Anda di halaman 1dari 8

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol. 6, No. 3, Juli 2003, hal. 63 - 70

Pengaruh Kecepatan Penguatan Lembar Penguat


Terhadap Densitas Radiograf
Darmini1, Ngurah Ayu2 dan Muhammad Nur3,4
1. Politeknik Kesehatan Semarang
2. Laboratorium Fisika Zat Padat, Jurusan Fisika Universitas Diponegoro
3. Laboratorium Fisika Atom dan Nuklir Jurusan Fisika Universitas Diponegoro
4. Pusat Studi Aplikasi Radiasi dan Rekayasa Bahan, Lembaga Penelitian UNDIP

Abstrak
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh kecepatan penguatan lembar penguat
terhadap densitas, pada pengambilan radiograf dalam menegakkan diagnosa. Pengaruh
kecepatan penguatan lembar penguat terhadap densitas diperoleh melalui pengukuran nilai
eksposi pada densitas yang hampir sama untuk jenis lembar penguat kecepatan tinggi, kecepatan
sedang dan kecepatan rendah dengan obyek stepwedge. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa
lembar penguat jenis kecepatan sedang memerlukan 2 kali lebih besar nilai eksposi dari lembar
penguat kecepatan tinggi, sedangkan lembar penguat kecepatan rendah memerlukan 1,5 kali lebih
besar nilai eksposi dari lembar penguat kecepatan sedang

Kata kunci : faktor eksposi (V.i.t), densitas, eksposi (dosis radiasi).

Abstract
A research about influence of speed of the intensifying screen to density on a radiograph
in diagnose has been done. The influence speed of the intensifying screen to density has been
curried out by measuring the exposure values at the same densities for intensifying screen high
speed, medium speed and low speed with step wedge as object. The result of this research
indicated that the intensifying screen medium speed is needed 2 times greater exposure value than
intensifying screen high speed, while intensifying screen low speed is needed 1,5 times greater
exposure value than intensifying screen medium.

Keyword : Exposure factor (V.i.t), density, radiation dose.

PENDAHULUAN menjadi cahaya tampak


Efek luminisensi dapat muncul (Bushong,1988).
pada suatu garam logam tertentu. Kecepatan lembar penguat
Luminisensi adalah suatu peristiwa terbagi kedalam tiga tingkatan yaitu
terpancarnya cahaya dari sebuah bahan kecepatan rendah, kecepatan sedang,
yang sebelumnya terkena radiasi. Efek dan kecepatan tinggi (Chesney,1980).
luminisensi dapat dimanfaatkan dalam Pada kecepatan rendah jumlah
bidang radiologi yaitu untuk menambah penyinaran yang dibutuhkan banyak
respon fotografik pada film. Dalam hal tetapi menghasilkan detil yang tinggi,
ini bahan fluoresensi digunakan oleh pada kecepatan sedang diperoleh
lembar penguat yang ditempatkan perbandingan yang baik antara
secara kontak film dalam suatu wadah kecepatan dan ketajaman. Pada
yang disebut kaset. Lembar penguat ini kecepatan tinggi jumlah penyinaran
berfungsi untuk mengubah berkas sinar- yang diperlukan sedikit tetapi detil yang
X menjadi cahaya tampak dan akan dihasilkan kurang, namun dapat
berinteraksi dengan film membentuk digunakan dalam pemeriksaan radiografi
bayangan laten. dengan resiko ketidaktajaman akibat
Kecepatan lembar penguat gerakan tinggi (Chesney,1980). Oleh
adalah kemampuan lembar penguat karena itu pengaruh kecepatan
dalam mengubah energi sinar-X penguatan lembar penguat untuk ketiga

