I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sekelompok orang, atau badan lain yang melakukan produksi dan distribusi guna
ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen perusahaan. Tujuan utama suatu
perusahaan yang semakin ketat tidak menutup kemungkinan semakin besar pula
dana yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan usaha perusahaan. Hal ini terjadi
besar.
1
2
kepada pihak luar perusahaan maka akan timbul utang sebagai akibat dari
Semakin besar utang maka financial leveragenya semakin besar pula. Berarti
resiko yang dihadapi perusahaan akan semakin besar pula karena utangnya
perusahaan jika dapat dikelola dengan baik. Namun, financial leverage dianggap
merugikan apabila laba yang diperoleh lebih kecil dari biaya beban tetap yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
Menurut Kasmir (2017:155) “rasio leverage terbagi atas Debt to Assets Ratio
(debt ratio), Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER),
Times Interest Earned Ratio, dan Fixed Charge Coverage.” Namun dalam
penelitian ini rasio yang digunakan adalah Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to
Apabila nilai DAR semakin tinggi berarti semakin besar jumlah modal
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara
seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini
berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam
(kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi
untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk
jaminan utang.
Nilai debt to equity ratio yang semakin tinggi berarti semakin besar jumlah
perusahaan. “hasil akhir dari serangkaian kebijakan dan keputusan yang yang
terkait tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham yang sering disebut
rasio yang berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh
perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik.” (Darsono & Ashari,
2005:79).
aset, dan modal saham tertentu. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang
return on equity (ROE). Pemilihan variabel ROE sebagai variabel tak bebas
maupun di masa yang akan datang. Adapun perusahaan manufaktur yang ada
5
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdiri atas sektor industri dasar dan
kimia, sektor aneka industri dan sektor industri barang konsumsi. Sektor industri
dasar dan kimia terdiri dari beberapa sub sektor dan salah satunya adalah sub
sektor keramik, porselen dan kaca. Perusahaan yang termasuk dalam sub sektor
keramik, porselen dan kaca yang terdaftar di BEI adalah Perusahaan Asahimas
Flat Glass Tbk, Perusahaan Arwana Citra Mulia Tbk, Perusahaan Inti Keramik
Perusahaan Mulia Industrindo Tbk dan Perusahaan Surya Toto Indonesia Tbk.
6
Berikut adalah data mengenai penggunaan utang serta jumlah laba bersih yang diperoleh perusahaan keramik, porselen dan kaca yang
Tabel 1. Data Penggunaan Utang dan Jumlah Laba Bersih Perusahaan Keramik, Porselen dan Kaca yang Terdaftar di BEI
2014 2015 2016 2017 2018
Nama perusahaan Utang Laba Utang Laba Utang Laba Utang Laba Utang Laba
(dalam (dalam (dalam (dalam (dalam (dalam (dalam (dalam (dalam (dalam
miliar miliar miliar miliar miliar miliar miliar miliar miliar miliar
rupiah) rupiah) rupiah) rupiah) rupiah) rupiah) rupiah) rupiah) rupiah) rupiah)
Asahimas Flat Glass Tbk 845 464 880 341 1.906 260 2.719 39 4.835 7
Arwana Citra Mulia Tbk 347 262 536 71 595 91 572 122 556 158
Inti Keramik Alam Asri
340 (27) 321 (109) 327 (145) 335 (54) 543 71
Industri Tbk
Keramik Indonesia
236 92 317 (145) 340 (252) 341 (85) 350 (79)
Assosiasi Tbk
Mulia Industrindo Tbk 6.063 130 6.011 (156) 6.110 9 3.432 47 3.022 189
Surya Toto Indonesia Tbk 936 296 948 285 1.058 169 1.133 279 968 347
Sumber: www.idx.co.id
7
Tbk mengalami peningkatan dalam penggunaan utang dari tahun 2014-2018 tetapi
peningkatan pada utang tidak memberi dampak yang baik pada laba karena dari
peningkatan utang dari tahun 2014-2016, kemudian menurun pada tahun 2017-
2018 dan dilihat dari sisi laba mengalami penurunan pada tahun 2014-2015
kemudian meningkat pada tahun 2016-2018. Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk
kembali meningkat pada tahun 2016-2018 serta mengalami kerugian yang terus
meningkat pada tahun 2014-2016 dan kerugian menurun pada tahun 2017
