SKRIPSI
NADYA HAIRANI
0806392804
SKRIPSI
NADYA HAIRANI
0806392804
v
Universitas Indonesia
Nadya Hairani
vi
Universitas Indonesia
Kata kunci:
Program pemeliharaan arsip vital, rekod vital, rekam medis, rumah sakit.
viii
Universitas Indonesia
This study focused about the maintenance and the prevention of breakage towards
medical record in RSUD Tarakan Jakarta. The aim of this study are to identify some
factors which can trigger the damage or disaster to medical record unit at hospital and
that hospital management has done to their patient’s medical records. This study used
a study case method with qualitative approaches. The result from this study is a
sample of standard operational procedure of disaster’s countermeasure which will
implied in medical records unit of RSUD Tarakan Jakarta to protect their medical
records.
Keywords:
Vital records maintenance program, vital records, medical records, hospital.
ix
Universitas Indonesia
4. HASIL PENELITIAN………………………………………… 30
4.1.Profil RSUD Tarakan Jakarta……………………………... 30
4.1.1. Sejarah RSUD Tarakan…………………………… 30
4.1.2. Keadaan Geografis Sekitar RSUD Tarakan............. 30
4.2. Unit Rekam Medis RSUD Tarakan..................................... 31
4.3.Analisis Data………………………………………………. 32
4.3.1. Penciptaan Rekam Medis…………………………. 32
4.3.2. Penggunaan Rekam Medis………………………... 34
4.3.3. Pemeliharaaan Rekam Medis……………………... 41
4.3.4. Penyusutan dan Pemusnahan Rekam Medis............ 45
4.3.5. Pengkajian Resiko Bencana..................................... 47
4.3.6. Alih Media............................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………... 61
LAMPIRAN……………………………………………………….. 64
xi
Universitas Indonesia
xii
Universitas Indonesia
xiii
Universitas Indonesia
xiv
Universitas Indonesia
1
Universitas Indonesia
sesuai dengan tanggal kejadian untuk dapat melakukan diagnosis penyakit pasien
diikuti dengan tindakan dan hasil akhirnya (Goel, 2001: 224).
Rekam medis memiliki peranan yang penting karena rekam medis
merupakan catatan yang harus dijaga keberadaannya dan kerahasiaannya.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (PERMENKES) No:
269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang
berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, hasil pemeriksaan,
pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan
praktik kedokteran wajib membuat rekam medis dimana dokter harus melengkapi
isi rekam medis setelah pasien mendapatkan pelayanan kesehatan.
Rekam medis merupakan jenis arsip yang berbeda dengan arsip pada
umumnya, namun pengelolaan rekam medis itu sendiri dapat disesuaikan dengan
pengelolaan arsip pada umumnya. Medical record, although hearsay, are
generally admissible into evidence under the Business Records Rule - rekam
medis, meskipun masih merupakan rumor, namun secara umum dapat
dikategorikan atau dijadikan sebagai barang bukti dibawah kebijakan bisnis rekod
(AHIMA, 2012: 453).
Mengingat pentingnya nilai rekam medis tersebut, maka rekam medis
dapat dikategorikan kedalam bentuk arsip vital. Arsip vital adalah arsip yang
keberadaannya merupakan persyaratan dasar bagi kelangsungan operasional
pencipta arsip, tidak dapat diperbaharui, dan tidak tergantikan apabila rusak atau
hilang. (UU 43/2009).
Berkas rekam medis pasien menjadi milik lembaga kesehatan yang
membuat rekam medis tersebut, sedangkan isi rekam medis tersebut menjadi
milik pasien. Pengelolaan rekam medis harus benar-benar dikelola dengan baik
untuk menghindari berbagai macam resiko yang dapat terjadi.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan berada dekat dengan
perumahan masyarakat yang padat, daerah perkantoran dan pasar, juga jalan raya.
Disebelah rumah sakit ini terdapat Kali Cideng yang berhubungan dengan Banjir
Kanal Barat dimana aliran sungai ini biasanya terjadi banjir. Meskipun rumah
Universitas Indonesia
sakit ini telah direnovasi (perluasan dan peninggian bangunan) tapi tetap saja
dapat mengundang berbagai resiko yang tidak dapat diprediksi oleh manusia.
Resiko tersebut bisa berupa rusaknya rekam medis yang diakibatkan oleh
faktor lingkungan (suhu ruangan, kelembaban relatif, dan lainnya) dan hilangnya
rekam medis yang disebabkan oleh bencana, baik bencana alam (gempa bumi,
banjir, tsunami) dan bencana non alam (vandalism dan terrorism).
Untuk menghindari serangkaian peristiwa tersebut, maka dibuatlah suatu
tindakan untuk meminimalisirkan kerusakan sebelum terjadi kerusakan yang lebih
besar. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan dalam
menghadapi dan menanggulangi bahaya yang akan terjadi sehingga dapat
mengurangi jumlah korban dan kerugian materi.
Universitas Indonesia
2. Mengetahui upaya pencegahan yang telah dilakukan oleh pihak unit rekam
medis dalam menyelamatkan atau melindungi rekam medisnya.
1.7.Kerangka Pemikiran
RSUD Tarakan dalam melakukan kegiatannya yaitu melayani orang sakit,
menghasilkan rekam medis sebagai hasil dari kegiatan tersebut. Rekam medis
merupakan bagian dari sistem manajemen rekod yang mengelola keseluruhan
sistem pengelolaan rekam medis itu sendiri. Mengingat pentingnya peran rekam
medis, maka rekam medis memerlukan perlindungan untuk menyelamatkan
informasi yang terkandung didalamnya. Perlindungan rekam medis ini berada
disalah satu program manajemen arsip vital, yaitu bagian pemeliharaan. Program
perlindungan ini digunakan untuk melindungi rekam medis dari segala bentuk
Universitas Indonesia
kerusakan atau bahaya yang dapat terjadi. Pengelolaan rekam medis dilakukan
berdasarkan dengan pengelolaan atau manajemen kearsipan. Untuk melakukan
penelitian ini, yang dilaksanakan di RSUD Tarakan ini, maka peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode observasi
partisipan, wawancara, dan studi literatur. Berikut ini adalah gambaran kerangka
berpikir.
Rekam
Medis
Pendekatan
Kualitatif
Universitas Indonesia
6
Universitas Indonesia
pengertian arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk
dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga
pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan
perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan istilah arsip (arsip
dinamis) atau rekod. Penggunaan istilah rekod digunakan karena peneliti
mengutip pada berbagai literatur yang menggunakan istilah rekod sebagai arsip
dinamis.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Penciptaan
(penerimaan rekod )
Dispososi
Distribusi
Transfer
Internal Users
Simpan Permanen
External Users
Dimusnahkan
Pemeliharaan Penggunaan
Temu Kembali Masalah Hukum
Perlindungan Pengambilan keputusan
Penyimpanan Referensi
Universitas Indonesia
Apabila rekod tersebut sudah tidak aktif lagi, mungkin saja rekod tersebut
disimpan dan dilindungi/dirawat dengan menggunakan peralatan dan lingkungan
yang sesuai serta pengelolaan (human control) untuk memastikan bahwa rekod
tersebut aman. Tahap pemeliharaan ini adalah suatu kegiatan seperti
memperbaharui informasi yang disimpan dan membuang rekod yang sudah tidak
terpakai, baik yang berbentuk fisik atau elektronik, atau mengganti rekod tersebut
dengan rekod baru.