63
Darmini, Ngurah Ayu, Muhammad Nur Pengaruh Kecepatan…

jenis yaitu kecepatan rendah, kecepatan yang kosong dan siap untuk proses
sedang dan kecepatan tinggi terhadap berikutnya (Meredith dan massey
densitas amat penting untuk diteliti. ,1977). Dengan waktu hidup elektron
Adapun dalam penelitian ini dibatasi pada jebakan yang relatif jauh lebih
pada jenis kecepatan lembar penguat lama dibanding waktu hidup elektron
pada radiodiagnostik yang berbeda
terhadap densitas. Densitas yang
pada pita konduksi, maka apabila
hampir sama pada lembar penguat jenis bahan fluorescent terkena radiasi
kecepatan rendah, sedang dan tinggi akan terjadi perpendaran yang tidak
Tujuan dalam penelitian ini langsung berhenti bila radiasi
adalah untuk mencari densitas yang dihentikan.
hampir sama guna memperoleh nilai VC
eksposi yang diperlukan pada lembar
penguat kecepatan tinggi, kecepatan 2
sedang dan kecepatan rendah. Dari sini Sinar-X
1 ET
dapat diperoleh nilai eksposi yang 3
diperlukan untuk jenis lembar penguat
kecepatan tinggi, kecepatan sedang dan Cahaya
VB Tampak
kecepatan rendah. Secara umum
penelitian ini bermanfaat untuk
meningkatkan mutu pelayanan Gambar 2.3 Proses fluorescent pada kristal
kesehatan.
Dalam gambar 2.3, (1) transisi
DASAR TEORI elektron menuju pita konduksi, (2)
Lembar Penguat transisi elektron menuju jebakan
Lembar penguat merupakan elektron (elektron trap), dan (3) transisi
suatu perangkat yang dipasang dalam elektron menuju pita valensi (Meredith
kaset yang berfungsi untuk mengubah dan Massey, 1977)
berkas sinar–X yang menembus obyek Bahan fluoresensi yang
menjadi cahaya tampak dan akan digunakan dalam lembar penguat dapat
berinteraksi dengan film membentuk dibedakan menjadi dua, yaitu : Bahan
bayangan laten. fluoresensi murni dan bahan fluoresensi
Pada proses fluorescent (lihat dengan pengaktif, yaitu merupakan
gambar 2.3) berkas foton sinar-X bahan fluoresensi
Struktur lembar penguat terdiri
yang diserap lembar penguat akan
dari beberapa lapisan, yaitu: Lapisan
berinteraksi dengan elektron yang dasar,lapisan reflektif atau lapisan
kemudian memicu transisi elektron absorptive, lapisan substratum, lapisan
dari pita valensi ke pita konduksi. bahan fluoresensi, lapisan pelindung
Kekosongan yang ditinggalkan Kecepatan lembar penguat
elektron pada pita valensi akan adalah kemampuan lembar penguat
segera diisi oleh elektron yang dalam mengubah energi sinar-X
mengalami transisi dari jebakan menjadi cahaya tampak pada eksposi
elektron ke pita valensi yang disertai yang diperlukan untuk menghasilkan
pancaran foton cahaya tampak, densitas pada radiograf yaitu densitas
dengan warna cahaya sesuai dengan yang besarnya sama dengan satu
(Carrol,1985).
bahan yang digunakan (sifat panjang
Jenis lembar penguat menurut
gelombang dari bahan). Elektron kecepatannya dapat dibagi menjadi tiga :
yang naik ke pita konduksi akan 1. Jenis lembar penguat kecepatan
segera mengisi jebakan elektron rendah

64
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 6, No. 3, Juli 2003, hal. 63 - 70

