Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN ISPA PADA

ANAK 

A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
ISPA atau infeksi saluran pernafasan akut adalah infeksi yang terutama
mengenai
struktur saluran pernafasan di atas laring,tetapi kebanyakan,penyakit ini
mengenai
 bagian saluran atas dan bawah secara simultan atau berurutan.(Nelson,edisi 1!.

2. Etilogi
a. "akteri dan #irus yang paling sering men$adi penyebab ISPA diantaranya
bakteri
stafilokokus dan streptokokus serta #irus influen%a yang di udara bebas akan
masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan
hidung.
 b. "iasanya bakteri dan #irus tersebut menyerang anak&anak usia dibawah ' tahun yang
kekebalan tubuhnya lemah atau belum sempurna.
c. Peralihan musim kemarau ke musim hu$an $uga menimbulkan risiko serangan ISPA.
d. "eberapa faktor lain yang diperkirakan berkontribusi terhadap ke$adian ISPA pada
anak adalah rendahnya asupan antioksidan, status gi%i kurang, dan buruknya sanitasi
lingkungan.
e. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan
yang
mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.

3. Patofisiologi
Per$alanan klinis penyakit ISPA dimulai dengan berinteraksinya #irus dengan tubuh.
asuknya #irus sebagai antigen ke saluran pernafasan menyebabkan silia yang
terdapat
 pada permukaan saluran nafas bergerak ke atas mendorong #irus ke arah
faring atau dengan suatu tangkapan refleks spasmus oleh laring. )ika refleks tersebut
gagal maka #irus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa saluran
pernafasan (*ending dan
+hernick, 1- dalam /ep*es 0I, 1'!.

Per$alanan alamiah penyakit ISPA dibagi  tahap yaitu 2


a. 3ahap prepatogenesis 2 penyuebab telah ada tetapi belum menun$ukkan reaksi apa&
apa
b. 3ahap inkubasi 2 #irus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa karena nya tubuh
men$adi lemah apalagi bila keadaan gi%i dan daya tahan sebelumnya rendah.
c. 3ahap dini penyakit 2 dimulai dari munculnya ge$ala penyakit,timbul ge$ala demam
dan batuk.
. 3ahap lan$ut penyaklit,dibagi men$adi empat yaitu dapat sembuh sempurna, sembuh
dengan atelektasis,men$adi kronos dan meninggal akibat pneumonia.
!. Manifestasi Klinis
a. 3anda dan ge$ala dari penyakit ISPA adalah sebagai berikut2
• "atuk 
•  Nafas cepat
• "ersin
• Pengeluaran sekret atau lendir dari hidung
•  Nyeri kepala
• /emam ringan
• 3idak enak badan
• 4idung tersumbat
• *adang&kadang sakit saat menelan
 b. 3anda&tanda bahaya klinis ISPA
• Pada sistem respiratorik adalah2 tachypnea, napas tak teratur (apnea!, retraksi

dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang,
grunting e5piratoir dan whee%ing.
• Pada sistem cardial adalah2 tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan
cardiac arrest.
• Pada sistem cerebral adalah 2 gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung,
 papil bendung, ke$ang dan coma.
• Pada hal umum adalah 2 letih dan berkeringat banyak 

". Pe#e$i%saan Pen&n'ang


Pemeriksaan kultur dan biopsi adalah proses yang paling sering digunakan
dalam
menegakkan diagnosis pada gangguan pernapasan atas.
• *ultur 2 *ultur tenggorok dapat dilakukan untuk mengidentifikasi organisme yang
menyebabkan faringitis.
• "iopsi 2 Prosedur biopsi mencakup tindakan mengeksisi se$umlah kecil
$aringan

