diukur tinggi badan setiap bulan agar diketahui
tingkat pertumbuhannya. Hasil penimbangan dan pengukuran dibandingkan
dengan standar berat badan dan tinggi badan sehingga diketahui apakah
pertumbuhan siswa normal atau tidak normal.
g. Olahraga yang teratur
Siswa/Guru/Masyarakat sekolah lainnya melakukan olahraga/aktivitas fisik
secara teratur minimal tiga kali seminggu selang sehari. Olahraga teratur dapat
memelihara kesehatan fisik dan mental serta meningkatkan kebugaran tubuh
sehingga tubuh tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit. Olahraga dapat
dilakukan di halaman secara bersama-sama, di ruangan olahraga khusus (bila
tersedia), dan juga di ruangan kerja bagi guru/ karayawan sekolah berupa senam
ringan dikala istirahat sejenak dari kesibukan kerja. Sekolah diharapkan
membuat jadwal teratur untuk berolahraga bersama serta menyediakan
alat/sarana untuk berolahraga.
h. Membuang sampah pada tempatnya
Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah membuang sampah ke tempat sampah
yang tersedia. Diharapkan tersedia tempat sampah yang terpilah antara sampah
organik, non-organik, dan sampah bahan berbahaya. Sampah selain kotor dan
tidak sedap dipandang juga mengandung berbagai kuman penyakit.
Membiasakan membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia akan
sangat membantu anak sekolah/guru/masyarakat sekolah terhindar dari berbagai
kuman penyakit.
x
Universitas Indonesia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Diare adalah tinja yang lunak dan berair dengan frekuensi 3 arau lebih dalam
sehari (NIDDK, 2018). Ada 3 jenis diare:
Diare akut, adalah masalah umum yang biasanya berlangsung 1 ataua 2 hari
dan hilang dengan sendirinya.
Diare persisten, adalah diare yang berlangsung selama 2 sampai 4 minggu.
Diare kronis, adalah diare yang berlangsung lebih lama dari 4 minggu. Gejala
diare kronis bisa terus menerus atau bisa datang dan pergi.
xi
Universitas Indonesia
Penyakit yang mempengaruhi perut, usus halus atau usus besar seperti penyait
Crohn
Masalah fungsi usus besar, seperti sindrom iritasi usus.
Gunakan botol atau air yang telah dimurnikan untuk minum, membuat es, dan
menyikat gigi
Jika menggunakan air keran, rebus air terlebih dahulu atau gunakan tablet iodin
Pastikan makanan dimasak matang dan hangat
Hindari buah dan sayuran mentah yang tidak dicuci atau tidak dikupas
xii
Universitas Indonesia
Suatu model yang teoritis tentang perilaku ubah, yang telah (menjadi) basis untuk
mengembangkan intervensi yang efektif untuk mempromosikan perubahan perilaku
kesehatan. Transtheoretical Model ( Prochaska & Diclemente, 1983; Prochaska,
DiClemente, & Norcross, 1992; Prochaska & Velicer, 1997) adalah suatu model
yang integratif tentang perubahan perilaku. Kunci membangun dari teori lainnya
terintegrasi. Model menguraikan bagaimana orang-orang memodifikasi suatu
perilaku masalah atau memperoleh suatu perilaku yang positif. Pengaturan yang
pusat membangun dari model adalah Langkah-langkah perubahan. Model juga
meliputi satu rangkaian variabel yang mandiri, proses merubah perilaku, dan satu
rangkaian hasil mengukur, termasuk Decisional Balance dan timbangan
Temptation. Processes from Change adalah sepuluh aktivitas perilaku dan teori
yang memudahkan perubahan. Model ini akan diuraikan di detil yang lebih besar di
bawah.
Tahap dimana seseorang tidak peduli untuk melakukan aksi terhadap masa
depan yang dapat diperkirakan, biasanya diukur dalam enam bulan
berikutnya. Orang pada tahap ini disebabkan oleh tidak tahu atau kurang
tahu mengenai konsekuensi suatu perilaku atau mereka telah mencoba
xiii
Universitas Indonesia
b. Perenungan (Contemplation)
Tahap manakala seseorang peduli untuk berubah pada enam bulan
berikutnya. Mereka lebih peduli kemungkinan perubahan tetapi seringkali
peduli terhadap kosenkuensi secara akut. Keseimbangan antara biaya dan
keuntungan perubahan dapat menimbulkan amat sangat ambivalen,
sehingga dapat menahan seseorang dalam tahap ini untuk waktu yang lama.
