Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di PT Adhi Karya
komtraktor terbesar dan tebaik di indonesia, melalui sepak terjang nya selama
Efek Indoensia (BEI) dan secara resmi mendaftarkan diri di Tahun 2004 dengan
data dari laporan keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk Tahun 2014- 2018 PT
Maret 1960 dan berubah nama menjadi Perusahaan Negara (PN) Adhi Karya.
tata kelola perusahaan yang baik secara efektif dan efisien untuk mengingkatkan
hanya meneliti satu bidang Divisi yaitu divisi akuntansi & Keuangan.
pertumbuhan berkelanjutan
wirausaha.
GAMBAR 4.1
STRUKTUR ORGANISASI PT ADHI KARYA (PERSERO)TBK
pendek dan hutang jangka panjang tehadap laba di PT Adhi Karya (Persero)Tbk,
terhadap pihak lain. Secara umum, hutang adalah kewajiban masa kini
berasal dari arus kas keluar dari sumber daya perusahaan yang
Total hutang adalah gabungan hutang jangka pendek dan hutang jangka
panjang. Dengan gabungan hutang jangka pendek dan hutang jangka
panjang tersebut maka membuat beban perusahaan semakin tinggi. Tetapi
tingginya beban tersebut dapat digunakan untuk menurunkan pajak
perusahaan, hal tersebut yang menjadikan keuntungan ( Julio, 2016).
Dari definisi yang telah diberikan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa
hutang adalah kewajiban yang terjadi karena adanya transaksi di masa lalu
dan hutang juga dapat disebabkan oleh penyerahan jasa atau barang yang belum
mendapatkan laba yang semaksimal mungkin dan laba tersebut akan dapat dilihat
dari laporan laba rugi perusahaan. Laporan laba rugi (income statements) adalah
laporan yang menggambarkan kinerja hasil operasional perusahaan selama satu
periode.
bukan saja penting untuk menentukan prestasi perusahaan, tapi juga sebagai
diterima perusahaan setelah dikurangi dari pendapatan dan biaya – biaya selama
satu periode”. Merupakan selisih positif atas penjualan dikurang biaya – biaya dan
pajak. Pengertian laba yang dianut oleh organisasi akuntansi saat ini adalah laba
akuntansi yang merupakan selisih positif antara pendapatan dan biaya. Dari laba
yang diperoleh oleh perusahaan akan dapat diketahui kinerja perusahaan yang
bersangkutan.
menajemen telah berhasil dalam mengelolah sumber – sumber daya yang dimiliki
laba terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik setelah itu, dilakukan uji regresi
dengan menggunakan bantuan dari IBM SPSS Statistics versi 22.0 Mengingat alat
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi, dan data yang
syarat yang telah ditentukan, sehingga analisis regresi linier sederhana ini perlu
sebagai berikut :
dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji
statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji
22.0. Jika hasilnya menunjukan nilai signifikan diatas 0.05 maka data residual
dibawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal.Uji normalitas dapat
Untuk Kepentingan Uji ini, yang perlu dibaca hanyalah dua ite, yang
paling akhir, nilai dari Kolmogorov-Smirnow Z dan nilai Asymp. Sig (2-tailed).
distribusi tertentu, dalam hal ini distribusi normal. Angka ini biasanya juga
dari hipotesis nol. Asymp. Sig (2-tailed) merupakan nilai p yang dihasilkan dari
lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,200 dan dapat disimpulkan bahwa data
Hutang dan Laba berdistribusi dengan normal dan dapat dilanjutkan dengan uji
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, jika terjadi
korelasinya antar sesama variabel independen adalah nol. Untuk mendeteksi ada
tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai toleransi
(tolerence value) dan variance inflation factor (VIF). dari masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada table
dibawah ini :
TABEL 4.2
HASIL UJI MULTIKOLONEARITAS
Coefficientsa
Standardize
d
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1(Constant) ,831 ,355 2,341 ,101
Hutang -,093 ,098 -,481 -,951 ,412 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
sebesar 1,000 atau nilai VIF < 10 , karena apabila nilai VIF >10 maka dapat
ada korelasi atau tidak dapat dilakukan uji statistik melalui uji Durbin-Watson
(DW test). untuk mengetahui apakah ada korelasi atau tidak dalam penelitian ini,
Ho : tidak terdapat autokolerasi jika DW hitung > batas atas (du) dan DW
hitung < 4
maka kita dapat melihat hasil autokorelasi dari tabel berikut ini:
TABEL 4.3
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 ,481a ,232 -,024 ,20893218 1,337
a. Predictors: (Constant), Hutang
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa
nilai DW sebesar 1,337 model yang baik harus memilki nilai dw diantara
DU<DW<4-DU, maka dikatakan tidak ada autokorelasi yang positif atau negatif.
Berdasarkan uji autokorelasi yang dilakukan diketahui bahwa penelitian ini telah
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
mendektsi adalah dengan uji Glejser apabila nilai probalilitas signifikasinya diatas
tingkat kepercayaan 5% atau (Sig.) > 0.05 maka tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas atau tidak dalam penelitian ini, maka kita dapat melihat
TABEL 4.4
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
variable Hutang sebesar 0,412 lebih besar dari 0,05 artinya tidak terjadi
GAMBAR 4.1
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
secara acak yakni berada diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu
interval atau rasio dan dari sumber yang sama. Berdasarkan hasil pengolahan data
dengan menggunakan SPSS 22.0 maka hasilnya dapat dilihat dari tabel dibawah
ini:
TABEL 4.5
HASIL UJI KORELASI BERGANDA
Correlations
Unstandardiz
ed Residual Hutang
Pearson Unstandardized
1,000 -,481
Correlation Residual
Hutang -,481 1,000
Sig. (1-tailed) Unstandardized
. ,206
Residual
Hutang ,206 .
N Unstandardized
5 5
Residual
Hutang 5 5
(Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 22.0)
Nilai Koefisien korelasi antara variable x atau hutang terhadap variabel y atau
laba
4.1.7.2 Analisis Regresi Liniear Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
dapat dilakukan dengan cara berdasarkan nilai probabilitas. Jika nilai signifikasi
lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan diterima atau
dikatakan signifikan, jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% maka
penelitian yang telah dilakukan oleh penulis hasil yang didapatkan adalah sebagai
berikut :
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression ,039 1 ,039 ,904 ,412b
Residual ,131 3 ,044
Total ,170 4
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
b. Predictors: (Constant), Hutang
(Sumber : Hasil pengolahan SPSS 22.0)
dengan 0, hal ini menujukan bahwa tidak adanya ongaruh antara variabel
dependen. Adapun untuk mengetahui hasil dari uji koefisien determinasi (R2)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 ,481 a
,232 -,024 ,20893218 1,337
a. Predictors: (Constant), Hutang
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
(Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 22.0)
4.2 Pembahasan Penelitian
signifikan secara simultan antara hutang terhadap laba pada PT. Adhi Karya
(Persero) Tbk. Hal ini dapat ditunjukan dari nilai sig. 0,412 > 0,05 dan nilai R
Square 0,232 yang dapat diartikan bahwa variabel Hutang memberikan kontribusi
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Vera
Handayani
dan Mayasari (2014) yang menyatakan bahwa tidak adanya pengaruh signifikan
antara hutang dan laba bersih, dan dalam penelitian Koefisien Determinasi
(laba bersih) adalah sebesar 18,8% sedangkan sisanya 81,2% dipengaruhi variabel