Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

EDUKASI DAN SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PEMUTUSAN


RANTAI COVID-19 DI ERA NEW NORMAL SERTA PENTINGNYA
MENJAGA DAYA TAHAN TUBUH DI WILAYAH GANG
KAMPUNG NDORO PLAMONGANSARI SEMARANG
KELOMPOK 13

Tim Pengusul :
1. apt. Yuvianti Dwi Franyoto, M.Sc. NIY: YP. 041108015
2. Farida Vina Achmasari, S.Farm NIM 1062011042
3. IntanAdi Surya, S.Farm NIM 1062011048
4. Latifatul Khoiriyah, S.Farm NIM 1062011051
5. Nesya Ayu Puspitasari, S.Farm NIM 1062012059
6. Windy Astuti, S.Farm NIM 1062011101

Program Studi Profesi Apoteker


Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang
2020
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Judul Kegiatan : “Edukasi dan Sosialisasi Pencegahan dan Pemutusan Rantai


Covid-19 di Era New Normal Serta Pentingnya Menjaga Daya
Tahan Tubuh di Wilayah Gang Kampung Ndoro
Plamongansari Semarang.”
Mitra Program Pengabdian : Masyarakat di Wilayah Gang Kampung Ndoro
Plamongansari, Semarang
1. Dosen Pembimbing
Nama : apt. Yuvianti Dwi Franyoto, M.Sc.
Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi
Semarang
Alamat Kantor : Jl. Letjen Sarwo Edi Wibowo Km. 1
Plamongansari Semarang
2. Anggota
a. Jumlah Anggota : Mahasiswa 5 orang
b. Ketua Pelaksana : Farida Vina Achmasari, S.Farm.
c. Nama Anggota I : Intan Adi Surya, S.Farm.
d. Nama Anggota II : Latifatul Khoiriyah, S.Farm.
e. Nama Anggota III : Nesya Ayu Puspitasari, S.Farm.
f. Nama Anggota IV : Windy Astuti, S.Farm.
3. Lokasi Kegiatan/Mitra
a. Wilayah Mitra : Gang Kampung Ndoro, Plamongansari
b. Kabupaten/Kota : Semarang
c. Provinsi : Jawa Tengah
4. Waktu pelaksanaan : Jumat, 30 Oktober 2020
5. Biaya yang digunakan : Rp. 400.000,-

Mengetahui Semarang,
Dosen Pembimbing Ketua

apt. Yuvianti Dwi Franyoto, M.Sc Farida Vina A., S.Farm.


NIY : YP. 041108015 NIM : 1062011042
Menyetujui
Ketua Prodi Profesi Apoteker
STIFAR YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Dr. apt. Endang Diyah Ikasari, S.Si., M.Si.


NIY : YP.040800007

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusunLaporan Pengabdian Masyarakat
yang berjudul“Edukasi dan Sosialisasi Pencegahan dan Pemutusan Rantai Covid-
19 di Era New Normal Serta Pentingnya Menjaga Daya Tahan Tubuh di Wilayah
Gang Kampung Ndoro Plamongansari Semarang”. Pengabdian masyarakat
khususnya kepada masyarakat di Kota Semarang yang dilaksanakan oleh civitas
akademika program Studi Profesi Apoteker Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
(STIFAR) Semarang.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah profesi Apoteker. Penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
1. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang yang telah
memberikan kemudahan dalam pelaksanaanpengabdian.
2. Ketua Program Studi Profesi Apoteker Yayasan Pharmasi Semarang yang telah
memberikan dukungan untuk kelancaran kegiatan pengabdianini.
3. apt.Yuvianti Dwi Franyoto, M.Sc. sebagai dosen pembimbing yang telah
memberikan dukungan dan bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan
pengabdianini.
4. Masyarakat di wilayah Gang Kampung Ndoro Plamongansari Semarang yang
telah turut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan pengabdianini.

Akhir kata semoga kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat bermanfaat.


Kritik dan saran senantiasa kami harapkan untuk meningkatkan kualitas
pengabdian masyarakat selanjutnya.

Semarang,

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Kegiatan ........................................................................................ 2
1.3 Manfaat Kegiatan ...................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 3
2.1 Corona Virus ............................................................................................. 3
2.2 Virologi .................................................................................................... 3
2.3 Transmisi .................................................................................................. 4
2.4 Patogenesis ............................................................................................... 5
2.5 Manifestasi Klinis .................................................................................... 6
2.6 Pemeriksaan Pemeriksaan Diagnostik SARS-CoV-2 ............................... 7
2.6.1 Pemeriksaan Virologi........................................................................... 7
2.6.2 Pengambilan Spesimen........................................................................ 7
2.7 Penanganan dan pencegahan Covid-19..................................................... 8
2.7.1 Penanganan.......................................................................................... 8
2.7.2 Pencegahan........................................................................................... 8
2.7.2.1 Self Quarantine..................................................................................... 8
2.7.2.2 Social / Physical Distancing (Pembatasan Sosial) .............................. 9
2.7.2.3 Menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) ...................... 10
BAB III METODE DAN PELAKSANAAN................................................... 11
3.1 Metode....................................................................................................... 11

iii
3.2 Pelaksanaan....................................................................................................11
3.3 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan......................................................................11
3.4 Sasaran Kegiatan............................................................................................12
3.5 Evaluasi Sasaran.............................................................................................12
3.6 Susunan Acara................................................................................................12
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI...............................................13
BAB V HASIL KEGIATAN.................................................................................14

