Anda di halaman 1dari 56

Saluran Napas Atas

dr. Reni Oktavina, M.Biomed


Departemen Anatomi
FKIK UKRIDA
2020
Saluran Napas Atas
Struktur saluran napas atas
terdiri atas:
1. Kavum nasi
2. Pharynx
3. Larynx
PHARYNX
Pharynx
 Merupakan separuh tabung musculofascialis
yang menghubungkan cavitas oris dan cavitas
nasi di dalam regio capitas menuju larynx dan
esophagus di dalam regio cervicalis.
 Letak: di posterior cavitas nasi dan oris,
memanjang ke inferior melewati larynx.
 Pharynx meluas dari basis cranii ke margo
inferior cartilago cricoidea di anterior dan
margo inferior vertebra C6 di posterior.
 Paling lebar (±5 cm) dan paling sempit (±1,5
cm) pada ujung inferiornya, berlanjut menjadi
oesophagus.
Pembagian pharynx
 Pharynx dibagi menjadi
3 regio:
1. Nasopharynx
:diposterior
hidung/cavum nasi
dan superior palatum
molle.
2. Oropharynx : di
posterior mulut
3. Laryngopharynx:
diposterior larynx
Nasopharynx
 Letak di superior palatum molle dan
merupakan ekstensi posterior cavitas
nasi.
 Fungsi : Respiratori.
 Hidung bermuara ke dalam nasopharynx
melalui dua choana (muara berpasangan
diantara cavitas nasi dan nasopharynx).
 Pada dinding posterior nasopharynx dan
selaput lendir paries superior terdapat
Tonsilla pharyngea (bila membesar
adenoid), yang terdiri atas jaringan
limfoid.
 Meluas ke inferior dari ujung medial tuba
pharyngotympanica adalah lipatan
Jaringan limfoid yang banyak dalam
pharynx membentuk cincin trachea yang
tidak lengkap disekitar pars superior
pharynx.
Jaringan limfoid di agregasi di regio
tertentu untuk membentuk massa yang
disebut Tonsil.
Kumpulan jaringan limfoid dalam
submukosa pharynx dekat ostium
pharyngea tuba pharyngotympanica
adalah tonsil tubaria.
Oropharynx
 Letak di superior,
oropharynx dibatasi oleh
palatum molle; basis
linguae di inferior; arcus
palatoglossus dan
palatopharyngeus di lateral.
 Oropharynx memanjang
dari palatum molle ke
margo superior epiglotis
 Fungsi : Pencernaan.
Oropharynx
 Tonsilla palatina adalah kumpulan
jaringan limfoid pada setiap sisi
oropharynx dengan interval diantara
arcus palatinus.
 Bantalan tonsil, yang menjadi
tempat tonsilla palatina berada,
terletak diantara arcus-arcus
tersebut.
 Bantalan tonsil terbentuk oleh
M.constrictor superior pharynges
dan selembar fascia
Laryngopharynx
 Letaknya di posterior larynx, membentang
dari batas superior epiglottis dan plica
pharyngoepiglottica ke margo inferior
cartilago cricoidea
 Laryngopharynx menyempit dan berlanjut
menjadi oesophagus.
 Di posterior dihubungkan dengan corpus
Vertebrae C4-C6
 Laryngopharynx berhubungan dengan
pintu masuk Larynx melalui aditus laryngis
pada dinding anteriornya.
 Pada caudolateral aditus laryngis terdapat
recessus piriformis. (muda mengalami
cedera, jika benda asing tersumbat).
 Recessus piriformis  depresi kecil
Dinding Cavitas pharyngis
 Musculi pharynx 2 kelompok
berdasarkan orientasi sabut-
sabut musculinya:
• Musculi constrictores
pharynges (lapisan sirkular
eksterna)
• Musculi longitudinalis.
 Pada sebagian besar
saluran, fascia muskularis
terdiri dari otot polos yang
susunannya berlawanan.
 Fungsi dari otot tersebut yaitu
mengangkat larynx dan
memendekkan pharynx
M. contrictor pharyngis
 Tiga musculi constrictor pharyngis :
1. M.constrictor pharyngis superior
2. M.constrictor pharyngis medius
3. M.constrictor pharyngis inferior
 M constrictor pharyngis saling tumpang
tindih susunannya membentuk dinding
menyerupai 3 pot bunga yang ditumpuk
satu sama lain.
 Fungsi utama : kontriksi dinding pharynx
selama menelan
M. contrictor pharyngis
 Memiliki lapisan
fascia:
1.Fascia
pharyngobasilaris
2.Fascia
buccopharyngealis
 Di inferior fascia
buccopharyngealis
menyatu dengan
fascia cervicalis
profunda.
M. contrictor pharyngis
 Ketika m. contrictor pharyngis
berkontraksi secara berurutan dari
atas ke bawah (saat menelan),
musculi tersebut menggerakkan bolus
makanan melalui pharynx dan menuju
esofagus.
 Semua m. constrictor pharyngis
dipersarafi oleh plexus pharyngeus
yang terbentuk oleh ramus
pharyngeus N.vagus dan
glossopharyngeus dan oleh cabang
symphaticus dari ganglion cervical
superius
Musculi longitudinalis
Tiga musculi longitudinalis dinding
cavitas pharyngis dengan nama sesuai
asalnya, yaitu:
1. m.stylopharyngeus dari proc.
styloideus ossis temporale.
2. m.salpingopharyngeus dari pars
cartilaginosa tuba
pharyngotympanica.
3. m.palatopharyngeus dari palatum
durum dan aponeurosis palatinum.
Fungsinya: Elevasi (memendekkan
dan melebarkan) pharynx dan larynx
selama mengunyah dan bicara
Proses Menelan
 Proses kompleks memindahkan makanan dari mulut melalui pharynx dan
oesophagus ke dalam lambung.
 Makanan padat dikunyah dan dicampur dengan saliva  membentuk bolus
lunak  lebih mudah ditelan.
 Penelanan terjadi dalam 3 tahap:
1. Volunter (bolus ditekan melawan palatum dan didorong dari mulut ke dalam
oropharynx(oleh otot lidah dan palatum molle)
2. Involunter dan cepat (palatum molle naik, menutup nasopharynx dari
oropharynx dan laryngopharynx). Di sini pharynx akan melebar dan
memendek untuk menerima bolus makanan, seiring dengan M.suprahyoideus
dan M. Pharyngeus longitudinal berkontraksi, mengangkat larynx.
3. Involunter (kontraksi sekuensial ketiga M.contrictor memaksa bolus makanan
ke inferior, ke dalam eosophagus).
Alat-Alat Pada M. contrictor pharyngis

