Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH RETURN OF EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM

PT MERDEKA COPPER GOLD Tbk.

Sani Fadhilah Faizana (2250510060)


Andes Wahyu Hidayah (2250510061)
Ahmad Syukron Mubarok (2250510062)
Belinda Oktaviana (2250510063)
Tiyas Ayu Pratiwi (2250510064)

Kelas B2 AKR
Program Studi Akuntansi Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Kudus
Tahun 2023

ABSTRAK

Harga saham sangat ditentukan dari penawaran dan permintaan akan saham itu
sendiri. Semakin banyak orang yang membeli saham maka harga saham cenderung
bergerak naik dan sebaliknya semakin banyak orang yang menjual sahamnya maka
harga saham cenderung bergerak turun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis signifikansi pengaruh return of equity (ROE) terhadap harga saham.
Penelitian ini dilakukan pada PT Merdeka Copper Gold tbk periode 2015-2023.
Jumlah data penelitian ini adalah 30 data, dengan metode triwulan. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode online. Berdasarkan hasil analisis ditemukan return
of equity (ROE) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Secara parsial ROE berpengaruh negatif terhadap harga saham hal ini menunjukkan
bahwa investor tidak mempertimbangkan ROE sebagai keputusan untuk membeli
saham.
Kata kunci : ROE, sarga saham

ABSTRACT

The share price is largely determined by the supply and demand for the shares
themselves. The more people who buy shares, the stock price tends to move up and
conversely, the more people who sell their shares, the stock price tends to move
down. The purpose of this research is to analyze the significance of the effect of
return of equity (ROE) on stock prices. This research was conducted at the
independent company Copper Gold Tbk for the period 2015-2023. The amount of
research data is 30 data, with the quarterly method. Data collection was carried
out using the online method. Based on the results of the analysis, it is found that the
return of equity (ROE) simultaneously has a significant effect on stock prices.
Partially, ROE has a negative effect on stock prices, this indicates that investors do
not consider ROE as a decision to buy shares.

Keywords : ROE, stock price

PENDAHULUAN

Harga saham merupakan faktor penting dan harus dipertimbangkan oleh


setiap investor dalam melakukan sebuah investasi saham Dimana harga saham
menunjukkan nilai perusahaan dan merupakan indeks yang tepat untuk mengetahui
efektivitas kinerja perusahaan. Dengan semakin tinggi harga saham, maka semakin
baik pula kinerja perusahaan emiten, karena jika harga saham mengalami kenaikan
maka dianggap perusahaan tersebut berhasil dalam mengelola usahanya.
Sebaliknya harga saham yang rendah dapat diartikan bahwa kinerja perusahaan
kurang baik, karena dianggap perusahaan kurang berhasil dalam mengelola
usahanya.

Harga saham di pasar modal memiliki peranan yang penting karena harga
saham dapat berubah-ubah tiap waktu. Untuk meningkatkan harga saham, maka
perusahaan sangat perlu mengetahui faktor-faktor yang sangat berpengaruh
terhadap peningkatan harga saham. Faktor utama yang menyebabkan harga pasar
saham berubah adalah karena dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal yang disebut juga faktor fundamental adalah faktor yang
berasal dari dalam perusahaan dan dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan.
Sedangkan faktor eksternal yang merupakan faktor non fundamental biasanya dapat
disebabkan oleh kondisi ekonomi seperti suku bunga, dan kebijakan pemerintah.
Harga saham juga dipengaruhi oleh Return On Equity (ROE), merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang mejadi
hak pemilik modal sendiri (saham). Semakin tinggi Return On Equity (ROE) yang
didapatkan maka kinerja perusahaan semakin baik dalam mengelola modalnya
untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.

Table 1 Daftar Harga Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

BULAN
TAHUN RATA-RATA
MARET JUNI SEPTEMBER DESEMBER
2015 Rp 386,55 Rp 386,55
2016 Rp 377,92 Rp 383,67 Rp 374,08 Rp 383,67 Rp 379,84
2017 Rp 494,94 Rp 441,20 Rp 450,82 Rp 410,53 Rp 449,37
2018 Rp 527,55 Rp 671,43 Rp 540,00 Rp 700,00 Rp 609,75
2019 Rp 678,00 Rp 944,00 Rp 1.260,00 Rp 1.070,00 Rp 988,00
2020 Rp 1.035,00 Rp 1.355,00 Rp 1.615,00 Rp 2.430,00 Rp 1.608,75
2021 Rp 2.200,00 Rp 2.860,00 Rp 2.530,00 Rp 3.890,00 Rp 2.870,00
2022 Rp 4.520,00 Rp 3.940,00 Rp 2.530,00 Rp 4.120,00 Rp 3.777,50
2023 Rp 4.140,00 Rp 4.140,00

Tabel di atas menunjukkan bahwa PT Merdeka Copper Gold Tbk.


mengalami fluktuasi selama periode tahun 2015-2023. Adapun rata-rata harga
saham dari perusahaan di atas dari 2015 akhir – 2023 awal adalah Rp 5.251,04.
Kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2023 awal sebesar Rp 4.140,00 dan
mengalami penurunan kembali pada tahun 2016 sebesar Rp 379,84.