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................16


5.1 Kesimpulan......................................................................................................16
5.2 Saran................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Peserta Pengabdian Masyarakat............................................20
Lampiran 2. Surat Tugas Dosen............................................................................21
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan......................................................................22
Lampiran 4. Materi (Leaflet).................................................................................24
Lampiran 5. Sertifikat Dosen Pembimbing dan Mahasiswa.................................25
Lampiran 6. Nota Pengeluaran..............................................................................31
Lembar Pengesahan Biaya Pengeluaran................................................................34

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Awal tahun 2020 dunia digemparkan dengan munculnya wabah yang
menyerang masyarakat di Wuhan, Tiongkok. Wabah tersebut terjadi karena
adanya virus jenis baru. Sekelompok virus tersebut ditemukan sebelumnya pada
bulan Desember 2019 sehingga disebut Corona Virus Disease 2019 atau biasa
disebut COVID-19. Akibat dari penyebaran virus ini kurang lebih sebanyak 43
juta kasus positif COVID-19, 1,2 juta orang meninggal akibat wabah COVID-19.
Corona virus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit
pada hewan atau manusia. Beberapa jenis corona virus diketahui menyebabkan
infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).
COVID-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan
dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terjangkit COVID-19 batuk
atau mengeluarkan napas. Percikan-percikan ini kemudian jatuh ke benda-benda
dan permukaan-permukaan di sekitar. Orang yang menyentuh benda atau
permukaan tersebut lalu menyentuh mata, hidung atau mulutnya, dapat terjangkit
COVID-19. Penularan COVID-19 juga dapat terjadi jika orang menghirup
percikan yang keluar dari batuk atau napas orang yang terjangkit COVID-19.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter dari
orang yang sakit.
Indonesia menduduki peringkat ke 19 versi Worldometers dengan total kasus
389.712 kasus positif COVID-19 dimana 313.764 kasus sembuh dan kasus
meninggal sebanyak 13.299 kasus tercatat hingga 25 Oktober 2020. Masalah ini
membuat panik masyarakat Indonesia dan pemerintah dalam menangani wabah
tersebut, untuk itu pemerintah mengeluarkan perintah untuk social distancing
dengan bekerja dari rumah, sekolah dari rumah dan menghimbau masyarakat
untuk dapat menghentikan sementara kegiatan yang tidak terlalu penting guna
meminimalkan resiko penularan COVID-19.
1
2

1.2 Tujuan Kegiatan


Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat di Kota Semarang adalah :
1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat mengenai
pentingnya melakukan pencegahan guna menurunkan resiko penularan dan
pemutusan rantai COVID-19.
2. Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya menjaga
daya tahan tubuh guna mencegah penularan COVID- 19.
3. Untuk memberikan bantuan kepada masyarakat kota Semarang terkait
dampak penyakit COVID-19 di kota Semarang.

1.3 Manfaat Kegiatan


Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberi manfaat
untuk :
1. Pihak institusi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang
yaitu adanya wadah bagi dosen dan mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu
kesehatan kepada masyarakat di kota Semarang dan membantu masyarakat
yang terkena dampak wabah virus corona.
2. Pihak masyarakat, sebagi berikut:
a. Mendapat informasi terkait penyakit COVID-19 baik pengertian, tanda
dan gejala klinis, cara penularannya, serta bagaimana cara
pencegahannya selain itu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam menurunkan resiko penularan COVID -19.
b. Masyarakat yang terdampak virus corona akan terbantu dengan adanya
pembagian paket bahan makanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Corona Virus


Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 adalah penyakit baru yang dapat
menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan dan radang paru. Penyakit ini
disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARS-CoV-2). Virus Corona adalah virus RNA untai positif yang beruntai
tunggal yang tidak tersegmentasi. Virus Corona termasuk dalam genus
Coronavirus dari keluarga Coronaviridae, ini dinamai sesuai dengan tonjolan
berbentuk karangan bunga diselubung virus.

Awal mula Covid-19 yaitu dimulai dari wabah pneumonia virus corona baru
yang berasal dari wuhan memiliki banyak kesamaan dengan wabah SARS di
Guangdong tahun 2003: baik virus corona maupun SARS, penyebarannya dimulai
pada musim dingin; kasus-kasus awal ditelusuri ke kontak dengan hewan segar
yang masih hidup di pasar.karena kesamaan untaian genom antara virus corona
baru dengan virus corona yang ditemukan pada kelalawar, ada spekulasi yang
mengatan bahwa kelalawar adalah inang alami dari virus corona baru. Virus
corona baru kemungkinan memiliki inang perantara antara kelalawar dan
manusia..

2.2 Virologi
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Virus ini
utamanya menginfeksi hewan, termasuk di antaranya adalah kelelawar dan unta.
Sebelum terjadinya wabah COVID-19, ada 6 jenis coronavirus yang dapat
menginfeksi manusia, yaitu alphacoronavirus 229E, alphacoronavirus NL63,
betacoronavirus OC43, betacoronavirus HKU1, Severe Acute Respiratory Illness
Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus
(MERS-CoV) (Riedel et al, 2019).