Tahap yang terakhir adalah disposisi. Setelah masa guna rekod aktif
tersebut habis, rekod tersebut dipindahkan ketempat lain, bisa ke tempat
penyimpanan rekod yang berada diluar organisasi atau didalam organisasi itu
sendiri. Setelah beberapa waktu yang telah ditentukan oleh jadwal retensi, rekod
tersebut akan mengalami disposisi, apakah rekod tersebut akan dihancurkan atau
dipindahkan ketempat penyimpanan rekod permanen. Rekod yang disimpan
secara permanen, biasanya memiliki nilai guna lanjutan yang bersifat historis
disebut dengan istilah arsip.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
e) Merekam status akses atau keamanan menuju rekod dalam suatu sistem
untuk memberikan petunjuk yang dibutuhkan sebagai tambahan tingkat
pengawasan.
Akses terhadap rekod hanya dibatasi apabila diperlukan secara khusus
oleh kebutuhan bisnis atau hukum. Pemberian hak akses dan tingkat keamanan
akan ditentukan dengan melakukan konsultasi dengan unit bisnis yang memiliki
rekod tersebut.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Untuk menentukan bentuk atau format alih media yang akan digunakan,
banyak hal yang perlu dipertimbangkan terlebih dahulu. Harvey (1992: 168)
menjelaskan bahwa terdapat beberapa format yang tersedia untuk melakukan alih
media, yaitu fotokopi, mikrofilm, dan bentuk digital (optik dan magnetik).
Masing-masing format ini memilki kelemahan dan kelebihan yang patut untuk
dipertimbangkan sebelum menentukan teknik alih media yang akan digunakan
suatu organisasi.
Pada zaman saat ini, penggunaan teknik digitalisasi telah berkembang dan
menjadi salah satu alat yang mudah untuk digunakan semua orang, selain itu
bentuk digital juga mampu menampung jumlah dokumen dalam jumlah yang
banyak.
Menurut Dewi Chandra, terdapat 5 kelebihan yang diperoleh pada
dokumen dengan bentuk digital, yaitu:
1) Hemat tempat atau ringkas
2) Rasio pemanfaatan lebih maksimal, bisa dimanfaatkan oleh banyak
pemakai dalam waktu yang bersamaan/multiuser.
3) Memungkinkan keluasan akses. Akses bisa dilakukan kapan saja dan
dimana saja.
4) Kepuasan lebih maksimal.
5) Efisiensi dan efektifitas kerja secara teknis.
Universitas Indonesia
rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar pencitraan (imaging), dan rekaman
eletro diagnostik.
Menurut Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah
Sakit di Indonesia (2006: 11) rekam medis diartikan sebagai keterangan baik yang
tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnese, pemeriksaan fisik,
laboratorium, diagnosa serta segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan
kepada pasien, dan pengobatan bai yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang
mendapatkan pelayanan gawat darurat.
M. Jusuf Hanafiah dan Amri Amir (1999: 59) mendefinisikan rekam
medis sebagai kumpulan keterangan tentang identitas, hasil anamnesis,
pemeriksaan, dan catatan segala kegiatan para pelayan kesehatan atas pasien dari
waktu ke waktu. Catatan ini dapat berupa tulisan maupun gambar, dan belakangan
ini berupa rekaman elekronik seperti komputer, mikrofilm, dan rekaman suara.
McKinley Health Center menjelaskan pengertian rekam medis sebagai
suatu dokumentasi yang disusun secara sistematis mengenai sejarah kesehatan
pasien dan perawatan yang telah dilakukan. Entri pada rekam medis dibuat oleh
dokter, perawat, dan anggota tim kesehatan lainnya.
Universitas Indonesia
f. Rencana penatalaksanaan,
g. Pengobatan dan/atau tindakan,
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien,
i. Untuk kasus gigi dan dilengkapi dengan odontogram klinik dan,
j. Persetujuan tindakan bila perlu.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan
atau tindakan.
Dalam hal terjadi kesalahan saat melakukan pencatatan pada rekam medis,
catatan dan berkas tidak boleh dihilangkan atau dihapus dengan cara apapun.
Pembetulan catatan atas kesalahan dalam rekam medis hanya dapat dilakukan
dengan pencoretan dan kemudian dibubuhi paraf petugas yang bersangkutan.
Universitas Indonesia
pasien. Informasi ini tidak boleh disebar luaskan kepada pihak-pihak yang
tidak berwenang karena menyangkut informasi pribadi individu si pasien.
2. Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan.
Jenis informasi yang dimaksud adalah perihal identitas (nama, alamat, dan
lain-lain) serta informasi yang tidak mengandung nilai medis.
Pemberian data-data yang ada pada rekam medis harus mengikuti prosedur
yang berlaku, hal ini bertujuan untuk mencegah penyebarluasan rekam medis
kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan tidak memiliki wewenang
untuk mendapatkan informasi yang terkandung didalam rekam medis tersebut.
Berdasarkan PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 pasal 10 ayat 2,
dokter ataupun pihak rumah sakit dapat memberikan informasi mengenai rekam
medis seseorang dengan alasan sebagai berikut:
a. Untuk kepentingan kesehatan pasien,
b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum atas perintah pengadilan,
c. Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri,
d. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-
undangan, dan,
e. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan dan audit medis,
sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien.
Yang dapat menjelaskan mengenai isi rekam medis tersebut adalah dokter
yang telah memberikan pengobatan kepada pasien atas seizin pasien (izin tertulis)
atau berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sedangkan pimpinan rumah
sakit atau sarana pelayanan kesehatan lainnya juga dapat menjelaskan isi rekam
medis secara tertulis ataupun lisan kepada yang meminta informasi tersebut tanpa
seizin pasien berdasarkan ketentuan yang berlaku ataupun dalam situasi tertentu
yang mengharuskannya.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
tetapi karena proses alih media ini membutuhkan biaya yang jumlahnya cukup
besar maka hal ini dilakukan berdasarkan keputusan dari pihak manajemen rumah
sakit masing-masing. Sebelum rekam medis dimusnahkan, M. Jusuf Hanafiah dan
Amri Amir (1999: 65) mengatakan bahwa rekam medis tersebut harus terlebih
dahulu:
1. Diambil informasi-informasi utama.
2. Menyimpan berkas anak-anak hingga batas usia tertentu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Menyimpan berkas rekam medis dengan kelainan jiwa sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Ross Harvey (1992: 53) membagi dua jenis survey ini, yang terdiri dari:
1. Survey lingkungan
Survey ini menjelaskan mengenai segala aspek mengenai lingkungan
secara fisik, baik itu berupa kondisi lingkungan dan gedungnya, sebagai
dasar pertimbangan demi melindungi koleksi karena kondisi lingkungan
turut memberikan sejumlah efek samping untuk kelangsugan hidup
koleksi. Tujuannya adalah mengevaluasi kecocokan antara bangunan
dengan tempat penyimpanan koleksi. Untuk mengetahuinya maka
dibuatlah sejumlah pertanyaan:
a. Karakteristik bentuk bangunan,
b. Lingkungan disekitar bangunan,
c. Keamanan bangunan, dan,
d. Ruangan kerja dan stackroom.