Table 2 Daftar ROE PT Merdeka Copper Gold Tbk. Tahun 2015-2023

BULAN
TAHUN
MARET JUNI SEPTEMBER DESEMBER
2015 Rp 135.258
2016 Rp 45.086 -Rp 56.312 Rp 291.453 -Rp 76.229
2017 -Rp 19 -Rp 180.234 -Rp 225.304 -Rp 429
2018 -Rp 1.833.813 Rp 1.726.321 Rp 1.531.194 Rp 2.501.726
2019 Rp 501 Rp 998 -Rp 9.891.974 -Rp 7.298.779
2020 Rp 1.733.682 -Rp 2.941.199 -Rp 188.780 Rp 13.717.630
2021 -Rp 1.258.236 -Rp 1.484.389 -Rp 1.983.437 -Rp 1.375.271
2022 Rp 443.439 -Rp 13.839 Rp 353.124 Rp 1.649.269
2023 Rp 661.207

Menurut Deitiana (2010) dimana pertumbuhan atas penjualan merupakan


indikator penting dalam permintaan dan daya saing perusahaan dalam industri,
dimana pendapatan yang dihasilkan dari penjualan akan dapat digunakan untuk
mengukur tingkat pertumbuhan penjualan. Sehingga tingkat pertumbuhan
perusahaan menarik untuk diukur dengan pertumbuhan penjualan dalam
mempengaruhi kinerja perusahaan yang tercermin dalam harga saham perusahaan.
Dengan demikian tingkat profitabilitas (return on equity) dan pertumbuhan
penjualan sebagai faktor fundamental perusahaan yang baik, bisa dijadikan
informasi dan berdampak respon positif kepada investor terhadap harga saham
perusahaan.

Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan


menggunakan uji multikolenieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas, uji
autokorelasi, uji regresi linear berganda, uji F, dan uji T.

PEMBAHASAN

1. Uji Multikolenieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji hubungan antar variabel bebas.
Model yang baik adalah model persamaan yang terbebas dari multikolinearitas.
Hasil uji multikolinearitas tersaji pada tabel dibawah ini:

Gambar 1 Hasil Uji Multikolinearitas


Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel bebas atau bebas dari gejala
multikolinier. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya kolerasi antar sesama
variable bebas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation
factor (VIF). Berdasarkan Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai tolerance
ROE adalah -0.02. Hal ini berarti tidak ada kolerasi antar variable bebas.

2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini berkaitan dengan sama atau tidak varians dari residual dari observasi
yang satu dengan observasi lainnya. Jika residual mempunyai varians yang
sama, disebut homoskedastisitas. dan jika variansnya tidak sama disebut terjadi
heteoskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heteroske
dastisitas. Adapun hasil uji heterokedastisitas tersaji pada tabel dibawah ini:
Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Jadi apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 berarti dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dimana signifikansi
variabel X₁ yaitu 0,817 lebih besar dari 0,05 berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas, berbada dengan variabel X₁ pada variabel X₂ nilai
signifikansi 0,009 yang menunjukan lebih kecil dari 0,05 hal ini menunjukan
bahwa terjadinya heteroskedastisitas.

3. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau
tidak. Sesuai dengan persyaratan, maka residual harus berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas tersaji pada tabel di bawah :
Gambar 3 Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan Tabel 3 hasil pengujuian normalitas residual sudah


berdistribusi normal, yang ditunjukkan dari nilai signifikansi Kolmogorov
Smirnovsebesar 176 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti data residual
terdistribusi normal.

4. Uji Autokorelasi
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi
klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu
pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus
terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi.
Gambar 4 Hasil Uji Autokorelasi

Berdasarkan Tabel 6 diatas diperoleh nilai Durbin-Watsonsebesar 1.070.


Dengan demikian d statistik berada pada daerah tidak ada autokolerasi.

5. Uji Regresi Linear Berganda


Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen
berhubungan positif negatif, dan untuk memprediksi nilai dari variable
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Hasil analisis regresi berganda tersaji pada tabel dibawah ini :
Gambar 5 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen


dapat diprediksi melalui variabel independen. Analisis regeresi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, dari analisis regersi
linier berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Berdasarkan Tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 2017.293+.001 S1

Nilai koefisien regresi variabel ROE (S1) sebesar .001 nilai yang Positif
menunjukkan adanya hubungan antara harga saham dengan ROE jika variabel
ROE meningkat satu satuan sementara variabel lainnya dianggap konstan atau
sama dengan nol makam harga saham akan menurun sebesar 001.

6. Uji F
Uji F dilakukan untuk melihat apakah terjadi kelayakan atau terjadinya
pengaruh secara simultan antara variabel independen dengan variabel dependen
yang digunakan dalam suatu penelitian. Hasil uji F tersaji pada tabel dibawah
ini:
Gambar 6 Hasil Uji F

Dari Tabel diatas dapat diketahui nilai F hitung sebesar 9.646 > F tabel 2,54
dan Nilai signifikasi sebesar 0,019 < 0,05 maka hipotesis diterima. Hal ini
berarti variabel independen yaitu ROE secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen yaitu harga saham.

7. Uji T
Menurut para ahli, Uji T digunakan untuk menguji signifikansi dan relevansi
data. Sumber data yang diteliti berasal dari satu atau dua kelompok variabel
sebagai sampel penelitian.
Menurut Ghozali (2017:56), uji statistik T menunjukkan berapa jauh pengaruh
suatu variabel independen terhadap variabel dependen lainnya dengan asumsi
variabelnya konstan. Hasil uji T tersaji pada tabel dibawah ini:
Gambar 7 Hasil Uji T
Berdasarkan output tabel “one-sample test” diatas nilai sig.(2-tailed) pada
Q1-Q4 memiliki nilai rata-rata ≥ 0,05, maka sesuai dengan pengambilan
keputusan dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. Sedangkan nilai sig.(2-tailed)
pada S1-S4 mimiliki nilai rata-rata ≤ 0,05, maka sesuai dengan pengambilan
keputusan dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan demikian,dapat
diartikan bahwa jumlah rata-rata ROE tidak sama dengan harga saham. Hal ini
berarti variabel independen yaitu ROE secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen yaitu harga saham.
Pengaruh ROE terhadap harga saham
Berdasarkan pengujian parsial variabel ROE berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap harga saham. Ini ditunjukkan dari nilai signifikansi 021 >0,05. Ini berarti
bahwa investor melihat ROE sebagai salah satu alasan untuk membeli saham sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Cholidia (2017) bahwa investor cenderung
menggunakan analisis fundamental dalam pengambilan keputusannya melainkan
menggunakan kelompok referensi, pengalaman dan mengikuti pergerakan bandar
(spekulasi) dalam berinvestasi, menunjukkan bahwa faktor psikologi dari investor
mengambil peranan yang cukup penting dalam pengambilan keputusan investasi.
Hasil penelitian ini didukung oleh Perdana dkk (2013) dan Setyorini dkk (2016)
yang menegaskan bahwa ROE berpengaruh negarif dan signifikan terhadap harga
saham. spekulasi dalam pengendalian keputusan untuk berivestasi di pasar modal,
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Cholidia (2017).

SIMPULAN DAN SARAN


Dari hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat
ditarik kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut, Variabel Return on Equity
(ROE) berpengaruh negatif dan signifikan terhada harga saham, ini berarti bahwa
investor tidak melihat ROE sebagai keputusan dalam membeli saham. Bagi
perusahaan, disarankan agar lebih meningkatkan profitabilitas perusahaan karena
dengan meningkatkan profitabilitas perusahaan maka juga akan meningkatkan
PER, jika PER meningkat maka akan menarik banyak investor untuk menanamkan
modal di perusahaan sehingga harga saham akan ikut meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

Waskito, M., & Faizah, S. (2021). Pengaruh Return on Equity (ROE) Dan
Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham Perusahaan. AKRUAL :
Jurnal Akuntasnsi dan Keuangan, 3(1), 30–43.

Shenurti, E., Erawati, D., & Nur Kholifah, S. (2022). Analisis Return on Asset
(ROA) , Return on Equity (ROE) dan Corporate Social Responsibility (CSR)
yang mempengaruhi Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal
Akuntansi dan Manajemen, 19(01), 01–10.
https://doi.org/10.36406/jam.v19i01.539

Price, D. A. N., Book, T. O., Terhadap, V., & Saham, H. (2020). Pengaruh Return
on Assets, Return on Equity, Earning Per Share Dan Price To Book Value
Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis & Akuntansi Unsurya, 5(1), 33–49.
https://doi.org/10.35968/jbau.v5i1.377

Cholidia, Rifatin. 2017. Perilaku Investor dalam Pengambilan Keputusan Investasi


di Pasar Modal (Studi Kasus pada Investor Saham Individu di Bandar
Lampung). Skripsi.

Perdana dkk. 2013. Pengaruh Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS),
dan Debt Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham. Jurnal Administrasi dan
Bisnis (JAB), 2(1): 218-137.

Setyorini, Maria M Minarsih, Andi Tri Haryono. 2016. Pengaruh Return on Assets
(ROA), Return on Equity (ROE), Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap
Harga Saham Perusahaan Real Estate di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus
pada 20 Perusahaan Periode 2011-2015).Journal of Management, 2(2): 1-12.

Anda mungkin juga menyukai