3
4

Coronavirus yang menjadi etiologi COVID-19 termasuk dalam genus


betacoronavirus. Hasil analisis filogenetik menunjukkan bahwa virus ini masuk
dalam subgenus yang sama dengan coronavirus yang menyebabkan wabah Severe
Acute Respiratory Illness (SARS) pada 2002-2004 silam, yaitu Sarbecovirus
( Zhu N. Et al, 2019). Atas dasar ini, International Committee on Taxonomy of
Viruses mengajukan nama SARS-CoV-2 (Gorbalenya A.E. et al,2020). Struktur
genom virus ini memiliki pola seperti coronavirus pada umumnya. Sekuens
SARSCoV-2 memiliki kemiripan dengan coronavirus yang diisolasi pada
kelelawar, sehingga muncul hipotesis bahwa SARS-CoV-2 berasal dari kelelawar
yang kemudian bermutasi dan menginfeksi manusia (Zhou P.et al, 2020).
Mamalia dan burung diduga sebagai reservoir perantara (Rothan HA, et al,2020).

2.3 Transmisi
Penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi sumber transmisi
utama sehingga penyebaran menjadi lebih cepat. Transmisi SARS-CoV-2 dari
pasien simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin (Han
Y. dan Yang H., 2020). SARS-CoV-2 telah terbukti menginfeksi saluran cerna
berdasarkan hasil biopsi pada sel epitel gaster, duodenum, dan rektum. Virus
dapat terdeteksi di feses, bahkan ada 23% pasien yang dilaporkan virusnya tetap
terdeteksi dalam feses walaupun sudah tak terdeteksi pada sampel saluran napas.
Kedua fakta ini menguatkan dugaan kemungkinan transmisi secara fekal-oral
( Xiao F. dkk.,2020).

1) Stabilitas SARS-CoV-2 pada benda mati tidak berbeda jauh dibandingkan


SARS-CoV. Eksperimen yang dilakukan Van Doremalen, dkk. (2020)
menunjukkan SARSCoV-2 lebih stabil pada bahan plastik dan stainless steel
(>72 jam) dibandingkan tembaga (4 jam) dan kardus (24 jam). Studi lain di
Singapura menemukan pencemaran lingkungan yang ekstensif pada kamar
dan toilet pasien COVID-19 dengan gejala ringan. Virus dapat dideteksi di
gagang pintu, dudukan toilet, tombol lampu, jendela, lemari, hingga kipas
ventilasi, namun tidak pada sampel udara (Ong S.W.X. dkk.,2020).
5

2.4 Patogenesis
Patogenesis SARS-CoV-2 masih belum banyak diketahui, tetapi diduga tidak
jauh berbeda dengan SARSCoV yang sudah lebih banyak diketahui (Li X. dkk.,
2020). Pada manusia, SARS-CoV-2 terutama menginfeksi sel-sel pada saluran
napas yang melapisi alveoli. SARS-CoV-2 akan berikatan dengan reseptor-
reseptor dan membuat jalan masuk ke dalam sel.Di dalam sel, SARS-CoV-2
melakukan duplikasi materi genetik dan mensintesis protein-protein yang
dibutuhkan, kemudian membentuk virion baru yang muncul di permukaan sel
(Zhang H. dkk., 2020).

Pada SARS-CoV-2 diduga setelah virus masuk ke dalam sel, genom RNA
virus akan dikeluarkan ke sitoplasma sel dan ditranslasikan menjadi dua
poliprotein dan protein struktural. Selanjutnya, genom virus akan mulai untuk
bereplikasi. Glikoprotein pada selubung virus yang baru terbentuk masuk ke
dalam membran retikulum endoplasma atau Golgi sel. Terjadi pembentukan
nukleokapsid yang tersusun dari genom RNA dan protein nukleokapsid. Partikel
virus akan tumbuh ke dalam retikulum endoplasma dan Golgi sel. Pada tahap
akhir, vesikel yang mengandung partikel virus akan bergabung dengan membran
plasma untuk melepaskan komponen virus yang baru (DeWit E., dkk., 2016).
Disregulasi sistem imun kemudian berperan dalam kerusakan jaringan pada
infeksiSARS-CoV-2.

Respons imun yang tidak adekuat menyebabkan replikasi virus dan kerusakan
jaringan. Di sisi lain, respons imun yang berlebihan dapat menyebabkan
kerusakan jaringan (Li G. dkk., 2020). Perbedaan profil imunologi antara kasus
COVID-19 ringan dengan berat bisa dilihat dari suatu penelitian di China.
Penelitian tersebut mendapatkan hitung limfosit yang lebih rendah, leukosit dan
rasio neutrofil-limfosit yang lebih tinggi, serta persentase monosit, eosinofil, dan
basofil yang lebih rendah pada kasus COVID-19 yang berat. Sitokin proinflamasi
yaitu TNF-α, IL-1 dan IL-6 serta IL-8 dan penanda infeksi seperti prokalsitonin,
ferritindanC-reactive protein juga didapatkan lebih tinggi pada kasus dengan
klinis berat. Sel T helper, T supresor, dan T regulator ditemukan menurun pada
pasien COVID-19 dengan kadar T helper dan T regulator yang lebih rendah pada
6

kasus berat (Qin C. dkk., 2020).