2. Survey kondisi
Survey kondisi memberikan informasi mengenai kondisi fisik koleksi
sehingga dapat dilakukannya tindakan pencegahan (preservasi) sesuai
dengan kondisi yang ada dilingkungan dengan tepat. Tujuan dari survey ini
adalah mengevaluasi segala bentuk kerusakan-kerusakan yang ada pada
suatu koleksi dan mengetahui penyebab kerusakan tersebut. Untuk
mengetahuinya maka pertanyaannya dibagi menjadi:
a. Preliminary information
b. Bentuk asli dan kondisi perlindungan buku (asli),
c. Bentuk dan kondisi isi suatu koleksi.
Universitas Indonesia
3.3. Informan
Peneliti memilih 7 (tujuh) orang informan untuk menjadi sumber
informasi pada penelitian ini. Nama dari ketujuh orang tersebut akan disamarkan
dan menggunakan nama samaran. Hal ini disebabkan adanya permintaan dari
pihak informan untuk menyamarkan identitas mereka. Berikut adalah profil
ketujuh informan tersebut.
No. Nama Informan Jabatan Jenis Kelamin
1 Izzie Kepala URM Perempuan
2 Bella Staff URM Perempuan
3 Christina Staff URM Perempuan
4 Emmy Staff MIK Perempuan
5 Ryan Staff URM Laki-laki
6 Alex Staff URM Laki-laki
7 Peter Staff URM Laki-laki
Tabel 3.1. Profil Informan
27
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
30
Universitas Indonesia
Negara dan Kantor Pemda DKI Jakarta. Batas-batas wilayah administrasi RSUD
Tarakan adalah:
Batas Utara : Jln. Kyai Caringin, halte busway RS. Tarakan.
Batas Selatan : Jln. Lematang, Jln. Siantar, serta komplek ruko dan
perkantoran.
Batas Timur : Kali Cideng, Jln. Cideng Barat, Jln. Cideng Timur,
komplek ruko dan perkantoran
Batas Barat : Jln. Musi, Jln. Biak, dan komplek perumahan.
Gambar 4.1. Peta lingkungan daerah sekitar RSUD Tarakan Jakarta – Google Maps.
Universitas Indonesia
penyimpanan rekam medis rawat inap dan rawat jalan yang masih aktif,
sedangkan ruang logistik adalah tempat penyimpanan rekam medis rawat inap
aktif dan inaktif.
Gambar 4.2. Floor plan unit rekam medis RSUD Tarakan Jakarta
Universitas Indonesia
Alex:
“Sebenernya map tuh fungsinya buat mempermudah di kasir aja, jadi
kasir nanti kan tau tuh cara bayaran pasiennya kaya gimana, soalnya uda
keliatan dari warna mapnya.“
Ryan:
“Yang ini bayi yang baru lahir nih, beda dia. Kalo yang kuning gini
sebetulnya buat membedakan. Dia kan buat pemerintah ya, kaya SKTM,
ada GAKIN, kaya gitu, jadi buat dibedain. Kalo yang ijo gitu umum.“
Universitas Indonesia
Izzie:
“Kita disini tuh kurang orang, jumlah orang yang ada ga sebanding sama
jumlah tugas yang kita pegang.“
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
terakhir yang berada ditengah merupakan nomor tersier, yang menyatakan nomor
urut rekam medis.
01004020 → 0100 – 40 – 20
20: Nomor Primer (menyatakan lokasi penyimpanan)
0100: Nomor Sekunder (menyatakan lokasi sub-penyimpanan)
40: Nomor Tersier (menyatakan nomor urut rekam medis/rekod)
Christina:
“Kalo ketentuan warna ini Kalo ketentuan warna ini ada sih diteorinya.
Warna 9 apa. Bukan dari UU sih yang nentuin, kalo dari UU sih ga sampe
warnanya tapi dari juknis (petunjuk teknis).”
“Kalo pake warna gini sih enak, jadi kalo ada yang nyelip kan warnanya
beda sendiri nih jadi bisa dikembaliin ke warna yang sebenernya.”
Alex:
“Warna-warna ini diambil dari dua angka yang ini. Kalo kotak kecil ini
itu buat tahun. Tiap tahun warnanya beda-beda.“
Tiga warna tersebut terdiri dari representasi klasifikasi terminal digit filing
dan kode tahun. Kode untuk setiap tahunnya berubah-ubah. Keputusan
penggunaan warna ini ditentukan oleh bagian MIK.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Christina:
“Di buku ekspedisi ini, nih bukunya kaya gini. Ini kan dia pinjem keluar
nih, nanti kan pas daftar diatas langsung tuh print disini dianter keatas,
trus dianterin keatas, nah dibuku ini dicatet nih tanggal keluar masuknya
status, jadi ada buktinyalah kalo statusnya uda keluar dari sini.“
Izzie:
“Rekam medis yang keluar masuk nanti dicatet disini, ini juga
dikelompokin pertanggal sama per-unit, jadi nanti bisa dibikin
statistiknya.“
Setelah seluruh rekam medis yang telah keluar tersebut kembali masuk ke
URM diperiksa di laporan rekam medis yang keluar tadi. Apabila ditemukan
Universitas Indonesia
adanya rekam medis yang belum kembali, maka pihak URM menelpon bagian
yang meminta rekam medis tersebut dan menanyakan mengapa rekam medis
tersebut belum dikembalikan. Untuk beberapa hal, rekam medis tersebut belum
dikembalikan ke URM karena dokter yang menangani pasien masih
membutuhkan rekam medis tersebut sehingga rekam medis tersebut dikembalikan
ke-esokan harinya, atau karena rekam medis tersebut berpindah ke poliklinik lain
tanpa sepengetahuan URM.
Ryan:
“Kalo nanti ga balik kan ada tim penelusurannya, ditelusur tuh kemana
kok ga pulang. Ya pokoknya dicari terus kemana sampe dapet. Apa
dirawat atau dibawa sama dokter, harus ada jawaban yang jelas gitu, ada
penanggung jawabnya siapa yang belom balik gitu. Dikejar terus sampe
dapet.”
Izzie:
“Peraturan kita disini, pokoknya 2x24 jam rekam medis harus balik lagi
kesini.”
Tindakan yang telah dilakukan oleh URM RSUD Tarakan telah sesuai
dengan yang dikatakan oleh Read-Smith, yaitu terkait mengenai keseluruhan
sistem temu kembali rekam medis, dimulai dari permintaan rekam medis
(requisition), pencatatan rekam medis yang keluar (charge out) dengan
menggunakan alat pengontrol/pencatat yang berupa buku ekspedisi (OUT
Indicator), dan melacak rekam medis yang belum kembali ketempat penyimpanan
(follow up).
Sistem pengiriman rekam medis menggunakan dua cara, yaitu cara
manual, diantar sendiri menuju poliklinik atau unit yang membutuhkan, dan
menggunakan carrier atau pneumatic tube, yaitu sebuah alat yang terdiri dari
tabung-tabung dan mesin pengirim. Rekam medis yang akan dikirim dimasukkan
kedalam tabung kosong, kemudian tabung tersebut ditaruh pada mesin pengirim,
setelah itu masukkan kode tujuan atau unit penerima tabung tersebut, dan tabung
tersebut akan melakukan pengiriman. Proses pengiriman tabung ini, dari URM
menuju unit lainnya memakan waktu sekitar 2 – 10 menit. Semakin jauh lantai
yang dituju, semakin lama waktu yang dibutuhkan. Selain itu, jalur carrier ini
hanya tersedia satu jalur untuk seluruh rumah sakit, sehingga apabila terdapat dua
Universitas Indonesia
unit atau lebih yang ingin melakukan pengiriman rekam medis melalui carrier,
harus menunggu terlebih dahulu.