 M.constrictor pharyngis superior


– medius
 M.constrictor pharyngis medius
– inferior
 M.constrictor pharyngis inferior -
esophagus
Vaskularisasi Pharynx
Asal arteri Cabang Daerah
perdarahan
A.Carotis A.Pharyngea Dinding lateral
externa ascendens dan belakang
pharynx
A.maxillaris A.sphenopalatina Bagian atas
depan pharynx
A.facialis A.Palatina Bagian tengah
ascendens depan pharynx
A.subclavia A.Thyroidea Bagian bawah
inferior pharynx
Drainase vena dan lymphatica
 vena pharyngealis membentuk
plexus yang bermuara di superior
pada plexus pterygoideus pada
fossa infratemporalis dan di
inferior menuju v.facialis dan
v.jugularis interna.
 Limfe
bermuara ke dalam nll. cervicales
profundi dan termasuk nll.
retropharyngealis (di antara
nasopharynx dan columna
vertebralis), nll.paratracheales,
nll.infrahyoidei
Persarafan pharynx
 Persarafan pharynx berasal
dari cabang :
• N.glossopharyngeus (N.IX)
• N.vagus (N.X)
• N.maxillaris (N.V/2)
 Persarafan ini terdiri atas :
• Sensorik
• Motorik
• sekretoris
LARYNX
Larynx
 Struktur pipa musculo ligamentosa
dengan suatu kerangka tulang rawan
yang melindungi sistem
respiratorium inferior.
 Sebuah katub/spinchter untuk
menutup systema respiratorium
inferior, dan juga merupakan sebuah
instrumen yang menghasilkan suara.
 Terletak dalam anterior setinggi
corpus vertebrae C3-C6.
 Larynx yang menghubungkan pars
inferior pharynx(oropharynx) dengan
trachea.
 Struktur Larynx terdiri dari :
• Tiga tulang rawan besar yang tidak berpasangan (thyroidea,cricoidea,
epiglottica)
• Tiga pasang tulang rawan yg lebih kecil (arytenoidea, corniculata, dan
cuneiformis)
• Sebuah membrana fibroelastica laryngis dan sejumlah musculi.
 Persarafan motorik dan sensorik larynx diperoleh dari N.X
Cartilago Thyroidea
 cartilago laryngis terbesar.
 Struktur tersebut dibentuk oleh
lamina dextra dan sinistra,
bergabung di anterior membentuk
prominentia laryngea (Adam`s
apple).
 Superior dari prominentia laryngea,
incisura thyroidea superior.
(berbentuk V)
 Tepi posterior tiap lamina cartilago
thyroidea memanjang, membentuk
cornu superius dan cornu inferius.
 Margo superior dan cornu superior
menempel pada os hyoideum
melalui membrana thyrohyoidea.
Cartilago Thyroidea
 Tepi inferiornya bergabung dengan
cartilago cricoidea melalui
lig.cricothyroidea
 Pars mediana membran tebal : lig.
Thryrohyoideum medianum.
 Parslateralis: lig. Thryrohyoideum
laterale.
 Cornu inferior berartikulasi dengan
permukaan lateral cartilago cricoidea
pada articulation cricothyroidea.
 Gerakan utama pada sendi-sendi
tersebut adalah rotasi dan meluncurnya
cartilago thyroidea yang menyebabkan
perubahan panjang plica vocalis.
Cartilago Cricoidea
 Cartilago paling inferior pada cartilago laryngis
dan sepenuhnya melingkari saluran napas.
 Bentuknya menyerupai cincin stempel/signet
ring dengan pitanya menghadap ke anterior.
 Pars posterior (stempel) cricoidea lamina.
 Pars anterior (pita) adalah arcus.