2. Jenis lembar penguat kecepatan faktor eksposi inilah yang menentukan


sedang intensitas sinar-X yang dihasilkan.
3. Jenis lembar penguat kecepatan tinggi Menurut Bushong (1988) faktor-faktor
yang menentukan intensitas tersebut
Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah:
kecepatan lembar penguat a. Tegangan tabung ,
Jenis bahan fluoresensi, Hubungan antara beda potensial
ketebalan lapisan bahan fluoresensi / dengan intensitas dirumuskan sebagai
kepadatan lapisan bahan fluoresensi, berikut:
adanya lapisan reflektif, adanya lapisan
absorptive, ukuran kristal bahan I1 V 1
fluoresensi, pemilihan nilai tegangan = 2 , 2-3
tabung I2 V2
Faktor Intensifikasinya
diperoleh dengan persamaan; dengan I adalah intensitas sinar-X
(watt/m2) dan V adalah beda potensial
E2
IF = 2-1 (kV).
E1 b. Kuat arus tabung
dengan E2 adalah eksposi tanpa Kuat arus tabung (dalam
menggunakan lembar penguat dan E1 milliampere) didefinisikan sebagai
adalah eksposi dengan menggunakan muatan listrik yang mengalir persatuan
lembar penguat . waktu melalui suatu penampang.
Hubungan ini dinyatakan dalam rumus
Spesifikasi bahan dasar pembuatan :
lembar penguat i1 I1
Syarat utama bahan dasar dan = 2-4
i2 I 2
pembuatan lembar penguat, adalah :
a. Memiliki koofisien serap yang
Dengan i adalah kuat arus (ampere) dan
tinggi, biasanya bahan dengan
I adalah intensitas (watt/m2)
nomor atom yang tinggi.
c. Waktu eksposi
b. Mampu memancarkan cahaya
d. Waktu eksposi (dalam detik) akan
yang kuat dengan warna yang
menentukan lamanya eksposi
sesuai dengan film yang
yang dilakukan. Menaikkan waktu
digunakan (Meredith dan
eksposi berarti menambah jumlah
Massey,1977).
radiasi yang mencapai obyek dan
film. Jarak film-fokus (FFD)
Densitas Optik
Perubahan pada FFD berakibat
Densitas optik didefinisikan
pada perubahan nilai intensitas sinar- X
sebagai persamaan:
yaitu:
I0
D = log 2-2 I1  d 2 
Ii =  2 , 2-5
I 2  d1 
Dengan Io adalah intensitas awal, I1
dengan d adalah jarak film-fokus
adalah intensitas setelah menembus
(meter) dan I adalah intensitas.
obyek dan D adalah densitas optik .
METODE PENELITIAN
Faktor eksposi
Alat dan bahan
Produksi sinar-X sangat
Alat dan bahan dalam penelitian
ditentukan oleh pengaturan faktor
ini terdiri dari :
eksposi yang terdiri dari tegangan
tabung, arus tabung dan waktu eksposi.

65
Darmini, Ngurah Ayu, Muhammad Nur Pengaruh Kecepatan…

Pesawat sinar–X, Kaset dan lembar Sedangkan variabel terikatnya berupa


penguat, Film, Elektrometer, densitas yang hampir sama pada
Densitometer, Stepwedge / baji kecepatan lembar penguat jenis
bertingkat, Prosessing otomatis. kecepatan rendah, sedang dan tinggi .

Prosedur Penelitian Analisa Data


Uji pengaruh kecepatan Nilai eksposi diukur dengan
penguatan lembar penguat terhadap menggunakan elektrometer. Pengukuran
densitas dilakukan dengan pemotretan dilakukan pada densitas yang hampir
obyek stepwedge pada masing-masing sama dengan densitometer yang
lembar penguat kecepatan rendah, diperoleh dari hasil uji coba faktor
sedang dan tinggi dengan jarak eksposi pada masing-masing jenis
pemotretan diatur antara fokus tabung kecepatan lembar penguat.
sinar-X dengan film (FFD) 90 cm dan Perbandingan hasil eksposi pada
luas lapangan penyinaran sesuai dengan masing-masing kecepatan lembar
ukuran stepwedge-nya. Kemudian penguat ditunjukkan dalam grafik
diberikan beberapa uji coba kenaikan hubungan antara eksposi yang
faktor eksposi pada masing-masing jenis dihasilkan dengan densitas pada masing-
kecepatan untuk mendapatkan densitas masing kecepatan lembar penguat.
yang hampir sama. Setelah mendapatkan
faktor eksposi pada densitas yang HASIL DAN PEMBAHASAN
hampir sama, kemudian mengukur Pengaruh Kecepatan penguatan
eksposi (paparan) yang dilakukan Lembar Penguat Terhadap Densitas
dengan meletakkan elektrometer di atas Grafik pada gambar 4.1
kaset. menunjukkan hubungan antara densitas
dengan ketebalan stepwedge. Nilai dari
Diagram alur penelitian hubungan ini digunakan untuk
Penyinaran obyek menentukan densitas lembar penguat
(Stepwedge) jenis kecepatan tinggi, sedang, dan
rendah untuk faktor eksposi yang sama.
Kaset dengan Kaset dengan Kaset dengan Dari sini dapat dilihat bahwa pada
Lembar Lembar penguat Lembar lembar penguat kecepatan tinggi (lembar
penguat Kecepatan penguat
kecepatan sedang Kecepatan penguat dengan ukuran butiran kecil)
densitasnya lebih tinggi dibandingkan
Pemberian faktor pada kecepatan sedang dan kecepatan
eksposi
rendah.
Perekaman pada film

Pengukuran eksposi
(paparan)

Pengukuran densitas
radiografi

Pengolahan
data

Kesimpulan
Gambar 4.1 Grafik hubungan ketebalan
stepwedge dan densitas pada faktor eksposi
Variabel Penelitian
55 kV dan 10 mAs
Variabel penelitian ini terdiri
dari variabel bebas yaitu faktor eksposi.