Alex:
“Enak sih ada tabung kaya gini, kalo mau nganter ke lantai atas jadi
gausah cape jalan lagi, cuman kan jalurnya cuman satu, jadi kalo mau
make ya gantian.“
Bella:
“Semakin lantai yang dituju makin keatas makin lama waktu buat
ngirimnya, sekitar 10 menitan gitu, itu juga kalo salurannya ga rebutan.”
Ryan:
“Kalo lagi ga penuh sih, yah biasanya sih sekitar 2-10 menit juga uda
nyampe.”
Alex:
“Sebenernya make tabung gini sih belom maksimal ya, soalnya ntar map
yang isinya tebel kan gabisa masuk, kalo dipaksain malah jadi ngerusak
kertas kan?“
Bella:
“Kalo yang dikirim banyak, nganterinnya manual aja, dikirim sendiri ke
poli masing-masing daripada kelamaan ngirimnya, ntar kalo lama yang
diatas marah-marah kesini”
Universitas Indonesia
Izzie:
“Sebenernya sih sistem keamanan yang kita punya sekarang belom
memadai ya, karena masih banyak juga orang-orang disini yang belum
memikirkan nilai guna rekam medis itu sendiri.“
Alex:
“Kayanya keamanan disini uda cukup lah ya, soalnya lokasi kita kan
sekaranng ada dibasement ya, jadi gada yang bisa masuk selain rekam
medis aja. Lagian disini kan juga uda ada CCTV jadi amanlah.“
Christina:
“Sebenernys sih kurang ya tapi karena ini pemerintah sih jadinya ya
begini ajalah.“
Menurut Forde (2007: 69) sistem keamanan merupakan suatu hal yang
penting dalam penyimpanan dan harus dilakukan dengan serius. Hal ini untuk
menghindarkan dokumen dari kehilangan bukti otentiknya. Tapi perlindungan
dengan hanya memasang alat-alat pengaman saja belumlah cukup. Suatu prosedur
keamanan yang baik dengan perlindungan semaksimal mungkin harus dimiliki.
Universitas Indonesia
Izzie:
“Selain orang MR tidak boleh ada yang masuk, ada di SOP-nya.“
Ryan:
“Bener-bener ga boleh, kan rahasia.“
Kondisi Lingkungan
Menjaga kondisi lingkungan merupakan hal yang krusial demi
keberlangsungan masa hidup benda yang disimpan. Apabila kondisi lingkungan
tidak memadai, maka akan mempercepat kerusakan yang timbul pada koleksi.
Tujuan dari pengontrolan lingkungan ini adalah untuk koleksi berada dalam
kondisi yang sehat.
Suhu yang ada diruangan ini bisa dibilang cukup dingin, namun para
pegawai URM tidak mengeluhkan dinginnya suhu ruangan. Suhu AC yang
dipasang biasanya berkisar sekitar 16-20°C, namun meskipun ruangan sudah
Universitas Indonesia
Christina:
“AC nya sih baru digedein kalo emang udah pada kedinginan aja, kalo
lagi pada kepanasan ya dikecilin, ya pokoknya sedinginnya aja deh.“
Hal dilapangan menyatakan bahwa suhu udara sudah sesuai dengan suhu
ruangan ideal yang sesuai untuk kertas berkisar antara 16-18°C dengan
kelembapan sekitar 45-60% (Forde, 2007: 84).
Ancaman yang dapat merusak rekod juga dapat berasal dari makluk hidup
kecil seperti binatang pengerat, serangga, hama, dan lainnya. Mereka dapat
berkembang biak ditempat-tempat yang hangat, gelap, lembab, dan kotor. Di
lapangan, memang ditemukan banyak sekali debu yang menempel, tapi peneliti
tidak menemukan adanya jejak serangga ataupun binatang lainnya, kecuali
nyamuk. Hal ini mungkin saja disebabkan oleh dinginnya suhu ruangan yang
tidak disukai oleh serangga dan binatang pengerat lainnya.
Ryan:
“Disini sih jarang ya nemu yang begituan, kalo sekalinya ada nanti
langsung panggil bagian sanitasi buat dibersihin.“
Christina:
“Kalo fumigasi sih kayanya belom pernah ya, paling fogging buat nyamuk
aja sih, soalnya nyamuknya banyak disini.“
Izzie:
“Sebenernya sih ada kebijakan tertulisnya, cuman balik lagi ke
personalnya. Jadinya sekarang berdasarkan permintaan aja.”
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Apabila pasien selalu melakukan follow up medical-nya secara rutin maka rekam
medisnya akan tetap berstatus aktif.
Tindakan yang dilakukan URM RSUD Tarakan dalam menyimpan rekam
medis telah sesuai dengan PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 yang
menjelaskan bahwa untuk rekam medis pasien rawat inap disimpan sekurang-
kurangnnya 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau
dipulangkan, setelah melewati batas waktu, maka rekam medis dapat
dimusnahkan kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medis (informed
consent).
Ryan:
“Ntar kita menyaksikan peleburannya, bener gak tuh dileburnya, ntar kan
ancur jadi bubur. Iya itu yang 5-6 tahun ga kontrol lagi, tapi kan yang
penting-pentingnya diambil dulu siapa tau ntar dibutuhin.”
Alex:
“Kita musnahin rekam medisnya pertahun.”
Universitas Indonesia
Alex:
“Informasi yang pentingnya disimpen dikardus trus dijaga supaya jangan
sampe kena air.“
Beberapa tahun yang lalu, pihak URM RSUD Tarakan memiliki sendiri
alat yang dipergunakan untuk menghancurkan rekam medis, yang bernama
Incinerator. Lokasi alat ini berada di bagian belakang gedung DP I, tidak terlalu
jauh dari lokasi UGD. Karena banyaknya jumlah rekam medis yang harus
dimusnahkan, alat ini menjadi rusak dan pada akhirnya pihak URM tidak
menggunakan alat ini lagi untuk memusnahkan rekam medis. Alat ini sekarang
dipergunakan untuk membakar atau menghancurkan peralatan medis seperti jarum
suntik, masker, dan lain-lainnya.
Berdasarkan paparan informan, dapat dipastikan seluruh pegawai
mengetahui proses penyusutan dan pemusnahan rekam medis. URM RSUD
Tarakan juga memiliki jadwal retensi yang tertulis. Untuk melakukan prosedur
pemusnahan tersebut, terdapat sekelompok tim yang telah dibentuk oleh direktur,
kemudian tim ini bekerja sama dengan pihak ketiga dalam menyelenggarakannya,
mengingat banyaknya jumlah rekam medis yang harus dimusnahkan. Penggunaan
pihak ketiga ini dapat kita temukan pada ISO 15489-2 (2001: 21) yang
menjelaskan bahwa penghancuran bentuk fisik rekod dapat dilakukan oleh pihak
ketiga yang dipekerjakan untuk melakukan tugas tersebut.