 Lebih kecil daripada cartilago thyroidea.
 Lebih tebal dan kuat
 Cartilago menempel pada margo inferior
cartilago thyroidea oleh lig.cricothyroideum
medianum dan pada cincin trachea I oleh
lig.cricotracheale.
Cartilago Cricoidea
 Cartilago cricoidea mempunyai 2 facies
articularis pada tiap sisi persendian dengan
cartilagines laryngis lainnya
• Facies articularis arytenoidea
• Facies articularis thyroidea.
 Facies articularis arytenoidea : permukaan
facies pada permukaan superolateral yang
miring pada lamina dan bersendi dengan basis
cartilago arytenoidea
 Facies articularis thyroidea : pada permukaan
lateral lamina di dekat basisnya dan untuk
persendiaan dengan permukaan medial cornu
inferior cartilago thyroidea
Cartilago arytenoidea
 Cartilago piramidal bersisi tiga,
berpasangan.
 Cartilago ini berartikulasi dengan pars
lateralis margo superior lamina cartilaginis
cricoidea.
 Setiap cartilago memiliki apex di superior,
proc.vocalis di anterior, dan proc muscularis
besar yang berproyeksi ke lateral dari
basisnya.
 apex : menahan cartilago corniculata dan
menempel pada plica aryepliglotica.
 Proc.vocalis memberi perlekatan posterior
untuk lig.vocale.
 Proc.muscularis sebagai pengungkit tempat
insersio M.cricoarytenoideus posterior dan
lateralis.
Cartilago corniculata dan Cartilago cuneiformis
 Kedua cartilago ini tampak sebagai
nodul kecil dalam pars posterior plica
aryepiglottica.
 cartilago corniculata menempel
pada apex cartilaginis arytenoideae.
Apexnya berada saling berhadapan
diposteromedial.
 cartilago cuneiforme  2 cartilago
kecil terletak di anterior dari
cartilago corniculata dan ditahan di
dalam bagian lig.fibroelastica
laryngis yang melekatkan cartilago
Cartilago Epiglottica
 Merupakan sebuah tulang rawan
berbentuk daun berada di
posterosuperior melekat pada
cartilago thyroidea.
 Perlekatan melalui ligamentum
thyroepiglotticum
 Tepi superior epiglotis berada
dibelakang pars paryngealis
lingua.
 Cartilago epiglottica terdiri dari
cartilago elastik yang memberikan
fleksibilitas pada epiglotis, suatu
Cartilago yang berbentuk hati
yang ditutupi selaput lendir.
 Fungsi :menutupi aditus laryngis
Ligamen Ekstrinsik dan Intrinsik Larynx
 Ligamen ekstrinsik larynx terdiri dari:
1. Ligamen thyrohyoidea
2. Ligamen hyoepliglotticum
3. Ligamen cricotracheale
 Ligamen intrinsik larynx terdiri dari:
Ligamen fibroelastica laryngis
1. Ligament cricotyroideum
2. Ligamen quadrangularis
Ligamen ekstrinsik
Lig. thyrohyoidea
 merupakan suatu ligamentum
fibroelasticum yg kuat.
 Celah pada bagian lateral lig.thyrohyoidea
pada tiap sisi untuk A.laryngea superior,
ramus internus N. Laryngeus superior dan
vasa lymphatica.
 Tepi posterior lig.thyrohyoidea menebal
untuk membentuk ligamentum
thyrohyoideum lateral.
 Lig. Ini juga menebal di anterior dalam
garis tengah untuk membentuk
ligamentum thyrohyoideum medianum.
Ligamentum hyoepiglotticum, ligamentum cricotracheale