tubuh, dilakukan untuk memungkinkan pemeriksaan sel&sel dari faring, laring, dan
rongga hidung.
• Pemeriksaan pencitraan
3ermasuk di dalamnya pemeriksaan sinar&6 $aringan lunak, +3 Scan, pemeriksaan
dengan %at kontras dan 0I (pencitraan resonansi magnetik!. Pemeriksaan tersebut
mungkin dilakukan sebagai bagian integral dari pemeriksaan diagnostik
untuk 
menentukan keluasan infeksi.
(. Penatala%sanan
Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA akan memberikan petun$uk standar pengobatan
 penyakit ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan antibiotik untuk
kasus& kasus batuk pilek biasa, serta mengurangi penggunaan obat batuk yang
kurang
 bermanfaat. Strategi penatalaksanaan kasus mencakup pula petun$uk tentang pemberian
makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan penun$ang yang penting
bagi
 pederita ISPA.
a! Pencegahan dapat dilakukan dengan 2
• en$aga keadaan gi%i agar tetap baik.
• Immunisasi.
• en$aga kebersihan perorangan dan lingkungan.
• encegah anak berhubungan dengan penderita ISPA
 b! Prinsip perawatan ISPA antara lain 2
• enigkatkan istirahat minimal - $am perhari
• eningkatkan makanan bergi%i
• "ila demam beri kompres dan banyak minum
• "ila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan
yang bersih
• "ila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu
ketat.
• "ila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut
masih menetek 
c! Penatalaksanaan edis
• edikasi 2 gunakan semprot hidung atau tetes hidung dua atau tiga kali sehari
atau sesuai yang diharuskan untuk mengatasi ge$ala hidung tersumbat.
• /iberikan antibiotik apabila penyebabnya adalah bakteri.
). Ko#*li%asi
SPA (saluran pernafasan akut ! sebenarnya merupakan self limited disease yang sembuh
sendiri dalam  7 8 hari $ika tidak ter$aidi infasi kuman lain, tetapi penyakit ispa yang
tidak mendapatkan pengibatan dan perawatan yang baik dapat menimbulkan penyakit
seperti 2 sinusitis paranosal, penutupan tuba eustachii, laryngitis, tracheitis, bronchitis,
dan brhoncopneumonia dan berlan$ut pada kematian karna adanya sepsis yang meluas

+. KONSEP KEPERA,A-AN
1. Peng%a'ian
a. Identitas Pasien
eliputi 2 nama, umur, $enis kelamin, alamat, pendidikan, tangg al masuk 0S, tanggal
 pengka$ian, no. 0, diagnosa medis, nama orang tua, umur orang tua,
peker$aan,
agama, alamat, dan lain&lain.
b. 0iwayat *esehatan
0iwayat penyakit sekarang
"iasanya klien mengalami demam mendadak, sakit kepala, badan lemah, nyeri
otot dan sendi, nafsu makan menurun, batuk,pilek dan sakit tenggorokan.
0iwayat penyakit dahulu
"iasanya klien sebelumnya sudah pernah mengalami penyakit ini
0iwayat penyakit keluarga
enurut anggota keluarga ada $uga yang pernah mengalami sakit seperti penyakit
klien tersebut.

0iwayat social
*lien mengatakan bahwa klien tinggal di lingkungan yang berdebu dan padat
 penduduknya
c. Pemeriksaan fisik 
• *eadaan 9mum 2 "agaimana keadaan klien, apakah letih, lemah atau sakit berat.
• 3anda #ital
2 & *epala
2
"agaimana kebersihan kulit kepala, rambut serta bentuk kepala, apakah ada
kelainan atau lesi pada
kepala & :a$ah 2
"agaimana bentuk wa$ah, kulit wa$ah pucat;tidak.
& ata 2
"agaimana bentuk mata, keadaan kon$ungti#a anemis;tidak, sclera
ikterik;
tidak, keadaan pupil, palpebra dan apakah ada gangguan dalam penglihatan
& 4idung 2
"entuk hidung, keadaan bersih;tidak, ada;tidak sekret pada hidung serta cairan
yang keluar, ada sinus; tidak dan apakah ada gangguan dalam penciuman
& ulut 2
"entuk mulut, membran membran mukosa kering; lembab, lidah kotor; tidak,
apakah ada kemerahan; tidak pada lidah, apakah ada gangguan
dalam menelan, apakah ada kesulitan dalam berbicara.
& <eher 2
Apakah ter$adi pembengkakan kelen$ar tyroid, apakah ditemukan distensi #ena
 $ugularis
& 3horaks 2
"agaimana bentuk dada, simetris;tidak, ka$i pola pernafasan, apakah
ada whee%ing, apakah ada gangguan dalam pernafasan. Pemeriksaan
=isik 
/ifokuskan Pada Pengka$ian Sistem Pernafasan