Universitas Indonesia
Forde (2007: 116) menjelaskan bahwa pada tahap praktik, pengkajian resiko ini
terdiri dari 3 hal, yaitu: pengidentifikasian resiko, menentukan level signifikansi,
dan memastikan bahwa hal yang kecil tersebut belum menjadi suatu masalah yang
besar.
Harvey (1992: 53) menjelaskan bahwa untuk dapat mengetahui masalah
apa saja yang muncul dari lingkungan sekitar organisasi dapat dilakukan survey
lingkungan. Survey lingkungan ini dapat menjelaskan dengan lebih detail kondisi
lingkungan secara fisik terhadap tempat penyimpanan rekod. Harvey membagi
survey ini menjadi 4 tahapan, yaitu: bangunan, lingkungan disekitar bangunan,
keamanan bangunan, dan area kerja.
1. Bangunan
ISO 15489-2 (2001: 18) menyatakan bahwa untuk dapat menyimpan dan
melindungi rekod, maka lokasi haruslah mudah untuk diakses dan tidak berada di
daerah yang memiliki potensi bencana eksternal. Struktur bangunan itu sendiri
juga harus sesuai dan memiliki tingkat suhu dan kelembapan yang stabil, memiliki
perlindungan dari api dan air, serta kontaminasi (seperti radioaktif, racun, dan
lumut), peralatan keselataman, melakukan pengontrolan akses terhadap area
penyimpanan, sistem deteksi bagi orang-orang yang tidak memiliki kewenangan
untuk memasuki area, dan perlindungan yang sesuai untuk melindungi dari
serangan serangga atau hama.
Secara keseluruhan, bangunan RSUD Tarakan ini telah mengalami
renovasi dan perluasan bangunan sekitar tahun 2003 sampai dengan tahun 2006
lalu. Akibat dari renovasi gedung, URM yang semula berlokasi di lantai 1 kini
harus menempati ruangan di basement.
Perlu diketahui bahwa disebelah kanan dan dibelakang rumah sakit ini
terdapat Kali Cideng. Meskipun Kali ini belum pernah mengalami kebanjiran dan
memiliki tanggul yang baik namun tetap saja aliran sungai ini merupakan salah
satu ancaman bagi rumah sakit. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, URM
ini berada di basement rumah sakit dan letaknya berada di bagian belakang.
Karena ukuran rumah sakit yang tidak terlalu besar, maka akses menuju URM ini
cukup mudah. Sebagai tempat penyimpanan rekam medis ukuran ruang URM ini
Universitas Indonesia
bisa dikatakan tidak begitu besar, hanya ada satu ruangan yang memiliki ukuran
yang cukup besar, yaitu ruangan logistik yang memang digunakan untuk
menyimpan rekam medis aktif dan inaktif sekaligus.
Ryan:
“Kalo dibasement kuat, kalo gempa juga ga bakal ambruk. Apalagi ini
dibawah, udah basement, basement lagi.“
Christina:
“Karena ini basement ya, seharusnya sih proteksinya lebih lagi.“
Izzie:
“Kalo gempa, kan udah dipasang anti gempa, pasak bumi itu, jadi
tahanlah ya.“
Universitas Indonesia
terlalu tinggi, maka akan timbul lumut. Berikut adalah tabel hubungan antara suhu
dan kelembapan relatif.
Temperatur Kelembapan Absolut (g/kg)
°C 20% RH 60% RH 100% RH
0 0.38 2.28 3.82
20 1.43 8.69 14.61
40 4.55 38.50 48.64
60 12.50 83.55 152.45
Tabel 4.1. Hubungan antara suhu dan kelembapan relatif – Harvey
Penting untuk diingat bahwa suhu perlu dijaga agar tetap rendah sebisa
mungkin dan secara perlahan menjaga perubahan suhu dan kelembapan relatif
yang sering mengalami perubahan. Untuk kelembapan relatif, apabila sudah
mencapai dibawah 30% akan sangat berbahaya karena koleksi akan menjadi
kering atau rapuh sehingga mudah untuk hancur, dan apabila sudah diatas 75%
maka akan muncul lumut. Tingkat kelembapan relatif yang ideal adalah sekitar
47% dengan suhu sekitar 20°C.
Morrow (1982: 66) menyatakan bahwa pendingin udara (AC) tidak dapat
mengontrol kelembapan secara spesifik. Kelembapan udara dapat dikontrol
dengan menggunakan AC apabila sudah memasuki bulan-bulan yang lebih panas.
Apabila selama musim dingin, tidak menggunakan alat pelembab udara, maka
kelembapan udara akan langsung menurun drastis.
Penggunaan AC di ruangan URM RSUD Tarakan selalu menyetel AC
pada suhu 16-20°C. Suhu yang ada diruangan ini bisa dibilang cukup dingin,
namun para pegawai URM tidak mengeluhkan dinginnya suhu ruangan. Meskipun
ruangan sudah diberikan pendingin udara, namun AC tersebut belum bisa
mengontrol kelembapan udara.
Christina:
“AC nya sih baru digedein kalo emang udah pada kedinginan aja, kalo
lagi pada kepanasan ya dikecilin, ya pokoknya sedinginnya aja deh.“
3. Keamanan Bangunan
Keamanan di ruang penyimpanan merupakan salah satu bagian yang perlu
diperhatikan. Hal ini diperlukan untuk mencegahnya berbagai macam serangan
Universitas Indonesia
dari luar, seperti pencurian, kehilanga, dan juga bencana. Sistem keamanan yang
baik akan berpengaruh pada perlindungan rekod yang baik pula. Namun perlu
diingat, bahwa penggunaan keamanan perlu disesuaikan dengan kepentingan dan
kegiatan bisnis organisasi yang menyelenggarakan. Dalam melakukan keamanan
dan penyelamatan pada saat bencana, tentu saja keamanan para pegawai perlu
diutamakan.
Untuk mengantisipasi dari serangan api, pintu tahan api (fire doors) perlu
dipasang dan dirawat sebaik mungkin, sehingga nanti pada saat terjadi bahaya
kebakaran, pintu ini dapat melindungi rekod dengan baik dan mencegah supaya
kobaran api tidak sampai masuk kedalam ruang penyimpanan rekod. Perlu
diperhatikan juga untuk menjauhkan segala peralatan dan benda-benda yang dapat
mudah terbakar.
URM RSUD Tarakan memiliki 3 pintu tahan api yang sekaligus berfungsi
sebagai pintu keluar darurat. Menurut pengakuan pegawai, pintu tersebut masih
berfungsi dengan baik.
Peter:
“Pintu ini masih bagus. Masih bisa dipake. Iya dong, pintunya tahan api,
kalo ga ntar gimana kalo mau kabur?“
Ryan:
“Pintunya yang ini kan dipake kalo ada bahaya aja, kebakaran gitu
misalnya, buat darurat kalo ada apa-apa, buat nyelametin diri gitu.
Pintunya masih bisa dipake, cuman emang buat darurat aja, bukan buat
yang sehari-hari. Kan pintu ini nyambungnya ke lorong depan.“
Selain pintu api, tersedia juga alat pemadam kebakaran (fire extinguisher).