 Ligamentum hyoepiglotticum
meluas dari garis tengah
epiglotis ke anterosuperior
menuju corpus tulang hyoideum.

 ligamentum cricotracheale
berjalan dari tepi bawah
cartilago cricoidea menuju tepi
atas cartilagines tracheales
pertama yang berdekatan.
Ligamentum intrinsik
Lig.fibroelastica laryngis
 Ligamen fibroelastica laryngis
menghubungkan cartilangines laryngis
bersama-sama dan melengkapi kerangka
arsitektur cavitas laryngis.
 Struktur tersebut terdiri 2 bagian yaitu
sebuah ligamentum cricothyroideum
dibawah dan Lig. quadrangularis di atas.
Ligament cricotyroideum
(Lig. cricovocalis, Lig. crycrothyroideum)
Ligamentum crycothyroideum melekat pada arcus
cartilaginis cricoideae dan meluas ke superior untuk
berakhir di tepi bebas atas di dalam ruangan yang
tertutup oleh cartilago thyroidea.
Pada tiap sisi, tepi bebas atas melpita suara sejati :
- di anterior menuju cartilago thyroidea, dan
- di posterior menuju proc vocalis cartilago
arytenoidea.
Tepi bebas di antara 2 titik tersebut menebal
membentuk ligamentum vocale, yang berada di bawah
plica vocalis (pita suara sejati) pada larynx.
Lig. Cricothyroideum jg menebal di anterior pada garis
tengah untuk membentuk lig. Cricothyroideum
medianum, yg terbentang jauh diantara arcus
cartilaginis cricoideae dan incisura thyroidea inferior
dan permukaan profundus yang berdekatan dari
cartilago thyroidea diatas perlekatan lig.vocale
Ligamen quadrangularis
 Ligamen quadrangularis pada tiap sisi
berjalan di antara margo lateralis
epiglotis dan facies anterolateralis
cartilago arytenoidea pada sisi yg sama.