sedangkan perusahaan hanya menghasilkan laba pada tahun 2014 dan mengalami
dalam pengggunaan utang maupun laba yang dihasilkan selama lima tahun
meningkat pada tahun 2016 dan pada tahun 2017-2018 kembali terjadi penurunan
laba namun pada tahun 2015 perusahaan mengalami kerugian, kemudian pada
tahun 2016-2018 mengalami peningkatan laba dari tahun ke tahun. Surya Toto
8
utang pada tahun 2014-2017 dan menurun pada tahun 2018, kemudian laba terjadi
dari tahun 2014-2018 tetapi mengalami penuruan pada tahun 2016 dan laba
Adapun fenomena yang ditemukan berdasarkan data utang dan laba yang
diperoleh perusahaan keramik, porselen dan kaca yang terdaftar di Bursa Efek
Asahimas Flat Glass Tbk utang yang terus meningkat tetapi tidak memberikan
Arwana Citra Mulia Tbk dalam penggunaan utang meningkat pada tahun 2013-
tahun 2016, namun tahun 2017-2018 penurunan utang yang digunakan berdampak
positif terhadap laba karena tetap meningkat. Pada Inti Keramik Alamasri Industri
Tbk terjadi peningkatan utang pada tahun 2014-2018 tetapi memberikan dampak
negatif terhadap laba perusahaan karena tetap mengalami kerugian pada tahun
2014-2017 meskipun menghasilkan laba pada tahun 2018. Sama halnya dengan
Assosiasi Tbk juga mengalami peningkatan dalam penggunaan utang dari tahun
2014-2018 tetapi dilihat dari sisi laba tetap memberikan dampak yang negatif
karena laba hanya terjadi pada tahun 2014 dan pada tahun 2015-2018 perusahaan
mengalami kerugian.
9
pada tahun 2015. Pada tahun 2014-2018 peningkatan utang yang digunakan pada
Surya Toto Indonesia Tbk memberikan dampak positif pula terhadap laba
perusahaan karena terus meningkat meskipun pada tahun 2016 laba sempat
mengalami penurunan.
penelitian tentang hubungan Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio dan Return
On Equity dengan judul “Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio secara
2. Bagaimana pengaruh Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio secara
C. Tujuan Penelitian
adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio
2. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
khususnya mengenai Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio dan Return On
Equity.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi para investor dapat digunakan sebagai acuan dalam menilai kinerja
perusahaan.
E. Sistematika Penulisan
memahami apa saja yang dibahas dalam penyusunan penelitian ini, berikut ini
JUDUL
Sistematika Penulisan.
Data.
JADWAL PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR PENGESAHAN
12
A. Tinjauan Pustaka
1. Laporan Keuangan
yang dilaksanakan dalam suatu periode atau jangka waktu tertentu yang
dan kinerja keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode
Dari uraian pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan
perusahaan, seperti jenis dan jumlah aktiva, kewajiban, modal, biaya dan
tergantung dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan tersebut. Dalam
praktiknya, secara umum ada lima macam jenis laporan keuangan yang biasa
disusun, yaitu laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
1) Neraca
umumnya pada akhir tahun saat penutupan buku. “neraca (balance sheet) adalah
sebuah laporan sistematis tentang posisi aktiva, kewajiban dan ekuitas perusahaan
per tanggal tertentu.” (Hery, 2014:7). Terdapat tiga komponen neraca yaitu aktiva,
kerugian (rugi) pada suatu periode waktu tertentu. Menurut Hery (2014:4)
“laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan yang sistematis tentang
pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu.” Laporan
laba rugi memuat informasi mengenai jumlah pendapatan dan beban perusahaan
jenis modal yang dimiliki pada suatu periode. Menurut Kasmir (2017:29) yakni:
15
Laporan arus kas mengikhtisarkan sumber dan penggunaan kas dan setara
kas. Kas terdiri dari saldo kas dan rekening giro sedangkan setara kas adalah
investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dapat dengan cepat
dijadikan kas dengan jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai
Laporan arus kas (statement of cash flows) adalah sebuah laporan yang
menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari
masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas operasi, aktivitas
investasi, sampai pada aktivitas pendanaan/pembiayaan untuk satu periode
waktu tertentu.