Jumlah alat pemadam kebakaran ini berjumlah dua buah yang tersedia diruang
logistik dan filing, meskipun ukuran alat ini berbeda satu sama lain. Alat
pemadam kebakaran ini diganti setiap setahun sekali oleh bagian IPRS.
Peter:
“Ini alatnya diganti setaun sekali sama orang IPRS.”
“Ini alat pemadam masih bagus kok. IPRS ntar yang ngecek beginian.“
Ryan:
“Ini semua yang diatas ini masih bisa dipake, masih bagus ini semua.“
Izzie:
“Saya kurang tahu ya berapa cc air yang keluar dari ini.”
Universitas Indonesia
Perawatan peralatan seperti ini merupakan salah satu hal yang vital apabila
sewaktu-waktu bencana terjadi, peralatan ini dapat bekerja dengan baik. Peralatan
yang telah dimiliki URM RSUD Tarakan ini telah sesuai dengan penjelasan Forde
mengenai peralatan standar yang sebaiknya dimiliki, seperti smoke detector, water
sprinkle (complex air system), alarm kebakaran, alat pendeteksi panas linear, dan
sistem peringatan udara awal. Meskipun URM ini belum memiliki alat canggih
seperti pendeteksi panas dan sistem peringatan dini, namun usaha yang mereka
miliki untuk menjaga rekam medis mereka sudah cukup baik.
Selain bahaya yang datang dari api, air juga bisa menjadi masalah yang
serius. Harvey (1992: 80) menyatakan bahwa bahaya yang datang dari air dapat
bersifat menghancurkan dan sebisa mungkin untuk menghindarinya. Bahaya yang
datang dari air ini dapat berupa banjir, tornado, air yang digunakan pemadam
kebakaran, gempa, kebocoran pipa air, dan lainnya. Morrow (1982: 75)
menjelaskan bahwa ruang penyimpanan atau perpustakaan yang memiliki masalah
dengan air sebaiknya tidak menyimpan koleksi diruang basement, atau tidak
menaruh koleksi dibawah lemari.
Untuk mengantisipasi hal ini, bisa dipasang alat pendeteksi air dan alat ini
dapat disambungkan dengan sistem alarm utama. Alat ini bisa ditempatkan
ditempat-tempat yang berdekatan dengan sumber air. Bahaya dalam skala yang
besar dapat terjadi sewaktu-waktu, misalnya kebocoran pipa yang semula kecil
kemudian menjadi besar.
Pada langit-langit pintu masuk menuju URM, terdapat kumpulan jamur
yang sudah menghitam akibat bocornya pipa air, tetesan air yang mengalir ini
kemudian ditampung dengan menggunakan ember yang diletakkan didepan pintu
masuk URM. Terkait mengenai kebocoran ini, para pegawai tampaknya tidak
terlalu mengkhawatirkan masalah ini karena menurut mereka, kebocoran yang
terjadi ini masih dalam skala yang kecil dan terjadi berulang kali.
Alex:
“Itu soalnya sering bocor, nanti kalo abis dibetulin suka bocor lagi,
jadinya uda ga meratiin lagi.“
Christina:
“Karena bocor yang didepan itu belom besar jadinya ya gapapa.“
Universitas Indonesia
Kebocoran air juga pernah terjadi didalam salah satu ruangan kantor
pegawai. Kebocoran air ini berasal dari pendingin udara. Letak pendingin udara
ini berada diatas komputer kantor. Namun, tidak seperti kebocoran yang terjadi
didepan pintu masuk, kebocoran pendingin udara ini segera diatasi secepat
mungkin.
Dari paparan para informan dapat disimpulkan bahwa mereka tidak terlalu
khawatir dengan kebocoran pipa yang terjadi didepan ruangan mereka. Mereka
menganggap bahwa itu adalah kebocoran biasa dan tidak berpotensi untuk
menimbulkan bencana. Meskipun ada kekhwatiran, tapi rasa khawatir itu tidaklah
terlalu besar. Mereka percaya dan berdoa bahwa kebocoran tersebut tidak akan
mengakibatkan hal-hal yang berujung pada bencana besar. Pernyataan informan
ini sesuai dengan Morrow (1982: 75) menjelaskan bahwa gedung yang dipelihara
dengan baik dapat mencegah berbagai situasi dan hal-hal yang dapat berujung
pada terjadinya bencana, namun hanya nasib baiklah yang dapat melindungi
perpustakaan dari bencana besar. Tapi memang sebaiknya disetiap perpustakaan
menyiapkan tindakan cepat untuk segera menyelamatkan koleksi dari bahaya
minor ataupun major.
Universitas Indonesia
mekanis. Ruang penyimpanan juga perlu dijauhi dari berbagai macam peralatan
dan benda lainnya yang dapat mengancam keselamatan rekod itu sendiri. Seluruh
peralatan dan perlengkapan yang ada didalam ruang penyimpanan sebaiknya
menggunakan alat-alat yang sesuai dengan tugasnya (tepat guna) sekaligus tidak
menimbulkan bahaya.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, URM RSUD Tarakan terdiri
dari empat ruangan, dua diantaranya merupakan ruang penyimpanan rekam, yaitu
ruang filing dan ruang logistik. Ruang filing merupakan tempat penyimpanan
rekam medis aktif. Ruangan ini berukuran sekitar 10x7m. Rekam medis
diletakkan di rak besi dan diatas rak-rak besi ini terdapat berbagai macam pipa
yang beraneka macam warnanya dan alat lainnya yang terpasang menggantung
begitu saja, seperti:
1. Pipa air bersih (warna biru) 6. Pipa vacuum
2. Pipa air limbah (air kotor) (warna putih) 7. Smoke detector
3. Kabel listrik 8. Speaker
4. Pipa water sprinkle (warna merah) 9. Kabel listrik
5. Pipa AC sentral (warna hitam) 10. Lampu
Universitas Indonesia
Ruangan ini berada satu lantai dibawah ruangan kerja URM. Pada ruangan ini
juga ditemukan banyak pipa-pipa berwarna yang menggantung, seperti:
1. Pipa air bersih (warna biru) 8. Selang AC
2. Pipa air limbah (air kotor) (warna putih) 9. Smoke detector
3. Pipa carrier 10. Speaker
4. Kabel listrik 11. Kamera CCTV
5. Pipa water sprinkle (warna merah) 12. Kabel listrik
6. Pipa AC sentral (warna hitam) 13. Lampu
7. Pipa vacuum
Universitas Indonesia
Emmy:
“Iya, kita kerja sama sama bagian IT buat bikin begituan (alih media).”
Izzie:
“Alat yang kita punya lagi rusak yang buat mikrofilm, jadinya dimasukin
ke CD aja dulu sama komputer.”
Unit rekam medis RSUD Tarakan ini memilih untuk menggunakan bentuk
mikrofilm dan digitalisasi sebagai format alih media karena menurut mereka,
bentuk digital dan mikrofilm ini dinilai lebih aman dan sesuai dengan ketentuan
yang telah dikeluarkan oleh PORMIKI.
Izzie:
“Kita milih bentuk ini karena lebih aman, berdasarkan pengalaman juga
sih, lagian itu kan juga uda ada ketentuannya dari PORMIKI.”