 Tiap Lig.quadrangularis mempunyai tepi


bebas atas, di antara puncak epiglotis
dan cartilago corniculata, dan sebuah
tepi bebas bawah.
 Tepi bebas bawah menebal untuk
membentuk ligamentum vestibular di
bawah plica vestibularis (pita suara)
larynx.
Sendi-sendi laryngealis
Sendi-sendi crycothyroidea
 Sendi-sendi di antara cornu inferius cartilago
thyroidea dan cartilago cricoidea, dan di
antara cartilago cricoidea dan cartilago
arytenoidea adalah sendi synovialis.
 Tiap sendi di kelilingi oleh cartilaginis
cricoideae, di perkuat oleh ligamentum yg
terkait.
 Sendi crycothyroidea memungkinkan cartilago
thyroidea bergerak ke depan dan
menggerakkan cartilago cricoidea ke bawah.
Sendi-sendi laryngealis
Sendi cricoarytenoidea
 Sendi-sendi cricoarytenoidea di antara
facies articularis pada permukaan
superolateral cartilago cricoidea dan
basis cartilago arytenoidea membuat
cartilago arytenoidea bergeser menjauh
atau ke depan satu sama lain dan
berotasi sehingga proc vocalis memutar
baik ke arah depan atau menjauh dari
garis tengah.

 Pergerakan ini mengabduksi dan


mengadduksi ligamentum vocale.
Cavitas Laryngis
 Cavitas laryngis meluas
dari aditus laryngis.
 Melalui aditus, cavitas
laryngis berhubungan
dengan
laryngopharynx,
setinggi margo inferior
cartilago cricoidea.
 Disini cavitas laryngis
berlanjut dengan
cavitas trachea.
Cavitas Laryngis

Cavitas laryngis meliputi:


 Vestibulum laryngis
 Bagian tengah cavitas
laryngis:cavitas centralis
(jalan napas)
 Ventriculus laryngis.
 Sacculus laryngis
 Cavitas infraglottica
Cavitas Laryngis
 Berbentuk tabung dan dibatasi
oleh mucosa
 Bagian anterior  aditus
laryngis (laryngeal inlet)
membuka pada bagian anterior
pharynx tepat di bawah dan
posterior dari lingua
 Bagian inferior cavitas laryngis
berlanjut dengan lumen trachea
yang sepenuhnya dikelilingi
cartilago cricoid
Cavitas Laryngis
Batas cavitas laryngis:
1. Tepi anterior dibentuk
mucosa yang menutup tepi
superior epiglotis
2. Tepi lateral dibentuk oleh
lipatan mucosa (plica
aryepiglottica)
3. Tepi posterior pada garis
tengah dbentuk oleh
incisura interarytenoidea
Plica Vocalis
 Pita suara sejati : mengontrol
produksi suara.
 Apex dari setiap plica yang
berbentuk baji berproyeksi secara
medial ke dalam cavitas laryngis.
 Setiap plica vocalis terdiri dari :
 Lig. Vocale : terdiri dari jaringan
elastik yang menebal yang
merupakan ujung bebas medial
conus elasticus.
 Musculus vocalis: tersusun dari
serat otot yang sangat halus, tepat
di sebelah lateral dan berakhir pada
interval terhadap panjang lig.
Vocale.
Plica Vocalis
 Merupakan sumber suara (tonus) yang datang dari larynx.
 Plica ini menghasilkan vibrasi yang dapat didengar bila di pinggir bebasnya
aposisi selama fonasi, dan udara dipaksa dikeluarkan secara intermitten.
 Plica vocalis juga berperan sebagai sfingter inspirasi utama larynx ketika
tertutup kuat.
 Adduksi plica komplet membentuk sfingter efektif yang mencegah masuknya
udara.
Glottis
 Aparatus vocalis larynx yang menyusun plica vocalis dan proc.vocalis
bersama dengan rima glottidis apertura diantara plica-plica volcalis.
 Bentuk rima bervariasi, sesuai dengan posisi plica vocalisnya.
 Selama bernapas biasa rima berbentuk baji
 Selama inpirasi paksa, rima lebar dan berbentuk layang-layang.
 Rima glottidis seperti celah ketika plica vocalis hampir berdekatan
selama fonasi.
Rentang bawah nada suara pada laki-laki postpubertal disebabkan oleh
panjang plica vocalis yang lebih lebar.
Musculi larynx
Musculi laryngis dibagi menjadi :
1. Musculi ekstrinsik larynx
Menggerakkan larynx secara keseluruhan
2. Musculi intrinsik larynx
Menggerakkan bagian-bagian larynx, mengubah panjang
dan tegangan plica vocalis dan ukuran serta bentuk rima
glottidis.
Musculi intrinsik larynx
1.M.cricothyroideus
2.M.cricoarytenoideus
posterior
3.M.cricoarytenoideus lateral
4.M.arytenoideus tranversus
5.M.arytenoideus obliqus
6.M.aryepiglotticus
7.M.thyroarytenoideus
Fungsi musculi intrinsik larynx
 M. cricothyroideus: menegangkan lig. vocale
 M. thyroarytaenoideus: relaksasi lig. vocale
 M. cricoarytenoideus posterior: abduksi plica vocalis
 M. cricoarytenoideus lateralis: adduksi plica vocalis
 M. arytenoideus transversus & obliquus : adduksi plica
vocalis, menutup rima glottidis
Musculi Ekstrinsik larynx
1. M. sternothyroideus
2. M. thyreohyoideus
3. M. constrictor
pharyngis inferior
Vaskularisasi larynx
 A.laryngea superior dimulai
di dekat tepi atas cartilago
thyroidea, cabang dari
a.thyroidea superior dari
a.carotis externa

