BAB IV Skipsi
BAB IV Skipsi
saham Telcom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa
Efek Surabaya (BES) keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI),
Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham
saham yang dilepas saat itu adalah 933 juta lembar saham.
Pada awal periode penelitian PT. Telkom Tbk mencatat laba bersih sebesar
Rp10,970 triliun pada tahun buku 2011. Kinerja yang positif selama 2014
triliun sementara diakhir periode berhasil meraih pertumbuhan laba bersih sebesar
81
Rp18.032 triliun. Sementara dari sisi asset, PT Telcom pada awal periode
penelitian mencapai Rp206.600 triliun dan pada pada akhir tahun 2018 total asset
mencapai 206.196 triliun serta beban operasi dan jasa telekomunikasi pada akhir
saham.
Dalam bab ini akan disajikan hasil analisis data berdasarkan pengamatan
dianalisis pada tabel 4.1. Variabel Dependennya adalah Current Ratio (X1), Debt
Ratio (X2), Net Profit Margin (X3), Total Asset Turn Over (X4) dan Earning Per
Share (X5). Variabel Independen yang digunakan dalam analisis ini adalah Harga
Saham (Y).
4.1.2. Deskriptif
keuangan yang secara berturut-turut dalam waktu kurun Q1-2011 sampai Q4-
secara rutin selama 5 ( Lima) tahun telah diaudit dan dipublikasikan selama tahun
deskriptif data dari variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini setelah
Tebel 4.1
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
1. Harga Saham
Dari total sample sejumlah 32, dengan jangka waktu 8 tahun yaitu
Dari total sample sejumlah 32, dengan jangka waktu 8 tahun yaitu
83
terendah adalah Rp 0.250.000, Current Ratio tertinggi adalah sebersar Rp
Dari total sample sejumlah 32, dengan jangka waktu 8 tahun yaitu
Dari total sample sejumlah 32, dengan jangka waktu 8 tahun yaitu
2014-2018, Net Profit margin rata- rata adalah Rp 0.229.500, Net Profit
Dari total sample sejumlah 32, dengan jangka waktu 8 tahun yaitu
2014-2018, Total Asset Turn Over rata- rata adalah Rp 0.438.500, Total
Asset Turn Over terendah adalah Rp 0.150.000, Total Asset Turn Over
0.278.649
Dari total sample sejumlah 32, dengan jangka waktu 8 tahun yaitu
selama 10 tahun tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini :
Tabel 4.2
Data Pertumbuhan/Kuartal
85
Dari tabel tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Harga saham memiliki
rata-rata 3,118 dimana Harga Saham mengalami kenaikan harga pada tahun 2017
dengan nilai 4,44 dan mengalami penurunan harga pada tahun 2012 yaitu dengan
nilai 1,426. Untuk rasio likuiditas yang diwakili oleh CR memiliki rata-rata
1,20687 dimana CR tertinggi pada tahun 2017 dengan nilai CR 1,64 dan memiliki
nilai terendah pada tahun 2018 dengan nilai CR 0,93 . Untuk rasio solvabilitas DR
dengan nilai DR 0,44 sampai tahun 2016 mengalami penurunan dengan nilai DR
0,41 dan rasio profabilitas NPM meiliki rata-rata 0,2275 dimana NPM menglami
kenaikan pada tahun 2014 dengan nilai 0,04. Sedangkan rasio aktivitas TATO
memiliki rata-rata 0,46906 dimana TATO mengalami kenaikan pada tahun 2014
dengan nilai 1,36 namun pada tahun 2015 mengalami penurunan dengan nilai
0,62 . Serta nilai rasio pasar EPS memiliki rata-rata 0,43306 dimana EPS
mengalami penurunan pada tahun 2014 dengan nilai 0,14 kemudian mengalami
Dalam suatu penelitian jenis data dan hipotesis sangan menentukan dalam
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan tahapan analisis dengan
melakukan uji lolos kendala linier atau yang sering disebut dengan uji asumsi
klasik, untuk melihat apakah model regresi berganda layak atau tidak digunakan
86
dalam penelitian ini. Juga dengan melakukan uji hipotesis yaitu analisis regresi
asusmsi klasik. Persyaratan analisis regresi untuk asumsi klasik yaitu uji
distribusi yang normal atau tidak. Untuk menguji dengan akurat, diperlukan alat
Bila nilai J-B tidak signifikan (lebih kecil dari X 2 tabel ) maka data
Bila probabilitas lebih besar dari 5% (0,05) mala data distribusi normal.