2.5 Manifestasi Klinis


Manifestasi klinis pasien COVID-19 memiliki spektrum yang luas, mulai dari
tanpa gejala (asimtomatik), gejala ringan, pneumonia, pneumonia berat, ARDS,
sepsis, hingga syok sepsis. Sekitar 80% kasus tergolong ringan atau sedang,
13,8% mengalami sakit berat, dan sebanyak 6,1% pasien jatuh ke dalam keadaan
kritis. Berapa besar proporsi infeksi asimtomatik belum diketahui (WHO, 2020).
Gejala ringan didefinisikan sebagai pasien dengan infeksi akut saluran napas atas
tanpa komplikasi, bisa disertai dengan demam, fatigue, batuk (dengan atau tanpa
sputum), anoreksia, malaise, nyeri tenggorokan, kongesti nasal, atau sakit kepala.
Pada beberapa kasus pasien juga mengeluhkan diare dan muntah (Huang C. dkk.,
2020).

Sebagian besar pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 menunjukkan gejala-


gejala pada sistem pernapasan seperti demam, batuk, bersin, dan sesak napas.
Gejala lain yang dapat ditemukan adalah batuk produktif, sesak napas, sakit
tenggorokan, nyeri kepala, mialgia/artralgia, menggigil, mual/muntah, kongesti
nasal, diare, nyeri abdomen, hemoptisis, dan kongesti konjungtiva (WHO, 2020).
Perjalanan penyakit dengan masa inkubasi sekitar 3-14 hari (median 5 hari). Pada
masa ini leukosit dan limfosit masih normal atau sedikit menurun dan pasien tidak
bergejala. Fase berikutnya (gejala awal), virus menyebar melalui aliran darah,
diduga terutama pada jaringan yang mengekspresi ACE2 seperti paru-paru,
saluran cerna dan jantung. Gejala pada fase ini umumnya ringan, serangan kedua
terjadi empat hingga tujuh hari setelah timbul gejala awal. Pada saat ini pasien
masih demam dan mulai sesak, lesi di paru memburuk, limfosit menurun. Penanda
inflamasi mulai meningkat dan mulai terjadi hiperkoagulasi (Zhou F. dkk.,2020).
7

2.6 Pemeriksaan Diagnostik SARS-CoV-2

Pemeriksaan Diagnostik SARS-CoV-2 antara lain yaitu Pemeriksaan Virologi


dan Pengambilan Spesimen.

2.6.1 PemeriksaanVirologi

WHO merekomendasikan pemeriksaan molekuler untuk seluruh pasien


yang termasuk dalam kategori suspek. Pemeriksaan pada individu yang tidak
memenuhi kriteria suspek atau asimtomatis juga boleh dikerjakan dengan
mempertimbangkan aspek epidemiologi, protokol skrining setempat, dan
ketersediaan alat. Pengerjaan pemeriksaan molekuler membutuhkan fasilitas
dengan biosafety level 2 (BSL-2), sementara untuk kultur minimal BSL-3 Kultur
virus tidak direkomendasikan untuk diagnosis rutin. Metode yang dianjurkan
untuk deteksi virus adalah amplifikasi asam nukleat dengan real-time
reversetranscription polymerase chain reaction (rRTPCR) dan dengan sequencing.
Sampel dikatakan positif (konfirmasi SARS-CoV-2) bila rRT-PCR positif pada
minimal dua target genom (N, E, S, atau RdRP) yang spesifik SARSCoV-2;
ATAU rRT-PCR positif betacoronavirus, ditunjang dengan hasil sequencing
sebagian atau seluruh genom virus yang sesuai dengan SARS-CoV-2. (WHO,
2020).

2.6.2 Pengambilan Spesimen

WHO merekomendasikan pengambilan spesimen pada dua lokasi, yaitu dari


saluran napas atas (swab nasofaring atau orofaring) atau saluran napas bawah
(sputum, bronchoalveolar lavage (BAL), atau aspirat endotrakeal) (WHO,2020).
Sampel diambil selama 2 hari berturut turut untuk PDP dan ODP, boleh diambil
sampel tambahan bila ada perburukan klinis. Pada kontak erat risiko tinggi,
sampel diambil pada hari 1 dan hari 14. Studi lain melaporkan titer virus dari
sampel swab dan sputum memuncak pada hari 4-6 sejak onset gejala.
Bronkoskopi untuk mendapatkan sampel BAL merupakan metode pengambilan
sampel dengan tingkat deteksi paling baik (Wang W. dkk.,2020)
8