c. Persiapan (Preparation)
Tahap manakala seseorang peduli melakukan aksi dengan segera di masa
mendatang, biasanya diukur bulan berikutnya. Mereka telah secara khusus
melakukan beberapa aksi yang signifikan pada tahun sebelumnya.
d. Aksi (Action)
Tahap manakala seseorang telah membuat modifikasi yang spesifik dan
jelas pada gaya hidupnya selama enam bulan terakhir. Karena aksi ini dapat
diamati, perubahan perilaku sering setarakan sebagai aksi. Dalam
Transtheoretical Model, aksi hanya satu dari lima tahap, tidak semua
modifikasi perilaku disebut sebagai aksi.
e. Pemeliharaan (Maintenance)
Tahap manakala seseorang berupaya untuk mencegah kambuh tetapi mereka
tidak menerapkan proses perubahan sesering aksinya. Mereka tidak tergiur
untuk kembali dan meningkatkan dengan lebih percaya diri untuk
melanjutkan perubahannya
Transtheoretical Model mengusulkan satu set membangun format itu adalah suatu ruang
hasil multivariate dan meliputi ukuran yang adalah sensitif untuk maju di seluruh
langkah-langkah. Ini membangun meliputi yang pro dan kontra dari Decisional Balance
Scale, Temptation atau Self-efficacy, dan perilaku target. Suatu lebih terperinci
presentasi dari aspek/pengarah ini pada model disajikan di tempat lain ( Velicer,
Prochaska, Rossi, & Diclemente, 1996).
xiv
Universitas Indonesia
dari pengambilan keputusan ( Janis dan Mann, 1985) itu mencakup empat kategori dari
pro ( laba yang sebagai penolong/musik untuk persetujuan dan orang lain dan diri untuk
yang lain dan diri sendiri). Empat kategori dari memperdayakan adalah biaya-biaya
sebagai penolong/musik ke penolakan dan yang lain dan diri dari yang lain dan diri.
Bagaimanapun, suatu test yang empiris dari model mengakibatkan suatu banyak
struktur yang lebih sederhana. Hanya dua faktor, yang pro dan contra, ditemukan (
Velicer, DiClemente, Prochaska, & Brandenberg, 1985). Dalam suatu merindukan
rangkaian dari studi ( Prochaska, et al. 1994), sebanyak ini; sekian struktur yang lebih
sederhana telah selalu ditemukan.
xv
Universitas Indonesia
xvi
Universitas Indonesia
Aplikasi Teori Health Belief Model untuk Perilaku Penerapan PHBS di Sekolah
Pada Penanggulangan Diare pada Usia Anak Sekolah Dasar antara lain adalah :
xvii
Universitas Indonesia
xviii
Universitas Indonesia
Model tranteortical adalah suatu model yang diterapkan untuk menilai kesiapan seorang
individu untuk bertidak atas perilaku sehat yang baru dan memberikan strategi atau
proses perubahan untuk memandu setiap individu melalui tahapan perubahan untuk
bertindak dalam pemeliharaan kesehatan.
Sejarah dan inti Konstruksi Model
James O.Prochasta, dkk.(1977) mengembangkan TTM berdasarkan analisis teori yang
berbeda dari psikoterapi. Mode ini terdiri atas 4 fariabel, yaitu prasyarat untuk terapi,
proses perubahan, isi harus diubah dan hubungan terapeutik. Model ini disempurnakan
oleh prochasta berdasarkan penelitan yang mereka publikasikan dalam peer review
jurnal dan bukunya terdiri atas 5 konstruksi yaitu tahapan prubahan, proses-proses
perubahan, keseimbangan putusan, keberhasilan diri, dan godaan atau percobaan.
a. Prekontemplasi yaitu orang tidak berniat mengambil tidakan dimasa mendatang (biasanya
diukur selama enam bulan berikutnya).
b. Kontemplasi yaitu orang berniat untuk berubah dalam enam bulan mendatang.
c. Persiapan yaitu orang yang berniat mengambil tindakan dalam waktu dekat, biasanya
diukur sebagai bulan berkutnya.