Berikut ini hasil uji normalitas data dengan menggunakan hasil uji Jarque-Bera:
4 Mean -4.41e-15
Median -0.084933
3 Maximum 1.644641
Minimum -1.638917
Std. Dev. 0.864519
2
Skewness -0.010158
Kurtosis 2.118877
1
Jarque-Bera 1.035722
Probability 0.595794
0
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5
Dari Histogram diatas nilai Jarque-bera sebesar 1,035722 dengan nilai probability
normal.
88
Uji Multikolinearitas bertujuan melihat adanya masalah multikolinearitas
korelasi diatas, tidak ada variabel yang nilainya lebih dari 0,8 sehingga dapat
pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini menggunakan uji white untuk
Hasil uji white dengan banuan software eviews 9.0 adalah sebagai berikut:
89
heteroskedastisitas. Dari Output diatas menunjukan bahwa nilai Prob. Chi-
Square sebesar 0.4066 > 0,05 . Maka dapat disimpulkan bahwa nilai yang
diperoleh lebih besar dari 0.05. Dengan demikian hasil regresi tidak mengandung
masalah heteroskedastisitas.
untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut
runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah
menggunakan metode uji Durbin -Waston (DW Test). Berikut ini Hasil pengujian
yang telah dilakukan penulis untuk mendeteksi ada tidak nya autokorelasi.
Berdasarkan tabel diatas, bahwa Uji Durbin – Waston (Dw Test) dengan
90
demikian dapat disimpulkan bawhwa tidak terdapat autokorelasi karena Prob.
Pengaruh Current Ratio (X1), Debt Ratio(X2), Net Profit Margin (X3),
Total Turn Over (X4), dan Earning Per Share (5) terhadap Harga Saham (Y)
Keterangan :
Y = Harga Saham
a = Konstanta
91
CR 2.504194 0.726220 3.448256 0.0019
DR 14.44163 4.797156 3.010457 0.0057
NPM 8.601704 3.589033 2.396664 0.0240
TATO 2.295635 0.634093 3.620347 0.0012
EPS 2.141323 0.885804 2.417379 0.0229
+2,295635TATO + 2,141323EPS
Dari persamaan regresi linier berganda diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
perubahan.
92
14,44163 dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan atau
konstan.
variabel Earning Per Share sebesar 1 maka harga saham akan mengalami
variabel depnden. Jika nilai Prob F lebih kecil dari 0,05 berarti variabel
93
Hasil perhitungan yang didapat berdasarkan probabilitas 0.000003 < 0,05
penelitian ini bahwa pengaruh parsial tersebut (H1=H0) diterima, itu berarti
Indonesia,Tbk
terdiri dari CR,DR,NPM,TATO dan EPS terhadap harga saham secara parsial. Uji-
94
penelitian ini menyatakan secara parsial Current Ratio, berpengaruh
Indonesia, Tbk.
Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap Harga Saham dengan nilai
sebesar 34,5% merupakan pengaruh dari faktor diluar penelitian termasuk jenis
Koefisien regresi untuk setiap variabel dalam penelitian ini dengan persamaan
sebagai berikut :
+2,295635TATO + 2,141323EPS
3.448256 dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0019 lebih kecil dari taraf
signifikansi 0,05. Dari nilai t-statistic dan signifikan tersebut menunjukkan bahwa
hutang jangka pendeknya. Tidak ada ketentuan yang mutlak tentang berapa
tingkat CR yang dianggap baik atau yang harus dipertahankan oleh suatu
tersebut mempunyai kas yang menganggur dalam jumlah besar. Hal tersebut
artinya perusahaan dalam posisi kesulitan keuangan karena pada suatu saat
perusahaan dalam posisi menjanjikan untuk para investor yang menanam modal
terhadap perubahan harga saham. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang
97
4.4.2 Pengaruh Debt Ratio terhadap Harga Saham pada PT.
3.010457dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0057 lebih kecil dari tariff signifikan
Indonesia,Tbk. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang telah dibangun dimana DR
tersebut juga sesuai dengan penelitian Fatmawati, Budi wahono dan A. Agus
terhadap asset total yang dimilikinya. Untuk mengetahui berapa hutang yang
pula tingkat resiko yang terkait dengan operasional perusahaan dan sebaliknya,
konservatif dengan kesempatan untuk meminjam dimasa depan tanpa resiko yang
signifikan.Rendahnya rasio utang juga memiliki arti hanya sebagian kecil asset
98
perusahaan yang dibiayai dari hutang. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Tamara Oca Viandita suhadak dan Achmad Husaini (2013) yang
4.4.3 Pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham pada PT.
2.396664 dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0240 lebih kecil dari taraf signifikan
0,05. Dari nilai t-statistic dan signifikan tersebut menunjukan bahwa NPM
Indonesia,Tbk . Hal ini sesuai dengan hipotesis yang telah dibangun dimana NPM
akan berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini juga
berinvestasi dan akan mengakibatkab kenaikan pada harga saham. Apabila NPM
rendah menunjukan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu
99
atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu hal demikian dapat
Penelitian ini juga sesuai dengan teori Bastian dan Suhardjono (2006:299)
di mana NPM adalah perbandingan laba bersih dengan penjualan. Semakin besar
4.4.4 Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Harga Saham pada PT.
3.620347 dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0012 lebih kecil dari tariff
signifikansi 0,05. Dari nilai t-statistic dan signifikan tersebut menunjukan bahwa
dibangun dimana TATO akan secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham
saham.
maka akan menghasilkan laba yang semakin tinggi pula. Laba yang semakin
tinggi akan berepengaruh positif pada minat investor untuk menanamkan saham di
100
saham semakin naik dan harga saham perusahaan semakin tinggi dalam pasar
modal.
Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kahana (2012)
BEI tahun 2008-2011 yang mengungkapkan bahwa TATO berepngaruh positif dan
4.4.5 Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham pada PT.
2.417379 dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0229 lebih besar dari tafar
signifikansi 0,05. Dari nilai t-statistic dan signifikan tersebut menunjukan bahwa
EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham PT. Telekomunikasi
Indonesia,Tbk . Hal ini sesuai dengan hipotesis yang telah dibangun dimana EPS
akan secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham. Tetapi penelitian ini
EPS atau laba per saham merupakan perhitungan rasio yang banyak
digunakan oleh para investor maupun calon investor sebagai dasar pertimbangan
101
karena EPS memberikan gambaran mengenai jumlah atau besarnya keuntungan
beranggapan bahwa besarnya nilai laba per lembar saham yang dibagikan oleh
investor untuk melakukan saham pada perusahan yang memiliki nilai EPS yang
tinggi. Pada kondisi yang seperti itu harga saham di pasar modal akan bergerak
harga saham di pasar modal. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang
meneliti tentang pengaruh DR, PER, EPS dan SIZE terhadap harga saham pada
4.4.6 Pengaruh Current Ratio (CR),Debt Ratio (DR), Net Profit Margin
2011-2018
probabilitas F lebih kecil dari taraf signifikan yang telah ditentutkan yaitu 0,05
102
sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen secara bersama-
DR, NPM, TATO, dan EPS secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
(R2) sebesar 0,652506, atau dapat dijelaskan bahwa 65,2% perubahan yang terjadi
pada harga saham dapat dijelaskan oleh varibel CR, DR, NPM, TATO, dan EPS.
103