2.7 Penanganan dan pencegahan Covid-19

2.7.1 Penanganan

Penanganan dilakukan apabila setelah mengunjungi daerah terdampak atau


kontak dengan pasien positif Corona lakukan isolasi mandiri selama 14 hari;
apabila terdapat gejala ringan seperti suhu diatas 38,5 ⁰C berikan penurun deman
yaitu Paracetamol yang dapat dikonsumsi 3-4 kali sehari dan jika suhu 37-38 o C
lakukan kompres dengan air hangat dan gunakan baju tipis yang menyerap
keringat; minum obat batuk yang dijual bebas atau obat alami seperti madu dan
jeruk nipis, berkumur dengan air garam; perbanyak minum untuk menghindari
dehidrasi; gunakan NaCl spray yang dijual bebas untuk mengurangi hidung
tersumbat; apabila batuk/bersin gunakan etika batuk dengan batuk/bersin
menggunakan tissue dan segera cuci tangan atau menutup dengan siku saat
batuk/bersin serta menggunakan masker; apabila selama isolasi mandiri gejala
bertambah parah segera hubungi 199 ext 9 dan beritahu petugas anda memiliki
atau mungkin memiliki COVID-19. (Apabila memiliki penyakit bawaan
berdasarkan rekomendasi petugas kesehatan, maka perlu dilakukan perawatan di
rumah sakit).

2.7.2 Pencegahan

2.7.2.1 Self Quarantine

Self-quarantine adalah tinggal di rumah dan tidak pergi ke mana pun,


kecuali jika memerlukan perawatan medis. Banyak pasien COVID-19 disarankan
untuk melakukan self-quarantine atau isolasi sendiri di rumah. Orang-orang yang
telah terpapar virus corona dan yang berisiko terkena COVID-19 dapat
mempraktekkan self-quarantine ini. Pakar kesehatan merekomendasikan bahwa
self-quarantine atau karantina sendiri berlangsung selama 14 hari
9

2.7.2.2 Social / Physical Distancing ( Pembatasan Sosial)

Pembatasan sosial merupakan cara untuk mencegah orang untuk


berinteraksi secara sering dan dilakukan secara dekat. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi penyebaran penyakit menular dan mencegah terpapar penyakit
menular. Kita dapat melakukannya dengan cara tidak pergi ke tempat-tempat
keramaian, lakukan segala kegiatan hanya di rumah, pergi ke luar rumah hanya
jika ada keperluan sangat mendesak.

Tempat-tempat umum dan pusat keramaian biasanya akan ditutup selama


social distancing ini. Tempat yang berpotensi dapat menularkan penyakit adalah
seperti sekolah, bioskop, stadion olahraga, tempat ibadah, dan tempat keramaian
lainnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mulai menggunakan frasa physical


distancing atau jarak fisik daripada social distancing atau jarak sosial sebagai cara
untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19 dari orang ke orang. Langkah
itu dinilai sebagai yang benar dalam pencegahan penularan Covid-19. Ahli
Epidemiologi WHO, Maria Van Kerkhove, menjelaskan bahwa menjaga jarak
fisik sangat penting di tengah pandemi global. Tapi, itu tidak berarti bahwa secara
sosial kita harus memutuskan hubungan dengan orang yang kita cintai dan dari
keluarga.

Tapi, karena Covid-19 menyebar dengan cepat, khususnya melalui tetesan


atau percikan saat orang batuk atau bersin, maka menjaga jarak yang aman sangat
dianjurkan untuk mengurangi penularan. WHO merekomendasikan jarak lebih
dari satu meter (tiga kaki) dari orang terdekat, sementara beberapa pakar
kesehatan menyarankan untuk menjaga jarak setidaknya dua meter dari oranglain.
10

2.7.2.3 Menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih danSehat)

Menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yaitu dengan cara
makan makanan bergizi, cuci tangan, etika batuk/bersin; berada diruang terbuka
dan berjemur dibawah sinar matahari pagi (meningkatkan system imun; jaga
kebersihan rumah dengan cairan desinfektan; gunakan masker saat pergi keluar
(belanja bahan pokok dan pergi ke istitusi kesehatan); minum jamu (yang
mengandung empon-empon: temulawak, kunyit, jahe dan kencur) yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh dan efek anti radang. Tidak dibenarkan membeli
dan mengkonsumsi Antibiotik tanpa resep dan pemantauan dokter karena
Antibiotik tidak dapat mengobati infeksi karena Virus (CAI Hongliu et al., 2020)
BAB III
METODE DAN PELAKSANAAN

3.1 Metode
Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah dengan
penyaluran bantuan sembako beserta leaflet yang berisi panduan dalam
menghadapi COVID-19.

3.2 Pelaksanaan
3.2.1 Tahapan
Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam beberapa tahap
yaitu:
1. Tahap pertama adalah pembuatan proposal pengabdian bagi masyarakat dan
pembuatan leaflet dengan bantuan dosen pembimbing.
2. Tahap kedua adalah survey data daftar keluarga yang layak diberikan
bantuan.
3. Tahap ketiga adalah pengurusan surat ijin penelitian. Surat ijin penelitian
diajukan dan ditandatangani oleh Ketua Program Studi Profesi Apoteker
STIFAR Yayasan Pharmasi Semarang.
4. Tahap keempat adalah persiapan dan pengemasan sembilan bahan pokok
yang akan di bagikan kepada masyarakat.
5. Tahap kelima adalah pemberian edukasi dan pembagian sembako yang
dilakukan dengan cara door to door.
6. Tahap keenam adalah pembuatan laporan pertanggungjawaban.