• Inspeksi
& embran mukosa& faring tamppak
kemerahan & 3onsil tampak kemerahan dan
edema
& 3ampak batuk tidak produktif 
& 3idak ada $aringan parut dan leher 
& 3idak tampak penggunaan otot&otot pernafasan tambahan, pernafasan cuping
hidung
• Palpasi
& Adanya demam
& 3eraba adanya pembesaran kelen$ar limfe pada daerah leher;nyeri tekan pada
nodus limfe ser#ikalis
& 3idak teraba adanya pembesaran kelen$ar tyroid
• Perkusi
Suara paru normal (resonance!
• Auskultasi
Suara nafas terdengar ronchi pada kedua sisi paru
• Abdomen 2
"agaimana bentuk abdomen, turgor kulit kering; tidak, apakah terdapat nyeri
tekan pada abdomen, apakah perut terasa kembung, lakukan pemeriksaan bising
usus, apakah ter$adi peningkatan bising usus;tidak.
• >enitalia 2
"agaimana bentuk alat kelamin, distribusi rambut kelamin ,warna
rambut kelamin. Pada laki&laki lihat keadaan penis, apakah ada
kelainan;tidak. Pada wanita lihat keadaan labia minora, biasanya labia
minora tertutup oleh labia
mayora.
• Integumen 2
*a$i warna kulit, integritas kulit utuh;tidak, turgor kulit kering; tidak, apakah ada
nyeri tekan pada kulit, apakah kulit teraba panas.
• ?kstremitas atas 2
Adakah ter$adi tremor atau tidak, kelemahan fisik, nyeri otot serta
kelainan
 bentuk.
2. Diagnosa Ke*e$aatan
a. *etidakefektifan bersihan $alan nafas
b. *etidakefektifan Pola Nafas
c. >angguan pertukaran gas
. 0esiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
e. 4ipertermi
f.  Nyeri akut

3. Inte$/ensi Ke*e$aatan
No
Diagnosa K e*e$aatan NO0 NI0
.
1. "ersihan $alan napas tidak   N@+2  NI+
efektif  • 0espiratory status Ai$a Mana'e#en
2
 Definisi  
entilation 1. onitor status oksigen pasien

*etidakmampuan • 0espiratory status 2'. Auskultasi suara nafas
untuk 
Airway patency sebelum dan sesudah
membersihkan sekresi atau
• Aspiration +ontrol suctioning.
obstruksi dari saluran . Pastikan kebutuhan oral ;
 pernafasan u; 3u$uan dan *riteria 4asil2
setelah dilakukan tindakan tracheal suctioning
mempertahankan kebersihan . inta klien nafas dlm
 $alan nafas. keperawatan selama ' 5 '
sebelum suction
 Batasan Karakteristik:  $am bersihan $alan napas
dilakukan.
• /ispneu, Penurunan suara tidak efektof teratasi;. "erikan @' dengan