66
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 6, No. 3, Juli 2003, hal. 63 - 70

Untuk lembar penguat jenis


kecepatan tinggi diperoleh densitas 0,52
s/d 2,15, kecepatan sedang 0,13 s/d 1,84
dan kecepatan rendah diperoleh densitas
0,04 s/d 1,54. Hal ini disebabkan karena
intensitas radiasi cahaya tampak yang
dihasilkan oleh bahan fluoresensi
berbeda pada lembar penguat yang
berbeda ukuran kristalnya. Dimana
semakin besar ukuran kristal fosfornya,
semakin besar pula penyerapan yang Gambar 4.3 Grafik hubungan densitas dan
eksposi (mR) pada ketebalan stepwedge 2
terjadi. Dan semakin banyak cahaya
mm
yang dipancarkan dari setiap
interaksinya dengan energi sinar-X, Pada Gambar 4.3 diperlihatkan
semakin besar pula kecepatan lembar bahwa untuk mendapatkan densitas yang
penguatnya. Oleh karena itu hasil hampir sama pada ketebalan 2 mm.
memperlihatkan bahwa jenis lembar Untuk lembar penguat jenis kecepatan
penguat kecepatan tinggi menghasilkan tinggi pada densitas 1,89 memerlukan
densitas yang lebih tinggi. eksposi 8,76 mR, lembar penguat
Grafik hubungan faktor eksposi kecepatan sedang pada densitas 1,88
(V.i.t) dan densitas pada ketebalan 6 mm memerlukan eksposi 17,37 mR, dan
ditunjukkan pada gambar 4.2. Pada lembar penguat kecepatan rendah pada
gambar tersebut nilai densitas hampir densitas 1,90 memerlukan eksposi 27,80
sama untuk ketebalan 6 mm (D) = 1,26, mR.
1,28, 1,25. Lembar penguat jenis Tabel 4.1 adalah hasil
kecepatan tinggi pada densitas 1,26 pengukuran nilai eksposi pada densitas
membutuhkan faktor eksposi 540 joule, yang hampir sama untuk lembar penguat
lembar penguat jenis kecepatan sedang jenis kecepatan tinggi, sedang dan
pada densitas 1,28 membutuhkan faktor rendah. Dari hasil pengukuran nilai
eksposi 1125 joule, sedangkan lembar eksposi diperoleh bahwa untuk lembar
penguat jenis kecepatan rendah pada penguat kecepatan tinggi memerlukan
densitas 1,25 membutuhkan faktor 8,76 mR, kecepatan sedang 17,37 mR
eksposi 1800 joule. Untuk ketebalan dan kecepatan rendah 27,80 mR.
yang lain pada densitas yang hampir Dari hasil tersebut dapat
sama dapat dilihat pada tabel 4.1. dijelaskan bahwa pada lembar penguat
kecepatan sedang memerlukan nilai
eksposi 2 kali lebih besar dari lembar
penguat kecepatan tinggi. Sedangkan
lembar penguat kecepatan rendah
memerlukan nilai eksposi 11/2 kali lebih
besar dari lembar penguat kecepatan
sedang. Hasil yang diperoleh dalam
penelitian ini mendekati hasil yang
dilaporkan oleh Chesney ( Chesney,
Gambar 4.2 Grafik hubungan faktor eksposi 1980).
(V.i.t) dan densitas pada ketebalan Pada lembar penguat jenis
stepwedge 6 mm kecepatan tinggi, penyinaran radiasi
yang diperlukan adalah sedikit, tetapi
ketajaman gambar yang dihasilkan
berkurang. Pada lembar penguat