3.3 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


Lokasi dan waktu kegiatan/mitra adalah sebagai berikut :
1. Wilayah Mitra : Gang Kampung Ndoro, Plamongansari
2. Kabupaten / Kota : Semarang
3. Provinsi : Jawa Tengah
4. Waktu Pelaksanaan : 1 Hari
11
12

3.4 Sasaran Kegiatan


Masyarakat di Wilayah Gang Kampung Ndoro Plamongansari, Semarang

3.5 Evaluasi Sasaran


Respon dari masyarakat sangat baik dengan adanya pembagian paket
sembako, masker dan hand sanitizerini dimasa pandemi. Masyarakat merasa
terbantu dan merasa diperhatikan dengan adanya penyuluhan. Saran dari
masyarakat agar kegiatan ini boleh dilanjutkan tidak hanya saat pandemi covid-19
saja.

3.6 Susunan Acara

No Waktu Acara
Pengambilan paket sembako, masker dan hand
1 07.00-07.30WIB
sanitizer yang telah disiapkan.

2 15.15-15.30WIB Berkumpul di rumah Pak RT setempat.

Pemberian edukasi serta pembagian sembako kepada


3 15.30-16.30WIB
masyarakat
BAB IV
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Pengabdian masyarakat tentang “Edukasi dan Sosialisasi Pencegahan dan


Pemutusan Rantai Covid-19 di Era New Normal Serta Pentingnya Menjaga Daya
Tahan Tubuh di Wilayah Gang Kampung Ndoro Plamongansari Semarang” ini
dilakukan agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan target tercapai dengan
baik, maka dibutuhkan narasumber yang memiliki pengetahuan mengenai materi
yang diberikan. Berikut adalah uraian tugas dan kewajiban dosen dan mahasiswa
yang terdapat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Uraian Tugas dan Kewajiban Dosen dan Mahasiwa

No Nama Status Tugas dan Kewajiban


Membimbing dan
Dosen
1. apt. Yuvianti Dwi F., M.Sc. memantau pelaksanaan
Pembimbing
pengabdian masyarakat.

Ketua Membuat leaflet dan


2. Farida Vina Achmasari, S.Farm.
(Mahasiswa) membagi sembako
Membuat Laporan
Anggota I
3. Intan Adi Surya, S.Farm. Pertanggung Jawaban
(Mahasiswa)
dan membagi sembako

Anggota II Membuat proposal dan


4. Latifatul Khoiriyah, S.Farm. membagi sembako
(Mahasiswa)
Membuat Laporan
5. Nesya Ayu Puspitasari, S.Farm. Anggota III
Pertanggung Jawaban
(Mahasiswa)
dan membagi sembako
Membuat Laporan
6. Windy Astuti, S.Farm.
Anggota IV Pertanggung Jawaban
(Mahasiswa)
dan membagi sembako

13
BAB V
HASIL KEGIATAN

Pada awal tahun 2020 dunia digemparkan dengan munculnya wabah yang
menyerang masyarakat di Wuhan, Tiongkok. Wabah tersebut terjadi karena
adanya virus jenis baru. Sekelompok virus tersebut ditemukan sebelumnya pada
bulan Desember 2019 sehingga disebut Corona Virus Disease 2019 atau biasa
disebut COVID-19. Akibat dari penyebaran virus ini kurang lebih sebanyak 43
juta kasus positif COVID-19, 1,2 juta orang meninggal akibat wabah COVID-19.
COVID-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan
dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terjangkit COVID-19 batuk
atau mengeluarkan napas. Percikan-percikan ini kemudian jatuh ke benda-benda
dan permukaan-permukaan di sekitar. Orang yang menyentuh benda atau
permukaan tersebut lalu menyentuh mata, hidung atau mulutnya, dapat terjangkit
COVID-19. Penularan COVID-19 juga dapat terjadi jika orang menghirup
percikan yang keluar dari batuk atau napas orang yang terjangkit COVID-19.
Oleh karena itu kami sebagai tenaga kesehatan khususnya apoteker melaksanakan
pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
kepedulian masyarakat mengenai pentingnya melakukan pencegahan guna
menurunkan resiko penularan dan pemutusan rantai COVID-19 melalui
pembagian leaflet kepada masyarakat serta memberikan bantuan kepada
masyarakat yang terkena dampak penyakit COVID-19 di kota Semarang.
Pengabdian masyarakat dilakukan di Gang Kampung Ndoro, Plamongansari,
Semarang pada hari Jumat 30 Oktober 2020 pukul 15.30. Setelah kami terjun
kelapangan ke masyarakat ternyata masih banyak warga yang belum mengetahui
bagaimana tanda gejala klinis ,penularan dan cara pencegahan COVID-19 itu
sendri, sehingga peran kami sebagai tenaga kesehatan khususnya apoteker sangat
penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat terkait penyakit
COVID-19. Dari bagaimana tanda gejala COVID-19 adalah demam tinggi suhu
38oC, batuk, flu, sakit kepala, sakit tenggorokan, serta bagaimana penularannya
bisa melalui kontak langsung misal berjabat tangan, melalui percikan misal dari
air liur orang yang terkena COVID 19 serta benda yang terkontaminasi,
14
15