nafas  berkurang dgn indicator 2 menggunakan nasal untuk 


• @rthopneu • endemonstrasikan memfasilitasi suksion
• +yanosis
 batuk efektif dan suara nasotrakeal
• *elainan suara nafas 8. >unakan alat yg bersih atau
nafas yang bersih, tidak 
(rales, whee%ing! steril sitiap melakukan
• *esulitan berbicara ada sianosis dan dyspneu
• "atuk, tidak efekotif atau tindakan
(mampu mengeluarkan
B. 4entikan suksion dan berikan
tidak ada sputum, mampu bernafas oksigen apabila pasien
• ata melebar 
dengan mudah, tidak
• Produksi sputum menun$ukkan bradikardi,
ada  peningkatan saturasi @',
• >elisah
• Perubahan frekuensi dan  pursed lips! dll.
• enun$ukkan $alan nafas
yang paten (klien tidak  
irama - . Auskultasi suara nafas, catat
nafas
Faktor - Faktor yang  merasa tercekik, irama adanya suara tambahan
berhubungan nafas, frek pernafasan. onitor respirasi dan status
:
dlm rentang normal, @'
• <ingkungan 2 merokok, 1C. Identifikasi pasien
tidak ada suara nafas
menghirup asap  perlunya pemasangan alat
abnormal!
rokok,
• ampu  $alan nafas buatan
 perokok pasif&P@*,
mengidentifikasikan 11. Atur intake untuk cairan
infeksi
• =isiologis 2 dan mencegah mengoptimalkan
disfungsi factor  keseimbangan
neuromuskular, yang dapat
menghambat
hiperplasia dinding 1'. "uka $alan nafas,
 $alan nafas
 bronkus, alergi $alan guanakan teknik chin lift
nafas, asma. atau $awthrust bila perlu
• @bstruksi $alan nafas 1. Posisikan pasien untuk  
2 memaksimalkan #entilasi
1. <akukan fisioterapi
spasme $alan nafas,
dada
sekresi tertahan,
 $ika perlu
 banyaknya mukus, adanya 1. *eluarkan sekret dengan
 $alan nafas buatan, sekresi  batuk atau suction
 bronkus, adanya 18. "erikan bronkodilator bila
eksudat di al#eolus,  perlu
adanya benda asing di HE
$alan nafas. 1B. A$arkan keluarga
 bagaimana cara
melakukan suksion
1-. An$urkan pasien untuk  
istirahat dan napas
dalam
setelah kateter
dikeluarkan dari
nasotrakeal
1. Informasikan pada klien
dan keluarga tentang
suctioning
'. Ketia%efe%tifan Pola  Batasan Karakteristik  Status Pernapasan2
Nafas • Penurunan *epatenan )alan Napas Status
 Definisi  kapasitas #ital Pernapasan2 entilasi Status
inspirasi dan atau
3anda&3anda ital Setelah
ekspirasi yang tidak
dilakukan tindakan
menyediakan
keperawatan ...5' $am klien
#entilasi yang adekuat
dapat menun$ukkan
Me#fasilitasi alan Nafas agar 
atau rahang
1. embuka $alan nafas mendapatkan #entilasi yg
ditinggikan.
dengan cara dagu diangkat '. emposisikan pasien maksimal.
. engidentifikasi pasien
• Penurunan tekanan efektifnya pola nafas dengan  berdasarkan penghirupan
inspirasi kriteria hasil2 nafas yang potensial pada
• Penurunan tekanan
• *lien tidak  $alan nafas
ekspirasi . emberikan terapi fisik 
menun$ukkan sesak 
• Perubahan gerakan dada  pada dada
•  Napas dalam nafas . engeluarkan sekret
•  Napas cuping hidung • 3idak adanya suara nafas
dengan cara batuk atau
• =ase ekspirasi yang lama tambahan
Penggunaan  penyedotan
• • *lien menun$ukkan
otot&otot 8. endengarkan bunyi nafas,
frekuensi nafas dalam
 bantu untuk bernapas mancatat daerah yang
rentang normal
Faktor yang berhubungan mangalami
• Perkembangan dada
 penurunan atau ada
• Posisi tubuh simetris
• /eformitas dinding dada • 3idak menggunakan otot tidaknya #entilasi dan
• *erusakan kognitif  adanya bunyi tambahan
 pernafasan tambahan
• *erusakan B. emberikan oksigen yang
musculoskeletal tepat
• /isfungsi neuromuskular  Pe#anta&an *e$nafasan
-. onitor tingkat, irama,
kedalaman, dan upaya
 bernapas
. +atat pergerakan dada,
lihat kesimetrisan,
 penggunaan otot bantu,
dan retraction otot
intercostals dan
supracla#icular 
1C. Palpasi ekspansi paru&
 paru di kedua sisi (kiri&
kanan!
11. 3entukan kebutuhan untuk 
suction
1'. onitor bila ada
kelelahan dari otot
diafragma
1. <akukan pengobatan
terapi pernapasan (seperti
nebuli%er! $ika dibutuhkan
Pening%atan +at&% 
1. emeriksa hasil tes
fungsi paru&paru,
bagian dari kapasitas
#ital, kekuatan inspirasi
maksimal, kekuatan
#olume ekspirasi dalam
1 detik (=?1!, dan =?1 ;
=@'
1. Pada waktu pasien batuk,
 perut bagian bawah
5iphoid dipadatkan
dengan telapak tangan
ketika membantu pasien
untruk fleksi
18. enginstruksikan pasien
untuk batuk yang dimulai
dengan penghirupan
nafas secara maksimal
4entilasi Me%ani% 
1B. emeriksa kelelahan otot
 pernafasan
1-. emeriksa gangguan
 pada pernafasan
1. erencanakan dan
mengaplikasikan
#entilator 
'C. emeriksa
ketidakefektifan #entilasi
mekanik baik keadaan
fisik maupun mekanik '1.
emastikan