67
Darmini, Ngurah Ayu, Muhammad Nur Pengaruh Kecepatan…

kecepatan sedang ada keseimbangan nilai eksposi dari lembar penguat


antara ketajaman dan jumlah radiasi kecepatan sedang. Penggunaan
yang diperlukan. Pada lembar penguat lembar penguat kecepatan tinggi
jenis kecepatan rendah jumlah pada radiografi memerlukan dosis
penyinaran yang diperlukan banyak yang lebih rendah dibanding
sekali namun dia menghasilkan dengan lembar penguat kecepatan
ketajaman yang lebih baik. rendah, tetapi kekurangannya
Ditinjau dari obyek radiografi, adalah ketajaman gambar yang
lembar penguat jenis kecepatan tinggi dihasilkan berkurang.
lebih tepat digunakan untuk pemotretan
obyek yang bergerak dan sensitif DAFTAR PUSTAKA
terhadap radiasi guna menekan dosis Bushong, Stewart.C,1988, Radiologic
radiasi, misalnya pada pemeriksaan Science for tehnologist
gastro intestinal (alat pencernaan). Physic, Biologi and
Sedangkan lembar penguat jenis Protection, 4th edition The CV
kecepatan rendah lebih tepat digunakan Mosby Company,
untuk obyek yang tidak bergerak dan Washington,DC.
tidak terlalu memperhatikan dosis Carrol, B. Quinn dan Fuch’s, 1985,
radiasi, misalnya pada pemeriksaan Principles of Radiographic
ektremitas (alat gerak). Exposure Processing and
Quality Control, third edition,
KESIMPULAN Charles C. Thomas Publisher,
1. Pada faktor eksposi yang sama 55 Illinois.
kV, 10 mAs, lembar penguat Chesney D.N., dan Chesney O.M, 1980,
kecepatan tinggi diperoleh rentang Radiographic Imaging,
densitas optik 0,52 s/d 2,15, Penerbit Oxford London.
kecepatan sedang 0,13 s/d 1,84 Curry, Thomas S, Dowdey, James E,
dan kecepatan tinggi 0,04 s/d 1,54. Murry Jr,Robert C, 1984,
2. Hasil yang diperoleh untuk Cristensen’s Introduction to
mendapatkan densitas hampir The Physic of diagnostic
sama adalah untuk lembar penguat Radiology, third edition. Lea
jenis kecepatan tinggi & Febiger, Philadelphia.
memerlukan faktor eksposi (V.i.t) Edwards Cris, Statkiewicz S, Ritenour
540 joule, kecepatan sedang Russell E., 1990,
memerlukan faktor eksposi (V.i.t) Perlindungan Radiasi Bagi
1125 joule, dan kecepatan rendah Pasien dan Dokter Gigi,
memerlukan faktor eksposi (V.i.t) cetakan I, Penerbit Widya
1800 joule. Medika, Jakarta.
3. Untuk menghasilkan densitas Hoxter E, 1973, Teknik Memotret
yang hampir sama, eksposi yang Rontgen, Terjemahan Sombu
dihasilkan lembar penguat P., Penerbit Erlangga Jakarta.
kecepatan tinggi adalah 8,76 mR, Jenskins D., 1988, Radiographic,
kecepatan sedang 17,32 mR dan Photographic and Imaging
kecepatan rendah 27,80 mR. Jadi Process, Mary land Aspen
kecepatan lembar penguat Publication, Canada.
kecepatan sedang memerlukan 2 Meredith, W.J.and Massey, J.B.,1977,
kali lebih besar nilai eksposi dari Fundamental Phisics of
lembar penguat kecepatan tinggi, radiology, edisi IV, John
sedangkan kecepatan rendah Wright and Sons Ltd, Bristol.
memerlukan 1 1/2 kali lebih besar

68
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 6, No. 3, Juli 2003, hal. 63 - 70

Roberts, Derrick. P dan Smith, Nigel. Wilks J. Robin, 1987, Principles of


L.1988, Radiographic radiological physics, 3 th
Imaging A Practical Edition, Melbourne.
Approach, Churchill
Livingstone, New York.

69
Darmini, Ngurah Ayu, Muhammad Nur Pengaruh Kecepatan…

Tabel 4.1 Tabel hasil pengukuran eksposi pada lembar penguat jenis kecepatan tinggi,
kecepatan sedang dan kecepatan rendah untuk mendapatkan densitas yang hampir sama

Densitas
Kecepatan tinggi pada Kecepatan sedang Kecepatan rendah
Nomor eksposi 8,76 mR pada eksposi 17,37 mR pada eksposi 27,80
mR

1 1,89 1,88 1,90

2 1,66 1,65 1,66

3 1,26 1,28 1,25

4 0,66 0,64 0,67

5 0,48 0,48 0,44

6 0,30 0,28 0,32

7 0,25 0,23 0,29

8 0,21 0,20 0,23

9 0,17 0,18 0,19

10 0,16 0,18 0,19

70

Anda mungkin juga menyukai