selanjutnya peran kami sebagai apoteker juga memberikan informasi bagaimana


cara pencegahan dari penyakit COVID-19 yang diantaranya itu menjelaskan
bagaimana cara mencuci tangan yang benar dengan sabun,dan kapan waktunya
mencuci tangan, etika batuk yang benar, dan bagaimana melakukan social
distancing memberi jarak 1–2 meter dengan orang lain dan selalu agar tetap
dirumah tidak berpergian, selain itu bagaimana penggunaan handstalizer, selalu
memakai masker ketika berpergian dan bagaimana cara membuang masker yang
telah digunakan, dimana salah satunya kami tuangkan ke dalam leaflet yang kami
bagikan ke masyarakat.
Salah satu kendala yang kami alami ketika terjun ke masyarakat adalah
sembako yang kami bagikan belum mampu mencukupi semua warga karena
keterbatasan dalam jumlah sembako yang kami bagikan sedangkan warga yang
membutuhkan bantuan sembako itu banyak. Hal tersebut dikarenakan
keterbatasan biaya yang kami kumpulkan.
16
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1. Kesimpulan
Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 adalah penyakit baru yang dapat
menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan dan radang paru sampai
menyebabkan kematian. Salah satu upaya meningkatkan pemahaman kepada
masyarakat mengenai COVID-19 adalah dilakukannya sosialisasi oleh tenaga
kesehatan salah satunya adalah apoteker. Pengabdian masyarakat yang kelompok
kami lakukan bertempat di Gang Kampung Ndoro, Plamongansari, Semarang.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian
masyarakat mengenai pentingnya melakukan pencegahan penularan COVID-19
guna menurunkan resiko penularan dan pemutusan rantai COVID-19. Media yang
kami lakukan menggunakan media leaflet sehingga masyarakat dapat lebih
memahami dan mengingat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam upaya
pencegahan penularan COVID-19. Pemberian sembako yang kami lakukan adalah
untuk membantu masyarakat yang terdampak akibat dari COVID-19.

5. 2 Saran

Demikian laporan pengabdian masyarakat yang dapat kami sampaikan.


Kami menyadari bahwa laporan pengabdian masyarakat ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, kami mohon kritik dan saran yang dapat membangun
untuk perbaikan dalam penulisan laporan pengabdian masyarakat kedepannya.
Harapan dari dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada warga di Gang
Kampung Ndoro, Plamongansari, Semarang agar masyarakat dapat mengerti dan
lebih memahami tentang Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) mulai dari
pengertian, cara penularan, tanda gejala, sampai cara pencegahannya sehingga
masyarakat dapat tetap menjaga keamanan dan kesehatan agar terhindar dari wabah
COVID-19.
Selain itu kami penulis berharap semoga semakin banyak lagi para donator
yang menyalurkan sembako untuk warga yang membutuhkan dikota semarang
maupun dikota lain agar mampu membantu masyarakat yang membutuhkan. Semoga

17
18

laporan ini bermanfaat bagi kami sebagai penulis dan tentunya juga bagi yang
membaca.
DAFTAR PUSTAKA

De Wit E., van Doremalen N., Falzarano D., dan Munster V.J. 2016. SARS and
MERS: recent insights into emerging coronaviruses. J Nat Rev Microbiol:
14(8).
Gorbalenya A. E., Baker S.C., Baric R.S., de Groot R.J., Drosten C., Gulyaeva
A.A., Haagmans B.L., Lauber C., Leontovich A.M., Neuman B. W.,
Penzar D., Perlman S., Poon L.L.M., Samborskiy D.V., Sidorov I.A.,Sola
I. dan Ziebuhr J. 2020. The species Severe acute respiratory syndrome-
related coronavirus: classifying 2019-nCoV and naming it SARS-CoV-2.
JNat Microbiol. DOI:10.1038/s41564-020-0695-z
Han Y. dan Yang H. 2020. The transmission and diagnosis of 2019 novel
coronavirus infection disease (COVID-19): A Chinese perspective. J Med
Virol. DOI: 10.1002/ jmv.25749

Li X., Geng M., Peng Y., Meng L., dan Lu S. 2020. Molecular immune
pathogenesis and diagnosis of COVID-19. J Pharm Anal. DOI:
10.1016/j.jpha.2020.03.001

Liu Y., Gayle A.A., Wilder-Smith A., Rocklöv J. 2020. The reproductive number
of COVID-19 is higher compared to SARS coronavirus. J Travel
Med:27(2).

Qin C, Zhou L, Hu Z, Zhang S, Yang S, Tao Y, Xie C., Ma K., Shang K., Wang
W., Tian D.S. 2020. Dysregulation of immune response in patients with
COVID-19 in Wuhan, China. Clin Infect Dis. China : Huazhong
University of Science and Technology. DOI: 10.1093/cid/ciaa248.
Riedel S, Morse S, Mietzner T, Miller S. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical
Microbiology. 2019. New York: McGraw Hill Education / Medical: 617-
22.
Rothan HA dan Byrareddy SN. 2020. The epidemiology and pathogenesis of
coronavirus disease (COVID-19) outbreak. J Autoimmun. DOI:
10.1016/j.jaut.2020.102433.World Health Organization. Situation Report
– 42. 2020 [updated 2020 March 02; cited 2020 April 15].