investasi dan pembiayaan di periode berikutnya. Arus kas masuk dan keluar
neraca dan laba rugi. Menurut Diana & Setiawati (2017:41) catatan atas laporan
hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan.
untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau
Analisis Rasio adalah future oriend atau berorientasi dengan masa depan,
artinya bahwa dengan analisis rasio keuangan dapat digunakan sebagai alat
untuk meramalkan keadaan keuangan dengan serta hasil usaha dimasa
yang akan datang.
rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu
dalam laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi secara individu atau
kombinasi dari kedua laporan tersebut yang dapat digunakan pula untuk
perusahaan baik pada saat sekarang maupun masa datang. Menurut Kasmir,
17
hal ini peneliti mengambil rasio keuangan yang berkaitan dengan permasalahan
profitabilitas.
terhadap pengelolaan aktiva. Semakin tinggi nilai DAR berarti semakin besar
18
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡
𝑑𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡
Salah satu rasio yang diperhatikan oleh investor adalah debt to equity ratio
Topowijono dan Zahroh (2013) “utang merupakan salah satu aspek yang menjadi
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara
seluruh utang termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini
berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam
(kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi
untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk
jaminan utang.
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑑𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
19
Husnan & Pudjiastuti dalam Ashari & Sampurno (2017) “return on equity
dihitung dengan cara membandingkan laba setelah pajak dengan total ekuitas
mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas
ekuitas”.
pengembalian pada pemegang saham”. Semakin tinggi ROE berarti semakin baik.
Adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai ROE menurut Atmaja
(2008:417) adalah:
Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang terhadap total aktiva yang
nilainya bisa diketahui dengan cara membagi jumlah total utang perusahaan
dengan total aktiva perusahaan dan kemudian dikalikan dngan 100% untuk
mendapatkan persentase harta atau aset perusahaan yang dibiayai dengan utang.
deviden.
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva yang dibiayai
dengan utang. Semakin rendah rasio utang DAR semakin bagus kondisi suatu
perusahaan karena hanya sebagian kecil aset yang dibiayai dengan utang. Jika
dana yang dipinjam perusahaan tersebut memperoleh hasil yang lebih besar
perusahaan akan bertambah besar. Hal ini didukung oleh pendapat Brigham dalam
pengembalian investasi ROE yang tinggi cenderung memiliki utang dalam jumlah
kecil”.
dicapai perusahaan jika yang dibiayai ditimbulkan oleh pinjaman lebih kecil
daripada biaya modal sendiri, maka sumber dana yang berasal dari pinjaman atau
utang akan lebih efektif dalam menghasilkan laba, demikian juga dengan
8. Penelitian Terdahulu
mengetahui perkembangan debt to asset ratio dan debt to equity ratio perusahaan
mengetahui perkembangan return on asset yang ada pada perusahaan sektor food
& beverages di bursa efek indonesia periode 2012-2015; 3) pengaruh DAR &
DER terhadap return on asset pada perusahaan sektor food & beverages di bursa
Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan sektor food & beverages di bursa
Hasil dari penelitian: 1) struktur modal yang di wakili oleh Debt To Asset
Ratio (DAR) & Debt to Equity Ratio (DER) pada perusahaan sektor Food &
spss secara umum beberapa perusahaan mengalami kenaikan nilai total debt
22
selama 4 tahun dan juga total asset dan ekuitas cenderung mengalami kenaikan,
jadi perusahaan di sektor ini cenderung mengalami kenaikan nilai DAR dan
DER, semakin tinggi rasio ini maka pendanaan dengan utang semakin banyak.