pertukaran
#entilasi setiap ' $am
Pe#e$i%saan -
ana5tana 4ital
''. emeriksa
tekanan darah ,nadi,
suhu tubuh, dan
pernapasan dengan
tepat.
'. encatat kecenderungan
dan pelebaran fluktuasi
dalam tekanan darah.
'. endengarkan dan
membandingkan bunyi
tekanan darah di kedua
lengan dengan tepat.
'. emeriksa dengan tepat
tekanan darah denyut
nadi, dan pernapasan
sebelum, selama, dan
sesudah berakti#itas.
Kolabo$asi
'8. Pemberian obat
anti lumpuh, obat bius,
dan narkotik analgesic
HE
'B. enginstruksikan
 bagaimana batuk yang
efektif 
'-. enga$arkan pasien

. 6angg&an Pe$t&%a$an gas &0espiratory Status 2  bagaimana penghirupan


>as Ai$a Manage#ent
/efinisi 2 *elebihan e5change 1. "uka $alan nafas, guanakan
atau
kekurangan dalam & 0espiratory Status 2 teknik chin lift atau $aw
oksigenasi
#entilation thrust bila perlu
dan atau pengeluaran
karbondioksida di dalam &ital Sign Status '. Posisikan pasien untuk 
membran kapiler al#eoli "atasan karakteristik 2
Setelah dilakukan memaksimalkan #entilasi
tindakan
. Identifikasi pasien perlunya

keperawatanalatselama
 pemasangan 5'
$alan nafas
& >angguan  $am diharapkan tidak
penglihatan & ter$adi  buatan
Penurunan +@' gangguan pertukaran gas
& 3akikardi . Pasang mayo bila perlu
dengan *riteria 4asil 2 . <akukan fisioterapi dada
& 4iperkapnia
$ika