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah unit rekam medis RSUD Tarakan Jakarta berlokasi di
basement dimana ruangan ini sangat tertutup dan berada di bagian pojok
bangunan. Sebagian besar dari para pegawai mengkhawatirkan keamanan
bangunan rumah sakit apabila terjadi gempat ataupun bencana lain, sedangkan
sebagian lagi mengaku tidak mengkhawatirkan keamanan bangunan terhadap
bencana.
Lokasi ruangan yang berada di basement, dimana tidak adanya jendela
untuk sirkulasi ataupun sinar matahari, membuat para karyawan harus
menggunakan AC setiap harinya. Hal ini tentu saja membuat berkumpulnya debu
didalam ruangan, mengingat ruangan ini juga jarang melakukan pembersihan.
Sehingga, kesehatan para pegawai cukup mengkhawatirkan akibat debu yang
berkumpul didalam ruangan. Dampak kerusakan yang diakibatkan oleh debu itu
sendiri terhadap rekam medis adalah memungkinkan timbulnya biological agent,
hama/serangga, dan binatang pengerat. Mengingat lokasi dengan tempat yang
memiliki banyak debu disukai oleh para makhluk pengerat tersebut (karena tidak
adanya keseimbangan antara suhu dengan kelembaban relatif). Meskipun pihak
sanitasi telah melakukan penyemprotan pestisida/insektisida dan juga memasang
perangkap, belum tentu binatang-binatang tersebut dapat hilang begitu saja.
Keamanan ruangan sendiri bisa dikatakan sudah cukup memadai, URM
memiliki sejumlah kamera CCTV dan alarm yang terpasang dan aktif, namun
mereka masih menggunakan kunci biasa sebagai akses alat masuk menuju ruang
URM. Yang memiliki kunci cadangan menuju ruang URM tidak hanya pegawai
URM itu sendiri, namun juga beberapa pegawai lain (tertentu). Hal ini tentu saja
dapat membahayakan keamanan rekam medis itu sendiri.
Pada tempat penyimpanan rekam medis (ruang filing dan ruang logistik),
ditemukannya berbagai jenis pipa yang menggelantung begitu saja tanpa adanya
pengamanan atau penutup yang berada tepat diatas rak-rak penyimpanan rekam
58
Universitas Indonesia
medis. Hal ini tentu saja dapat membahayakan keselamatan rekam medis itu
sendiri maupun keselamatan para pegawainya, mengingat pipa-pipa tersebut
berisikan berbagai macam jenis cairan.
Ditemukan juga adanya kebocoran pipa air yang sering terjadi didepan
pintu ruang masuk URM. Bekas rembesan air itu sudah menimbulkan noda hitam
dan juga jamur pada langit-langit. Meskipun jumlah volume air yang keluar tidak
banyak (hanya tetesan air) namun hal ini cukup mengganggu karena adanya
ember yang terletak didepan pintu URM untuk menampung tetesan air itu dapat
mengganggu aktifitas para pegawai untuk keluar dan masuk ruangan.
Usaha pencegahan minimal yang dilakukan atau diupayakan oleh pihak
manajemen rumah sakit dan unit rekam medis itu sendiri tidak banyak yang bisa
dilakukan. Pencegahan minimal yang dilakukan oleh URM untuk melindungi
rekam medisnya dari pipa-pipa yang menggelantung tersebut hampir tidak ada,
mereka sudah mengajukan untuk dilakukannya pemasangan penutup atau langit-
langit untuk menutupi pipa-pipa itu dan baru-baru ini pihak manajemen rumah
sakit bersedia untuk memindahkan unit rekam medis itu ketempat yang lebih
besar dan lebih aman. Untuk kebocoran pipa air didepan ruangan itu sendiri, pihak
URM telah berulang kali melakukan perbaikan namun kebocoran tersebut
kembali terjadi, tidak diketahui dengan pasti penyebab kebocoran tersebut.
5.2. Saran
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan peneliti sebelumnya,
maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan kunci sebaiknya diganti dengan menggunakan kunci
elektronik dan memperketat akses masuk menuju URM.
2. Perlu ditambahkannya pintu keluar darurat untuk ruang logistik,
mengingat ruangan tersebut hanya memiliki satu pintu masuk. Hal ini
dapat berguna bagi para karyawan sebagai jalur evakuasi.
3. Perlu adanya suatu kebijakan penanggulangan bencana yang secara khusus
diaplikasikan pada unit rekam medis itu sendiri.
4. Perlu disediakannya tool box bagi para pegawai untuk melakukan inspeksi
disekitar ruangan rekam medis apabila ditemukan adanya suatu hal yang
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
http://www.mckinley.illinois.edu/Handouts/medical_records_faq.htm
Western New York Library Resources Council. (2003). Western New York
Disaster Preparedness and Recovery Manual for Libraries and Archives. 23
Februari 2012. http://www.wnylrc.org/documentView.asp?docid=35
Universitas Indonesia
Pendaftaran Pasien
Poliklinik IGD
Rawat Inap
MIK
64
Universitas Indonesia
Penerimaan Pasien
Kasir Penyimpanan
Pasien Lama
Rekam Medis
Pasien
Baru
RM kembali ke URM
Penyimpanan Status
Universitas Indonesia
Direktur
Komite RS SPI
Ko Sat Pel
Ko Sat Pel Ko Sat Pel As Men Asuhan
Kesekretariatan& Ka Ins Rajal Ka Ins Laborat
Kepegawaian Akuntansi Keperawatan
Legal
Ka Ins Khusus
Ka Ins Gizi SPK II
Yan Medis
Universitas Indonesia
LAMPIRAN 2
TRANSKRIP WAWANCARA
Universitas Indonesia
Tabung pemadam
kebakaran dapat
Ada tabung pemadam, 2
Apakah ada emergency supply kit? digunakan untuk
disini 2 dibawah
mencegah
bahaya/bencana.
Informan pernah
mengikuti pelatihan
Apakah anda pernah mendapatkan
Pernah, 2x penanggulangan
pelatihan penanggulangan bencana?
bencana sebanyak
2x.
Rekam medis
Apakah seluruh data yang ada disini memiliki cadangan
Ada sebagian dikomputer.
memiliki backup-nya? data yang berada di
komputer.
Universitas Indonesia
Informan
merasakan bahwa
keamanan yang ada
kurang memuaskan,
Bagaimana pendapat Anda mengenai Karena pemerintah, jadi namun mengingat
sistem keamanan yang ada? begini ajalah. bahwa instansi
adalah lembaga
pemerintah, maka
tidak banyak yang
bisa dilakukan.
Kebersihan yang
Bagaimana pendapat Anda mengenai
Kurang sih ada di URM dinilai
sistem kebersihan yang ada?
kurang memuaskan.
Lokasi yang berada
di basement, dan
juga penerangan
yang disediakan
Bagaimana pendapat Anda mengenai
Serem. tidak banyak dan
lokasi URM yang terletak di basement?
tidak memiliki
jendela, maka
membuat informan
merasa ketakutan.
Bangunan dianggap
Bagaimana pendapat Anda mengenai
Biasa aja mampu melindungi
ketahanan bangunan?
dari bencana.
Suhu yang berasal
dari AC membuat
suhu ruangan
menjadi dingin dan
tidak memiliki
Kalo suhu sih emang dingin masalah mengenai
disini, tp kalo kelembapan ga kelembapan.