masih dibiayai oleh utang untuk bisa tetap meningkatkan produksinya atau
Asset (ROA) dari hasil penelitian menunjukan bahwa Return On Asset (ROA)
berada pada kondisi yang baik dengan nilai rata-rata pada tahun 2012 yaitu
sebesar 0.15 pada tahun 2013 sebesar 0,12, pada tahun 2014 sebesar 0,10 dan
pada tahun 2015 sebesar 0,09 . Hal ini menunjukan bahwa Return On Asset pada
perusahaan sektor food & beverages dapat dikatakan baik. 3) pengaruh struktur
Modal Debt to Asset Ratio (DAR) & Debt To Equity Ratio (DER) terhadap
Return On Asset (ROA) pada perusahan sektor Food & Beverage yang terdaftar di
bursa efek indonesia pada tahun 2012-2015 diketahui bahwa diperoleh nilai
signifikan 17,9%. Dapat dilihat bahwa struktur modal berpengaruh baik terhadap
penggunaan variabel Debt To Asset Ratio dan Debt To Equity Ratio sebagai
sebelumnya pada perusahaan sektor food & beverage yang terdaftar di bursa efek
indonesia sedangkan pada penelitian ini pada perusahaan keramik, porselen dan
Equity (ROE); 2) pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial terhadap
Return On Equity (ROE); dan 3) pengaruh Current Ratio (CR) dan Debt to
Equity Ratio (DER) secara simultan terhadap Return On Equity (ROE) pada PT.
berganda, koefisien determinasi, dan analisis hipotesis yaitu uji T dan uji F.
menghasilkan perbandingan thitung > ttabel sebesar -4,469 > 2,228 dengan nilai
signifikansi 0,002 < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak yang berarti secara
hipotesis Debt to Equity Ratio (DER) menghasilkan perbandingan thitung < ttabel
sebesar 5,614 > 2,228 dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 maka Ha diterima
dan H0 ditolak yang berarti secara parsial variabel independen Debt to Equity
Return On Equity (ROE). 3) hasil pengujian hipotesis Current Ratio (CR) dan
Debt to Equity Ratio (DER) menghasilkan perbandingan Fhitung < Ftabel, yaitu
15,238 > 4,74 dengan nlai signifikansi 0,003 < 0,05 maka Ha diterima dan H0
yang berarti secara simultan variabel independen Current Ratio (CR) dan Debt to
penelitian ini menggunakan Debt to Asset ratio; dan perusahaan yang menjadi
Tbk yang terdaftar di Jakarta Islamic Index sedangkan pada penelitian ini pada
perusahaan keramik, porselen dan kaca yang terdaftar di bursa efek Indonesia;
dan lokasi penelitin sebelumnya yaitu Jakarta Islamic Index sedangkan pada
B. Kerangka Konseptual
Debt to Asset Ratio merupakan rasio yang mengukur seberapa besar aktiva
yang dibiayai dengan utang. Semakin tinggi rasio, maka resiko yang akan dihadapi
perusahaan akan semakin besar. Rasio ini menggambarkan beberapa bagian dari
keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang atau berapa bagian dari
aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. Debt to Asset Ratio juga menyediakan
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang,
termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui
Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri
yang dijadikan untuk jaminan utang. Debt to Equity Ratio merupakan salah satu rasio
dinyatakan sebagai suatu parameter dan diperoleh atas investasi dalam saham biasa
perusahaan untuk satu periode tertentu. Rasio ini merupakan salah satu alat utama
investor yang paling sering digunakan dalam menilai suatu saham dan juga
pemiliknya.
sebagai berikut:
26
Laporan Keuangan
• Neraca
• Laporan laba rugi
C. Hipotesis
atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang
kebenarannya masih lemah sehingga harus diuji secara empiris”. Dalam penelitian
ini yang menjadi masalah penelitian yakni pengaruh DAR dan DER terhadap
ROE pada perusahaan keramik porselen dan kaca yang terdaftar di Bursa Efek
perusahaan dalam pemilihan sumber dana merupakan hal yang penting sebab hal
mempengaruhi profitabilitas”. Jika nilai DAR dan DER semakin tinggi, maka
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulsiati (2016) yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh DAR dan DER terhadap ROE pada
perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1. Diduga bahwa Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio secara simultan
2. Diduga bahwa Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio secara parsial
1. Variabel Penelitian
sifat atau nilai dari individu, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
disimbolkan dengan Y.