d. Aksi yaitu oang telah membuat modifikasi terbuka tertentu dalam gaya hidup mereka
dalam enam bulan terakhir. Dalam hal ini, dapat digunakan untuk penggunaan PHBS
dalam menaggulangi Diare di usia anak sekolah
e. Pemeliharaan yaitu orang berupaya mencegah terkambuhan, tahap yang diperkirakan
terakhir dari enam bulan sampai sekitar lima tahun. Pemeliharaan sendiri dalam
penggunaan PHBS dapat dilakukan dengan adanya sosialisasi yang berkala.
f. Pemutusan yaitu individu tidak memiliki godaan dan memiliki keberhasilan diri100%,
dimana mereka yakin tidak akan kembali pada kebiasaan lama yang tidak sehat mereka
sebagai cara untuk mengatasi. Dalam tahapan ini, individu sudah melaksanakan PHBS
secara sadar dan mandiri, dan diare juga dapat teratasi.
xix
Universitas Indonesia
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.2 Metode
a. Ceramah
b. Demontrasi cara cuci tangan pakai sabun yang benar
c. Tanya Jawab
xx
Universitas Indonesia
b. Memakai Pakaian Bersih dan Rapih adalah memakai baju yang tidak ada
kotorannya, tidak berbau, dan rapih. Pakaian yang bersih dan rapih diperoleh
dengan mencuci baju setelah dipakai dan dirapikan dengan disetrika. Memeriksa
baju yang dipakai dapat dilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS
minimal seminggu sekali.
c. Memelihara Kuku Agar Selalu Pendek dan Bersih adalah memotong kuku
sebatas ujung jari tangan secara teratur dan membersihkannya sehingga tidak
hitam/kotor. Memeriksa kuku secra rutin dapat dilakukan oleh dokter kecil/kader
kesehatan/guru UKS minimal seminggu sekali.
d. Memakai Sepatu Bersih dan Rapih adalah memakai sepatu yang tidak ada
kotoran menempel pada sepatu, rapih misalnya ditalikan bagi sepatu yang
bertali. Sepatu bersih diperoleh bila sepatu dibersihkan setiap kali sepatu kotor.
Memeriksa sepatu yang dipakai siswa dapat dilakukan oleh dokter kecil/kader
kesehatan/guru UKS minimal seminggu sekali.
xxi
Universitas Indonesia
xxii
Universitas Indonesia
mencemari sumber air yang ada disekitar lingkungan sekolah serta menghindari
datangnya lalat atau serangga yang dapat menularkan penyakit seperti: diare,
disentri, tipus, kecacingan, dan penyakit lainnya. Sekolah diharapkan
menyediakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan dalam jumlah yang
cukup untuk seluruh siswa serta terpisah antara siswa laki-laki dan perempuan.
Perbandingan jamban dengan pemakai adalah 1:30 untuk laki-laki dan 1:20
untuk perempuan.
xxiii
Universitas Indonesia
n. Menimbang Berat Badan dan Mengukur Tinggi Badan Setiap Bulan adalah
siswa ditimbang berat badan dan diukur tinggi badan setiap bulan agar diketahui
tingkat pertumbuhannya. Hasil penimbangan dan pengukuran dibandingkan
dengan standar berat badan dan tinggi badan sehingga diketahui apakah
pertumbuhan siswa normal atau tidak normal.
3.5 Instrumen
Adapun instrumen yang akan digunakan, antara lain :
a. Leaflet cuci tangan
xxiv
Universitas Indonesia
xxv
Universitas Indonesia
xxvi
Universitas Indonesia
Aktivitas Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Identifikasi masalah, identifikasi jenis
intervensi
Perencanaan intervensi
Pengurusan perizinan kepada pihak sekolah
untuk intervensi
Pelaksanaan intervensi
Evaluasi proses intervensi
Evaluasi output dan outcome intervensi
Pembuatan laporan intervensi
Keterlibatan pemangku kepentingan
27
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare: Lima Langkah Tuntaskan
Diare. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2011. H 1-32
Kemenkes RI. Situasi DIARE di Indonesia: Buletin Jendela Data dan Informasi
Kesehatan triwulan II. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia; 2011.
Nadia Atika: Prevalesni dan Faktor Resiko Kejadian Diare pada Siswa Sekolah Dasar
Negeri Cirendeu 02 Tahun 2016. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta; 2016.
Mbembu, L. 2014. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Anak Sekolah Usia 7- 10
Tahun. Journal of Pediatric Nursing Vol. 1(3), pp. 115-118, Juli, 2014 Available online
at http://library.stikesnh.ac.id ISSN 2354 -726X
Departemen Kesehatan RI. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Bakti Husada; 2011.
28