Bagaimana pendapat Anda mengenai
ada masalah. Mangkanya kan Sedangkan ruangan
suhu, kelembapan, dan sirkulasi udara
make masker disini buat dipenuhi dengan
disini?
mencegah debu gitu, kan polutan debu,
disini debu semua ya. sehingga membuat
informan
menggunakan
masker untuk
melindungi
kesehatan.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Sistem kebersihan
Bagaimana pendapat Anda mengenai Terjaga, kan ada yang
yang ada terjaga
sistem kebersihan yang ada? ngebersihin.
kebersihannya.
Informan
Tidak mengkhawatirkan, kalo menganggap
Bagaimana pendapat Anda mengenai
banjir sih yang khawatir, yang bencana banjir 5
lokasi URM yang terletak di basement?
5 taunan itu loh. tahunan sebagai
salah satu ancaman.
Bangunan dapat
Bagaimana pendapat Anda mengenai
Aman melindungi seluruh
ketahanan bangunan?
isinya
Informan merasa
bahwa suhu ruangan
Kalo suhu sih ada AC, kan dapat diatur dengan
Bagaimana pendapat Anda mengenai
bisa diatur suhunya. Tapi menggunakan AC
suhu, kelembapan, dan sirkulasi udara
biasanya emang dingin begini. dan tidak memiliki
disini?
Kelembapan sih biasa aja. masalah dengan
kelembapan
ruangan.
Informan merasa
bahwa gempa
Apakah anda merasa adanya ancaman adalah salah satu
Takut gempa aja sih.
bahaya disini? jenis ancaman yang
dapat mengancam
URM.
Apabila terjadi
Apa yang anda lakukan (pencegahan bencana, maka
tindakan minimal) apabila terjadi Menyelamatkan diri. informana akan
bencana disini? menyelamatkan diri
terlebih dahulu
Tabung pemadam
kebakaran dan juga
Itu ada tabung pemadam, trus water sprinkle
Apakah ada emergency supply kit?
ada sprinkle juga. berguna sebagai
emergency supply
kit.
Universitas Indonesia
Pelatihan yang
pernah didapatkan
Apakah anda pernah mendapatkan Pernah, tapi kaya pelatihan
informan adalah
pelatihan penanggulangan bencana? pemadam gitu loh.
pelatihan
pemadaman api.
Seluruh rekam
Apakah seluruh data yang ada disini Komputerisasi, semua uda
medis memiliki
memiliki backup-nya? ada rekapannya.
rekapan data.
Universitas Indonesia
Sistem keamanan
disini belum memadai
Belum memadai, karena para karena para pegawai
Bagaimana pendapat Anda mengenai pegawai disini belum tidak memahami nilai
sistem keamanan yang ada? memikirikan nilai guna rekam guna rekam medis,
medis. sehingga proteksi
terhadap rekam medis
tidak maksimal.
Meskipun memiliki
CS untuk
CS gabisa diandalkan, paling membersihkan
Bagaimana pendapat Anda mengenai engga pegawai disini juga ruangan, namun
sistem kebersihan yang ada? harus bisalah jaga kebersihan setidaknya para
disini. pegawai juga harus
menjaga kebersihan
ruangan sendiri.
Universitas Indonesia
Ancaman yang
dirasakan berasal dari
Apakah anda merasa adanya ancaman Kalo dari luar sih kayanya ga
internal atau keadaan
bahaya disini? ada, tapi kalo dari dalem ada
didalam bangunan itu
sendiri.
Apabila terjadi
bencana, maka hal
Apa yang anda lakukan (pencegahan
yang akan dilakukan
tindakan minimal) apabila terjadi Kabur
adalah
bencana disini?
kabur/menyelamatkan
diri.
Emergency supply
kit berupa peralatan
Yah, yang seadanya ajalah yang sudah
Apakah ada emergency supply kit?
ini. disediakan pihak
menejemen rumah
sakit.
Informan belum
pernah mendapatkan
Apakah anda pernah mendapatkan
Belom pelatihan
pelatihan penanggulangan bencana?
penanggulangan
bencana.
Rekam medis
Apakah seluruh data yang ada disini memiliki cadangan
Iya, ada dikomputer
memiliki backup-nya? data yang berada
dikomputer.
Universitas Indonesia
LAMPIRAN 3
Usulan Program Penanggulangan Bencana
Pada Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta
A. Pendahuluan
Rekam medis merupakan salah satu jenis rekod yang berisikan data atau informasi
mengenai perihal diagnosis penyakit yang diderita oleh para pasien berikut cara pengobatan
dan obat-obatan yang diberikan oleh dokter atau dokter gigi demi menyehatkan pasien.
Rekam medis memiliki banyak manfaat,seperti bukti penting dalam proses hukum, referensi
kepentingan penelitian dan pendidikan, indicator untuk peningkatan pelayanan rumah sakit,
dan lainnya.
Mengingat banyaknya manfaat rekam medis yang sangat penting baik bagi pasien,
pihak menejemen rumah sakit, dan pihak lain yang memiliki kepentingan, perlu diadakannya
suatu program perlindungan bencana bagi rekam medis. Program perlindungan bencana ini
mampu melindungi rekam medis dari bencana, seperti kebakaran dan kebanjiran. Sehingga
apabila terjadi sebuah bencana di organisasi, rekam medis dapat terselamatkan atau paling
tidak dapat meminimalisirkan kerusakan yang terjadi.
Jenis bencana yang sering mengancam dan memiliki efek kerusakan yang besar
adalah bahaya yang berasal dari api dan air, maka cakupan dari program ini adalah
mempersiapkan dan merespon situasi yang berasal dari kedua elemen tersebut.
Program penanggulangan bencana ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan, yaitu tahap
pencegahan (preventive) dan kesiapan (preparedness), tanggapan (response), serta pemulihan
(recovery).
B. Tujuan
Tujuan utama dari program ini adalah menyediakan informasi dan juga langkah-
langkah pencegahan dan penanggulangan bencana untuk merespon bencana dengan cepat
guna meminimalisirkan dampak yang akan terjadi nantinya.
C. Jenis Bencana
Air (kebakaran) – Kode MERAH
Air (banjir atau water damage)
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Polres Metro
Polsek
I. Pencegahan (Preventive)
a) Ruang Lingkup
Pencegahan atau preventive merupakan tahap pertama dari program penanggulangan
bencana. Tahap ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan kehilangan atau
kerusakan yang terjadi pada saat terjadinya keadaan darurat atau bencana. Pada tahap
ini kita akan melakukaan pengecekan regular yang dilakukan pada ruang
penyimpanan dengan melakukan pembagian kerja secara bergilir, sehingga akan
meningkatkan kewaspadaan
b) Penanggung Jawab
Seluruh staf yang bertugas dan berada diruang penyimpanan rekam medis.
Universitas Indonesia
d) Worksheet
Worksheet Internal/External Inspection List
Inspeksi Bahaya
Tanggal Jenis Bahaya Yang Menginspeksi
Incident Report
Tanggal Kejadian :
Jenis Insiden :
Lokasi :
Pegawai yang terlibat :
Deskripsi kejadian :
Universitas Indonesia
Nama :
Tanggal :
Tanda tangan :
b) Penanggung Jawab
Seluruh pegawai.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
b) Penanggung Jawab
Komite Penanggulangan Bencana.
Universitas Indonesia