2. Desain Penelitian
sebab akibat, di mana hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh
variabel bebas dan variabel terikat. Penelitian ini bersifat kuantitatif, jenis data
yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. “penelitiaan kuantitatif
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
2017:14).
29
laporan keuangan perusahaan keramik, porselen dan kaca yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2014-2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan keramik, porselen dan kaca yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dengan tujuan tertentu karena ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
dokumentasi berupa laporan keuangan (neraca dan laba rugi) perusahaan keramik,
porselen dan kaca yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan
bentuk pengumpulan data cross section yaitu bentuk pengumpulan data yang
terdiri dari satu atau lebih variabel dengan beberapa objek pada waktu atau
periode yang sama dan bentuk pengumpulan data berkala (time series date) yaitu
data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu
Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif berupa informasi deskriptif
mengenai financial leverage dan profitabilitas serta data kuantitatif yaitu data
yang berbentuk angka dari laporan keuangan seperti neraca dan laba rugi.
regresi berganda dengan alat analisis SPSS. Uji F serta uji T untuk pengujian
diteliti yaitu hubungan antara Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio
berikut:
Perusahaan Keramik, Porselen dan Kaca yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Teknik
Dokumentasi
Analisis Data
• Uji asumsi klasik
- Uji normalitas
- Uji multikolinieritas
- Uji heterokedastisitas
- Uji autokorelasi
• Uji hipotesis
- Analisis regresi berganda
- Uji korelasi
- Uji T
- Uji F
1. Definisi Operasional
variabel yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan 3 variabel, yang terdiri
seberapa besar jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan keramik, porselen dan
kaca yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018 yang dibiayai
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡
𝑑𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡
Menurut Darsono & Ashari (2005:54) mengemukakan bahwa “nilai rasio Debt
to Asset Ratio yang tinggi menunjukkan peningkatan risiko pada kreditor berupa
menunjukkan bahwa perusahaan mengharapkan nilai rasio DAR yang rendah agar dapat
persentasi modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan keramik, porselen dan
kaca yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018 yang dijadikan
32
sebagai jaminan utang. Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman
yang diberikan oleh kreditur dengan jumlah modal sendiri pemilik perusahaan.
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑑𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
rendah rasio Debt to Equity Ratio akan semakin baik kemampuan perusahaan
yang dapat diukur dengan menggunakan salah satu rasio profitabilitas yaitu
penggunaan modal sendiri dengan mengukur seberapa besar laba bersih yang
diperoleh perusahaan keramik, porselen dan kaca yang terdaftar di Bursa Efek
Return On Equity maka semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin
kuat”. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mengharpkan nilai ROE yang
33
mengelola investasi dengan baik untuk menghasilkan laba dan dapat menarik
2. Pengukuran Variabel
panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur tersebut bila digunakan
1. Populasi
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
Tabel 4. Perusahaan keramik, porselen dan kaca yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
No. Nama Perusahaan
1. Asahimas Flat Glass Tbk
2. Arwana Citra Mulia Tbk
3. Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk
4. Keramik Indonesia Assosiasi Tbk
5. Mark Dynamics Indonesia Tbk
6. Mulia Industrindo Tbk
7. Surya Toto Indonesia Tbk
Sumber : www.sahamok.com
2. Sampel
Dalam menentukan sampel dengan tujuan tertentu ini ada beberapa syarat
yang harus dipenuhi. Syarat agar perusahaan keramik, porselen dan kaca dapat
digunakan sebagai sampel adalah emiten perusahaan keramik, porselen dan kaca
yang listing di Bursa efek Indonesia yang laporan keuangannya lengkap selama
Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahun periode 2014-
Glass Tbk, Perusahaan Arwana Citra Mulia Tbk, Perusahaan Inti Keramik Alam
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas
teknik analisis penentuan variabel, uji asumsi klasik, dan analisis untuk menguji
ini adalah :
seberapa besar jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan dibiayai oleh utang.
hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian asumsi
klasik atau persyaratan statistik atas data yang harus dipenuhi pada analisis regresi
linear berganda. Uji asumsi klasik yang digunakan meliputi uji normalitas,uji
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Menurut Ghozali
atau tidak dilakukan uji grafik P-Plot dengan melihat sebaran data (titik) pada
berikut:
b. Uji Multikolinieritas
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
masing-masing variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan
c. Uji Autokorelasi
dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Pada penelitian ini untuk
test).
d. Uji Heteroskedastitas
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain”. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk
melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu uji grafik plot, uji park, uji glejser, dan
uji white. Pengujian pada penelitian ini menggunakan grafik plot, antara nilai
terjadi heteroskredistisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
3. Uji Hipotesis
teknik analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh dari beberapa prediktor
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel terikat bila dua variabel bebas
regresi linear adalah untuk mengukur intensitas hubungan antara dua variabel
Y = α + b1X1 + b2X2
Dimana :
Y = Variabel Terikat (Return on Equity)
X1 = Variabel Bebas 1 (Debt to Asset Ratio)
X2 = Variabel Bebas 2 (Debt to Equity Ratio)
α, b1 dan b2 = Konstanta
39
mencari antara dua variabel bebas atau lebih yang secara bersama-sama
square (R2), untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas kemandirian belajar
siswa dan keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar. Nilai R2 mempunyai
terbatas.
c. Uji-f (Simultan)
𝑟 2 /𝑘
f = (1−𝑟 2)/(𝑛−𝑘−1)
Keterangan :
40
f = hasil
r = koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel (Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio)
n = jumlah anggota sampel
1) Apabila nilai fhitung > ftabel atau nilai signifikansi < dari α (0,05) maka hipotesis
diterima.
2) Apabila nilai fhitung < ftabel atau nilai signifikansi > dari α (0,05) maka hipotesis
ditolak.
d. Uji-t (Parsial)
r√n−2
t= 1−r2
Keterangan:
a) Apabila nilai thitung > ttabel atau nilai signifikansi < dari α (0,05) maka hipotesis
diterima.
b) Apabila nilai thitung < ttabel atau nilai signifikansi > dari α (0,05) maka hipotesis
ditolak.
41
menjelaskan nilai yang berkisar dari nol sampai satu. Apabila r2 mendekati satu
maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi
mendekati nol maka semakin lemah variasi variabel bebas dalam menerangkan
JADWAL KEGIATAN
Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan dengan jadwal sebagai beikut:
2019
NO. KEGIATAN
Juli Agust Sept Okt Nov Des
1 Penyusunan
Proposal
Seminar
2 Proposal
Pengumpulan
3 dan Analisis
Data
Penyusunan
4 Laporan
Seminar Hasil
5
Penelitian
6 Ujian Akhir
43
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, A. F & Wibowo, S. A. (2017). Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan
Debt to Asset Ratio (DAR) Terhadap Kinerja Keungan Perusahaan yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Journal Of Applied Managerial
Accounting. Vol. 1 No. 2.
Hansen,V. & Juniarti. (2014). Pengaruh Family Control, Size, Sales Growth
dan Leverage terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada Sektor
Perdagangan, Jasa dan Investasi. Bussines Accounting Review. Vol. 2.
No. 1.
Hasan & Misbahuddin. (2010). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Yulsiati, Henny. (2016). Pengaruh Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio dan
Net Profit Margin terhadap Return On Equity pada Perusahaan Property
dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Akuntanika. Vol. 1 No. 2.