& Iritabilitas  peningkatan #entilasi


& 4ypo5ia dan  batuk atau suction
oksigenasi yang adekuat
& *ebingungan B. Auskultasi suara nafas,
• catat kebersihan
emelihara
& /yspnoe adanya suara tambahan
& Nasal faring  paru paru dan bebas dar-i . <akukan suction pada
& A>/ mayo
Normal
tanda' distress. "erika bronkodilator bial
& sianosis
Pernafasan  perlu
& warna kulit abnormal 1C. "arikan pelembab udara
• endemonstrasikan 11.Atur intake untuk
(pucat, kehitaman!
cairan
& 4ipoksemia  batuk efektif D suara
& 4iperkarbia mengoptimalkan
nafas yang bersih,
& sakit kepala ketika keseimbangan.
tidak 
 bangun ada sianosis D dyspneu1'. onitor respirasi dan
status
& frekuensi dan (mampu @'
kedalaman Res*i$ato$ Monito$ing
mengeluarkan
nafas abnormal 1. onitor rata E rata,
sputum, mampu bernafas
=aktor & faktor yang kedalaman, irama
dgn mudah, tidak
 berhubungan 2 dan
ada
& ketidakseimbangan usaha respirasi
 pursed lips!
 perfusi #entilasi '. +atat pergerakan dada,
• 3anda tanda #ital
& perubahan membran amati kesimetrisan,
dalam
kapiler&al#eolar   penggunaan otot
rentang norma
tambahan, retraksi
otot supracla#icular
dan
intercostals
. onitor suara nafas,
seperti dengkur 
. onitor pola nafas 2
 bradipena, takipenia,
kussmaul,

hiper#entilasi,
cheyne stokes, biot
. +atat lokasi trakea
8. onitor kelelahan otot
. Resi%o Ketia diagfragma (gerakan
%sei#bangan n&t$isi  paradoksis!
t&b&7  %&$ang a$i B. Auskultasi suara nafas,
%eb&t&7an t&b&7 catat area penurunan ;
 Definisi 
tidak adanya #entilasi
*etidakseimbangan dan
nutrisi adalah resiko asupan
suara tambahan
nutrisi yang tidak -. 3entukan kebutuhan
mencukupi kebutuhan suction dengan
metabolik. mengauskultasi
 Batasan Karakteristik  crakles dan ronkhi
Setelah dilakukan
• Persepesi pada $alan
tindakan keperawatan
ketidakmampuan napas utama
selama 5' . auskultasi suara paru
untuk   $am klien menun$ukkan
setelah tindakan untuk 
mencerna makanan. nutrisi sesuai dengan
• *ekurangan makanan mengetahui hasilnya
kebutuhan tubuh dengan
• 3onus otot buruk  N&t$itiont Manage#ent
kriteria hasil2
• *elemahan otot yang • *a$i makanan yang
• <aporkan nutrisi
adekuat disukai oleh klien
• asukan makanan dan • *a$i adanya alergi
cairan adekuat makanan
• ?nergi adekuat • onitor $umlah nutrisi
• assa tubuh normal
dan kandungan kalori.
• 9kuran biokimia normal
• *a$i kemampuan pasien
/engan skala 2
untuk mendapatkan nutrisi
1 F Sangat kompromi
yang dibutuhkan
' F +ukup kompromi
• Pantau adanya mual
atau
muntah.
• Gakinkan diet yang
dimakan mengandung
tinggi serat untuk  
 berfungsi untuk menelan  F Sedang kompromi
mencegah konstipasi
& atau
*eletihan
mengunyah • endemonstrasikan  perlu
 F Sedikit • *olaborasi dengan ahli
& Somnolen 8. *eluarkan sekret dengan
Faktor yang berhubungan kompromi gi%i untuk
*etidakmampuan  F 3idak kompromi menentukan
untuk menelan atau  $umlah kalori dan nutrisi
mencerna makanan
yg dibutuhkan pasien.
atau menyerap nurtien • "erikan makanan yg
akibat faktor biologi 2
terpilih
• Penyakit kronis • *olaborasi dengan ahli
• *esulitan
gi%i untuk diet yang tepat
mengunyah atau
 bagi anak dengan sindrom
menelan
nefrotik.
,eig7t Manage#ent
• /iskusikan bersama
 pasien
mengenai hubungan
antara intake makanan,
latihan,
 peningkatan "" dan
 penurunan "".
• /iskusikan bersama
 pasien mengani kondisi
medis yang dapat
mempengaruhi ""
• /iskusikan bersama
 pasien
mengenai kebiasaan, gaya
hidup dan factor
herediter yang
dapat mempengaruhi ""
• /iskusikan bersama
 pasien mengenai
risiko yang berhubungan
dengan "" berlebih
dan
 penurunan ""
• Perkirakan "" badan
ideal pasien
,eig7t $e&ction Assistance
• =asilitasi keinginan pasien
untuk menurunkan ""
• Perkirakan bersama
 pasien mengenai
 penurunan ""
• 3entukan tu$uan