 A.laryngea inferior, cabang


dari a.thyroidea inferior dari
truncus thyrocervicalis
a.subclavia
Drainase vena Larynx
 Vena yang mengaliri larynx menyertai arteri
1. V. laryngea superior
2. V. laryngea inferior
Lymphatica larynx
Limfe mengaliri daerah di atas dan
di bawah plica vocalis
1. Lymphatici di atas plica
mengikuti a.laryngea superior
 nodi cervicales profundi
2. Lymphatici di bawah plica
bermuara ke dalam nodi
profundi atau dengan nodi
yang berkaitan dengan di
depan lig.cricothyroideum
Persarafan Larynx
 Persarafan berasal dari :
• Ramus internus & externus N.laryngeus
superior
• N.reccurens & saraf simpatis
 Persarafan sensorik & otonom berasal dari
seluruh ramus internus N.laryngeus superior.
 N.reccurens ke kranial dilanjutkan sebagai
n.laryngeus mempersarafi semua otot
intrinsik larynx kecuali m.cricothyroideus
(oleh R.externus N.laryngeus superior).
ANATOMI TERAPAN
 Laryngotomi : insisi pada sebelah caudal plica vocalis (untuk
menghilangkan obstruksi pada saluran napas sebelah atas)
 Tracheostomi : Dilakukan pada cincin trachea 3 – 4
 Laringoskopi : prosedur memeriksa bagian dalam larynx.
1. laringoskopi indirek : menggunakan cermin laryngeal, melihat plica
vestibularis & plica vocalis.
2. laringoskopi direk : menggunakan endoskopik tubular, laringoskop.
ANATOMI TERAPAN
 Manuver Valsava : usaha ekspirasi paksa melawan jalan napas yang
tertutup (batuk,bersin,mengejan), plica vocalis & plica vestibularis
adduksi secara luas, sehingga rima glottidis tertutup.
 Manuver Heimlich: mengeluarkan makanan dari larynx.
 Benda asing yg masuk ke dalam vestibulum laryngis menyebabkan
spasme otot larynx, plica vocalis tegang, rima glottidis tertutup,
terjadi obstruksi larynx  asfiksia.
 Cara : kompresi mendadak abdomendiafragma naik, menekan
paru, mengeluarkan udara dari trachea kedalam larynx.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai