Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Profil Perusahaan

PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (atau selanjutnya disebut ADHI),

berawal dari Architecten-Ingenicureen Annemersbedrijf Associatie Selleen

de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V. (Associatie N.V.), sebuah perusahaan

milik Belanda yang dinasionalisasi, dan pada 11 Maret 1960 ditetapkan

sebagai PN Adhi Karya. Dalam tonggak sejarah ADHI, proses nasionalisasi

ini menjadi momentum pemacu pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Kemudian berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik

Indonesia, sesuai Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1974, sejak 1 Juni

1974 status PN Adhi Karya berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan

nama PT Adhi Karya. Di tahun 2004, ADHI menjadi perusahaan konstruksi

pertama yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Sejak itu, sebagai

Perseroan terbuka, ADHI terdorong untuk senantiasa memaksimalkan

kinerjanya untuk kepentingan setiap pemangku kepentingan, termasuk bagi

kemajuan industri konstruksi Indonesia yang semakin pesat.

Dalam menyikapi semakin ketatnya persaingan industri konstruksi,

Perseroan meredefinisi visinya yaitu Menjadi Perusahaan Konstruksi

Terkemuka di Asia Tenggara. Perseroan juga meluncurkan tagline “Beyond

Construction”, yang maknanya menegaskan motivasi Perseroan untuk

59
60

merambah ke bidang usaha lain yang masih terkait dengan bisnis inti

Perseroan.

4.1.2. Visi dan Misi

Perusahaan menjalankan seluruh aktivitas usahanya dengan

berpegang kepada visi, misi dan budaya perusahaan yang disusun sejak

perusahaan berdiri.

Adapun visi, dan misi PT Adhi Karya (Persero), Tbk adalah :

1. Visi

Menjadi Korporasi inovatif dan berbudaya unggul untuk pertumbuhan

berkelanjutan.

2. Misi

a. Membangun Insan yang unggul, profesional, amanah dan berjiwa

wirausaha.

b. Mengembangkan bisnis kontruksi, rekayasa, properti, industri, dan

investasi yang bereputasi.

c. Mengembagkan inovasi produk dan proses untuk menberi solusi

serta impect bagi stakeholders.

d. Menjalankan organisasi dengan tata kelola perusahaan yang baik.

e. Menjalankan sistem manajemen pencapaian.


61

4.1.3. Struktur Organisasi

Susuanan Perangkat organisasi PT Adhi Karya (Persero), Tbk

Selama Tahun 2019 Adalah Sebagai berikut :

Sumber : website PT Adhi Karya (Persero),Tbk

Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT Adhi Karya (Persero), Tbk

4.1.4. Gambaran Debt to Equity Ratio (DER) PT Adhi Karya (Persero),

Tbk Periode

Menurut Kasmir (2014:157) bahwa debt to equity ratio merupakan

“Rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari

dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar

dengan seluruh ekuitas”. Denga kata lain, rasio ini berfungsi untuk

mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.

Mengenai debt to equity Joel G. Siegel dan Jae K. Shim (Fahmi,

2018:73) mendefinikannya sebagai “ukuran yang dipakai dalam

menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan


62

yang tersedia untuk kreditor”. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Total Iiabilities
Debt ¿ equity ratio=
Total Shareholders Equity
Sumber : Fahmi (2018:73)

Berikut merupakan data debt to equity ratio selama tujuh tahun yang

diperoleh dari laporan keuangan PT Adhi Karya (Persero), Tbk Periode

2010-2018:

Tabel 4.1
Debt to Equity Ratio (DER) PT Adhi Karya (Persero), Tbk
Periode 2010-2019

Total Hutang
No Tahun Total Hutang Total Ekuitas DER=
Ekuitas
1 2010 Rp 4,059,941,228,781 Rp 867,754,973,494 467,87%
2 2011 Rp 5,122,585,800,538 Rp 990,367,790,588 517,24%
3 2012 Rp 6,691,154,665,776 Rp 1,180,918,969,692 566,61%
4 2013 Rp 8,172,498,971,851 Rp 1,548,462,792,571 527,78%
5 2014 Rp 8,707,338,334,630 Rp 1,751,543,349,644 497,12%
6 2015 Rp 11,598,931,718,043 Rp 5,162,131,796,836 224,69%
7 2016 Rp 14,652,655,996,381 Rp 5,442,779,962,898 269,21%
8 2017 Rp 22,463,030,586,953 Rp 5,869,917,425,997 382,68%
9 2018 Rp 23,883,342,873,624 Rp 6,285,271,896,258 379,99%
Sumber : Laporan Keuangan PT Adhi Karya (Persero), Tbk

600.00% 566.61%
517.24% 527.78%
497.12%
500.00% 467.87%

400.00% 382.68% 379.99%

300.00% 269.21%
224.69%
200.00%

100.00%

0.00%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Debt to Equity Ratio

Gambar 4.2
Pergerakan Debt to Equity Ratio (DER)
PT Adhi Karya (Persero), Tbk Periode 2010-2019
63

Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa

debt to equity ratio menunjukan perubahan fluktuatif. Pada tahun 2012

merupakan nilai debt to equity ratio tertinggi dengan nilai 566,61%, dimana

debt to equity ratio terendah berada pada tahun 2015 dengan nilai 224,69%,

pada tahun 2015 juga merupakan tahun dimana penurunan debt to equity

ratio tertinggi selama periode 2010-2019. Ini dikarenakan perusahaan

mampu menaikan jumlah modal yang dimiliki. Tapi ditahun berikutnya debt

to equity ratio kembali mengalami kenaikan sampai tahun 2017 ke angka

382,68% dan kembali mengalami penurunan di tahun 2018 menjadi

379,99%.

4.1.5. Gambaran Return On Equity (ROE) PT Adhi Karya

(Persero),

Tbk Periode

Menurut Fahmi (2014:291), “ROE adalah rasio yang mengkaji

sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki

untuk mampu memberikan laba atas ekuitas”.

Kasmir (2014:204) menambahkan bahwa “ROE atau rentabilitas

modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak

dengan modal sendiri”. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal

sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik

peusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rasio ini dapat diukur

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


64

Earning After Tax


Return On Equity=
Equity
Sumber : Kasmir (2014:204)
Tabel 4.2
Return On Equity (ROE) PT Adhi Karya (Persero), Tbk
Periode 2012-2019

Laba setelah pajak


No Tahun Laba Setelah Pajak Total Ekuitas ROE=
Ekuitas
1 2010 Rp 190,193,562,343 Rp 867,754,973,494 21.92%
2 2011 Rp 182,692,722,038 Rp 990,367,790,588 18.45%
3 2012 Rp 213,317,532,467 Rp 1,180,918,969,692 18.06%
4 2013 Rp 408,437,913,454 Rp 1,548,462,792,571 26.38%
5 2014 Rp 326,656,560,598 Rp 1,751,543,349,644 18.65%
6 2015 Rp 465,025,548,006 Rp 5,162,131,796,836 9.01%
7 2016 Rp 315,107,783,135 Rp 5,442,779,962,898 5.79%
8 2017 Rp 517,059,848,207 Rp 5,869,917,425,997 8.81%
9 2018 Rp 645,029,449,105 Rp 6,285,271,896,258 10.26%
Sumber : Laporan Keuangan PT Adhi Karya (Persero), Tbk

30.00%
26.38%
25.00%
21.92%
20.00% 18.45% 18.06% 18.65%

15.00%
10.26%
10.00% 9.01% 8.81%
5.79%
5.00%

0.00%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Gambar 4.3
Pergerakan Return On Equity (ROE)
PT Adhi Karya (Persero), Tbk Periode 2010-2019

Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa

Return On Equity menunjukan perubahan fluktuatif. Dimana pada tahun

2010 sampai tahun 2012 mengalami penurunan dari 21,92% menjadi

18,06% dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi 26,38%, ini

merupakan tahun dengan nilai Return On Equity tertinggi PT Adhi Karya


65

(Persero), Tbk sepanjang periode 2010-2019. Kemudian Return On Equity

mengalami penurunan sampai tahun 2016 menjadi 5,79% dan ini

merupakan tahun dengan nilai Return On Equity terendah. Namun pada dua

tahun berikutnya yakni tahun 2017 dan 2018 mengalami kenaikan berturut-

turut dengan nilai 8,81% dan 10,26%.

3.

4.

4.1.

4.1.1.

4.1.2.

4.1.3.

4.1.4.

4.1.5.

4.1.6. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan penjelasan dari nilai minimum, nilai

maksimum, dan nilai rata-rata (mean) dari variabel independen (bebas) dan

variabel dependen (terikat).

Tabel 4.3
Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DER 9 224.69 566.61 425.9100 119.56615
ROE 9 5.79 26.38 15.2589 7.00771
Valid N (listwise) 9
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25.0
66

Berdasarkan hasil tabel di atas, dengan mengamati selama 27 bulan

yaitu ssebagai beikut:

1. Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai minimum 224,69%, nilai

maksimum 566,61%, nilai rata-rata (mean) 425,9100%, dan nilai

standar deviasi atau simpangan dari nilai rata-rata (mean) sebesar

119,56615%.

2. Return On Equity (ROE) memiliki nilai minimum 5,79%, nilai

maksimum 26,38%, nilai rata-rata (mean) 15,2589%, dan nilai standar

deviasi atau simpangan dari nilai rata-rata (mean) sebesar 7,00771%.

4.1.7. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan serangkaian pengujian analisis BI 7-Day Repo

Rate terhadap harga saham PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk baik secara

parsial maupun secara simultan, dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih

dahulu sebagai berikut:

1.

2.

3.

4.

4.1.

4.1.1.

4.1.2.

4.1.3.
67

4.1.4.

4.1.5.

4.1.6.

4.1.7.

4.1.7.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dilakukan

menggunakan Uji Kolmogrov-Sminov (K-S) dengan menggunakan

SPSS Statistics 25.0 For Windows. Kriteria pengujiannya adalah

data dikatakan normal jika nilai probabilitas 0,05 < nilai Sig. dan

dikatakan tidak normal jika nilai probabilitas 0,05 > nilai Sig. Hasil

uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
DER ROE
N 9 9
Normal Parametersa,b Mean 425.9100 15.2589
Std. Deviation 119.56615 7.00771
Most Extreme Differences Absolute .193 .211
Positive .127 .207
Negative -.193 -.211
Test Statistic .193 .211
Asymp. Sig. (2-tailed) .200 c,d
.200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25.0


68

Hasil uji normalitas Kolmogorov-Sminov (K-S) dengan

menggunakan SPSS 25.0 pada tabel 4.4 menunjukan data

berdistribusi normal. Hasil nilai Sig. sebesar 0,200. Karena nilai Sig.

> 0,05 atau 0,200 > 0,05, maka dapat data berdistribusi normal.

4.1.7.2. Uji Linearitas

Uji linieritas digunakan untuk menguji linear tidaknya suatu

data yang di analisis yaitu variabel independen terhadap variabel

dependen. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan test for

linearity dengan signifikansi 0,05. Dua variabel (X dan Y) dikatakan

mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (linearity) lebih

dari 0,05.

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 25.0 diperoleh

hasil pengujian linearitas sebagai berikut:

Tabel 4.5
Hasil Uji Linearitas
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: ROE
Model Summary Parameter Estimates
Equation R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .695 15.966 1 7 .055 -5.554 .049
The independent variable is DER.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25.0

Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh nilai sig yaitu sebesar 0,055.

Dengan batas sig 0,05, maka nilai sig 0,055 > 0,05. Dengan

demikian bahwa debt to equity ratio (X) memiliki hubungan yang

linear secara signifikan terhadap return on equity (Y).


69

1.

2.

3.

4.

4.1.

4.1.1.

4.1.2.

4.1.3.

4.1.4.

4.1.5.

4.1.6.

4.1.7.

4.1.8. Uji Hipotesis

4.1.8.1. Uji Korelasi

Analisis korelasi product moment digunakan untuk

mengetahui kekuatan hubungan antara korelasi kedua variabel dan

ukuran yang dipakai untuk menentukan derajat kekuatan hubungan

korelasi tersebut. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan

SPSS 25.0 maka hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.5
Hasil Uji Korelasi
Correlations
DER ROE
DER Pearson Correlation 1 .834**
Sig. (2-tailed) .005
N 9 9
70

ROE Pearson Correlation .834** 1


Sig. (2-tailed) .005
N 9 9
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25.0

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, menunjukkan hubungan antara

debt to equity ratio (DER) terhadap return on equity (ROE) PT

Adhi Karya (Persero), Tbk adalah sebesar 0,834 berada pada

interval koefisien 0,80 – 1,000. Dengan demikian dapat dikatakan,

terdapat hubungan yang “sangat kuat” antara debt to equity ratio

(DER) dengan return on equity (ROE) PT Adhi Karya (Persero),

Tbk Di mana hubungannya adalah positif atau searah, yang artinya

ketika debt to equity ratio (DER) meningkat maka return on equity

(ROE) PT Adhi Karya (Persero), Tbk akan meningkat juga,

begitupula sebaliknya, ketika debt to equity ratio (DER) menurun

maka return on equity (ROE) PT Adhi Karya (Persero), Tbk

menurun.

Untuk uji signifikansi, p value (Sig), bila:

1. Jika p value ≤ 0,05, maka hubungan kedua variabel adalah

signifikan.

2. Jika p value ≥ 0,05, maka hubungan kedua variabel adalah tidak

signifikan.

Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas

dengan variabel terikat.


71

Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan

variabel terikat.

Nilai p value (Sig) pada output SPSS menunjukan nilai

sebesar 0,005 (p value < 0,05), sehingga H o ditolak dan Ha diterima,

artinya ada hubungan yang signifikan antara debt to equity ratio

(DER) terhadap return on equity (ROE) PT Adhi Karya (Persero),

Tbk.

1.

2.

3.

4.

4.1.

4.1.1.

4.1.2.

4.1.3.

4.1.4.

4.1.5.

4.1.6.

4.1.7.

4.1.8.

4.1.8.1.

4.1.8.2. Uji Regresi Linier Sederhana


72

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengukur

seberapa besar sumbangan atau kontribusi variabel bebas terhadap

variabel terikat. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan

SPSS 25.0 maka hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.6
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -5.554 5.388 -1.031 .337
DER .049 .012 .834 3.996 .005
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25.0

Berdasakan tabel 4.6, dapat diperoleh persamaan regresi

linear sederhana pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y^ =−5,554+0,049 x

Dari persamaan regresi linear sederhana tersebut dapat

dijelaskan bahwa, jika nilai debt to equity ratio (DER) sama dengan

nol, maka nilai return on equity (ROE) PT Adhi Karya, Tbk akan

sebesar -5,554.

4.1.8.3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa

besar tingkat pengaruh atau tinggi rendahnya pengaruh debt to

equity ratio (DER) terhadap return on equity (ROE) PT Adhi Karya


73

(Persero), Tbk. R square (R2) berguna untuk mengetahui kekuatan

model dalam memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan

SPSS 25.0 maka hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .834 a
.695 .652 4.13595
a. Predictors: (Constant), DER
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25.0

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan nilai R square

sebesar 0,749, yang artinya bahwa debt to equity ratio memberikan

kontribusi dalam mempengaruhi return on equity, Tbk sebesar

69,5%, sedangkan sisanya 30,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

yang tidak penulis teliti.

4.1.8.4. Uji Signifikansi (Uji t)

Uji signifikansi (Uji t) digunakan untuk mengetahui

signifikan atau tidaknya suatu pengaruh variabel bebas secara

parsial dengan variabel terikat. Untuk menguji hipotesis tersebut

maka terlebih dahulu dicari thitung menggunakan SPSS 25.0

kemudian dibandingkan dengan ttabel.

Adapun hipotesisnya sebagai berikut:


74

Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara debt to equity

ratio (DER) terhadap return on equity (ROE) PT Adhi Karya

(Persero), Tbk

Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara debt to equity ratio

(DER) terhadap return on equity (ROE) PT Adhi Karya

(Persero), Tbk

Adapun hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 25.0

diperoleh hasil t value sebagai berikut:

Tabel 4.8
Hasil Uji Signifikansi (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -5.554 5.388 -1.031 .337
DER .049 .012 .834 3.996 .005
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 25.0

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh hasil dari t hitung

yakni 3,996 dengan kriteria signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan

(dk) = n – k atau (dk) = 9 – 2, maka diperoleh t tabel sebesar 2,364.

Jadi thitung > ttabel yakni 3,996 > 2,364, maka Jadi dapat disimpulkan

debt to equity ratio (DER) memiliki pengaruh signifikan terhadap

return on equity (ROE) Pada PT Adhi Karya (Persero), Tbk.

1.
2.
3.
4.
75

4.1.
4.2. Pembahasan

1.

2.

3.

4.

4.1.

4.2.

4.2.1. Gambaran Debt to Equity Ratio (DER) pada PT Adhi Karya

(Persero), Tbk. Periode 2010-2018

Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa Debt to Equity Ratio (DER)

PT. Adhi Karya (Persero), Tbk. Periode 2010-2018 mengalami fluktuasi.

Dengan rata-rata DER sebesar 425,91% dan Pada tahun 2012 nilai DER

mencapai sebesar 566,61% dimana tahun ini menjadi nilai Debt to Equity

Ratio (DER) tertinggi sepanjang periode 2010-2018 dengan jumlah ekuitas

yang dimiliki sebesar Rp 1.180.918.969.692 dan total hutang sebesar Rp

6.691.154.665.776 dimana ini berarti operasional perusahaan lebih banyak

dibiayaai oleh hutang dari modal sendiri.

Menurut Rahmawati (2016) dalam jurnalnya menyatakan bahwa

tingkat DER dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu (1) likuiditas,

perusahaan yang dapat segera mengembalikan utang-utangnya akan

mendapat kepercayaan dari kreditur untuk menerbitkan utang dalam jumlah

yang besar, (2) struktur aktiva, perusahaan yang memiliki jaminan terhadap

utang akan lebih mudah mendapatkan utang daripada perusahaan yang tidak
76

memiliki jaminan, (3) Price Earnings Ratio (PER), semakin besar PER

suatu saham maka menyatakan saham tersebut semakin mahal terhadap

pendapatan bersih per sahamnya yang artinya akan banyak investor yang

tertarik untuk memberikan dananya bagi perusahaan, (4) profitabilitas,

tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai

sebagaian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara

internal, perusahaan yang mempunyai profit tinggi akan menggunaan

hutang dalam jumlah begitupun sebaliknya, (5) operating leverage dan

faktor yang terakhir adalah (6) pertumbuhan perusahaan.

4.2.2. Gambaran Return On Equity (ROE) pada PT Adhi Karya

(Persero), Tbk. Periode 2010-2018

Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa Return On Equity (ROE) PT.

Adhi Karya (Persero), Tbk. Periode 2010-2018 setiap tahunnya mengalami

perubahan fluktuatif. Dimana pada tahun 2010 laba yang dihasilkan sebesar

Rp 190.193.562.343 dengan total ekuitas yang dimiliki sebesar Rp

867.754.973.494 sehingga return yang dihasilkan sebesar 21,92%. Pada

tahun 2013 ekuitas yang dimiliki sebesar Rp 1.548.462.792.571 dan laba

yang dihasilkan sebesar Rp 408.437.913.454 sehingga menghasikan return

sebesar 26,38% ini merupakan nilai Return On Equity (ROE) terbesar

sepanjang periode 2010-2018 hal ini dikarenakan oleh beberapa projek

strategis yang sedang dikerjakan. Seperti yang dilansir oleh bisnis.com

perusahaan Adhi Karya memperoleh proyek strategis dari pemerintah salah


77

satunya adalah pembangunan monorail di Jakarta. Dan memperoleh kontrak

baru pembangunan gedung cengkareng melalui anak usahanya, PT Adhi

Persada Gedung.

4.2.3. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return On Equity

(ROE) Pada PT Adhi Karya (Persero), Tbk

Berdasarkan hasil uji regresi linear sederhana dapat dijelaskan bahwa,

jika nilai debt to equity ratio sama dengan nol, maka nilai return on equity

PT Adhi Karya (Persero), Tbk akan sebesar -5,554. Koefisien regresi debt

to equity ratio bertanda positif, berarti bahwa setiap perubahan satu persen

pada debt to equity ratio akan menaikan nilai return on equity.

Berdasarkan hasil uji korelasi, menunjukkan hubungan antara debt to

equity ratio terhadap return on equity pada PT Adhi Karya (Persero), Tbk

adalah sebesar 0,834 berada pada interval koefisien 0,80 – 1,000. Dengan

demikian dapat dikatankan, terdapat hubungan yang “sangat kuat” antara

debt to equity ratio dengan return on equity PT Adhi Karya (Persero), Tbk.

Di mana hubungannya adalah Positif atau searah, yang artinya ketika debt

to equity ratio meningkat maka return on equity PT Adhi Karya (Persero),

Tbk akan meningkat, begitupula sebaliknya, ketika debt to equity ratio

menurun maka return on equity PT Adhi Karya (Persero), Tbk akan

menurun.

Nilai p value (Sig) pada output SPSS menunjukan nilai sebesar 0,000

(p value < 0,05), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan
78

yang signifikan antara debt to equity ratio terhadap return on equity PT

Adhi Karya (Persero), Tbk.

Dari hasil uji koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai R square

sebesar 0,695 atau 69,5%, yang artinya bahwa debt to equity ratio

memberikan kontribusi dalam mempengaruhi return on equity PT Adhi

Karya (Persero), Tbk sebesar 69,5%. Sedangkan dari hasil uji signifikansi

(Uji t) diperoleh hasil dari thitung yakni 3,996 dengan kriteria signifikansi 0,05

dan derajat kebebasan (dk) = n – k atau (dk) = 9 – 2, maka diperoleh t tabel

sebesar 2,364. Jadi thitung > ttabel yakni 3,996 > 2,364 dapat disimpulkan

bahwa debt to equity ratio berpengaruh terhadap return on equity. Nilai t

positif menunjukkan bahwa debt to equity ratio mempunyai hubungan yang

searah dengan return on equity. Jadi dapat disimpulkan debt to equity ratio

memiliki pengaruh signifikan terhadap return on equity PT Adhi Karya

(Persero), Tbk, yang berarti setiap terjadi perubahan return on equity pada

PT Adhi Karya (Persero), Tbk secara keseluruhan dipengaruhi oleh debt to

equity ratio.

Anda mungkin juga menyukai