Van Doremalen N., Bushmaker T., Morris D.H., Holbrook M.G., Gamble A.,
Williamson B.N., Tamin A.,Harcourt J.L.,Thornburg N.J.,
GerberS.I., Lloyd-Smith J.O., de Wit E., Munster V.J. 2020. Aerosol and
Surface Stability of SARS-CoV-2 as Compared with SARS-CoV-1. N
Engl J Med. DOI:10.1056/NEJMc2004973

19
20

Wang W., Xu Y., Gao R., Lu R., Han K., Wu G., Tan W. 2020. Detection of
SARSCoV-2 in Different Types of Clinical Specimens. JAMA. DOI:
10.1001/jama.2020.3786.
Wu Z., dan McGoogan J.M. 2020. Characteristics of and Important Lessons From
the Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Outbreak in China: Summary
of a Report of 72314 Cases From the Chinese Center for Disease Control
and Prevention. JAMA. DOI: 10.1001/jama.2020.2648.
Xiao F, Tang M, Zheng X, Liu Y, Li X, Shan H. Evidence for gastrointestinal
infection of SARS-CoV-2. Gastroenterology. 2020; published online
March 3. DOI: 10.1053/j.gastro.2020.02.055

Zhang H., Penninger J.M., Li Y., Zhong N., dan Slutsky A.S. 2020.
Angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) as a SARS-CoV-2 receptor:
molecular mechanisms and potential therapeutic target. J Intensive Care
Med. DOI: 10.1007/s00134-02005985-9

Zhou P, Yang XL, Wang XG, Hu B, Zhang L, Zhang W, et al. (February 2020). A
pneumonia outbreak associated with a new coronavirus of probable bat
origin. JNature. 579(7798): 270–273. doi:10.1038/s41586-020-2012-7.
PMID 32015507.

Zhou P., Yang X.L., Wang X.G., Hu B., Zhang L., Zhang W., Si H.R., Zhu Y.,Li
B.,HuangC.L.,ChenH.D.,ChenJ.,LuoY.,GuoH.,JiangR.D,Liu
M.Q.,ChenY.,ShenX.R,WangX.,ZhengX.S.,ZhaoK.,ChenQ.J.,
DengF.,LiuL.L.,YanB.,,ZhanF.X.,WangY.Y.,XiaoG.F.,danShi
Z.L. 2020. A pneumonia outbreak associated with a new coronavirus of
probable bat origin. JNature. : 579(7798).

Zhu N, Zhang D, Wang W, et al. (February 2020). A novel coronavirus from


patients with pneumonia in China, 2019. The New England Journal of
Medicine. 382(8): 727–733. doi:10.1056/NEJMoa2001017. PMID
31978945.
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. DAFTAR PESERTA PENGABDIAN MASYARAKAT

21
21

LAMPIRAN 2. SURAT TUGAS DOSEN


22

LAMPIRAN 3. DOKUMENTASI KEGIATAN


23
24

LAMPIRAN 4. MATERI (LEAFLET)


25

LAMPIRAN 5. SERTIFIKAT DOSEN PEMBIMBING DAN MAHASISWA


26
27
28
29
30
31

LAMPIRAN 6. NOTA PENGELUARAN

1. Paket Sembako
32
33

2. Cetak Leaflet
LEMBAR PENGESAHAN BIAYA PENGELUARAN

Dengan hormat kepada bapak/ibu selaku Dosen


Pembimbing dan Puket II, kami bermaksud mengajukan rincian
biaya pengeluaran kegiatan pengabdian masyarakat. Adapun
rincian tempat, waktu, dan biaya yang dikeluarkan sebagai
berikut:

1. Tempat : Gang Kampung Ndoro, Plamongansari


2. Waktu : Jumat, 30 Oktober 2020 pukul 15:00 WIB
3. Nama anggota :
a) Ketua Pelaksana : Farida Vina Achmasari, S.Farm
b) Nama Anggota I : Intan Adi Surya, S.Farm
c) Nama Anggota II : Latifatul Khoiriyah, S.Farm
d) Nama Anggota III : Nesya Ayu Puspitasari, S.Farm
e) Nama Anggota IV : Windy Astuti, S.Farm

4. Realisasi Penggunaan Dana


No Uraian Jumlah Harga Satuan Jumlah
Harga
1 Paket Sembako 10 paket Rp 35.000,00 Rp 350.000,00
2 Cetak Leaflet 10 leaflet Rp 5.000,00 Rp 50.000,00
JUMLAH Rp 400.000,00
Terbilang : Empat ratus ribu rupiah
Keterangan :
1. Total biaya pengeluaran pengabdian masyarakat sebesar Rp. 400.000,00
2. Dana kontribusi yang di dapat dari Sekolah Tinggi Ilmu Pharmasi Yayasan Pharmasi
Semarang sebesar Rp. 200.000,00
3. Sisa dana yang ditanggung mahasiswa pengabdian masyarakat sebesar Rp. 200.000,00

Semarang, 30 Oktober 2020

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana

apt. Yuvianti Dwi Franyot, M.Sc Farida


Vina A., S.Farm.
NIY : YP. 041108015 NIM :
1062011042

Menyetujui,
Puket II STIFAR Yayasan Pharmasi Semarang

34
35

apt. Yuvianti Dwi Franyoto, M.Sc


NIY : YP. 041108015
36

Anda mungkin juga menyukai