 penurunan ""
• "eri pu$ian;reward saat
 pasien berhasil mencapai
tu$uan
HE
• /orong pasien
untuk merubah kebiasaan
makan
• A$arkan pemilihan
makanan
• An$urkan pasien untuk 
meningkatkan intake =e
• An$urkan pasien untuk 

meningkatkan protein dan


#itamin +
• "erikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
• An$urkan klien untuk 

makan sedikit namun


sering.
• An$urkan keluarga
untuk tidak membolehkan
anak makan&makanan
yang
 banyak mengandung
garam.
. Hi*e$te$#i -7e$#o$eg&lation 8e/e$ t $eat#ent
/efinisi 2 suhu tubuh
• kenaikan suhu
naik diatas rentang normal "atasan *arakteristik2
tubuh diatas rentang
normal Setelah dilakukan • onitor suhu sesering
• serangan atau kon#ulsi tindakan keperawatan
mungkin
(ke$ang! selama 15' • onitor warna dan suhu
• kulit kemeraha  $am diharapkan suhu
kulit
•  pertambahan 00  tubuh kembali normal • onitor tekanan darah,
• takikardi dengan
• saat disentuh tangan nadi dan 00 
*riteria 4asil 2
terasa hangat • onitor penurunan
• Suhu tubuh dalam
tingkat kesadaran
=aktor' yang berhubungan 2 rentang normal • onitor :"+, 4b, dan
•  penyakit; trauma •  Nadi dan 00 dalam
4ct
•  peningkatan metabolism rentang normal • onitor intake dan
• akti#itas yang berlebih • 3idak ada perubahan output
•  pengaruh • "erikan anti piretik 
warna kulit dan
medikasi;anastesi • "erikan pengobatan untuk 
tidak ada pusing
• ketidakmampuan ; mengatasi penyebab
 penurunan kemampuan u; demam
 berkeringat • Selimuti pasien
• terpapar dilingkungan • "erikan cairan intra#ena
• *ompres pasien pada lipat
 panas
• dehidrasi  paha dan aksila
•  pakaian yang tidak tepat • 3ingkatkan sirkulasi udara
• "erikan pengobatan
untuk mencegah
ter$adinya menggigil
-e#*e$at&$e $eg&lation

• onitor suhu

minimal tiap ' $am


• 0encanakan monitoring
suhu secara kontinyu
• 3ingkatkan intake cairan
dan nutrisi
• A$arkan pada pasien
cara mencegah keletihan
akibat
 panas
4ital sign Monito$ing
• onitor 3/, nadi, suhu,
dan 00 
• +atat adanya fluktuasi
tekanan darah
• onitor pola pernapasan
abnormal
• onitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
• onitor sianosis perifer 
• Identifikasi penyebab
8. Nyeri akut  N@+ 2
dari
 Definisi:  Pain <e#el,
 perubahan #ital sign
  pain control,
Sensori yang  NI+
 comfort le#el
tidak  menyenangkan Pain Manage#ent
dan
3u$uan dan kriteria hasil 2 • <akukan pengka$ian
 pengalaman emosional
Setelah dilakukan nyeri secara
yang muncul secara
tindakan keperawatan komprehensif termasuk
aktual atau
selama ' 5 ' lokasi,
 potensial kerusakan
 $am, nyeri berkurang atau karakteristik, durasi,
$aringan atau
terkontrol. frekuensi, kualitas
menggambarkan adanya
• ampu mengontrol
kerusakan (Asosiasi Studi dan faktor presipitasi
Nyeri nyeri (tahu penyebab • @bser#asi reaksi

Internasional!2serangan nyeri, mampu non#erbal dari


mendadak atau pelan • enggunakan
ketidaknyamanan
intensitasnya dari ringan tehnik  • *a$i kultur yang
sampai berat yang dapat nonfarmakologi
mempengaruhi
diantisipasi dengan • untuk mengurangi nyeri,
akhir yang mencari bantuan! respon nyeri
dapat diprediksi dan • elaporkan bahwa • *a$i tipe dan sumber nyeri
dengan durasi kurang dari nyeri
untuk menentukan
8  berkurang dengan
inter#ensi
 bulan. menggunakan • onitor penerimaan klien
 Batasan karakteristik: mana$emen nyeri tentang mana$emen nyeri
•engungkapkan • ampu mengenali nyeri
secara • >unakan teknik
#erbal atau (skala, intensitas,
komunikasi
melaporkan terapeutik 
untuk
mengetahui
 pengalaman nyeri klien
dengan isyarat •Posisi untuk menghindari
nyeri frekuensi dan tanda • *ontrol lingkungan yang
•engkomunikasikan
nyeri! dapat mempengaruhi
deskriptor nyeri • enyatakan rasa
nyeri seperti suhu
(misalnya rasa tidak  nyaman setelah
ruangan, pencahayaan
nyaman!. • nyeri berkurang
• 3anda #ital dalam dan
Faktor yang berhubungan :
rentang normal kebisingan
•Agen&agen penyebab cedera • *urangi faktor presipitasi
(misalnya biologis, kimia, nyeri
fisik dan psikologis. • ?#aluasi keefektifan

kontrol nyeri
• 3ingkatkan istirahat
• Pilih dan lakukan

 penanganan nyeri
(farmakologi,
nonfarmakologi dan inter 
 personal!
• "erikan analgetik untuk 
mengurangi nyeri
• *olaborasikan
dengan dokter $ika ada
keluhan dan tindakan
nyeri tidak 
 berhasil
Analgesic A#inist$ation
• 3entukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
dera$at nyeri sebelum
 pemberian obat
• +ek instruksi dokter 
tentang $enis obat, dosis,
dan frekuensi
• +ek riwayat alergi
• onitor #ital sign
sebelum dan sesudah
 pemberian analgesik 
 pertama kali
• Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika
 pemberian lebih dari satu
• ?#aluasi efekti#itas

analgesik, tanda dan


ge$ala (efek samping!
• 3entukan pilihan
analgesik tergantung tipe
dan beratnya nyeri
• 3entukan analgesik 

 pilihan, rute pemberian,


dan dosis optimal
• Pilih rute pemberian
secara I, I untuk 
 pengobatan nyeri secara
teratur 
• "erikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
HE 
• Instrusikan pasien
untuk menginformasikan kepada
 peraway $ika peredaan
nyeri tidak dapat dicapai
• Informasikan kepada klien
tentang prosedur yang
dapat meningkatkan nyeri
dan tawarkan strategi
koping yang disarankan.
• "erikan informasi tentang
nyeri, seperti penyebab
nyeri, berapa lama akan
 berlangsung, dan
antisipasi
ketidaknyamanan akibat
 prosedur 
DA8-AR PUS-AKA

 "runner and SuddarthHs. 'CC'. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah ?disi - #olume '.


)akarta 2 ?>+.
 ans$oer Arif, dkk. 'CC1. Kapita Selekta Kedokteran. edia Aesculapius =*9I 2 )akarta.
 Price A, Syl#ia, dkk, 'C1'. Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses-Proses Penyakit,
 Edisi .  ?>+2 )akarta.
 :ilkinson, )udith . 'C11.  Buku Saku !iagnosis Keperawatan" diagnosis
#A#!A,
inter$ensi #%&, kriteria hasil #'& . )akarta2 ?>+.

Anda mungkin juga menyukai